• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggapan peserta didik terkait penggunaan model pembelajaran Discovery Learning adalah baik

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Tanggapan peserta didik terkait penggunaan model pembelajaran Discovery Learning adalah baik"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Discovery Learning terhadap warisan tanggung jawab di TNBBS dan hasil belajar kognitif siswa. Data akuntabilitas siswa diperoleh melalui angket skala Likert yang hasilnya dianalisis dengan menggunakan uji One-Way ANOVA, sedangkan data hasil belajar siswa diperoleh dari soal tes yang hasilnya dianalisis dengan menggunakan independent sample T- tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran Discovery Learning terhadap warisan tanggung jawab di TNBBS dan hasil belajar kognitif siswa pada taraf signifikansi 0,05 dengan sig 0,00 dan sig 0,00.

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery and Learning pada Warisan Tanggung Jawab Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dan hasil belajar siswa” sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung. Kepada dosen, staf dan siswa kelas X SMA Negeri 1 Semaka atas bantuan dan kerjasamanya dalam riset;

PENDAHULUAN

Latar Belakang dan Masalah

Materi ekosistem diharapkan dapat membantu siswa menumbuhkan dan mengembangkan tanggung jawab terhadap warisan TNBBS. Tipe pembelajaran kooperatif Investigasi kelompok sikap siswa terhadap tanggung jawab ekosistem terhadap keberadaan cagar budaya TNBBS. Dimensi yang paling dikuasai siswa untuk meningkatkan sikap peduli terhadap warisan TNBBS adalah kasih sayang.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Ruang Lingkup Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Model Pembelajaran Discovery Learning

Pengalaman belajar yang diperoleh siswa langsung dari lingkungan dapat meningkatkan perilaku peduli dan budaya lingkungan yang akan berdampak positif pada peningkatan perilaku. Discovery learning melibatkan siswa sepenuhnya dalam suatu kegiatan pembelajaran, siswa didorong untuk merefleksi diri, bereaksi, menentukan akibat dari tindakan dan mengambil keputusan yang relevan dengan situasi pembelajaran. Pembelajaran penemuan ini berpusat pada siswa, sehingga karakter positif seperti tingkat tanggung jawab siswa dapat dikembangkan melalui pembelajaran penemuan.

Dalam pembelajaran penemuan, siswa diajarkan untuk lebih mandiri, mandiri, dan mandiri. Peserta didik belajar merumuskan masalah atau membuat strategi tanya jawab secara kritis dan kreatif guna memperoleh informasi yang relevan. Pada tahap ini siswa dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan tanda tanya atau kebingungan yang kemudian dilanjutkan dengan memberikan rangsangan sehingga timbul keinginan untuk menyelidiki secara mandiri.

Pemberian stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk memfokuskan siswa pada keadaan siap belajar dan membantu siswa mendalami materi. Pada tahap ini, mahasiswa diberi kesempatan untuk melakukan pencarian sebanyak-banyaknya dengan narasumber yang relevan, baik melalui kunjungan lapangan, praktikum, wawancara maupun studi pustaka. Pada tahap ini, siswa melakukan penyelidikan yang cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang dikemukakan.

Selain memiliki beberapa keunggulan, menurut Hosnan model Discovery Learning juga memiliki beberapa kelemahan yaitu (1) membutuhkan waktu yang lama karena pendidik dituntut untuk mengubah kebiasaan mengajar yang umumnya hanya sebagai pemberi informasi menjadi fasilitator. , motivator dan mentor; (2) kemampuan berpikir rasional siswa masih terbatas; dan (3) tidak semua siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan cara ini karena sudah terbiasa dengan model ceramah.

Responsibility Peserta Didik

Menurut teori Hegel yang dikembangkan oleh Mark Alznauer, indikator tanggung jawab meliputi: 1) kepatuhan, 2) kepedulian, dan 3) tindakan. Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya terhadap dirinya sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa (Majjid), seseorang untuk mencegah kerusakan lingkungan atau diarahkan pada perbaikan kehidupan. lingkungan.

Tanggung jawab terhadap lingkungan terdiri dari keseluruhan (tanggung jawab sosial dan tanggung jawab pribadi untuk membantu lingkungan) atau hanya mengacu pada salah satu aspek. Pengetahuan tentang lingkungan merupakan salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap perilaku bertanggung jawab terhadap lingkungan. Peningkatan pengetahuan tentang lingkungan akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perilaku bertanggung jawab terhadap lingkungan (Habibie.

Heritage Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

Peningkatan pengetahuan tentang lingkungan akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perilaku bertanggung jawab terhadap lingkungan (Habibie, 2020: 24). TNBBS memiliki potensi konservasi jangka panjang terbesar dan paling beragam di Sumatera, termasuk berbagai spesies yang terancam punah. Indonesia menempati posisi keempat sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia yang berarti memiliki laju pembangunan yang pesat.

Keberadaan taman nasional untuk melindungi habitat alam dan satwa liar juga harus memperhatikan hak dan mata pencaharian penduduk setempat. Perambahan atau perampasan kawasan hutan negara secara liar merupakan masalah utama di TNBBS yang menyebabkan hilangnya hutan dataran rendah dengan keanekaragaman yang tinggi (Sanudin, 2016). Sebagian besar habitat satwa liar di TNBBS telah diubah dan dipersempit oleh aktivitas manusia seperti penebangan liar, pembangunan jalan lintas provinsi yang melewati kawasan tersebut, dan perambahan lahan yang digunakan untuk kegiatan pertanian, yang berdampak buruk yang dapat mengganggu keberadaan dan kelestarian satwa liar, dan dalam jangka panjang juga akan mengganggu.

Oleh karena itu, penting tanggung jawab terhadap cagar budaya TNBBS dimulai sejak dini untuk menjaga dan melestarikan situs cagar budaya TNBBS.

Hasil Belajar Kognitif

Siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran jika mampu menyerap materi yang dipelajari. Penguasaan materi, yang tidak hanya mengingat apa yang telah dipelajari, tetapi juga mencakup semua indera yang dimiliki siswa dengan berbagai proses aktivitas mental yang dinamis (Arikunto. Pada prinsipnya proses pembelajaran bertumpu pada struktur kognitif yang terbentuk, yaitu susunan fakta, konsep, dan prinsip, yang dapat membentuk satu kesatuan yang bermakna bagi siswa.

Menurut Anderson (2017), aspek kognitif dibagi menjadi enam tingkatan menurut taksonomi Bloom, yaitu: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Seorang siswa dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat menemukan suatu konsep dan memberikan penjelasan atau memberikan gambaran yang lebih mendetail tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Analisis adalah kemampuan seseorang untuk dapat menggambarkan keadaan atau keadaan tertentu pada bagian-bagian atau komponen penyusunnya.

Pada tingkat analisis ini, siswa diharapkan mampu memahami sekaligus mampu memilahnya menjadi bagian-bagian. Penciptaan (creation) adalah suatu proses dimana seseorang dituntut untuk dapat menghasilkan sesuatu yang baru dengan menggabungkan berbagai faktor yang ada.

Ruang Lingkup Materi

Pada materi ekosistem ini kita mempelajari komponen penyusun ekosistem, interaksi antar komponen ekosistem dan ketidakseimbangan yang terjadi pada ekosistem.

Kerangka Pikir

Dalam wawancara yang dilakukan di SMA Negeri 1 Semaka, banyak siswa yang tidak mengetahui bahwa TNBBS merupakan cagar budaya yang perlu dilindungi. Kegiatan penemuan yang dikejar secara aktif akan memberikan siswa hasil terbaik dan paling bermakna. Dua jenis variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Pembelajaran sebagai variabel bebas, sedangkan untuk variabel terikat dalam penelitian ini. X : Variabel bebas (model pembelajaran Discovery) Y1 : Variabel terikat 1 (tanggung jawab terhadap warisan TNBBS) Y2 : Variabel terikat 2 (hasil belajar kognitif).

Gambar 2. Bagan Kerangka Pikir Permasalahan Lingkungan di TNBBS
Gambar 2. Bagan Kerangka Pikir Permasalahan Lingkungan di TNBBS

Hipotesis Penelitian

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Populasi dan Sampel Penelitian

Desain Penelitian

Alasan peneliti menggunakan desain ini adalah penempatan subjek dalam kelompok tidak dilakukan secara acak, melainkan subjek sudah berada dalam kelompok yaitu kelompok kelas sebelum penelitian.

Tabel 3. Desain Penelitian Pretest-Posttest
Tabel 3. Desain Penelitian Pretest-Posttest

Prosedur Penelitian

Membandingkan hasil analisis data uji antara pra perlakuan dan pasca perlakuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan model pembelajaran konvensional.

Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Kemudian diperoleh 20 soal pilihan ganda yang diuji validitasnya dari 30 soal yang diberikan Kisi Soal Ekosistem sebelum Uji Kompetensi Instrumen. Untuk mengetahui reaksi siswa terhadap pembelajaran dapat ditentukan dan dilihat dalam persentase hasil penelitian dengan klasifikasi angka sebagai berikut.

Tabel 4. Kisi-kisi Soal Ekosistem Sebelum Uji Instrumen  Kompetensi
Tabel 4. Kisi-kisi Soal Ekosistem Sebelum Uji Instrumen Kompetensi

Analisis Instrumen Penelitian

Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 22.0 diperoleh hasil sebagai berikut. Tidak Valid Berdasarkan hasil uji validitas terhadap angket tanggung jawab, terdapat 27 pernyataan valid dan 8 pernyataan tidak valid.Setelah dilakukan uji reliabilitas terhadap pertanyaan untuk mengecek pengetahuan materi ekosistem dan angket tanggung jawab TNBBS dengan menggunakan program SPSS versi 22.0, diperoleh hasil sebagai berikut.

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai kepercayaan pada soal pengetahuan materi ekosistem sebesar 0,882 dengan tingkat kepercayaan sangat tinggi. Kesulitan suatu soal adalah suatu kemampuan untuk menjawab suatu soal dengan benar pada tingkat keterampilan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Semakin besar indeks kesukaran yang diperoleh dari hasil perhitungan, maka semakin mudah soal tersebut.

Tingkat kesulitan suatu soal dapat dihitung dengan SPSS dengan melihat nilai rata-rata soal tersebut. Setelah dilakukan pengujian tingkat kesulitan pada soal tes pengetahuan materi dengan SPSS versi 22.0, diperoleh hasil sebagai berikut. Berdasarkan tabel di atas, hasil pengujian tingkat kesukaran soal tes pengetahuan adalah 8 soal kategori sulit, 21 soal kategori sedang, dan 1 soal kategori mudah.

Berdasarkan tabel di atas, hasil uji daya pembeda soal tes pengetahuan adalah 21 soal dengan kriteria baik, 2 soal dengan kriteria sedang, 5 soal dengan kriteria kurang dan 2 soal dengan kriteria sangat kurang.

Tabel 11. Hasil Uji Validitas Soal Tes Pengetahuan
Tabel 11. Hasil Uji Validitas Soal Tes Pengetahuan

Teknik Analisis Data

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Pembahasan

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

Pendidik sebaiknya mencari informasi yang lebih detail dan akurat tentang pusaka TNBBS atau mengunjungi langsung pusaka TNBBS bersama siswa agar media pembelajaran yang digunakan sangat kontekstual. Siswa harus mengetahui dan mengikuti dengan benar sintaks model pembelajaran Discovery Learning dan secara aktif berkontribusi dalam kelompoknya. Pengaruh Pembelajaran Pengetahuan Pencemaran Secara Online Terhadap Sikap Peduli Lingkungan Siswa SMP Warisan TNBBS Ulubelu.

Analisis Perambahan Hutan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (Studi Kasus Desa Tirom Kecamatan Pematang Satwa Kabupaten Tanggamus). Pengaruh Model Pembelajaran Master dan Penilaian Autentik Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Payangan. Keanekaragaman hayati flora dan fauna di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Merpas Bintuhan Resort Kabupaten Kaur.

Pengaruh pedagogi tematik integratif mata pelajaran tertentu terhadap karakter disiplin, tanggung jawab dan peduli lingkungan siswa. Hubungan pengetahuan lingkungan dengan sikap peduli lingkungan siswa kelas VIII SMPN 7 Metro Tahun Pelajaran 2017/2018. Populasi dan keanekaragaman cacing tanah di berbagai lokasi di Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe group inquiry pada materi ekosistem terhadap sikap siswa tentang tanggung jawab ekosistem terhadap keberadaan cagar budaya TNBBS.

Gambar

Tabel 2. Keluasan dan Kedalaman KD 3.10  Kompetensi Dasar
Gambar 2. Bagan Kerangka Pikir Permasalahan Lingkungan di TNBBS
Gambar 3. Hubungan antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat  Keterangan :
Tabel 3. Desain Penelitian Pretest-Posttest
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning Dalam Peningkatan Hasil Belajaran Siswa Di Sekolah Dasar.. Desain Pembelajaran Materi Pecahan Menggunakan Pendekatan