• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Komunikasi Lingkungan Komunitas Peduli Puspa Langka Bengkulu (Kpplb) Dalam Kampanye Pelestarian Bunga Rafflesia Arnoldii

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Strategi Komunikasi Lingkungan Komunitas Peduli Puspa Langka Bengkulu (Kpplb) Dalam Kampanye Pelestarian Bunga Rafflesia Arnoldii"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

Alhamdulillahirobbil'alamin puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi Komunikasi Lingkungan Komunitas Puspa Langka Bengkulu (KPPLB) di Pelestarian Rafflesia Arnoldii Kampanye” adalah skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi dari Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial dan Budaya Universitas Islam Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus deskriptif kualitatif dan bertujuan untuk menyelidiki bagaimana strategi komunikasi lingkungan digunakan dalam kampanye KPPLB untuk melestarikan bunga Rafflesia Arnoldii untuk mempromosikan bunga Rafflesia Arnoldii kepada masyarakat.

Latar Belakang

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Apa faktor pendukung dan penghambat strategi komunikasi KPPLB dalam aksi pelestarian anak anjing langka.

Tujuan Penelitian

  • Manfaat praktis / manfaat sosial
  • Prespektif Teoritik a. Perencanaan Komunikasi

3 Komunikasi Lingkungan oleh Instansi Pemerintah (Studi Kasus Strategi Komunikasi Lingkungan Melalui Program Merti Kali Tahun 2017 oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta). 10 Strategi Komunikasi Lingkungan dalam Program Konservasi Hutan di Kalimantan Tengah (Studi Kasus Strategi Komunikasi Program Bina Lingkungan Masyarakat Puter Indonesia di Desa Telaga Kecamatan Kampang Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah) (Febrianto A. Boediman, 2017).

METODE PENELITIAN

Dalam penyampaian informasi, media sosial memiliki beberapa ciri yaitu, pesan yang disampaikan bersifat umum dan ditujukan untuk banyak orang, isi pesan yang disampaikan juga bebas, pesan yang disampaikan lebih cepat menyebar dibandingkan media lainnya. Kekuatan media sosial inilah yang membuat masyarakat beralih dari media konvensional seperti brosur, koran dan lain-lain. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh langsung dari pengelola KPPL yaitu Sofian, pengelola media sosial yaitu Rifqi Anugra dan Dodhy Saputra serta masyarakat umum yang mengikuti akun media sosial KPPL.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa observasi adalah proses pengambilan data dengan mengamati dan merekam suatu objek yaitu media sosial. Analisis data Sugiyono merupakan proses pencarian data, menyusun data secara sistematis yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis data induktif, yaitu penarikan kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan, meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan penarikan kesimpulan.

Reduksi data atau cara meringkas, memilih data yang penting, mencari tema dan pola, serta menolak yang tidak perlu Menurut (Sugiyono) Reduksi data akan memberikan gambaran yang jelas, yang akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya. Sugiyono menyatakan kesimpulan awal yang disampaikan masih tentatif dan dapat berubah jika tidak ditemukan bukti pendukung pada tahap pengumpulan data selanjutnya. Dalam penelitian ini, data yang telah diolah dengan langkah-langkah di atas kemudian ditarik kesimpulan secara kritis dengan menggunakan metode induktif untuk memperoleh kesimpulan umum yang objektif.

Historisitas Perkembangan KPPLB

Komunitas KPPLB Sofian berdiri pada tahun 2010, saya pertama kali bertemu dengan jenis bunga ini di kepahiang, ketika saya pulang ke rumah saya mencari bunga ini namun sangat sedikit yang saya temukan, maka saya berpikir untuk membentuk sebuah komunitas yang berisi orang-orang yang peduli dengan bunga langka ini bersama tujuan menginformasikan kepada publik (Sofian, wawancara, 23 Maret 2022). Salah satu faktor kelangkaan bunga Rafflesia Arnoldi adalah pemotongan bunga ini, hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat akan betapa pentingnya bunga langka ini. Berdasarkan penuturan seorang pengurus KPPLB, pembentukan KPPLB dilatarbelakangi oleh kepedulian para aktivis lingkungan di Bengkulu terhadap perusakan puspas langka di kawasan lindung Provinsi Bengkulu.

Bentuk perusakan yang dilakukan warga biasanya berupa perusakan bunga akibat ketidaktahuan atau ketidaktahuan warga mengenai keberadaan bunga Rafflesia Arnoldii sebagai flora yang dilindungi undang-undang. Termasuk pemotongan dan pembakaran sebagai bentuk gangguan terhadap warga saat bunga mekar. Konon, saat bunga Rafflesia Arnoldii mekar, akan mengundang serangga yang menjadi hama tanaman di daerah setempat. Dengan maraknya pemotongan bunga Rafflesia Arnoldi, Komunitas Puspa Peduli Langka Begkulu membuka pintu bagi pihak luar untuk bekerjasama agar bunga Rafflesia arnoldii lebih dikenal masyarakat umum.

Selain itu, banyak komunitas lain yang turut membantu mempromosikan Komunitas Peduli Puspa Rare Bengkulu.

Profil Geografis Lokasi Penelitian

Rafflesia adalah genus tanaman bunga parasit sedangkan keunikan Rafflesia adalah tidak memiliki batang, akar sejati, daun dan merupakan endoparasit pada tanaman merambat dari genus Tetrastigma (famili Vitaceae), yang menyebarkan haustorium seperti akar di dalam jaringan tanaman merambat. . Peneliti Bunga Rafflesia dan Amorphopallus Universitas Bengkulu Agus Susatya menjelaskan alasan Rafflesia tumbuh subur di Bengkulu karena hutannya yang luas dan hutan hujan tropis. Dengan kondisi yang selalu basah dan lembab, banyak flora dan fauna yang menjadikan hutan hujan tropis sebagai rumahnya, termasuk Rafflesia, dosen Departemen Kehutanan Universitas Bengkulu, Minggu.

Rafflesia Arnoldi tidak hanya tumbuh di Bengkulu, tetapi tersebar di hutan tropis mulai dari Sumatera hingga bagian barat pulau Jawa. Namun Bengkulu memiliki jenis Rafflesia terbanyak yaitu empat dan merupakan jenis terbesar di dunia dengan diameter 70-110 sentimeter. Bagi wisatawan yang ingin melihat Rafflesia mekar, wisatawan dapat pergi ke Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Pusat Pelatihan Gajah (PLG), konservasi flora Rafflesia arnoldii di kawasan Kepahiang dan Padang Guci, Kabupaten Kaur. .

Tujuan dan Visi Misi KPPL Bengkulu

Struktur Organisasi

Data Bunga Mekar

Program-program KPPLB

  • Pemetaan, jalur kawasan habitat di hutan habitat bunga rafflesia
  • Pencatatan dan Dokumentasi Puspa Langka
  • Produksi Merchandise Ikon Puspa Langka
  • Konservasi Puspa Langka
  • Sosialisasi dan edukasi konservasi masyarakat
  • Pemberdayaan KPPL
  • Aksi simpatik kampanye konservasi “save ” pada hari cinta puspa dan satwa nasional
  • Ikut berpartisipasi pada kegiatan eksternal
  • Menginformasikan keberadaan bunga yang mekar kepada publik melalui media sosial
  • Ekspedisi dan kunjungan puspa langka

Pendiri KPPLB, Sofian Rafflesia mengatakan jika ada puspa mekar yang langka, kami dari tim KPPL akan membawa lokasi puspa mekar dan melakukan berbagai langkah seperti Pemetaan, Pendataan, Identifikasi. Hasil pendokumentasian diunggah di media sosial @KPPLBengkulu dengan tujuan untuk menginformasikan bahwa ada pupa langka yang mekar agar bisa berkunjung dan melihat secara langsung pupa langka tersebut. Menurut Asyrafadha sebagai pengunjung, dirinya mengunjungi puspa langka setelah melihat postingan dari akun @kpplbengkulu.

Komunitas Peduli Puspa Langka juga membuat merchandise untuk dijual kepada wisatawan yang datang melihat puspa langka, pembuatan merchandise ini dilakukan oleh KPPLB sebagai pemasukan untuk kebutuhan masyarakat, karena pada dasarnya komunitas yang terbentuk selama tahun 2014 belum belum mendapatkan alokasi dana khusus dari pemerintah daerah, sehingga untuk mempertahankan komunitas ini mereka menjual dagangan dan menjualnya kepada wisatawan sebagai oleh-oleh kunjungan puspa yang jarang terjadi. Kampanye ini dikemas dalam bentuk sosialisasi yang meliputi edukasi konservasi tentang puspa langka kepada masyarakat luas. Kampanye ini bertujuan agar masyarakat Bengkulu memahami bunga langka ini sehingga menimbulkan rasa ingin melindungi tanaman langka tersebut.

Sebagai kawasan ekowisata, Komunitas Peduli Puspa Langka diuntungkan dengan penguatan komunitas di kawasan hutan tempat tumbuhnya bunga Rafflesia Arnoldii. Selanjutnya, kampanye yang berjalan di media sosial kita masih berjalan dengan hal yang sama yaitu pembuatan. Komunitas Peduli Puspa Langka Bengkulu juga turut serta mensosialisasikan pelestarian puspa langka Bengkulu pada ajang pemilihan Bujang Gadis Bengkulu dengan memberikan edukasi kepada finalis Bujang Gadis Bengkulu.

Strategi Komunikasi Lingkungan Komunitas Peduli Puspa Langka

  • PENILAIAN
  • PERENCANAAN
  • PRODUKSI A. Tahapan produksi
  • AKSI dan REFLEKSI

Oleh karena itu, perlu mempertimbangkan banyak hal dengan mempertimbangkan faktor pendukung maupun penghambat dengan mempertimbangkan dan memperhatikan tahapan dan langkah dalam strategi komunikasi lingkungan sebagai berikut. Analisis adalah kegiatan untuk menelaah elemen-elemen utama dalam suatu proses sehingga kita dapat mengetahui dan mengenali bagaimana kondisi-kondisi yang berperan dalam beroperasinya suatu unit dan kondisi mana yang menimbulkan masalah pada unit yang diteliti (Yasir, 2011) Dalam penelitian ini permasalahannya terletak pada lingkungan yaitu penebangan liar bunga arnoldii, perusakan kelopak bunga pada inangnya dan juga kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya puspas langka tersebut. Oleh karena itu, KPPLB memiliki 2 cara pendekatan komunikasi yaitu komunikasi langsung dan tidak langsung, komunikasi langsung seperti melakukan penyuluhan langsung kepada masyarakat, melakukan kampanye satwa langka dan hari puspa, melakukan komunikasi dengan sekolah-sekolah di Indonesia dan komunikasi tidak langsung. seperti melakukan kampanye di jejaring sosial Instagram.

Pendekatan komunikasi langsung dengan masyarakat, penyadaran di sekolah dan kampanye langsung ditujukan untuk mengedukasi tentang bunga Arnoldia dan pentingnya puspa langka. Tentunya hal ini dapat mempengaruhi perilaku masyarakat yang dulu sering merusak, mencincang dan membakar puspa langka tersebut, karena masyarakat mengaku belum mengetahui tentang kelangkaan dan pentingnya puspa langka tersebut. Kecanggihan media sosial ini langsung dimanfaatkan oleh KPPL dan mempromosikan kampanye yang dilakukan KPPL agar pihak luar mengetahuinya.

Oleh karena itu, Komunikasi Lingkungan harus menawarkan magang di penyiaran komunitas, jurnalisme pembangunan, komunikasi pendidikan, dan pemasaran sosial. Pemilihan media yang digunakan seperti media cetak, elektronik dan sosial dengan reportase investigatif isu komunikasi lingkungan hutan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan hutan lestari. Dalam postingan tersebut ia membuat pengumuman bahwa puspa langka ini tumbuh di hutan dan jenis apa.

Faktor Pendukung

Komunitas Peduli Puspa Langka selalu menjalankan kampanye mulai dari media sosial hingga keterlibatan langsung dengan masyarakat, seperti menjalankan kampanye di sekolah dan acara komunitas penting. Dukungan masyarakat sekitar menjadi faktor pendukung dalam upaya strategi kampanye ini, karena wargalah yang berperan penting disini, mereka merawat bunga dan jika wisatawan datang mereka menyambut dan memberikan pengetahuan tentang bunga Arnoldii yang mereka miliki. diterima dari KPPLB.

Faktor penghambat

Desa Terban merupakan desa wisata berkembang yang telah mendapatkan bantuan dana sebesar 500 juta rupiah dari gubernur, sehingga dana pembangunan terbatas. Dalam melakukan kampanye langsung terkait pelestarian kucing langka ini, KPPLB mengandalkan dana dari hasil produksi barang yang dijual kepada masyarakat.

PENUTUP

Kesimpulan

Keterbatasan Penelitian

SARAN

  • Saran untuk mahasiswa
  • Saran untuk pemerintah

STRATEGI KOMUNIKASI LINGKUNGAN DALAM PROGRAM KONSERVASI HUTAN DI KALIMANTAN TENGAH (Studi Kasus Program Strategi Komunikasi Program Bina Lingkungan Yayasan Puter Indonesia di Desa Telaga Kecamatan Kamipang Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah). Dampak Pemasaran Media Sosial terhadap Ekuitas Merek: Studi Empiris pada Penyedia Layanan Seluler di Yordania (Vol. 13). Strategi komunikasi Kampanye Perlindungan Orangutan oleh LSM Centre for Orangutan Protection (COP) di Samarinda, Kalimantan Timur.

KOMUNIKASI LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KERUSAKAN LINGKUNGAN PADA KAWASAN PARIWISATA (Studi Deskriptif Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan di Kawasan Wisata Mandeh).

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian ini tergolong kualitatif dengan menggunakan pendekatan penelitian keilmuan Manajemen Haji dan Umrah. Adapun sumber data penelitian ini adalah

Nilai signifikansi tersebut kurang dari 0.05 (0,00 < 0.05) maka H4 diterima dan berpengaruh secara signifikan, secara simultan kesimpulannya, PAD, DAU, dan