• Tidak ada hasil yang ditemukan

TERHADAP TANGGUNG JAWAB MAKELAR AKIBAT WANPRESTASI DALAM JUAL BELI MOTOR BEKAS

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "TERHADAP TANGGUNG JAWAB MAKELAR AKIBAT WANPRESTASI DALAM JUAL BELI MOTOR BEKAS "

Copied!
95
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana tinjauan hukum Islam dan hukum positif tentang tanggung jawab calo akibat tidak bayar dalam jual beli sepeda motor bekas di Kota Metro? . Secara teoritis diharapkan dapat memberikan kontribusi pengetahuan mengenai revisi hukum Islam dan hukum positif tentang kewajiban perantara akibat kegagalan dalam jual beli sepeda motor bekas di Kota Metro. Secara praktis bermanfaat sebagai informasi dan pengetahuan bagi para ulama, pembaca maupun penjual dan pembeli barang mengenai gambaran hukum Islam dan hukum positif tentang tanggung jawab perantara akibat kegagalan dalam jual beli sepeda motor yang digunakan di Kota Metro .

Penelitian Relevan

9 Heri Purwanto “Kajian Hukum Islam Terhadap Praktek Intermediasi Dalam Jual Beli Sepeda Motor (Studi Kasus di Desa Ngerangan Bayat Klaten).”, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2014, diunduh dari http:// halaman perpustakaan .walisongo.ac.id/. Perbedaan dengan tesis peneliti adalah fokus penelitian dimana tesis peneliti menitikberatkan pada tanggung jawab perantara ketika terjadi kegagalan dalam transaksi penjualan ditinjau dari hukum Islam dan hukum positif. 11 Abdul Ghafur “Kajian hukum Islam terhadap praktek menumpang sepeda motor melalui tengkulak di Desa Gadung Driyorejo.” UIN Syari'ah Fakultas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2010 diakses dari http://digilib.uinsby. asam/.

LANDASAN TEORI

  • Pengertian dan Tujuan Hukum Islam
  • Pengertian Hukum Positif
  • Keberadaan Hukum Islam dan Hukum Positif di Indinesia
  • Makelar Menurut Hukum Islam dan Hukum Positif
    • Pengertian Makelar
    • Dasar Hukum Makelar
    • Tanggung Jawab Makelar
    • Tugas Pokok Makelar
    • Kewajiban Makelar
    • Bentuk-bentuk Wanprestasi

Sebagai ilmu yang mempelajari hukum positif sebagai seperangkat aturan yang mengatur masyarakat manusia, tidak diatur dengan metode ilmiah ilmu-ilmu alam, tetapi diatur dengan metode ilmiah humaniora (kemanusiaan). Hukum positif yang mengatur tingkah laku manusia yang bukan benda mati, melainkan makhluk hidup yang berakal budi dan mampu membedakan baik dan buruk (ETICS) tidak hanya akan mempengaruhi metodologi keilmuannya, tetapi juga bagi kausalitasnya. Hukum positif Indonesia adalah asas-asas umum dan kaidah-kaidah yang berlandaskan keadilan yang mengatur hubungan manusia dalam masyarakat, yaitu berupa hubungan antar manusia, hubungan antara manusia dengan masyarakat dan sebaliknya hubungan antara masyarakat dengan manusia anggota masyarakat itu.

Dengan kata lain, hukum positif adalah suatu sistem atau tatanan dan asas hukum yang berlandaskan keadilan dan mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat. Dalam tatanan hukum positif yang berlandaskan keadilan, tidak boleh ada kesewenang-wenangan atau penyalahgunaan kekuasaan, karena kesewenang-wenangan adalah lawan dari keadilan. Walaupun pengertian hukum positif di atas tampak sederhana, namun pada kenyataannya semua kaidah dan asas yang mengatur suatu masyarakat tertentu, misalnya masyarakat Indonesia, sangat kompleks karena banyaknya asas dan kaidah yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat tersebut.

Tugas ilmu hukum positif adalah menghimpun fakta-fakta tentang aturan-aturan tersebut menjadi suatu kesatuan yang sistematis sehingga dapat dikuasai. Hukum Islam tidak identik dengan hukum dalam arti aturan yang disahkan oleh badan yang berwenang dan pengenaan sanksi bagi pelanggar. Sedangkan hukum positif lebih kepada peraturan yang bersifat memaksa dan memberikan sanksi bagi pelanggarnya.

Dasar hukum mediator dalam hukum positif dapat dilihat pada pasal 62-73 KUHP yang menjelaskan tentang mediator.

METODE PENELITIAN

Sumber Data

Sumber data sekunder adalah sumber data yang sudah tersedia dalam berbagai bentuk, seperti tulisan-tulisan yang diterbitkan, dokumen pemerintah, buku, penerbit, dan lain-lain.51 Peneliti dapat langsung mencari bahan penelitian tentang tinjauan hukum Islam dan hukum positif terhadap pertanggungjawaban. perantara. karena keterlambatan jual beli sepeda motor bekas di Kota Metro langsung ke lapangan dan melalui sumber perpustakaan yang ada.

Teknik Pengumpulan Data

Broker dapat bekerja sendiri (broker independen) atau bekerjasama dengan showroom tertentu (broker tetap) dan dibantu dalam menjual barang atau mencarikan pembeli oleh broker lain (asisten broker) yang tidak bekerjasama dengan showroom motor bekas tersebut. Seorang agen properti sudah mengetahui informasi sepeda motor bekas dari seorang penjual yang ingin memasarkan sepeda motor bekas miliknya. Biasanya seorang calo menemukan motor bekas yang dicarinya dengan cara menghubungi pihak yang memiliki barang pesanan.

Diakhiri dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli atas penjualan mesin bekas, yang kemudian dilakukan penimbangan mesin bekas. Bentuk perjanjian jual beli sepeda motor bekas melalui perantara k Perjanjian jual beli sepeda motor bekas melalui perantara. Pembayaran seorang makelar atas jasanya mencari mesin bekas, apabila si makelar telah melakukan pekerjaannya dan nasabah telah memperoleh mesin bekas dari jasa makelar, maka menjadi hak makelar untuk menerima bayaran dari penjual atas usahanya dan pembeli.

Jika tidak ada harga tetap di awal kesepakatan, biaya perantara diberikan saat tercapai kesepakatan antara penjual dan pembeli untuk menjual dan membeli sepeda motor bekas yang diperjualbelikan. Revisi Hukum Islam dan Hukum Positif Tanggung Jawab Pialang Oleh karena itu, bila terjadi kecacatan dalam jual beli sepeda motor bekas perlu dilihat kembali bagaimana kesepakatan awal antara penjual, pembeli dan perantara.

Artinya, tanggung jawab perantara tampak dari isi ketentuan dalam perjanjian jual beli sepeda motor bekas.

Teknik Analisa Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bentuk Akad dalam Jual Beli Motor Bekas Melalui Makelar

Bentuk akad jual beli sepeda motor bekas adalah secara lisan, dan penjabaran kesepakatannya adalah sebagai berikut, para pihak sepakat bahwa perantara memberikan jasanya kepada pembeli dan penjual dengan harga sewa tertentu yang telah disepakati. Kemudian makelar mendapat bayaran dari orang yang menyewa jasanya, dan dalam bentuk pembayaran tidak menggunakan uang muka, tetapi ketika makelar memenuhi kewajibannya, maka makelar mendapat bayaran. Akad yang digunakan sebagai pengikat dalam akad berupa salam dari penjual dan/atau pembeli kepada perantara.

Dalam proses akad jual beli sepeda motor bekas, penulis memahami dari kata-kata yang terkandung di dalamnya tujuan menyewa tenaga kerja untuk pasar, mencari dan menerima sepeda motor bekas. Hal ini kemudian menjadi suatu perjanjian yang mengikat, ikatan inilah yang membuat seorang makelar memenuhi kewajibannya sebagai makelar dan bertanggung jawab penuh atas pencarian motor bekas. Namun jika yang terjadi sebaliknya, yaitu broker gagal atau tidak mendapatkan mesin bekas, maka broker tidak mendapatkan gaji walaupun sudah mencari kemana-mana.

Jika di awal sudah ada target harga, maka broker biasanya lebih tinggi dari harga awal saat menawarkan ke pembeli. Dengan maksud broker mendapatkan keuntungan dalam bertransaksi dan sebagai fee broker. Ini hanya diketahui oleh penjual dan broker. Broker bisa mendapatkan komisi atau upah dari tiga sumber yaitu dari penjual, pembeli dan dengan mengambil keuntungan dari hasil penjualan mesin bekas tadi.

Tinjauan Hukum Islam dan Hukum Positif terhadap Tanggung

Menurut Bpk. Satari mengatakan, tugas calo dalam melayani penjual dan pembeli adalah menerima pekerjaan dari pengguna jasa perantara yaitu penjual dan pembeli, serta menanyakan barang yang dipesan biasanya meliputi harga, jenis dan kualitas sepeda motor bekas. Kalau soal komisi, mereka mendapat tip, tapi sebelum dibuat kesepakatan untuk dipasarkan oleh broker, penjual sudah menetapkan harga tetap, jika bisa menjual lebih dari harga yang sebelumnya diberikan penjual, sisanya masuk ke pihak penjual. Broker berkeliling mencari pembeli sementara penjual hanya duduk dan menunggu sepeda motor di showroom. Hal ini dapat dilihat dari bentuk akad yaitu ijab dan qabul yang menunjukkan sewa guna usaha jual beli sepeda motor bekas melalui perantara.

Sedangkan praktek yang terjadi di lapangan, pembeli atau penjual yang menggunakan jasa seorang makelar terlebih dahulu menjelaskan maksud dan tujuan menggunakan jasa seorang makelar, kemudian menentukan kesepakatan upah atas jasa seorang makelar. Jika broker telah melakukan tugasnya dan menerima apa yang telah disepakati, broker akan menerima fee dari pembeli atau penjual. Jika seorang makelar melanggarnya, diatur dalam pasal 71 KUHP, setiap makelar yang bersalah atau melanggar, hanya berlaku baginya.

Selain itu, seorang mediator harus tanggap dan jeli dalam menganalisa berbagai hal, baik naik turunnya harga yang akan terjadi, maupun peluang para pihak yang akan dimediasi. Sebagai broker, Anda memiliki hak retensi, yaitu besarnya gaji atau fee ditentukan di muka atau secara adat. Dalam akad ini, perantara juga bertanggung jawab apabila salah satu pihak wanprestasi atau merugikan pihak lain karena perantara telah menerima ujroh atas jasanya dalam jual beli yang dilakukan oleh pembeli dan penjual sepeda motor bekas tersebut.

Makelar bertanggung jawab apabila salah satu pihak melakukan wanprestasi karena pembukuan makelar memiliki kekuatan pembuktian khusus sebagaimana diatur dalam pasal 68 KUHP.

PENUTUP

Saran

Profesi broker dalam membantu jual beli kendaraan bermotor sudah menjadi profesi yang banyak dilakukan oleh masyarakat, namun beberapa pihak tidak mengetahui keberadaan broker syariah (samsarah). Majelis Ulama Indonesia tidak pernah mengeluarkan fatwa untuk mengatur profesi perantara, namun hal ini diperlukan untuk menciptakan kepastian hukum mengenai kedudukan profesi perantara dan upah yang diterimanya. Abdul Ghafur “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Gadai Sepeda Motor Melalui Calo di Desa Gadung Driyorejo.” Fakultas Islam Negeri Syari'ah Sunan Ampel Surabaya, 2010 tersedia dari http://digilib.uinsby.ac. id/ halaman.

Ahmad Mustafa Al-Maraghiy, Tafsir Al-Maraghiy Juz V, diterjemahkan oleh: Hery Noer Ali dan Bahrun Abubakar, dalam Tafsir Al-Maraghiy Juz V. Heri Purwanto “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Perantaraan Dalam Jual Beli Sepeda Motor (Studi Kasus di Desa Ngerangan Bayat Klaten). Ali Safa'at, Teori Hukum Hans Kelsen, Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Panitera Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, 2006.

Ali Hasan, Verskeie soorte transaksies in Islam (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003. , Masail Fiqhiyah, Jakarta: Rajawali Press, 2003.

Referensi

Dokumen terkait

Harga yang lebih murah memaksa penjual lain untuk keluar meninggalkan pasar tersebut dan apabila monopoli sudah terbentuk akan menyulitkan penjuan lain untuk masuk ke pasar

Tidak sedikit pula pembeli mengeluh dengan yang terjadi pada kenaikan harga jual masker tersebut, bahkan dapat ditemukan pula penjual masker dengan harga lebih