• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENCEGAHAN MORAL HAZARD DALAM PENYALURAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI PT. BRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "STRATEGI PENCEGAHAN MORAL HAZARD DALAM PENYALURAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI PT. BRI "

Copied!
93
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dampak negatif Moral Hazard nasabah terhadap pembiayaan Murabahah dan strategi pencegahan Moral Hazard dalam penyaluran pembiayaan Murabahah. BRI Syariah mempunyai beberapa dampak negatif Moral Hazard nasabah terhadap penyaluran pembiayaan Murabahah sehingga menyebabkan potensi tingkat kredit bermasalah atau pembiayaan bermasalah semakin meningkat jika melebihi batas yang ditetapkan OJK. Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa selaku pencipta segala kehidupan yang kita lihat, dengar dan rasakan, yang senantiasa memberikan rahmat, bimbingan dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Strategi Pencegahan Moral Hazard Pada penyaluran Pembiayaan Murabahah pada PT.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

  • Fokus dan Subfokus Penelitian
  • Pembatasan Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Kegunaan Penelitian

Pembiayaan Murabahah dan Strategi Pencegahan Moral Hazard Dalam Penyaluran Pembiayaan Murabahah di Bank BRI Syariah KC Jakarta BSD”. Apa dampak negatif Moral Hazard terhadap penyaluran dana Murabahah di BRI Syariah cabang Jakarta BSD. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi bank syariah dalam mencegah Moral Hazard dalam penyaluran pembiayaan Murabahah 2.

TINJAUAN PUSTAKA

Deskripsi Konseptual Fokus dan Subfokus Penelitian 1. Moral Hazard

  • Bank Syariah

Dalam bidang kajian akhlak, moral hazard biasa disebut dengan akhlak buruk, Imam Al-Ghazali menyatakan bahwa bahaya mencakup sifat-sifat muhlikat, yaitu segala tingkah laku manusia yang dapat menimbulkan kehancuran. Sedangkan moral hazard pada perbankan merupakan suatu bentuk bujukan yang mempunyai agenda dan tindakan tersembunyi yang bertentangan dengan etika bisnis dan hukum yang berlaku karena bertujuan untuk kepentingan dirinya sendiri. -Karakteristik moral hazard sulit untuk diidentifikasi, namun terkadang tercermin pada keadaan tertentu seperti kenajisan, ketidakmurnian, keadaan dimana peraturan keamanan atau keselamatan tidak diterapkan dengan baik, ciri lain dari moral hazard adalah sulit untuk dipulihkan/diubah, karena menyangkut fitrah, watak atau watak manusia.

Jika moral hazard yang buruk berujung pada penipuan atau penipuan, maka permohonan pertanggungan harus ditolak. Berdasarkan undang-undang no. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah, perbankan syariah adalah “segala sesuatu yang menyangkut bank syariah dan unit usaha syariah, termasuk lembaga, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam menjalankan kegiatan usahanya.11 Lebih lanjut, bank adalah “kelompok usaha yang menerima dana dari masyarakat menghimpun dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lain untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.”12 Sedangkan yang dimaksud dengan bank syariah adalah “bank yang menjalankan usahanya”. kegiatan berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri dari Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Islam.” 13. Bank syariah mempunyai peran sebagai lembaga perantara (intermediary) antara unit ekonomi yang mengalami kelebihan dana (surplus unit) dan unit lain yang kekurangan dana (deficit unit).

Dalam hal ini bank syariah tidak melakukannya dengan prinsip bunga (riba), melainkan dengan prinsip yang sesuai dengan syariat Islam. Untuk melayani masyarakat luas, khususnya masyarakat muslim, bank syariah menawarkan beragam produk perbankan. Barang yang telah dititipkan dapat diambil kembali seluruhnya atau sebagian oleh pemilik barang.

Jika pada bank konvensional keuntungan bank diperoleh dari bunga yang dibebankan, maka pada bank syariah tidak ada istilah bunga bank, namun bank syariah menerapkan sistem bagi hasil. a) Musyarakah. Dengan cara ini, pembeli bisa mengetahui harga sebenarnya barang yang dibeli dan apa yang diinginkan penjual. Barang atau barang yang digabungkan dengan jasa yang penggunaannya tidak dilarang menurut ketentuan syariah dan objek pembiayaan yang berupa barang dapat berupa barang tertentu.

Hasil Penelitian yang Relevan

Apabila penanganan dan pencegahan terhadap perilaku moral hazard nasabah tidak segera dilakukan maka akan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan bank. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Dampak negatif strategi moral hazard dan pencegahan moral hazard terhadap penyaluran pembiayaan Murabahah di PT.

Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

  • Waktu Penelitian

Latar Penelitian

NPF gross perbankan syariah pada Juli 2016 tercatat sebesar 4,81%, turun 8 basis poin dibandingkan bulan yang sama tahun lalu sebesar 4,89%. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan rasio kredit bermasalah bank umum konvensional yang hanya sebesar 3,18% per Juli 2016. Secara keseluruhan, kondisi penurunan NPF tidak lepas dari upaya dan komitmen perbankan syariah untuk melakukan konsolidasi guna mengatasi permasalahan buruk. pembiayaan.

Perbankan syariah harus tetap berhati-hati dalam menyalurkan pendanaannya karena tingkat rasio pendanaan dan non-performing financing di sektor perbankan diperkirakan akan cenderung meningkat.

Metode dan Prosedur Penelitian

Sumber Data

Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

  • Penulisan Lapangan (Field Research)
  • Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Kantor Cabang BRI Syariah BSD “penulis bermaksud mendapatkan data secara langsung tentang profil PT.BRI Syariah Kantor Cabang Jakarta BSD” dalam wawancara ini penulis berharap dapat memperoleh informasi mengenai tugas dan tanggung jawab seorang Account Officer, serta apa saja tugasnya. dampak Moral Hazard dan bagaimana strategi pencegahan Moral Hazard dalam penyaluran pembiayaan Murabahah.

Prosedur Analisis Data

Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara membaca berbagai literatur, mengumpulkan dokumen, arsip dan catatan penting organisasi yang ada kaitannya dengan masalah penulisan disertasi ini dan kemudian diolah kembali. Teknik analisis data adalah proses menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan, atau mudah dipahami dan disampaikan kepada orang lain.

Pemeriksaan Keabsahan Data 1. Kredibilitas (Credibility)

  • Transferabilitas (Transferability)
  • Dependabilitas (Dependability)
  • Konfirmabilitas (Confirmability)

Transferabilitas mengacu pada tingkat kemampuan hasil penelitian kualitatif untuk digeneralisasikan atau ditransfer ke konteks atau setting lain. Orang yang ingin mentransfer hasil penelitian ke konteks lain bertanggung jawab untuk mengambil keputusan tentang bagaimana transfer tersebut masuk akal. Peneliti bertanggung jawab untuk menjelaskan perubahan yang terjadi di lingkungan dan bagaimana perubahan ini dapat mempengaruhi pendekatan penelitian.

HASIL PENELITIAN

PT. BRI SYARIAH

  • Sejarah Berdirinya PT. BRI SYARIAH
  • Visi dan Misi
  • Produk BRI Syariah

BRI Syariah berkembang pesat dari segi aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Produk Bank BRI Syariah terdiri dari dana pihak ketiga dan pembiayaan dengan penjelasan sebagai berikut: 3 . A. 2 Bank Rakyat Indonesia Syariah, Visi dan Misi, www.brisyariah.co.id diakses pada 18 Mei 2017.

3 Bank Rakyat Indonesia Syariah, Produk dan Layanan, Dana Pihak Ketiga, www.brisyariah.co.id diakses pada 18 Mei 2017. Produk tabungan BRISyariah bagi calon jemaah haji reguler yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan biaya perjalanan haji (BPIH) menggunakan akad yang sesuai syariah yaitu Mudharabah Muthlaqah. Produk penghemat waktu BRI Syariah untuk nasabah perorangan yang dirancang untuk mewujudkan impian nasabahnya (qurban, pendidikan, liburan, belanja) secara terencana dengan mekanisme setoran rutin bulanan debit otomatis, dengan menggunakan akad Sesuai Syariah yaitu Mudharabah Muthlaqah.

Produk tabungan BRI Syariah untuk nasabah perorangan dan korporasi untuk kenyamanan transaksi bisnis sehari-hari dimana penarikan dana menggunakan cek dan wesel. Produk investasi berjangka BRI Syariah untuk nasabah individu dan korporasi yang menawarkan keuntungan optimal, dengan menggunakan akad sesuai prinsip syariah yaitu mudharabah Muthlaqah, bank menawarkan bagi hasil yang kompetitif kepada nasabah atas simpanannya. Produk pembiayaan pembelian kendaraan bermotor (mobil dan sepeda motor) bagi nasabah perorangan dengan menggunakan prinsip akad Murabahah (jual beli). 3) KPR BRI Syariah iB.

Bank BRISyariah dalam Program Kesejahteraan Pegawai (EmBP), dimana produk ini digunakan oleh pegawai untuk berbagai kebutuhan pegawai dan bertujuan untuk meningkatkan loyalitas pegawai dalam Program Kesejahteraan Pegawai. 5) Pembiayaan Umroh BRI Syariah iB.

Temuan Penelitian

  • Dampak Negatif Moral Hazard dalam Penyaluran Pembiayaan Murabahah di BRI Syariah Kantor Cabang Jakarta BSD
  • Strategi Pencegahan Moral Hazard dalam Pembiayaan Murabahah di PT. BRI Syariah Kantor Cabang BSD

Bank sebaiknya melakukan analisa terhadap karakter calon nasabah dengan tujuan untuk mengetahui apakah calon nasabah mempunyai BI Checking yang dapat digunakan oleh bank untuk mengetahui secara jelas kepada calon nasabahnya, apakah kualitas pembiayaan calon nasabah jika sudah menjadi debitur lain. Misalnya mencari informasi tentang karakter calon pelanggan melalui tetangga, rekan kerja, atasan langsung, dan mitra bisnis.

Analisis kapasitas bertujuan untuk mengetahui kemampuan finansial calon klien dalam memenuhi kewajibannya sesuai jangka waktu pendanaan. Bank harus mengetahui secara pasti kemampuan finansial calon nasabah dalam memenuhi kewajibannya setelah bank syariah memberikan pembiayaan. Potensi nasabah, semakin baik kemampuan pembiayaannya yang berkualitas. Modal adalah sejumlah modal yang dimiliki oleh calon nasabah atau sejumlah uang yang akan dimasukkan dalam pembiayaan yang dibiayai.

Semakin besar uang muka yang dibayarkan calon nasabah untuk membeli rumah, maka bank akan semakin yakin bahwa pembiayaan yang akan dikucurkan kemungkinan besar akan lancar. Bank wajib melakukan analisis terhadap dampak kondisi perekonomian terhadap usaha calon nasabah di masa yang akan datang untuk mengetahui pengaruh kondisi perekonomian terhadap usaha calon nasabah.7. Calon nasabah potensial yang menerima fasilitas pembiayaan untuk menyesuaikan produk dengan kebutuhan nasabah.

Usahakan untuk mendapatkan prospek pembiayaan baru melalui sosialisasi atau kunjungan kepada calon klien baru minimal 2 (dua kali) dalam seminggu (Senin-Kamis).

Pembahasan Temuan Penelitian

Menjalin komunikasi yang baik dengan pihak internal dan eksternal BRI Syariah untuk mendukung pertumbuhan pendanaan dan DPK setiap unit kerja. Kesanggupan mengadakan perjanjian berarti mempunyai wewenang untuk mengadakan perjanjian atau mengadakan hubungan hukum. Sebagaimana diketahui bahwa unsur penting dalam pembiayaan bank adalah kehati-hatian dalam menyalurkan dana dan kepercayaan dari bank seperti shahibul maal kepada peminjam.

Kepercayaan ini timbul karena terpenuhinya seluruh syarat untuk memperoleh pembiayaan bank dari nasabah peminjam, antara lain: kejelasan tujuan alokasi pembiayaan, adanya objek agunan dan yang terpenting karakter nasabah. Bank selalu menginginkan dana yang telah dikucurkan dikembalikan sesuai kesepakatan. Sebagai suatu usaha yang penuh dengan risiko, maka sebelum mendapatkan pembiayaan perbankan harus melakukan analisa pembiayaan yang cermat, tajam, teliti dan hati-hati berdasarkan data yang akurat, agar bank tidak melakukan kesalahan dalam menyalurkan pembiayaan murabahah kepada calon nasabahnya.

Apabila orang yang memerintahkan utang itu dianggap pailit atau gagal membayar utangnya karena memang ia tidak mampu secara finansial dan bukan karena ia lalai padahal mampu, maka bank wajib menunda penagihan utang itu sampai ia dapat kembali. Jakarta BSD menjalankan dan memiliki strategi pencegahan Moral Hazard dengan analisa 5 C dan SOP tersendiri untuk menjaga kesehatan bank dan memperhatikan unsur kehati-hatian dalam penyaluran pembiayaan Murabahah. Semakin sedikit moral hazard nasabah maka semakin baik dan juga mempunyai pengaruh yang baik terhadap tingkat kesehatan bank.

Dimana suatu bank harus mendapat dukungan penuh dari pihak-pihak terkait baik pemilik bank maupun pengelola bank, agar produk keuangan yang disalurkan tetap dalam pengawasan yang baik dan mematuhi peraturan yang ada untuk mewujudkan bank yang sehat, terpercaya dan selalu amanah berdasarkan syariah.

Rekomendasi

Referensi