Apabila pernyataan di atas ternyata tidak benar, maka saya sendiri menerima sanksi yang dijatuhkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah bermanfaat ini yang berjudul : “KAJIHAN ALARM DETEKTOR ASAP UNTUK DETEKSI KEBAKARAN KAPAL”. Dalam penulisan hasil karya ilmiah terapan ini, saya berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul sesuai dengan kemampuan dan ilmu yang saya miliki, dan tidak lupa penulis ucapkan terima kasih.
Dibimbing oleh ANTONIUS EDY K, M.Mar.E, M.Pd sebagai Pembimbing I dan Ibu ARDHIANA PUSPITACANDRI S.Psi, M.Psi sebagai Pembimbing II. Alarm pendeteksi asap merupakan komponen yang dimaksudkan untuk memberi sinyal adanya kebakaran pada tingkat awal dan dipasang di seluruh ruang di kapal atau di ruang yang rawan kebakaran. Apabila suatu kapal tidak dipasangi alarm pendeteksi asap maka akan sangat merugikan pihak pelayaran dan awak kapal itu sendiri, dan apabila terjadi musibah kebakaran maka tidak dapat dipungkiri akan menimbulkan banyak korban.
Tujuan yang ingin dicapai adalah mengetahui permasalahan yang terjadi apabila Alarm Detektor Asap Kapal tidak berfungsi dan mengetahui perawatan apa saja yang perlu dilakukan pada Alarm Detektor Asap Kapal. Metode yang digunakan diperoleh dengan melakukan observasi langsung dengan menguji alat pendeteksi asap dengan izin dari teknisi listrik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perawatan alarm detektor asap sangat mudah, detektor asap tidak berfungsi karena kelalaian awak kapal yang jarang melakukan pengecekan alat.
Dari pengamatan saya, detektor asap tidak berfungsi karena terdapat debu pada sensor sehingga menyebabkan perangkat tidak berfungsi dengan baik. Juga karena baterai lemah, jika kita tidak melakukan perawatan rutin, baterai akan habis.
PENDAHULUAN
Fokus Penelitian
Dalam batasan permasalahan tersebut, penulis membatasi pembahasan hanya pada jenis, sistem dan cara perawatan alarm detektor asap.
Tujuan Penelitian
Dengan ini penulis ingin turut serta meningkatkan pemahaman pentingnya fire alarm untuk deteksi dini kebakaran kapal kepada Taruni/Taruni Politeknik Transportasi Surabaya dan institusi pendidikan lainnya. Dari hasil penelitian tersebut diharapkan perusahaan dapat lebih memberikan kebijakan perawatan dan pengujian alarm kebakaran pada kapal. Menurut Erno KD (26 Januari 2013), sistem alarm kebakaran otomatis dirancang untuk mendeteksi adanya kebakaran yang tidak diinginkan dengan memantau perubahan lingkungan terkait pembakaran.
Secara umum, sistem alarm kebakaran diklasifikasikan menjadi senyap otomatis, senyap secara manual, atau keduanya. Sistem alarm kebakaran otomatis dimaksudkan untuk memberi tahu penghuni gedung agar melakukan evakuasi dini jika terjadi kebakaran atau keadaan darurat lainnya. Oleh karena itu, detektor asap ini sebaiknya ditempatkan di ruangan tempat Anda tidur dan di tempat lain yang masih dapat Anda dengar.
Kebakaran di lantai pertama tanpa alarm kebakaran bisa sangat berbahaya sebelum cukup asap yang membubung untuk memicu alarm. Detektor asap sebaiknya ditempatkan di tempat yang tinggi, seperti di atap atau di dekat dinding, karena asap cepat naik. Jika Anda menggunakan model alarm bertenaga baterai, ada tipe dengan pemancar radio yang bisa Anda tempatkan di kamar tidur.
Mereka yang mengalami gangguan pendengaran juga dapat menggunakan alarm yang memiliki lampu berkedip atau sinyal getar yang kuat. Detektor asap adalah mekanisme keamanan terjangkau yang, bila digunakan dan dirawat dengan benar, dapat menyelamatkan nyawa Anda dan keluarga. Menurut Suliant, Muradi dan Latief (2006), sensor kebakaran yang dipasang pada IRM terdiri dari detektor asap ionisasi atau fotolistrik, detektor panas dan call point manual yang terbagi dalam 102 zona.
Sistem alarm kebakaran di IRM merupakan sistem konvensional dengan beberapa rangkaian detektor yang dipasang pada ruangan yang dipantau, dimana setiap jaringan terdiri dari 1 detektor atau lebih. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Alarm pendeteksi kebakaran pada kapal atau dimanapun sangat diperlukan karena alat ini berfungsi untuk menunjukkan bahaya pada kapal atau ruangan yang rentan terhadap kebakaran. Apabila peralatan ini tidak dipasang pada kapal atau ruangan maka akan sangat merugikan perusahaan dan masyarakat yang bekerja pada perusahaan tersebut.
Landasan Teori
- Fire Detector Alarm
Asap yang terbentuk pada saat terjadi kebakaran berasal dari proses pembakaran tidak sempurna bahan-bahan yang mengandung unsur karbon. Menurut Zaki Arzani, alarm kebakaran merupakan salah satu komponen yang bertujuan untuk memberikan sinyal adanya kebakaran pada tingkat awal, dan dipasang di seluruh ruangan suatu bangunan, bahkan ruangan khusus yang tidak dapat terdengar suara dari luar. Alarm kebakaran berupa alarm kebakaran audible yang memberikan sinyal berupa suara khusus, dan alarm kebakaran visual yang memberikan sinyal yang terlihat jelas, dipasang di ruangan khusus, misalnya pada perawatan tunarungu. satu.
Namun detektor ini tidak bereaksi terhadap lampu ruangan, infra merah atau sumber cahaya lain yang tidak berhubungan dengan nyala api (flame). Sistem alarm yang menggunakan dua atau empat isi kabel untuk koneksi antara detektor dan detektor serta panel. -Jenis alarm pendeteksi kebakaran.. Ada dua jenis alarm pendeteksi kebakaran yaitu 1) Alarm pendeteksi kebakaran otomatis.
Alat alarm pendeteksi kebakaran yang termasuk dalam alarm pendeteksi kebakaran otomatis antara lain pendeteksi asap, pendeteksi panas, pendeteksi asap ionisasi dan lain-lain. Alat alarm pendeteksi kebakaran yang terdapat dalam Fire Alarm Manual, seperti Break Glass, Pushbutton atau PanicButton. Fungsi alat ini adalah untuk mengaktifkan sirene alarm kebakaran (Fire Bell) secara manual dengan cara memecahkan kaca atau plastik transparan yang ada ditengahnya.
Sistem alarm kebakaran yang baik harus mempunyai peralatan sensor yang berkualitas, berfungsi dengan baik, dipasang dan digunakan dengan benar, artinya peralatan yang digunakan juga berkualitas baik, karena resiko kebakaran merupakan bahaya yang muncul secara tiba-tiba dan terjadi secara tidak terduga. Sensor sistem alarm kebakaran dicek atau dicek secara berkala, sebenarnya hanya membutuhkan waktu 5-10 menit saja untuk pengecekannya, namun terkadang perusahaan tidak memperdulikan masalah ini. 20. Disarankan untuk memasang sensor asap dibandingkan sensor panas agar alarm kebakaran lebih cepat merespon dibandingkan menggunakan sensor panas, juga koridor pada perkantoran, kapal atau gedung yang menggunakan sensor asap lebih cocok karena asap akan berusaha keluar melalui koridor tersebut. untuk menemukan udara bebas.
Kekurangan dari sistem ini adalah membutuhkan biaya kabel dan pemasangan yang besar, serta perawatan yang tidak murah, apalagi jika terjadi masalah, penggantian kabel dan lain sebagainya akan menjadi masalah bagi kru maintenance. Menurut Edwien Arif Wicaksono (2014), sistem alarm kebakaran diharapkan dapat membantu melindungi manusia, properti, dan aset. Hal-hal seperti vandalisme, renovasi dan prosedur perawatan yang tidak tepat juga dapat merusak peralatan proteksi kebakaran.
Kabar baiknya adalah dengan pengujian, inspeksi, dan pemeliharaan yang tepat, Anda dapat menjaga sistem alarm kebakaran Anda tetap beroperasi secara optimal. Dalam sistem yang masih muda, masalah biasanya disebabkan oleh instalasi marginal seperti grounding yang tidak tepat atau faktor lingkungan seperti transien tegangan. Pengujian dan inspeksi sistem secara berkala oleh spesialis yang berkualifikasi dapat mendeteksi sejumlah masalah tersebut. Jika sistem memiliki riwayat pemeliharaan yang buruk atau tidak ada sama sekali, kemungkinan besar akan terjadi kegagalan komponen dan pemantauan komponen sistem yang tidak tepat.
Disusun sedemikian rupa sehingga analisa permasalahan yang dibahas dapat memudahkan pembahasan secara detail pembahasan alarm detektor asap untuk mendeteksi kebakaran di kapal.
JENIS PENELITIAN
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
PEMILIHAN INFORMAN
TEKNIK ANALISA DATA