STRATEGI PRODUSER DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROGRAM MILLENNIALS TALK
DI MNC SPORTS
(Analisis Deskriptif Strategi Produser Dalam Meningkatkan Kualitas Program Millennials Talk
Di MNC Sports)
Mila Haryati
Universitas BSI Bandung, [email protected] ABSTRACT
Mila Haryati, 45180059, 2019, Producer Strategy In Improving Quality Of Millenials Talk Programs On MNC Sports. Descriptive Analysis Of Producer Strategy In Improving Quality Of Millenials Talk Programs On MNC Sports) In the process of making a talkshow, Millenial Talk was known that there is a specific strategies which owned by the Producer. the millenials talk program is a talkshow program that present a young millenial talengted athletes, their pasion not only on the sport. but they also has achivements in other fields that can be example for young people, so the concept was different from antother sport talkshow that seems serious. That Different concept was not irrespectively from the role and strategy of the millenial talk program producer which shows on MNC Sport, aims to examine the producer strategy in improving the quality of the Millennials Talk program on MNC Sports. This research uses qualitative methods with descriptive analysis approaches and data collection techniques by means of observation, interviews, and documentation. This research uses the theory of media ecology where there is technology used through smart phones so that users can watch this program anywhere and anytime. The results of this research are that the producer has a specific strategy in improving the quality of the Millennials Talk program, where there are several stages and production processes and the producer also knows the information needs of the community, especially young people about sports, as well as solutions to obstacles that occur in the field.
Keywords: Producer, Strategy, Program, Quality.
ABSTRAK
Mila Haryati, 45180059, 2019, Strategi Produser Dalam Meningkatkan Kualitas Program Millennials Talk Di MNC Sports, Analisa Deskriptif Strategi Produser Dalam Meningkatkan Kualitas Program Millennials Talk di MNC Sports.
Dalam proses pembuatan sebuah talkshow yaitu program Millennials Talk diketahui ada strategi-strategi khusus yang dimiliki oleh seorang Produser.
Program Millennials Talk merupakan program acara bincang-bincang yang menghadirkan para atlet muda berbakat yang kekinian. Bukan hanya berbakat di bidang olahraga, namun atlet tersebut juga mempunyai prestasi dibidang lainnnya yang dapat menjadi contoh bagi anak muda, sehingga konsepnya berbeda dari acara bincang-bincang olahraga lainnya yang terkesan serius. Konsep yang berbeda tersebut tidak terlepas dari peran dan strategi produser program Millennials Talk yang tayang di MNC Sports, yang bertujuan untuk mengkaji strategi produser dalam meningkatkan kualitas program Millennials Talk di MNC Sports. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif dan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, serta dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori ekologi media dimana terdapat teknologi yang digunakan melalui tlepon pintar agar pennton dapat menonton tayangan ini dimanapun dan kapanpun. Hasil penelitian ini adalah produser mempunyai strategi khusus dalam meningkatkan kualitas program acara Millennials Talk, dimana terdapat beberapa tahapan dan proses produksi dan produser juga mengetahui kebutuhan informasi masyarakat terutama anak muda tentang olahraga, serta solusi dari hambatan yang terjadi dilapangan.
Kata Kunci: Strategi, Produser, Kualitas, Program.
PENDAHULUAN
MNC Sport memiliki program talkshow yang baru saja ditayangkan yaitu Millennials Talk, dimana program yang ditujukan untuk kalangan anak muda tersebut tayang setiap hari minggu pada pukul 19:30 WIB. Millennials Talk merupakan program bincang-bincang menarik dan inspiratif bersama dengan atlet muda kebanggaan Indonesia. Dalam satu episode, program Millennials Talk berisi lima segmen yang berisi tentang perkenalan serta awal mula perjalanan karir mereka hingga akhirnya menjadi atlet yang penuh dengan prestasi dan tentunya membanggakan. Perbincangan tersebut juga membahas sudut pandang para bintang tamu tentang ranah olahraga yang up to date atau kekinian ala milenial. Tidak hanya para atlet, tokoh-tokoh inspratif lain yang berada di dunia olahraga pun
bisa menjadi narasumber dalam acara ini. Selain talkshow, Millennials Talk juga menampilkan cuplikan-cuplikan bintang tamu yang sedang melakukan kegiatan olahraga dan kegiatan lainnya. Selain itu disalah satu segmen, bintang tamu di berikan surprise call dari sosok penting di hidupnya sehingga mereka akhirnya bisa mencapai keberhasilan.
Sebelum proses syuting dilakukan, produser yang memang bertanggung jawab atas seluruh hasil produksi dan tampilan produksi itu pun memberikan ide dan arahan untuk jalannya proses produksi dan juga brainstorming kepada timnya yaitu Associate Producer, Creative dan juga Production Assistant. Proses tersebut adalah sebagai arahan untuk mencari dan mendapatkan ide tentang tema apa yang akan
ditayangkan. Produser dan Associate Producer bekerja sama untuk survey ke lokasi yang akan dipakai untuk proses syuting. Setelah itu barulah Associate Producer memberikan arahan kepada Creative untuk
mencari narasumber yang
disesuaikan dengan tema yang akan ditayangkan, apabila sudah berhasil mendapatkan narasumber, lalu Creative membuat naskah yang disesuaikan dengan bintang tamu yang hadir.
Creative juga berkordinasi dengan Production Assistant untuk mempersiapkan proses produksi secara teknis. Associate Producer bertanggung jawab selama jalannya proses produksi dan dibantu oleh Production Assistant. Setelah produksi selesai, materi syuting masuk ke proses editing dan ketika selesai proses editing biasanya materi tayangan di cek terlebih dahulu oleh produser ataupun Associate Producer sebelum akhirnya diberikan ke tim handling dan diteruskan ke tim MCR untuk ditayangkan.
Semua proses tersebut tidak selalu berjalan lancar dan menemukan beberapa kendala. Seperti terkendala adanya budget khusus untuk narasumber dari perusahaan, sehingga produser dan Associate Producer harus berusaha melakukan dealing atau barter dalam mencari lokasi syuting yang memang biasanya mengambil lokasi di hotel.
Perihal budget tersebut juga mempengaruhi dalam pencarian narasumber, apalagi produksi syuting juga terkendala dengan jadwal dari
atlet yang tidak dapat ditentukan karena sering berbenturan dengan jadwal latihan mereka. Produser ataupun Associate Producer juga masih harus berusaha membantu timnya saat akan melakukan syuting, dikarenakan sering mendapatkan alat dan kru yang tidak sesuai dengan apa yang mereka request, karena banyaknya tim produksi lainnya yang akan melakukan proses syuting di saat yang bersamaan.
Salah satu saluran televisi berlangganan milik MNC Media yaitu MNC Channels. MNC Channels merupakan saluran televisi yang tayang di Indonesia dan juga Internasional selama 24 jam dan terdiri dari beragam informasi, hiburan dan juga berita. Terdapat banyak saluran yang hadir di MNC Channels, salah satunya adalah MNC Sport yang merupakan saluran televisi berlangganan Indonesia yang khusus memberikan informasi mengenai beragam jenis olahraga.
MNC Sport dapat disaksikan melalui MNC Vision dan okevision melalui saluran 102. Program yang ada di MNC Sport meliputi acara–acara olahraga yang ditayangkan secara live atau siaran langsung, live-delay yang merupakan siaran tunda dan juga tapping dimana program tersebut tidak disiarkan secara langsung atau syuting terlebih dahulu dan ada serangkaian proses editing hingga akhirnya tayang dan ada pula program pertandingan beragam jenis olahraga yang berlangsung di dalam negeri ataupun internasional.
Indonesia mempunyai banyak saluran televisi, baik itu yang tidak berbayar atau Free to Air (FTA) dan juga saluran televisi berlangganan (Pay TV). Saluran ini terdiri dari
saluran televisi lokal maupun internasional. Dari semua saluran televisi itu ternyata terdapat salah satu media televisi terbesar di Indonesia yakni PT Media Nusantara Citra atau yang dikenal dengan MNC Media. MNC sendiri kini menjadi salah satu perusahaan di bidang media yang menaungi beberapa unit perusahaan yaitu radio, media cetak, perusahaan rekaman, agensi periklanan, akademi, rumah produksi, studio animasi, home shopping, penyiaran dan juga saluran televisi berlangganan.
Tidak hanya itu saja, semua program yang tayang di MNC Vision terutama program Millennials Talk kini dapat disaksikan melalui ponsel pintar ataupun tablet berbasis android maupun iOS (Apple) yang memudahkan penonton dengan menggunakan aplikasi MNC Now yang merupakan inovasi digital di era yang sudah canggih dan semuanya berbasis teknologi. Hal ini pun memberikan pengaruh positif karena penonton mendapatkan informasi dengan mudah dan cepat kapanpun dan dimanapun. Inovasi tersebut sesuai dengan segmentasi yang dituju oleh produser program Millennials Talk dimana produser dan timnya mengincar kalangan milenial yang memang akrab dengan media informasi dan teknologi digital. Generasi milenial atau generasi Y merupakan pasar terbesar yang saat ini selalu menggunakan teknologi untuk memudahkan hidup
dan memenuhi kebutuhan
hiburannya.
Dari perkembangan media massa tersebut, program Millennials Talk yang merupakan program baru ini pun harus dapat bersaing dengan
banyaknya program sejenis di stasiun TV lokal ataupun televisi berlangganan yang hadir untuk masyarakat. Terlebih lagi program ini di tayangkan di tv berlangganan yang juga tayang di aplikasi digital sehingga konten programnya harus mempunyai keunikan tersendiri agar mampu menarik minat para penonton dan masuk ke dalam jajaran top 10 di MNC Sport. Produser pun harus dapat memberikan motivasi kepada timnya melalui diskusi-diskusi di setiap meeting agar mereka semua dapat membuat konten yang menarik, modern dan informatif untuk para penonton. Terlebih lagi sesuai dengan judul acaranya, program Millennials Talk ditujukan untuk segmentasi anak muda, sehingga harus benar-benar membuat suatu konten berkualitas yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh anak muda atau disebut milenial.
Kalangan milenial sendiri merupakan kalangan yang kritis dan sangat dekat dengan teknologi yang memang sesuai dengan konsep yang dibuat oleh produser. Hal tersebut tentunya membuat seorang produser harus mempunyai strategi khusus terhadap jalannya proses produksi program tersebut agar dapat berjalan dengan lancar, berkualitas baik konten maupun secara teknologi dan tayangan program tersebut dapat diminati oleh penonton. Selain itu produser juga harus dapat mengetahui solusi dari segala kendala yang dihadapi oleh tim produksi.
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul
“STRATEGI PRODUSER DALAM MENINGKATKAN KUALITAS
PROGRAM MILLENNIALS TALK DI MNC SPORTS”.
KAJIAN LITERATUR KOMUNIKASI
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia pasti selalu berkomunikasi.
Hal tersebut tentunya sangatlah penting bagi kehidupan manusia.
Tanpa adanya komunikasi, hidup manusia pasti tidak akan berjalan lancar. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari bahasa Latin communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama.
Sama di sini maksudnya adalah sama makna (Effendy, 2017:9).
Sementara itu didalam bukunya, Effendy juga berpendapat bahwa ilmu komunikasi termasuk ke dalam ilmu sosial yang meliputi komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi massa dan komunikasi organisasi. (Effendy, 2017:9) Pengertian komunikasi juga dikemukakan oleh Harold Laswell di dalam karyanya yaitu The Stucture and Function of Commuication in Society. Laswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect..
Dilihat dari beberapa pendapat dari para ahli tersebut, komunikasi membuat seseorang mendapatkan suatu informasi tentang sekitarnya, ide ataupun mengetahui sikap seseorang kepada orang lain.
Informasi bisa didapatkan dari adanya komunikasi antar pribadi, kelompok ataupun melalui
komunikasi massa yang
jangkauannya bersifat luas.
Melakukan komunikasi dapat memudahkan segala aktifitas, selain mendapatkan informasi, komunikasi dapat membuat seseorang menjadi lebih percaya diri dan dapat menunjukkan emosi yang sedang dirasakannya. Efek yang di dapatkan dari sebuah komunikasi juga dapat membuat pemikiran seseorang berubah.
Komunikasi Massa
Komunikasi massa merupakan salah satu turunan dari ilmu komunikasi yang menggunakan media massa sebagai alat penyebaran informasi.
Hal tersebut juga di dukung oleh pernyataan dari Nurudin (2017:3-4) dimana komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Sebab awal perkembangannya saja, komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi massa).
Nurudin menambahkan bahwa massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa.
Dengan kata lain, massa yang dalam sikap dan perilakunya berkaitan dengan peran media massa. Oleh karena itu, media massa disini menunjuk kepada khalayak, audience, penonton, pemirsa atau pembaca. (Nurudin, 2017:4)
Menurut Janowitz komunikasi massa terdiri atas lembaga da teknik dari
kelompok tertentu yang
menggunakan alat teknologi (pers, radio, film dan sebagainya) untuk menyebarkan konten simbolis kepada khalayak yang besar,
heterogen, dan sangat tersebar.
(McQuail, 2011 : 62)
Sementara itu Joseph A. Devito menyatakan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukkan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya.
Komunikasi massa adalah
komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya:
Televisi, radio, surat kabar majalah, film, buku, dan pita. (Effendy, 2017:21)
Proses komunikasi massa yang menggunakan alat-alat media massa seperti yang telah dijelasakan oleh beberapa ahli tersebut juga dapat mempengaruhi masyarakat luas, karena salah satu dari ciri-ciri komunikasi massa bersifat menyebar atau disebut heterogen. Selain itu banyak media yang menjadi sumber informasi dan digunakan oleh masyarakat. Mereka pun bebas memilih media apa saja yang akan dijadikan sumber informasinya.
Dari penjelasan ahli yang sudah dijabarkan, komunikasi massa yang bersifat satu arah ini penyebarannya menggunakan alat atau perangkat untuk menyebarkan suatu informasi.
Pesan yang disampaikan juga bersifat luas dan umum sehingga tidak hanya ditujukkan hanya kepada seseorang atau lembaga khusus, sehingga semua masyarakat tidak peduli ras, suku dan budaya pun dapat menikmati suatu pesan dari media massa. Karena itulah, komunikasi massa seharusnya tidak bisa memihak seseorang ataupun lembaga, agar informasi yang disampaikan kepada masyarakat juga
tidak menjaring suatu opini yang membuat masyarakat akhirnya terjaring kepada suatu pemikiran atauu opini tertentu.
Media Massa
Media massa merupakan komponen atau suatu perangkat yang digunakan untuk berkomunikasi yang jangkauannya luas ataupun menyebar. media massa mempunyai tempat khusus di hati masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Ada beragam perangkat yang termasuk ke dalam media massa sebagai penyampaian pesan.
Pengertian tersebut pun telah dijelaskan oleh Cangara yang mengatakan bahwa media adalah sarana atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan definisi media massa itu sendiri adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio dan Televisi. (Hasian, 2015:18) Sementara itu menurut Jeffkins, media massa (mass media) merupakan berbagai macam media atau wahana komunikasi massa seperti pers (secara sempit diartikan sebagai surat kabar, sedangkan secara luas sebagai media pemberitauan), media-media cetak pada umumnya (majalah dan jurnal), dan berbagai media elektonik seperti radio, bioskop dan Televisi yang mampu menjangkau masyarakat luas (Lamintang, 2012 : 21).
Pendapat para ahli tersebut menekankan bahwa sebenarnya media massa merupakan suatu alat
komunikasi yang dapat menjangkau luas dan secara cepat dari komunikator kepada masyarakat.
Media massa juga mempunyai beragam jenis, sesuai dengan perkembangannya dari dulu hingga saat ini dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat terhadap media apa yang akan mereka gunakan untuk mendapatkan informasi. Pendapat ahli tersebut mengatakan media massa terdiri dari beberapa jenis, yaitu surat kabar, majalah, radio, bioskop dan juga Televisi.
Dari penjelasan jenis-jenis media massa, diketahui bahwa ternyata surat kabar merupakan jenis media massa yang pertama kali digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu informasi yang dapat mencakup khalayak secara luas.
Kemudian diikuti oleh majalah yang hampir sama kegunaannya seperti surat kabar, namun berbeda fungsi lebih kepada suatu tema yang lebih spesifik. Media massa elektronik juga diawali dengan adanya radio, namun seiring berjalannya waktu, Televisi mampu mengambil alih perhatian masyarakat karena kelebihannya yaitu sebagai suatu perangkat yang mempunyai audio visual. Saat ini, media massa juga mencakup komputer dan juga internet, dimana kecepatan yang dihasilkan dapat membuat masyarakat lebih efektif dan cepat dalam mencari dan mendapatkan informasi. Tentunya saat ini masyarakat bebas memilih media apa saja yang akan mereka gunakan dan disesuaikan dengan kebutuhan yang mereka inginkan. Terlebih dari itu, media massa mungkin saat ini dapat disebut sebagai kebutuhan masyarakat yang penting dimana
tanpa kehadiran media massa, masyarakat tidak akan mudah untuk mendapatkan suatu informasi.
Televisi
Setiap orang pasti mengetahui dan pernah menonton Televisi. Apalagi saat ini, Televisi merupakan kebutuhan yang wajib ada di setiap rumah karena Televisi merupakan salah satu alat sebagai sarana hiburan dan mengetahui suatu informasi- informasi yang mereka butuhkan.
Televisi adalah salah satu bentuk media massa yang paling digemari oleh masyarakat karena kelebihannya yang mempuyai audio visual.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Televisi adalah sistem penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi (suara) melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat di dengar.
Pendapat lain tentang Televisi dikemukakan oleh Williams dalam bukunya dengan judul Televisi (2009:4), bahwa Televisi merupakan hasil temuan dari riset ilmiah dan teknik dan berkembang sebagai suatu media hiburan dan berita. Hal tersebut menjadikan Televisi memiliki konsekuensi-konsekuensi yang tak terduga sebelumnya. Bukan hanya terhadap media hiburan dan berita lainnya dengan meredusir daya hidupnya dan peran petingnya, namun juga terhadap berbagai proses penting dalam kehidupan keluarga, kebudayaan dan sosial.
Perjalanan hadirnya siaran Televisi di Indonesia sangatlah panjang dari
awal hingga sekarang banyak program yang dapat dinikmati dengan mudah oleh masyarakat.
Awal mula siaran Televisi di dunia di mulai pada tahun 1924, namun di Indonesia siaran Televisi pertama kali dimulai pada tahun 1962 untuk mempersiapkan liputan pada Pesta Olahraga Asia (Asian Games) di Jakarta yang di adakan pada Tahun 1964. Saat itu, masyarakat Indonesia amatlah terpukau dengan siaran Televisi meskipun hanya siaran Televisi hitam putih. Boomingnya Televisi dimulai pada tahun 1992 ketika RCTI mulai mengudara dengan bantuan decoder (Lamintang, 2012 :23)
Peranan kehadiran Televisi di Indonesia ternyata sangatlah penting.
Dari kelebihan yang dimiliki, membuat masyarakat Indonesia menjadikannya suatu alat yang disukai untuk menyebarkan informasi, terlebih untuk menjadi hiburan. Hal tesebut terlihat dari siaran pertamanya yang dinikmati pertama kali saat mempersiapkan liputan pada Pesta Olahraga Asia atau yang kini lebih dikenal dengan nama Asian Games. Walaupun saat itu masih berupa siaran yang berwarna hitam putih, namun Televisi dan programnya mampu menarik minat masyarakat hingga saat ini dimana siaran televisi sudah beragam dan berwarna.
Televisi Berbayar (Pay TV)
Selain adanya siaran Televisi Free to Air atau yang dapat ditonton bebas melalui Televisi biasa, kini masyarakat pun dapat menonton tayangan Televisi berbayar (Pay TV) atau biasa dikenal dengan Televisi kabel, dimana tidak hanya dapat melihat siaran lokal, namun bisa juga
mendapatkan siaran televisi yang ditayangkan di luar negeri.
Djamal & Fachrudin menuturkan bahwa sejarah singkat Televisi kabel
bermula dari sekedar
mendistribusikan siaran Televisi ke
beberapa rumah dengan
menggunakan satu antena penerima, dan kemudian berakhir menjadi satu bisnis ramai dan diakui sebagai salah satu media informasi resmi. Salah satu stasiun penyiaran Televisi kabel ternama yang memiliki jaringan luas di dunia adalah CNN (Cable News Network) yang berpusat di Atlanta, Georgia. Dengan berkembangnya situasi dan munculnya peluang untuk meningkatkan jenis bisnis baru, maka muncul konsep CATV yaitu cable Television yang merupakan sistem penyiaran Televisi yang sifatnya terbatas melalui kabel (coaxial cable, 75 ohm) sampai ke setiap pelanggannya. Namun saat ini penyalurannya sudah berkembang dengan menggunakan teknologi HFC (Hybrid-Fiber-Coaxial), yaitu menggunakan saluran fiber-optic dari head end ke titik distribusi, dan menggunakan coaxial cable dari titik distribusi ke setiap pelanggan.
Sistem dari Televisi kabel hanya menghimpun beberapa saluran Televisi secara multiplexing (satu teknologi) untuk kemudian disalurkan melalui kabel koaksial dari sumbernya ke pelanggan. Bagi masyarakat yang ingin menikmati layanan Televisi kabel, harus berlangganan terlebih dahulu dengan membayar layanan Televisi kabel sesuai dengan ketentuannya.
(Noviana, 2018: 25)
Sementara itu, di dalam buku Jejak Langkah Televisi Indonesia, karya Kumara & Dharmano (2017 : 134-
135) sejarah singkat hadirnya TV berbayar (Pay TV) di Indonesia diawali dengan Indovision sebagai operator DTH (Direct to Home) yang melakukan siaran via satelit untuk diterima di rumah pelanggan sekaligus perintis TV multikanal berlangganan di Indonesia.
Indovision awalnya beroperasi menggunakan satelit Palapa C-2 yang memancarkan sinyal via frekuensi C Band (3,7-4,2 GHz) dengan sistem analog dan sejak tahun 1997 beralih menggunakan satelit Cakrawata-1 yang memancarkan sinyal via frekuensi S Band (2,5-2,6 GHz). Dengan frekuensi S-Band terjadi perubahan radikal dari analog ke digial. Dari sanalah, menyusul Pay TV lainnya seperti Astro Nusantara, Aora TV dan First Media.
Dari beberapa pendapat ahli tentang hadirnya Televisi kabel atau Televisi berbayar, ternyata perkembangannya cukup signifikan. Namun untuk menikmatinya, masyarakat harus membayar lebih untuk mendapatkan tontonan program yang hanya ada di Televisi kabel dan juga sesuai dengan ketentuannya.
Program Acara Televisi
Saat ini semakin banyak jenis-jenis progam Televisi yang bisa disaksikan oleh masyarakat. Mereka dapat memilih tontonan apa yang mereka suka dan menikmatinya. Pada dasarnya, program Televisi terbagi dalam dua jenis, yaitu program jurnalistik dan artistik. Selanjutnya, program jurnalistik terbagi menjadi dua, yaitu program hard news dan soft news, sedangkan program artistik juga terbagi menjadi dua, yaitu program drama dan non drama.
(Yusanto dan Esfandari, 2016:33)
Adapun pendapat lain dikemukakan oleh Latief dan Utud (2017:12) bahwa format program Televisi terbagi menjadi dua bagian yaitu:
program informasi (news) dan hiburan (entrtainment). Program news terbagi menjadi dua bagian yaitu (1) hard news meliputi straight news, on the spot reporting, dan on air interview, dan (2) soft news meliputi current affair, documenter, feature, infotainment, sport, dan beberapa konsep talkshow.
Berkembangnya Televisi hingga diminati masyarakat membuat semakin banyak jenis program yang dapat dinikmati. Program-program yang hadir tersebut dibuat dan disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan oleh para penontonya, sehingga masyarakat pun tidak jenuh dan juga mendapatkan informasi melalui program apa saja, dan memenuhi kebutuhan hiburan mereka.
Program Talkshow
Dari banyaknya format program Televisi yang disebutkan, Millennials Talk masuk kedalam format program talkshow dengan tema olahraga.
Program talkshow sendiri adalah program acara bincang-bincang yang di pimpin oleh seorang pembawa acara dan menyajikan tema-tema tertentu untuk di bahas. Biasanya di dalam program talkshow itu berisikan dialog-dialog, debat ataupun argumentasi secara terang- terangan antara pembawa acara dengan para bintang tamunya.
Menurut Yusanto dan Esfandari, program dengan format talkshow adalah sebuah program TV yang berisi perbicangan dua arah antara pembawa acara dan narasumber.
(Yusanto dan Esfandari, 2016:85)
Sedangkan Morrisan berpendapat, talkshow atau perbincangan adalah program yang menampilkan satu atau lebih untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh pembawa acara (host). Pembicara yang diundang adalah orang-orang yang berpengalaman langsung dengan suatu peristiwa atau topik yang akan dibahas. Ditambahkan lagi oleh Wibowo, bahwa program yang dapat memperkaya wawasan penonton akan suatu permasalahan salah satunya adalah program talk show.
Hal itu karena program talk show menghadirkan sejumlah ahli, narasumber ataupun tokoh yang menguasai bidang-bidang terterntu.
(Khotimah, 2019: 19-20)
Dari beberapa pendapat tersebut, penulis memahami bahwa program acara talkshow merupakan program bincang-bincang atau pembicaraan antara host dan satu atau lebih narasumber yang membahas suatu topik atau peristiwa tertentu.
Narasumber yang dihadirkan juga harus disesuaikan dan mempunyai kredibilitas dengan topik yang akan dibahas. Program Talkshow juga tidak selalu dibawakan dengan serius, namun bisa juga dengan tema ringan yang digabungkan dengan hiburan. Karena itulah, peran host atau pembawa acara yang membawakan program talkshow juga harus disesuikan dengan personality Televisi dan programnya agar narasumber juga nyaman saat proses produksi program tersebut.
Program Sport
MNC Sports merupakan saluran khusus olahraga, karena itulah program Millennials Talk juga menyesuaikan tema olahraga tersebut
dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakaat milenial saat ini yaitu dengan mengundang atlet-atlet muda
yang berprestasi untuk
membicarakan tentang perjalanan mereka hingga dapat berhasil seperti saat ini.
Berita dan olahraga adalah sebuah format acara Televisi yang diproduksi berdasarakan informasi dan fakta atas kejadian dan perisiwa yang berlangsung pada kehidupan masyarakat sehari-hari baik yang bersifat time less atau time concern.
Format ini memerlukan nilai-nilai faktual dan aktual yang disajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu dimana dibutuhkan sifat liputan yang independen. (Mabruri, 2009:15)
Television sports coverage focuses much more on the kinds of sports that viewers might already have experience of, whether as active players (in their youth at school or college, or as leisure activities) or as spectators. Sport, as a familiar programme genre that has obvious opportunities for interactive supporting service, has been a way into interactive Television for many viewers. While interactive Television is a decisive and important development in the screening of sport, viewers have always interacted with televised sport, and forms of presentation invite the viewer to become involved and to participate (Orlebar, 2011 : 162).
Terjemahan : (Cakupan olahraga pada televisi yang lebih banyak berfokus pada jenis olahraga memiliki pengalaman pemirsanya, apakah sebagai pemain aktif, (pada masa mudanya di sekolah atau kampus, atau di aktivitas rekreasi)
atau sebagai penonton. olahraga, sebagai genre program yang dikenal paling menguntungkan untuk interaksi antar pendukung, telah menjadi jalan menuju televisi interaktif bagi para pemirsanya.
Sementara itu, televisi interaktif merupakan perkembangan yang paling penting dan menentukan dalam penayangan olahraga. pemirsa selalu berinteraksi dengan tayangan olahragayang disiarkan televisi, dan bentuk penayangannya mengundang pemirsanya untuk ikut terlibat dan berpartisipasi.).
Dalam penjelasan tersebut, ternyata program olahraga masih banyak diminati oleh masyarakat dari segala kalangan dan usia. Program olahraga juga mampu menjadi penyatu masyarakat, karena itulah pembuatan progam talkshow olahraga pun seharusnya dapat menjadi suatu program yang digemari oleh masyarakat, terutama untuk menjaring kalangan pemuda atau milenial.
Generasi Milenial
Sesuai dengan judul program talkshow Millennials Talk, selain dapat disaksikan oleh semua kalangan penonton, program ini juga lebih ditujukan pada segmentasi anak muda atau yang disebut dengan milenial. Generasi milenial atau istilah lainnya yaitu generasi Y dikategorikan oleh biro sensus United Nations sebagai orang-orang yang lahir pada periode tahun 1982 – 2000. (Geneose, 2016)
Sementara itu Nielsen (2014) pembagian generasi digambarkan dengan : Greates Generation (1901- 1924), Silent Generation (1952- 1945), Baby Boomers (1946-1964),
Generation X (1965-1976), Millenials/Gen (1977-1995) : Younger Millennials (18-27), Older Millennials (28-36) & Generation Z (1995-present). (Netty & Irwansyah, 2018 : 6)
Budiati et al (2018:18) menyatakan dalam buku Statistik Gender Tematik : Profil Generasi Milenial Indonesia menyatakan bahwa salah satu ciri utama generasi milenial ditandai oleh peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi, media dan teknologi digital. Karena dibesarkan oleh kemajuan teknologi, generasi milenial memiliki ciri-ciri kreatif, informatif, mempunyai passion dan produktif. Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, mereka lebih berteman baik dengan teknologi. Generasi ini merupakan generasi yang melibatkan teknologi dalam segala aspek kehidupan. Bukti nyata yang dapat diamati adalah hampir seluruh individu dalam generasi tersebut memilih menggunakan ponsel pintar.
Dari penjelasan diatas, sudah jelas terlihat bahwa program Millennials Talk memang sesuai dengan konsep yang telah dibuat oleh produser program tersebut beserta tim produksi yang mengembangkan ide- idenya. Milenial yang saat ini tidak bisa dihindarkan dari teknologi pun bisa mendapatkan berbagai informasi melalui gadget yang digunakannya.
Sementara konsep dari program Millennials Talk disesuaikan dengan kebutuhan para penontonnya. Hal ini
dapat lebih memudahkan
penontonnya untuk terus dapat menyasikan program Millennials Talk kapan saja dan dimana pun, selain itu penggunaan tekologi yang semakin berkembang juga membuat
para penonton program ini dapat menyaksikan tayangannya selama satu minggu tanpa harus menuggu jadwal tayang yang sebenarnya. Dari segi konsep dan konten program pun produser menyesuaikan dengan kalangan milenial dengan mengundang atlet berbakat, agar anak milenial dapat mengerti da juga tertarik dengan apa yang diperbincangkan.
Strategi Produser Produser
Dalam pembuatan suatu program televisi dibutuhkan adanya tim agar produksi dapat berjalan sesuai dengan jobdesk masing-masing dan menjadi suatu program yang menarik. Salah satu peran terpenting dari suatu produksi program televisi adalah seorang produser.
Produser adalah seseorang yang ditunjuk mewakili produser pelaksana (executive producer) untuk melaksanakan apa yang dikehendaki oleh produser pelaksana. Oleh karena itu seorang produser harus memiliki
kemampuan berpikir dan
menuangkan ide/pemikiran dalam satu tulisan (proposal) untuk suatu program acara secara baik dan sistematis serta mempunyai kemampuan untuk memimpin dan bekerjasama dengan seluruh kerabat kerja dan unsur-unsur produksi yang terkait. (Suprapto, 2013 : 54)
Produser juga harus memiliki kemampuan pengorganisasian dan kreativitas yang baik. Hal ini diungkapkan seorang produser dari NBC George Heinemann bahwa
“producting is 60 percent organization and 40 percent creativity” (kegiatan produksi 60 persen merupakan pengorganisasian
dan yang 40 persen merupakan kreativitas). (Latief dan Utud, 2015:125)
Dari penjelasan tersebut, ternyata produser adalah seseorang yang harus mempunyai ide-ide menarik serta kreativitas yang tinggi karena merupakan ujung tombak suatu tim produksi. Selain itu, produser juga harus dapat memiliki kemampuan pengorganisasian yang baik, karena bertanggung jawab dalam semua hal dari mulai sebelum dan sesudah produksi, seperti mengatur suatu anggaran dan timnya. Hal terpenting yang harus dimiliki seorang produser adalah mempunyai kemampuan untuk memimpin suatu tim, agar produksi dapat berjalan dengan lancar. Karena itulah produser juga harus mengetahui apa yang menjadi peluang dan juga ancaman dari program yang ia produksi bersama timnya. Seorang produser juga harus dapat bersikap tenang dan tenang dalam mengambil suatu keputusan.
Tugas Produser
Produser mempunyai banyak pekerjaan agar dapat menghasilkan program yang menarik dimata penontonnya. Produser juga mengemban tugas yang sangat penting agar tim dapat bekerja sama dengan baik dan juga program tayang dengan aman.
Darwanto Sastro Subroto
menjelaskan bahwa dalam
melaksanakan tugasnya, seorang produser aan selalu berusaha
mengembangkan program
siarannya,serta akan mengawasi segala benuk produksi, sejak dari preproductioon meeting sampai dengan editing video tape dan sebagai seorang yang mempunyai
pertanggungjawaban penuh untuk setiap unsur, baik unsur tehnik dan perekayasaan, yang semuanya dituangkan ke dalam bentuk produksi. (Yahya, 2014:25)
Producer is the head of a Television production team. He or she starts the process of creating a show and then goes abbout getting the money to make the show, and selecting the production personnel. It is the producer who select the writer, and also picks the technical crew with the assistance of the director. The producer has overall responsibility for everything to do with the show.
This includes the key matter of the budget, as well as health and safety considerations for location filming, and for actually getting the programme on the air. (Orlebar, 2011:272) Terjemahan: (Produser adalah kepala tim produksi televisi.
Dialah yang memulai proses pembuatan pertunjukan dan kemudian mendapatkan uang untuk membuat pertunjukan, dan memilih personil produksi. Produserlah yang memilih penulis, dan juga memilih kru teknik dengan bantuan sutradara.
Produser punya tanggung jawab penuh dengan semua yang dilakukan untuk acaranya. ini termasuk kunci utama masalah pengeluarannya, serta pertimbangan kesehatan dan keselamatan untuk lokasi pembuatan film, dan untuk progamnya yang akan benar- tayang.)
Produser merupakan kunci utama dalam pembuatan suatu program televisi yang bertanggung jawab terhadap timnya. Produser melakukan pengawasan dari saat sebelum produksi hingga program tersebut dapat ditayangkan. Selain itu, tugas terpenting dari seorang
produser adalah mengawasi agar timnya mampu bekerja sesuai dengan jobdesk dan harus mampu mengatur keuangan untuk saat produksi.
Strategi
Dalam pembuatan sebuah program televisi, tentunya dibutuhkan suatu strategi khusus terutama dari sang produser yang menjadi kepala dalam suatu tim produksi program televisi.
Morissan menjelaskan strategi adalah program umum untuk pencapaian tujuan-tujuan organisasi dalam pelaksanaan misi. Kata “program”
dalam definisi tersebut menyangkut suatu peranan aktif, sadar dan rasional yang dimainkan oleh manajer dalam perumusan strategi organisasi. (Morissan, 2008:136) Fachrudin pun menambahkan bahwa divisi produksi harus melakukan strategi produksi yang jitu untuk menarik perhatian penonton dan memenuhi harapan sponsor serta sesuai dengan keinginan stakeholder.
(Fachrudin, 2016 : 181). Lebih lanjut, Shomaker & Reese mengungkapkan bahwa faktor-faktor eksternal media televisi dapat mempengaruhi terhadap strategi program yang diambil oleh sebuah stasiun televisi. Adapun beberapa ekstramedia adalah Pengiklan (media buyer, agency, lembaga, distributor, dll), Pressure Group, Critics and studies, Goverment, dan stasiun televisi kompetitor. (Fachrudin, 2016: 180).
Produser harus mempunyai perencanaan khusus agar program tersebut mendapatkan perhatian penontonnya dan dalam mencari solusi terhadap kendala yang ada.
Lebih dari itu, strategi juga dinilai penting karena dapat menjadi acuan
terhadap target apa yang diinginkan oleh produser untuk program Millennials Talk ini.
Proses Produksi Program
Bagian terpenting dari tayangan program televisi adalah proses produksinya. Tahapan produksi sebuah program acara televisi menurut Zettl terdiri dari empat bagian yaitu:
1. Tahap perencanaan pra produksi (pembentukan ide sampai penulisan skrip)
(1) Program ideas. Awal mula terbentuknya suatu program pasti dimulai dari pencarian ide. Ide itulah yang nantinya akan dikembangkan untuk dijadikan konsep acara. Untuk menghasilkan suatu program yang menarik, harus dimulai dari ide yang kreatif terlebih dahulu.
(2) Production models. Suatu metode untuk melihat langsung keterkaitan antara ide awal yang sudah ada dan apa yang diharapkan bisa terjadi pada audiensi yang dituju.
(3) Program proposal. Di dalam proposal program, terdapat informasi seputar program dan produksi program yang nantinya akan diajukan pada pihak yang terkait.
(4) Preparing budget. Dalam perencanaan budget program, hal-hal seperti peralatan, properti, honor crew, akomodasi, konsumsi, sewa lokasi, asuransi dan sebagainya harus diperhitungkan secara cermat.
(5) Presenting the proposal. Pengajuan proposal dapat diserahkan pada klien yang bersangkutan atau pihak stasiun TV, seperti excecutive producer.
(6) Writing the script. Penulisan skrip dapat dilakukan oleh produser atau penulis skrip.
Tahap perencanaan pra produksi (koordinasi)
Koordinasi dari semua divisi yang terlibat dalam proses perencanaan produksi. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahapan ini adalah:
(1) Scheduling. Penentuan crew yang akan terlibat, berisi siapa,
kapan, dimana, dan melakukan apa.
(2) Permits and clearances. Menyiapkan permohonan surat ijin terkait dengan kegiatan shooting acara.
(3) Promotion. Kegiatan untuk memasarkan program sehingga dapat diketahui dan ditonton orang banyak.
Terdiri dari promo on-air dan promo off-air. Promo on-air merupakan kegiatan promosi yang dilakukan oleh pihak stasiun TV yang akan menayangkan program dengan menggunakan fasilitas media saluran televisinya sendiri. Sedangkan promo off-air merupakan kegiatan promo yang tidak menggunakan media televisi sebagai media promosinya.
2) Tahap produksi.
Tahap ini merupakan proses tahap yang berhubungan dengan hal-hal teknis yang dibutuhkan untuk proses produksi seperti lighting, audio, komposisi kamera, video recording, switching, design, serta talent. Proses ini meliputi proses persiapan sebelum pengambilan gambar sampai proses pengambilan gambar (shooting) berakhir.
3) Tahap pasca produksi.
Semua kegiatan yang dilakukan setelah pengambilan gambar (shooting). Bila program itu merupakan program tapping, kegiatan yang termasuk dalam pasca produksi adalah:
(1) Post-production editing. Kegiatan ini merupakan penyatuan
hasil shooting menjadi satu kesatuan program acara yang layak ditonton.
(2) Evaluation and feedback. Evaluasi produksi program acara yang telah berlangsung. Tahap ini merupakan tahapan dimana masukan dan saran
sangatlah penting untuk
pengembangan kegiatan produksi selanjutnya.
(3) Record Keeping. Menyimpan semua hasil editing di tempat yang aman untuk keperluan di waktu yang akan datang. (Noviana, 2018 : 32-34) Dari penjelasan dari pendapat ahli tersebut, tahapan dari proses produksi adalah hal yang sangat penting bagi suatu program, dimana seharusnya tidak boleh ada yang terlewatkan. Dimana tahap pertama merupakan tahap yang krusial bagi tim produksi, terutama produser dalam memberikan ide dan mempresentasikan tentang program apa yang akan dibuat. Dalam tahap ini juga dibutuhkan persiapan yang matang tentang topik apa yang akan ditayangkan dan juga siapa narasumber yang akan didatangkan yang sesuai dengan topik yang sudah disiapkan. Selain itu produser juga harus memperhitungkan budget agar sesuai dengan yang di berikan oleh perusahaan. Setelah itu, barulah produser mengatur jadwal untuk shooting, menyesuaikan jadwalnya dengan narasumber dan pembawa acara. Apabila jadwal sudah sesuai, barulah dimulai proses persiapan untuk pengambilan gambar. Program Millennials Talk sendiri merupakan program tapping atau tayangan tunda sehingga harus melewati proses paska produksi yaitu proses editing tayangannya. Disinilah dibutuhkan peran produser agar menjaga kualitas
program yang akan ditayangkan dan sesuai dengan topik yang dibahas.
Apabila semua proses itu sudah selesai, hasil program yang sudah melalui tahap editing di evaluasi agar bisa tayang sesuai jadwalnya.
Teori Ekologi Media
Asal kata Ekologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas oikos atau tempat tinggal dan logos yang berarti ilmu, yang dapat diartikan sebagai ilmu dimana hal tersebut mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Hawley kemudian memperluas pengertian ekologi itu dalam Sills sebagai ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara makhluk hidup atau suatu organisme hidup dalam suatu lingkungan tertentu. Jadi, ekologi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara makhluk hidup mempertahankan hidupnya dilingkungan dimana mereka tinggal. (Wahyuni, 2018 : 53) Dimmick dan Rohtenbuhler (1984) mencoba menganalogikan fenomena kompetisi antar industri media sebagai suatu proses ekologis.
Menurut Dimmick dan Rohtenbuhler kompetisi media digambarkan seperti makhluk hidup yang harus mempertahankan hidupnya dalam suatu lingkungan (pasar). Bagaimana ia bertahan adalah bagaimana makhluk media tersebut mampu mencari, mendapatkan dan merebut sumber makanan yang tersedia dalam lingkungan tersebut. Persoalannya adalah jika sumber makanan yang ada di lingkungan tersebut terbatas – sementara makhluk hidup yang menggantungkan
dirinya kepada sumber tersebut semakin banyak maka faktor kompetisi tidak
terelakkan (Taufli, 2018: 34)
Berkembangnya ilmu pengetahuan juga membuat ekologi berkembang, dan dari ilmu tersebut muncul ekologi media dimana bagaimana makhluk hidup (dalam hal ini media massa) mampu mempertahankan hidupnya. Dengan kata lain bagaimana media massa mampu berkompetisi dalam mempertahankan dan meningkatkan sumber hidup untuk bertahan di lingkungannya.
Dimmick dan Rothenbuhler mengungkapkan bahwa untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya media memerlukan sumber penunjang hidup. Pada dasarnya, ada tiga sumber penunjang kehidupan industri media, yakni : modal (capital) misalnya pemasukan iklan, iuran berlangganan; jenis isi media (types of content), seperti halnya acara kuis, sinetron, informasi; dan jenis khalayak sasaran (type of audien), misalnya menengah ke atas, regional, atau berdasarkan jenis kelaminnya, tingat pendidikan, jenis pekerjaan dan sebagainya. Dengan demikian kompetisi antar media pada dasarnya adalah memperebutkan ketiga sumber daya tersebut (Wahyuni, 2018 : 55-56)
Ketiga sumber penunjang tersebut merupakan tiga tiang utama yang menjadi penyangga sekaligus sumber
“makanan” bagi media agar dapat survive dan mengembangkan dirinya dalam situasi kompetisi yang ketat.
Dan ketiga sumber ini yang berusaha untuk diperebutkan oleh berbagai media agar bertahan. (Taufli, 2018:
35-36)
Banyaknya program televisi di Indonesia menjadi suatu daya tarik sendiri untuk masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mereka akan informasi setiap harinya. Masyarakat dapat memilih tontonan kesukaannya yang menarik. Banyaknya program talkshow akhirnya membuat para tim produksi televisi berlomba-lomba untuk mendapatkan antusiasme penonton. Oleh karena itu, seorang produser harus memiliki strategi khusus untuk meningkatkan kualitas program agar mampu menarik minat penonton, terlebih lagi di saluran televisi berlangganan yang kini juga sudah semakin banyak pesaingnya membuat produser dan tim harus
mampu bertahan dengan
menampilkan konten yang
berkualitas. Karena itulah produser Millennials Talk di MNC Sports harus mengetahui apa saja yang sedang disukai oleh para penonton, dan menyesuaikan dengan kebutuhan tontonan para penontonnya, terutama remaja dimana merupakan target utama penonton program Millennials Talk. Selain itu juga produser harus mengatur strateginya dalam hal mengelola budget yang kurang namun tetap dapat menghasilkan konten-konten yang menarik.
Adapun keterkaitan fokus penelitian ini dan teori ekologi media sebagaimana yang dijelaskan oleh Dimmick dan Rohtenbuhler adalah jika ingin tetap dapat meningkatkan kualitas program, produser progam Millennials Talk harus mempunyai strategi untuk meningkatkan kualitas program untuk mencapai apa yang penonton saat ini butuhkan dan bertahan ditengah banyaknya persaingan di industri pertelevisian.
Produser Millennials Talk harus dapat mengatur segala yang terdapat
pada timnya yaitu seperti mengelola keuangan, mengetahui apa yang disukai oleh target penontonnya yang cenderung masih berusia muda atau kalangan milenial. Maka dari itu produser Millennials Talk harus terus mencari informasi tentang atlet- atlet muda berbakat ataupun sportcaster yang informasi, kegiatan serta prestasinya masuk ke dalam obrolan anak muda. Selain itu juga produser Millennials Talk harus meningkatkan kualitas program dan produksinya agar para kalangan milenial tetap tertarik untuk menyaksikan program Millennials Talk.
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian yang dilakukan peneliti yaitu menggunakan penelitian kualitatif, dengan demikian peneliti pun dapat meneliti permasalahan tersebut secara lebih mendalam dan mencari informasi sebanyak
mungkin dengan metode
pengumpulan data yang terdapat dalam penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. (Moleong, 2017 : 6) Permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti adalah masalah yang bersifat strategi yang digunakan produser dalam proses dari pembuatan program talkshow yaitu Millennials Talk hingga akhirnya dapat ditayangkan di MNC Sport, dimana
semua itu membutuhkn proses yang cukup panjang. Karena itulah peneliti memilih menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menentukan prosedur mencari, mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis Strategi Produser dalam Meningkatkan Kualitas Program acara Millennials Talk yang tayang di MNC Sport secara lebih mendalam.
Paradigma dalam penelitian ini akan berpijak pada paradigma post- positivisme. Paradigma post- positivisme berpendapat bahwa peneliti tidak bisa mendap51akan fakta dari suatu kenyataan apabila si peneliti membuat jarak (distance) dengan kenyataan yang ada.
Hubungan peneliti dengan realitas harus bersifat interaktif. Oleh karena itu, perlu menggunakan prinsip trianggulasi, yaitu penggunaan bermacam-macam metode, sumber data dan data (Batubara, 2017:103).
Menggunakan paradigma post- positivisme akan memudahkan peneliti untuk meneliti lebih mendalam mengenai fokus penelitian dan menemukan permasalahan dari fokus penelitian tersebut dengan cara langsung melakukan pengamatan dan wawancara terhadap tim produksi program Millennials Talk. Dari hal tersebut, maka terdapat pertanyaan penelitian seperti bagaimana strategi produser dalam membangun kualitas program, bagaimana proses produksi program tersebut, dan bagaimana mengatasi kendala yang ada selama sebelum hingga selesai proses produksi program Millennials Talk yang ditayangkan di MNC Sport.
Paradigma post-positivisme juga berguna dalam proses penelitian ini karena peneliti bisa mendapatkan
data secara langsung melalui proses pengamatan dan wawancara.
Sementara itu pendekatan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dimana menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.
(Nazir, 2011:54). Hal tersebut juga ditegaskan oleh Nazir yang menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki. (Nazir, 2011:54)
Pendekatan deskriptif juga sangat cocok untuk penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, yaitu menjabarkan fakta sesuai dengan yang sebenarnya ada dilapangan.
Dalam penelitian ini juga peneliti ingin mengetahui dan menjabarkan apa yang menjadi strategi, proses produksi dan kegiatan yang dilakukan oleh produser sebagai objek utama penelitian dan timnya pada program acara Millennials Talk yang ditayangkan MNC Sport.
Penelitian kali ini akan diteliti dengan melakukan observasi dan wawancara agar tujuan dari diadakannya penelitian ini dapat dijabarkan dengan baik. Studi deskriptif juga lebih mempermudah proses pengambilan data sehingga dapat mengetahui apa saja yang ada di dalam sebuah tim produksi program televisi.
PEMBAHASAN
Analisis Tahapan Produksi Program Millennials Talk di MNC Sport
Dalam analisa ini peneliti menyajikan bagaimana strategi yang dilakukan produser untuk meningkatkan kualitas program Millennials Talk dalam segi tahapan produksi program tersebut. Disinilah awalnya tugas produser dimulai, dimana di program Millennials Talk produser mempunyai pekerjaan sebagai sang penggagas ide dan konsep dari program yang akan ditayangkan. Bignell menjelaskan produser adalah orang untuk lembaga Televisi yang bertanggung jawab atas anggaran, perencanaan, dan pembuatan program Televisi atau serangkaian program. (Latief dan Utud, 2017:4).
Produser pada program ini membuat sebuah perencanaan yang matang agar programnya mampu menjadi pionir program talkshow yang ada di MNC Sports, hal tersebut supaya semakin banyak sportcaster ataupun atlet yang hadir di program ini.
Selain itu, produser juga melakukan pengawasan terhadap kinerja tim dan bekerja sama dengan associate produser untuk kelancaran produksi dan melakukan perencaaan produksi beserta biayanya. Hal tersebut agar dapat memperkirakan biaya yang akan dikeluarkan untuk pembayaran narasumber dan produksi.
Tidak lupa setiap produser juga mempunyai cara kerjanya masing- masing, pada program Millennials Talk produser selalu mengadakan meeting disetiap minggunya agar kekompakan tim juga dapat terjaga dan mampu menghasilkan ide-ide
yang apik disetiap episodenya dan memberikan motivasi agar timnya mampu bekerja dengan giat demi mempersembahkan tontonan yang sesuai kebutuhan masyarakat terutama kaum milenial.
Sementara itu, sistem tahapan produksi di program Millennials Talk ini sudah sesuai dengan tahapan produksi program televisi pada umumnya, yaitu pra produksi, produksi, dan paska produksi, dimana produser di bantu oleh timnya yang terdiri dari associate producer, creative dan production assistant. Menurut Fred & Wibowo, produksi suatu program televisi memiliki beberapa tahapan didalamnya agar apa yang direncanakan untuk membuat suatu tayangan berkualitas dapat terwujud.
Tahapan dari proses produksi yaitu Pra Produksi (Perencanaan dan Persiapan), Produksi (pelaksanaan) dan Paska Produksi (Evaluasi).
(Hasian, 2015 : 26).
Pra produksi sendiri adalah kemunculan ide dan pembuatan konsep dari seorang produser, dimana ide tersebut dikembangkan oleh timnya. Selain menggagas sebuah ide hingga terbentuk program Millennials Talk, produser juga mengawasi ritme kerja timnya yang terdiri dari Associate Producer, Creative dan Production Assistant dan mengatur budget program, dimana untuk program ini adalah programlah yang mengikuti budget yang sudah ada.
Setelah itu adalah pencarian host yang sesuai dengan kriteria program, dimana host tersebut harus yang tampilannya kekinian. Bukan hanya
tampilannya saja, namun pemikiran dan gaya bicara host tersebut haruslah mewakili anak muda millennials. Setelah konsep sudah matang dan host sudah didapatkan, barulah mencari narasumber yang merupakan atlet ataupun sportcaster yang selain memiliki prestasi, namun harus yang inspiratif dengan prestasi di bidang lainnya dan juga mewakili kaum millennial. Ketika sudah mendapatkan narasumber yang tepat, barulah creative membuat naskah untuk proses syuting. Saat proses syuting itulah dibutuhkan kerjasama antara Associate Producer, Creative dan Production Assisstant agar produksi syuting berjalan lancar.
Lalu selanjutnya masuk ke dalam proses paska produksi, dimana program ini harus melakukan tahapan editing. Setelah selesai proses editing, tim mem-preview program tersebut sebelum ditayangkan.
Teori Ekologi Media dirasa cukup relevan dengan penelitian yang dibahas. Dimana produser memikirkan konten tayangan yang diproduksi bersama timnya agar mempunyai kualitas yang baik, selain itu juga produser
mengutamakan kebutuhan
segmentasi penonton. Karena kemunculan ide dan konsep program Millennials Talk berdasarkan
keinginan produser yang
dikembangkan oleh tim untuk menjadi konten program yang diminati kalangan anak muda.
Tahapan produksi dari program Millennials Talk tersebut memang memiliki konsep yang berbeda dibandingkan dengan talkshow olahraga lainnya. Selain itu, produksi program ini bertujuan untuk memberikan tontonan kepada target
penonton mudanya agar mengetahui atlet-atlet muda atau sportcaster yang memiliki profesi lainnya, dan untuk memenuhi kebutuhan tontonan para penontonnya. Proses produksi yang terjadi juga mengharuskan tim untuk mendapatkan konsep yang matang di setiap episodenya dan sesuai dengan apaa yang telah di konsepkan. Selain itu produser mengetahui target segmentasi programnya sehingga mengerti apa yang dibutuhkan oleh para penonton yang ditargetkan yaitu kalangan milenial.
Analisis Cara Produser Untuk Menentukan Konsep Pada Setiap Episode Program Millennials Talks Di MNC Sports.
Dalam pembuatan suatu program talkshow tentunya produser harus mempunyai konsep tertentu yang memiliki keunikan dan berbeda dibandingkan dengan program acara serupa dan juga mampu meningkatkan kualitas program agar banyak disaksikan oleh masyarakat.
Program Milennials Talk hadir untuk menjadi etalase atau program penting yang hadir di MNC Sports. Hal tersebut dikarenakan produser berharap program ini dapat menjadi tempat dimana semua tentang olahraga bisa masuk ke dalam program ini. Produser menginginkan kemasan program olahraga yang berbeda dibandingkan lainnya, sehingga terciptalah suatu program bincang-bincang menarik, santai dan inspiratif yang akhirnya diberi nama Millennials Talk. Millennials Talk merupakan program dimana merupakan satu talkshow yang menghadirkan para atlet muda berprestasi, tak hanya itu saja para pelatih dan sportcaster pun dapat hadir dalam acara ini.
Menurut Morissan, Talkshow atau perbincangan adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara. Mereka yang di undang adalah orang-orang yang berpengalaman langsung dengan peristiwa atau topik yang sedang diperbincangkan atau mereka yang ahli dalam masalah yang tengah dibahas. (Yahya, 2014 :29).
Sesuai dengan namanya, Millennials Talk lebih memfokuskan target penonton kalangan usia muda atau milenial. Topik yang dihadirkan pun tidak selalu membahas tentang apa
yang terjadi dilapangan
pertandingan, namun mengarah ke obrolan ringan, namun tetap berisi dan isnpiratif dimana narasumber tersebut mempunyai profesi selain di bidang olahraga. Karena kebanyakan anak milenial terkadang tidak terlalu senang dengan obrolan yang berat dan serius, maka Millennials Talk hadir dengan konsep acara yang anak muda butuhkan, semua info tersebut ada didalam program ini. Terlebih produser dan tim juga harus memikirkan ide karena di setiap episode program ini pun menghadirkan tema dan bintang tamu yang berbeda. Produser dan tim biasanya berdiskusi untuk menentukan tema lalu mencari seorang narasumber yang sesuai dengan budget yang telah ditetapkan oleh atasannya yaitu Executive Producer. Namun hal sebaliknya bisa saja terjadi, seperti mendapatkan narasumber baru menntukan tema yang sesuai dengan narasumber tersebut.
Produser pun mempunyai cara tersendiri dalam mengemas program
dan meningkatkan kualitas program ini. Cara tersebut juga menjadi sebuah strategi, dimana strategi program sebagaimana yang dikemukakan Pringle Star dan rekannya mengenai perencanaan program bahwa: Program planning involves the development of short, medium, and long range plans to permit the station to attain its programming and financial objectivities. Ini berarti bahwa perencanaan program mencakup pekerjaan mempersiapkan rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang memungkinkan stasiun penyiaran untuk mendapatkan tujuan program dan tujuan keuangannya.
(Tanfiani, 2012 : 25).
Selain dari sisi proses produksi, produser ternyata harus terus mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan penonton dan mengetahui apa saja yang di inginkannya untuk rencana jangka panjang. Dalam hal ini, produser menginginkan program ini mempunyai episode yang banyak agar dapat memenuhi kebutuhan informasi milenial. Produser juga harus bersikap kritis untuk kebaikan tim dan kualitas program, lalu rutin untuk mengadakan evaluasi di setiap episode yang sudah tayang, agar mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan saat proses produksi dan juga dari sisi host maupun narasumber. dalam Selain itu produser juga seringkali menghubungi sendiri narasumber yang diingkan untuk hadir, hal tersebut dikarenakan untuk mendapatkan narasumber yang sesuai dengan segmentasi dan tidak kaku saat berbincang-bincang sehingga menghasilkan obrolan yang asik dan mengesankan dan informatif bagi penontonnya.
Terkait dengan teori yang digunakan oleh peneliti, teori Ekologi Media relevan dengan penelitian yang dibahas karena mencakupi tiga hal yang masuk ekdalam teori tersebut, yaitu konten, biaya dan penonton.
Cara produser dalam menentukan tema disetiap episode Millennilas Talk yang merupakan program bincang-bincang inspiratif namun dibawakan dengan ringan ini adalah terus mengembangkan program yang bertujuan untuk memberikan informasi dan kebutuhan untuk para generasi muda yang merupakan target segmentasi penonton dari acara ini. Selain itu produser juga terus mengevaluasi programnya dan menampilkan hal-hal baru yang
menyegarakan agar tidak
membosankan, karena informasi- informasi yang di dapatkan juga memang harus menginspirasi dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh anak muda, sehingga selain kualitasnya semakin membaik, informasi yang diberikan juga semakin informatif.
Analisis Mengatasi Kendala Yang Ditemui Selama Proses Produksi Program Millennials Talks Di MNC Sports.
Dalam melakukan sebuah kegiatan atau proses produksi suatu program terkadang menghadapi hambatan.
Kendala yang sering dihadapi oleh produser dan tim adalah masalah narasumber atlet yang sulit untuk didatangkan karena terkendala jadwal latihan yang ketat, masalah budget yang sangat kecil ternyata mempengaruhi pencarian narasumber juga menjadi kendala yang tidak dapat dihindarkan. Masalah teknis seperti alat-alat yang dipakai untuk syuting yang kurang karena
banyaknya tim lain yang memakai juga terkadang menjadi hambatan berjalannya syuting. Sehingga produser dan tim harus meminta rerun atau pengulangan episode yang pernah ditayangkan sebelumnya untuk mengisi kekosongan tayangan program yang proses syutingnya terhambat. Hal tersebut dilakukan oleh produser agar kualitas informasi dan tayangan dari program Millennials Talk tetap terjaga dan tidak mengurangi sisi informatif.
Tayangan ulang juga dianggap wajar agar anak muda ataupun penonton lainnya masih dapat melihat tayangan-tayangan episode sebelumnya yang memang hanya dapat disaksikan melalui layar MNC Sport saja.
Tak hanya itu saja, deadline yang seringkali terjadi pun terkadang membuat adanya gesekan kecil di tim, sehingga produser juga harus mengatur jalannya tim agar tetap stabil. Kendala-kendala tersebut dapat diatasi oleh produser, dikarenakan di MNC Sport memang tidak terlalu dipaksakan untuk produksi disetiap minggu. Karena adanya keterbatasan budget dan
narasumber itulah maka
diperbolehkan untuk melakukan rerun program.
Terkait dengan teori yang digunakan peneliti yaitu teori Ekologi Media relevan dengan penelitian yang dibahas, karena produser masih memenuhi hal dalam teori tersebut yaitu konten, budget dan penonton. hal ini dikarenakan walaupun sering terdapat beberapa kendala yang dihadapi, produser tetap menginginkan adanya tayangan yang dapat disaksikan oleh masyarakat. Hal itu menujukkan bahwa produser program Millennials Talk masih ingin terus memenui
kebutuhan tontonan masyarakat, terutama anak muda yang ingin mengetahui kiprah atlet muda berbakat, yang tidak hanya berpresasi di bidang olahraga namun mempunyai prestasi lainnya yang dapat mengisnpirasi. Apabila kebutuhan penonton terpenuhi, dapat mempengaruhi hasil dari pencapaian tim yang artinya berhasil dalam meningkatkan kualiatas program Millennials Talk.
PENUTUP
Tahapan Produksi Program Millennials Talk. diantaranya adalah pra produksi, produksi dan paska produksi. Dimana produser harus mengatur kinerja tim yang terdiri dari associate producer, creative dan production assistant dan mengatur budget program yang tersedia selama proses produksi. Produser juga memberikan suatu ide dan konsep terciptanya program Millennials Talk, dimana setelah itu tim mengembangkan ide yang diberikan tersebut agar sesuai dengan apa yang di ekspektasikan oleh produser.
Proses produksi sendiri terdiri dari pembuatan ide dan konsep, pencarian pembawa acara, pencarian narasumber. Setelah itu dilanjutkan dengan proses produksi yaitu syuting program, lalu setelah syuting selesai masuk ke dalam proses editing,
preview program sebelum
ditayangkan dan evaluasi setelah program sudah tayang.
Program Millennials Talk ini merupakan program talkshow dengan kemasan yang berbeda dibandingkan program lainnya. Millennials Talk yaitu program bincang-bincang dimana mengundang seorang narasumber yaitu atlet atau