• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI GURU KELAS DALAM MENANAMKAN KARAKTER DISIPLIN SISWA KELAS III

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "STRATEGI GURU KELAS DALAM MENANAMKAN KARAKTER DISIPLIN SISWA KELAS III "

Copied!
78
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana strategi guru menanamkan karakter disiplin pada siswa kelas III SDN 99 Kota Bengkulu. Apa faktor penghambat dan pendukung guru kelas dalam menanamkan karakter disiplin pada siswa kelas III di SDN 99 Kota Bengkulu.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Khusus untuk para calon guru Madrasah Ibtidaiyah, bagaimana cara menanamkan karakter disiplin pada siswanya dengan baik dan benar. Sedangkan manfaat bagi sekolah adalah informasi tentang strategi penanaman karakter disiplin dan dapat dijadikan acuan untuk membuat program kegiatan yang lebih baik lagi.

LANDASAN TEORI

Pengertian Strategi

Strategi juga dapat dikatakan sebagai seni menggunakan keterampilan dan sumber daya sekolah untuk mencapai tujuannya melalui hubungan yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan. Untuk mencapai suatu tujuan diperlukan strategi atau cara yang dilakukan oleh guru kelas untuk menanamkan karakter disiplin siswa, melalui kerjasama dan dukungan semua pihak di sekolah.

Prinsip-prinsip Strategi

Menurut prinsip menyenangkan mampu mengembangkan seluruh potensi siswa, namun semua potensi tersebut dapat dikembangkan jika siswa terbebas dari rasa takut dan ketegangan. Menantang adalah suatu proses untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam berpikir dan menstimulasi otak agar berfungsi secara optimal.

Komponen Strategi

Pengajaran yang baik adalah pengajaran yang meliputi pengajaran cara belajar, mengingat berpikir dan cara memotivasi siswa. Ketiga, muatannya berasal dari bidang kajian atau ilmu, yang dirancang dan logistik sesuai dengan kebutuhan bidang pedagogik, yang meliputi waktu, biaya peralatan, keterampilan guru, yang penting bagi upaya pencapaian tujuan pendidikan.

Pengertian Guru Kelas

Ahmad Tafsir mengungkapkan bahwa guru adalah orang yang bertanggung jawab atas proses pertumbuhan dan perkembangan yang berkesinambungan dari potensi siswa, baik kognitif maupun psikomotorik. Dalam pengertian ini terdapat konsep bahwa guru profesional yang bekerja untuk melaksanakan fungsi dan tujuan sekolah harus memiliki kompetensi yang diperlukan agar guru dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Di kelas ini terjalin interaksi timbal balik dalam belajar dan menggali berbagai jenis pengetahuan.

Dengan demikian, guru kelas adalah orang yang mempunyai keahlian khusus sebagai guru selain mengajar, ia juga bertanggung jawab membentuk karakter siswa dan membantu kepala sekolah untuk mencapai tujuan sekolah. Dengan kata lain, seorang guru kelas adalah orang yang memiliki kewajiban untuk mengajar sebagian besar mata pelajaran dalam satu kelas, dan dia tidak mengajar kelas lain.

Fungsi Guru Kelas

Fungsi ini menuntut guru untuk mampu mengelola (mengatur dan mengendalikan) semua tahapan proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar, yang terpenting adalah menciptakan kondisi dan situasi yang sebaik mungkin agar siswa dapat belajar secara efektif dan berhasil. Fungsi ini menuntut guru untuk selalu mengikuti perkembangan perkembangan prestasi belajar atau prestasi akademik siswa pada setiap periode pembelajaran.

Artinya, jika hasil evaluasi tertentu menunjukkan kekurangan, maka siswa yang terlibat diharapkan merasa terpanggil untuk melakukan kegiatan pembelajaran remedial. Sebaliknya, jika evaluasi menunjukkan hasil yang memuaskan, siswa yang bersangkutan diharapkan termotivasi untuk meningkatkan volume kegiatan belajarnya, sehingga materi pelajaran lain yang lebih kompleks juga dapat dikuasai.

Peran Guru Kelas

Guru dituntut untuk menjadi evaluator yang baik dan adil, guru tidak hanya mengevaluasi hasil pembelajaran, tetapi juga mengevaluasi proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada penjelasan Pasal 28 ayat (3) huruf a sudah dengan jelas menjabarkan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, yang meliputi pemahaman peserta didik. , desain dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi dirinya. Kompetensi ini merujuk pada kemampuan guru untuk berperilaku sesuai dengan kode etik guru dan norma-norma yang diterapkan secara konsisten.

Kompetensi profesional adalah kemampuan guru menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam dalam menguasai materi pelajaran atau bidang studi yang diampunya. Kompetensi sosial merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru agar dapat berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan siswa, sesama guru, tenaga pengajar, orang tua/wali siswa dan masyarakat sekitar.

Pengertian Karakter

Bersikap baik kepada anak-anak dan menjadi teladan bagi anak-anak, guru harus dikagumi dan ditiru oleh anak-anak. Fleksibel dan adaptif terhadap perubahan, guru harus terbuka terhadap teknik pengajaran baru, menolak kesombongan dan selalu mencari ilmu. Ketika guru memasuki kelas, mereka harus terbuka dan tidak ragu untuk mengevaluasi gaya mengajar mereka sendiri dan siap untuk berubah jika diperlukan.

Dengan demikian, karakter siswa merupakan kualitas atau karakteristik yang baik sesuai dengan norma yang berlaku. Tujuan pembentukan karakter adalah untuk membentuk karakter agar terwujud dalam kesatuan hakiki subjek dengan tingkah laku dan sikap hidup yang dimilikinya.

Pengertian Disiplin

Pendidikan karakter merupakan usaha sadar pendidik terhadap peserta didik untuk membentuk kepribadian peserta didik yang beretika, berakhlak mulia dan berakhlak mulia. Disiplin merupakan sikap atau perilaku yang pasti diharapkan dari setiap pendidik, agar kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas maupun di luar kelas dapat berlangsung sesuai dengan yang diharapkan. Kedisiplinan diri dalam melakukan suatu perbuatan yang dilakukan secara konsisten dan terus menerus akan menjadi kebiasaan yang mengarah pada pencapaian kesempurnaan.

Disiplin mampu menjaga setiap tindakan yang dilakukan dalam perjalanan menuju tujuan akhir yang ingin dicapai, bahkan mampu mempertahankan tujuan akhir itu sendiri. Sehingga ketika suatu saat tidak ada pengawasan dari pihak luar, maka secara sadar ia akan selalu bertindak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku.

Unsur-unsur Disiplin

Untuk membedakan besarnya kesalahan yang dilakukan, orang tua atau guru harus mengukur berat ringannya kesalahan anak dan menyesuaikan hukuman yang diberikan kepada anak atas kesalahan tersebut. Ketiga, fungsi hukuman adalah untuk memotivasi anak agar menghindari perilaku yang tidak diterima oleh masyarakat atau perilaku yang melanggar tata tertib sekolah yang diterapkan di dalam kelas. Seseorang akan terus berusaha untuk meningkatkan dan mempertahankan disiplin jika disiplin itu menghasilkan prestasi dan produktivitas yang kemudian akan dihargai.

Penghargaan yang diberikan kepada siswa tidak hanya berupa materi tetapi dapat berupa kata-kata pujian atau senyuman kepada anak untuk memotivasi siswa agar selalu meningkatkan dan memelihara sikap dan perilaku yang baik. Anak yang menyadari bahwa pemberian reward selalu mengikuti persetujuan masyarakat dan hukuman selalu memiliki perilaku terlarang.

Fungsi Kedisiplinan di Sekolah

Disiplin dapat membantu kegiatan belajar, menimbulkan rasa senang dalam belajar dan meningkatkan hubungan sosial. Sehingga setiap individu memiliki sikap disiplin jangka panjang, yaitu disiplin yang tidak hanya patuh pada aturan atau otoritas, tetapi terutama pada pengembangan kemampuan disiplin diri sebagai salah satu ciri kematangan individu. Dalam menanamkan kedisiplinan, guru terlebih dahulu harus secara tegas mengikuti tata tertib kesadaran profesional, karena tugas guru adalah mendisiplinkan siswa di sekolah.

Disiplin yang diterapkan dengan baik di sekolah akan memberikan kontribusi bagi tumbuh dan berkembangnya prestasi siswa. 21 Endang, Kartikowati & Zubaedi, Pola Ajaran 9 Pilar Karakter Anak Usia Dini Beserta Dimensinya, (Jakarta: Pranadamedia Group, 2020), hlm.

Faktor Yang Mempengaruhi Kedisiplinan Siswa

Penelitian ini akan mendeskripsikan strategi guru dalam menanamkan karakter disiplin pada siswa kelas III di SDN 99 Kota Bengkulu. Strategi yang digunakan guru kelas untuk menanamkan karakter disiplin pada siswa kelas III SD Negeri 99 Kota Bengkulu. Berikut hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan Ibu Henisa selaku guru kelas III SD Negeri 99 Kota Bengkulu.

Strategi yang digunakan guru kelas untuk menanamkan karakter disiplin pada siswa kelas III SD Negeri 99 Kota Bengkulu. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi guru kelas dalam menanamkan sifat disiplin siswa kelas III SD Negeri 99 Kota Bengkulu, yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat.

Gambar : 2.1  Bagan Kerangka Berpikir
Gambar : 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

Kajian Pustaka

Kerangka Berpikir

Strategi adalah cara melakukan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya, sedangkan yang dimaksud dengan guru kelas adalah seseorang yang mengajar sebagian besar mata pelajaran hanya di satu kelas dan tidak mengajar di kelas lain. Karakter sangat penting dalam membangun sumber daya manusia yang tangguh dan juga dapat menentukan kesuksesan seseorang. Disiplin merupakan prasyarat terbentuknya sikap, perilaku, dan tata tertib hidup yang disiplin, yang akan mengantarkan siswa berhasil dalam belajar.

Disiplin yang dikuasai siswa akan membantu siswa dalam berperilaku sehari-hari, baik di sekolah maupun di rumah. Kerangka pemikiran adalah pola pikir yang menunjukkan masalah yang akan dipelajari sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah pernyataan yang harus dijawab melalui penelitian.

METODE PENELITIAN

  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Sumber Data Penelitian
  • Fokus Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Uji Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

Metode wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang strategi guru dalam menanamkan karakter disiplin pada siswa kelas III di SDN 99 Kota Bengkulu. Sesuai dengan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Ny. Henisa sebagai guru kelas III SD Negeri 99 Kota Bengkulu. Pernyataan di atas juga sama dengan yang diungkapkan oleh Ara, siswa kelas III SD Negeri 99 Kota Bengkulu.

Faktor pendukung merupakan faktor yang paling penting untuk keberhasilan penanaman karakter disiplin pada siswa kelas III SD Negeri 99 Kota Bengkulu. Dalam penelitian yang berjudul “Strategi Guru Kelas Dalam Pendidikan Karakter Disiplin Pada Siswa III. kelas di SD Negeri 99 Kota Bengkulu” masih terdapat kekurangan karena keterbatasan penelitian.

Gambar 3.1 Triangulasi Sumber 26 Adapun yang menjadi keabsahan data yaitu:
Gambar 3.1 Triangulasi Sumber 26 Adapun yang menjadi keabsahan data yaitu:

DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

Analisis Data

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dipahami bahwa buku kelas untuk siswa III. kelas di SD Negeri 99 Kota Bengkulu selalu memberikan dan menanamkan sikap disiplin baik pada saat pembelajaran maupun di luar pembelajaran karena karakter disiplin sangat penting bagi siswa sejak usia dini. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dipahami bahwa guru kelas menggunakan metode aturan sebagai strategi dalam menanamkan kedisiplinan pada siswa. Faktor ini memberi guru III. kekuatan kelas untuk menanamkan karakter disiplin pada siswanya.

Berdasarkan analisis data diatas dapat diketahui bahwa sikap disiplin selalu diajarkan dan ditanamkan oleh guru kelas III SD Negeri 99 Kota Bengkulu baik di luar kelas maupun di dalam kelas, karena karakter disiplin sangat penting untuk diajarkan dan ditanamkan kepada siswa saat mereka tumbuh dewasa. Dalam menanamkan karakter disiplin yang dilakukan oleh guru kelas terhadap siswa juga dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat guru kelas dalam menanamkan karakter disiplin pada siswa kelas III SD Negeri 99 Kota Bengkulu.

Keterbatasan Penelitian

Strategi guru kelas untuk membentuk karakter disiplin pada siswa kelas III tidak terlepas dari faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi strategi guru kelas untuk membentuk karakter disiplin pada siswa. Hal ini untuk memberikan contoh yang baik kepada siswa, misalnya berpakaian rapi sesuai dengan ketentuan seragam guru, agar siswa juga berpakaian rapi dan sesuai dengan ketentuan seragam sekolah. Kepala Sekolah SD Negeri 99 Kota Bengkulu harus terus memperhatikan segala upaya dan upaya yang dilakukan dalam proses penanaman karakter disiplin.

Guru SD Negeri 99 Kota Bengkulu hendaknya selalu menjadi teladan yang baik bagi siswanya untuk selalu disiplin dan selalu menasihati siswa yang melakukan kesalahan, siswa yang tidak disiplin dan siswa yang melanggar peraturan. Siswa SD Negeri 99 Kota Bengkulu diharapkan mampu meningkatkan kedisiplinan dengan mentaati tata tertib yang dibuat oleh sekolah dan tata tertib yang dibuat di dalam kelas.

PENUTUP

Saran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada pihak-pihak sebagai masukan yang berguna untuk kemajuan di masa mendatang.

Gambar

Gambar : 2.1  Bagan Kerangka Berpikir
Gambar 3.1 Triangulasi Sumber 26 Adapun yang menjadi keabsahan data yaitu:

Referensi

Dokumen terkait

Then, positive discourse analysis purposes by Martin (2004) and contextual analysis were used to describe how the social change represented in both