• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA 150 | DIPONEGORO SCIENCE TECHNO PARK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "TA 150 | DIPONEGORO SCIENCE TECHNO PARK"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

DIPONEGORO AGRO SCIENCE TECHNO PARK| 82

BAB V

PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5.1 Program Ruang

Berdasarkan perhitungan program ruang pada bab sebelumnya, berikut rekapitulasi program ruang berdasarkan pendekatan program ruang yang sudah dibuat:

Tabel 5.1 Rekapitulasi Besaran Ruang Kegiatan Perkuliahan

KELOMPOK KEGIATAN AKADEMIK

No. Ruang Luas

(m²)

Jumlah (Unit)

Total Luas (m²)

1. Ruang Kelas 90 12 1.080

2. Laboratorium Manajemen

Agribisnis 60 1 60

3. Laboratorium Penyuluhan dan

Pemberdayaan Masyarakat 60 1 60

4. Laboratorium Ekologi dan

Produksi Tanaman 182 1 182

5. Laboratorium Fisiologi dan

Pemuliaan Tanaman 132 1 132

6. Laboratorium Kimia dan Gizi

Pangan 132 1 132

7. Laboratorium Rekayasa Pangan

dan Hasil Pertanian 132 1 132

Total ± 1.778 Sirkulasi 40% 711,2 Jumlah Total ± 2.489,2 KELOMPOK KEGIATAN PENUNJANG AKADEMIK & NON AKADEMIK

No. Ruang Luas

(m²)

Jumlah (Unit)

Total Luas (m²)

1. Perpustakaan 200 1 200

2. R. Himpunan Mahasiswa 24 3 72

3. Kantin 47,52 1 47,52

4. Koperasi 24 1 24

5.

Penginapan/R. Transit Dosen

Kamar (KM Dalam) 20 12 240

Lobby 5,25 1 5,25

Pantry 9 1 9

R. Pengelola 20 1 20

6. Mushola 25 3 75

7. Lavatory 23,175 7 162,2

Total ± 894,42 Sirkulasi 40% 357,768 Jumlah Total ± 1.252,188 KELOMPOK KEGIATAN ADMINIASTRASI & PENGELOLAAN DEPARTEMEN

No. Ruang Luas

(m²)

Jumlah (Unit)

Total Luas (m²)

1. R. Ketua Departemen 20 1 20

2. R. Ketua Program Studi 15 3 45

3. R. Sekretaris Departemen 15 1 15

(2)

DIPONEGORO AGRO SCIENCE TECHNO PARK| 83

4. R. Sekretaris Program Studi 15 3 45

5. R. Staff dan Administrasi 36 1 36

6. R. Dosen 32 3 96

7. R. Rapat/ Sidang 52 3 156

8. R. Seminar/ Multifungsi/ Aula 240 1 240

9. R. Penerima Tamu 7 1 7

10. Lobby 52,5 1 52,5

Total ± 712,5 Sirkulasi 40% 249,37 Jumlah Total ± 961,87 KELOMPOK KEGIATAN SERVICE

No. Ruang Luas

(m²)

Jumlah (Unit)

Total Luas (m²)

1. Ruang Janitor 3 1 3

2. Ruang Genset 30 2 60

3. Ruang Pompa 9 1 9

Ruang Panel 4 6 24

5. Ruang BMS 16 1 16

6. Gudang 16 3 48

7. Pos Keamanan 4 1 4

Total ± 164 Sirkulasi 40% 82 Jumlah Total ± 246 Sumber : Analisa Pribadi (2020)

Tabel 5.2 Rekapitulasi Besaran Ruang Kegiatan Pengembangan Minyak Arsiri & Agrowisata

KELOMPOK KEGIATAN PENGELOLAAN

No. Ruang Luas

(m²)

Jumlah (Unit)

Total Luas (m²)

1. R. Direktur STP 15 1 15

2. R. Administrasi & Keuangan 20 1 20

3. R. Marketing 20 1 20

4. R. Kepala Operasional 15 1 15

5. R. Staff Operasional 69,5 1 69,5

6. Ruang Rapat 39 1 39

Total ± 178,5 Sirkulasi 35% 62,475 Jumlah Total ± 240,975 KELOMPOK KEGIATAN PENELITIAN & PENGEMBANGAN MINYAK ATSIRI

No. Ruang Luas

(m²)

Jumlah (Unit)

Total Luas (m²) 1. Laboratorium Penelitian dan

Pengujian Minyak Atsiri 100 1 100

2. R. Destilasi Minyak Atsiri 58 1 58

3. R. Pelatihan & Workshop 180 1 180

4.

R. Produksi dan Pengemasan Produk Turunan Minyak Atsiri

70,8 1 70,8

Total ± 408,8 Sirkulasi 35% 143,08 Jumlah Total ± 551,88

(3)

DIPONEGORO AGRO SCIENCE TECHNO PARK| 84 KELOMPOK KEGIATAN AGROWISATA

No. Ruang Luas

(m²)

Jumlah (Unit)

Total Luas (m²)

1. Ruang Ticketing 2,47 1 2,47

2. Ruang Informasi 7,8 1 7,8

3. Plaza/Lobby 70 1 70

4. Kebun & Taman Koleksi 7500 1 7500

5. Greenhouse 200 5 1000

7. Toko 80,4 1 80,4

8. Resto-Cafe 159,9 1 159,9

Total ± 8.820,57 Sirkulasi 70% 6.174,399 Jumlah Total ± 14.995.969 KELOMPOK KEGIATAN PENUNJANG AGROWISATA

No. Ruang Luas

(m²)

Jumlah (Unit)

Total Luas (m²)

1. Mushola 33,7 1 33,7

2. Lavatory 23,175 2 46,35

Total ± 80,05 Sirkulasi 40% 32,02 Jumlah Total ± 112,07 KELOMPOK KEGIATAN SERVIS

No. Ruang Luas

(m²)

Jumlah (Unit)

Total Luas (m²)

1. Ruang Janitor 3 1 3

2. Ruang Genset 30 1 30

3. Ruang Pompa 9 1 9

4. Ruang Panel 4 6 24

5. Gudang 16 3 48

6. Pos Keamanan 4 1 4

Total ± 118 Sirkulasi 50% 59 Jumlah Total ± 177 Sumber : Analisa Pribadi (2020)

Tabel 5.3 Rekapitulasi Besaran Ruang Kegiatan Parkir

KELOMPOK KEGIATAN PARKIR

No. Ruang Jumlah

(Unit)

Luas (m²)

Total Luas (m²) PARIR MOTOR

1. Mahasiswa 72 216

2. Dosen & Pengelola Departemen 522

Pertanian 32 96

3. Pengunjung Agrowisata 45 135

4. Pengelola dan Karyawan Agrowisata 25 75 PARKIR MOBIL

1. Mahasiswa 18 450

1.500 2. Dosen & Pengelola Departemen

Pertanian 325 650

3. Pengunjung Agrowisata 9 225

4. Pengelola dan Karyawan Agrowisata 7 175

1. Pengunjung Agrowisata 1 50 50

Jumlah Total ± 2.072

(4)

DIPONEGORO AGRO SCIENCE TECHNO PARK| 85 Sumber : Analisa Pribadi (2020)

Tabel 5.4 Rekapitulasi Besaran Seluruh Ruang Kegiatan

Aktivitas Kelompok Ruang Luas

(Pembulatan) Total

Perkuliahan

Akademik 2.489

± 4.591 m2 Penunjang (Akademik & Non

Akademik) 894

Pengelolaan & Administrasi

Departemen 962

Servis 246

Pengembangan Minyak Atsiri &

Agrowisata

Pengelolaan 241

± 16.078 m2 Penelitian Dan Pengembangan Minyak

Atsiri 552

Agrowisata 14.996

Penunjang Agrowisata 112

Servis 177

Parkir

Parkir Motor 522

± 2.072 m2

Parkir Mobil 1.500

Parkir Bus 50

Total ± 22.741 m2 Sumber : Analisa Pribadi (2020)

5.2 Tapak Terpilih

Gambar 5.1 Lahan Diponegoro Agro Science Techno Park Sumber : https://www.google.com/maps

Tabel 5.5 Data Tapak DATA TAPAK

Lokasi Cepoko, Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah

Batas Utara Lahan kosong

Batas Selatan Lahan kosong, perkebunan

Batas Barat Jalan Kambangan Bandar, Rumah Warga, Sekolah Batas Timur Perumahan Warga

Status Tanah Milik Negara atas nama Universitas Diponegoro Luas Lahan 33.487 m2

KDB 60 %

GSB 10 meter

Kontur Tapak Berkontur

Aksesibilitas Jalan Lingkungan selebar 10 m

(5)

DIPONEGORO AGRO SCIENCE TECHNO PARK| 86 Sumber : Analisa Pribadi (2020)

- Luas Lahan : 33.487

m

2

- Luas area yg boleh dibangun : 20. 092m2 - Luas area yg tidak boleh dibangun : 13. 395 m2 - Total Kebutuhan Ruang : ± 22.741 m2

- Luas Ruang Dalam : ± 13.169 m2 - Luas Ruang Luar : ± 9.527 m2

Sehingga bangunan yang akan dibangun ± 13.169 m2 atau seluas 1,3 Ha, dengan luas lahan yang bisa dibangun 20.092 m2 atau seluas 2 Ha.

5.3 Program Dasar Perancangan 5.3.1 Aspek Arsitektural

Pada aspek arsitektural, sistem konsep perancangan desain bangunan yang diterapkan juga menggunakan prinsip – prinsip desain green building untuk mendapatkan desain yang tidak hanya menarik dalam visualnya tetapi juga mampu melakukan penghematan energi.

Tabel 5.6 Aspek Arsitektural

No. Aspek Arsitektural Keterangan

1. Bentuk & Massa Bangunan

Massa Bangunan : Kawasan ini dirancangan dengan beberapa massa bangunan yang komposisinya diselaraskan dengan penataan ruang luar dengan penerapan cut & fill pada kondisi tapak yang berkontur

Pengolahan Lanskap : Penataan landscaping lahan dimaksimalkan untuk difungsikan sebagai ruang terbuka hijau. Pembuatan taman- taman dan penataan sirkulasi entrance masuk kawasan, area parkir dan penciptaan jalur pedestrian dengan penataan ruang antar bangunan sehingga dapat meningkatkan kenyaman pengguna maupun pengunjung.

Orientasi Bangunan :Untuk menghindari perolehan panas radiasi matahari yang berlebihan, permukaan utama selubung bangunan dengan jendela sedapat mungkin diorientasikan ke utara dan selatan.

2. Visual Bangunan

Gaya Arsitektur Modern Tropis : Tampilan bangunan dengan bentuk simple, sedikit ornament, untuk menciptakan kesan estetika pada bangunan dengan menggunakan elemen vertikal dan horizontal. Pola rancangan beradaptasi terhadap iklim Kaidah arsitektur tropis untuk memberikan kenyamanan dan penghematan energi di dalam bangunan.

Warna Bangunan : Menggunakan warna-warna monokrom sebagai warna dasar bangunan serta pemilihan material alami seperti penggunaan bata exposed dan batu alam yang diperlihatkan secara jujur unfinished look sebagai aksen bangunan.

Vertical Fins: Penggunaan shading pada sisi barat dan timur sehingga dapat menghalangi radiasi matahari dengan menciptakan bayangan , sehingga lebih efektif mengurangi panas dan dapat menghemat energi. Selain itu juga berfungsi untuk estetika bangunan.

Window Wall Ratio (WWR) : Mengurangi transmisi panas melalui jendela dengan mengurangi luas jendela. Apabila WWR semakin kecil makan akan semakin besar efisiensi energinya.

4. Material Bangunan Atap : Penambahan lapisan insulasi pada atap dapat mengurangi beban pendinginan secara signifikan. Selain itu sebagai alternatif,

(6)

DIPONEGORO AGRO SCIENCE TECHNO PARK| 87

“atap hijau” (green roof ) bisa diterapkan untuk mengurangi transmisi panas.

Dinding : Mengurangi transmisi panas melalui dinding dengan menggunakan insulasi yang memadai.

Kaca (Low-E Coated Glass): Memilih material kaca dengan nilai SHGC atau SC yang rendah.

Reuse dan Recycle Material : Pemilihan material daur ulang pada bagian terentu bangunan dengan tujuan hemat energi dan ramah lingkungan.

Sumber : Analisa Pribadi (2020) 5.3.2 Aspek Kinerja

Pada aspek kinerja, yaitu sistem utilitas menggunakan sistem yang tidak membutuhkan biaya maintenance yang tinggi dimana sistem yang diterapkan menggunakan prinsip – prinsip desain green building untuk mendapatkan penghematan energi.

Tabel 5.7 Aspek Kinerja

No. Aspek Kinerja Keterangan

1. Sistem Penghawaan

Penghawaan Alami : Ventilasi alami pada ruang-ruang yang bersifat semi-outdoor dan outdoor maupun ruangan transisi (lobi, toilet dan koridor). Dengan memberikan lubang yang efektif untuk pertukaran udara yang lebih maksimal.

Penghawaan Buatan : Penggunaan Ceilling Fan dan VRF Cooling System dipilih sebagai alternatif pengkondisian udara untuk menghemat penggunaan energi dan kenyamanan pengguna.

2. Sistem Pencahayaan

Pencahayaan Alami : Memanfaatkan cahaya matahari dan terang langit dengan memaksimalkan bukaan (jendela) pada bangunan.

Pencahayaan Buatan : Penggunaan lampu jenis LED mampu hemat listrik daripada lampu jenis pijar

3. Sistem Jaringan Air Bersih

Sistem Up Feed & Down Feed : Sistem up-feed untuk penampung air hujan (rain water harvesting) yang telah melalui proses filtrasi kemudian ditampung di GWT dan disalurkan ke bangunan, sedangkan down-feed untuk menyuplai air dari PDAM/ sumur ke bangunan dan untuk proteksi aktif kebakaran ( sprikler).

Penggunaan Low Flow Faucet & Single Flush/ Flush Valve Water Closet : Menggunakan produk tersebut agar penggunaan air semakin efisien.

4. Sistem Pembuangan Air Kotor

Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL) : Untuk mengolah black water yaitu air yang berasal dari WC dan dari kegiatan service sehingga mengurangi tingkat pencemaran pembuangan limbah ke saluran kota

Grey Water Treatment : Upaya mendaur ulang kembali grey water (air wastafel, air wudhu,dan air kondensasi) kemudian bisa dimanfaatkan untuk sistem flushing, menyiram tanaman (irigasi bangunan), dan sebagainya.

Rain Water Haversting : Upaya menampung air hujan untuk digunakan sebagai sumber air tambahan.

5. Sistem Jaringan Listrik PLN : Sebagai suplai listrik utama bangunan

Genset : Sumber listrik cadangan jika sewaktu-waktu listrik PLN mati

6. Sistem Komunikasi - Jaringan Telepon/Seluler - Fax

- Jaringan LAN - Wi-fi

7. Sistem Penangkal Petir Sistem Faraday : Sistem ini cocok untuk bangunan yang luas

(7)

DIPONEGORO AGRO SCIENCE TECHNO PARK| 88 8. Sistem Transportasi

Bangunan

- Tangga - Lift - Ramp

9. Sistem Keamanan CCTV : Membantu mengawasi area -area yang rawan pencuri seperti hunian, tempat parkir, dst

10. Sistem Proteksi Kebakaran - Fire Alarm

- Smoke & Flame Detector - Sprinkle

- Fire Extinguisher - Hydrant box - Hydrant Pillar 11. Sistem Pengelolaan

Sampah

TPS : Untuk memusatkan pembuangan sampah dan mengurangi pencemaran lingkungan

Sumber : Analisa Pribadi (2020) 5.3.3 Aspek Teknis

Tabel 5.8 Aspek Teknis

No. Aspek Teknis Keterangan

1. Strukur Atas (Konstruksi Atap)

Space Frame /Space truss 2. Struktur Bawah (Pondasi) Pondasi Sumuran & Footplat

3.

Struktur Utama Rigid Frame : Struktur rangka yang terdiri atas komposisi dari kolom dan balok. Kolom sebagai unsur vertikal berfungsi sebagai penyalur beban dan gaya menuju tanah, sedangkan balok adalah unsur horisontal yang berfungsi sebagai pemegang dan media pembagian beban dan gaya ke kolom. Kedua unsur ini harus tahan terhadap tekuk dan lentur.

4.

Modul Sistem Grid : Untuk modul pada gedung perkuliahan ini akan menggunakan sistem grid yang disesuaikan dengan kebutuhan ruangan dan standar modul bangunan

Sumber : Analisa Pribadi (2020)

Referensi

Dokumen terkait

While care for normal babies is care given to the newborn during the first hour after birth, most newborns will show spontaneous breathing efforts with a little help, Prawiroharjo, 2015