Kepada Yth, Jakarta, 02 April 2024 Tim Pemeriksa Pajak
KPP Pratama Kosambi Di Tempat,
Nomor : 001/SPHP/IV/2024 Lampiran :
Perihal : Tanggapan atas Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan Nomor – 00215/RIKSIS/KPP.0806/2024 Tanggal 22 Maret 2024
Melalui surat ini kami ingin memberikan tanggapan bahwa : Nama : Indriani Suhartono
Alamat : Jalan Raya Tanjung Pasir KP. Pondok Bahagia Nomor 18 Tegal Agus, Telunaga, Tangerang Banten.
Jabatan : Direktur
Selaku Wakil / Pengurus dari Wajib Pajak:
Nama : PT RANTAI JARINGAN SUKSES NPWP : 42.229.043.7-418.000
Alamat : Jalan Raya Tanjung Pasir KP. Pondok Bahagia Nomor 18 Tegal Agus, Telunaga, Tangerang Banten.
Temuan atau koreksi yang dilakukan oleh Pemeriksa atas :
1. PPh Badan Koreksi terjadi pada :a. Peredaran Usaha sebesar Rp 922.664.590, menurut Pemeriksa terdapat peredaran usaha yang belum dilaporkan oleh Wajib Pajak. Koreksi dilakukan atas peredaraan usaha oleh pemeriksa berdasarkan pada pengujian atau Rekonsilasi Arus Piutang dengan perhitungan sebagai berikut :
Hasil pengujian arus piutang adalah sebagai berikut :
Saldo Akhir Piutang
Dagang +
R p.
840.981.37 5 Ditambah
: Pelunasan Piutang/Penerimaan dari Pelanggan
- Penerimaan Kas
+ R p.
2.359.965.3 80 - Bank BCA No. Rek.
2888208181 +
R p.
26.349.257.
447 - Bank BCA No. Rek.
2889128181 +
R p.
4.815.526.9 16 - Bank OCBC No. Rek.
405800009616 +
R
p. 0
- Bank Permata No. Rek.
01811828811 +
R
p. 0
- Net-off Piutang dengan
Utang +
R p.
10.155.381.
119 Dikurangi
:
Saldo Awal Piutang
Dagang -
R
p. 337.892 Total Penyerahan dan Penghasilan dari Luar Usaha
(include PPN) R
p. 44.520.774.
345 PPN yang dipungut sendiri (cfm SPT Masa PPN
2022 )
- Januari
2022 R
p. 26.273.637 - Februari
2022 R
p. 24.653.344 - Maret
2022 R
p. 1.459.316.039 - April
2022 R
p. 246.531.735
- Mei
2022 R
p. 347.132.028 - Juni
2022 R
p. 70.362.926 - Juli
2022 R
p. 153.305.320 - Agustus
2022 R
p. 102.996.422
- September 2022 R
p. 397.466.840 - Okober
2022
R
p. 461.252.574 - Nopember
2022
R
p. 441.104.355 - Desember
2022
R
p. 452.388.640 Jumlah PPN yang dipungut sendiri masa pajak Januari s.d.
Desember 2022 -
R
p. 4.182.783.8 60 DPP Penyerahan yang Terutang
PPN
R p.
40.337.990.
485 Penyerahan PPN cfm. Wajib
Pajak
R p.
39.399.459.
832
Menurut Wajib Pajak, Kami tidak setuju atas koreksi arus piutang yang dilakukan oleh Pemeriksa karena Wajib Pajak tidak setuju Net Off Piutang dengan Utang dicatat dalam Rekonsiliasi Arus Piutang sebesar Rp 10.155.381.119
Net Off Piutang dengan Hutang ini adalah PT Mitra Anugrah Sejahtera Tbk selaku Holding atau pemilik Mayoritas dari PT Rantai Jaringan Sukses memberikan dana untuk pra operasional dan membiaya kegiatan PT Rantai Jaringan Sukses dalam tahun tahun pertama berdiri, kemudian, atas piutang tersebut di Potong atau di net dengan Hutang dan menjadi setoran modal. Sehingga, atas Net Off Hutang dan Piutang ini dijadikan sebagai peredaran usaha tentu saja Wajib Pajak Keberatan dan memohon dapat dibatalkan koreksi tersebut.
Sebagai Bahan pertimbangan, Wajib Pajak memberikan Laporan Auditor yang final
yang telah berisi Opini dari Auditor.
2. Koreksi atas PPh pasal 23 sebesar Rp 1.078.587, Wajib pajak dapat menerima koreksi ini.
3. Koreksi PPh Final Pasal 4 ayat 2 sebesar Rp 40.737.706.463, Wajib Pajak tidak setuju atas koreksi ini. Koreksi ini terdiri dari Penambahan Omzet berdasarkan Arus Piutang sebesar Rp 938.530.635 serta Omzet atas perusahaan sebesar Rp 39.454.325.895 yang dikenakan PPh Final sesuai PP 55 tahun 2022.
Menurut Wajib Pajak, atas koreksi Arus Piutang telah wajib pajak sampaikan pada angka 1 diatas bahwa Wajib Pajak tidak setuju untuk di koresi Peredaraan Usaha berdasarkan Net Off Hutang dan Piutang antara Induk dengan Cabang perusahaan. Selisih omzet yang dikenakan PP 55 tahun 2022, melalui PMK Nomor 99/PMK.03/2018 Wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Direktur Jenderal Pajak melalui :
A. Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak Pusat Terdaftar,
B. Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan atau Kantor Pelayanan Pajak Mikro yang berada di wilayah kerja kantor pelayanan pajak wajib pajak pusat terdaftar, atau
C. Saluran tertentu yand ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak
Wajib Pajak memilih untuk memberitahukan kepada Direktur Jenderal pajak
menggunakan saluran tertentu yaitu dengan kanal / Saluran DJP Online yang terdapat pada Lampiran KSWP dimana Wajib Pajak telah melakukan update profil secara daring dengan bukti sebagai berikut :
Kemudian Wajib Pajak mencoba untuk melakukan pegecekan atau validasi terhadap Tarif yang akan digunakan dalam menghitung Pajak Penghasilan Wajib Pajak dan Wajib Pajak mendapatkan bawah Wajib Pajak sudah tidak memenuhi Kriteria Wajib Pajak PP 55 tahun 2022 dengan bukti tangkapan layar sebagai berikut :
Dengan bukti tangkapan layar diatas, maka Wajib Pajak sudah tidak diizinkan untuk menggunakan Perhitungan Pajak Penghasilan sesuai dengan PP 55 tahun 2022.
Sehingga, Wajib Pajak berinisiasi menggunakan tarif pajak normal yang yang lebih tinggi daripada tarif pajak sesuai PP 55 tahun 2022.
Dengan alasan wajib pajak diatas, mohon Pemeriksa dapat membatakan dan mengabulkan permohonan Wajib Pajak.
4. Koreksi atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp 938.530.653, Wajib Pajak tidak bisa menerima koreksi atas penambahan PPN berdasarkan pengujian arus piutang yang ditambahkan berdasarkan net off piutang dengan hutang dimana koreksi tersebut bukan merupakan penjualan yang terjadi pada Wajib pajak dan alasan kami sudah kami jelaskan pada angka 1 diatas.
Sehingga Wajib Pajak mohon atas koreksi PPN ini dapat dibatalkan oleh Pemeriksa.
5. Koreksi atas bea Materai sebesar Rp 6.180.000, Wajib Pajak setuju dan dapat menerima koreksi tersebut.
Perhitungan pajak Setelah tanggapan dari Wajib Pajak adalah sebagai berikut :
PPh Lebi Bayar pada Peredaran Usaha -
451.135.000,0 0
PPh Pasal 21
-
PPh Pasal 23 - Setuju
1.078.587,00 PPh Pasal 4 ayat 2 - Setuju atas Renovasi
15.988.639,00 PPN Dalam Negeri
-
Bea Materai
6.180.000,00
Lebih Bayar Wajib Pajak
-
427.887.774,0 0