• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMBELAJARAN AL-ISLAM DALAM

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "STRATEGI PEMBELAJARAN AL-ISLAM DALAM"

Copied!
293
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Faktor pendukung apa saja yang mendukung terwujudnya strategi pembelajaran Al-Islam dalam pembentukan karakter Muhammadiyah di SD Muhammadiyah Kota Metro. Mengetahui strategi pembelajaran Al-Islam dalam pembentukan karakter Muhammadiyah di SD Muhammadiyah Kota Metro. Mengumpulkan informasi tentang strategi pembelajaran Al-Islam dalam pembentukan karakter Muhammadiyah di SD Muhammadiyah Kota Metro.

Melakukan Analisis Deskriptif Strategi Pembelajaran Al-Islam dalam Pembentukan Karakter Muhammadiyah di SD Muhammadiyah Kota Metro.

Fokus Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Untuk mengetahui faktor pendukung apa saja yang mendukung terwujudnya strategi pembelajaran Al-Islam dalam pembentukan karakter Muhammadiyah di SD Muhammadiyah Kota Metro. Menganalisis kendala yang dihadapi dalam implementasi strategi pembelajaran Al-Islam dalam pembentukan karakter Muhammadiyah di SD Muhammadiyah Kota Metro. Mendeskripsikan berbagai upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam meningkatkan strategi pembelajaran Al-Islam dalam pembentukan karakter Muhammadiyah di SD Muhammadiyah Kota Metro.

Penelitian ini secara praktis bermanfaat sebagai penjelasan yang menggambarkan betapa besar dan kuatnya pengaruh strategi pembelajaran Al-Islam terhadap pembentukan karakter Muhammadiyah di SD Muhammadiyah Kota Metro.

Penelitian yang Relevan

18 Nur Afrizal, Peran guru mata pelajaran Al-Islam dalam pengembangan nilai-nilai karakter Muhammadiyah di SMK Muhammadiyah 3 Metro, (Metro: IAIN Metro, 2018). Bedanya dengan penelitian ini adalah penelitian Rahmad Kamal menitikberatkan pada aspek implementasi akhlak al-Karimah yang ditanamkan di MIN Malang 1, sedangkan penelitian ini berfokus pada aspek strategis guru mata pelajaran Al-Islam dalam pembentukan karakter Muhammadiyah di SD. Muhammadiyah Kota Metro. Perbedaan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Erni Zuliana hanya sebatas penerapan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran bahasa Arab di MAN 1 Sragen, sedangkan penelitian ini lebih terfokus pada masalah strategi pembelajaran Al-Islam di pembentukan karakter Muhammadiyah di SD Muhammadiyah Metro Pusat. oleh guru mata pelajaran Al-Islam.

Dalam penelitian tersebut, penulis menekankan strategi pengajaran al-Islam dalam pembentukan karakter Muhammadiyah, sedangkan pengembangan yang dilakukan oleh Nur Afrizal difokuskan pada peran guru mata pelajaran al-Islam dalam pengembangan nilai-nilai karakter Muhammadiyah. Islam sementara ada perbedaan.

KAJIAN TEORI

Strategi Pembelajaran Al-Islam

  • Pengertian Strategi Pembelajaran Al-Islam
  • Macam-Macam Strategi Pembelajaran
  • Ruang Lingkup Pembelajaran Al-Islam
  • Visi, Misi dan Tujuan Pembelajaran Al-Islam
  • Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
  • Strategi Pembelajaran Al-Islam di Sekolah Dasar

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran atau masukan yang dapat memperkaya informasi dalam rangka penyempurnaan kerangka Muhammadiyah dan kaitannya dengan strategi pembelajaran Al-Islam. Diharapkan dapat bermanfaat bagi kepentingan umum baik dalam pelaksanaan kerangka maupun realisasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis peran guru mata pelajaran Al-Islam dalam pengembangan nilai-nilai karakter Muhammad dan metode guru mata pelajaran Al-Islam dalam pengembangan nilai-nilai karakter Muhammad, serta hambatannya. yang saling berhadapan. oleh para guru mata pelajaran Al-Islam. dalam mengembangkan nilai-nilai Kemuhammadiyahan di SMK Muhammadiyah 3 Metro.

Strategi pengajaran Al-Islam dengan demikian merupakan rencana aksi (rangkaian kegiatan) guru-guru Al-Islam, yang meliputi penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber atau kekuatan dalam mengajarkan pelajaran Al-Islam di organisasi Muhammadiyah.

Pembentukan Karakter Kemuhammadiyahan

  • Nilai-Nilai Karakter Kemuhammadiyahan
  • Tujuan dan Manfaat Pembentukan Karakter
  • Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat dalam

37 Mustafa Kamal Pasha, dkk., Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam dalam Perspektif Sejarah dan Ideologi, (Yogyakarta: LPPI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2002), hal. kehidupan yang digariskan dalam organisasi Muhammadiyah. Makna “bersuci” tajdid dimaksudkan sebagai pemeliharaan ajaran Islam yang bersumber dan bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah-Shahihah. Ahmad Dahlan, “Hidup Muhammadiyah, dan Hidup Bukan Muhammadiyah”, melanjutkan etos mendorong dan memacu prestasi tak kenal lelah dari seluruh jajaran organisasi Muhammadiyah, di semua level struktur kepemimpinan, dari generasi ke generasi.

Ukuran keberhasilan sekaligus syarat legitimasi berdirinya organisasi di Muhammadiyah, khususnya di tingkat cabang dan cabang, adalah adanya gerakan atau amal nyata. Amal tersebut dapat berupa “pembayaran” (fee) sebagai sumber penunjang kegiatan organisasi dan pendirian Bustanul Athfal (TK). Tata kelola yang efektif dari gerakan multivariat ini sangat mempengaruhi dinamika amal usaha yang dilakukan oleh Muhammadiyah.

Amal Muhammadiyah (rumah sakit, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, Masjid dan Panti Asuhan) di beberapa daerah memiliki beberapa keunggulan komparatif. Nilai-nilai karakter Muhammadiyah dapat dilihat dalam ketentuan yang dibuat dalam Muktamar Muhammadiyah ke-37 tahun 1968 yang berlangsung di Yogyakarta dengan tema “Tajdid Muhammadiyah”, atau pembaharuan Muhammadiyah. Pedoman pelaksanaan amal usaha disusun oleh Muhammadiyah yang ditetapkan pada Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar pada tanggal 3-7 Agustus 2015 di antara pengurus program di Lingkungan Amal Muhammadiyah, selain mengacu pada landasan dan prinsip-prinsip ikhtiar. Program, kebijakan dan kegiatan Muhammadiyah. juga dikembangkan kegiatan-kegiatan yang semakin mengarah pada kualitas sesuai dengan jenis/bidang dan tujuan dari usaha zakat yang bersangkutan.

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa ajaran Al-Islam meliputi pelajaran iman, pelajaran ibadah, pelajaran akhlak, pelajaran Al-Qur'an dan Al-Hadits, pelajaran kurma, pelajaran Muhammadiyah dan pelajaran bahasa Arab, yang membuktikan bahwa amal-amal Muhammadiyah dalam bentuk sekolah juga sesuai dengan ajaran Islam. pembinaan karakter Muhammadiyah yang pada hakekatnya mengajarkan Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Keberadaan Amal Usaha Muhammadiyah justru menyiarkan keberadaan Persyarikan Muhammadiyah kepada masyarakat luas, hal ini sesuai dengan ungkapan Khairil berupa: “Tidak dapat dipungkiri bahwa Muhammadiyah dikenal masyarakat luas, antara lain amal usahanya. dapat dipercaya dan dibanggakan baik oleh warga Muhammadiyah, umat Islam maupun pemerintah, bahkan diakui dan dihormati oleh orang lain.” 57 Kalau Muhammadiyah tidak ada kegiatannya, tentu Muhammadiyah tidak akan dikenal oleh masyarakat, dalam arti keberadaan amal sekolah merupakan bentuk dan cara untuk menunjukkan bahwa Muhammadiyah tetap hidup.

METODE PENELITIAN

  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Data Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Penjamin Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

Mendeskripsikan perilaku siswa yang tidak mengamalkan ajaran Al-Islam di SD Muhammadiyah Kota Metro. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data yang sejalan dengan fokus penelitian yaitu tentang strategi pembelajaran Al-Islam dalam pembentukan karakter Muhammadiyah di SD Muhammadiyah Kota Metro. Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan fokus penelitian berupa strategi pembelajaran Al-Islam dalam membangun karakter Muhammadiyah di SD Muhammadiyah Kota Metro.

Hal itu karena kesibukannya, selain menjadi kepala sekolah SD Muhammadiyah Kota Metro, ia juga merangkap jabatan. Mengikuti kepemimpinan Sekolah Dahman Huri, kepala sekolah SD Muhammadiyah Kota Metro digantikan oleh Daud Syidiq. Karena beliau adalah direktur SD Muhammadiyah Kota Metro dan juga guru di SD Negeri Margajaya kec.

Ia berhasil membangun tahap awal/tahap I SD Muhammadiyah Metro City yaitu pengembangan fisik dan akademiknya. Yakni mengawal agenda tahap ketiga renstra SD Muhammadiyah Kota Metro yaitu mutu lulusan. Setelah melakukan observasi di SD Muhammadiyah Kota Metro, penulis dapat menjelaskan faktor pendukung dalam ajaran Al-Islam dalam pembentukan karakter Muhammadiyah, yaitu faktor internal dan faktor internal.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Temuan Umum

  • Sejarah Singkat SD Muhammadiyah Kota Metro
  • Visi dan Misi SD Muhammadiyah Kota Metro
  • Identitas SD Muhammadiyah Kota Metro
  • Identitas Kepala Sekolah
  • Keadaan SD Muhammadiyah Kota Metro
  • Tenaga Pendidik dan Kependidikan
  • Keadaan Peserta Didik
  • Struktur Organisasi
  • Peraturan Kelembagaan
  • Tata Tertib Peserta Didik

Kemudian pada tahun 1978, beliau mengurangi jam kerjanya di SD Muhammadiyah Kota Metro karena diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan ditempatkan di daerah Talang Padang, Kab. Namun karena adanya tugas di dua tempat tersebut, kinerja pimpinan SD Muhammadiyah Kota Metro yang dijabat oleh Zainal Abidin kurang maksimal dalam pengelolaannya. Kemudian periode kepemimpinan SD Muhammadiyah Kota Metro berikutnya adalah Kustono mulai tahun 1997 sampai dengan tahun 2007 sebelum mengakhiri masa kepemimpinan sekolah pada tahun 2008.

Pada masa kepemimpinannya, SD Muhammadiyah di Kota Metro berangsur-angsur mengalami perkembangan yang cukup pesat dan mulai mendapat kepercayaan masyarakat. Setelah masa kepemimpinan Kuston, kepemimpinan SD Muhammadiyah Kota Metro selama satu periode, dari tahun 2007-2011, dilanjutkan oleh Busro. Dan sudah waktunya untuk melanjutkan tahapan rencana strategis Tahap II berupa Pembinaan Akademik dan Jasmani II untuk SD Muhammadiyah Kota Metro.

Beberapa terobosan kelembagaan sekolah dilakukan pada periode ini, yaitu perluasan SD Muhammadiyah Kota Metro dengan pembangunan Kampus II di Jalan RA. Tenaga pendidik dan kependidikan di SD Muhammadiyah Kota Metro merupakan sumber daya manusia yang dimiliki sekolah untuk mencapai tujuan sekolah. Jumlah guru dan staf cukup untuk mendukung 42 kelas yang dimiliki SD Muhammadiyah Kota Metro.

Susunan organisasi SD Muhammadiyah Kota Metro terdiri dari seorang kepala sekolah dibantu oleh 4 (empat) orang wakil kepala sekolah yang masing-masing bertanggung jawab di bidang kurikulum, sarana dan prasarana serta hubungan masyarakat, kesiswaan dan wakil ketua Al-Islam dan Muhammadiyah. Sedangkan dalam menjalankan fungsi, tugas dan tanggung jawab masing-masing struktur organisasi sekolah berpedoman pada tata tertib kepegawaian yang ditetapkan di SD Muhammadiyah Kota Metro.

Tabel 3  Ruang Kelas
Tabel 3 Ruang Kelas

Temuan Khusus

  • Strategi Pembelajaran Al-Islam dalam
  • Upaya Yang Dilakukan Untuk mengatasi Hambatan dan
  • Faktor Pendukung pada Pembelajaran Al-Islam
  • Faktor Penghambatan pada Pembelajaran Al-Islam

Kesimpulan

Pembentukan karakter Muhammadiyah di masyarakat dengan aktif mengikuti pengajian, gotong royong dan kegiatan bersih desa. Pembentukan karakter organisasi dilakukan dengan mengajak mahasiswa untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah berupa pentas di acara atau menyuguhkan tarian, paduan suara dan langkah suci putra Muhammadiyah serta pembentukan karakter Muhammadiyah bagi guru dan pegawai melalui baitul arkam pelatihan. , mengikuti pengajian yang diselenggarakan oleh organisasi Muhammadiyah dan aktif dalam organisasi Muhammadiyah di sekitar tempat tinggal masing-masing guru dan karyawan SD Muhammadiyah Metro City. Faktor pendukung berupa sarana dan prasarana yang memadai antara lain: perpustakaan, arena baca, tempat ibadah dan program al-Islam yang tertata dengan baik.

Kendala yang dihadapi adalah maraknya kebisingan saat pembelajaran berlangsung, alokasi waktu yang disediakan masih kurang memadai, karakter Muhammadiyah belum dikuasai secara sempurna oleh pihak sekolah dan program Al-Islam di lingkungan keluarga belum terealisasi. Upaya yang dilakukan jika terjadi kerusuhan, siswa segera dikondisikan agar pembelajaran efektif kembali, kurangnya alokasi waktu dilakukan dengan belajar di luar kelas berupa kemah pramuka Hizbul wathan, mengikuti lomba-lomba Islam, Al-Qur'' n program hafalan yang membudayakan setelah zuhur dan ashar, pembentukan karakter Muhammadiyah yang belum dikuasai oleh pihak sekolah, dilaksanakan melalui pelatihan baitul arqam, workshop, dan penekanannya pada keikutsertaan dalam pengajian yang dilakukan oleh pihak sekolah dan Muhammadiyah diadakan, untuk orang tua mengadakan pertemuan khusus untuk menyampaikan dan memahami pentingnya mewujudkan karakter Muhammadiyah ini.

Implikasi

Dukungan sangat diperlukan untuk mencapai pembelajaran yang maksimal agar siswa menjadi aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hambatan yang dihadapi dalam pembentukan karakter siswa ini dapat diminimalisir dengan kerjasama semua pihak, tidak hanya guru al-Islam, tetapi semua pemangku kepentingan berperan aktif dalam pelaksanaan program yang telah ditetapkan oleh sekolah.

Saran

Orang tua dan siswa harus menyadari pentingnya menjaga akhlak Al-Islam, yang tidak hanya dipraktikkan di lingkungan sekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat pada umumnya.

Gambar

Tabel 3  Ruang Kelas
Tabel 7  Data Perlombaan

Referensi

Dokumen terkait

Analisis yang dilakukan untuk mengetahui problematika rumah tangga istri yang bekerja sebagai TKW yang ada di Kecamatan Panyipatan kemudian dianalisis berdasarkan teori hak