T. ALVI SYAHRI MAHZURA MT - 6
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH - II
PEMBAHASAN
PERHITUNGAN DIVIDEN
Laba saham yang didapatkan oleh masing-masing pemegang saham memiliki nominal yang
berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pemegang saham.
Dalam menentukan nominal yang diterima oleh masing-masing pemegang saham, perusahaan menggunakan tiga elemen dasar perhitungan, yaitu:
Laba Bersih Perusahaan (EPS)
Dividen Payout Ratio (DPR)
Jumlah Saham Beredar
Semakin banyak saham yang dimiliki oleh
pemegang saham, maka akan semakin besar pula dividen yang akan mereka dapatkan.
PEMBAHASAN
PERHITUNGAN DIVIDEN
PENCATATAN AKUNTANSI UNTUK DIVIDEN KAS
Ketika perusahaan mendistribusikan labanya dalam bentuk Dividen Kas maka terdapat dua pencatatan jurnal yaitu pada :
• tanggal pengumuman dividen yaitu perusahaan mengakui adanya utang dividen dan pendebitan saldo laba.
• tanggal pembayaran yaitu perusahaan melakukan pencatatan atas pembayaran dividen dan pendebitan utang dividen yang telah diakui sebelumnya.
PEMBAHASAN
PERHITUNGAN DIVIDEN
PENCATATAN AKUNTANSI UNTUK DIVIDEN KAS
Sebagai ilustrasi PT ABC mengumumkan dividen pada saat rapat umum pemegang saham (RUPS) pada tanggal 25 Maret 2019 (tanggal deklarasi / tanggal pengumuman) dan mendeklarasikan akan terutang pada tanggal 20 April 2019 (tanggal pembayaran) kepada pemegang saham yang tercatat sebagai pemegang saham pada tanggal 10 April 2019 (tanggal pencatatan).
jumlah dividen yang dideklarasikan adalah Rp 550 per lembar saham dan jumlah saham yang beredar adalah 10.000.000 lembar saham.
Jurnal sebagai berikut:
PEMBAHASAN
PERHITUNGAN DIVIDEN
PENCATATAN AKUNTANSI UNTUK DIVIDEN KAS
25 Maret 2019: Tanggal Pengumuman
Saldo Laba 5.500.000.000
Utang dividen 5.500.000.000 10 April 2019: Tanggal Pencatatan
tidak ada pencatatan jurnal pada tanggal tersebut
20 April 2019 : Tanggal Pembayaran
Utang Dividen 5.500.000.000
Kas 5.500.000.000
Rp 550 x 10.000.000 lembar saham = Rp
5.500.000.000
DIVIDEND PAYOUT RATIO (RASIO PEMBAYARAN DIVIDEN)
Dividend Payout Ratio atau Rasio Pembayaran Dividen adalah rasio dari jumlah total dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham relatif terhadap laba bersih perusahaan.
Ini adalah persentase dari pendapatan yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam dividen.
Jumlah yang tidak dibayarkan kepada pemegang saham dipertahankan oleh perusahaan untuk melunasi utang atau untuk berinvestasi kembali dalam operasi inti dan biasanya disebut sebagai ‘rasio pembayaran’ atau payout ratio.
DPR memberikan gambaran tentang berapa banyak uang yang dikembalikan perusahaan kepada pemegang saham versus berapa banyak yang tersisa untuk diinvestasikan kembali dalam pertumbuhan, melunasi utang, atau menambah cadangan kas (laba ditahan).
DIVIDEND PAYOUT RATIO (RASIO PEMBAYARAN DIVIDEN)
Sebuah Restoran dimiliki oleh beberapa pemegang saham melaporan laba bersihnya sebesar Rp. 100 juta. Manajemen Restoran tersebut kemudian memutuskan untuk mengalokasikan Rp. 30 juta untuk Dividen dan sisanyaRp. 70 juta membeli peralatan- peralatan baru untuk operasional restoran. Berapakah Rasio Pembayaran Dividen atau Dividend Payout Ratio pada Restoran tersebut ?
Diketahui :
Total Dividen = Rp. 30.000.000,- Laba Bersih = Rp. 100.000.000,- Rasio Pembayaran Dividen = ? Penyelesaiannya :
Rasio Pembayaran Dividen = Total Dividen / Laba Bersih
Rasio Pembayaran Dividen = Rp. 30.000.000,- / Rp. 100.000.000,- Rasio Pembayaran Dividen = 30%
Jadi Restoran tersebut membayar 30% dari laba bersih kepada para pemegang saham.
Contoh soal
DIVIDEND PAYOUT RATIO (RASIO
PEMBAYARAN DIVIDEN) Analisa
Rasio Pembayaran Dividen ini sangat penting bagi Investor, hal ini dikarenakan sebagian besar Investor menginginkan arus dividen yang berkelanjutan dari perusahaan sehingga tren yang konsisten dalam rasio ini biasanya lebih penting daripada tinggi rendah rasionya.
Rasio ini biasanya digunakan untuk membandingkan rasio pada tahun-tahun sebelumnya dengan rasio tahun yang terkini. Dari perbandigan tersebut para investor akan menilai atau memperhatikan tren berkelanjutan pada Rasio ini. Misalnya, para Investor akan berasumsi bahwa perusahaan yang memiliki Payout ratio sebanyak 30% selama 5 tahun terkakhir akan terus memberikan 30% laba bersihnya kepada para pemegang saham.
Sebaliknya, perusahaan yang rasionya memiliki tren penurunan akan mengkhawatirkan investor. Misalnya, jika rasio pembayaran dividen ini terus mengalami penurunan selama 5 tahun terakhir mungkin menunjukan bahwa perusahaan tidak dapat lagi membayar dividen yang tinggi. Ini bisa jadi merupakan indikasi penurunan kinerja operasi pada perusahaan tersebut.
Seperti yang disebut sebelumnya, perusahaan yang lebih tua, stabil dan mapan cenderung memilki rasio pembayaran dividen yang tinggi dari perusahaan yang baru dimulai (perusahaan start-up) ataupun perusahaan yang kurang stabil kinerja operasionalnya.
BINGUNG APA ITU LEMBAR SAHAM? SETELAH MELIHAT SLIDE SEBELUMNYA MENEMUKAN
100 LEMBAR SAHAM/ 500 LEMBAR SAHAM
APA ITU SAHAM?
saham merupakan bukti penyertaan modal dalam suatu kepemilikan saham perusahaan
“Saham adalah secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut untuk
memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut, dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut
menjalankan haknya
INI ADALAH BUKTI SECARIK KERTAS YANG DISEBUT SAHAM APABILA SESEORANG
MENJADI INVESTOR DI SUATU
PERUSAHAAN
NAH DI LINK SAHAM OK INI DIJELASKAN DENGAN RINGAN APA ITU SAHAM KENAPA BISA DIISTILAHKAN LEMBARAN
SAHAM, BAGAIMANA KOMPOSISINYA.
SIMPLE
https://www.sahamok.com/apa-itu-saham /