97 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
1. Dropship merupakan sistem jual beli secara e-commerce yang disediakan oleh supplier dalam jual beli melalui media online maupun marketplace yang memungkinkan adanya transaksi jual beli antara dropshipper sebagai penjual dan konsumen sebagai pembeli.
Seorang dropshipper dalam menjalankan jual beli secara dropship tidak memiliki dan menguasai barang yang dijualnya tersebut, melainkan barang yang dijualnya ada pada supplier. Sistem dropship ini melibatkan 4 (empat) pihak yaitu supplier, dropshipper, konsumen, dan jasa ekspedisi.
2. Hak-hak serta kewajiban dropshipper dan konsumen telah diatur dalam UUPK, karena transaksi dengan sistem dropship ini pada dasarnya sama dengan transaksi biasa yang melibatkan pelaku usaha dan konsumen.
3. Berdasarkan analisis yang telah diuraikan di dalam Bab IV:
a. Dropshipper dalam jual beli barang secara dropship melalui marketplace dapat dikenakan tanggung jawab kontraktual (contractual liability) berdasarkan UUPK, apabila dropshipper tersebut mencantumkan klausula eksonerasi, doktrin keseketikaan, dan penyalahgunaan keadaan. Hal tersebut dikarenakan:
- Adanya hubungan kontraktual antara dropshipper dan konsumen yang didasari oleh kontrak baku yang telah distandarisasi oleh dropshipper.
98 - Dalam mengiklankan produknya, dropshipper telah mencantumkan keterangan-keterangan mengenai barang, harga barang, jumlah minimal yang harus dibeli oleh konsumen, jasa ekspedisi yang akan digunakan dalam pengiriman barang, kapan pengiriman barang akan dilakukan, bank apa yang akan digunakan untuk melakukan transaksi sebagaimana semua ketentuannya telah distandarisasi oleh dropshipper. Oleh karena itu, penulis menyimpulkan bahwa keterangan-keterangan yang dicantumkan oleh dropshipper tersebut merupakan salah satu bentuk dari kontrak baku.
b. Dropshipper dalam jual beli barang secara dropship melalui media chatting online tidak dapat dikenakan tanggung jawab berdasarkan UUPK, hal tersebut dikarenakan:
- Dropshipper tidak dapat dikenakan tanggung jawab kontraktual berdasarkan UUPK karena hubungan kontraktual antara dropshipper dan konsumen tidak didasari oleh kontrak baku/standar (standardized contracts) melainkan hubungan kontraktual yang didasari oleh kebebasan berkontrak (freedom of contract) serta transaksi antara dropshipper dan konsumen ini dilakukan melalui media chatting online.
- Dropshipper tidak dapat dikenakan tanggung jawab produk berdasarkan UUPK karena tanggung jawab produk (product liability) berdasarkan UUPK didasari dengan tidak adanya hubungan langsung antara pelaku usaha dan konsumen, sedangkan dalam sistem jual beli secara dropship adanya hubungan langsung antara dropshipper dan konsumen serta dropshipper bukan merupakan produsen yang melakukan proses penyediaan produk
99 melainkan dropshipper merupakan pelaku usaha yang hanya menjual barang kepada konsumen.
- Dropshipper tidak dapat dikenakan tanggung jawab jasa profesional karena dropshipper bukan merupakan pelaku usaha yang memberikan jasa professional, hal tersebut dikarenakan dropshipper merupakan pelaku usaha barang yang menjual barang kepada konsumen.
- Dropshipper tidak dapat dikenakan tanggung jawab komersil yang menjalankan usahanya dalam bidang jasa karena dropshipper bukanlah merupakan pemberi jasa komersial melainkan dropshipper merupakan pelaku usaha barang yang menjual barang kepada konsumen.
4. Pertanggung jawaban yang dapat dikenakan pada dropshipper dalam jual beli barang secara dropship melalui marketplace adalah tanggung jawab kontraktual berdasarkan UUPK, sedangkan pertanggung jawaban yang dapat dikenakan pada dropshipper dalam jual beli barang secara dropship melalui media chatting online adalah tanggung jawab kontraktual berdasarkan perbuatan wanprestasi yang diatur dalam KUH Perdata.
5. Upaya hukum yang dapat dilakukan oleh konsumen dalam jual beli barang secara dropship melalui marketplace dapat ditempuh melalui 2 cara, yaitu:
1. Pengadilan (litigasi)
Dengan cara mengajukan gugatan ke Pengadilan 2. Diluar pengadilan (non-litigation)
Dengan cara mengajukan gugatan ke BPSK, gugatan dapat diajukan oleh sekelompok konsumen, lembaga
100 perlindungan konsumen swadaya masyarakat atau pemerintah.
6. Upaya hukum yang dapat ditempuh oleh konsumen apabila terjadi perbuatan wanpretasi yang dilakukan oleh dropshipper dalam jual beli barang secara dropship melalui media chatting online, dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu:
1. Di luar Pengadilan (Non Litigasi)
Dapat melalui mediasi, konsiliasi, atau arbitrase 2. Di dalam Pengadilan (Litigasi)
Dengan cara mengajukan gugatan ke Pengadilan
2. SARAN
1. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, tidak bisa dipungkiri bahwa sistem jual beli secara dropship kini menjadi candu bagi masyarakat. Demi terciptanya perlindungan terhadap konsumen dalam sistem dropship, pemerintah harus segera memperbaharui UUPK dengan membuat klausul-klausul yang berkaitan dengan jual beli secara online atau e-commerce dengan membuatnya secara terperinci dengan berbagai sistem jual beli online yang ada saat ini yang bertujuan untuk mengawasi dan menjamin perlindungan terhadap konsumen serta tujuan UUPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 UUPK dapat tercapai.
2. Perlunya pemerintah dalam menyediakan layanan pengaduan konsumen khusus dalam bidang e-commerce serta sosialisasi dari pemerintah kepada masyarakat agar lebih teliti dalam bertransaksi e- commerce
3. Terhadap dropshipper lebih teliti dalam memilih supplier, pastikan menjual barang dari supplier yang benar-benar memiliki kualitas
101 produk yang sesuai dengan apa yang ditawarkan, agar tidak merugikan konsumen.
4. Terhadap masyarakat sebagai konsumen dalam e-commerce diharapkan untuk lebih teliti dalam memilih online shop dan membantu pemerintah dalam mengawasi transaksi jual beli dengan mengadukan apabila terjadinya kerugian yang disebabkan oleh transaksi e-commerce.
102 DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Abdulkadir Muhamad, Hukum Perikatan, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1990 Abdul Halim dan Teguh Prasetyo, Bisnis E-Commerce Studi Sistem Keamanan
dan Hukum di Indonesia, Pustaka Pelajar, 2006
Abdul Halim Barkatullah, Hukum Perlindungan Konsumen: Kajian Teoritis Dan Perkembangan Pemikiran, Bandung: Nusa Media, 2008
Ahmad Syafi‟I, Step by Step Bisnis Dropshipping dan Reseller, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2013
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: PT.
Rajawali Pers, 2011
Andi Hamzah, Kamus Hukum, Ghalia Indonesia, 2005
Az. Nasution., Tinjauan Sosial Ekonomi dan Hukum pada Perlindungan Konsumen Indonesia, Pustaka Sinar Harapan, 1995
Az. Nasution, Hukum Perlindungan Konsumen, Yogyakarta: Diadit Media, 2001., Bryan A. Garner, Black’s Law Dictionary, West Publishing Co., United States,
8th Edition 2004
Djaja S. Meliala, Hukum Perdata Dalam Perspektif BW, Nuansa Aulia, 2014 Edmon Makarim, Kompilasi Hukum Telematika, Jakarta, Raja Grafindo Persada,
2003
Husni Syawali dan Neni Sri Imaniyai, Hukum Perlindungan Konsumen, Bandung:
PT Mundur Maju, 2000
Jeferlly Helianthusonfri, Ahmad Wibawa, Bisnis Praktis dan Fantastis dengan Dropship, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2013
Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Bayu Media Publishing, 2005
NHT. Siahaan., Hukum Konsumen: Perlindungan Konsumen dan Tanggung Jawab Produk, Panta Rei, 2005
103 R. Subekti, Hukum Perjanjian, Jakarta: Intermasa, 1987
R. Subekti, Aneka Perjanjian, PT Citra Aditya Bakti, 2014 R. Wiryono P, Asas Hukum Perjanjian, Sumur Bandung: 1960.
Suyanto M, Strategi Periklanan pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia, Andi, Yogyakarta: 2003
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Rajagrafindo Persada, 2000
Tirtodiningrat, Ikhtisar Hukum Perdata dan Hukum Dagang, Jakarta: PT Pembangunan, 1984
Wahyu Sasongko, Ketentuan-Ketentuan Pokok Hukum Perlindungan Konsumen, Bandar Lampung: UNILA, 2007
Undang-Undang
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Undang-Undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Undang-Undang No 11 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 11/M- DAG/PER/3/2006 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Agen Atau Distributor Barang Dan/Atau Jasa
Jurnal
Agung Firmansyah, Pengembangan Alternatif Model E-Payment B2C (Business to Consumer) Untuk Masyarakat Indonesia, FASILKOM UI, 2009., yang dikutip dari Turban E, King D, 2002
Annisa Ananda, E-commerce Dengan Menggunakan Sistem Drop Shipping
Berdasarkan Hukum Perjanjian, UNPAR, 2013
https://library.unpar.ac.id/index.php?p=show_detail&id=192404#
Tuti Herawati, Tanggung Jawab Pelaku Usaha Asuransi Kebakaran Terhadap Konsumen Dalam Rangka Penegakan Hukum Perlindungan Konsumen,
104 UNPAR, https://library.unpar.ac.id/index.php?p=show_detail&id=65218
#,2002
Ery Agus Priyono, Dewi Hendrawati et al, Tanggung Jawab Dropshipper Dalam Transaksi E-Commerce Dengan Cara Dropship Ditinjau Dari Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1999, vol 5, no 3, 2016, https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/article/view/12539/12169
Catatan
Diktat Perkuliahan Hukum Perikatan oleh Prof. Dr. Johannes Gunawan, S.H., LL.M.
Diktat Perkuliahan Hukum Perlindungan Konsumen Prof. Dr. Johannes Gunawan, S.H., LL.M.
Internet
Article 2 (a) UNCITRAL Model Law On Electronic Commerce Kamus Besar Bahasa Indonesia http://www.kbbi.web.id/
Kamus Besar Bahasa Indonesia https://kbbi.kemdikbud.go.id/
Kompasiana.com, Bisnis Dropship di Dunia Maya Why Not https://www.kompasiana.com/muhaj iraminy/bisnis-dropship-di-dunia- maya-why not_5710d590327b616e09f65aab (diakses pada 15 Desember 2017, pukul 19:20)
Bagus Subekti, Memulai Bisnis Online Sebagai Dropshipper https://digitalentrepreneur.id/memulai-bisnis-dropship/ (diakses pada tanggal 5 April 2018, pukul 19:38)
Putri Agus, Kenali Perbedaan Dropship dan Reseller Untuk Memulai Bisnis https:/ /digitalentrepreneur.id/perbedaan-dropship-dengan-reseller/
(diakses pada tanggal 5 April 2018, pukul 19:38)
Shopee, Pengertian Dropship, https://help.shopee.co.id/hc/id/articles/1150154484 07-Apa-itu Dropshipper-, (diakses pada tanggal 5 April 2018, pukul 19:37)