STUDI INTRUSI AIR LAUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE DI
KELURAHAN TANJUNG KAPAL KECAMATAN RUPAT KABUPATEN BENGKALIS
REPOSITORY
OLEH:
SOFIA PUTIAS 1803124042
PROGRAM STUDI S-1 FISIKA JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU 2022
1 STUDI INTRUSI AIR LAUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE DI KELURAHAN
TANJUNG KAPAL KECAMATAN RUPAT BENGKALIS Sofia Putias, Usman Malik*
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau, Pekanbaru, Riau, 28293, Indonesia.
*usman.malik@lecturer.unri.ac.id
ABSTRACT
The detection of seawater intrusion using the electrical resistivity method of dipole- dipole configuration has been in vertigated. The research was conducted in Tanjung Kapal Village, Rupat District, Bengkalis Regency, Riau Province. Data were collected using a resistivitimeter, Dipole-Dipole configuration. The data obtained are current data (I) and potential difference (V). Data processing is carried out using the Res2dinv software, the result of which is a 2D subsurface resistivity image. The rock resistivity values on track I (distance ± 1.5km from the beach) ranged from 3.30 m – 1330 m, on track II (distance ± 700 m from the beach) ranged from 1.07 m – 2595 m. The results on track 1 show that there is a little intrusion by seawater. The results on track 2 show that there is a fairly extensive seawater intrusion and affects groundwater as a source of clean water for the community. This can be seen after testing water samples to the ESDM Laboratory. For pH (8.22 in line1) and (7.5 in track 2), Temperature (29.0 in track 1) (26.0 in track 2) oC, Conductivity (2.88 in track 1) (9 ,7 in lane 2) Mhos/cm, TDS (2168 in lane 1) (2248 in lane 2) Mg/L, TSS (4690 in lane 1) (4284 in lane 2) Mg/L, salinity (0.14 in lane 2) lane 1) (0.54 on track 2) %, turbidity (195 on track 1) (204 on track 2) NTU, Color (556.7 on track 1) (268.2 on track 2)
Keywords: seawater intrusion, resistivity, Dipole-Dipole configuration, Res2dinv Software, Water quality.
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang pendeteksian intrusi air laut dengan menggunakan metode resistivitas listrik konfigurasi dipole-dipole. Penelitian dilakukan di daerah Kelurahan Tanjung Kapal Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau..
Pengambilan data menggunakan alat resistivitimeter, konfigurasi Dipole-Dipole. Data yang diperoleh adalah data arus (I) dan beda potensial (V). Pengolahan data dilakukan menggunakan perangkat lunak Res2dinv yang hasilnya adalah berupa resistivitas citra 2D bawah permukaan. Nilai resistivitas batuan pada lintasan I (jarak ± 1,5km dari tepi pantai) berkisar antara 3,30Ωm – 1330 Ωm, pada lintasan II (jarak ± 700 m dari tepi
2 pantai) berkisar antara 1,07 Ωm – 2595 Ωm. Hasil interpretasi pada lintasan 1 menunjukkan sedikit adanya intrusi oleh air laut. Hasil interpretasi pada lintasan 2 menunjukkan adanya intrusi air laut yag cukup luas dan mempengaruhi air bawah tanah yang sebagai sumber air bersih untuk masyarakat. Hal itu dapat dilihat setelah dilakukan pengujian sampel air ke Laboratorium ESDM. Untuk pH (8,22 pada lintasan1) dan (7,5 pada lintasan 2), Temepratur (29,0 pada lintasan 1) (26,0 pada lintasan 2) oC, Konduktivitas (2,88 pada lintasan 1) (9,7 pada lintasan 2) Mhos/cm, TDS (2168 pada lintasan 1) (2248 pada lintasan 2) Mg/L, TSS (4690 pada lintasan 1) (4284 pada lintasan 2) Mg/L, salinitas (0,14 pada lintasan 1) (0,54 pada lintasan 2) %, kekeruhan (195 pada lintasan 1) (204 pada lintasan 2) NTU, Warna (556,7 pada lintasan 1) (268,2 pada lintasan 2)
Kata kunci : intrusi air laut, resistivitas, Konfigurasi Dipole-Dipole, Software Res2dinv, Kualitas air.
1. PENDAHULUAN
Dari sudut pandang ekologi, wilayah pesisir didefinisikan sebagai wilayah pertemuan daratan dan lautan, dan batas daratan meliputi benua, baik kering maupun terendam, masih dipengaruhi oleh fitur laut seperti angin, pasang surut, dan intrusi air laut.
Batas ke arah laut, termasuk perairan pantai hingga batas terluar landas kontinen, tetap dipengaruhi oleh proses alami yang terjadi di darat (seperti sedimentasi dan aliran air tawar) serta proses antropogenik (seperti penggundulan hutan, polusi industri/domestik), dan kolam ikan.
limbah atau memancing
(Irwanto,2011).
Masalah utama di wilayah pesisir adalah keragaman sistem akuifer, lokasi dan distribusi intrusi air
laut yang diambil secara alami atau buatan dari air tanah untuk kebutuhan subsisten, perikanan dan industri.
Penemuan terbaru tentang air tanah dapat digunakan sebagai sumber air
minum bersih. Umumnya,
pembentukan air tanah disebabkan oleh infiltrasi air permukaan ke dalam tanah.
Air permukaan yang meresap ke dalam tanah akan leluasa mengalir ke dalam pori-pori, celah-celah dan celah-celah batuan penyusun tanah, sehingga memungkinkan air mengendap di dalamnya. Deposisi air yang terus menerus pada bebatuan yang membentuk tanah menciptakan formasi batuan (Haman, dkk.2006).
Intrusi air laut ke daratan belum menarik perhatian masyarakat dan pemerintah. Sementara dampak, seperti polusi udara dan polusi suara, tidak
3 dapat dirasakan segera, rembesan air
laut ke benua akan menyebabkan kerugian lingkungan, kesehatan dan ekonomi yang sangat besar dalam jangka panjang. Efek perampokan bersifat siklus dan dapat menyebabkan banyak kerugian dalam jangka panjang jika tindakan pencegahan tidak diambil (Supriyadi,1991).
Kualitas air umumnya menunjukkan kualitas atau kondisi air, yaitu Terkait dengan aktivitas atau kebutuhan tertentu. dan Oleh karena itu, kualitas air akan bervariasi dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya, Misalnya:
kualitas air irigasi berbeda dengan Kualitas air yang digunakan untuk keperluan air minum. kualitas air adalah istilah Jelaskan kecocokan atau kecocokan air Bidang-bidang tertentu seperti: air minum, perikanan, irigasi, industri, rekreasi, dll. Merawat kualitas air berarti mengetahui kondisi air untuk
menjamin keamanan dan
kesinambungan penggunaannya.
Kualitas air dapat diketahui dengan mengikuti tes tertentu ke air.
Penampilan (bau dan warna). kualitas air sungai adalah kondisi kualitatif berdasarkan pengukuran parameter tertentu Metode tertentu digunakan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Kualitas air sungai dapat diukur secara fisik, kimia dan biologi (Adhi,2011).
Masuknya air laut menjadi masalah bagi wilayah pesisir, termasuk Pulau Rupat. Sebagian masyarakat telah merasakan dampak dari masuknya
air laut, terutama yang tinggal di sepanjang pantai. Banyak daerah pemukiman yang tidak bisa mendapatkan sumber air minum berkualitas tinggi karena airnya sudah terasa payau bahkan asin. Untuk mengrtahui keberadaan air tanah maupun adanya intrusi air laut dibawah permukaan tanah dapat dilakukan dengan menggunakan metode resistivitas.
2. METODE PENELITIAN
Mempersiapkan peralatan penelitian
Pengukuran geolistrik resistivitas
Pengolahan data
Interpretasi data
Menentukan lintasan pengukuran dan titik koordinat lintasan menggunakan GPS
Hasil dan Pembahasan
Studi Pustaka dan Survey Lapangan
4 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode resistivitas konfigurasi Dipole-Dipole serta menguji kualitas air dari sumur warga.
Interpretasi Lintasan 1
Lintasan sepanjang 90 meter yang terletak pada titik koordinat 1o44’35.77” LU dan 101o27’21.95”
BT. Dengan penggunaan spasi 5 meter dan memiliki jarak lokasi 1500 meter dari pantai.
Gambar 1. Interpretasi Jenis Lapisan Batuan Lintasan 1
Gambar diatas menunjukkan keberagaman jenis lapisan batuan di bawah permukaan yang tidak homogen.
Berikut hasil jenis lapisan yang didapat dari hasil penelitian menggunakan Software Res2Dinv dengan hasil kedalaman 13 meter daa rentang nilai resistivitas 3,30 Ωm sampai 1330 Ωm.
Dan yang menjadi zona intrusi air laut berada di 3.30 Ωm sampai <7,77 Ωm nilai ini didapat dari niali batuan yang
terendam air laut memiliki nilai resistivitas 0.5-5 Ωm.
Tabel 1. Hasil Interpretasi Jenis Lapisan Lintasan 1
No Jenis Lapisan Nilai Resistivitas (Ωm)
1. Lempung 3.30-18.3 (Ωm) 2. Paisr 43.1-240 (Ωm) 3. Kerikil 564-1330 (Ωm)
Interpretasi Lintasan 2
Pada lintasan 2 ini memiliki panjang 100 meter dengan jarak spasi elektroda 5 meter. Lintasan 2 berjarak 700 meter dari pantai. Lokasi ini merupakan lokasi penelitian yang dekat dari pantai.
Gambar 2. Interpretasi Jenis Lapisan Batuan Lintasan 2
Gambar diatas menyatakan bahwa lapisan dibawah permukaan tempat penelitian terdiri dari beberapa lapisan dengan nilai resistivitas yang berbeda-beda. Lapisan biru tua yang memiliki resistivitas <5 Ωm dapat
5 diestimasikan seagai zona yang
teriintrusi air laut hingga kedalaman 4,1 meter. Pada lintasan 2 ini intrusi terjadi cukup besar dikarenakan lokasi penelitian yang dekat dengan pantai.
Tabel 2. Hasil Interpretasi Jenis Lapisan Lintasan 2
No Jenis Lapisan Nilai Resistivitas (Ωm)
1. Lempung 1.07-9.89 (Ωm) 2. Paisr 30.1-280 (Ωm) 3. Kerikil 852-2595 (Ωm) Hasil dan Analisis Uji Kualitas Air
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, lalu diambil sampel air sumur warga untuk diuji kualitas berdasarkan parameter yang telah ditentukan.
Tabel 3. Hasil Analisis Air Sumur Warga Kelurahan Tanjung Kapal di UPT Laboratorium ESDM
Parameter Hasil Analisis Baku Mutu I II
pH 8,22 7,5 6,5-8,5
Temperatur 29,0 26,0 20-30oC Konduktivit
as
2,88 9,7 42-500
TDS 2168 2248 1000
TSS 4690 4284 50
Salinitas 0,14 0,54 0,5-30%
Kekeruhan 195 204 25
Warna 556,7 268,2 50 Dapat dilihat berdasarkan Tabel 3 diatas untuk hasil pengujian dari air sumur warga yang digunakan
untuk kebutuhan sehari-hari warga tidak memenuhi niali baku mutu yang telah ditetapkan. Untuk pH pada lintasan 1 dan 2 memenuhi nilai baku mutu yaitu diantara rentang 6.5-8.5.
Untuk Temperatur pada lintasan 1 dan 2 memenuhi nilai baku mutu yaitu berada diantara rentang 20-30oC. Untuk nilai konduktivitas pada lintasan 1 dan 2 memiliki nilai yang jauh dibawah nilai baku mutu yaitu 2.88 dan 9,7 mhos/cm, sedangkan untuk nilai baku memiliki rentang antara 42-500 mhos/cm. Untuk hasil TDS, keduanya memiliki nilai yang melebihi nilai baku mutu. Lintasan 1 menghasilkan 2168 Mg/L dan lintasan 2 menghasilkan 2248 Mg/L untuk nilai baku mutu TDS adalah 1000 Mg/L. untuk TSS lintasan 1 menghasilkan 4690 dan lintasan 2 4284 Mg/L hasil kedua lintasan memiliki nilai yang terlalu jauh dari baku mutu yaitu hanya 50 Mg/L. Pada hasil salinitas menghasilkan keadaan air yang payau yaitu di antara rentang 0,5-30 %. Untuk kekeruhan air dengan nilai baku mutu 25 NTU hasil kedua lintasan menghasilkan nilai yang cukup tinggi yaitu 195 pada lintasan 1 dan 204 pada lintasan 2. Pada warna yang memiliki nilai baku mutu 50 PtCo, pada lintasan 1 dan 2 menghasilkan 556.7 dan 268.2 PtCo yaitu melebihi nilai baku mutu yang telah ditetapkan.
6 4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengukuran dari penelitian yang telah dilakukan ,nilai resistivitas untuk daerah yang menjadi lokasi penelitian di Kelurahan Tanjung Kapal menghasilkan jenis lapisan lempung, pasir dan kerikil. Untuk rentang nilai resistivitas dari lokasi lintasan 1 dan 2 bervariasi dari 1,07 Ωm hingga 2595 Ωm.
Dan untuk hasil uji kualitas air pada parameter pH, dan temperatur memiliki nilai yang sesuai dengan baku mutu. Untuk konduktivitas menghasilkan nilai yang rendah. Dan untuk TDS, TSS, Salinitas, Kekeruhan dan Warna jauh dari nilai baku mutu yang telah ditetapkan.
5. REFERENSI
Adhi, P. M,. A. H. Muhtadi., P.
Achmari., Z.I. Sina., I.J. Aziz., P.F. Subekti. 2011. Metode Tahanan Jenis Konfigurasi Wenner. Indonesia: Institut Teknologi Bandung.
Hamam. 2006. Kerusakan Akibat Intrusi Air Laut di Pantai Utara Jawa Tengah. Semarang:
Balitbang Provinsi Jawa Tengah.
Irwanto, R. 2011. Pengaruh
Pembuangan Limbah Cair Industri Tahu Terhadap Kualitas Air Sumur di Kelurahan
Krobokan. Skripsi. Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
Supriyadi, I. H. 1991. Pendugaan Kandungan Air Tanah dan Air Asin dengan Geolistrik.
Lonawarta,1: 51-67.
Telford, W. M., L. P. Geldart, R. E Sheriff & D. A. Keys. 1990.
Applied Geophysic. London:
Cambridge University Press.