• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI POLA PERKEMBANGAN KOTA MASOHI BERDASARKAN MORFOLOGI RUANGNYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "STUDI POLA PERKEMBANGAN KOTA MASOHI BERDASARKAN MORFOLOGI RUANGNYA"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan fisik ruang di kota Masohi dan mengetahui pola perkembangan kota Masohi berdasarkan morfologi spasial. Tujuan kajian materi dalam penelitian ini adalah untuk membahas perkembangan fisik ruang kota Masohi dan model kota Masohi.

Tabel 1 Pembagian Wilayah Administratif di Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2016 ................................................................................
Tabel 1 Pembagian Wilayah Administratif di Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2016 ................................................................................

PENDAHULUAN

  • Rumusan Masalah
  • Tujuan dan Kegunaaan Penelitian…
  • Ruang Lingkup Penelitian…
    • Ruang Lingkup Wilayah
    • Ruang Lingkup Materi
  • Sistematika Pembahasan

Perkembangan fisik ruang yang dimaksud menyangkut perubahan lahan di Kota Masohi dari tahun 2010, 2014 dan 2017. Untuk memudahkan penulisan ini, telah dibuat sistem penulisan yang menguraikan bab dan subbab dalam penelitian tugas akhir ini sebagai berikut;

KAJIAN PUSTAKA

Fungsi dan Ciri-Ciri Kota

Delimitasi Kawasan Perkotaan

Kota terbatas berarti sebagian besar batas fisik kota berada jauh di luar batas administratif kota. Dalam hubungan ini, kewenangan pemerintah kota untuk merencanakan kotanya hanya terbatas pada wilayah yang berada dalam batas administrasi pemerintahan kota, sedangkan untuk wilayah perkotaan yang berada di luar batas administrasi kota, hal tersebut menjadi kewenangan pemerintah daerah lainnya. .

Teori Perkembangan Kota

  • Cara Perkembangan Kota
  • Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Dalam
  • Faktor – Faktor Penyebab Perkembangan Kota

Salah satu pemicu pesatnya perkembangan kota adalah pembangunan infrastruktur seperti jalan, sekolah, pusat pelayanan, pusat kegiatan perekonomian. Oleh karena itu, dinamika perkembangan kota pada prinsipnya baik dan wajar karena perkembangan tersebut merupakan ekspresi dari perkembangan masyarakat di kota tersebut.

Teori Bentuk Kota

  • Bentuk Model Kota
  • Ekspresi Keruangan Dari Pada Morfologi Kota

Merupakan bentuk kota yang pertumbuhan panjangnya sedikit lebih besar dibandingkan dengan lebarnya, hal ini dimungkinkan karena adanya hambatan fisik bagi perkembangan kawasan kota pada salah satu sisinya. Dalam hal ini terlihat jelas bahwa peran jalan memanjang (jalan transportasi) sangat dominan dalam mempengaruhi perkembangan kawasan perkotaan, serta mencegah perluasan kawasan lateral. Dalam hal ini terlihat jelas bahwa peran jalan memanjang (jalan transportasi) sangat dominan dalam mempengaruhi perkembangan kawasan perkotaan, serta mencegah perluasan kawasan lateral. 5) Bentuk bulat (kota bulat).

Hal ini hanya mungkin terjadi jika wilayah “pedalaman” dan pinggiran luarnya tidak menimbulkan hambatan fisik yang berarti terhadap pengembangan wilayah perkotaan. Dalam hal ini terjadi penggabungan antara kota besar induk dengan kota-kota satelit disekitarnya, sehingga penampakan morfologi kota tersebut serupa.

Tinjauan Terhadap Perkembangan Kota

Keadaan morfologi kota seperti ini biasanya terdapat pada kota-kota besar yang dikelilingi oleh kota-kota satelit. Dalam hal ini dilakukan penggabungan antara kota besar induk dengan kota-kota satelit disekitarnya, sehingga penampakan morfologi kota tersebut serupa. katak pohon palem” yang ujung jarinya mempunyai titik-titik. Sirkulasi akses satu arah kurang efektif karena tidak ada alternatif akses antara fasilitas umum dan perumahan yang tidak rata, sedangkan untuk interaksi kelompok, setiap unit hanya berorientasi internal sehingga tidak ada interaksi yang jelas antara satu unit dengan unit lainnya. tidak ada kesan persatuan. , sesuai dengan lahan kayu yang tidak berkontur.

Jika topografinya cukup datar, tetapi terdapat relief lokal yang nyata, maka akan muncul gugusan kota. Sejalan dengan perkembangan perkotaan, Burges memaparkan model disparitas pemukiman dan perubahan lingkungan dalam Endang Saraswati (2001).

Konsep Kota dan Perencanaan Tata Ruang Dalam Islam

Kota Islam tertua adalah kota yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW, yang dengan misi kerasulannya membentuk dan membangun kota tersebut berdasarkan konsep ummat dalam sistem persaudaraan. Meski mendapat berkah berupa tanah yang baik, namun masyarakat Saba enggan mensyukurinya sehingga terjadilah musibah yang menimpa mereka yang menyebabkan “hancurnya pertanian dan tersebarnya suku besar ke berbagai negara”. Konsep penataan ruang dalam Islam telah lama terkonsep dengan baik, terbukti dengan adanya bangunan-bangunan yang bernuansa Islami. Misalnya di Majene sendiri terdapat sebuah masjid tua di Kecamatan Salabose, Kecamatan Banggae, Kecamatan Banggae, yang artinya karya Islam telah menjadi sejarah dunia.

Dalam menyusun penataan ruang, setidaknya harus memperhatikan kondisi sosial masyarakat, kelestarian alam, dan peraturan yang berlaku. Misalnya: Pembangunan tata ruang yang melanggar peraturan, seperti konversi lahan, eksploitasi sumber daya alam, dan pembangunan perkotaan yang melanggar nilai-nilai Islam. Contoh: Meluasnya kehidupan kota yang mencolok non-Islam dengan lokalisasi PSK, lokalisasi waria, club ningt, diskotik, karaoke, berkedok perjudian, pijat plus yang notabene salon mesum, dengan semakin banyaknya tempat lokalisasi dengan fasilitas seperti itu, suasana kota semakin kabur, rumit karena sangat melenceng dari tatanan nilai-nilai Islam. Banyak sekali permasalahan tata ruang perkotaan yang semakin kompleks, misalnya saja terjadi alih fungsi lahan, hutan lindung dijadikan lahan produktif, pantai direklamasi dengan bangunan-bangunan yang melekat padanya, lahan retensi (penyerap air) dijadikan perumahan, perbukitan/gunung pesisir pantai berubah menjadi perumahan dan permukiman, rusaknya daerah aliran sungai (daerah aliran sungai), kawasan pendidikan menjadi kawasan bisnis, kawasan wisata menjadi kawasan kotor, pembangunan di pusat kota tidak menghargai estetika lingkungan, kebijakan pemerintah dilanggar tata ruang dan penggundulan hutan terjadi di mana-mana.

METODE PENELITIAN

  • Lokasi Penelitian
  • Variabel Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data
    • Jenis Data
    • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
    • Analisis Overlay
  • Defenisi Operasional
    • Perkembangan Kota
    • Morfologi
    • Fisik Ruang
    • Pola
  • Kerangka Pembahasan

Penelitian ini dilakukan di wilayah kota Masohi yang diidentifikasi sebagai ibu kota wilayah Maluku Tengah, provinsi Maluku. Ruang fisik yang disebutkan dalam penelitian ini adalah keadaan umum penggunaan lahan di kota Masohi. Untuk lebih jelasnya lihat peta geologi dan peta jenis tanah Masohi.

Perkembangan jumlah penduduk di Kota Masohi selama 5 tahun terakhir cenderung meningkat setiap tahunnya. Dengan mengetahui potensi dan permasalahan Kota Masohi maka perkembangan Kota Masohi kedepannya akan optimal.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Letak Geografis dan Administratif

Ditinjau dari segi geografisnya, Kabupaten Maluku Tengah yang termasuk dalam Provinsi Maluku mempunyai luas wilayah 275.907 km2, terdiri dari luas lautan km2 atau 95,80%. Berdasarkan letak geografis dan letak wilayahnya, Kabupaten Maluku Tengah setelah pemekaran terletak di antara Lintang Selatan dan Bujur Timur, serta merupakan wilayah kepulauan yang berjumlah 53 pulau. Sebagian besar wilayah daratan di Kabupaten Maluku Tengah atau sekitar 92,11% berada di Pulau Seram dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Sedangkan luas wilayah Kabupaten Maluku Tengah yang tersebar di Kepulauan Ambon, Pulau Haruku, Kepulauan Nusalaut dan Saparua serta Kepulauan Banda hanya 7,98%. Untuk lebih jelasnya mengenai pembagian wilayah administratif dapat dilihat pada Tabel 1 dan peta administrasi Maluku Tengah.

Tabel  1 Pembagian Wilayah Administratif di Kabupaten Maluku
Tabel 1 Pembagian Wilayah Administratif di Kabupaten Maluku

Kondisi Fisik Dasar

Iklim di Kabupaten Maluku Tengah tergolong iklim tropis basah dengan rata-rata curah hujan tahunan sebesar 27 mm per bulan. Jumlah hari hujan dan rata-rata curah hujan per bulan di Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2016 No. Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Maluku Tengah terdiri dari jenis tanah Komlek, Broun, Latosol dan Mediterania.

Khususnya di wilayah Maluku Tengah yang memiliki pola penggunaan lahan yang beragam karena terdiri dari daratan dan lautan. Secara umum pola penggunaan lahan di Kabupaten Maluku Tengah terdiri dari pemukiman, tambak, kebun campuran, sawah, dan lain-lain.

Tabel 2 Kondisi Topografi di Kabupaten Maluku Tengah
Tabel 2 Kondisi Topografi di Kabupaten Maluku Tengah

Gambaran Umum Kota Masohi

  • Kondisi Fisik Ruang
  • Aspek Kependudukan

Untuk lebih jelasnya lihat tabel 6 mengenai kondisi topografi di kota Masohi dan peta topografi serta peta kemiringan lereng di kota Masohi. Untuk lebih jelasnya lihat tabel 7 mengenai kondisi klimatologi di kota Masohi dan peta curah hujan di kota Masohi. Penggunaan lahan di kota Masohi mengalami perubahan setiap tahunnya, hal ini dipengaruhi oleh aktivitas dan pertumbuhan penduduk yang tinggal di wilayah tersebut.

Penggunaan lahan di Kota Masohi semakin meningkat setiap tahunnya sehingga kebutuhan akan ruang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan kondisi medan di kota Masohi, hubungan keberadaan batas fisik kota (Perkotaan) dengan batas administratif kota berbentuk Di Atas. Kawasan kota Masohi mempunyai beberapa potensi yang memiliki prospek cerah untuk dikembangkan lebih lanjut di masa depan.

Berdasarkan morfologi Kota Masohi, bentuk Kota Masohi saat ini cenderung lebih ke arah pola linier.

Tabel 5 Pembagian Wilayah Administratif di Kota Masohi
Tabel 5 Pembagian Wilayah Administratif di Kota Masohi

Sejarah Perkembangan Kota Masohi

Perkembangan Fisik Ruang Kota Masohi

Dari segi geografis, Kota Masohi dinilai cukup strategis karena bersinggungan langsung dengan jalan raya atau transportasi darat yang menghubungkan beberapa daerah atau kota. Perkembangan Kota Masohi saat ini juga mengarah pada kawasan pesisir selatan Kota Masohi yang telah dilakukan reklamasi pantai untuk pembangunan pelabuhan dan pembangunan tempat wisata yaitu Pantai Inamarina. Untuk lebih jelasnya lihat Tabel 18 mengenai perubahan lahan di Kota Masohi tahun 2014 ke tahun 2017 dan peta overlay Kota Masohi.

Kota Masohi belum mengalami perubahan besar dimana lahan yang mengalami perubahan seluas 175,44 Ha atau 18,75% dari luas wilayah kota Masohi sedangkan lahan yang tidak mengalami perubahan seluas 760,28 Ha atau 81,25%. Perkembangan kota Masohi saat ini juga mengarah ke kawasan pantai utara kota Masohi yang telah dilakukan reklamasi pantai seluas 4,96 ha.

Tabel 12 Perubahan Lahan di Kota Masohi
Tabel 12 Perubahan Lahan di Kota Masohi

Potensi dan Permasalahan Kota Masohi

  • Potensi Kota Masohi
  • Permasalahan Pengembangan di Kota Masohi

Berdasarkan kriteria nilai kesesuaian lahan yang ditetapkan dalam RTRK Masohi, nilai kesesuaian lahan untuk jenis tanaman yang layak dikembangkan dapat ditentukan berdasarkan pertimbangan topografi, geologi, serta jenis dan struktur tanah di Kota Masohi. bahan baku yang cocok adalah padi sawah dan perkebunan. Musim hujan lebih dominan dibandingkan musim kemarau, sehingga Kota Masohi menerima curah hujan yang cukup banyak. Berdasarkan kondisi tersebut maka dapat dikatakan Kota Masohi dapat dikategorikan sebagai daerah basah sehingga perkembangan pertaniannya cukup baik.

Di Kota Masohi sebagian besar lahan yang ada sudah dimiliki sehingga menjadi kendala dalam pengalokasian setiap program atau kegiatan yang akan direncanakan. Hal ini dikarenakan ketersediaan lahan untuk membangun infrastruktur yang terbatas sehingga mengakibatkan tren pembangunan yang ada.

Pola Perkembangan Kota Masohi

Berdasarkan bentuk morfologi kota Masohi dan menurut teori Branch tahun 1996, maka bentuk kota Masohi yang cocok digunakan di kota Masohi kedepannya adalah pola grid. Seluruh komponen kota tersebut berpotensi membentuk struktur pusat pelayanan lingkungan dan kawasan yang mempunyai tingkat kecamatan yang mempunyai fungsi memberikan pelayanan, sehingga diharapkan perkembangan kota Masohi akan mengalami pertumbuhan yang pesat. kecepatan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan di daerah Masohi untuk menjawab tujuan penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

Perkembangan fisik ruang Kota Masohi dari tahun 2010, 2014 dan 2017 mengalami perubahan yang paling dominan yaitu lahan perkebunan, sedangkan lahan yang mengalami perkembangan pesat adalah lahan pemukiman. Berdasarkan morfologi Kota Masohi, pola perkembangan Kota Masohi sepuluh tahun terakhir menunjukkan pola pembangunan linier yang mengikuti suatu jalur.

Gambar 43. Pola Grid
Gambar 43. Pola Grid

KESIMPULAN

Saran

Pemerintah daerah perlu memberikan perhatian terhadap lahan yang layak untuk dikembangkan agar tetap berpedoman pada arah dan kebijakan tata ruang yang ada. Tafsîr Al-Mishbâh: Pesan, Kesan dan Harmoni Al-Quran, Edisi Baru, Edisi I, Bagian 10, Surah al-'Ankabūt, Surah ar-Rûm, Surah Luqmân, Surah as-Sajdah, Surah al-Ahzâb, dan Surah Sabâ ', Lentera Hati, Ciputat. Andriansyah Yuli., 3013, Kualitas hidup menurut Tafsir Nusantara: Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur dalam Tafsir Marah Labid, Tafsir Al-Azhar, Tafsir An-Nur, Tafsir Jurusan Agama dan Tafsir Al-Misbah.

Gambar

Tabel 1 Pembagian Wilayah Administratif di Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2016 ................................................................................
Tabel  1 Pembagian Wilayah Administratif di Kabupaten Maluku
Tabel 2 Kondisi Topografi di Kabupaten Maluku Tengah
Tabel 4 Pola Penggunaan Lahan di Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2017
+7

Referensi

Dokumen terkait

|LEGENDS OF SOUTH AFRICAN SCIENCE II| 51 AWARDS, HONOURS AND ACHIEVEMENTS ● South African Mathematical Society Award for the Advancement of Mathematics with Neil Turok 2010 ● De