Bank dalam Pasal 1 ayat (2) UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Kegiatan Perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk lain. guna meningkatkan taraf hidup orang banyak.2 Dalam hal ini bank umum dibedakan menjadi dua, yaitu bank konvensional dengan sistem bunga dan bank syariah dengan sistem bagi hasil. 10http://www.scribd.com/mobile/doc/150519008/Pengertian-Bank-Konvensional-Dan-Definisi-Serta-Prinsip (diakses 26 Februari 2016).
Produk Bank Syariah
Produk Penyaluran Dana(Profit Margin)
- Pembiayaan Mudharabah(Qiradh)
 - Pembiayaan Musyarakah
 - Pembiayaan Murabahah
 
Bai'al-Murabahah adalah akad jual beli barang yang menentukan harga beli dan keuntungan (margin) yang disepakati antara penjual dan pembeli. Bai'as-Salam adalah suatu bentuk jual beli dengan pembayaran di muka dan penyerahan barang di kemudian hari (pembayaran dimuka atau pembelian di muka penjualan yang akan datang) dengan harga, spesifikasi, jumlah, kualitas, tanggal dan tempat penyerahan yang jelas. , dan sebelumnya disepakati dalam kontrak. 35.
Produk Jasa Layanan
Dalam arti lain, kafala juga berarti mengalihkan tanggung jawab seseorang yang menjadi penjamin, dengan cara memikul tanggung jawab orang lain sebagai penjamin.43 Dalam dunia perbankan, hal ini dapat dilakukan dalam hal pembiayaan dengan penjamin seseorang.44. Rahn merupakan produk pelengkap, yaitu sebagai akad tambahan (jaminan/jaminan) terhadap produk lain, misalnya pembiayaan bai’ al-murabahah.
Penerapan Metode Bagi Hasil
- Faktor Langsung
 
Jumlah dana yang tersedia untuk investasi adalah jumlah dana dari berbagai sumber dana yang tersedia untuk investasi. Tingkat investasi dikalikan dengan jumlah dana yang tersedia untuk diinvestasikan akan menghasilkan jumlah dana sebenarnya yang digunakan.
Produk Bank Konvensional
- Giro (demand deposit)
 - Deposito (time deposit)
 - Tabungan (saving)
 - Produk Penyaluran Dana (Financing)
 - Segi Kegunaannya 1. Kredit Investasi
 - Dari Segi Tujuan Kredit 1. Kredit Perdagangan
 - Dari Segi Jangka Waktu 1. Kredit jangka pendek
 - Dari Segi Jaminan
 - Dari Segi Sektor Usaha
 - Jasa Pengiriman Uang (Transfer)
 - Jasa Inkaso (Collection)
 - Jasa Kliring (Clearing)
 - Jasa Penyimpanan Dokumen (Safe Deposit Box) Safe Deposit Box (SDB) merupakan jasa-jasa persewaan kotak
 - Jasa Bank Garansi
 - Jasa Cek Wisata (Travellers Cheque)
 - Jasa Kartu Kredit (Bank Card)
 - Jasa Valuta Asing (Bak Notes)
 - Penerapan Metode Bunga
 - Bunga Simpanan
 - Bunga Pinjaman
 - Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga Besar kecilnya suku bunga simpanan dan pinjaman sangat
 - Komponen-komponen dalam Menentukan Bunga Kredit
 - Jenis-jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit
 
62 Ade Arthesa dan Edia Handiman, Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank, (Jakarta: PT INDEKS Gramedia Group, 2006), hal. 83Ade Arthesa dan Edia Handiman, Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank, (Jakarta: PT INDEKS Gramedia Group, 2006), hal.
SISTEM BUNGA BANK PADA BANK KONVENSIONAL
Sejarah Bank Konvensional
Untuk mencegah keruntuhan sistem perbankan akibat krisis kepercayaan ini, pemerintah memulai program stabilisasi dan reformasi yang komprehensif, dengan tujuan melindungi sistem pembayaran nasional dari kelumpuhan yang dapat berdampak negatif pada seluruh kegiatan perekonomian dan memulihkan perekonomian masyarakat. kepercayaan diri. 27 Tahun 1998 tanggal 26 Januari 1998. Tugas pokok BPPN adalah melaksanakan program penjaminan negara atas kewajiban bank umum dan restrukturisasi bank. Sebagai tahap awal reformasi perbankan, pemerintah melakukan upaya preventif untuk mengurangi kerusakan sistem perbankan, yaitu dengan membekukan kegiatan usaha dan mengambil alih bank-bank yang dinilai menimbulkan kerusakan pada sistem perbankan. Mengingat hal tersebut, pada tanggal 3 April 1998, pemerintah memerintahkan pembekuan operasional tujuh bank (BBO) dan pengambilalihan tujuh bank lainnya (BTO).
Paket ini terdiri dari dua bagian utama, pertama, kebijakan untuk mempersiapkan pemulihan perekonomian dengan membangun kembali perbankan yang sehat melalui program rekapitalisasi dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan perbankan.Kedua, kebijakan yang ditujukan untuk mengatasi permasalahan perbankan melalui percepatan restrukturisasi perbankan. Penguatan ketahanan sistem perbankan merupakan kebijakan yang bertujuan untuk membangun kembali sistem perbankan yang sehat dan kuat guna mencegah terjadinya krisis di kemudian hari.Upaya stabilisasi sistem perbankan nasional dilakukan melalui perbaikan infrastruktur, penyempurnaan regulasi dan pemantapan. Selain itu, terdapat 30 bank yang melakukan merger dan akuisisi untuk menjaga kelangsungan usaha, yang memerlukan pembentukan kebijakan perbankan yang kuat dan mampu memperkuat sistem perbankan nasional.
Teori Bunga
- Teori Nilai
 - Teori Pengorbanan
 - Teori Laba
 - Teori Klasik
 - Teori Kelompok Pasar
 - Teori Paritas Tingkat Bunga
 
Teori ini mengemukakan bahwa kepentingan ada karena adanya motif keuntungan (profit spread) yang ingin dicapai. Bank dan pelaku ekonomi siap dan bersedia membayar bunga berdasarkan keuntungan yang akan diperolehnya. Teori ini dikemukakan oleh John Maynard Keynes dalam teori preferensi likuiditas.Teori klasik menjelaskan bahwa semakin panjang jangka waktu pinjaman maka tingkat suku bunga semakin tinggi. Sebab, semakin pendek pinjamannya, maka semakin likuid masyarakatnya. Teori ini pada dasarnya hanya dapat diterapkan dalam istilah moneter dan perbankan, dan itu adalah hal yang wajar.
Teori Habitat Pasar Pilihan menyatakan bahwa jika permintaan pasar terhadap suatu kelompok dana tinggi dalam jangka waktu satu bulan, maka tingkat bunga satu bulan akan lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat bunga tiga bulan.
Sistem Penentuan Bunga Bank
- Giro (Demand Deposit)
 - Depsito (Time Deposit)
 - Tabungan (Saving Deposit)
 
Biaya dana tergantung pada seberapa besar bunga yang dikenakan untuk memperoleh dana melalui produk tabungan. Biaya bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjaman, sehingga besarnya bunga yang dibayarkan nasabah setiap bulannya semakin berkurang seiring dengan berkurangnya jumlah pokok pinjaman. Metode floating rate menentukan besar kecilnya bunga kredit dibandingkan dengan bunga yang berlaku di pasar uang, sehingga bunga yang dibayarkan setiap bulannya sangat bergantung pada bunga pasar uang pada bulan tersebut.
Coba hitung berapa bunga bersih yang diperoleh Pak Awal selama bulan April, jika bunga dihitung dari saldo terendah pada bulan tersebut, dimana suku bunga yang berlaku adalah 7% per tahun. tahun dan dikenakan pajak sebesar 20% beserta laporan rekening. Sesuai dengan beban bunga tetap, bunga yang dibayarkan setiap bulannya bersifat tetap sampai kredit lunas. Dengan metode suku bunga mengambang, bunga yang dibayarkan semakin berkurang dari bulan ke bulan dengan pokok tetap.
Sejarah Bank Syariah
Pakistan mengubah seluruh sistem perbankannya menjadi sistem perbankan syariah pada tahun 1985. Sebelumnya pada tahun 1979, beberapa lembaga keuangan terbesar di Pakistan menghapuskan sistem bunga dan sejak tahun itu, pemerintah Pakistan mensosialisasikan pinjaman tanpa bunga, khususnya kepada petani dan nelayan. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia tidak lepas dari ada tidaknya dukungan dari pemerintah, salah satunya tercermin dari kebijakan perbankan yang dikeluarkan pemerintah. Konsep perbankan syariah benar-benar masuk dalam Undang-Undang Perbankan Indonesia dengan disahkannya UU No.
Perkembangan perbankan syariah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perkembangan sistem perbankan nasional, yang dituangkan dalam grand design Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Perbankan syariah akan memiliki cakupan operasional yang lebih jelas sehingga tidak ragu untuk menaklukkan pasar. Adanya regulasi tersebut akan memperkuat dukungan negara terhadap pengembangan perbankan syariah dan membuka peluang lebih besar untuk mendorong percepatan pengembangan bank syariah di masa depan.
Sistem Bagi Hasil Bank Syariah
Sistem bagi hasil merupakan suatu sistem yang dilakukan dengan adanya kesepakatan atau ikatan timbal balik dalam pelaksanaan kegiatan usaha. Bagi hasil dalam sistem perbankan syariah merupakan ciri khusus yang ditawarkan kepada masyarakat dan dalam aturan syariah mengenai pembagian hasil usaha harus ditentukan terlebih dahulu pada awal akad (akad). Besarnya bagian bagi hasil antara kedua belah pihak ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama dan harus terjadi sebagaimana adanya. Dengan kata lain bagi hasil adalah perhitungan bagi hasil berdasarkan hasil bersih dari total pendapatan setelah dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.102 Dalam perbankan syariah istilah yang sering digunakan adalah bagi hasil, dimana hal ini dapat diartikan sebagai pembagian antara keuntungan dan kerugian atas pendapatan yang diterima dari hasil usaha yang telah dijalankan.
104 Syamsul Falah, Pola Bagi Hasil pada Perbankan Syariah, Makalah disampaikan pada Seminar Ekonomi Islam, Jakarta, 20 Agustus 2003. Perbankan Syariah memperkenalkan kepada masyarakat suatu sistem yang disebut Revenue Sharing, yaitu suatu sistem bagi hasil yang dihitung dari pendapatan total dana. pengelolaan tanpa dipotong biaya pengelolaan dana.111. Lebih jelasnya, bagi hasil dalam pengertian perbankan adalah perhitungan bagi hasil berdasarkan penjumlahan seluruh pendapatan yang diterima sebelum dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.112 Sistem bagi hasil berlaku bagi pendapatan bank yang akan dibagikan. dihitung berdasarkan pendapatan kotor (gross sales). ), yang digunakan dalam perhitungan bagi hasil produk pembiayaan bank.113.
Sistem Penentuan Nisbah Bagi Hasil
- Pembiayaan Musyarakah
 - Pembiayaan Murabahah
 - Penentuan Profit Margin Pada Bank Syariah Metode penentuan profit margin pada bank syariah adalah
 
Bapak Seron Sidik memiliki rekening giro wadi'ah di Bank Syariah dengan saldo rata-rata pada bulan Mei 2016 sebesar Rp. Bonus yang diberikan Bank Syariah sebesar 30%. tergantung bank yang bersangkutan) dengan saldo rata-rata minimal Rp. Jumlah simpanan mudharabah di Bank Syariah sebesar Rp dan keuntungan yang diperoleh dari simpanan mudharabah sebesar Rp.
Kemudian Bank Syariah Blinyu bisa menjual anyelir tersebut dengan harga yang relatif lebih tinggi, misalnya Rp. Sistem pemberian margin kepada nasabah bank syariah mengacu pada nota yang dikeluarkan setiap 2 (dua kali) seminggu oleh rapat ALCO (Komite Aset dan Kredit). Penetapan margin keuntungan yang ditetapkan dalam rapat ALCO menjadi acuan bagi setiap bank syariah dalam menentukan harga jual bagi nasabah yang ingin mengajukan pembiayaan.
PERBANDINGAN BUNGA BANK DAN NISBAH BAGI HASIL
Persamaan dan Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah
- Persamaan
 - Perbedaan
 
Persamaan bank syariah dengan bank konvensional terletak pada salah satu tujuannya dalam mencari keuntungan dan melayani masyarakat dalam aliran uang. Kesamaan lainnya terdapat pada persaingan antar bank. Terlepas dari bank syariah atau bank konvensional, masyarakat cenderung memilih bank dengan pelayanan terbaik. Hal mendasar yang membedakan bank syariah dengan bank konvensional terletak pada imbal hasil dan bagi hasil yang ditawarkan kepada nasabah, yaitu sistem bunga dan nisbah bagi hasil. Perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional dalam praktik perbankan terlihat lebih jelas ketika kebijakan moneter ketat diterapkan, yaitu bank konvensional akan menaikkan suku bunga simpanan yang diikuti dengan suku bunga pinjaman, sedangkan pada bank syariah penurunan jumlah uang beredar akan menekan. tarifnya. terjadinya inflasi dan pengurangan biaya produksi atas investasi debitur sehingga debitur memperoleh tambahan keuntungan yang akan dibagi kepada bank.124.
Keunggulan dan Kelemahan Bank Konvensional dan Bank Syariah
- Keunggulan dan Kelemahan Bank Konvensional
 - Keunggulan dan Kelemahan Bank Syariah Bank Syariah memiliki beberapa keunggulan, antara lain
 
Nasabah penyimpan dana atau debitur yang terbiasa dengan metode bunga cenderung memilih bank konvensional dibandingkan beralih ke metode bagi hasil yang relatif baru. Misalnya, ketika pemerintah menerapkan kebijakan moneter ketat, bank syariah tidak akan merespons dengan menaikkan suku bunga. Bank syariah akan menyerap peningkatan uang beredar dengan meningkatkan pasokan kredit investasi yang menghasilkan barang dan jasa, mengekspor dan memperlancar arus barang dan jasa sehingga stabilitas harga dan neraca perdagangan tetap terjaga.
Pemahaman masyarakat terhadap kegiatan operasional bank syariah masih kurang akurat, dan bank syariah terlalu berprasangka buruk terhadap semua nasabahnya dan berasumsi bahwa setiap orang tampak jujur dan dapat dipercaya, sehingga rentan terhadap itikad buruk. Jaringan cabang bank syariah belum luas dan sumber daya manusia yang ahli di bidang perbankan syariah masih sedikit.125. Namun selain kelebihan dan kekurangan bank syariah dan bank konvensional, penulis juga berpendapat bahwa semua tergantung pada pilihan masing-masing individu dalam berhubungan dengan bank.
DAFTAR PUSTAKA
Warda Bachtiar, “Sistem Margin Produk Penyaluran Dana pada Cabang Pembantu Bank Muamalat Indonesia Parepare”, (Disertasi; Jurusan Ekonomi Syariah dan Islam: Parepare, 2012). Lina Anniswah, Pengaruh Suku Bunga dan Bagi Hasil Terhadap Volume Deposito Mudharabah (Studi pada Bank Muamalat Indonesia tahun jtpiain-gdl-linaannisw pdf.