• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tata Cara Penulisan Abstrak yang Baik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Tata Cara Penulisan Abstrak yang Baik"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN PUSAT MATA NASIONAL RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG

__________________________________________________________________

Sari Kepustakaan : Tata Cara Penulisan Abstrak yang Baik Penyaji : Ahmad Faishal

Pembimbing : dr. Rova Virgana, Sp.M(K)

Telah Diperiksa dan Disetujui oleh Pembimbing

dr. Rova Virgana, Sp.M(K)

Jumat, 14 April 2023 Pukul 07.30 WIB

(2)

I. Pendahuluan

Abstrak merupakan komponen penting dari artikel ilmiah, makalah konferensi, dan disertasi akademik. Pemahaman gagasan utama dari abstrak merupakan ringkasan singkat dari poin penting untuk memudahkan pembaca dalam mengetahui isi artikel ilmiah. Penulisan abstrak yang baik membutuhkan kecermatan dalam pemilihan informasi penting dan efektif.1-4

Hal pertama dari sebuah dokumen yang menarik perhatian pembaca dan memotivasi untuk membaca lebih lanjut merupakan abstrak. Pembaca dapat beralih ke artikel atau presentasi lain karena abstrak yang kurang menarik. Persyaratan dari jurnal akademik dan penyelenggara konferensi salah satunya ialah abstrak untuk mengevaluasi pengajuan dan menentukan kesesuaian dokumen atau artikel yang akan dipublikasikan.3-6

Pada proses publikasi, abstrak cukup memegang peranan penting dari sebuah artikel. Penulisan abstrak merupakan salah satu komponen yang menentukan apakah sebuah makalah akan memiliki jangkauan yang baik dalam komunitas dan dapat meningkatkan kutipan makalah, judul, dan kata kunci.2,7,8 Sari kepustakaan ini bertujuan untuk membahas mengenai tata cara penulisan abstrak yang baik pada penulisan sebuah artikel ilmiah.

II. Penulisan Abstrak

Abstrak adalah ringkasan singkat dari makalah penelitian, artikel, atau karya ilmiah lainnya. Ringkasan pada abstrak pada umumnya terdiri dari 150-250 kata dan memberi gambaran singkat kepada pembaca mengenai makalah atau artikel penelitian. Menulis abstrak yang baik merupakan hal yang penting karena dapat membantu menarik pembaca.1,2,4

Gambaran umum dari penulisan abstrak dapat mengedukasi pembaca tentang studi yang dilakukan. Abstrak dalam bentuk paragraf tunggal pertama kali diterbitkan oleh Jurnal Asosiasi Medis Kanada pada tahun 1960 dengan gagasan bahwa pembaca tidak memiliki cukup waktu untuk membaca keseluruhan makalah.

Konsep ini dipakai hingga saat ini sehingga sebagian besar artikel harus memiliki abstrak yang terstruktur. Masih banyak penulis yang tidak mengikuti format abstrak

(3)

terstruktur karena jenis publikasi dan kurangnya standardisasi pada beberapa jurnal.1,7,8

Abstrak terbagi menjadi lima jenis, yaitu deskriptif, informatif, kritis, highlighting, dan terstruktur. Jenis abstrak deskriptif atau sering disebut sebagai abstrak pendek karena hanya memiliki panjang sekitar 50-100 kata yang menjelaskan informasi penting. Artikel penelitian terkadang menggunakan jenis abstrak informatif dengan panjang sekitar 100–150 kata yang berisi latar belakang, tujuan studi, metode, hasil, validitas hasil, dan aplikasinya. Satu-satunya jenis abstrak yang berisi opini penulis abstrak terhadap suatu artikel merupakan jenis abstrak kritis yang terdiri dari sekitar 400–500 kata. Abstrak highlighting merupakan abstrak yang jarang digunakan dalam penulisan ilmiah yang biasanya berisikan sitasi, anotasi, abstrak deskriptif, abstrak informatif, dan sedikit abstrak kritis. Artikel ilmiah paling sering menggunakan jenis abstrak terstruktur. Abstrak ini berisi latar belakang, tujuan, metode, hasil, kesimpulan, dan kata kunci.1,8,9

Gambar 2.1 Contoh abstrak terstruktur Dikutip dari: Nundy dkk.1

2.1 Tujuan Penulisan Abstrak

Tujuan dari menulis abstrak adalah untuk memberikan ringkasan singkat dari makalah atau poin presentasi yang paling penting termasuk pertanyaan penelitian, metodologi, hasil, dan kesimpulan. Penulis dapat menggambarkan keseluruhan isi

(4)

konsep dari sebuah gagasan yang ada dalam tulisan. Abstrak yang baik dapat membantu mempercepat tinjauan dan merupakan alat penting bagi pembaca untuk mengevaluasi artikel.2,5,8

Penulisan abstrak berguna untuk membantu edukasi pembaca mengenai sebuah studi. Abstrak memiliki tiga fungsi utama, yaitu merangkum sebuah makalah, menjual makalah kepada editor, peninjau, pembaca potensial, dan membantu mengarahkan pembacaan makalah. Pembaca memahami argumen utama sebuah studi lebih cepat dengan adanya latar belakang, metode untuk investigasi masalah, temuan utama, dan kesimpulan secara jelas dengan membaca abstrak.2,3,9

Editor dan calon peninjau menggunakan abstrak untuk tahap evaluasi awal saat pertama kali menilai artikel. Pembaca akan menggunakan abstrak untuk memutuskan membaca lebih lanjut artikel tersebut. Pembaca lain akan menggunakan abstrak untuk mengevaluasi pekerjaan yang dimasukkan dalam tinjauan sistematis dan meta-analisis. Abstrak harus menjadi karya mandiri singkat yang secara akurat mewakili penelitian.2,5,9

2.2 Panduan Penulisan Abstrak

Format abstrak yang baik dan benar dimulai dengan pernyataan yang jelas dan ringkas tentang pertanyaan atau masalah penelitian yang dibahas dalam makalah.

Abstrak harus ditulis dengan jelas dan ringkas menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca. Bahasa yang digunakan biasanya sesuai dengan jurnal atau konferensi yang dituju. Langkah penting dalam mengembangkan sebuah abstrak yaitu perencanaan, penyusunan, peninjauan, penyuntingan, dan pengemasan.2,9,10

Penulisan abstrak tidak melebihi 250 kata. Penulis perlu memastikan penulisannya secara akurat mencerminkan isi makalah. Ide utama perlu ditulis secara efektif dan tertuang di dalam abstrak.5,9,10

Bagian abstrak merupakan sari tulisan yang meliputi latar belakang riset secara ringkas, tujuan, teori, bahan dan metode yang digunakan, hasil temuan serta simpulan. Rincian perlakuan tidak perlu dicantumkan, kecuali jika memang merupakan tujuan utama riset. Abstrak bersifat konsisten dengan isi artikel dan self explanatory yang artinya mengandung alasan mengapa riset dilakukan dan tidak

(5)

merujuk kepada grafik, tabel atau acuan pustaka. Abstrak ditulis dalam jarak satu spasi dengan jumlah kata 150-250 kata yang dilengkapi dengan tiga sampai lima kata kunci, yaitu istilah-istilah yang mewakili ide-ide atau konsep-konsep dasar yang dibahas dalarn artikel. Urutan penulisan mengikuti pola IMRAD (Introduction, Method, Result and Discussion), dapat berupa abstrak yang terstruktur dengan didahului oleh subjudul atau abstrak tidak terstuktur dalam bentuk satu paragraf.

Kata kunci terdiri dari 3-5 kata yang merujuk pada topik artikel dan disusun berdasarkan abjad.4,5,9

Hasil utama penelitian menyoroti kontribusi paling signifikan di lapangan.

Penulisan abstrak harus dilakukan dengan cara yang mudah dipahami. Pernyataan kesimpulan utama atau implikasi penelitian biasanya tertulis terakhir di dalam sebuah abstrak.3,9,10

2.3 Prosedur Penulisan Abstrak

Tahapan awal menulis abstrak perlu mempertimbangkan seluruh manuskrip, memilih konten utama, menimbang pentingnya setiap kata, dan memoles cerita secara repetitif. Cara praktis dan efisien dalam penyusunan abstrak dapat dengan menyalin dan menempel dari teks utama. Pendahuluan, materi, metode, pembahasan, dan beberapa kalimat dari hasil membutuhkan proses penyalinan dengan memilih dua sampai tiga kalimat kunci. Kalimat yang rancu memerlukan proses edit secara ekstensif dengan menghapus detail yang tidak perlu.5,9,10

Penulis mengusulkan rancangan pertama dari penulisan abstrak selama satu sampai dua hari, lalu mengirimkan untuk ditinjau oleh orang luar yang tidak memiliki keberpihakan untuk mengkritik karya tersebut. Penulis kemudian dapat menyunting kembali hasil komentar tersebut serta menyiapkan naskah akhir.

Penulisan dapat mengikuti gaya jurnal dan pemeriksaan akhir untuk kemungkinan kesalahan ejaan pada kata, tata bahasa yang salah, jumlah kata yang berlebihan, dan kegagalan untuk memenuhi ukuran dan spesifikasi. Beberapa jurnal menggunakan perumusan dua ratus sampai tiga ratus kata.3,10,11

Penulisan abstrak yang baik menurut jurnal United European Gastroenterology, yaitu dengan memastikan bahwa semua informasi yang relevan telah dimasukkan,

(6)

agar pembaca dapat memahami dengan baik latar belakang dan alasan penelitian dilakukan, hipotesis yang ingin diujikan, metode yang digunakan, hasil, dan kesimpulan. Penulis sebaiknya mengetahui hal yang tidak perlu dimasukkan ke dalam abstrak dan dapat mengabaikan aspek atau detail penelitian yang paling disukai secara pribadi dan tidak penting untuk keseluruhan manuskrip artikel.

Abstrak harus spesifik dalam pendahuluan dan menghindari penggunaan kalimat panjang.1,9,10

Tidak semua konferensi memberikan instruksi penulisan abstrak dengan format yang ketat, misalnya menggunakan judul bagian pendahuluan, tujuan, metode, hasil dan kesimpulan. Transisi antar bagian perlu diberikan perhatian ekstra untuk memastikan abstrak terbaca dengan baik. Abstrak harus menyatakan tujuan penelitian, metodologi yang digunakan, merangkum hasil, dan kesimpulan penting yang biasanya ditulis dalam format introduksi, metodologi, hasil, dan diskusi (IMRAD). Introduksi harus berisi pernyataan masalah atau fenomena yang terjadi dan berisi tujuan dari artikel. Metodologi berisi metode dalam melakukan penelitian.

Hasil berisi temuan penting dari penelitian yang telah dilakukan dan diskusi berisi pembahasan dari hasil studi.1,8,9

2.4 Cara Mudah dalam Menulis Abstrak

Penulisan abstrak harus menekankan aspek baru dan penting dari studi atau observasi sehingga tidak menafsirkan temuan secara berlebihan. Abstrak yang baik bersifat sederhana, spesifik, jelas, tidak memihak, jujur, ringkas, tepat, lengkap, dan terstruktur. Penulisan abstrak yang baik terdiri dari pesan utama dari keseluruhan artikel yang terangkum, konsisten dengan teks utama, dan informatif. Abstrak sebuah artikel ilmiah diharuskan untuk ditulis berdasarkan data-data dan fakta yang ada, dan tidak disarankan untuk mencantumkan opini pribadi, kecuali pada abstrak kritis. 3,6,9

Parameter dalam menulis abstrak mencakup kontinuitas, verb tense, struktur kalimat, dan singkatan. Kontinuitas merupakan penggunaan kata kunci dan sudut pandang yang serupa dalam pertanyaan dan jawaban. Penulisan struktur kalimat harus pendek, menghindari kata benda, dan tidak menggunakan singkatan yang

(7)

membingungkan. Penyusunan abstrak membutuhkan unsur argumentasi yang logis didasarkan pada observasi dari sebuah masalah atau fenomena, metode dan pendekatan yang valid dalam memecahkan suatu masalah, serta dibuat secara sederhana, singkat dan jelas. 2,6,7

Gambar 2.2 Framework penulisan abstrak Dikutip dari: Almatmi dkk.12

Langkah utama pendekatan dalam penulisan sebuah abstrak ialah bagian utama artikel masukan ditentukan terlebih dahulu, kemudian topik dan temuan utama yang dibahas dalam artikel masukan diidentifikasi. Kalimat diberi skor tergantung pada kepentingannya dan kemudian diberi peringkat berdasarkan relevansinya. Setelah itu, penulisan abstrak dilakukan berdasarkan skor dari kalimat-kalimat yang penting.2,10,12

Melihat kesalahan umum dan kekurangan dari abstrak yang diterbitkan sangat membantu untuk membuat abstrak yang efektif. Aspek formal seperti tata letak abstrak, struktur, panjang, dan aspek gaya linguistik merupakan kesalahan yang umumnya dilakukan dalam penulisan abstrak. Kata yang sama dalam awal kalimat dan penggunaan singkatan yang membingungkan merupakan salah satu contoh kesalahan dalam penulisan abstrak.5,9,10

2.5 Bagian dari Abstrak

Abstrak terdiri dari beberapa bagian, yaitu judul, penulis, pendahuluan, tujuan, metode, hasil, kesimpulan, dan kata kunci. Judul abstrak harus menarik, memberikan wawasan yang cukup tentang topik abstrak, dan singkat serta tepat sasaran. Pembaca dapat memutuskan apakah akan terus membaca buku, makalah,

(8)

atau abstrak dari kesan yang ditinggalkan oleh judul, sehingga perlu untuk meluangkan waktu untuk memikirkan dan merundingkan dengan rekan penulis.

Langkah-langkah yang diperlukan dalam membuat judul yaitu mendeskripsikan isi manuskrip dalam dua hingga tiga kalimat menggunakan kata kunci, menyimpulkan kalimat dengan membuang kata-kata yang tidak diperlukan, menuliskan judul awal yang tentatif, menyempurnakan judul awal, dan memastikan judul sudah informatif, menarik, padat, akurat, jelas, serta spesifik.3,8,11,13

Daftar penulis merupakan bagian selanjutnya dari penyusunan abstrak. Penulis hanya boleh terdiri dari orang-orang yang secara signifikan berkontribusi pada penelitian yang disajikan dalam abstrak. Kolaborator perlu berdiskusi dengan penulis mengenai pencantuman nama dari donatur sebuah penelitian atau kepala departemen tempat penelitian.1,3,8

Penulis harus membuat pendahuluan dengan memberikan pernyataan pengantar untuk mengatur tahapan masalah yang dibahas dalam penelitian selanjutnya.

Pendahuluan perlu dibuat spesifik dan disesuaikan luasnya pengenalan kepada pembaca. Informasi latar belakang merupakan pendahuluan yang terdiri dari dua sampai tiga kalimat untuk menekankan pentingnya pertanyaan atau hipotesis penelitian seperti apa yang diketahui dan apa yang tidak diketahui.3,8,9

Bagian tujuan harus menyebutkan secara spesifik apa yang ingin dicapai oleh penelitian atau hipotesis mana yang diuji. Tujuan bisa menjadi bagian dari pendahuluan sehingga penting untuk menyesuaikan dengan format jurnal yang dituju. Penulisan metode yang menggunakan rincian penting cukup untuk menunjukkan bagaimana hipotesis diuji termasuk desain, pengaturan, subjek atau peserta, intervensi, hasil utama, dan penjelasan singkat tentang metode statistik.

Pendekatan eksperimental atau desain studi, termasuk variabel independen dan dependen, juga diperlukan.1,9,14

Abstrak berisi hasil yang relevan dan menjawab pertanyaan penelitian. Hasil penelitian menyajikan temuan yang spesifik dan membahas signifikansi secara statistik. Bagian hasil meliputi durasi penelitian, detail percobaan, dan variabel dependen. Rincian hasil disajikan dalam urutan yang sama dengan rincian pertanyaan penelitian.3,9,10

(9)

Data sebaiknya merupakan jawaban atas pertanyaan dan tidak boleh melampaui data yang disajikan. Penulis perlu menyatakan apakah hipotesis diterima atau ditolak berdasarkan data yang disajikan. Kesimpulan harus lugas, singkat, dan spesifik terhadap temuan atau observasi studi.1,6,9

Kalimat akhir pada abstrak dapat ditulis dengan pentingnya penelitian misalnya jika kesimpulan mengarah pada perubahan konsep atau pemahaman bidang dengan menyatakan aplikasi, rekomendasi, implikasi, dan spekulasi yang didasarkan pada temuan. Penulis sebaiknya tidak menulis pernyataan luas atau umum tentang perlunya penelitian lebih lanjut. Kata kunci merupakan bagian penting yang ada pada seluruh manuskrip dan yang membantu dalam penyusunan makalah. Tiga sampai sepuluh kata kunci biasanya perlu mengikuti panduan jurnal tujuan.1,3,5

III. Simpulan

Abstrak merupakan gambaran keseluruhan studi dan komponen penting dalam sebuah artikel atau presentasi. Penulisan abstrak dimulai dari pendahuluan, metode, hasil, diskusi, dan kesimpulan. Penulis perlu membuat abstrak dengan baik untuk menarik perhatian pembaca, menyampaikan pentingnya penelitian dan dampak studi. Penulisan abstrak dapat dilakukan terakhir setelah semua bagian lain dari naskah telah selesai.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

1. Nundy S, Kakar A, Bhutta ZA. How to practice academic medicine and publish from developing countries?: A Practical Guide. Singapore: Springer Nature; 2022. hlm 179-84

2. Ruffell D. Writing a great abstract: tips from an Editor. Wiley Online Library; 2019. hlm 141-3.

3. Sturgeon CM, Ditadi A. Let me speak! A reviewers’ guide to writing a successful meeting abstract. Stem Cell Reports. 2018;11(6):1324-6.

4. Pedoman Penulisan Tesis Magister FK Universitas Padjadjaran. 2019.

5. Grover S, Dalton N. Abstract to publication rate: Do all the papers presented in conferences see the light of being a full publication? Indian Journal of Psychiatry. 2020;62(1):73.

6. O'Connor. CMAP. Writing scientific research articles: Strategy and steps.

Singapore: John Wiley & Sons; 2021. hlm 65-7

7. Bougioukas KI, Bouras E, Apostolidou-Kiouti F, Kokkali S, Arvanitidou M, Haidich A-B. Reporting guidelines on how to write a complete and transparent abstract for overviews of systematic reviews of health care interventions. Journal of Clinical Epidemiology. 2019;106:70-9.

8. Krajewska J, Vermeulen L. Young GI angle: how to write a good conference abstract. SAGE Publications Sage UK: London, England; 2018.

9. Bahadoran Z, Mirmiran P, Kashfi K, Ghasemi A. The principles of biomedical scientific writing: abstract and keywords. International Journal of Endocrinology and Metabolism. 2020;18(1).

10. Gastel B, and Robert A. Day. How to write and publish a scientific paper, Edisi ke-9. London: Cambridge University;2022. hlm. 53-7

11. Tullu MS. Writing the title and abstract for a research paper: Being concise, precise, and meticulous is the key. Saudi journal of anaesthesia. 2019;13:12- 7.

12. Altmami NI, Menai MEB. Automatic summarization of scientific articles:

A survey. Journal of King Saud University-Computer and Information Sciences. 2022;34(4):1011-28.

13. Langford CA, Pearce PF. Increasing visibility for your work: The importance of a well-written title. LWW; 2019. hlm 217-8.

14. Ghasemi A, Bahadoran Z, Zadeh-Vakili A, Montazeri SA, Hosseinpanah F.

The principles of biomedical scientific writing: Materials and methods.

International Journal of Endocrinology and Metabolism. 2019;17(1).

Referensi

Dokumen terkait

dipastikan bahwa anak yang dilahirkan oleh Pemohon II bukan dari hasil perkawinan dengan suami pertama Pemohon II, oleh karena itu, meski perkawinan Pemohon I