• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi kasus pengaruh rasio profitabilitas terhadap harga saham perusahaan telekomunikasi di bursa efek indonesia

N/A
N/A
danil rachidi

Academic year: 2023

Membagikan "Studi kasus pengaruh rasio profitabilitas terhadap harga saham perusahaan telekomunikasi di bursa efek indonesia"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Studi kasus (PT. telekomunikasi indonesia TBK) pengaruh rasio profitabilitas terhadap harga saham perusahaan telekomunikasi di bursa efek indonesia

Nur Asiyah Djanna

1. Pendahuluan

Perencanaan merupakan kunci sukses bagi sebuah perusahaan. Salah satunya adalah Rencana keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk. Rencana keuangan yang baik harus dikaitkan dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan tersebut. Kinerja keuangan dapat dilihat dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, return on investment, pemanfaatan aktiva dan kinerja operasi. Analisis rasio keuangan yang menghubungkan unsur- unsur neraca dan perhitungan (rugi)/laba satu dengan yang lainnya dapat memberikan gambaran tentang keadaaan perusahaan dan penilaian posisi. Analisis rasio keuangan juga memungkinkan manajer keuangan memperkirakan reaksi para kreditor dan investor dan memberikan pandangan ke dalam tentang bagaimana kira-kira dana dapat diperoleh.

Untuk memperoleh dana dalam rangka menunjang operational, selain menggunakan dana sendiri, sebagian besar perusahaan juga menggunakan bantuan dana dari pihak luar, seperti dari perbankan dan investor. Salah satunya adalah kinerja keuangan perusahaan, karena pada umumnya investor melihat nilai suatu perusahaan berdasarkan kinerja keuangan. Selain kinerja keuangan, sektor bisnis yang digeluti perusahaan juga menjadi kekuatan tersendiri yang mampu menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan yang bergerak pada sektor bisnis tertentu, seperti misalnya jasa telekomunikasi. Tiga perusahaan telekomukasi yang masuk dalam 50 biggest market coorporation yaitu: PT. telekomunikAI indonesia, PT. indosat TBK dan PT. bakrie telkom TBK (www.idx.co.id, 2010). Hal tersebut menunjukan bahwa investasi pada perusahan telekomunikasi diminati oleh investor. Namun demikian data bursa efek pada tahun 2004-2010 menunnjukan rasio profitabilitas ketiga perusahaan telekomunikasi tersebut berfluktuasi naik dan turun dengan pola yang tidak teratur. Pola tersebut juga ditunjukkan dari data harga saham tahun 2005-20011 ketiga perusahaan telekomunikasi tersebut sudah bergelut di bursa efek indonesia dibawah tahun 2004.

Berdasarkan urian diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini apakah rasio profitabilitas berpengaruh pada harga saham perusahaan telekomunikasi dan bagaimana rasio profitabilitas mempengaruhi harga saham pada bursa efek indonesia.

Adapun tujuan dari penelitian ini Mengetahui apakah ada hubungan antara rasio profitabilitas dengan harga saham pada perusahaan telekomunikasi di Bursa efek Indonesia dan Mengetahui bagaimana rasio rasio profitabilitas mempengaruhi harga saham Perusahaan Telekomunikasi, serta seberapa besar peranan dari masing-masing komponen dari rasio profitabilitas dalam mempengaruhi harga saham Perusahaan Telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia.

2. Tinjauan pustaka Saham

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang

(2)

menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhruddin, 2001).

Menurut Weston dan Copeland (1998) Saham adalah tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas seperti yang telah diketahui bahwa tujuan pemodal membeli saham untuk memperoleh penghasilan dari saham tersebut.

Rasio profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.Menurut Greuning (2005) profitabilitas adalah suatu indikasi atas bagaimana margin laba suatu perusahaan berhubungan dengan penjualan, modal rata-rata dan ekiutas saham biasa rata- rata. Fred wedson (2010) menyatakan rasio profitabilitas adalah mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasikan dari penjualan dan investasi.

Profitabilitas juga dapat dikatakan kemampuan perusahaan untuk mneghasilkan laba.

Terdapat beberapa cara untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu perusahaan (Kasmir, 2010) :

a. Gross profit Margin (GPM). Pengukuran ini adalah ukuran persentase dari setiap hasil penjualan sesudah perusahaan mambayar harga pokok penjualan. Semakin tinggi gross profit margin maka semakin baik.

b. Net profit margin (NPM). Pengukuran ini adalah ukuran untuk mengukur persentase keuntungan perusahaan setelah di kurangi semua biaya dari pengeluaran termasuk bunga dan pajak. Menurut Sawir (2005), rasio net profit margin adalah rasio untuk mengukur kemampuaan perusahaan dalam menghasilkan net income ditinjau dari sudut operating income-nya, semakin tinggi rasio maka makin baik hasil yang ditunjukkan.

c. Return on assets (ROA). Pengukuran ini adalah ukuran keefektifan manajemen dalam menghasilkan laba dengan aktiva yang tersedia. Menurut munawir (2004), ROA adalah perbandingan laba bersih setelah pajak dan aktiva total perusahaan.

d. Return on equity (ROE). Pengukuran ini adalah pengembalian yang di peroleh pemilik atas investasi di perusahaan. Menurut Syamsudin (2002), ROE adalah rasio untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengembalian dana yang telah diinvestasikan dalam suatu perusahaan. Semakin tinggi tingkat REO suatu perusahaan maka semakin baik tingkat pengembalian dana yang telah diinvestasikan.

e. Earning Per Share (EPS). Pengukuran ini digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik perusahaan. Menurut Munawir (2002), EPS adalah keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham biasa, keuntungan ini diperoleh setelah dikurangi deviden dan hak-hak lainnya untuk pemegang saham preoritas dengan cara membagi jumlah keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham biasa dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar akan diketahui keuntungan untuk setiap lembar saham.

3. Hipotesis

(3)

Adapun hipotesis yang diajukan yaitu variabel rasio profitabilitas secara simultan berpengaruh terhadap harga saham dan return on investement, return on equity, gross profit margin, net profit margin, eaning per share pada perusahaan telekomunikasi di bursa efek indonesia.

4. Meode penelitian Metode pengumpulan data

Metode yang dugunakan dalam penilitian ini adalah metode deskriptif. Gambaran secara faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta fenomena yang diselidiki. Sumber data berasal dari

Data sekunder laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba/rugi mulai tahun 2004 sampai 2010. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi dokumenter dan studi kepustakaan.

Variabel penelitian

Vriabel yang digunakan pada penelitian ini adalh variabel dependen yaitu harga saham (Y) perusahaan telekomunikasi dari tahun 2005 sampai 2010. Vaiabel independen berupa variabel bebas yang nilainya digunakan untuk mengetahui rasio likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas (X) yang terdiri dari : Return On Asset (ROA) ( X1), Return On Equity (ROE) (X2), Gross Profit Margin (GPM) (X3), Net Profit Margin (NPM) (X4), Earnoing Per Share (EPS) ( X5).

Populasi dan sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan metode total sampling dengan sample yang diambil adalah perusahaan telekomunikasi yang terdaftar sebagai anggota Bursa Efek Indonesia sampai tahun 2010. Pemilihan sampel yang didasarkan pada kriteria tertentu sehingga diperoleh tiga perusahaan telekomunikasi yitu: PT. Telekomuikasi Indonesia Tbk, PT. Indosat Tbk dan PT Bakrie Telcom Tbk.

5. Alat analisis dan pengujian hipotesis

Teknik analisis dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif. Analisis regresi linier berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel- variabel terhadap harga saham pada tiga perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan rumus sebagai berikut:

Yit = αit+βit+eit

Dimana :

Yit : variabel dependen untuk unit individu ke-i dan unit waktu ke-t Xit : variabel independen untuk unit individu ke-i dan unit waktu ke-t βit : koefisien intersep

βit : koefisien slope

(4)

eit : error dengan E(eit) = 0, E(eit² ) = 2, E(eit , ejs) = 0 untuk i ≠ j dan/atau t ≠ s i = 1, 2, …, N

t = 1, 2, …, T

6. Analisis hasil penelitian

Analisis Hasil Regresi Linier Berganda

Analisis ini bertujuan untuk menentukn hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat, dengan menggunakan software SPSS v ersi 17. Didapatkan hasil yang dirangukm dengan persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 1850,780 + 133,33X1 + 10,14X

Berdasarkan persamaan tersebut dapa dinyatakan pula bahwa variabel EPS dan ROA bertanda positif yang berarti mempunyai pengaruh terhadap harga saham, sedangkan untuk GPM, NPM dan REO tidak dapat digunakan karena dirasa merupakan variabel yang tidak signifikan. Meskipun dalam uji t hanya NPM yang tidak signifikan.

Pengujian hipotesis

Uji simultan (Uji F) untuk menguji hipotesis pertama yng menyatakan bahwa variabel rasio profitabilitas secara simultan berpengaruh terhadap harga saham pada tiga perusahaan telekomunikasi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian dengan tingkat signifkansi 5% dimana F hitung sebesar 18.041 dengan nilai signifikan sebesar 0.000 yang berarti bahwa hipotesis diterima.

Uji Parsial (Uji t) dilakukan untuk menguji hipotesis kedua yang menyatakan bahwa variabel rasio profitabilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan telekomunikasi di BEI. Hasil penelitian dengan tingkat signifikansi 5% menunjukan bahwa dari 5 variabel, hanya 1 variabel yaitu NPM yang tidak berpengaruh signifikan.

Analisis pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap harga saham. Diperoleh nilai thitung

sebesar 2,270 lebih besar dari ttabel (2,035) dan nilai signifikansinya adalah 0,009 (lebih kecil dari 0,05). Sehingga secara parsial dapat disimpulkan ada pengaruh antara ROA dengan Harga Saham. Oleh karena itu hipotesis1 diterima.

Analisis pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap harga saham. Diperoleh nilai thitung

sebesar 2,152 lebih besar dari ttabel (2,035) dan nilai signifikansinya adalah 0,038 (lebih kecil dari 0,05). Sehingga secara parsial dapat disimpulkan ada pengaruh antara ROE dengan Harga Saham. Oleh karena itu hipotesis diterima.

Analisis pengaruh Gross Profit Margin (GPM). Diperoleh nilai thitung sebesar 2,551 lebih besar dari ttabel (2,035) dan nilai signifikansinya adalah 0,015 (lebih kecil dari 0,05). Sehingga secara parsial dapat disimpulkan ada pengaruh antara GPM dengan Harga Saham. Oleh karena itu hipotesis diterima.

Analisis pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap harga saham. Diperoleh nilai thitung

sebesar 1,559 lebih kecil dari ttabel (2,035) dan nilai signifikansinya adalah 0,128 (lebih besar dari 0,05). Sehingga secara parsial dapat disimpulkan tidak ada pengaruh antara NPM dengan Harga Saham. Oleh karena itu hipotesis ditolak.

Analisis pengaruh Earnoing Per Share (EPS) terhadap harga saham. Diperoleh nilai thitung

sebesar 7,661 lebih kecil dari ttabel (2,035) dan nilai signifikansinya adalah 0,000 (lebih kecil dari

(5)

0,05). Sehingga secara parsial dapat disimpulkan ada pengaruh antara EPS dengan Harga Saham. Oleh karena itu hipotesis diterima.

7. Kesimpulan

Hasil uji regresi bersama-sama (Uji F) diketahui bahwa ROA, ROE, NPM,GPM dan EPS memiliki pengaruh yang signifikan yaitu dengan nilai F hitung > F tabel (18,041>2,507), sehingga dapat disimpulkan bahwa harga saham dapat dipengaruhi oleh rasio profitabilitas, semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi pula harga saham yang dihasilkan.

Secara parsial dari keempat variabel independen Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM, dan Earning Per Share (EPS) yang memiliki pengaruh terhadap variabel dependen (harga saham) adalah ROA dengan hasil pengujian t hitung > t tabel (2,270 > 2,035) dan EPS t hitung > t tabel (7,661 > 2,035) sehingga Ho ditolak, ini berarti ada pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham. Oleh karena itu dapat disimpulkan untuk ROA, pada saat laba bersih mengalami peningkatan dan jumlah aktiva yang dihasilkan mengalami penurunan sehingga ROA akan mengalami peningkatan sehingga berpengaruh terhadap perubahan harga saham, semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi pula harga saham yang dihasilkan. Untuk EPS, saat laba bersih naik maka jumlah lembar saham turun maka EPS akan naik hal ini akan berpengaruh terhadap harga saham, semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi pula harga saham yang dihasilkan.

8. Saran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan mutu perusahaan Telekomunikasi dengan melihat kondisi perusahaan melalui rasio profitabilitas.

9. Daftar pustaka

Darmadji, M dan M Fakhrudin. 2001, Perangkat dan Model Analisis Investasi Pasar Modal, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Munawir, 1995, Analisa Laporan Keuangan Edisi Keenam, Liberty, Yogyakarta

Weston, Fred. J dan Eugene F. Bringham, 2005, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi 9, Jilid 1, Penerjemah Alfonsus Sirait, Jakarta : Erlangga.

www.idx.co.id www.telkom.co.id www.indosat.co.id www.bakrietelecom.co.id

Referensi

Dokumen terkait

iii Pengaruh Debt to Equity Ratio DER, Return On Asset ROA dan Price Earning Ratio PER terhadap Harga Saham pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia