Strategi Humas Membentuk Citra Positif di Masyarakat (Studi Kasus Bakti Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggali strategi kehumasan yang digunakan Dinas Sosial P3A Kabupaten Ponorogo untuk membangun citra positif di masyarakat.
Rumusan Masalah
Dengan mengetahui strategi kehumasan yang dilakukan P3A Dinas Sosial Kabupaten Ponorogo, diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi instansi tersebut dalam mengelola dan meningkatkan citra positifnya di masyarakat. Humas merupakan fungsi manajemen yang membentuk dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan antara lembaga dan pemangku kepentingannya.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Hal ini sebagai kompensasi bagi Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Ponorogo dalam mengelola program atau kegiatan kehumasan yang bertujuan untuk menciptakan citra positif. Penelitian ini mengungkap strategi kehumasan yang diterapkan Kementerian untuk menciptakan citra positif di masyarakat dan meningkatkan kesadaran terhadap Kementerian.
Telaah Pustaka
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi membangun brand awareness yang dilakukan oleh bagian humas PT. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Aisya terletak pada lokasi dan waktu penelitiannya, sedangkan persamaannya terdapat pada pembahasan strategi humas dalam membangun citra suatu institusi pemerintah.
Metode Penelitian
- Pendekatan dan Jenis Penelitian
- Lokasi penelitian
- Subjek dan Objek Penelitian
- Data dan Sumber Data a. Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisa Data
- Uji keabsahan data
Sumber data primer merupakan pengumpulan data yang dilakukan langsung oleh peneliti untuk menjawab permasalahan dan menemukan tujuan awal penelitian. Data yang diperoleh sumber data diuji ulang dengan menggunakan metode atau teknik yang berbeda.
Sistematika Pembahasan
- Pengertian Strategi
- Pengertian Public Relation
- Strategi Public Relation
- Komponen Strategi Public Relation
Sedangkan pengertian keadaan adalah suatu kegiatan kehumasan yang terbentuk dalam suatu lembaga, sehingga kegiatan itu menjadi tetap dan terarah. Berdasarkan pengertian di atas, humas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk membangun dan memperoleh pemahaman, kepercayaan, dan rasa hormat masyarakat terhadap suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations sebagai salah satu metode komunikasi mempunyai ciri khas tersendiri, baik dalam organisasi besar maupun kecil.
Humas menyebarkan informasi mengenai kebijakan publik yang disebarluaskan sekaligus mempelajari dan meneliti opini publik untuk kepentingan dan pertimbangan kebijakan selanjutnya. Dalam menerapkan strategi PR, terdapat beberapa komponen penting dalam upaya membentuk citra suatu organisasi atau lembaga. Buku Elvinaro Ardianto yang berjudul Praktis Public Relations menjelaskan tentang sarana atau campuran yang berperan sebagai media penyampaian pesan.
Media
Selain itu fungsi media visual juga membantu menarik perhatian, memperjelas materi yang disampaikan dan menjelaskan fakta yang mudah dicerna dan diingat dalam bentuk visual. Mengingat sifat pesan yang diterima, media audio dapat menyampaikan pesan verbal (ucapan atau kalimat) dan pesan non verbal (suara dan vokalisasi). Media audiovisual dibedakan menjadi dua jenis, yaitu media audiovisual statis dan media audiovisual bergerak.
Dalam menyampaikan informasi, berita dan pesan banyak media yang dapat digunakan, hal ini sangat tergantung dari bentuk komunikasi yang dilakukan. Dalam kegiatan komunikasi yang melibatkan khalayak lebih dari 15 orang, media komunikasi yang paling banyak digunakan adalah media. Jika audiensnya lebih dari 200 orang, maka media komunikasi yang digunakan biasa disebut media publik, misalnya pertemuan besar, pertemuan raksasa dan sejenisnya.
Citra
Bergerak dalam skala besar dan serentak, dimana informasi yang dikirimkan diterima oleh banyak orang dalam waktu yang bersamaan. d) Dengan bantuan peralatan teknis atau mekanis, misalnya radio, televisi, surat kabar dan sejenisnya. e) Terbuka, artinya pesan dapat diterima oleh siapa saja, dimana saja, tanpa memandang usia, jenis kelamin, dan suku. Kepercayaan objek terhadap sumber informasi bisa datang langsung dari instansi atau melalui pihak lain. Gambar meja menunjukkan kesan terhadap objek meja yang terbentuk dari proses pengolahan informasi dari sumber yang dianggap dapat dipercaya.
Citra dapat dibentuk dengan mengolah informasi yang tidak menutup kemungkinan terjadinya perubahan citra objek dari penerimaan informasi sewaktu-waktu. Citra lembaga menunjukkan kesan obyek terhadap lembaga yang terbentuk dengan mengolah informasi setiap saat dari berbagai sumber informasi terpercaya.40. Informasi yang lengkap dan akurat sangat diperlukan sebagai sumber informasi yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan objek sasaran.
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Visi Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sejalan dengan visi Pemerintah Daerah Kabupaten Ponorogo Tahun yaitu “Mewujudkan Kabupaten Ponorogo yang HEBAT”. Tugas pokok Dinas Sosial Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan adalah membantu bupati dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah kabupaten yang dibidang sosial. Sedangkan fungsi pokoknya adalah sebagai berikut: 47 a. membentuk kebijakan urusan sosial, memberdayakan perempuan dan . Perlindungan anak. B. pelaksanaan kebijakan sosial, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. C. melakukan evaluasi dan pelaporan isu-isu sosial, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak. D. penyelenggaraan pelayanan di bidang sosial, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; dan melaksanakan fungsi lain yang mungkin diberikan oleh Bupati sehubungan dengan tugas dan fungsinya.
Di dalam Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terdapat beberapa bidang yang mempunyai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: 49 1) Pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi, pemantauan dan evaluasi perlindungan sosial bagi korban bencana alam. Fasilitasi, koordinasi, serta pemantauan dan evaluasi rehabilitasi sosial penyandang disabilitas di luar panti asuhan atau lembaga.
Sasaran Strategi Public Relation Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Untuk mensosialisasikan informasi terkait Dinas Sosial Kabupaten Ponorogo dan P3A, salah satu tujuannya adalah agar program dari dinas sosial tersebut bisa sukses dan juga agar masyarakat lebih mengetahui apa itu dinas sosial? Ke?. Dengan berbagi informasi tentang Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Ponorogo diharapkan akan muncul citra positif. Selain itu, penyampaian program juga sangat penting untuk disampaikan kepada masyarakat agar masyarakat lebih memahami lembaga tersebut, mulai dari fungsi lembaga, apa saja yang bisa dicapai dari lembaga, hingga program kerja yang diusung. keluar. Pentingnya citra positif bagi suatu lembaga pelayanan berkaitan dengan terbatasnya kemampuan masyarakat untuk mengetahui secara langsung apa saja yang dilakukan oleh pelayanan sosial, sehingga harus ada sarana atau media untuk menyampaikan segala informasi terkait pelayanan sosial tersebut agar masyarakat lebih memahami, apa itu pelayanan sosial. adalah. ?.
Sasaran utama dari seluruh kegiatan kehumasan adalah seluruh masyarakat yang ada di Ponorog, sehingga informasi yang diberikan adalah informasi yang bersifat umum, kemudian ada sasaran yang lebih kecil yaitu masyarakat rentan yaitu masyarakat yang memerlukan perhatian lebih dari pelayanan sosial, pemberdayaan perempuan dan anak. Perlindungan di Kabupaten Ponorogo baik karena kesalahpahaman, kurangnya akses informasi maupun karena kurangnya akses terhadap sarana dan prasarana sehingga akan sulit memperoleh informasi. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan pelayanan yang diberikan oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Ponorogo. Secara umum aspek sosial sangat penting bagi Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Ponorogo karena dapat membantu meningkatkan efisiensi pelayanan publik, keterlibatan masyarakat, hubungan dengan pemangku kepentingan dan reputasi lembaga pemerintah.
Sarana yang digunakan Dinas Sosial, P3A Kabupaten Ponorogo dalam membangun citra positif di masyarakat
Website resmi Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Ponorogo merupakan sarana publikasi penting bagi Dinas Sosial untuk menyampaikan informasi. Dengan menggunakan platform ini, Dinas Sosial dapat membuat video yang lebih detail dan terstruktur mengenai kegiatan dan program sosial yang mereka berikan. Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai lembaga pemerintah menjalankan tanggung jawabnya untuk memberikan pelayanan publik yang berkualitas, mendorong partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan serta menjamin keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh warga negara.
Dalam upaya sosial pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, program dijalankan berdasarkan bidang kelembagaan. Dari keterangan narasumber, jenis strategi Humas Dinas Sosial Perlindungan Anak Kabupaten Ponorogo termasuk dalam Humas Pemerintah. Pertama, Sri Budiani, warga Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Ponorogo.
Analisis Sasaran Strategi Public Relation Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Ponorogo
Pentingnya citra positif bagi suatu lembaga pelayanan berkaitan dengan terbatasnya kemampuan masyarakat untuk mengetahui secara langsung apa yang dilakukan Dinas Sosial. Oleh karena itu, media sosial seperti Instagram, Facebook, website dan lain-lain menjadi sarana penting dalam menyampaikan segala informasi terkait pelayanan sosial. Sasaran utama dalam kegiatan Humas ini adalah seluruh masyarakat di Ponorogo, sedangkan sasaran khusus dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu konflik atau kesalahpahaman suatu permasalahan.
Dalam menghadapi situasi krisis, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Ponorogo hendaknya membentuk manajemen krisis dan pemulihan citra kehumasan yang bertugas memperbaiki citra yang rusak. Selain itu, penting bagi Dinas Sosial untuk terus mengedepankan aspek kemasyarakatan dengan fokus pada publik internal dan eksternal. Promosi dilakukan untuk membantu masyarakat lebih memahami fungsi dan program di lingkungan Dinas Sosial.
Analisis Sarana Public Relation Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Ponorogo
Dalam hal ini, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Ponorogo harus memastikan citra positif mereka tetap terjaga di mata masyarakat, dengan mempertimbangkan persepsi yang muncul dan mengantisipasi permasalahan yang mungkin terjadi. Dalam upaya menjaga citra positifnya, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Ponorogo telah melakukan beberapa langkah, antara lain memberikan pelayanan terbaik dan memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang sosial, komunikasi dengan media massa, dan melakukan promosi. program sosial yang mereka sediakan. Hasil wawancara dengan berbagai komunitas menunjukkan bahwa citra Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Ponorogo cukup baik.
Dalam menentukan tujuan Humas, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Ponorogo dibagi menjadi dua, yaitu tujuan utama dan tujuan khusus. Sasaran utamanya adalah seluruh masyarakat di Ponorogo, sedangkan sasaran khusus adalah masyarakat rentan yaitu masyarakat yang membutuhkan bantuan dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta masyarakat yang tidak memiliki akses informasi. Cara yang dilakukan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Ponorogo untuk menciptakan citra positif adalah dengan menggunakan dua cara yaitu langsung dan tidak langsung.
Saran