TANFIDZ
KEPUTUSAN MUSYWIL XIV NASYIATUL AISYIYAH
SUMATERA UTARA
Medan, 19-20 Sya’ban 1444 H/11-12 Maret 2023 M
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIV
NASYIATUL AISYIYAH SUMATERA UTARA 1 Pengantar
Alhamdulillahirobbilalamiin, Tanfidz Keputusan Musywil XIV Nasyiatul Aisyiyah Sumatera Utara dapat terselesaikan. Sebagaimana harapan seluruh anggota Nasyiatul Aisyiyah, bahwa Musywil XIV Nasyiatul Aisyiyah telah berlangsung dengan sukses.
Selain sukses karena semarak Musywil dapat dirasakan oleh masyarakat terutama masyarakat Kota Medan, Musywil tersebut juga telah menghasilkan keputusan-keputusan berupa Keputusan pemikiran dan kajian Nasyiatul Aisyiyah baik yang bersifat internal maupun eksternal.
Seluruh keputusan Musywil XIV Nasyiatul Aisyiyah tersebut tertuang dalam buku ini. Dengan harapan dapat menjadi rujukan dan orientasi gerakan Nasyiatul Aisyiyah periode 2022-2026 di seluruh level pimpinan.
Wassalam
Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Sumatera Utara 2022-2026
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIV
NASYIATUL AISYIYAH SUMATERA UTARA 2 Daftar Isi
Pengantar — i Daftar Isi — ii
Keputusan Musywil XIV Nasyiatul Aisyiyah Sumatera Utara Periode 2016 – 2022 – 1 Kebijakan Program Nasyiatul Aisyiyah Periode 2022—4
I. Muqoddimah — 4
II. Capaian Nasyiatul Aisyiyah dari Masa ke Masa — 10
III. Kerangka Kebijakan NA Jangka Panjang — 10
IV. Analisis SWOT — 13
V. Isu Strategis — 16
VI. Peta Jalan Nasyiatul Aisyiyah Periode 2020-2034 — 17
VII. Arah Kebijakan Program Tahun 2022-2026 — 18
VIII. Pengorganisasian dan Pelaksanaan Program — 24
IX. Matriks Program 2022-2026 — 26
1. Bidang Organisasi — 26
2. Bidang Keislaman — 44
3. Bidang Kaderisasi — 52
4. Bidang Kemasyarakatan — 63
14 Rekomendasi Perempuan Muda Islam Berkemajuan —99
Pidato Iftitah Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah —103
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIV
NASYIATUL AISYIYAH SUMATERA UTARA 3 KEPUTUSAN MUSYWIL XIV
NASYIATUL AISYIYAH SUMATERA UTARA PERIODE 2016 – 2022
19 – 20 Sya’ban 1444 H/11 – 12 Maret 2023 M Di Medan, Sumatera Utara
Bismillahirrohmanirrohiim
Musywil XIV Nasyiatul Aisyiyah Sumatera Utara Periode 2016 – 2022 yang diselenggarakan pada tanggal 19 – 20 Sya’ban H bertepatan tanggal 11 – 12 Maret M bertempat di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, setelah menyimak dan mencermati dengan seksama :
1. Sambutan dari Ketua Panitia Musyawarah Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Sumatera Utara;
2. Pidato Iftitah Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Periode 2016-2022 oleh Rita Mawarni CH, S.P., M.P.;
3. Sambutan dari Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Sumatera Utara pada pembukaan Musywil XIV oleh Rifa’atul Mahmudah;
4. Sambutan dari Walikota Medan pada pembukaan Musywil XIV oleh Bapak Bobby Nasution, SE., MM
5. Sambutan dari Wakil DPRD Sumatera Utara pada pembukaan Musywil XIV oleh Bapak Rahmansyah Sibarani
6. Bimbingan dan Arahan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah pada pembukaan Musywil XIV yang disampaikan oleh Bapak Irwansyah Putra, MA
7. Laporan Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Sumatera Utara;
8. Laporan Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah se-Sumatera Utara;
9. Tanggapan, pendapat, pembahasan, saran dan usulan Peserta Musywil.
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIV
NASYIATUL AISYIYAH SUMATERA UTARA 4 MEMUTUSKAN
1. Mengesahkan Tata Tertib Sidang Musywil XIV Nasyiatul Aisyiyah Sumatera Utara yang dilaksanakan pada Sabtu, 11 Maret 2023;
2. Mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Sumatera Utara Periode 2016-2022 yang disampaikan secara tertulis pada 11 Maret 2023.
3. Mengesahkan Materi Musywil XIV Nasyiatul Aisyiyah Sumatera Utara;
4. Mengesahkan Tanggapan Balik Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah atas Tanggapan Daerah terhadap Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Sumatera Utara Periode 2016-2022;
5. Mengesahkan Pembahasan Program dan Rekomendasi Nasyiatul Aisyiyah Sumatera Utara;
6. Mengesahkan 11 (sebelas) orang Formatur Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Sumatera Utara periode 2022-2026 berdasarkan hasil pemilihan pada Musywil XIV Nasyiatul Aisyiyah Sumatera Utara, sebagai berikut:
1) Chairunnisa
2) Mavianti
3) Ristia Ningrum
4) Rizka Elfira
5) Rosmaida Nasution
6) Tis’atun Kamilah Amini
7) Turi Handayani
8) Nur Aisyah
9) Rini Hariyanti
10) Yurisyda Lubis
11) Ummi Salamah Lubis
7. Mengesahkan Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah periode 2022-2026 yaitu Ristia Ningrum, Amd dan Sekretaris Umum Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah periode 2022-2026 yaitu Chairunnisa, SH., M.Kn
8. Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan.
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIV
NASYIATUL AISYIYAH SUMATERA UTARA 5 Ditetapkan di: Medan, 12 Maret 2023
Pimpinan Sidang
Noni Risnawelli, SE
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIV
NASYIATUL AISYIYAH SUMATERA UTARA 6 Hasil Muktamar Nasyiatul Aisyiyah Ke XIV
KEBIJAKAN PROGRAM NASYIATUL AISYIYAH PERIODE 2022 - 2026
I. MUQODDIMAH
Hampir semua peradaban manusia yang ada di dunia ini pada masa silam meletakkan perempuan di tempat yang sangat hina. Ada yang menyebutnya sebagai hewan yang berwujud menyerupai manusia, ada pula yang menyebutnya sebagai laki-laki yang tidak sempurna.
Agama-agama kuno umat manusia juga meletakan perempuan berada di kasta yang paling rendah. Ada yang menyebutnya sebagai saudara kembar syaiton untuk menyesatkan manusia adapula yang menganggapnya sebagai jelmaan iblis untuk meruntuhkan persaudaraan antara dua orang laki-laki.
Bagaimana dengan Islam? Islam meletakkan perempuan sebagai manusia seutuhnya, sesuai Firma Allah dalam Surat An-Nahl ayat 97
ۡ نَم َۡلِمَع ا ٗحِل ََٰص نِ م ۡ رَكَذ ۡ وَأ َٰۡىَثنُأَۡوُه َو ۡ نِم ؤُم ۥُهَّنَيِي حُنَلَف ۡٗة َٰوَيَح ۡ ٗةَبِ يَط ۡ مُهَّنَي ِز جَنَل َومُهَۡر جَأِۡنَس حَأِباَم ۡ اوُناَك َۡنوُلَم عَي
Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baikdan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (an-Nahl 97)
Ayat ini secara jelas menekankan kalau laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai iman. Islam juga mengajarkan kepada seluruh pengikutnya untuk menghormati kaum ibu dan dilarang untuk menistakannya. Ada pendapat yang menyatakan kalau, tinggi rendahnya derajat suatau peradaban adalah tercermin dari cara peradaban dalam memperlakukan kaum perempuan. Pendapat itu mungkin ada benarnya, kalau pandangan itu dipergunakan untuk mengukur ketinggian derajat peradaban Islam, maka Islam sungguh telah berada di posisi yang sangat tinggi.
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIV
NASYIATUL AISYIYAH SUMATERA UTARA 7 Nasyiatul Aisyiyah lahir dengan keberanian para kadernya untuk memberdayakan perempuan. Di bawah bimbingan bapak Sumodirjo, salah tokoh Muhammadiyah di Kauman Yogyakarta, kelompok remaja perempuan yang bersekolah di Standard School Muhammadiyah berkumpul dalam wadah Siswa Praja Wanita (SPW). Para remaja putri yang berkumpul dalam SPW menggunakan jam di luar sekolah ini, belajar tidak hanya materi keagamaan sebagaimana didapatkan di Standart School yang merupakan sekolah Muhammadiyah pertama pada tahun 1918. Para remaja putri ini juga belajar keterampilan keluarga, menjahit, memasak dan pidato (Setiawati, 1985). Para remaja putri inipun belajar tentang kepemimpinan dan membangun solidaritas dalam kelompok tersebut mengingat apa yang mereka lakukan adalah hal yang tidak lazim dilakukan anak perempuan pada zamannya (Syamsiyatun, 2006). Para remaja ini aktif tidak semata mata karena dukungan Muhammadiyah sebagai organisasi induk, tetapi juga leadership dan integritas para kader Nasyiatul Aisyiyah yang berani keluar dari pakem masyarakat pada masa tersebut.
Beberapa gebrakan gerakan SPW bersama dengan Sapa Tresna banyak dianggap tidak lazim pada awal berdirinya. Misalnya para kader SPW membantu menggalang dana untuk memelihara anak yatim, memberi bantuan makanan, menyediakan pengungsian ketika terjadi letusan gunung Kelud pada tahun 1918 dibawah satu atap Penolong Kesengsaraan Umat (PKU) yang digawangi Muhammadiyah (Nakamura, 1983). Pada tahun 1938, SPW mendirikan perpustakaan kecil yang menjadi sumber akses informasi dan mendidik para kadernya pada masa kebanyakan remaja putri terbatas akses informasinya terhadap pendidikan (Syamsiyatun, 2006). SPW juga berpartisipasi aktif mendirikan mushola perempuan agar para perempuan dapat beribadah sebagaimana laki-laki. Dalam praktik shalat berjamaah, para remaja putri ini tidaklah semata-mata belajar sholat, tetapi juga belajar bagaimana mengatur waktu, belajar berceramah, dan berinteraksi dengan anggota SPW lainnya.
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIV
NASYIATUL AISYIYAH SUMATERA UTARA 8 Nasyiatul Aisyiyah sejak awal juga memperhatikan pendidikan kadernya dengan membentuk sekolah-sekolah berdasarkan usia. Inisiatif SPW untuk melakukan pendidikan terhadap kadernya juga ditunjukkan dengan berdirinya sekolah remaja putri berdasarkan usia Jamiatul Athfal (7-10 tahun), Tajmilul akhlak (10-15 tahun), Tholabus saadah (15-18 tahun). Pada kelompok Jamiatul Athfal pertemuan diadakan dua kali dalam seminggu dengan aktivitas membaca Al- Quran, menyanyi, kerajinan tangan, serta olahraga. Pada kelompok Tajmilul Akhlak, pertemuan diadakan setiap hari Jumat dan membahas tentang menjadi pribadi yang mandiri, isu isu aktual lainnya, latihan berpidato, serta keterampilan ringan lainnya seperti memasak, merajut, dan menjahit. Pada kelompok Tholabus Saadah, aktivitas yang dilakukan utamanya adalah berkaitan dengan hukum keluarga, membangun keluarga sakinah, belajar berceramah, serta administrasi organisasi (Syamsiyatun, 2006).
Spirit dasar Nasyiatul Aisyiyah pada awal berdirinya adalah memberdayakan perempuan untuk mendapatkan kesempatan yang sama terhadap akses keagamaan serta akses sosial lainnya seperti pendidikan. Kata-kata dalam syair mars Nasyiatul Aisyiyah “bekerja digemari” benar-benar diaktualisasikan walaupun dalam bentuk aktivitas sederhana, namun memberikan proses pendidikan kepada perempuan dengan penuh makna. Gerakan inisiatif untuk memberikan solusi terhadap persoalan pada masanya menjadi kata kunci dalam setiap masa perjuangan Nasyiatul Aisyiyah.
Agenda Muhammadiyah pada abad kedua adalah menegaskan tekad dan usaha untuk terus menerus menjadikan gerakannya sebagai Gerakan Pencerahan dengan misi membebaskan, memberdayakan dan memajukan kehidupan. Nasyiatul Aisyiyah yang merupakan salah satu organisasi otonom Muhammadiyah dan saat ini sudah berusia 94 tahun (kalender Hijriyah) hendaknya juga memiliki semangat perjuangan sebagai gerakan pencerahan khususnya di kalangan perempuan muda.
Dakwah yang dilakukan oleh Nasyiatul Aisyiyah harus selalu berupaya menjadikan
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIV
NASYIATUL AISYIYAH SUMATERA UTARA 9 perempuan untuk lebih maju, unggul dan lebih beradab, karena di dalamnya ada nilai-nilai pembebasan, pemberdayaan, dan memajukan kehidupan.
Guna melanjutkan perjuangan yang telah dilakukan oleh Nasyiatul Aisyiyah dari masa ke masa, bersinergi dengan gerakan Muhammadiyah serta kontribusi pada kemajuan bangsa dan umat manusia, maka pada materi Muktamar ini disusun dengan mendasarkan pada visi misi dan gerakan Nasyiatul Aisyiyah, ditambah dengan penafsiran Visi 1 Abad Nasyiatul Aisyiyah. Untuk mengejawantahkan dalam gerakan yang kontekstual dengan situasi organisasi maupun sosial masyarakat, maka penggalian terhadap perkembangan organisasi serta kondisi eksternal organisasi dilakukan. Analisa terhadap berbagai rujukan dan hasil di atas dipergunakan sebagai bahan untuk menyusun Peta Jalan Nasyiatul Aisyiyah selama 3 (tiga) periode kepemimpinan, yaitu hingga tahun 2034, serta dipergunakan untuk menyusun arah kebijakan program lebih spesifik pada periode 2022-2026.
II. CAPAIAN NASYIATUL AISYIYAH DARI MASA KE MASA
Perjalanan dari masa ke masa, Nasyiatul Aisyiyah telah memberikan kontribusi yang besar pada bangsa Indonesia, khususnya di Sumatera Utara.
Nasyiatul Aisyiyah memiliki jaringan kelembagaan yang telah mapan dari tingkat wilayah, daerah, cabang, dan ranting, sehingga gerakan Nasyiatul Aisyiyah dapat langsung bersentuhan dengan persoalan perempuan dan anak.
Sejak lahirnya Nasyiatul Aisyiyah di Sumatera Utara, aktivitas perempuan muda dapat menggerakkan kegiatan di ruang publik seperti Shalat berjamaah dan peringatan hari besar Islam.
Kebijakan Program Nasyiatul Aisyiyah Sumatera Utara diarahkan agar dapat membangun eksistensi gerakan perempuan muda Islam berkemajuan melalui Advokasi dan Peningkatan Kompetensi kader. Jadi diharapkan dapat membantu mengadvokasi permasalahan perempuan dan anak.
III. KERANGKA KEBIJAKAN NASYIATUL AISYIYAH SUMUT JANGKA
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIV
NASYIATUL AISYIYAH SUMATERA UTARA 10 PANJANG
A. Visi dan Misi Nasyiatul Aisyiyah 1. Visi Nasyiatul Aisyiyah
Visi ideal Nasyiatul Aisyiyah sejatinya adalah Tujuan Nasyiatul Aisyiyah yang tertuang dalam AD/ART Nasyiatul Aisyiyah yaitu terbentuknya putri Islam yang berarti bagi keluarga, bangsa dan agama menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar - benarnya.
2. Misi Nasyiatul Aisyiyah
a. Melaksanakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar dalam membina putri Islam yang berarti bagi agama, bangsa dan negara menuju terwujudnya masyarakat yang sebenar - benarnya
b. Melaksanakan pencerahan dan pemberdayaan perempuan menuju masyarakat yang menjunjung tinggi harkat, martabat dan nilai-nilai kemanusiaan yang sesuai dengan ajaran Islam
c. Menyelenggarakan amal usaha dan meningkatkan peran Nasyiatul Aisyiyah sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna perjuangan Muhammadiyah
B. Landasan Gerak Nasyiatul Aisyiyah
Nasyiatul Aisyiyah sebagai gerakan putri Islam dan kader Muhammadiyah dalam melakukan gerakannya berlandaskan kepada:
1. Al-Quran dan Sunnah Rasulullah
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah 3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Nasyiatul Aisyiyah 4. Asas-asas gerakan Nasyiatul Aisyiyah yakni :
a. Asas Keislaman
Bahwa kebijakan Nasyiatul Aisyiyah dilaksanakan dalam kerangka perwujudan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu wa
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIV
NASYIATUL AISYIYAH SUMATERA UTARA 11 ta’ala.
b. Asas dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar.
Bahwa segala kebijakan yang ditetapkan merupakan pelaksanaan ajaran Islam dengan pendekatan dakwah yang dijiwai dengan semangat pemurnian, pembaharuan, keterbukaan, kritis dan inovatif.
c. Asas pemberdayaan kader
Bahwa kebijakan Nasyiatul Aisyiyah dilaksanakan dalam rangka memberikan saluran bagi potensi kader dalam berbagai aspek untuk dikembangkan baik internal Muhammadiyah maupun eksternal.
d. Asas kemasyarakatan
Bahwa kebijakan Nasyiatul Aisyiyah diperuntukkan bagi terciptanya kebaikan hidup manusia sesuai dengan esensi, harkat dan kualitasnya sebagai makhluk yang dimuliakan Allah, untuk membawa dan mewujudkan rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin).
e. Asas ketinggian ilmu dan kecakapan Bahwa kebijakan Nasyiatul Aisyiyah dilaksanakan sebagai wujud dari optimalisasi fungsi akal/ra’yu yang menjadi kelebihan asasi manusia.
5. Komitmen Kader
1. Senantiasa sholat fardhu tepat waktu dan berjamaah
2. Membaca Al-Qur’an dan maknanya
3. Beradab Islami dalam kehidupan
4. Beramal shaleh mulai dari diri sendiri
5. Shadaqah waktu untuk Nasyiatul Aisyiyah minimal satu minggu satu kali
6. Membaca satu hari satu tema
7. Mengikuti kajian minimal satu minggu satu kali
8. Berjiwa mandiri dan berpikir positif dalam segala hal
9. Responsif terhadap permasalahan lingkungan sekitar
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIV
NASYIATUL AISYIYAH SUMATERA UTARA 12 10. Mampu membagi waktu antara keluarga dan Nasyiatul Aisyiyah
C. Kebijakan Nasyiatul Aisyiyah Sumatera Utara I. Visi 1 Abad Nasyiatul Aisyiyah
Putri Islam yang progresif, bermartabat, mendunia dalam menggerakkan peradaban dan komunitas lokal.
II. Misi 1 Abad Nasyiatul Aisyiyah
a) Progresif :
1. Berbasis pada pemikiran kritis, maju, inovatif dan terbuka terhadap perubahan zaman
2. Aktif mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Pilar Keluarga Muda Tangguh Nasyiatul Aisyiyah (KMTNA) menjadi basis gerakan
b) Bermartabat :
1. Menjunjung nilai-nilai perdamaian dan inklusif terhadap keberagaman
2. Menerapkan akuntabilitas organisasi
3. Berdaya secara ekonomi dan politik
c) Gerakan kepemimpinan lokal :
1. Pengembangan kepeloporan di tingkat lokal baik daerah, maupun akar rumput untuk isu perempuan dan anak di berbagai sektor
2. Mempromosikan pengalaman, praktek baik, dan pembelajaran perempuan dari akar rumput.
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIV
NASYIATUL AISYIYAH SUMATERA UTARA 13 IV. ANALISIS SWOT
ANALISIS SWOT NASYIATUL AISYIYAH SUMATERA UTARA PERIODE 2022-2026
KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG TANTANGAN
1. Tingkat pendidikan pimpinan dan anggota nasyiah rata-rata sarjana dengan latar belakang dan spesialisasi yang beragam
2. Semangat jiwa sosial kader Nasyiah tinggi
3. Kader nasyiah berada pada usia produktif sehingga gerak nasyiah menjadi dinamis dan progresif
4. Memiliki peran di berbagai ranah (organisasi, Instansi)
5. Adanya jaringan yang
terstruktur dari pusat sampai
1. Krisis kader secara kuantitas dan kualitas
2. Kesadaran berpolitik masih perlu ditingkatkan
3. Keuangan organisasi belum stabil
4. Dinamika berjalannya organisasi tertumpu pada segelintir orang
5. Data base kader yang belum lengkap dan akurat
6. Potensi kader belum terpetakan
7. Pengelolaan media kurang optimal
8. Administrasi yang perlu
1. Adanya kemudahan akses informasi terhadap persoalan yang berkembang di masyarakat
2. Adanya peluang kerjasama dari pihak pemerintah dan pemberi dana
3. Potensi penggunaan dana desa untuk mendukung program terkait perempuan dan anak.
4. Jaringan media
1. Rentang kelompok usia nasyiah variatif (pelajar, mahasiswa, ibu rumah muda dan pekerja) sehingga sulit
memfokuskan program harus kreatif
2. Rangkap jabatan
pimpinan dan anggota NA terutama di internal NA dan
muhammadiyah
3. Kegiatan yang padat dalam pekerjaan, rumah tangga dan organisasi
4. Remaja dan Perempuan
PIMPINAN WILAYAHNASYIATUL AISYIYAHSUMATERA UTARA 30
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIV
NASYIATUL AISYIYAH SUMATERA UTARA 14
30 ranting
6. Organisasi NA sudah tersistem dan terstruktur
7. Memiliki kemampuan komunikasi yang efektif
8. Nasyiah bergerak di bidang keislaman, keperempuanan, pendidikan, sosial, ekonomi dan kesehatan.
disusun dengan baik
9. Penerapan program advokasi masih lemah
10. Manajemen waktu yang belum optimal
terbuka lebar bagi siapapun
5. Ranah politik terbuka bagi perempuan
6. Tersedia berbagai model advokasi
banyak memandang berorganisasi tidak bermanfaat
PIMPINAN WILAYAH NASYIATUL AISYIYAHSUMATERA UTARA
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIV
NASYIATUL AISYIYAH SUMATERA UTARA 15
Upaya Memakai Kekuatan untuk Memanfaatkan Peluang
1. Optimalisasi peran kader Nasyiatul Aisyiyah dalam berbagai bidang 2. Bersinergi dengan pemerintah, swasta, dan pemberi dana
3. Mendesain program kreatif dan inovatif sesuai dengan kebutuhan masyarakat 4. Mengoptimalkan sarana media berbasis teknologi
5. Mendorong kader Nasyiatul Aisyiyah yang mempunyai kapasitas dan mobilitas tinggi untuk berperan dalam ranah publik dan politik
6. Mengoptimalkan media sebagai sarana dakwah
7. Menggerakan kader Nasyiatul Aisyiyah di bidang keislaman, keperempuanan, pendidikan, sosial, ekonomi dan kesehatan
8. Membantu advokasi perempuan dan anak
Upaya Menanggulangi Kendala/Kelemahan dengan Memanfaatkan Peluang
1. Penguatan perkaderan Nasyiatul Aisyiyah baik formal, informal maupun non formal
2. Meningkatkan transfer kader
3. Meningkatkan kerjasama dengan berbagai lembaga, pemerintah, swasta, dan
4. Optimalisasi media Nasyiatul Aisyiyah sebagai sarana dakwah dan sumber data
5. Memanfaatkan media sosial untuk komunikasi dan koordinasi organisasi
6. Membuat program dan kegiatan Nasyiatul Aisyiyah berbasis kebutuhan lokal masing- masing daerah
7. Memberikan tanggung jawab atau tugas organisasi berdasarkan kapasitas pimpinan
8. Melakukan berbagai model advokasi dalam menerapkan program- program Nasyiatul Aisyiyah
9. Mengatur waktu dengan baik antara organisasi keluarga dan pekerjaan
Upaya Memakai Kekuatan untuk Mengatasi Tantangan/Ancaman
1. Memiliki ide dan menyusun program yang kreatif, inovatif, dan variatif sesuai kebutuhan
2. Mampu menjaga komitmen dalam berorganisasi serta aktif dan kontributif
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIV
NASYIATUL AISYIYAH SUMATERA UTARA 16 3. Mampu menjadi kader Nasyiatul Aisyiyah yang dinamis, progresif dan adaptif
terhadap perubahan
4. Memanfaatkan teknologi sebagai sarana gerakan dakwah Nasyiatul Aisyiyah
5. Mampu menyeimbangkan peran antara keluarga dan organisasi
6. Penguatan ideologi Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah melalui kajian
Upaya Memperkecil Kelemahan dan Mengatasi Tantangan/Ancaman
1. Memfokuskan isu program pada mayoritas karakteristik kader Nasyiatul Aisyiyah berdasar usia, pekerjaan, status, kondisi lokal dan juga nasional
2. Penguatan kaderisasi baik formal, non-formal, maupun informal dan peneguhan ideologi bermuhammadiyah
3. Perlu mengakses anggaran yang sesuai dengan program Nasyiatul Aisyiyah dan pemberi dana
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas BUANA untuk penguatan kemandirian organisasi
V. ISU STRATEGIS
Berdasarkan analisis SWOT dan analisis eksternal, maka isu strategis dibagi menjadi kategori sebagai berikut:
KEORGANISASIAN
1. Pemanfaatan media digital sebagai sarana dakwah dan sumber data Nasyiatul Aisyiyah
2. Sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam mengembangkan organisasi Nasyiatul Aisyiyah, diantaranya sumber daya manusia, pendanaan dan pengembangan program.
PERKADERAN
Sistem ideologisasi Islam berkemajuan dan Islam Wasathiyah dalam perkaderan informal dan non formal serta program Nasyiatul Aisyiyah lainya.
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIV
NASYIATUL AISYIYAH SUMATERA UTARA 17
GERAKAN
Inovasi model advokasi perempuan dan anak sebagai strategi dakwah yang mengedepankan perdamaian dan perubahan.
PRIORITAS ISU-ISU AKTUAL :
Problem sosial perempuan, anak, dan kelompok rentan lainnya di tingkat lokal maupun nasional yang semakin kompleks. Diantaranya masih tingginya kasus kekerasan dan diskriminasi, kemiskinan, kesehatan ibu dan anak, termasuk angka stunting yang masih tinggi.
VI. PETA JALAN NASYIATUL AISYIYAH PERIODE 2020-2034 Periode 2016 - 2022
Membangun eksistensi gerakan perempuan muda Islam berkemajuan melalui advokasi dan peningkatan kompetensi kader
Periode 2022 - 2026
Menggiatkan gerakan dakwah dan advokasi yang responsif terhadap keadilan sosial melalui kristalisasi nilai profetik serta pembentukan karakter kader berwawasan global menuju internasionalisasi Nasyiatul Aisyiyah
Periode 2026 - 2030
Diaspora kader perempuan muda Islam berkemajuan dalam menggerakan dakwah dan advokasi yang berwatak progresif di tingkat lokal, nasional, dan global untuk berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan
Periode 2030 - 2034
Eksistensi kepemimpinan perempuan muda Islam Berkemajuan sebagai daya dukung gerakan dakwah dan advokasi Nasyiatul Aisyiyah di tingkat lokal, nasional, dan global.
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIV
NASYIATUL AISYIYAH SUMATERA UTARA 18
Ketercapaian dapat diukur salah satu diantaranya dengan berbasis program unggulan, baik yang telah dilaksanakan, diproyeksikan maupun yang diperlukan untuk dilakukan ke depan, seperti :
1. PASHMINA (Pelayanan Remaja Sehat Milik Nasyiatul Aisyiyah) yang merupakan wadah berkumpulnya para remaja dalam mengembangkan diri, bertukar pikiran tentang kesehatan dan kesehatan reproduksi. Layanan ini terdiri atas pos kesehatan, pos konseling dan pos makanan bergizi, serta pos edukasi yang bisa berisikan berbagai isu lintas departemen telah menjadi rujukan untuk akses layanan kesehatan remaja yang eksis dan terakses di masyarakat.
2. Gerakan Perkaderan Nasyiatul Aisyiyah dengan kegiatan perkaderan formal DANA (Darul Arqam Nasyiatul Aisyiyah) merupakan rangkaian perkaderan formal sebagai pilar utama kader untuk berNasyiatul Aisyiyah.
3. BUANA (Badan Usaha Amal Nasyiatul Aisyiyah) yang merupakan program pemberdayaan dalam bidang ekonomi yang dilakukan untuk meningkatkan kemandirian organisasi telah ada minimal satu di setiap pimpinan daerah.
4. Advokasi kasus serta kebijakan mengenai kekerasan terhadap perempuan dan anak telah menjadi isu bersama dan masuk dalam program Nasyiatul Aisyiyah.
5. Digitalisasi Nasyiatul Aisyiyah telah tercapai dengan semua informasi dan database Nasyiatul Aisyiyah. Sistem informasi yang telah terintegrasi secara utuh dan optimal melalui website dan sosial media NA, serta sudah memiliki tim pengelola media profesional dalam pelaksanaanya.
VII. Arah kebijakan program tahun 2022-2026
Arah kebijakan program merupakan rujukan atau petunjuk arah yang dapat dipergunakan pimpinan Nasyiatul Aisyiyah untuk menyusun program-program beserta strateginya yang lebih kontekstual dengan perkembangan situasi internal dan eksternal Nasyiatul Aisyiyah. Kebijakan program adalah serangkaian aktivitas strategis agar dapat merealisasikan tujuan (objective) jangka visi-misi Nasyiatul Aisyiyah. Merujuk pada Peta Jalan dalam mewujudkan visi satu abad Nasyiatul Aisyiyah, Periode 2022-2026, diarahkan
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIV
NASYIATUL AISYIYAH SUMATERA UTARA 19
pada “Menggiatkan gerakan dakwah dan advokasi yang responsif terhadap keadilan sosial melalui kristalisasi nilai profetik serta pembentukan karakter kader berwawasan global menuju internasionalisasi Nasyiatul Aisyiyah”.
Indikator untuk mencapai target periode 2022-2026, yaitu:
3. Program dakwah dan advokasi Nasyiatul Aisyiyah terlaksana dan tertata hingga seluruh pimpinan wilayah.
4. Program kerja yang disusun mencerminkan gerakan responsif terhadap keadilan sosial.
5. Pemikiran dan sikap kader Nasyiatul Aisyiyah yang mencerminkan nilai pembelaan terhadap kelompok mustadh’afin sesuai semangat Al-Ma’un.
6. Program-program yang diarahkan untuk mewujudkan kader yang berkarakter lokal berwawasan global, yang mendukung diaspora kader.
7. Menggiatkan keterlibatan kader Nasyiatul Aisyiyah dalam agenda- agenda strategis baik di level Daerah atau Nasional 8. Penggunaan media bilingual dari tingkat pimpinan wilayah hingga pimpinan daerah.
9. Proaktif memperkuat kemitraan kepada lembaga-lembaga Daerah dan Profinsi.
10. Penguatan kemandirian ekonomi organisasi, komunitas dan kader melalui BUANA (Badan Usaha Amal Nasyiatul Aisyiyah dan APUNA (Asosiasi Pengusaha Nasyiatul Aisyiyah.
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIV
NASYIATUL AISYIYAH SUMATERA UTARA 20
Nasyiatul Aisyiyah tidak hidup dalam ruang ekonomi-sosial- politik yang kosong.
Akan tetapi Nasyiatul Aisyiyah hidup pada masa dimana perkembangan pembangunan telah sangat pesat yang berdampak positif maupun negatif bagi masyarakat yang berpengaruh pada situasi perempuan, anak, dan kelompok rentan lainnya.
Beberapa situasi tersebut diantaranya :
a. Globalisasi telah memberikan dampak positif maupun negatif pada perempuan dan kelompok rentan. Hal tersebut mencakup daya saing dalam bidang ekonomi, pengetahuan/pendidikan, juga berpengaruh pada perkembangan budaya dan pemikiran, termasuk pemikiran Islam. Perkembangan teknologi digital seolah telah menghilangkan berbagai hambatan jarak geografis baik lokal, nasional, hingga internasional, serta telah mempercepat arus informasi sehingga mempermudah dalam komunikasi dan mengakses pengetahuan. Namun disisi lain juga berdampak pada kemiskinan yang berwajah perempuan serta berbagai bentuk tindak pidana dimana perempuan dan anak makin lebih rentan sebagai korban.
Perkembangan narasi Islam yang sangat beragam, telah memberikan pengaruh pada masyarakat, termasuk perempuan muda Islam dalam menerjemahkan posisi umat Islam, negara, perempuan, dan kelompok rentan di masyarakat. Tak jarang narasi- narasi ini sangat jauh dari nilai-nilai progresif yang telah diyakini oleh Muhammadiyah, salah satunya yang tertuang dalam konsep progresif Islam Muhammadiyah.
b. Pembangunan yang masif selain memiliki dampak positif, juga tidak sedikit telah menimbulkan berbagai kerusakan lingkungan yang berpengaruh pada kualitas hidup, terutama kesehatan perempuan, anak, dan kelompok rentan lainnya.
Pembangunan yang eksploitatif juga mendorong terjadinya bencana, serta perubahan iklim yang mengancam kualitas bahkan keselamatan umat manusia di masa mendatang.
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIV
NASYIATUL AISYIYAH SUMATERA UTARA 21 c. Persoalan kesehatan masyarakat baik fisik maupun mental, terutama ibu dan anak,
semakin mendapatkan tantangan karena polusi, sanitasi, juga persoalan akses terhadap berbagai layanan hak dasar, termasuk hak reproduksi. Perempuan juga masih rentan dikawinkan anak dan mengalami KDRT yang memiliki hubungan linear terhadap terjadinya stunting.
Nasyiatul Aisyiyah juga hidup dalam ruang sosial politik yang menghasilkan berbagai kebijakan yang dapat berjalan beriringan dengan visi dan program Nasyiatul Aisyiyah sehingga dapat berkontribusi dalam pembangunan, diantaranya : (a) Visi Indonesia 2045, yang mencakup Pembangunan Sumber Daya Manusia, Pembangunan Infrastruktur, Penyederhanaan Regulasi, Penyederhanaan Birokrasi, dan Transformasi Ekonomi. (b) 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/
SDGs), (c) berbagai regulasi yang telah ada yang dapat mendukung perlindungan dan pemajuan perempuan dan anak Indonesia, serta upaya inklusif bagi kelompok rentan.
Oleh karena itu, arah kebijakan Nasyiatul Aisyiyah tahun 2022- 2026, yaitu :
1) Arah program yang memberikan daya dukung pada percepatan peningkatan kualitas dan kompetensi kader Nasyiatul Aisyiyah untuk berdiaspora, baik untuk di garda depan (akar rumput, skala lokal, nasional, dan global).
Nasyiatul Aisyiyah perlu menguatkan kader-kadernya untuk lebih siap menghadapi perkembangan era ini dengan membuka peluang-peluang penguatan kapasitas menuju diaspora kader Nasyiatul Aisyiyah, diantaranya: menyusun program- program sebagai daya dukung untuk mengakses beasiswa jenjang pendidikan yang lebih tinggi, akses pelatihan-pelatihan peningkatan kapasitas baik terkait profesi, minat, maupun yang dapat menunjang peningkatan kapasitas individu dan organisasi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIV
NASYIATUL AISYIYAH SUMATERA UTARA 22
2) Penguatan narasi serta mendorong penerapan nilai Progresif Islam pada Perempuan Muda Islam dan di tengah-tengah masyarakat hingga ke akar rumput.
Program kaderisasi perlu dikuatkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai Islam Wasathiyah, membangun nalar kritis kader, serta kristalisasi nilai-nilai profetik.
3) Pemberdayaan dan advokasi digital
Perkembangan teknologi digital seolah telah menghilangkan berbagai hambatan jarak geografis baik lokal, nasional, hingga internasional, serta telah mempercepat arus informasi sehingga mempermudah dalam komunikasi dan mengakses pengetahuan.
● Secara internal, Nasyiatul Aisyiyah perlu beradaptasi dengan perkembangan ini dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang telah ada untuk meningkatkan efektivitas manajemen internal organisasi dan memperkuat daya jangkau dakwah Nasyiatul Aisyiyah.
● Sedangkan dari sisi respon situasi eksternal, Nasyiatul Aisyiyah harus selalu menyadari bahwa banyak perempuan dan anak yang rentan karena masih minim digital literasi. Perkembangan teknologi informasi juga telah membuka ruang bagi perempuan, anak/remaja, dan kelompok rentan lainnya menjadi korban kekerasan berbasis siber terlibat dalam terorisme, paparan hoax, serta berbagai bentuk kejahatan lainnya, sehingga program Nasyiatul Aisyiyah
Oleh karenanya program Nasyiatul Aisyiyah perlu diarahkan pada penguatan pemberdayaan dan advokasi terkait digital literasi, serta melakukan upaya untuk memperkuat narasi dan penerapan Islam Washatiyah di tengah-tengah masyarakat hingga ke akar rumput.
4) Pengembangan Program yang Inovatif yang Responsif dengan situasi sosial Kemudahan layanan serta sarana dan prasarana publik, produk sandang, pangan, dan papan serta hasil dari pembangunan/infrastruktur telah memberikan manfaat pada masyarakat dengan berbagai ketercukupan dan kemudahan. Namun, perempuan, anak, kelompok miskin, dan rentan lainnya
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIV
NASYIATUL AISYIYAH SUMATERA UTARA 23
seringkali ditinggalkan dalam proses pembangunan tersebut, sehingga mereka tidak mendapatkan manfaat yang adil dan setara. Oleh karenanya, program Nasyiatul Aisyiyah perlu diarahkan kepada upaya kritis dalam memandang pembangunan serta melakukan advokasi mewujudkan inklusi sosial. Upaya ini dapat dilakukan diantaranya melalui membuka ruang partisipasi perempuan dan kelompok rentan dalam setiap tahap pembangunan, advokasi kebijakan serta penguatan kelompok perempuan, kelompok miskin dan rentan lainnya untuk memangkas hambatan yang dialami dalam mengakses hak-haknya sebagai warga negara;
5) Arah program pada upaya membangun resiliensi (ketangguhan), melalui edukasi dan pemberdayaan masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan, tanggap bencana, keadilan iklim, sekaligus memberikan masukan-masukan kebijakan yang terkait lingkungan dan kemanusiaan.
Kebijakan program internal Nasyiatul Aisyiyah haruslah senantiasa memperhatikan dampak lingkungan dari setiap kegiatan yang dilakukan. Sedangkan di sisi eksternal, program Nasyiatul Aisyiyah perlu diarahkan pada edukasi dan pemberdayaan masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan sekaligus memberikan masukan-masukan kebijakan yang terkait lingkungan. Selain itu program Nasyiatul Aisyiyah juga perlu dikuatkan dalam edukasi dan partisipasi dalam membangun ketangguhan, termasuk terkait bencana dan perubahan iklim.
6) Penyusunan Desain Program Nasyiatul Aisyiyah yang Berorientasi pada Perubahan Program-program Nasyiatul Aisyiyah seringkali masih berfokus pada banyaknya kegiatan- kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut tidaklah salah karena akan dapat menggembirakan dakwah Putri Islam Muhammadiyah di tengah-tengah masyarakat.
Namun, program- program Nasyiatul Aisyiyah perlu lebih mengutamakan dampak perubahan (outcome dan impact) dari program-program yang dilakukan sebagai capaian keberhasilan yang utama. Untuk
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIV
NASYIATUL AISYIYAH SUMATERA UTARA 24
dapat mengidentifikasi dampak dari program maka ukuran keberhasilan perlu dirumuskan sejak awal penyusunan desain program Nasyiatul Aisyiyah setiap periode, pengembangan strategi implementasi yang kontekstual, dan tangguh sekaligus inovatif terhadap perubahan.
VIII. PENGORGANISASIAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM
Kebijakan ini diterjemahkan dalam bidang-bidang garap program Nasyiatul Aisyiyah.
Bidang program merupakan bidang garapan/ gerak program-program Nasyiatul Aisyiyah yang mengacu pada AD/ ART pasal 2, bahwa Nasyiatul Aisyiyah adalah organisasi otonom Muhammadiyah yang merupakan gerakan putri Islam, bergerak di bidang keperempuanan, keagamaan, kemasyarakatan, dan pendidikan. Arah dan kebijakan bidang program adalah tujuan dan strategi yang akan menjadi pedoman bagi perumusan program kerja dan kegiatan di setiap tingkat pimpinan selama periode 2022-2026, baik bagi pimpinan harian, departemen. Meskipun demikian bidang program tidaklah identik dengan departemen. Satu bidang program dapat dijabarkan dalam berbagai kegiatan yang dikoordinasikan pelaksanaannya oleh berbagai departemen, biro, ataupun lembaga sesuai dengan fokus kegiatan.
Misalnya pada periode ini program-program bidang organisasi dijabarkan dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Pimpinan Harian, Departemen Organisasi, dan Departemen Kaderisasi dijabarkan dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan departemen kader. Bidang Keislaman dijabarkan ke dalam Departemen Dakwah. Bidang Kemasyarakatan dijabarkan dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Departemen Ekonomi, Departemen Kominmas, Departemen Sosial, dan Departemen Pendidikan.
Nama dan jumlah departemen dalam contoh tersebut bukanlah hal yang baku, kecuali Departemen Kader dan Dakwah. Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang, dan Pimpinan Ranting berhak menentukan jumlah dan nama bagi departemen yang dibutuhkan
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIV
NASYIATUL AISYIYAH SUMATERA UTARA 25
dalam struktur organisasi sesuai dengan kondisi dan sumber daya yang dimiliki masing- masing. Misalnya jika periode kedepan isu kesehatan dan lingkungan menjadi isu yang perlu digerakan maka bisa jadi departemen kesehatan dan dapat dimunculkan dengan penamaan bebas ditentukan oleh pimpinan yang membentuk. Adapun tujuan dan strategi tiap-tiap bidang tersebut adalah sebagai berikut dalam matrik program bidang:
IX. MATRIKS PROGRAM 2022-2026
MATRIKS PROGRAM BIDANG NASYIATUL AISYIYAH PERIODE 2022-2026
Bidang Organisasi Isu
Strategis
Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas Hasil yang diha-
rapkan 2026 Kapasitas
dalam identifikasi dan
kreativitas dalam merespon kebutuhan dan
kekhasan lokal
Menyusun program yang kreatif,
inovatif, dan variatif untuk kuatnya eksistensi dan peran Nasyiatul Aisyiyah sesuai kebutuhan
dan kekhasan lokal di masing- masing ting- katan baik dari daerah, cabang, maupun ranting
1. Program dakwah dan advokasi Nasyiatul Aisyiyah terlaksana dan tertata hingga selu- ruh pimpin- an daerah
2. Program kerja yang disusun
mencermin- kan gerakan responsif terhadap ke- adilan sosial, perempuan dan anak
Memetakan kebutuhan dan potensi pimpinan di masing-masing tingkatan
Mengembang- kan konsep penyusunan program berba- sis kebutuhan dan potensi
1. Workshop mendesain program berbasis ke- butuhan dan perubahan atau dampak
2. Upgrading pimpinan
Adanya pro- gram secara ter- tulis, terstruktur, terlaksana dan terdokumentasi- kan dengan baik di seluruh level pimpinan
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIVNASYIATUL AISYIYAH49
Isu Strategis
Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas Hasil yang diha- rapkan 2026
Mengimple- mentasikan isu strategis dan aktual
berkaitan dengan kebu- tuhan
perempu- an dan anak Penerbitan pan- duan organisasi yang berkaitan dengan isu perempuan &
anak
Penerbitan panduan orga- nisasi berkaitan dengan isu-isu
perempuan dan anak sesuai de- ngan kebutuhan kekhasan lokal masing-masing daerah (seperti kalender/per- ingatan hari perempuan &
anak/hari asi/ panduan berba- sis kebutuhan perempuan/ anak
1. Tersedianya daftar isu strategis perempuan dan anak
2. Terbitnya buku pandu- an terkait isu
perempuan dan anak
3. 80% program kerja dan ak- tivitas yang
dilakukan berdasarkan isu strategis dan sesuai dengan kebutuhan perempuan
dan anak.
PIMPINAN WILAYAHNASYIATUL AISYIYAH50
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas Hasil yang diha- rapkan 2026 Program
dakwah dan advokasi Nasyi- atul Aisyiyah terlaksana dan tertata hingga seluruh pimpin- an daerah
Meningkatkan efektivitas koordinasi dan
komunikasi di setiap level pimpinan dalam
menggerakkan organisasi
Pengembangan manajemen organisasi ber- dasarkan level hierarki dan adaptif terhadap situasi pimpinan
Workshop manajemen organisasi
1. Mekanisme kerja struktur level pim- pinan tidak tumpang tindih
2. Tersusunnya konsep dan panduan manajemen organisasi yang dapat diterapkan disemua level
pimpinan
3. Terbentuk- nya komuni- kasi intensif antar level pimpinan.
Penyusunan dan Sosialisasi panduan yang diterbitkan organisasi secara intensif, terstruktur dan berkelanjutan
1. Pimpinan memahami panduan- pandua n organisasi
2. Panduan tersosialisasi- kan minimal sampai ting- kat daerah
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIVNASYIATUL AISYIYAH51
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas Hasil yang diha- rapkan 2026 Forum komuni-
kasi antar jen- jang pimpinan sebagai forum sinergi program dan kontrol kebijakan seperti (Lintas Daerah/
LINDA), TURBA
Adanya sinergi program antar tingkat pim- pinan
1. Menyediakan sarana dan prasarana sekretariat sebagai pusat untuk meng- gerakkan organisasi, pusat infor- masi dan
1. Mengelola keberadaan sekretariat;
2. Memaksimal kan fungsi sekretariat sebagai pusat kegiatan, informasi, komunikasi,
1. 100% PDNA
memiliki sekretariat tetap dan berfungsi aktif;
2. Terdapat sek- retariat dan database/pu- sat informasi organisasi
di semua pimpinan Daerah;
3. Dokumen- tasi kegi- atan yang tersistem dan mudah dikelola.
PIMPINAN WILAYAHNASYIATUL AISYIYAH52
komunikasi;
2. Penataan dokumentasi kegiatan baik fisik maupun digital.
dan doku- mentasi;
3. Menyusun sistem doku- mentasi baik fisik maupun digital yang mudah dikelola untuk semua kegiatan .
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas Hasil yang diha- rapkan 2026 Pengembangan
keprotokolan organisasi pada semua lintas pimpinan
Menyeleng- garak an dan menindaklan- juti workshop keprotokolan
1. Setiap pimpinan melaksana- kan minimal 1 kali dalam 1 periode;
2. Terdapat panduan keprotokolan yang men- jadi rujukan
organisasi di semua level pimpinan ; Menggerakkan
daerah, cabang dan ranting untuk kuatnya
Program dakwah dan advokasi Nasyi- atul Aisyiyah
Mengaktifkan regenerasi kader Nasyiah melalui kegiatan tatap
Melakukan dan menginisiasi forum kajian, talkshow, kelas
1. Kajian untuk remaja dan perempuan bertema isu-
1. Terbentuknya kelompok ka- jian rutin di semua level
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIVNASYIATUL AISYIYAH53
eksistensi Nasyi- atul Aisyiyah sesuai dengan kebutuhan dan kekhasan lokal
terlaksana dan tertata hingga seluruh pimpin- an wilayah
muka berbasis kebutuhan dan kekhasan lokal
keterampilan, diskusi-disku- si di cabang,
ranting
isu aktual
2. Pelatihan keterampilan (softskill dan hardskill
pimpinan
2. Adanya kegi- atan berbasis keterampilan di cabang dan ranting
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas Hasil yang diha- rapkan 2026 Program
dakwah dan advokasi Nasyi- atul Aisyiyah terlaksana dan tertata hingga seluruh pimpin- an daerah
Memetakan fokus regenerasi kader sesuai dengan kondisi dan potensi lokal masing-masing
Menyusun peta potensi cabang dan ranting
1. Membentuk dan mengak- tifkan cabang dan ranting;
2. Membentuk tim lembaga/
pengelola/pe- ngembanga n cabang/
ranting NA
1. Adanya peningkat- an jumlah cabang dan ranting serta
keaktifannya;
2. Terdapat penambahan 50% cabang dan ranting baru dan aktif di setiap periode.
PIMPINAN WULAYAHNASYIATUL AISYIYAH54
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas Hasil yang diha- rapkan 2026 Program
dakwah dan advokasi Nasyi- atul Aisyiyah terlaksana dan tertata hingga seluruh pimpin- an wilayah
Memetakan pro- gram unggulan sesuai kondisi dan potensi lokal
Mengembang- kan program- program unggulan di daerah, cabang dan ranting
1. Penyusunan panduan program unggulan
2. Memasifkan implemen- tasi program
unggulan di daerah, cabang dan ranting
1. Adanya panduan dan satu program unggulan di cabang/
ranting
2. Terdapat program
unggulan yang sesuai dengan isu dan
potensi yang dimiliki tiap daerah/
cabang.
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIVNASYIATUL AISYIYAH55
Sinergi dan ko- laborasi dengan berbagai pihak dalam mengem- bangkan organi- sasi NA
Menguatkan sinergi dan ko- laborasi dengan berbagai pihak di berbagai bi- dang dalam ke- berlanjutan dan pengembangan organisasi
Proaktif
memperkuat ke- mitraan kepada lembaga-lemba- ga nasional dan internasional
Mengoptimal- kan organisasi dan peran kader Nasyiah untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam program- program yang sesuai dengan gerakan Nasyiah
Sinergi dan kola- borasi program lintas Ortom, Persyarikatan, Kementrian, Dinas, NGO, Komunitas dan Ormas lain yang sesuai dengan visi, misi dan arah kebijakan Nasyiah
Audiensi dan MOU dengan Ortom, persyari- katan, Kemen- trian, Dinas, NGO, Instansi, komunitas dan ormas lain yang sesuai dengan visi, misi dan arah kebijakan Nasyiah
70% diseluruh level pimpinan menjalin kerja- sama atau me- miliki program berkelanjutan dengan berbagai lembaga baik pemerintah maupun non-pemerin- tahan
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas Hasil yang diha- rapkan 2026 Membangun
kerjasama untuk meningkat- kan akses dan kapasitas kader agar memper- oleh beasiswa dalam rangka keberlanjutan pendidikan ke jenjang yang tinggi
Gerakan Sarjana dan Master
Kader Nasyiah melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi sesuai kapasi- tasnya
PIMPINAN WILAYAHNASYIATUL AISYIYAH56
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas Hasil yang diha- rapkan 2026 Memperluas
daya jangkau organisasi di masyarakat luas
Memfungsi- kan Lembaga non struktural sebagai wadah aktivitas bagi masyarakat umum serta sebagai sarana rekrutmen anggota
1. Adanya lembaga non struktural yang terben- tuk di tingkat wilayah;
2. 50% pimpin- an memiliki lembaga non- struktural yang sesuai dengan isu strategis dan kebutuhan tiap pimpin- an
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas Hasil yang diha- rapkan 2026 Program
dakwah dan advokasi Nasyi- atul Aisyiyah terlaksana dan tertata hingga seluruh
pimpin- an wilayah
Mengelola pendanaan organisasi secara efisien dan trans- paran baik dari penggalangan dana, perenca- naan, penggu- naan hingga pelaporan
Meningkatkan penggalangan dana serta mela- kukan pengelo- laan anggaran berdasarkan perencanaan kebutuhan
Workshop/pelati han pengelolaan keuangan dan fundraising (penggalangan dana)
1. Terverifikasi- nya laporan keuangan;
2. Adanya re- kening resmi organisasi;
3. Terdapat panduan pengelolaan
keuangan organisasi;
4. 80% Pimpin- an daerah/ cabang sudah memiliki mekanisme pengelolaan keuangan yang terstan-
darisasi.
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIVNASYIATUL AISYIYAH57
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas Hasil yang diha- rapkan 2026 Menggiatkan
keterlibatan kader Nasyiatul Aisyiyah dalam agenda-agenda strategis baik di level nasional maupun interna- sional
Proaktif
memperkuat ke- mitraan kepada lembaga-lemba- ga nasional dan internasional
Meningkat- kan kapasitas pimpinan dalam melakukan dan menjalin kerja- sama dengan berbagai sektor
Workshop kerjasama de- ngan Lembaga pemerintah dan non pemerintah baik di dalam maupun luar negeri
1. Setiap pim- pinan memi- liki kegiatan/
program kerjasama dengan ber- bagai pihak ;
2. Terjalinnya kerjasama yang saling
menguntung- kan dengan berbagai pihak baik
pemerintah/
non- p eme- rintahan.
PIMPINAN WILAYAHNASYIATUL AISYIYAH58
Internasionali- sasi organisasi Nasyiah
Menjadikan me- dia sebagai sara- na perwujudan eksistensi dan peran Nasyiatul Aisyiyah di kancah global/
internasional
Menggiatkan keterlibatan kader Nasyiatul Aisyiyah dalam agenda-agenda strategis baik di level nasional maupun interna- sional
Revitalisasi media informasi dan komuni- kasi Nasyiatul Aisyiyah
Meningkatkan fungsi media in- formasi Nasyiah sebagai syiar di lingkup nasional dan internasi- onal
1. Mengelola media Nasyi- ah yang ber- sifat tertulis, online dan bilingual;
2. Mengelola media sosial Nasyiah seca- ra profesional dan massif;
1. Adanya me- dia nasyiah online dan bilingual;
2. Pengguna- an media
bilingual dari tingkat
pimpinan wilayah hingga pimpinan daerah
3. 80% pimpin- an memiliki media infor- masi;
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas Hasil yang diha- rapkan 2026 Mengembang-
kan dan men- jalin kerjasama dengan media untuk mempub- likasikan kegiat- an Nasyiah dan isu-isu strategis
Menyedia- kan database
informasi terkait daftar media internasional maupun lokal
Penyusunan da- tabase informasi terkait daftar media interna- sional maupun lokal baik offline dan online
Memiliki data base media internasional dan lokal yang bekerjasama dengan Nasyiah
Memperkuat ke- mitraan dengan lembaga-lemba- ga internasional
Mengem- bangkan dan menjalin kerja- sama dengan lembaga-lemba- ga internasional yang sesuai dengan visi misi Nasyiah
Menggiatkan keterlibatan kader Nasyiatul Aisyiyah dalam agenda-agenda strategis di level internasional
1. Seminar/
konferensi internasional
2. Kerjasama program de- ngan jaring- an/ lembaga/
orga nisasi/
instansi inter- nasional
1. Terseleng- garanya seminar internasional;
2. 50% pimpin- an menjalin kerjasama dalam berba- gai agenda baik nasional
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIVNASYIATUL AISYIYAH59
maupun internasional;
3. Keterlibatan di forum- forum kerja- sama antara pimpinan nasyiah di berbagai level dengan mitra nasio- nal maupun internasional.
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas Hasil yang diha- rapkan 2026 Menguatkan
eksistensi Nasyi- atul Aisyiyah di nasional
Menggiatkan keterlibatan kader Nasyiatul Aisyiyah dalam agenda-agenda strategis baik di level nasional maupun interna- sional
Menggerakkan kader Nasyiah untuk aktif terlibat dalam gerakan Nasyi- atul Aisyiyah di nasional
Pengembangan struktur organi- sasi cabang isti- mewa Nasyiatul Aisyiyah
1. Penyusunan panduan pembentuk- an cabang/
Rantin
1. Terdapat ko- munitas/ran- ting Nasyiah
PIMPINAN WILAYAHNASYIATUL AISYIYAH60
Bidang Keislaman
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas Hasil yang diha-
rapkan 2026 Kapasitas dalam
identifikasi dan kreativitas dalam merespon kebutuhan dan kekhasan lokal
Untuk mengu- atkan eksistensi dan peran Nasyiatul Aisyi- yah di masya- rakat
1. Program dakwah dan advokasi Nasyiatul Aisyiyah terlaksana dan tertata hingga seluruh level pimpinan;
2. Program kerja yang disusun mencermin- kan gerakan responsif terhadap kea- dilan sosial
Pembentuk- an program keislaman yang sesuai kebutuh- an dan kekhasan lokal masing masing wilayah
Menggerakkan program kajian - kajian keislam- an yang dipa- dukan dengan kebutuhan dan kekhasan lokal
1. Mengelo- la kajian keislaman berbasis nilai profetik dan islam wasathiyah seperti: kaji- an nilai-nilai islam wasat- hiyah, kajian KMTNA dan lainnya;
2. Menggerak- an kajian intensif dikalangan
1. 50 % pimpin- an telah me- nyelenggara- kan KMTNA dan Islam wasathiyah;
2. Terbentuk- nya kelom- pok kajian rutin secara periodik minimal 1 bulan sekali dengan pan- duan yang tersusun secara siste-
TANFIDZ KEPUTUSAN MUSYWIL XIVNASYIATUL AISYIYAH61
pimpinan dan anggota Nasyiah teru- tama tentang isu-isu sosial,
matis dalam kurikulum;
3. Adanya ka- jian tematik dan kon- tekstual di seluruh level pimpinan;
4. 50% Pimpin- an NA me- nyelenggara- kan Samara Course.
Isu Strategis Tujuan Indikator Strategi Program Aktivitas Hasil yang diha- rapkan 2026 keperempu-
ana n dan anak yang
disesuaikan dengan kon- disi kekhasan lokal dianta- ranya: kajian tematik fiqh perempuan, dan lainnya;
3. Menyeleng- gara kan Sa- mara Course.
Sistem ideo- logisasi Islam Berkemajuan dalam perkade- ran informal dan non formal serta program Nasyi- atul Aisyiyah lainya
Menguatkan ideologi Islam berkemajuan dalam diri setiap kader NA
1. Program dakwah dan advokasi Nasyiatul Aisyiyah terlaksana dan tertata hingga seluruh level pimpinan
2. Program-pro- gram yang diarahkan untuk mewu- judkan kader yang berkara- kter lokal berwawasan global, yang
Meningkatkan pemahaman kader mengenai produk pemi- kiran/ideologi Muhammadiyah dan Nasyiah
penguatan ideologi kader melalui kajian produk pemikir- an atau ideologi Muhammadiya h dan Nasyiah
1. Kajian HPT, PHIWM
2. Penyusunan panduan, Dakwah Nasyiah dan panduan keislaman
1. Adanya ka- jian ideologi Muhamma- diyah dan Nasyiah setiap 3 bulan sekali di semua level pimpinan
2. Tersusunnya dan Tersosia- lisasikannya buku pandu- an dakwah nasyiah dan keislaman di seluruh
Daerah/Cabang
PIMPINAN WILAYAHNASYIATUL AISYIYAH62