• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi dan Taktik Menulis Artikel Ilmiah Popular di Media Massa

N/A
N/A
Cindy Fitriani BR

Academic year: 2024

Membagikan "Strategi dan Taktik Menulis Artikel Ilmiah Popular di Media Massa"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

Strategi dan Taktik Menulis Artikel Ilmiah Popular di Media Massa

Tukijo 085727540161 paktukijo17@gmail.com

(2)

Data diri

Tukijo, Lahir Cilacap. SD-SMA di Cilacap, Lulusan UNNES. Pekerjaan: Guru SMP 17 Semarang/ Fasilitator Jateng pos

Organisasi : Ketua MGMP SMP Kota Semarang, Pengurus Kwarran,

Pengalaman : Mantan Penyiar Pro 4 RRI Semarang, Duta Rumah belajar Kemdikbud 2017, Tim Pengembang Kurikulum Mulok Dinas Dikbud Jateng.

Karya : puluhan artikel di muat di media massa cetak, dan majalah.

beberapa berupa buku:

1.Teknik Maos Geguritan (2014), Antologi Puisi (2014), Trampil Nyerat Wacan Eksposisi(2015), Menulis Lentera Mendidik(2017), Antologi

Geguritan (2018), Buku ajar Kurtilas B Jawa (2015), Buku Kumpulan Soal PT Erlangga (2018), Pedoman Orangtua Anak Down Syndrom(2018), Antologi Puisi”mbak” (2014)

2.Pemrasaran di seminar nasional, kongres Bahasa Jawa, lokakarya, Semnas di Jakarta dll.

3.Triner TIK sebagai Duta Rumbel Jawa Tengah.

Alamat: Perum Griya Sinar Mandiri A1 No.1 Kalisegoro RT 4RW 4Gunungpati Semarang.

085727540161

(3)

Sambungkan 9 titik dengan menggunakan 4 garis hubung

(4)

Gambar apakah?

(5)

Umum

Dalam teori jurnalistik, produk media massa terbagi 3 bagian:

1.

Berita (news)

2.

Opini (view)

3.

Iklan (advertising)
(6)

Berita(News)

Ditulis berdasarkan situasi atau peristiwa yang apa adanya berdasarkan fakta.

Setiap fakta berarti harus objektif.
(7)

Opini(view)

Pandangan penulis. Maka apapun yang ada dalam views bersifat subjektif, begitu juga halny dengan feature.
(8)

Iklan

Merupakan penawaran suatu produk, atau jasa kepada masyarakat dengan ragam Bahasa

lebih memikat. Biasanya iklan komersial, social, dan keluarga.

(9)

Tulisan di koran

(10)

Contoh 2

(11)
(12)

Karakter Artikel:

1.Logis : segala keterangan yang dipaparkan.

2.Lugas : tulisan langsung menuju persoalan.

3.Harus memiliki dasar dan alasan yang masuk akal dan dapat diuji kebenarannya.

4.Tuntas : masalah atau tema yang dipilih dipaparkan secara mendalam dan tidak menggantung.

5.Objektif : keterangan yang disajikan sesuai dengan data dan fakta yang ada.

6.Cermat : berusaha menghindari berbagai kekeliruan walau sekecil apapun.

7.Jelas dan padat : keterangan mudah dipahami.

8.Tidak melibatkan emosi yang berlebihan.

9.Menggunakan bahasa baku dan memperhatikan tanda baca.

(13)

Ciri-Ciri Artikel

1)Ditulis berdasarkan pandangan penulisnya (views)

2)Mengandung gagasan aktual

3)Intelektual

4)Orisinalitas

5)Mengungkapkan suatu masalah dan memberikan solusinya

6)Singkat, padat dan tuntas

7)Bahasan sederhana, jelas, hidup, menarik, segar, dan komunikatif

8)Menyangkut kepentingan publik

9)Ditulis dengan atas nama (by line story)

Mengutip Tjahjono Widarmanto dalam Pengantar Jurnalistik Panduan Awal Penulis dan Jurnalis.

(14)

a) Ditulis berdasarkan pandangan penulisnya

(views)

Tema dalam suatu artikel masing-masing orang bisa sama, namun dengan sudut pandang serta pengungkapan yang berbeda antara penulis yang satu dengan penulis lainnya, artikel tersebut akan tetap berbeda dengan satu sama lain.

Masing-masing penulis memiliki pemahaman, sudut pandang, pengetahuan serta pengalaman yang berbeda-beda, maka artikel yang dibuat pun berbeda.
(15)

b) Mengandung gagasan aktual

Artikel harus mengandung gagasan baru, karena setiap pembaca menyukai sesuatu yang mengandung kebaruan (novelty).

Meskipun gagasan serupa telah ada, namun jika penulis dapat menyajikannya dengan cara baru dan isi yang baru, artikel tersebut tetap menarik untuk dibaca.
(16)

c) Intelektual

Penulisan artikel bersifat intelektual. Baik penulis maupun pembaca dalam memahami artikel memerlukan pemikiran (cognitive).

Penulis artikel harus memiliki kemampuan berpikir kritis, logis, cermat, bervisi akademis, sistematis dan analitis. Dengan

didukung referensi yang relevan, aktual dan representatif.

Tulisan yang bersifat intelektual tidak terlepas dari referensi- referensi yang relevan dari pokok bahasan yang diungkapkan.

Referensi tersebut bisa berupa buku, media massa, hasil seminar dan lainnya.
(17)

d) Orisinalitas

Artikel merupakan buah pikiran seseorang yang orisinal alias asli. Di dunia ini tidak ada pemikiran yang sama persis antara seseorang dengan orang lain. Karya asli bukan plagiat.

Dalam dunia jurnalistik, plagiat merupakan dosa besar yang sulit terampuni.

Segi teknis, tulisan artikel yang kita kirimkan adalah tulisan asli bukan fotokopi
(18)

e) Mengungkapkan masalah dan memberikan solusinya

Masyarakat tertantang untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat. Misalnya memberikan solusi mengatasi kemiskinan.
(19)

f) Singkat, Padat dan Tuntas

Tulisan artikel tidak bertele-tele sehingga alur pemikirannya mudah dipahami oleh pembaca.

Tuntas artinya artikel disajikan dengan menyampaikan pokok persoalan disertai dengan penyelesaiannya atau solusinya secara utuh.
(20)

g) Bahasa sederhana, jelas, hidup, menarik, segar dan

komunikatif

Gunakan bahasa jurnalistik yang sederhana, jelas, hidup, menarik, populer, komunikatif, dan jelas sehingga tidak membingungkan pembaca.

Hidup artinya bahasa yang digunakan bahasa aktif.

Menarik artinya bahasa yang digunakan dapat membuat pembaca tertantang untuk menelusuri kata demi kata, kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf.

Segar artinya bahasa yang digunakan bisa menggugah dan memikat pembaca.

Komunikatif artinya pembaca tidak asing dengan kata-kata yang disampaikan.

(21)

h) Menyangkut kepentingan publik

Artikel mengandung pokok bahasan yang menyangkut kepentingan publik. Misalnya tentang pendidikan, ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum dan lain sebagainya.

Jangan
(22)

i) Ditulis dengan atas nama (by line story)

Nama seorang penulis harus dicantumkan, karena

artikel merupakan karya individual, seperti halnya karya puisi, cerpen, cerbung dan karya-karya individual

lainnya.

Artikel opini biasanya nama penulisnya dicantumkan di bawah judul.

Artikel di luar kategori opini seperti artikel praktis, nama penulisnya biasanya dicantumkan dengan cara

disimpan pada bagian akhir dari tulisan artikel tersebut.

(23)

Anatomi Artikel

Judul (head). Judul identitas terpenting dari artikel.

Judul adalah kepala.

Nama penulis (by name)

Pendahulu (intro). Kalimat pembuka pada awal penulisan artikel.

Isi (Contens). Isi pesan yang kita sampaikan kepada pembaca.

Penutup (Closing)
(24)

Judul/Head Nama Penulis Pendahulu (intro)

Ulas kondisi awal maple, di kelas brpa, jika ada angka masukkan!

Isi (content)

Sebutkan nama maple, jenjang kelas, semester, materi/KD apa, Satuan pendidikannya apa, sertai kutipan pendukung utk menguatkan.maksimal 15%

Penutup (closed); Kuatkan dan berikan simpulan serta yakinkan pembaca.

(25)

Teknik Menulis Artikel

Teknik penulisan artikel pada dasarnya sama dengan penulisan berita yang mengandung konsep 5 W + 1 H.

Namun karena artikel bersifat pandang (views), unsur- unsur yang terkandung merupakan pandangan dari penulisnya sendiri.

Harus ada 6 unsur 5 W + 1 H

1.

What/Apa yang terjadi.Apa yg terjadi dalam pembelajaran materi X?

2.

Who/Siapa yang terlibat dalam kejadian itu.Siapa saja?

Siswa, guru, kepala sekolah?

3.

Where/Dimana kejadiannya.Kelas berapa, SMP/SD/SMA

4.

When/Kapan terjadinya.Tahun ajaran?Semester?

5.

Why/Kenapa hal itu terjadi.Alasan dan permasalaha apa?

6.

How/Bagaimana proses kejadiannya. Deskpripsi?
(26)

Judul

Membuat judul artikel sama dengan membuat judul berita.

Menarik kalau provokatif, singkat, padat, relevan, fungsional dan representatif.

Menggambarkan isi, singkat, padat, menarik, serta menggunakan kalimat aktif.

Judul artikel untuk media massa umumnya berkisar 3-6 kata. Judul artikel kolom lebih pendek hanya 1-4 kata.

Contoh:

1.Jigsaw Tingkatkan Belajar Matematika

2.English Day, Why Not?

3.Strategi Real dalam Pembelajaran Ekonomi

(27)

Intro

Merupakan paragraf pertama, sebaiknya ditulis dengan kalimat yang semenarik mungkin. Sehingga dapat membangkitkan minat baca pembaca.

Paragraf pertama merupakan pintu gerbang bagi pembaca untuk memasuki kalimat berikutnya hingga akhir.

Intro menarik jika mulai dari alinea pertama, pembaca sudah digiring untuk mengetahui isi artikel yang ditulis.

Ditulis dengan kalimat ringkas, jelas, resmi, sederhana dan menarik.

Kedudukan intro sangat strategis tidak lebih dari 3 paragraf.

Intro menarik jika sesuai topik yang diajukan dan sesuai dengan psikologis yang dihadapi khalayak pembaca.

(28)

Intro yang Baik Memiliki Karakteristik :

Atraktif (Membangkitkan perhatian dan minat khalayak)

Introduktif (Mengantarkan pembaca pada pokok persoalan yang kita sampaikan. Isi pokok bahasan telah dibatasi

ruang lingkupnya secara spesifik)

Korelatif (Kalimat atau paragraf pertama dapat membuka jalan bagi kalimat berikutnya)

Kredibilitas (Bobot kualitas penulis atau kredibilitas penulis tampak pada penulisan intro yang dibuatnya. Bisa

menunjukkan tingkat pengetahuan, kemampuan, pengalaman serta keahlian penulisnya)

(29)

Cara Membuat Intro-1

Langsung menyebut pokok persoalan.

Mendeskripsikan latar belakang.

Menghubungkan dengan peristiwa mutakhir atau kejadian yang sedang terjadi dan menjadi pusat perhatian masyarakat luas.

Menghubungan dengan suatu peristiwa yang sedang diperingati.

Menghubungkan dengan tempat penulis ketika melakukan aktivitasnya.

Menghubungkan dengan suasana emosi (mood) yang pernah melingkupi khalayak.

Menghubungkan dengan peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di masa lalu.

(30)

Cara Membuat Intro-2

Menghubungkan dengan kepentingan vital strategis khalayak.

Memberikan pujian kepada khalayak atas prestasi yang pernah dicapainya.

Memulai dengan persyaratan yang dapat mengejutkan.

Dengan mengajukan pertanyaan yang provokatif atau rentetan pertanyaan.

Menyatakan kutipan.

Menceritakan pengalaman pribadi.

Mengisahkan kisah faktual, rekaan dan hipotesis.

Menyatakan teori atau prinsip-prinsip yang diakui kebenarannya.

Dengan anekdot atau humor. Intro dengan anekdot terbilang sulit dibuat, hanya orang yang memiliki kecerdasan luar biasa yang bisa membuat intro semacam ini.

(31)

Contoh intro 1

Kesantunan berbahasa Indonesia masih menjadi tantangan besar para guru Bahasa. Kondisi penutur Bahasa Indonesia hingga saat ini masih berkutat pada belajar Bahasa, bukan mempraktikkan berbahasa secara aktif. Hal tersebut juga diperparah dengan indikasi hasil nilai Ujian Nasional(UN) yang jeblok. Pola pembelajaran guru yang konvensional turut meyakinkan kita terhadap kegagalan pembelajaran Bahasa Indonesia. Belum lagi, guru yang cenderung terlena dengan pola pemanfaatan media konvensional semakin menasbihkan bahwa kegagalan pembelajaran itu ada. Untuk itu, diperlukan pola dan strategi cerdas agar pembelajaran Bahasa Indonesia kian baik, kendatipun banyak tantangannya. Kondisi tersebut disinyalir terjadi pula di SMP/SMA ….

(32)

Contoh Intro

Pembelajaran bahasa Jawa masih berkutat pada teori saja. Kondisi semacam ini menjadikan bahasa Jawa sekadar kenangan. Selama ini penutur basa Jawa

cenderung berkuran. Siswa milenial masih terlalu asyik dengan kondisi serba segalanya. Di sisi lain jumlah guru terbatas, sehingga pembelajaran kurang maksimal.

Mengapa demikian?Pasalnya banyak hal turut

mempengaruhinya. Lantas bagaimana menyikapinya?

Sesuai kondisi tersebut, pun terjadi si SMA 1 Semarang khususnya khususnya kelas XI.
(33)

Teknik Menulis Isi

Menjelaskan ke sidang pembaca tentang latar belakang serta problematika tulisan yang akan disampaikan ke pembaca.

Untuk Jateng Pos : 500 kata atau 3000

karakter. Font Time new roman, ukuran 12, spasi 1,5.

(34)

Tiga Prinsip Dasar Komposisi dalam Penulisan Isi Artikel -1

Kesatuan (unity) yang mencakup 3 unsur yaitu sifat, isi dan tujuan. Maksudnya tidak terpotong-potong atau terpecah pecah baik sifatnya, isinya maupun tujuannya.

Pertautan (cohenrence). Pesan yang diuraikan mengalir lancar dan saling bertautan dari kalimat yang satu ke kalimat yang lain, dari paragraf satu ke paragraf

lainnya. Makanya dibutuhkan kata seperti : oleh karena itu, dengan demikian, sebagai contoh, akibatnya,

langkah berikutnya, akan tetapi, lantas, singkat kata, dll.

(35)

Tiga Prinsip Dasar Komposisi dalam Penulisan Isi Artikel -2

Titik Berat (emphasis). Yakni memberikan

tekanan pada bagian tertentu yang dianggap penting bagi penulis agar mendapatkan

perhatian dari pembaca. Sehingga pembaca dapat menemukan kesimpulan pendapat

utama dari keseluruhan isi uraian artikel.

(36)

Isi Artikel = Penyampaian Pesan-1

Enam Ketentuan Urutan pesan :

1.

Deduktif.

Maksudnya artikel dimulai dengan kesimpulan umum baru kemudian disusul penjelasan, rincian, latar

belakang, argumentasi dan bukti-bukti.

Tulisan argumentatif biasanya kesimpulan

dimasukkan ke dalam intro atau paragraf pertama dan penjelasan atau uraian pada paragraf berikutnya.

(37)

Isi Artikel = Penyampaian Pesan-2

2. Induktif.

Merupakan kebalikan dari deduktif. Artikel dimulai dari rincian, hal-hal yang khusus, latar belakang, alasan-alasan, penjelasan, argumentasi, bukti-bukti serta contoh-contoh, kemudian ditarik kesimpulan.

Kesimpulan diperoleh melalui serangkaian tahapan, seperti latar belakang, rincian penjelasan, alasan argumentatif, serta bukti pendukung lainnya.

(38)

Isi Artikel = Penyampaian Pesan- 3

3. Kronologis.

Pesan dalam artikel disampaikan dengan berdasarkan urutan yang runtut. Misalnya urutan waktu dari detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun dan seterusnya.

Bisa juga urutan peringkat kesatu, kedua, ketiga, keempat dan lainnya.

4. Logis.

Pesan disampaikan sesuai akal dan logika. Misalnya dari sebab baru akibat. Dari balita, remaja, dewasa hingga tua.

(39)

Isi Artikel = Penyampaian Pesan-4

5. Spasial

Pesan disampaikan dengan urutan ruang dan waktu.

Misalnya, ruang depan, ruang tengah, baru ruang belakang.

Matahari terbit di waktu pagi dan terbenam di sore hari.

6. Topikal

Disusun berdasarkan urutan topik atau pokok bahasan yang sesuai. Misal topik kebakaran hutan, disajikan mulai dari

penyebab kebakaran, keberadaan hutan, akibat kebakaran hutan, dan penanggulangannya. Diuraikan topik demi topik.

(40)

Macam-Macam Artikel

1. Artikel Eksposisi/Menjelaskan dan memberikan pengertian (biasa disebut artikel saja)

2. Artikel Informatif/Tuntunan 3. Artikel Pariwisata

4. Artikel Inspirational/Penuh inspirasi 5. Pengalaman Pribadi

6. Profil dan Interview atau Wawancara 7. Feature atau Ficer

(41)

Jangan Merasa Tak Bisa Menulis-1

Tulisan diketik dengan font 12, spasi 1,5, jenis font bisa time new roman atau arial dengan 3000an

karakter tanpa spasi.

Minta koreksi dan penilaian dari kawan atau

seseorang yang memahami standar penulisan.

Kirimkan artikel ke media massa.

Jika artikel tak dimuat, minta alasan/komentar dari Editor Opini.

Simpan artikel yang SUDAH dimuat atau yang

BELUM dimuat di media massa, sebagai khazanah pemikiran pribadi.

(42)

Jangan Merasa Tak Bisa Menulis-2

Jangan putus asa jika kiriman tulisan tak dimuat, terus kirimkan tulisan hingga 25 kali sekalipun belum

dimuat.

Pelajari kebutuhan dan tema yang diinginkan media massa.

Rajin membaca artikel/opini di media cetak (koran, majalah, buletin, tabloid)

Peka terhadap keadaan sekitar atau berita yang aktual

Rajin membaca referensi/buku

Konsisten dalam menulis

Memahami karakteristik media yang dituju.
(43)

Artikel opini guru yang Dimuat

jateng pos

(44)

Artikel opini guru yang Dimuat

jateng pos

(45)
(46)

Artikel opini guru yang Dimuat jateng pos

1.

Blog, Tingkatkan Literasi Berkelanjutan Oleh. Tukijo

2. iSpring Mudahkan Menulis Soal Interaktif Oleh. Tukijo

3. Model Jigsaw, Tingkatkan Belajar Geguritan

Oleh. Tukijo

(47)

Bahan yang Bisa Ditulis Artikel -1

1. Hasil Penelitian Contoh:

Sulap Biji Rambutan Jadi Kecap 2. Skripsi dan Thesis

Contoh:

Pengaruh Menjamurnya Kamera HP dengan Maraknya Kasus Asusila

3. Pengalaman Mengajar Contoh:

Mengasah Keterampilan Berbicara Siswa SMP

(48)

Bahan yang Bisa Ditulis Artikel -2

4. Ulasan/Tinjauan Ilmiah Contoh:

Memaksimalkan Try Out UN Bahasa Inggris (

UKBI Jembatan Menuju Guru

Optimalisasi Guru BK di Sekolah Mendongkrak Nilai UN Bahasa Indonesia SMP
(49)

Perlu Dilampirkan Saat Mengirim Artikel ke Redaksi

• Tulis nama lengkap dan gelarnya

• Tulis nama instansi/lembaga tempat bekerja dan alamat rumah

• Tulis nomor telepon yang bisa dihubungi

• Lampirkan foto close up yang senyum, jangan foto KTP

• Lampirkan kartu identitas diri (KTP/SIM)

• Tulis nomor rekening bank (untuk media

cetak yang menyediakan honor)

(50)

Media yang Punya Rubrik Khusus Guru

jatengpos@yahoo.com

Nama rubrik : Opini Guru

Kumandhanging Jawa

JAWA POS RADAR SEMARANG

Nama Rubrik : UNTUKMU GURUKU (Minggu) Alamat Email : editor@radarsemarang.com

WAWASAN

Nama Rubrik : GURU MENULIS (Tiap Hari)

Alamat Email : wawasangurumenulis@gmail.com

(51)

Media yang Punya Rubrik Khusus Guru

• TRIBUN JATENG

Nama Rubrik : Forum Guru (Tiap Selasa)

Alamat Email : opini.tribun.jateng@

gmail.com

(52)

Media dengan Rubrik Umum

• JAWA POS

Nama Rubrik : OPINI

Alamat Email : opini_jp@jawapos.co.id

• SUARA MERDEKA

Nama Rubrik : WACANA NASIONAL

Alamat Email : wacana.nasional@gmail.

com

(53)

www.radarsemarang.com

(54)

Artikel sebelum dimuat

(55)

Bagian akhir sebelum dimuat

(56)

Bersambun g di

Halaman 7

(57)

Foto kurang bagus

(58)

Judul : Guru Perekat Kemajemukan

Alinea Pertama : Dengan lead deduktif (Pola penuangannya

Menghubungkan dengan peristiwa mutakhir atau kejadian yang sedang terjadi dan menjadi pusat perhatian masyarakat luas).

PERKEMBANGAN politik yang didramatisir melalui hiruk-pikuk sosial media tidak bisa dinafikan mempengaruhi pola berpikir dan cara pandang siswa terhadap rasa nasionalisme dan nilai-nilai persatuan bangsa. Ekses kegaduhan dan perseteruan elite dalam kehidupan berbangsa melalui kontestasi pemilihan kepala daerah akan terus berlangsung di tahun 2018 mendatang hingga puncaknya Pileg dan Pilpres 2019.

Debat kandidat, kampanye program, dan sosialisasi visi-misi dalam pesta demokrasi tersebut terbukti telah menimbulkan friksi tajam dan saling tuding antarpihak sebagai anti Pancasila, anti kebhinekaan, anti NKRI, kelompok radikal, aliran garis keras, pengikut fanatik buta, intoleran, dan sederet panjang predikat horor lainnya.

(59)

Artikel Terbit di Kompas 11 Maret 2012

(60)

Kontruksi Artikel

Memaparkan masalah. (Alinea 1-3)

Menegaskan akar permasalahan dan data-data bahwa pendidikan bisa menyembuhkan

kemiskinan. (Alinea 4-8)

Kesimpulan yang dikuatkan pendapat pakar

bahwa pendidikan menyembuhkan kemiskinan dengan daya dukung kebijakan negara. (Alinea 9-10)

(61)

Wawasan – Guru Menulis

(62)

Tribun Jateng – Forum Guru

(63)

CONTOH ARTIKEL

OPINI GURU

(64)

Untukmu GURU ku

(65)
(66)
(67)
(68)

CONTOH FOTO DIRI

(69)

HINDARI YANG INI!

(70)

ARTIKEL DIKIRIM :

Akses Jateng Pos di : www.jatengpos.co.id Email :

klgjateng@gmail.com

SUBJEK :MGL_1_NAMA LENGKAP

(71)

Penutup

Terima Kasih

Gambar

Foto kurang bagus

Referensi

Dokumen terkait