Berdasarkan tabel harapan di atas terlihat persentase terbesar (48,8%) responden menyatakan sub atribut kesesuaian kurikulum dengan kompetensi yang diharapkan sangat penting. Berdasarkan tabel harapan di atas terlihat persentase terbesar (51,2%) responden menyatakan sub-atribut sistem penerimaan peserta didik baru sangat penting. Pada dimensi ini, responden mempunyai rata-rata ekspektasi tertinggi terhadap sub-atribut sistem penerimaan peserta didik baru.
Berdasarkan tabel harapan di atas terlihat persentase terbesar (61%) responden menyatakan sub ciri tingkat pendidikan dianggap penting. Di posisi kedua, 56,1 persen responden menilai subkarakteristik sertifikasi guru dan upaya guru meramaikan suasana proses pembelajaran dinilai penting. Di urutan kedua, sebanyak 58,5 persen responden menyatakan sub ciri pengawasan Tugas Akhir dan Proses Kerja Praktek dinilai penting.
Berdasarkan tabel harapan di atas terlihat persentase terbesar (63,4%) responden yang menyatakan sub ciri Kemudahan Komunikasi dengan Dosen Pembimbing Dianggap penting. Pada urutan kedua sebanyak 53,7 persen responden menyatakan sub ciri Ketepatan waktu awal dan akhir praktikum serta kenyamanan ruang laboratorium dinilai sangat penting. Berdasarkan tabel harapan di atas terlihat persentase terbesar (58,5%) responden menyatakan sub karakteristik Kecukupan pencahayaan pada perpustakaan dinilai sangat penting.
Di peringkat kedua, sebanyak 56,1 persen responden menyatakan bahwa sub-atribut Kelengkapan koleksi bahan pustaka, kebersihan ruang perpustakaan, dan kenyamanan ruang perpustakaan dinilai sangat penting. Dari tabel ekspektasi di atas terlihat bahwa persentase terbesar (58,5%) responden menyatakan bahwa sub-atribut pelayanan pada tingkat departemen dinilai sangat penting. Berdasarkan tabel harapan di atas terlihat persentase terbesar (61%) responden menyatakan sub atribut Kecepatan dan Ketepatan dalam penyelenggaraan sidang tugas akhir dinilai sangat penting.
Di peringkat kedua, sebanyak 58,5 persen responden menyatakan sub-atribut Transparansi pada penilaian tugas akhir dinilai sangat penting. Distribusi siswa berdasarkan ekspektasi dan kinerja pada atribut keluaran no Sub-atribut Ekspektasi Keluaran (%) Rata-rata.
Strategi Kelompok INPUT
Kuadran A tidak menyarankan untuk dilanjutkan sebagai prioritas utama karena masing-masing sub-atribut di kuadran tersebut. Gambaran bahwa mahasiswa mempunyai ekspektasi yang tinggi terhadap atribut-atribut tersebut, namun jurusan TI-FTUMJ kurang memberikan pelayanan yang baik terhadap atribut-atribut tersebut. Sedangkan strategi kuadran B, C dan D tidak dirumuskan karena dianggap sudah sesuai dengan yang diharapkan sehingga hanya perlu dipertahankan saja.
Prioritas rendah Nilai yang diharapkan dan kinerja setiap atribut didistribusikan dalam diagram kartesius berikut. Berdasarkan hasil perhitungan ekspektasi dan kinerja di atas, maka diperoleh strategi tindak lanjut untuk prioritas utama sebagai berikut. Oleh karena itu, sebaiknya bagian TI-FTUMJ menjadikan fitur ini sebagai prioritas utama untuk perbaikan.
Review kurikulum dengan visi TI-UMJ (melihat keterhubungan antara visi, misi, tujuan, sasaran, kompetensi dan kebutuhan mata kuliah. Atribut guru ini dianggap penting oleh siswa, namun belum mempunyai kinerja yang baik pada sub atributnya. Upaya guru untuk menghidupkan proses pembelajaran Strategi strategi yang dapat digunakan adalah: strategi resume kelompok, point counter point, snowball, panduan membaca, modeling way, puzzle learning, every one is a teacher here, brainstorming/elisitasi, fisik diri -penilaian, pemecahan masalah dan kolaborasi (Zenal Abidin, 2005) .
Hal ini dapat berguna dalam membangun interaksi dan suasana baik dari segi teknologi, gaya berpakaian, gaya berbicara dan mungkin lelucon yang dapat dilontarkan kepada siswa untuk mengurangi ketegangan akibat materi yang dipelajari.
Strategi Kelompok PROSES
Seluruh komponen penilaian disusun dan dicatat dalam SAP 2) Monitoring Proses Tugas Akhir dan Kerja Praktek. Tugas akhir dan kerja praktek tidak hanya dilakukan di kampus saja, mahasiswa juga harus mengamati perusahaan untuk mengetahui permasalahan yang ada di perusahaan dan membantu menyelesaikannya. Mengaktifkan Pembimbing Tugas Akhir dan Praktek untuk memantau perkembangan mahasiswa bimbingannya melalui komunikasi.
Menambah target jadwal penyelesaian tugas akhir dan kerja praktek pada proposal tugas akhir dan kontrak dengan dosen pembimbing Praktek Kerja. Kesenjangan antara kapasitas ruang dan jumlah siswa sering terjadi karena keterbatasan ruang. Kondisi laboratorium TI-FTUMJ saat ini adalah luas ruangan yang cukup kecil dengan jumlah mahasiswa yang banyak.
Strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan subkarakteristik sosialisasi kerja praktek adalah dengan mengadakan dan menjadwalkan sosialisasi kerja praktek secara berkala. Strategi yang dapat digunakan untuk memperbaiki subfitur waktu sidang tugas akhir adalah dengan membuat jadwal sidang tugas akhir kemudian disosialisasikan kepada mahasiswa pada awal semester.
Strategi Kelompok OUTPUT
Strategi untuk meningkatkan kepuasan siswa terhadap sub-atribut. Memiliki integritas (etika dan moral) yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaan. Strategi untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa terhadap kemampuan menggunakan teknologi informasi (web, sistem informasi, dll) adalah. Namun hasil identifikasi atribut yang digunakan untuk mengukur kepuasan mahasiswa program Teknik Industri FT UMJ terhadap proses pendidikan adalah.
Merumuskan strategi untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa pada program gelar Teknik Industri UMJ dengan proses pendidikan berdasarkan prioritas. Merevisi kurikulum dengan visi TI-UMJ (melihat hubungan visi, misi, tujuan, sasaran, kompetensi dan kebutuhan mata kuliah/kurikulum). Memungkinkan dosen pembimbing Tugas Akhir dan Kerja Praktek memantau perkembangan mahasiswa yang dibimbingnya dengan cara berkomunikasi dengan membuat jadwal bimbingan, menjadwalkan target penyelesaian Tugas Akhir dan Kerja Praktek, serta melakukan absensi untuk bimbingan dan memasukkannya ke dalam komponen penilaian dosen pembimbing.
Tinjau rasio dosen dan mahasiswa, dan bagi jumlah mahasiswa dengan dosen pembimbing sesuai rasio tersebut. Menyelenggarakan program Baitul Arqom kepada santri sebagai upaya meningkatkan akhlak yang baik dan menerapkan kedisiplinan dalam proses pembelajaran. Menyelenggarakan pelatihan operasional berbagai aplikasi yang diperlukan dalam dunia kerja dan memberikan tugas perkuliahan dengan memanfaatkan teknologi informasi.
2012. “Evaluasi Kepuasan Siswa dalam Proses Pembelajaran Berbasis Simulasi Menggunakan Importance Performance Analysis (Studi di Kelas Psikologi Eksperimental).” Jurnal Psikologi dan Pengukuran Pendidikan Indonesia.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Banyaknya jumlah perguruan tinggi tersebut menunjukkan bahwa tingkat kompetisi atau persaingan antar perguruan tinggi semakin hari semakin sengit. Apalagi saat ini perguruan tinggi juga sedang menghadapi tantangan global yang harus disikapi secara bijak. Tidak hanya industri manufaktur, industri jasa, termasuk perguruan tinggi pun ikut terkena dampak revolusi industri 4.0.
Tujuan Khusus
Urgensi (Keutamaan)
TINJAUAN PUSTAKA
- Proses Pendidikan
- Kepuasan Pelanggan
- Faktor-faktor yang Mengukur Kepuasan
- Teori Kepuasan (The Expectancy Disconfirmation Model)
- Faktor-faktor Pendorong Kepuasan
- Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan
- Teknik Importance-Performance Anaylisis (IPA)
- Strategi untuk Meningkatkan Kepuasan
- Penelitian Terdahulu
Produk yang tidak berfungsi, tidak memenuhi harapan konsumen, menimbulkan kekecewaan, sehingga konsumen merasa tidak puas. Konsumen akan mempunyai ekspektasi terhadap bagaimana seharusnya produk tersebut berfungsi (kinerja ekspektasi), ekspektasi tersebut merupakan standar kualitas yang akan dibandingkan dengan fungsi atau kualitas produk yang sebenarnya dirasakan konsumen. Fungsi produk yang sebenarnya dirasakan konsumen (actual performance) sebenarnya adalah persepsi konsumen terhadap kualitas produk (Sumarwan, 2003).
METODE PENELITIAN
- Desain Penelitian
- Teknik Pengambilan Sampel
- Teknik Pengambilan Data
- Pengolahan dan Analisis Data
Berikut hasil penilaian responden terkait harapan dan kinerja ketiga sub-atribut kurikulum (Tabel 4.6). Pada dimensi ini, responden mempunyai rata-rata ekspektasi tertinggi terhadap sub-atribut kebersihan ruang perkuliahan. Di urutan kedua, sebanyak 56,1 persen responden menyatakan sub-atribut kesesuaian skema UTS dan UAS, kepatuhan prosedur pelaksanaan UTS dan UAS, serta transparansi nilai dinilai sangat penting.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Penelitian
Program studi teknik industri universitas muhammadiyah jakarta merupakan salah satu program studi yang dimiliki oleh fakultas teknik universitas muhammadiyah jakarta yang berdiri pada tahun 1978. Program studi ini berlokasi di jl cempaka putih Tengah 27 Jakarta Pusat, dan bergabung dengan 7 program studi lainnya antara lain teknik mesin, teknik sipil, teknik elektro, teknik kimia, teknik informatika dan arsitektur. Prasarana dan fasilitas yang digunakan dalam proses belajar mengajar di program studi telah disediakan yaitu ruang baca yang dilengkapi fasilitas internet dan peminjaman buku, laboratorium komputer, ruang perkuliahan yang dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC), Infocus, ruang diskusi yang dilengkapi LCD dan layar proyektor, LCD dan komputer laptop untuk keperluan perkuliahan, Laboratorium Mesin, Laboratorium Multimedia, juga menyediakan Ruang Senat Mahasiswa (BEM) dan ruang Unit Kegiatan Mahasiswa (SCU) sebagai tempat mahasiswa melakukan aktivitas kemahasiswaan.
Karakteristik responden
Yang dimaksud dengan uang jajan adalah sejumlah uang yang diterima oleh pelajar atau mahasiswa secara kolektif setiap bulannya yang digunakan untuk membiayai kehidupan sehari-hari, antara lain makanan, jajan, keperluan kuliah, dan lain sebagainya. Besarnya uang jajan yang diterima mahasiswa berbeda-beda tergantung kebutuhan dan kemampuan masing-masing orang tua serta bergantung pada adanya sumber lain seperti beasiswa, wirausaha, dan lain-lain. Uang jajan yang diperoleh siswa berasal dari orang tua, beasiswa dan sumber lain seperti saudara, orang tua asuh, dan lain-lain.
Identifikasi Atribut-atribut Pengukuran Kepuasan Penyelenggaraan Akademik
- Dimensi Responsiveness (Daya Tanggap)
- Dimensi Assurance (Jaminan)
- Dimensi Empathy (Empati)
- Dimensi Tangibles (Wujud Nyata)
35 Penentuan jangka waktu tugas akhir 36 Pelaksanaan tugas akhir 37 Penilaian tugas akhir 11 Prosedur penyelesaian akhir 38 Proses SKL di fakultas. Ketanggapan atau kewaspadaan pegawai dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan, serta cepat dalam menangani keluhan. Dalam penelitian pelaksanaan akademik ini, aspek daya tanggap yang diukur adalah kehadiran mentor.
5 Workshop Tugas Akhir 6 Workshop Tugas Akhir Manajemen Administrasi 6 Sesi Tugas Akhir 7 Sesi Tugas Akhir Administrasi. Aspek keamanan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 5 atribut yang mencakup 23 sub-atribut (Tabel 4.3). Adanya kemauan staf untuk peduli, memberikan perhatian pribadi yang khusus, kemudahan menjalin hubungan, komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan siswa.
Aspek empati yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 4 atribut yang meliputi 9 sub-atribut (Tabel 4.4). 3 Proses belajar mengajar 5 Pemantauan hasil pembelajaran 6 Pemantauan proses TA dan KP 4 Bimbingan akademik 7 Peran PA dalam bidang akademik. Menurut Han dan Leong yang dimaksud dalam Sinaga (2003), aspek ini merupakan aspek yang pertama kali diperhatikan oleh pelanggan dan merupakan hal yang paling penting, sehingga kekurangan atau keburukan aspek tersebut akan cepat terlihat.
Aspek nyata yang digunakan dalam penelitian terdiri dari sembilan atribut, termasuk 26 sub-atribut (Tabel 4.5).
Analisis Kepuasan Mahasiswa TI-FTUMJ terhadap Penyelenggaraan Akademik
Dan urutan ketiga sebesar 41,5 persen menunjukkan bahwa subkarakteristik kurikulum dalam pedoman akademik sangat penting. Dan urutan ketiga sebesar 43,9 persen menunjukkan sub atributnya adalah Kemampuan dan Sikap dalam memberikan informasi tentang sistem penerimaan siswa baru. Rata-rata responden mempunyai ekspektasi tertinggi terhadap dimensi ini berkenaan dengan tingkat pendidikan subkarakteristik guru.
Pada dimensi ini responden mempunyai rata-rata ekspektasi tertinggi pada sub ciri Daftar Hadir Perkuliahan. Berdasarkan tabel harapan di atas terlihat persentase terbesar (58,5%) responden menyatakan sub karakteristik Kebersihan ruang kuliah Kesesuaian antara jumlah mahasiswa dengan jumlah kursi, Prasarana yang mudah diakses (dalam artian tata letak) dianggap penting. Di urutan kedua, sebanyak 56,1 persen responden menyatakan sub ciri Kelengkapan fasilitas pengajaran (Papan Tulis, Spidol, Penghapus, LCD Proyektor dan Kenyamanan Ruang Kuliah) dinilai penting.
Distribusi siswa menurut kepuasan terhadap atribut kelas No. Pada dimensi ini responden mempunyai rata-rata ekspektasi tertinggi terhadap sub atribut kebersihan ruangan laboratorium. Pada atribut ini, responden memiliki rata-rata ekspektasi tertinggi mengenai kecukupan pencahayaan pada sub-atribut perpustakaan.
Dan urutan ketiga sebesar 53,7 persen menunjukkan bahwa sub atribut Ada sistem penilaian (sikad) dinilai sangat penting. Pada atribut ini, responden memiliki rata-rata ekspektasi tertinggi terhadap kesesuaian sub-atribut skema UTS dan UAS. Pada atribut Pelayanan Administrasi Pendidikan terdapat 2 sub atribut yang dinilai berdasarkan harapan dan kinerja responden terhadap pendidikan teknik industri, meliputi pelayanan tingkat jurusan dan pelayanan tingkat fakultas.
Pada dimensi ini, responden memiliki rata-rata ekspektasi tertinggi terhadap sub-atribut layanan di tingkat departemen. Pada atribut output terdapat 16 sub-atribut yang dinilai berdasarkan harapan responden dan hasil pendidikan teknik industri antara lain kinerja mahasiswa melebihi IPK, kinerja IPK (Grade Point Average), kecepatan waktu tunggu mendapatkan pekerjaan. , memiliki integritas (etika dan moral) yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan, Kemampuan mengoperasikan teknologi informasi (web, sistem informasi, dll), Kemampuan menggunakan bahasa asing (Inggris), Kemampuan berkomunikasi, Kemampuan menjalin hubungan interpersonal (asosiasi ) dengan orang lain (komunikasi), Kemampuan mengambil keputusan (profesionalisme), Kemampuan merencanakan kegiatan (profesionalisme), Kemampuan melaksanakan rencana kegiatan (profesionalisme), Kemampuan bekerja dalam tim (teamwork), Kemampuan bekerja mandiri (profesionalisme), Keterampilan manajemen (pengembangan diri), Kepercayaan (pengembangan diri), Pendidikan lanjutan (pengembangan diri).
