• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KASUS KONFLIK ANTARA PT. PP. LONDON SUMATERA DENGAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BULUKUMBA

N/A
N/A
20-106 Yenni Suwandi

Academic year: 2023

Membagikan "STUDI KASUS KONFLIK ANTARA PT. PP. LONDON SUMATERA DENGAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BULUKUMBA"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KASUS KONFLIK LAHAN PERKEBUNAN (Penyebab, Dampak, Penyelesaian)

STUDI KASUS KONFLIK ANTARA PT. PP. LONDON SUMATERA DENGAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BULUKUMBA

Konflik antara masyarakat dengan PT. PP. London Sumatera terjadi sejak tahun 1980-an. PT. PP.

London Sumatera memiliki hak mengelola lahan seluas 5.784,46 Ha yang dijadikan sebagai lahan perkebunan karet. Tetapi, lahan yang mulanya dikelola dengan menggunakan hak Erfpacht (hak untuk menikmati sebidang tanah milik orang lain dengan kewajiban untuk membayar setiap tahun sejumlah uang atau hasil bumi kepada pemilik tanah) dan kemudian diubah menjadi Hak Guna Usaha/HGU yang pada akhirnya menuai banyak kontroversi. Masyarakat merasa hak mereka direbut paksa oleh PT. PP. London Sumatera dengan dibatu oleh aparat seperti TNI, Kepolisian, dan

pemerintah daerah.

Pada tahun 1981-1982, konflik ini semakin besar Ketika adanya penggusuran di desa Bonto Biraeng seluas 546,6 Ha dan ± 373 Ha didesa Jojolo (Kampung Bontoa). Hingga pada tahun 1983, 170 petani menggugat PT. PP. London Sumatera di pengadilan negeri Bulukumba. Yang dimana PT. PP.

London Sumatera diduga mengambil lahan masyarakat di desa Bonto Mangiring, Kecamatan Bulukumpa dan desa Bonto Biraeng, Kecamatan Kajang. Masyarakat selaku penggugat

memenangkan lahan seluas 200Ha melalui keputusan Mahkamah Agung pada tahun 1999. Namun, masalah tersebut tidak sepenuhnya berakhir. Karena berdasarkan keputusan Mahkamah Agung luas tanah yang menjadi milik masyarakat adalah 540, 46 Ha. Pemerintah kemudian mengeluarkan surat keputusan Nomor 642/VIII/2003 untuk membentuk suatu kelompok yang beranggotakan

masyarakat, instansi, dan pihak-pihak yang terkait dalam konflik ini.

Pada tahun 2003, PT. PP. London Sumatera dengan bantuan dari aparat keamanan melakukan pengambilalihan lahan secara paksa dengan membakar rumah dan sawah masyarakat di desa Bonto Mangiring. Kemudian beberapa warga melakukan perlawaan dengan menebang pohon karet PT. PP.

London Sumatera, yang akhirnya menimbulkan korban jiwa yaitu 2 orang petani tewas dan 5 orang terluka akibat tembakan yang dilakukan oleh kepolisian, yang terjadi pada 21 Juli tahun 2003.

Sehingga konflik ini masih menemukan penyelesaian.

Pada bulan Agustus 2013, sekitar 3.500 petani Bulukumba melakukan aksi Kembali di PT. PP.

London Sumatera. Mereka meminta pemerintah daerah dan BPN (Badan Pertahanan Nasional) untuk mencabut HGU PT. PP. London Sumatera, karena telah merebut hak masyarakat dan menuntut pengembalian lahan adat Kajang sekitar 2.500 Ha yang masuk kedalam area PT. PP. London Sumatera.

Pada bulan November tahun 2017, ratusan masyarakat dari 4 kecamatan (Kajang, Herlang, Bulukumpa, dan Ujung Loe) yang bergabung dengan Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) melakukan unjuk rasa terhadap perpanjangan HGU PT. PP. London Sumatera, masyarakat juga menuntut PT. PP. London Sumatera untuk menghentikan aktivitas diatas lahan HGU yang terdapat pada bukti hak kepemilikan sesuai dengan rekomendasi pemerintah daerah Bulukumba.

Faktor yang menimbulkan penolakan yang dulakukan masyarakat terhadap HGU PT. PP. London Sumatera dipengaruhi oleh konflik antara PT. PP. London Sumatera yang belum usai mulai dari tanah yang diambil paksa PT. PP. London Sumatera, dan minimnya kontribusi PT. PP. London Sumatera kepada masyarakat maupun pembangunan daerah. Konflik antara PT. PP. London Sumatera dengan masyarakat menimbulkan berbagai dampak, yaitu dengan menimbulkan banyak korban jiwa, dan

(2)

menyebabkan adanya beberapa masyarakat kehilangan tempat tinggal mereka akibat dari penggusuran yang dilakukan PT. PP. London Sumatera.

Peran pemerintah dalam penyelesaian konflik PT. PP. London Sumatera dengan masyarakat adalah dengan melakukan konsiliasi dengan mempertemukan pihak-pihak yang berkonflik dan instansi-instansi pemerintahan, yang dimana pemerintah berperan sebagai penengah dan yang memberikan pendapat dengan mengemukakan Langkah alternatif yang dapat dipilih dalam menyelesaikan konflik. Kesepakatan dari konsiliasi tersebut yaitu agar dapat menjamin masyarakat bahwa tidak akan memberikan izin kepada PT. PP. London Sumatera untuk memperpanjang HGU terhadap lahan yang diklaim masyarakat berdasarkan bukti-bukti dan sertifikat yang ada. Sebaiknya juga pemerintah memberikan solusi yang mengedepankan kedua pihak yang berkonflik, seperti PT.

PP. London Sumatera memberdayakan masyarakat dengan mempekerjakan masyrakat sebagai penggarap diatas tanah dengan catatan bahwa tanah tidak akan dijual.

Berdasarkan studi kasus PT. PP. London Sumatera dengan masyarakat Bulukumba dapat dianalisis menggunakan teori Resistensi James Scott, yang dimana ia berpendapat bahwa dalam kekuasaan terdapat dimensi public transcript (penguasanya mengayomi yang dikuasai) dan dimensi hidden transcript (pihak yang dikuasai memiliki cerita dibelakang penguasanya). Hal tersebut menimbulkan adanya perlawanan yang dilakukan oleh pihak ditindas dengan cara terbuka ataupun tetrtutup. Berdasarkan studi kasus PT. PP. London Sumatera, teori james scott sangat berhubungan, karena adanya perlawanan yang dilakukan oleh masyarakat bulukumba kepada PT. PP. London Sumatera, dengan kategori perlawanan terbuka, yaitu dengan menebang pohon karet milik PT. PP.

London Sumatera,dan melaporkan pihak PT. PP. London Sumatera kepada pemerintah. Akan tetapi, pihak PT. PP. London Sumatera juga melakukan perlawanan dengan mengambil lahan masyarakat bulukumba secara paksa, dan membakar rumah beserta sawah masyarakat bulukumba. Jadi, studi kasus PT. PP. London Sumatera dengan masyarakat bulukumba dikarakteristikkan dengan kekuasaan dimensi hidden transcript dan dilakukannya perlawanan secara terbuka.

Sumber

Raja, Nur Azizah. "Analisis Peran Pemerintah Daerah dalam Penyelesaian Konflik Agraria (Studi Kasus Konflik Antara PT. PP. London Sumatra dengan Masyarakat di Kabupaten Bulukumba)."

Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan (2019): 53-66.

Yuliani, Nunung. "Analisis Hukum terhadap tuntutan Masyarakat atas Tanah yang dikuasai oleh PT.

London Sumatera di Desa Bonto Mangiring Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba."

Jurnal Tomalebbi 1: 190-202.

Referensi

Dokumen terkait