Perencanaan pajak merupakan suatu kemampuan yang dimiliki Wajib Pajak untuk mengatur kegiatan keuangan guna memperoleh beban (beban) pajak yang minimal (Ompusunggu, 2011:3). Oleh karena itu, dalam perencanaan pajak harus dibedakan antara penghindaran pajak (tax evasion) dan penghindaran pajak (tax evasion).
PENDAHULUAN
Pembatasan Masalah
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sistematika Penulisan
LANDASAN TEORI
Pajak
- Definisi Pajak
 - Fungsi Pajak
 
Pajak adalah sumbangan orang kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) tanpa menerima jasa timbal balik (counter-kinerja) yang dapat langsung ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran negara”. Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang menjadi hak orang yang wajib membayarnya menurut peraturan, tidak dapat dikembalikan, dapat dinilai secara langsung, dan tujuannya untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum yang berkaitan dengan keadaan negara. negara. Tugas penyelenggaraan pemerintahan”.
Pajak Penghasilan
- Subjek Pajak
 - Objek Pajak
 - Cara Menghitung PPh Badan
 - Tarif PPh Badan
 
Pajak Penghasilan Badan (PPh) dihitung dengan mengalikan dasar pengenaan pajak dengan tarif pajak yang berlaku sesuai dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008. Seluruh penghasilan kena pajak yang berasal dari penghasilan bruto dikenakan tarif sebesar 50% (lima puluh persen) dari Pajak Penghasilan Badan dikenakan karena peredaran bruto PT.
Perencanaan Pajak (Tax Planning)
- Definisi Perencanaan Pajak (Tax Planning)
 - Tax Planning Adalah Tax Avoidance
 - Prinsip Perencanaan Pajak (Tax Planning)
 - Strategi Perencanaan Pajak (Tax Planning)
 
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perencanaan pajak merupakan suatu cara yang dilakukan oleh wajib pajak, khususnya wajib pajak badan, dalam upaya mengurangi beban pajak yang terutang kepada pemerintah, tanpa melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Dari sudut pandang pemerintah, wajib pajak yang melakukan praktik perencanaan pajak dapat menunjukkan bahwa mereka mempunyai kesadaran dan kepedulian perpajakan yang cukup tinggi. Oleh karena itu, upaya mempopulerkan perencanaan pajak juga perlu dipertimbangkan dalam meningkatkan kesadaran wajib pajak.
Pemahaman terhadap ketentuan perpajakan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku diperlukan untuk memudahkan setiap wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Pada tahap selanjutnya, wajib pajak dapat menguasai ketentuan-ketentuan yang dapat digunakan dalam melakukan perencanaan pajak. Dalam penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf a UU Pajak Penghasilan dijelaskan bahwa bunga termasuk dalam pengeluaran atau pengeluaran yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto Wajib Pajak.
Ketentuan perpajakan memungkinkan setiap Wajib Pajak untuk memilih metode yang dapat digunakannya dalam menilai saham usahanya.
Penelitian Sebelumnya
Berikutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Damayanti (2009) yang berjudul “Analisis Penerapan Tax Planning Terhadap Biaya Kesejahteraan Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan telah mencoba menerapkan tax planning terhadap biaya kesejahteraan karyawan, namun upaya tersebut belum berhasil. optimal karena masih adanya kebijakan mengenai biaya kesejahteraan pegawai yang merupakan kategori biaya yang tidak dapat dibebankan sebagai pengurang penghasilan bruto perusahaan (non-deductible) sehingga perusahaan tidak dapat mengurangi beban pajaknya.Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan tetap mempertahankan Pasal 21 PPh dan mendirikan klinik sendiri atau bekerjasama dengan beberapa rumah sakit dimana biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menyediakan fasilitas penyediaan dokter dan pemberian obat kepada karyawan tidak dapat dikurangkan (non-deductible) dari penghasilan bruto perusahaan, yang mengakibatkan ketidakmampuan perusahaan untuk mengurangi beban pajaknya.
Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan menanggung sebagian premi asuransi bagi pegawai, sebagian premi pensiun dan Santunan Hari Tua (SHT) bagi pegawai, serta pembebanan tantiem dan jasa produksi bagi pegawai pada tahun berjalan, beserta biaya-biaya yang timbul. dapat dikurangkan oleh perusahaan tersebut dari penghasilan bruto perusahaan (deductible), sehingga mengurangi beban pajak perusahaan. Analisis perencanaan pajak dalam upaya meningkatkan kesejahteraan pegawai dan mengefektifkan perpajakan perusahaan (Studi Kasus pada PT. Upaya yang dilakukan perusahaan dalam melaksanakan perencanaan pajak yaitu dengan memberikan kesejahteraan ternyata dapat meminimalkan beban pajak bagi pemberi kerja.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu sebagaimana telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai penerapan perencanaan pajak pada pajak perusahaan.
Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini peneliti akan lebih fokus pada pajak perusahaan dengan melakukan studi kasus pada perusahaan swasta di wilayah Jakarta Selatan. Dengan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkait penerapan perencanaan pajak pada perusahaan. Dengan menerapkan perencanaan pajak diharapkan perusahaan dapat meminimalkan beban pajaknya, khususnya pajak korporasi.
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengolah dan menganalisis seluruh data dan informasi yang telah diperoleh, sehingga dapat diketahui bagaimana penerapan perencanaan pajak untuk pajak perusahaan pada PT. XYZ sebelum dan sesudah menerapkan perencanaan pajak untuk mengetahui besarnya penghematan pajak yang dicapai perusahaan setelah menerapkan perencanaan pajak.
METODE PENELITIAN
Metode Pengumpulan Data
- Jenis Data
 - Teknik Pengumpulan Data
 
Data primer adalah data yang dikumpulkan untuk penelitian, yang diperoleh langsung dari tempat sebenarnya terjadinya peristiwa tersebut, seperti wawancara, observasi langsung atau kuesioner (Sekaran, 2006:77). Dalam penelitian ini data primer yang digunakan adalah data yang diperoleh langsung dari perusahaan yang menjadi objek penelitian. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui sumber yang ada, artinya data tersebut sudah ada dan tidak perlu dikumpulkan oleh peneliti sendiri (Sekaran, 2006:77).
Oleh karena itu, data sekunder merupakan data yang sudah ada pada perusahaan seperti struktur organisasi, sejarah perusahaan dan laporan keuangan perusahaan pada periode tertentu. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam menyelesaikan penelitian ini disesuaikan dengan jenis data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara dengan bagian akuntansi/pajak PT.
Penulis mengumpulkan berbagai data berupa referensi dan literatur yang berkaitan dengan penelitian ini, seperti teori-teori yang relevan dengan judul penelitian ini, jurnal, buku, undang-undang perpajakan atau data-data lain yang diperlukan dalam penelitian.
Metode Analisis Data
Selain pola kemitraan, PT. Pada tahun 2010, PT. kemakmuran bagi rakyatnya. PT. XYZ merupakan perusahaan berbasis perkebunan yang mempunyai visi agar perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Struktur organisasi PT. XYZ merupakan struktur organisasi yang terdiri dari Direksi, Kepala Departemen dan karyawan..setiap lini dalam struktur organisasi di PT..dan kewenangan yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, para pemegang jabatan di PT. XYZ harus memahami tugas yang diberikan kepada masing-masing individu. Dalam penelitian ini peneliti hanya membahas tentang perencanaan pajak atas pajak penghasilan badan yang dilaksanakan oleh PT. XYZ guna mengurangi beban pajak yang harus dibayar oleh PT. XYZ ke bendahara.
PT. XYZ menggunakan strategi ini ketika melakukan perencanaan pajak untuk meminimalkan beban pajaknya.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Sejarah Singkat Perusahaan
Tujuan didirikannya holding tersebut adalah sebagai perantara perdagangan Curde Palm Oil (CPO) yang diproduksi oleh unit usaha PT. XYZ dijual kepada pihak ketiga, sedangkan seluruh proses produksi mulai dari bahan baku hingga minyak sawit (CPO) dilakukan oleh unit bisnis perseroan. Berdasarkan tabel diatas terlihat hasil pengolahan pabrik kelapa sawit menghasilkan minyak sawit mentah (CPO) sebanyak 71.254 ton pada tahun 2010.
XYZ telah memiliki wilayah operasional perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah, Lampung Tengah, Papua Barat dan wilayah yang sedang berjalan di wilayah Bengkulu. XYZ senantiasa menjaga hal tersebut dengan terus memberikan kontribusi antara lain berupa donasi biaya operasional sekolah dan renovasi fasilitas sekolah di kawasan perkebunan dan pabrik, pemberian beasiswa di wilayah lampung tengah, pemberian donasi untuk korban banjir bandang di Wasior, korban Tsunami di Mentawai dan korban erupsi. . Gunung Merapi di Jawa Tengah dan DIY serta kontribusi lainnya. Pada tahun 2010, perusahaan merintis kerjasama dengan perusahaan Jepang dalam pengolahan limbah kelapa sawit dan limbah cair tanaman kelapa sawit menjadi kompos.
XYZ terdaftar sebagai anggota Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO), berkomitmen untuk mengembangkan operasi perkebunannya menjadi perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dan menghormati keanekaragaman hayati.
Struktur Organisasi Perusahaan
Adapun visi PT. XYZ yaitu menjadi perusahaan perkebunan yang sehat berlandaskan lingkungan yang bersih dalam pengelolaan dan pengembangan usahanya. Untuk mencapai visi organisasi, perusahaan telah menetapkan beberapa misi yang harus diwujudkan secara bertahap dan berkelanjutan. Meningkatkan penggunaan energi terbarukan di setiap unit kerja. dan berbagai otoritas untuk mencapai tujuan organisasi.
Perpajakan dikelola oleh seorang manajer yang dibantu oleh staf akuntansi, staf pajak, dan staf pengendalian anggaran. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa bagian akuntansi dan perpajakan dibantu oleh staf akuntansi, staf pajak, dan staf pengendalian anggaran. XYZ untuk meminimalisir besarnya pajak penghasilan badan yang terutang, maka saya (penulis) akan membahas lebih lanjut mengenai laporan laba rugi yang dibuat oleh Bagian Akuntansi dan Perpajakan pada PT.
Pembahasan Hasil Penelitian
JHT yang dibayarkan/dibawa sendiri oleh pekerja atau perusahaan dapat diakui sebagai beban yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto pihak yang membayarnya. Selain diakui sebagai beban yang dapat dikurangkan dari pendapatan kotor perusahaan, JHT juga ditawarkan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan. Imbalan tersebut dapat diakui sebagai beban yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto perusahaan, sepanjang merupakan penghasilan kena pajak bagi pihak yang menerimanya (pegawai).
Selain digunakan sebagai pengeluaran yang dapat dikurangkan dari pendapatan kotor perusahaan, dana pengabdian kepada masyarakat juga dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan. Dengan menggunakan metode gross-up, pemberi kerja dapat mengakui biaya-biaya ini (pemberian manfaat pajak penghasilan) sebagai biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan kotor mereka. Pemberian makan siang kepada seluruh karyawan dapat dijadikan oleh perusahaan sebagai pengeluaran yang dapat dikurangkan dari penghasilan kotor.
Dana yang telah digunakan perusahaan untuk memberikan sumbangan kepada masyarakat dapat diakui sebagai pengeluaran yang dapat dikurangkan dari pendapatan kotor perusahaan.
Upaya-Upaya Perbaikan Tax Planning Pada PT. XYZ
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Pemberian hibah kepada karyawan dapat dibenarkan sebagai biaya yang dapat dikurangkan dari pendapatan kotor perusahaan. Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa pemberian beasiswa yang diperuntukkan bagi pegawai dapat diakui oleh perusahaan sebagai biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto perusahaan, namun akan menjadi objek pajak yang akan dipotong PPh Pasal 21 bagi yang bersangkutan. menerima hibah (pegawai). Uang komunikasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan tidak dapat dikurangkan dari penghasilan kotor perusahaan karena tidak diberikan dalam bentuk tunjangan. Oleh karena itu, bukan penghasilan yang dikenakan pajak bagi orang yang menerimanya (pegawai).
Dengan membuat daftar nominatif, maka dana yang telah dikeluarkan perusahaan untuk pembiayaan makanan dan hiburan dapat dikurangkan dari penghasilan bruto perusahaan, yang mana daftar nominatif tersebut nantinya harus dilampirkan pada SPT Tahunan Pajak Penghasilan Badan. Bertambahnya jumlah biaya-biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto suatu perusahaan karena dibuatnya daftar nominatif secara otomatis akan mengurangi besarnya penghasilan perusahaan yang akan dikenakan pajak, sehingga pada akhirnya mengurangi besarnya penghasilan badan. . beban pajak yang harus dibayar perusahaan ke kas negara. Adanya pungutan-pungutan yang dapat dibebankan pada bunga pinjaman akan menambah biaya-biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto perusahaan dan dengan sendirinya akan mengurangi besarnya penghasilan kena pajak (TIP) perusahaan, sehingga pada akhirnya juga menurunkan penghasilan perusahaan. beban pajak penghasilan badan.
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 83/PMK.03/2009 tentang penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh pegawai, serta imbalan atau imbalan berupa jenis dan gratifikasi pada daerah tertentu serta mengenai pelaksanaannya. pekerjaan yang dapat dikurangkan dari penghasilan kotor pemberi kerja.