• Tidak ada hasil yang ditemukan

student perceptions of school library functions in

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "student perceptions of school library functions in"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

STUDENT PERCEPTIONS OF SCHOOL LIBRARY FUNCTIONS IN SUPPORTING LEARNING SOCIOLOGY AT SENIOR HIGH SCHOOL I

NAN SABARIS PAUH KAMBAR DISTRICT PADANG PARIAMAN

Risep Komala Sari 1, Kaksim 2, Dian Anggraini Oktavia 3. Sociology Department of Students Education

STKIP PGRI West Sumatera

ABSTRACT

Problems studied based on the phenomenon that researchers have found in a field that is still a lack of to use library school students in the learning process, especially in supporting the learning of sociology. Based on the phenomenon that the researchers raised concerns about Student Perceptions of School Library Functions In Supporting Learning Sociology at senior high schoolI Sabaris Nan Padang Pauh Kambar district PAdang Pariaman. The purpose of this study was to determine and describe : 1). Students' perceptions of school library materials, 2).

Students' perceptions about the function of the school library. This research is a qualitative descriptive study. Informant retrieval technique using purposive sampling. Types of primary and secondary data. The collection of data through observation, interviews, and documentation, while the use of data analysis techniques for percentages. The findings of this study can be summarized as follows : 1). Students' perceptions of school library in supporting the learning process sociological views of school library materials showed relatively poor 73.3%. 2). Students perceptions of school library in supporting the learning process sociology seen from the school library function it self are pretty good on the criteria that show the percentage of 66.7%. With to use and reading materials in the library can add insight and knowledge particularly in view of the sociology of knowledge.

Key Words. Student perceptions, library functions

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Angkatan 2009

2 Pembimbing I dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

3 Pembimbing II dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

(2)

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Oleh karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Pendidikan perlu disesuaikan dengan perkembangan tuntutan zaman yang memerlukan berbagai jenis keterampilan dan keahlian di segala bidang serta tingkatan mutunya sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Depdiknas 2006). Sedangkan pendidikan adalah faktor penentu dalam peningkatan kualitas manusia seperti yang ditatakan dalam Undang-Undang No.2 Tahun 1989 pasal 3 tentang fungsi pendidikan nasional yaitu untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu pendidikan indonesia dalam upaya mewujudkan tujuan nasional. Untuk mewujudkan tujuan tersebut melalui pendidikan formal sekolah, di bangun berbagai tingkat pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai keperguruan tinggi.

Sistem pendidikan yang baik harus mempunyai tiga tujuan, yaitu: 1). Memberi kesempatan kepada semua orang untuk bebas dan mudah memperoleh sumber belajar pada setiap saat, 2).

Memungkinkan semua orang yang ingin memberikan pengetahuan mereka kepada orang lain dapat dengan mudah melakukannya, 3). Menjamin tersedianya

masukan umum yang bekenaan dengan pendidikan. Mudyaharjo (2001:5)

Pendidikan adalah pengobatan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Depdikbud:1989). Sehingga pendidikan merupakan perbuatan yang mencakup pengalaman, pengertian dan penyesuian diri setiap individu terhadap rangsangan menuju arah pertumbuhan dan perkembangan. Pasal 45 UU No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyebutkan bahwa “setiap satuan pendidikan formal dan non-formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik”.

Amanat di atas menegaskan betapa penting pendidikan bagi induvidu atau kelompok. Salah satu sarana pendidikan yang berpengaruh terhadap hasil pendidikan adalah perpustakaan, dimana perpustakaan ini harus memungkinkan tenaga kependidikan dan para peserta didik memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan dengan membaca buku di perpustakaan yang mengandung ilmu pengetahuan yang diperlukan.

Perpustakaan merupakan salah satu

(3)

sumber belajar yang berpengaruh besar dalam dunia pendidikan. Khususnya perpustakaan sekolah, mempunyai fungsi yang sangat dominan dalam pembangunan dibidang pendidikan.

Menurut Sulistyo Basuki dalam Wiji (2010:31) perpustakaan itu sendiri adalah sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasa disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual.

Suatu unit kerja yang subtansinya merupakan sumber informasi yang setiap saat dapat digunakan oleh pengguna jasa layanannya. Selain buku, di dalamnya juga terdapat bahan cetak lainnya seperti majalah, laporan, pamflet, prosiding, menuskrip atau naskah, lembaran musik, dan berbagai media audiovisual seperti film, slide, kaset.

Perpustakaan sekolah merupakan sistem informasi yang didalamnya terdapat aktifitas pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian dan penyajian, serta penyebaran informasi. Perpustakaan sebagaimana yang ada dan berkembang sekarang setelah dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelestarian khasanah budaya bangsa, serta memberikan berbagai layanan jasa lainnya.

Lasa HS (1998:34).

Perpustakaan sekolah sebagai sarana pendidikan yang amat penting harus diselenggarakan secara efektif dan efisien.

Jika dilihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini sedemikian pesatnya, maka peranan perpustakaan sebagai sumber informasi sangat kuat dan mutlak diperlukan di sekolah-sekolah. Pentingnya perpustakaan, sehingga diibaratkan sebagai jantung pendidikan yang memiliki kemampuan dan kekuatan yang langsung mempengaruhi hasil pendidikan.

Menurut Bafadal (2008:5) salah satu indikasi sekolah yang baik adalah sekolah yang memilki perpustakaan. Perpustakaan yang dikelola dengan baik, situasi yang nyaman, tenang dan sejuk dapat memberikan sugesti untuk mengunjungi dan membaca disana. Salah satu peran perpustakaan itu adalah untuk menyediakan buku yang dibutuhkan oleh peserta didik, dimana perpustakaan merupakan salah satu sarana yang dapat manunjang keberhasilan dalam menuntut ilmu.

Selanjutnya menurut Soeatminah (1991:38) perpustakaan sebagai sarana pendidikan berfungsi menunjang pencapaian tujuan pendidikan memberi pelayanan kepada guru dan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Guru perlu banyak membaca agar pengetahuanya selalu bertambah, sehingga bahan yang

(4)

diajarkan kepada peserta didik dapat berkembang secara aktual dan pesrta didik tidak bosan. Peserta didik harus banyak membaca untuk dapat mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat menambah bahan-bahan pelajaran dari guru. Banyak membaca siswa terlatih untuk belajar secara sendiriya. Hal ini tentunya dengan cara memanfaatkan perpustakaan semaksimal mungkin, dengan cara membaca dan memahami buku-buku yang tersedia, baik buku pelajaran, keagamaan maupun umum.

Berdasarkan hasil pengamatan di SMAN 1 Nan Sabaris Pauh Kambar. Di SMAN 1 Nan Sabaris memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai untuk menunjang setiap proses pembelajaran.

Salah satu sarana dan prasarana sekolah yang mampu menunjang setiap proses pembelajaran yaitu perpustakaan sekolah.

Dari hasil pengamatan tersebut terlihat bahwa fungsi perpustakaan sekolah sebagai pusat sumber informasi yang lebih bersifat edukatif, informatif, riset, administratif dan rekreatif kurang dimaksimalkan oleh siswa dalam setiap proses pembelajaran. Terutama pada proses pembelajaran sosiologi.

Perpustakaan SMAN 1 Nan Sabaris Pauh Kambar KabupatenPadang Pariaman memiliki satu gedung atau ruangan perpustakaan dengan satu orang kepala perpustakaan dan dua orang karyawan

perpustakaan. Kalau dilihat dari keadaan perpustakaan SMAN 1 Nan Sabaris Pauh Kambar Padang Pariaman itu sendiri sudah dapat dikatakan sebagai sebuah perpustakaan sekolah karena didalamnya sudah memiliki sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran. Namun siswa kurang memfungsikan sarana sumber pusat informasi yang telah ada, siswa hanya terfokus pada buku pelajaran sosiologi yang dimiliki secara pribadi, sesuai dengan buku pegangan guru mata pelajaran sosiologi itu sendiri. Selain itu, buku sumber belajar yang wajib dipegang siswa adalah Lembar Kegiatan Siswa (LKS), bahkan ada sebagian siswa yang tidak memiliki sama sekali buku sumber.Sehingga peserta didik jarang dan tidak memanfaatkan dan kurang memfungsikan sumber informasi lain yang ada di perpustakaan sebagai sarana penunjang dalam proses pembelajaran sosiologi.

Dalam hal ini dimana guru sosiologi yang secara umum memiliki metode belajar mengajar yang baik. Tetapi dengan kurangnya sumber belajar yang dimiliki siswa, mengakibatkan guru sosiologi kurang maksimal dalam proses belajar mengajar sosiologi, pada hal dalam proses belajar mengajar siswa dituntut untuk lebih aktif dan lebih kreatif termasuk dalam mendapat atau mencari sumber dan informasi tentang pelajaran. Disamping itu

(5)

guru sosiologi setiap proses pembelajaran kurang melibatkan perpustakaan sekolah yang ada, seperti menyuruh siswa memanfaatkan sumber belajar yang ada dalam perpustakaan sehingga siswa tidak terbiasa belajar dengan banyak sumber dan menciptakaan siswa belajar secara mandiri dan kreatif. Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 10 september 2013 dengan beberapa siswa, mereka menuturkan bahwa perpustakaan sekolah akan berfungsi jika guru harus mewajibkan mereka ke perpustakaan untuk mencari sumber informasi lain, jika ada tugas sekolah siswa lebih memaanfaatkan warnet untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Selain itu pada saat guru mata pelajaran tidak datang dan pada waktu senggangnya, mereka hanya mengisi waktu senggang dengan bermain-main.

Melihat kenyataan yang demikian, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut dengan judul “Persepsi Siswa tentang Fungsi Perpustakaan Sekolah Dalam Menunjang Pembelajaran Sosiologi di SMAN 1 Nan Sabaris Pauh Kambar Kabupaten Padang Pariaman”.

Semoga hasil penelitian ini nanti dapat diguunakan sebagai masukkan bahwa melalui perpustakaan diharapkan dapat memfungsikannya perpustakaan sekolah sebagai pusat sumber informasi oleh peseta didik, sehingga

pengetahuannya menjadi lebih luas, berkualitas, aktif, dan kreatif.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan:

1. Persepsi siswa tentang bahan-bahan perpustakaan sekolah dalam menunjang pembelajaran sosiologi di SMAN 1 Nan Sabaris Pauh Kambar Kabupaten Padang Pariaman.

2. Persepsi siswa tentang fungsi perpustakaan sekolah dalam menunjang pembelajaran sosiologi di SMAN 1 Nan Sabaris Pauh Kambar Kabupaten Padang Pariaman.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Fevi Afrianti (2007) dengan judul

“Peranan Perpustakaan Sekolah Dalam Menunjang Proses Pembelajaran IPS (SEJARAH) Di M.Ts.N Model Bukittinggi. Selanjutnya penelitian yang telah dilakukan oleh Junafri (2011) dengan judul “Peranan Perpustakaan Sekolah Dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran Sejarah Di kelas X SMAN 2 Lengayang Kab. Pesisir Selatan.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Observasi dalam penelitian ini dilakukan

(6)

secara nonpartisipan dan wawancara terstruktur. Data-data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis secara interaktif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis persentase.

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa persepsi siswa tentang fungsi perpustakaan sekolah dalam menunjang pembelajaran sosiologi dilihat dari aspek bahan-bahan perpustakaan sekolah sebanyak 73,3% tergolong kurang baik. Dengan uraian, fungsi perpustakaan sekolah dalam menunjang proses pembelajaran sosiologi dilihat dari aspek bahan-bahan perpustakaan sekolah tentang bahan buku sebanyak 76,7% tergolong kurang baik, fungsi perpustakaan sekolah dalam menunjang pembelajaran sosiologi dilihat dari aspek bahan-bahan perpustakaan sekolah tentang bahan bukan buku sebanyak 80,0% tergolong kurang baik.

Selanjutanya dari hasil penelitian dapat diketahui 66,7% fungsi perpustakaan sekolah dalam menunjang pembelajaran sosiologi dilihat dari aspek fungsi perpustakaan sekolah. Dengan uraian, fungsi perpustakaan sekolah dalam menunjang proses pembelajaran sosiologi dilihat dari aspek fungsi perpustakaan sekolah tentang fungsi edukatif sebanyak 76,7% tergolong kurang baik, fungsi

perpustakaan sekolah dalam menunjang proses pembelajaran sosiologi dilihat dari aspek fungsi perpustakaan sekolah tentang fungsi informatif sebanyak 86,7%

tergolong kurang baik, fungsi perpustakaan sekolah dalam menunjang proses pembelajaran sosiologi dilihat dari aspek fungsi perpustakaan sekolah tentang fungsi administrasi sebanyak 60,0%

tergolong cukup, fungsi perpustakaan sekolah dalam menunjang proses pembelajaran sosiologi dilihat dari aspek fungsi perpustakaan sekolah tentang fungsi rekreatif sebanyak 70,0% tergolong kurang baik, fungsi perpustakaan sekolah dalam menunjang proses pembelajaran sosiologi dilihat dari aspek fungsi perpustakaan sekolah tentang fungsi rekreatif sebanyak 53,3% tergolong cukup baik.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan mengenai persepsi siswa tentang fungsi perpustakaan sekolah dalam menunjang pembelajaran sosiologi di SMAN 1 Nan Sabaris Pauh Kambar KabupatenPadang Pariaman. Temuan penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Persepsi siswa tentang perpustakaan sekolah dalam menunjang proses pembelajaran sosiologi dilihat dari bahan-bahan perpustakaan sekolah tergolong kurang baik menunjukan

(7)

73,3%, ini bisa dilihat dari hasil penelitian yang menunjukan masih kurangnya bahan-bahan koleksi yang ada di perpustakaan sekolah dalam menunjang proses pembelajaran.

2. Persepsi siswa tentang perpustakaan sekolah dalam menunjang proses pembelajaran sosiologi dilihat dari fungsi perpustakaan sekolah itu sendiri tergolong pada kriteria cukup baik yang menunjukan persentase 66,7%, ini bisa dilihat dari hasil penelitian sebagian siswa berpersepsi dalam menunjang pembelajaran khususnya pelajaran sosiologi fungsi perpustakaan tergolong cukup baik dilihat dari fungsi Edukatif, Informatif, Administratif, Riset, begitu juga dengan fungsi Rekreatif. Dengan memnfaatkan dan membaca bahan di perpustakaan dapat menambah wawasan dan pengetahuan terkhusus pengetahuan tentang sosiologi.

DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, Ibrahim. 2008. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta:PT Bumi Aksara.

Lasa Hs. 1998. Menejemen Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Pirus Book Publisher.

Mudyaharjo. 2001. Pengantar Pendidikan.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Soeatminah.1991. Perpustakaan Kepustakaan Dan Pustakawan.

Yogyakarta. Grasindo.

Wiji Suwarno. 2010. Pengetahuan Dasar Kepustakaan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Themes and sub-themes Themes Sub-theme Empowerment Projects Authentic learning Resource allocation and engagement Shift in mind-set Forms of CETL Service learning Community service