Dalam penelitian kuantitatif, hubungan antara variabel penelitian dan hipotesis pengujian yang telah dirumuskan sebelumnya ditekankan. Penelitian ini menggunakan teknik penelitian survei yang akan mengetahui kebugaran jasmani siswa futsal putus sekolah di MAN 4 Kedira. Peneliti menggunakan teknik kuantitatif karena ingin mengetahui kondisi fisik siswa program ekstrakurikuler futsal MAN 4 Kedira dengan instrumen penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian adalah tes.
Peneliti melakukan survei di MAN 4 Kedira karena ingin mengetahui kondisi fisik dari program ekstrakurikuler futsal dan karena program ekstrakurikuler ini mempunyai banyak prestasi. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan November 2020 sampai dengan bulan Februari 2021 pada saat diadakan kegiatan ekstrakurikuler di lapangan futsal provinsi Kediri. Jadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler futsal di MAN 4 Kedira yaitu sebanyak 16 siswa.
Penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling dengan teknik sampling jenuh untuk menentukan sampel. Untuk memperoleh data kekuatan otot tungkai digunakan tes dinamometer tungkai dan punggung sebagai berikut: Peralatan dinamometer tungkai dan punggung c. Subjek uji berdiri dengan kaki dan punggung dinamometer, memegang gagang dengan tangan, badan lurus, kaki ditekuk dengan sudut sekitar 45°.
Ketika sinyal “Yes” tester berlari maksimal sesuai arah seperti pada gambar “Illinois Test” dibawah ini, dari start sampai garis finish.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
Deskripsi Variabel
Variabel Independen (Bebas)
Variabel Dependen (Terikat)
Berdasarkan data statistik diatas, pada uji kekuatan otot tungkai (bag and leg dynamometer) diperoleh nilai mean sebesar 66,8750 dengan nilai median sebesar 65,00, modus sebesar 65, standar deviasi sebesar 9,63933, nilai minimum sebesar 50, Maksimum. nilainya adalah 80,00 dengan nilai penjumlahan sebesar 1070 dan jika dibuat grafiknya dapat direpresentasikan sebagai berikut. Pada tes kecepatan (lari 50 meter) nilai mean 5.6063 dengan nilai median 5.3100, modus 4.32, standar deviasi 0.91531, nilai minimum 4.32, nilai maksimum 7.44 dengan nilai penjumlahan 89.70 dan jika digambarkan grafiknya dibuatnya dapat disajikan sebagai berikut. Pada tes kelincahan (Illinois Agility Run Test) diperoleh nilai mean sebesar 18,3013 dengan nilai median sebesar 18,2900, modus sebesar 17,14, standar deviasi sebesar 0,60886, nilai minimum sebesar 17,14, nilai maksimum sebesar 19,39 dengan nilai penjumlahan sebesar 292,82 dan 292.82 jika dibuat grafiknya dapat direpresentasikan sebagai berikut.
Dan pada uji kelenturan (duduk dan jangkauan) nilai rata-ratanya adalah 16.0003 dengan nilai mean 42.40, modus 21.10, standar deviasi 5.58014, nilai minimum 6.30, nilai maksimum 25.10 dengan nilai penjumlahan 256.10 dan jika dibuat grafik dapat disajikan sebagai berikut. Dalam penelitian ini analisis data merupakan hasil survei kebugaran jasmani yang menguji kekuatan otot tungkai (dinamometer tungkai dan punggung), kecepatan (sprint 30 meter), kelincahan (Illinois Running Agility Test), power (lompat vertikal) dan fleksibilitas (duduk). ). dan prestasi) Hasil dari masing-masing kondisi fisik akan dijelaskan sebagai berikut. Dari hasil tes kekuatan otot tungkai (dinamometer tungkai dan punggung) jika ditampilkan dalam bentuk diagram batang, maka data kondisi fisik ekstrakurikuler futsal MAN 4 Kediri dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Dari hasil tes kecepatan (lari 30 meter) jika ditampilkan dalam bentuk grafik batang, data kondisi fisik lapangan futsal outdoor MAN 4 Kediri dapat dilihat pada gambar berikut. Dari hasil tes kelincahan (Illinois Agility Run Test) jika ditampilkan dalam bentuk grafik batang, data kondisi fisik lapangan futsal outdoor MAN 4 Kediri dapat dilihat pada gambar berikut. Dari hasil uji power (lompat vertikal) jika ditampilkan dalam bentuk grafik batang, data kondisi fisik lapangan futsal outdoor MAN 4 Kediri dapat dilihat pada gambar berikut.
Dari hasil uji kelenturan jika ditampilkan dalam bentuk diagram batang maka data kondisi fisik ekstrakurikuler futsal MAN 4 Kediri dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Berdasarkan hasil tes kekuatan otot tungkai (dinamometer tungkai dan punggung), seluruh siswa mendapat nilai pada rentang SD. Berdasarkan skor Illinois Agility Run Test, skor siswa sebagian besar berada pada rentang 18,2-19,3, dengan 10 siswa (62,5%) berada pada kategori kurang baik, pada rentang 16-,2. -.
Pembahasan
Dari hasil tes kekuatan otot tungkai semuanya berada pada kategori sangat lemah.Faktor yang mempengaruhi rendahnya kekuatan otot tungkai pada penelitian ini adalah kebiasaan merokok pada siswa futsal, sesuai dengan teori Kemendiknas bahwa merokok kebiasaan terutama mempengaruhi daya tahan kardiovaskular. Berdasarkan hasil tes kecepatan (lari 30 meter), sebagian besar nilai siswa berada pada kategori sangat kurang. Dari hasil penelitian, tes kecepatan (lari 30 meter) mayoritas berada pada kategori sangat kurang, dari 16 siswa yang mengikuti olahraga futsal, hanya 2 siswa yang berada pada kategori sedang, sedangkan 11 siswa berada pada kategori sangat kurang. kategori.
Sedangkan 11 siswa masuk dalam kategori kurang baik, hal ini disebabkan karena siswa kurang aktif secara fisik. Berdasarkan hasil Illinois Agility Run Test, mayoritas siswa masuk dalam kategori kurang baik. Hal ini disebabkan karena kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan yaitu sepak bola indoor merupakan olahraga sepak bola yang jarang dilakukan oleh siswa, sehingga siswa belum mampu menunjukkan ketangkasan pada saat dilakukan tes ketangkasan, hal ini dibuktikan dengan hasil sebagian besar berada pada kategori kurang baik, sehingga siswa kurang mampu memantau kondisi fisik pada tes ketangkasan.
Sebaliknya, seseorang yang membiarkan ototnya lemas dan kondisi fisiknya buruk dikatakan tidak terlatih. Berdasarkan hasil tes kekuatan (lompat vertikal), sebagian besar nilai siswa berada pada kategori lemah. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar tes daya berada pada kategori rendah dan sangat rendah.
Menurut teori menurut Djoko Pekik Irianto, faktor yang mempengaruhi kondisi fisik salah satunya tidur dan istirahat adalah tubuh manusia terdiri dari organ, jaringan dan sel yang mempunyai kemampuan kerja terbatas. Berdasarkan hasil uji fleksibilitas, sebagian besar nilai siswa berada pada kategori sangat baik. Dari hasil uji fleksibilitas sebagian besar berada pada kategori sangat baik dan ada pula yang berada pada kategori sangat kurang.
Hal ini disebabkan karena kelenturan tidak memerlukan latihan khusus, karena kelenturan dapat menyesuaikan dengan kondisi fisik masing-masing siswa, sehingga pada tes kelenturan sebagian besar masuk dalam kategori baik. Sedangkan pada beberapa kategori tes kelenturan yang kurang menyesuaikan dengan kondisi fisik masing-masing individu, hal ini disebabkan oleh berat badan siswa. Ada beberapa siswa yang mengalami kelebihan berat badan, sehingga masuk dalam kategori 'tidak cukup' dan 'memuaskan' pada tes fleksibilitas. . Berdasarkan tes kebugaran jasmani yang dilakukan pada siswa MAN 4 Kediri dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani antara lain: kebiasaan merokok, faktor tidur dan istirahat, kebiasaan hidup sehat, faktor lingkungan dan olah raga, mengkonsumsi makanan bergizi dan lain-lain. lainnya.
Simpulan
Implikasi
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Proyek pembelian buku pada lembaga pengembangan tenaga kependidikan.
SURVEY KONDISI FISIK SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI MAN 4 KEDIRI