Buku ini menyajikan berbagai informasi terkait strategi pengembangan aset dan potensi masyarakat yang sesuai dengan kondisi geografis dan lingkungan, mulai dari sektor pangan hingga kondisi bangunan terbengkalai yang tertutup semak belukar, seperti: masjid dan pesantren. Kelurahan ini memiliki bangunan masjid dan pondok pesantren Al-Qur`an al-Fattah yang berdiri di atas lahan seluas 1,6 hektar. Ada juga masjid dan pesantren yang terbengkalai dan ditumbuhi semak belukar.
Orang-orang yang tinggal di sini adalah aset, pemerintah daerah juga merupakan aset, yang bersama-sama berkontribusi untuk perbaikan masjid dan sekolah. Berdasarkan kondisi tersebut, diperlukan peran serta masyarakat dan tokoh masyarakat di Desa Pasar Tebing Tinggi untuk bersama-sama menghidupkan dan memfungsikan kembali masjid dan pondok pesantren tahfidz atau menerapkan prinsip “primus inter pares”. .
Peran Masyarakat dan tokoh di Kelurahan Pasar Tebing Tinggi
Memiliki aset bangunan masjid dan pondok pesantren yang terdiri dari 3 ruangan/lokasi adalah tempat terbaik untuk pelatihan dan pendidikan. Tidak ada manusia yang tidak memiliki apa-apa, setiap manusia pasti memiliki kelebihan, bisa berupa bantuan motivasi atau apapun, bekerjasama untuk perbaikan masjid dan pondok pesantren. Memiliki areal yang luas (1,6 ha) di sekitar masjid dan pondok pesantren yang satu kesatuan dengan masjid dan pondok pesantren.
Meskipun bangunan masjid dan pondok pesantren diselimuti semak-semak, namun dapat dibuka kembali dengan memberdayakan peran masyarakat sekitar agar dapat dimanfaatkan dan difungsikan kembali, serta lahan sekitar dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau pembangunan. pembibitan. Lahan di sekitar masjid dan pesantren tidak lagi berupa semak belukar, tingginya biaya tenaga manusia dalam mengelola lahan pertanian, sehingga bantuan ini membutuhkan peralatan seperti traktor mini agar lebih mudah.
Sistem Penulisan Buku
Strategi Metode ABCD (Asset Based Community Development)
Pendekatan ini menitikberatkan pada glass half full, dimana kekuatan, kapasitas dan aset masyarakat digali sedemikian rupa sehingga semuanya dapat menjadi landasan yang kuat bagi program pengembangan masyarakat. Pendekatan ABCD adalah pendampingan berbasis aset yang menggabungkan cara baru yang lebih kreatif dan universal dalam melihat masalah faktual seperti melihat gelas setengah penuh atau setengah, pandangan positif menilai dan menghargai apa yang terjadi di masa lalu, untuk dapat untuk mendapatkan pandangan terbaik di masa depan, apa yang ada, apa yang kita miliki untuk mencapai apa yang kita harapkan (Cristoper Noise, 2013). Terkadang kekuatan atau kesadaran akan potensi sering tertutup akibat keengganan untuk bangun dari posisi nyaman, yang selama ini tertahan dengan kebiasaan yang mereka lakukan, tidak beranjak dari apa yang mereka lakukan (Ida Purwastuty, 2018).
Pendekatan ABCD ini diambil karena peneliti memulai dari aset kemudian terjun langsung dalam pemberdayaan masyarakat dari aset tersebut, kemudian sampai menemukan orang yang dapat melanjutkan kegiatan tersebut atau primus inter pares. Pendekatan ABCD adalah pendekatan yang digunakan oleh pemerintah untuk menjadi kebijakan utama yang digunakan untuk pengembangan komunitas di masyarakat.
Langkah-langkah Pengembangan Metode ABCD (Asset Based Community Development)
Proses penggalian aset atau pencarian aset untuk mengatur skenario
Untuk pemetaan wilayah layanan, mereka menelusuri zona regional mengenai berbagai jenis vegetasi alami, penggunaan lahan, jenis tanaman, kepemilikan lahan, dll. Dengan memetakan wilayah, hamba melakukan kunjungan atau luka kepada tokoh masyarakat, pimpinan RT dan Pemda, ketua MUI, ketua Muhammadiyah. Foto rumah penduduk di sekitar Pasar Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang 2 km dari titik lokasi.
Hasil pemetaan aset berupa denah lokasi atau sketsa tata ruang di lahan pondok pesantren. Site plan ini merupakan rancangan konseptual jangka panjang untuk pembangunan gerbang masuk pondok pesantren dan lokasi untuk pembangunan ruang kelas dan asrama.
Pemetaan Komunitas
Sumber/Sumber: Kementerian Agama Kabupaten Empat Lawang/ Kementerian Agama Kabupaten Empat Lawang1.
Dream (impian) adalah Penentuan Prioritas
Audiensi tokoh masyarakat yang memiliki pengalaman dalam memajukan pendidikan dan rekam jejak yang terbukti dalam mendirikan sekolah binaan. Dan meminta kesediaan dan koordinasi para tokoh agama setempat untuk berperan sebagai penanggung jawab di masa depan sesuai dengan format pendidikan yang dibutuhkan masyarakat setempat untuk menghidupkan kembali pesantren. Penggerakkan masyarakat untuk ikut berdiskusi dengan tokoh-tokoh terkait dan meminta kontribusinya untuk memikirkan perbaikan pengelolaan pesantren ke depan sebagai bentuk inisiatif untuk mengangkat permasalahan ini dalam rapat besar pesantren terlalu longgar.
Mulailah menata dan membenahi pengelolaan masjid dan tempat tinggal Islam hingga ditemukan orang yang tepat untuk meneruskan suksesi masjid dan tempat tinggal Islam di masa mendatang. Mulai pelatihan dan rekrutmen tenaga terampil, tenaga pengajar dan rekrutmen santri serta bidang lainnya baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang masjid dan rumah tinggal Islami. Untuk menjadi pesantren yang kuat, dibutuhkan pemimpin pesantren yang memiliki ilmu yang mumpuni.
Menetapkan sistem honorarium yang kuat bagi tenaga pengajar sehingga dapat mengantisipasi permasalahan yang pernah terjadi sebelumnya yang berujung pada kebangkrutan. Membangun kesadaran masyarakat dan fungsi tata kelola masjid dan rumah tinggal Islami mandiri dengan menjadikannya tempat pendidikan dan pelatihan yang kokoh.
Design (prosedur): yaitu desain apa yang sesuai dengan tindakan yang tepat untuk
- Mobilisasi pergerakan awal yaitu bersih bersih. Memulai Pekerjaan Yang Mudah/
- Gerakan Renovasi Tahap 1
- Kegiatan Aksi ke 2. yaitu: Rapat Perdana Pesantren
- Terbentuknya TPA sementara
- Sumbangan Makanan gratis dari warga untuk Murid TPA
- Mimbar Masjid untuk Sholat Jum’at
- Aksi perencanaan gapura pesantren
- Program Membajak Tanah untuk Bercocok Tanam
Dengan menggerakkan dan mendorong mereka untuk bergerak bersama masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembukaan lahan yang telah menjadi semak belukar di sekitar masjid dan di sekitar gedung ruang kelas tempat belajar hingga seluruh 1,6 hektar lahan pondok pesantren. Berikut kondisi bangunan tempat tinggal Islami saat pertama kali ditemukan, setelah terbengkalai selama 10 tahun (gambar 3.22.). Kemudian kondisi semak-semak di samping gedung sekolah, foto 3.23) bersama masyarakat membuka hutan (gambar 3.24). Penerapan Metode ABCD Pada Pembangunan Aset Masjid Tahfiz Dan Rumah Tinggal Islami Ť 45 Gambar 3.23 Kondisi semak di sekitar bangunan.
Servant Assistance terlibat dalam masyarakat untuk menggerakkan dan menggerakkan masyarakat untuk membantu membersihkan masjid, gedung sekolah dan tanah, mengecat ulang masjid dan memperbaiki air yang bocor, memulihkan air wudhu, memasang mesin air baru. Kondisi masjid dan pelataran masjid dan madrasah sebelum dan sesudah pengerjaan eskalator untuk perataan pelataran dan pengerasan pelataran serta kondisi renovasi masjid dan madrasah dapat dilihat pada Gambar 3.26. Kondisi masjid dan halaman masjid serta halaman madrasah sebelum halaman diratakan dan saat ini sedang dilakukan pengerasan halaman dengan eskalator dan kondisinya.
Kegiatan pendampingan ini berlangsung secara bertahap dan mengikuti alur rangkaian kegiatan selama pendampingan: Silaturahmi awal Pondok Pesantren Madaniyatul Qur’an merupakan pertemuan pertama setelah dibukanya lahan Pondok Pesantren yang dilaksanakan selangkah demi selangkah. Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) ini bersifat sementara sampai pesantren siap dengan infrastruktur pesantrennya. Selain mengaji, kegiatan belajar anak meliputi menulis dan menghafal surat-surat pendek.
Pelayan dalam bantuan ini memprakarsai pengajuan permohonan mimbar Masjid Al-Fattah kepada Bupati Empat Lawang, mimbar dapat dilihat pada Gambar 3.29.
Define (tujuan) dan Destiny/self determination, proses terakhir dalam tahapan ABC Selesai
Pelatihan sederhana pembibitan tanaman dan pemanfaatan pupuk alami
Menggunakan kotoran kambing warga sebagai pupuk, sumbangan warga ini digunakan untuk menanam tanaman sawit dan bibit pinang. Warga juga telah berpartisipasi menyumbangkan bibit tanaman dari kebun mereka, yaitu sebagai berikut: anakan pisang, bibit tanaman kelapa, tebu, lengkuas, terung, cabe, mentimun, ubi jalar, kacang tanah, nanas, sayuran hijau, sereh, sawi, bayam, daun kemangi, kacang tanah, pepaya, singkong, tomat, tebu, jeruk. Bpk Jumadi dan Keluarga Besar, Bpk Husni dan Keluarga Besar, Bpk Cengki Belawantara (Polisi) dan Keluarga, Bpk Miko, Bpk RT (Bpk Suwadi), Bpk Kandik dan Keluarga, Wali Siswa dan Mahasiswa.
Proposal Permohonan Jariah Dana dan Sarana untuk Renovasi Masjid dan
Bersama Warga Mendesain Meja Belajar dan Sarana Kelas
Bersama dengan relawan lokal yang merencanakan dan mengawasi pekerjaan tukang batu, mereka menata tempat tinggal mudir. Tempat tidur, sofa dan peralatan dapur, tempat tinggal yang memadai disediakan untuk persiapan satu set santri pesantren. Disediakan satu ruang tamu, satu ruang tamu, dua kamar tidur, satu kamar mandi, satu dapur.
Membuat Fasilitas Lapangan Bola Voli
Program Desain Plang Pesantren dan Masjid
Program Pembelian Alat Bajak Tanah
Training untuk Guru MDTA
Perekrutan Guru Baru
Latihan pengajian murattal dengan lagu guru MDTA Bayati qurdi oleh ketua MUI Link video di FB : https://www.facebook.
Training Administrasi Sekolah Kepada Guru MDTA
Pembelajaran Efektif pada kegiatan Belajar Mengajar di MDTA
Pelatihan Hadroh ; Tampil di Masyarakat Pelatihan dan inisiator hadroh ini adalah
Qurban Perdanan di Hari Raya Eidul Adha Pengabdi memobilisasi Program ini dengan
Al-Qur’an untuk Santri
Renovasi Part II : Pagar Luar Masjid
Renovasi terus berlanjut, gerakan para wali santri bergotong royong dan bergotong royong memperbaiki atap yang bocor.
Acara Memperingati Hari Santri: Pemda, Kapolsek, Masyarakat Dan Pesantren
Jumat Berkah dari Ibu-Ibu PKK Kemenag Kemenag mengunjungi kediaman mudir
Jum'at Berkah : Berbagi makan siang setelah sholat Jum'at, 30 kotak setiap Jum'at dari hamba Allah. Pelatihan “Kesadaran Kesehatan Saat Pandemi dan Implementasi Vaksin Bersama Polres Tebing Tinggi” seperti pada gambar.
Mobil Antar Jemput Santri
Santri diundang ke Pemkab: Berpartisipasi dalam rangka memperingati hari santri
Program 100 Mukena Untuk Santri
Kelas Darurat untuk Kekurangan Kelas Kelas yang ada berjumlah 2 lokal. Pertambahan
Aksi Ke 4: Pemantauan/ Evaluasi
Penerapan Metode ABCD Dalam Pembangunan Aset Masjid Tahfiz Dan Rumah Islami Ť 89 . belajar sementara/ruang kelas... tahun 2021) dan ketua MUI ikut membantu langsung melatih) membantu melatih kuliah yaitu Dr. Juara Qori Nasional dan Internasional di Pakistan tahun 1997).
Training membaca Juz 30 bittilawah kepada guru MDTA. Oleh ketua
Training pembuatan kurikulum MDTA oleh ibu Lilis kepala madrasah
Training strategi menghafal juz 30 untuk siswa di MDTA dan sekolah
Masalah transportasi siswa. masalah mengenai angkutan transportasi
Masalah kantin siswa. Pendampingan dan pengarahan permasalahan tempat
Perekrutan trainer of trainer (ToT)
Donatur untuk gaji guru dan marbot masjid
Kemudian dilanjutkan dengan menanam kelapa sawit, pinang, pepaya dan musang king durian, nankodak (nangka), kelengkeng, jeruk, di lahan sekitar pesantren. Ke depan, pabrik ini akan masuk dalam perencanaan sebagai penunjang bidang kewirausahaan pondok pesantren dalam memperkuat biaya operasional pondok pesantren Madaniyatul Qur'an dalam jangka panjang. Dengan adanya tanaman yang berbuah sehingga bisa dijual atau menarik pengunjung untuk datang ke pesantren agar bisa dipajang.
Penerapan metode ABCD dalam pengembangan Aset Masjid Tahfiz dan Pondok Pesantren d. Saat ini telah bergabung dengan dana struktural dan juga bertani di bagian utara negara, menanam singkong dan sayuran. Tinggal di seberang jalan di depan pesantren dan menguasai lahan untuk menanam pepaya California dan sayuran di sebelah barat tanah pesantren (di depan masjid).
Pemanfaatan kembali mata air dan tempat penampungan air yang sudah rusak parah dapat dimanfaatkan untuk penangkapan ikan lele dan belut. Inisiasi ternak Madu Kelulud (bahasa Empa Lawang: Gegele) bekerja sama dengan peternak Madu Kelulud di Empat Lawang. Hasil kunjungan/pembibitan kepada warga yang berhasil memelihara kelulud di sekitar rumah makannya di Sungai Gelegah dari warga Empat Lawang.
Struktur yayasan perlu diperbaharui dengan beberapa anggota yang sudah tidak aktif lagi karena sudah mengundurkan diri dan pindah ke kota lain.
Kesimpulan
Hasil ini semua diperoleh karena “Keinginan yang tulus dan mulia untuk mencari solusi terbaik atas apa yang sedang diupayakan Ennis, G, West, Deborah (2010)” Menggali potensi analisis jaringan sosial dalam praktik pengembangan masyarakat berbasis aset dan penelitian, Pekerjaan Sosial Ida Purwastuty Australia, “Pemberdayaan keluarga miskin melalui aset masyarakat”, forum majalah Kesejahteraan Sosial edisi 1 November 2018 halaman 5.
Mustangin, “Pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal melalui program desa wisata di desa Bumiaji”, Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi, Universitas Padjadjaran, 2017. Michael Sherraden, “aset bagi masyarakat miskin, perspektif baru untuk penanggulangan kemiskinan di Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2006. Dari klien menjadi warga: Pengembangan masyarakat berbasis aset sebagai strategi untuk pembangunan berbasis masyarakat” Pembangunan dalam praktik.
Rowland, Stand (26 April 2008) "what is Asset Based Community Development (AND) (PDF) Collaborative of Neighborhood Transformation Retrieved 22 February 2015.