• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pemasaran Program In Vitro Fertilization (Ivf) dengan Metode Segmenting, Targeting, and Positioning dan 4P (Product, Place, Price, Promotion) di Denpasar, Bali

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Strategi Pemasaran Program In Vitro Fertilization (Ivf) dengan Metode Segmenting, Targeting, and Positioning dan 4P (Product, Place, Price, Promotion) di Denpasar, Bali"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

24

Ida Ayu Wirastutidan Ni Putu Ayu Prima Dewi, Strategi Pemasaran Program In Vitro Fertilization (Ivf) dengan Metode Segmenting, Targeting, and Positioning dan 4P (Product, Place, Price, Promotion) di Denpasar, Bali

Jurnal ARSI/Volume 7 Nomor 1

Strategi Pemasaran Program In Vitro Fertilization (Ivf) dengan Metode Segmenting, Targeting, and Positioning dan 4P (Product, Place, Price,

Promotion) di Denpasar, Bali

Marketing Strategy of In Vitro Fertilization (IVF) Program

with Segmenting, Targeting, and Positioning Methods and 4 P (Product, Place, Price, Promotion) in Denpasar, Bali

Ida Ayu Wirastuti1, Ni Putu Ayu Prima Dewi2

Program Pasca Sarjana Kajian Administrasi Rumah Sakit Indonesia Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Indonesia

*Email: [email protected]

ABSTRAK

Layanan medis terkait infertilitas, In Vitro Fertilisation (IVF), atau sering disebut bayi tabung, rupanya makin diminati oleh masyarakat Indonesia. Hal itu ditunjukkan dari terus bertumbuhnya pasien di Tanah Air yang menggunakan layanan medis terkait bayi tabung. Dalam setahun, pertumbuhannya mencapai 25%.

Bahkan, potensial marketnya diprediksi mencapai 200 ribu pasien. Rumah Sakit Bali Royal merupakan salah satu Rumah Sakit swasta yang berada di Kota Denpasar, dimana salah satu pelayanan unggulan yang dimiliki oleh Rumah Sakit adalah Bayi tabung atau IVF. Dimana program IVF ini juga telah hadir di beberapa rumah sakit di Bali. Oleh sebab itu dibutuhkan strategi marketing yang sesuai agar bisa mencapai target kunjungan yang diinginkan.

Kata kunci : strategi pemasaran, In Vitro Fertilization (IVF), STP.

ABSTRACT

Medical services related to infertility, In Vitro Fertilization (IVF), or often called IVF, are apparently increasingly in demand by the people of Indonesia. This is shown by the continued growth of patients in the country who use medical services related to IVF. Within a year, the growth reached 25%. In fact, the potential market is predicted to reach 200 thousand patients. Bali Royal Hospital is one of the private hospitals located in Denpasar City, where one of the superior services owned by the Hospital is IVF or IVF. Where this IVF program has also been present in several hospitals in Bali. Therefore, an appropriate marketing strategy is needed in order to achieve the desired visit target.

Keywords: marketing strategy, In Vitro Fertilization (IVF), STP.

PENDAHULUAN

Berdasarkan Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang

lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Salah satu produk unggulan yang dimiliki oleh Rumah Sakit Bali Royal adalah In Vitro Fertilization (IVF) Rumah Sakit Bali Royal menjadi produk unggulan yang dimiliki oleh Rumah Sakit dikarenakan fasilitas yang ada belum dimiliki oleh Rumah Sakit pesaing di area kota Denpasar, yaitu dari segi kelengkapan jenis pemeriksaan serta dari kelengkapan

(2)

25

Ida Ayu Wirastutidan Ni Putu Ayu Prima Dewi, Strategi Pemasaran Program In Vitro Fertilization (Ivf) dengan Metode Segmenting, Targeting, and Positioning dan 4P (Product, Place, Price, Promotion) di Denpasar, Bali

Jurnal ARSI/Volume 7 Nomor 1

dokter yang berkaitan dengan pemeriksaan yang dilakukan dan dengan tingkat keberhasilan yang tinggi serta harga yang lebih terjangkau dibanding rumah sakit pesaing lainnya. IVF sendiri menjadi daya tarik bagi masyarakat khususnya di Bali dimana IVF bukan hanya sebagai program untuk memiliki anak tetapi jenis kelamin anak juga menjadi permintaan yang tinggi bagi masyarakat Bali, dimana masyarakat di bali masih menganut sistem Petrilineal dimana anak laki-laki merupakan penerus keluarga.. Oleh sebab itu manajeman Rumah Sakit perlu untuk menerapkan strategi pemasaran In Vitro Fertilization (IVF) dengan baik sehingga diharapkan akan memberikan hasil yang positif bagi Rumah Sakit. Segmen pasar dari IVF sendiri sangatlah luas dikarenakan bukan hanya dari Bali saja namun banyak juga para pasangan dari luar bali terutama yang berasal dari daerah timur Indonesia datang ke Rumah Sakit Bali Royal untuk mencari layanan IVF ini. Namun dari segi pendapatan yang masuk ke Rumah Sakit masi sangat kecil sehingga diharapkan dengan melakukan analisis marketing yang tepat bisa menjadikan produk IVF sebagai unggulan baik dari segi produk maupun dari segi pendapatan untuk Rumah Sakit.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian In Vitro Fertilisation (IVF)

In Vitro Fertilisation, (IVF), atau sering disebut bayi tabung, adalah suatu proses pembuahan sel telur oleh sel sperma di luar tubuh sang wanita: in vitro ("di dalam gelas kaca"). Proses ini melibatkan pemantauan dan stimulasi proses ovulasi seorang wanita, mengambil suatu ovum atau sel-sel telur dari ovarium (indung telur) wanita itu dan membiarkan sperma membuahi sel-sel tersebut di dalam sebuah medium cair di laboratorium. Sel telur yang telah dibuahi (zigot) dikultur selama 2–6 hari di dalam sebuah medium pertumbuhan dan kemudian dipindah kan ke rahim wanita yang sama ataupun wanita yang lain, dengan tujuan menciptakan keberhasilan kehamilan.

Teknik-teknik IVF dapat digunakan dalam berbagai jenis situasi, dan merupakan salah satu teknik dalam teknologi reproduksi dengan bantuan untuk penanganan infertilitas. Teknik-teknik IVF juga digunakan dalam

surogasi kehamilan, yang dalam kasus ini sel telur yang telah dibuahi ditanam di dalam rahim 'titipan' wanita lain sehingga anak yang dilahirkan secara genetik tidak terkait dengan wanita tersebut. Dalam beberapa situasi, sel-sel sperma atau sel-sel telur donasi dapat digunakan. Sejumlah negara melarang atau sebaliknya melakukan regulasi ketersediaan pengerjaan IVF sehingga menimbulkan wisata fertilitas. Pembatasan atas ketersediaan IVF misalnya karena biaya dan usia untuk menghasilkan suatu kehamilan yang sehat dalam jangka waktu normal.

Karena biaya prosedur ini, IVF umumnya diupayakan hanya setelah pilihan lain yang lebih murah telah gagal.

Kelahiran seorang "bayi tabung" pertama yang berhasil, yaitu Louise Brown, terjadi pada tahun 1978. Louise Brown dilahirkan sebagai hasil dari siklus alami IVF tanpa stimulasi. Robert G.

Edwards mendapat penghargaan Nobel Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 2010, fisiolog yang terlibat dalam pengembangan proses ini bersama dengan Patrick Steptoe; Steptoe tidak memenuhi syarat untuk dipertimbangkan karena Penghargaan Nobel tidak diberikan secara anumerta. Dengan donasi sel telur dan IVF, wanita yang melewati masa reproduktifnya atau telah mengalami menopause masih dapat hamil. Adriana Iliescu sempat memegang rekor sebagai wanita tertua yang melahirkan dengan menggunakan IVF dan sel telur dari donasi, ketika ia melahirkan pada tahun 2004 di usianya yang ke- 66 tahun, sebelum rekornya terlampaui pada tahun 2006. Setelah menggunakan IVF, dikatakan bahwa banyak pasangan dapat hamil tanpa perawatan kesuburan. Pada tahun 2012, diperkirakan bahwa lima juta anak telah lahir di seluruh dunia menggunakan IVF dan teknik reproduksi berbantu lainnya.

Analisis Segmenting, Targeting, And Positioning (STP) dan 4P

Segmenting, Targeting, And Positioning (STP) memiliki arti sebagai strategi dalam pemasaran tak terlepas pula dalam sebuah Rumah Sakit harus bisa menentukan segmen pasarnya. Segmentasi pasar adalah proses penempatan para pembeli pada produk pasar menjadi kelompok sehingga para anggota pada setiap segmen memperlihatkan jawaban yang serupa terhadap strategi positioning tertentu. (Cravens dan Piercy,

(3)

26

Ida Ayu Wirastutidan Ni Putu Ayu Prima Dewi, Strategi Pemasaran Program In Vitro Fertilization (Ivf) dengan Metode Segmenting, Targeting, and Positioning dan 4P (Product, Place, Price, Promotion) di Denpasar, Bali

Jurnal ARSI/Volume 7 Nomor 1

2006:99 disunting oleh Adiyanti Mira Rachmi, 2009). Strategi yang kedua adalah penentuan sasaran atau targeting. Penentuan pasar sasaran (targeting) adalah proses mengevaluasi daya tarik setiap segmen pasar dan memilih satu atau beberapa segmen pasar untuk menjadi sasaran (Kotler, 1997:235).

Target pasar terdiri atas pengevaluasian dan pemilihan satu atau beberapa segmen yang kebutuhan nilainya sesuai dengan kemauan perusahaan (Cravens dan Piercy, 2006:100). Sedangkan penetapan posisi pasar atau market position menurut Kotler dan Amstrong (2003) adalah cara produk atau atribut-atribut penting tempat yang diduduki produk dalam benak konsumen dibandingkan dengan produk-produk pesaing.

Strategi pemasaran berikutnya adalah penentuan pasar sasaran atau targeting. Penentuan pasar sasaran (targeting) adalah proses mengevaluasi daya tarik setiap segmen pasar dan memilih satu atau beberapa segmen pasar untuk menjadi sasaran (Kotler, 1997:

235).

Konsep bauran pemasaran secara tradisional terdiri dari : (Zeithaml dan Bitner)

1. Strategi Produk 2. Strategi Harga

3. Strategi Penyaluran / Distribusi 4. Strategi Promosi

Keempat konsep bauran pemasaran saling terkait satu dengan yang lainnya sehingga dalam implementasi nya Rumah Sakit harus memiliki formula tersendiri.

METODOLOGI PENULISAN

Metode pada penulisan ini adalah dengan literature review. Peneliti mengambil sumber dan jurnal yang berhubungan dengan topik, kemudian melakukan analisis sehingga mendapatkan strategi yang bisa diterapkan di Rumah Sakit.

HASIL DAN PEMBAHASAN Product (Produk)

In Vitro Fertilization (IVF) adalah salah satu produk yang dimiliki oleh Rumah Sakit Bali Royal oleh sebab itu pimpinan Rumah Sakit mengambil kebijakan agar pelayanan IVF menjadi salah satu layanan unggulan.

Place (Tempat)

Dari segi sarana dan prasarana Rumah Sakit Bali Royal memiliki fasilitas unggulan yaitu berupa alat penunjang medis yang lengkap serta dari segi bangunan yang nyaman sehingga masyarakat yang datang ke Rumah Sakit Bali Royal merasa tidak seperti berada di Rumah Sakit. Dari segi ruang tunggu pemeriksaan IVF juga diberikan ruangan khusus sehingga tidak menjadi satu dengan pasien lainnya yang menjadikan keunggulan tersendiri dibanding Rumah Sakit pesaing.

Price (Harga)

Penentuan tarif IVF menjadi sangat penting di karenakan setiap Rumah Sakit yang ada belum semua memiliki produk IVF Dalam penentuan tarif Rumah Sakit memang belum menerapkan teknik Activity Based Costing (ABC), namun tarif paket yang ada sudah disesuaikkan dengan Rumah Sakit pesaing.

Promotion (Promosi)

Dalam mempromosikan IVF pada Rumah Sakit menggunakan media promosi melalui media sosial, selain itu juga melalui pembagian brosur serta seminar seminar tentang IVF yang sering diadakan di Rumah Sakit Bali Royal.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Paket IVF yang ada memiliki tarif yang bersaing dengan Rumah Sakit sekitar serta tingkat keberhasilan IVF cukup tinggi dan merupakan layanan yang diminati.

Sasaran pemasaran produk masih global diperlukan teknik yang efektif untuk memasarkan produk layanan IVF

Saran

Untuk meningkatkan jumlah kunjungan pasien In Vitro Fertilization (IVF) Rumah Sakit Bali Royal diperlukan strategi khusus karena dilihat dari segi

(4)

27

Ida Ayu Wirastutidan Ni Putu Ayu Prima Dewi, Strategi Pemasaran Program In Vitro Fertilization (Ivf) dengan Metode Segmenting, Targeting, and Positioning dan 4P (Product, Place, Price, Promotion) di Denpasar, Bali

Jurnal ARSI/Volume 7 Nomor 1

fasilitas dan produk yang dimiliki sudah memiliki banyak keunggulan.

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2006. Manajemen Pemasaran. PT. Indeks. Jakarta.

Jeffry Kusumo, 2017. Gambaran Bauran Pemasaran Poliklinik Sport Medicine di RSPI Prof Dr Sulianti Saroso Jakarta Tahun 2017.

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

"In vitro fertilization (IVF) Results - Mayo Clinic".

www.mayoclinic.org. Diakses tanggal 2020-01-05.

Fertilisasi_in_vitro-https: //id. wikipedia. Org. Diakses tanggal 2020-01-05

Referensi

Dokumen terkait