• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teh Cascara: Inovasi Teh dari Kulit Kopi - Modul KKN UNNES

N/A
N/A
Vina Ayu Damayanti

Academic year: 2025

Membagikan "Teh Cascara: Inovasi Teh dari Kulit Kopi - Modul KKN UNNES"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL UNNES GIAT 9 DESA TLETER

INOVASI TEH DARI KULIT KOPI

TEH CASCARA:

@giat9_desatleter [email protected]

(2)

TEH CASCARA :

INOVASI TEH DARI KULIT KOPI

Tim Penulis :

Vina Ayu Damayanti Zanuar

Fredy Hermanto, S.Pd., M.Pd.

Haryono

Tim Editor :

Vina Ayu Damayanti Zanuar

Tim Desain : Zanuar

Vina Ayu Damayanti

ii @giat9_desatleter

(3)

PRAKATA PENULIS

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kami, sehinggga kami dapat menyelesaikan modul “Teh Cascara: Inovasi Teh dari Kulit Kopi” ini. Modul ini disusun sebagai salah satu luaran KKN UNNES GIAT 9 dan diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca.

Semua kegiatan KKN UNNES GIAT 9 termasuk penyusunan modul ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya bantuan dari segenap pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada :

Bapak Edi Kurniawan, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala Pusbang KKN UNNES.

1.

Bapak Fredy Hermanto, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan.

2.

Bapak Haryono selaku Kepala Desa Tleter yang telah memberikan dukungan secara moral dan fasilitas selama kami melakukan KKN di Desa Tleter.

3.

Perangkat Desa dan tokoh Desa Tleter yang telah memberikan ilmu, nasihat, dukungan materiil, dan moril.

4.

Bapak Mujiyanto yang telah mengizinkan kami untuk menempati rumahnya, yang dijadikan sebagai posko KKN UNNES GIAT 9 Desa Tleter.

5.

Masyarakat Desa Tleter yang telah mendukung seluruh kegiatan kami.

6.

Seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, kami mengucapkan terima kasih.

7.

Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik, saran, dan masukan yang membangun dan tidak menjatuhkan demi karya kami yang lebih baik pada kesempatan selanjutnya.

Temanggung, 10 Agustus 2024

Penulis

iii @giat9_desatleter

(4)

DAFTAR ISI

Prakata Penulis...iii

Daftar Isi...iv

BAB I Mengenal Kopi...01

A. Sejarah Kopi...01

B. Struktur Anatomi Buah Kopi...03

C. Jenis-Jenis Kopi...05

BAB II Teh Cascara...09

A. Apa Itu Teh Cascara...09

B. Manfaat & Kandungan Teh Cascara...11

C. Perbedaan Teh Cascara & Teh Tradisional...13

D. Peluang Teh Cascara di Masa Depan...15

BAB III Pembuatan Teh Cascara...16

A. Bahan & Alat yang Diperlukan...16

B. Proses Pembuatan Teh Cascara...18

C. Penyeduhan Teh Cascara...20

Dokumentasi...21

Daftar Referensi...22

iv @giat9_desatleter

(5)

01 @giat9_desatleter

BAB 1

MENGENAL KOPI

Kopi memiliki sejarah yang kaya dan panjang, bermula dari Ethiopia sekitar abad ke-9. Menurut legenda, seorang penggembala kambing bernama Kaldi melihat bahwa kambing-kambingnya menjadi lebih energik setelah memakan buah beri dari pohon tertentu. Kaldi kemudian mencoba buah tersebut dan merasakan peningkatan energi yang sama. Ia membawa buah ini kepada seorang biarawan di biara lokal, yang membuat minuman dari buah ini dan menemukan bahwa minuman tersebut membantunya tetap terjaga selama doa malam yang panjang. Penemuan ini menandai awal dari penyebaran kopi.

Pada abad ke-15, kopi sudah menjadi minuman populer di biara- biara Sufi di Yaman. Orang-orang Arab mulai menanam kopi secara komersial dan mendistribusikannya ke seluruh Timur Tengah. Kota Mekkah menjadi pusat penting untuk perdagangan kopi, dan minuman ini dengan cepat menyebar ke Persia, Mesir, dan Turki. Pada masa ini, rumah kopi atau qahveh khaneh mulai muncul di kota-kota besar di Timur Tengah, dan kopi menjadi bagian integral dari kehidupan sosial dan intelektual.

A. Sejarah Kopi

(6)

Masuknya kopi ke Eropa terjadi melalui pedagang Venesia pada abad ke-16. Awalnya, kopi dianggap sebagai minuman yang mencurigakan oleh beberapa kalangan, tetapi setelah Paus Clement VIII menyatakan bahwa minuman tersebut tidak berdosa, popularitasnya mulai meningkat. Rumah kopi mulai bermunculan di kota-kota Eropa seperti London, Paris, dan Vienna. Di Inggris, rumah kopi menjadi tempat pertemuan intelektual yang penting, yang sering disebut sebagai "Penny Universities" karena dengan membayar satu penny, seseorang bisa mendapatkan secangkir kopi dan terlibat dalam diskusi yang berharga.

Pada abad ke-17, Belanda mulai menanam kopi di koloni mereka di Jawa dan Suriname. Prancis menanam kopi di Karibia, terutama di Haiti dan Martinik. Inggris menanam kopi di Jamaika, dan Spanyol menanamnya di Amerika Tengah. Dari sini, kopi menyebar ke seluruh Amerika Latin, yang kini menjadi salah satu wilayah penghasil kopi terbesar di dunia.

Indonesia memainkan peran penting dalam sejarah kopi global.

Pada akhir abad 16 saat Indonesia masih di bawah jajahan Belanda, VOC membawa tanaman kopi Arabika ke dalam negara ini. Mereka tertarik untuk meruntuhkan monopoli Arab terhadap perdagangan kopi dunia.

Pemerintah kolonial Belanda pertama kali menanam bibit kopi di sekitar Batavia (Jakarta), sampai ke daerah Sukabumi dan Bogor. Kemudian karena semakin tingginya permintaan pasar, mulai didirikan perkebunan kopi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan beberapa daerah di Sumatra dan Sulawesi.

02 @giat9_desatleter

(7)

03 @giat9_desatleter

B. Struktur Anatomi Buah Kopi

Kulit Ceri

Kulit pada ceri kopi adalah lapisan terluar dari buah ceri kopi. Kulit ceri kopi ini berwarna hijau di saat belum matang dan menjelma merah jika buah telah matang dan siap dipanen. Rasa dari kulit ceri kopi ini biasanya pahit dan permukaannya lumayan tebal. Hal ini berfungsi agar ceri terlindung dari serangan hama serangga dan penyakit yang biasanya menyerang tanaman kopi.

Lapisan Lendir

Lapisan ini adalah lapisan yang lengket dan melekat pada kulit ceri bagian dalam. Lapisan ini memiliki rasa yang biasanya sangat manis dan teksturnya terkadang menyerupai tekstur yang ada pada buah anggur. Bagian ini biasanya berfungsi sebagai penyubur pada buah ceri yang sedang berkembang sebelum matang.

(8)

04 @giat9_desatleter

Lapisan Perkamen

Lapisan ini adalah bagian yang melindungi biji kopi secara menyeluruh pada kedua buah biji tersebut. Bisa dibilang lapisan ini hampir mirip dengan lapisan yang ada pada kacang. Lapisan perkamen ini juga berfungsi sebagai ‘payung’ yang melindungi biji kopi dari sinar matahari langsung. Biasanya lapisan ini hilang saat proses pengelupasan dan pemisahan biji dan kulitnya.

Lapisan Perak (silverskin)

Lapisan paling tipis dan paling dekat letaknya dengan biji kopi hijau.

Lapisan ini biasanya hancur pada saat proses sangrai karena begitu tipis dan tidak tahan pada suhu yang tinggi.

Biji Hijau (Green bean)

Bagian paling inti dari ceri kopi. Biasanya satu buah ceri kopi terdiri dari dua biji hijau meski kadang-kadang ada yang berupa satu biji saja. Biji kopi inilah yang kemudian diolah menjadi minuman kopi yang bisa kamu nikmati dalam tegukan.

(9)

05

@giat9_desatleter

Kopi Arabika merupakan spesies kopi tertua yang pertama kali ditemukan di Ethiopia. Ini adalah jenis kopi pertama yang dibudidayakan dan diperdagangkan secara luas. Biji Arabika

biasanya berbentuk oval dengan lekukan tengah yang

bergelombang. Biji ini lebih kecil dan padat dibandingkan dengan biji Robusta. Daun kopi arabika kecil bergelombang berwana hijau

muda atau cerah dan tipis.

Arabika dikenal memiliki rasa yang lebih halus dan kompleks, dengan tingkat keasaman yang tinggi. Rasa yang sering dijumpai

meliputi buah-buahan, kacang-kacangan, bunga, dan kadang- kadang sentuhan cokelat atau karamel. Kopi Arabika tumbuh di

ketinggian antara 1.000 hingga 2.000 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini lebih rentan terhadap penyakit dan

membutuhkan iklim sejuk dengan suhu antara 15°C hingga 24°C.

Arabika menyumbang sekitar 60-70% dari total produksi kopi dunia, dengan negara-negara penghasil utama termasuk Brasil,

Kolombia, dan Ethiopia.

C. Jenis-Jenis Kopi

Kopi Arabika

(10)

06

@giat9_desatleter

Robusta pertama kali ditemukan di Afrika Barat, dan baru mulai dibudidayakan setelah Arabika. Jenis ini lebih tahan terhadap

penyakit dan memiliki produktivitas yang lebih tinggi. Biji Robusta lebih bulat dan kecil dibandingkan Arabika, dengan lekukan tengah yang lurus. Rasa kopi Robusta lebih kuat dan

pahit, dengan tingkat keasaman yang rendah. Aromanya cenderung lebih bersahaja dengan nuansa kayu atau tanah, dan

seringkali terdapat rasa cokelat atau kacang yang lebih jelas.

Robusta ditandai oleh pertumbuhan berbentuk payung yang besar dengan daun tipis yang memiliki serat daun lebih bergelombang. Bunganya berwarna putih dengan empat hingga

enam kelopak. Coffee Berry berkelompok padat. Berbuah dimulai pada tahun ketiga sejak penanaman. Robusta

menghasilkan 1.200 kg atau lebih per hektar biji kopi hijau bersih kering. Tumbuh di daerah hingga 900 MASL.

Robusta tumbuh di dataran rendah pada ketinggian hingga 800 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini tahan terhadap suhu

tinggi, kelembaban tinggi, dan lebih tahan terhadap penyakit.

Robusta menyumbang sekitar 30-40% produksi kopi dunia, dengan Vietnam dan Brasil sebagai produsen utama.

Kopi Robusta

(11)

07

@giat9_desatleter

Kopi Liberika berasal dari Liberia, Afrika Barat. Kopi ini diperkenalkan ke negara-negara lain pada akhir abad ke-19 sebagai pengganti Arabika yang terkena wabah penyakit daun

karat. Biji Liberika jauh lebih besar dari Arabika dan Robusta, dengan bentuk yang tidak simetris dan kulit yang lebih tebal.

Liberika memiliki rasa yang sangat berbeda, dengan aroma yang kuat, rasa yang sedikit berasap, serta nuansa buah dan bunga.

Kopi ini sering digambarkan memiliki rasa yang "liar" atau eksotis.

Daun kopi liberika lebih tebal dari Excelsa dan dua kali lebih panjang dari arabika, tinggi pohon sampai dengan 9 meter. Buah

Kopi berwarna merah lebih gelap dibandingkan dengan Buah Kopi pada umumnya, toleran terhadap kekeringan, berbuah

optimal setelah 4-5 tahun masa tanam degan produktivitas 500kg/Hektar.

Liberika dapat tumbuh di dataran rendah dengan kondisi yang keras, termasuk tanah yang kurang subur dan cuaca

ekstrem.Liberika adalah jenis kopi yang jarang ditanam dan hanya menyumbang sebagian kecil dari produksi kopi dunia.

Namun, kopi ini cukup populer di beberapa negara Asia Tenggara, terutama di Filipina dan Malaysia.

Kopi Liberika

(12)

08

@giat9_desatleter

Kopi Ekselsa, yang kini dianggap sebagai subspesies dari Liberika, pertama kali ditemukan di Afrika Barat pada akhir abad

ke-19. Kopi ini sering digunakan dalam campuran untuk memberikan karakter rasa yang lebih dalam. Biji Ekselsa mirip

dengan Liberika, besar dan tidak simetris, tetapi cenderung lebih ringan dan berongga. Daun kopi ekselsa lebar dan lebih tebal dari Robusta, tetapi lebih tipis lebih bulat dab lebih halus dari Liberica. Daun muda berwarna sedikit berwarna perunggu –

ungu violet.

Ekselsa memiliki rasa yang sangat khas, dengan kombinasi rasa asam yang tajam dan aroma buah yang kuat. Rasanya sering digambarkan memiliki nuansa buah tropis dan rasa yang lebih

"berat." Seperti Liberika, Ekselsa tumbuh di dataran rendah dengan iklim yang panas dan lembab. Kopi ini tahan terhadap

kondisi lingkungan yang keras dan penyakit. Produksi Ekselsa cukup terbatas, dan kopi ini sering digunakan sebagai campuran untuk menambah kompleksitas rasa pada produk kopi komersial.

Setiap jenis kopi ini memiliki keunikan dan penggemarnya sendiri, tergantung pada preferensi rasa, cara penyeduhan, dan

kondisi iklim tempat kopi tersebut ditanam.

Kopi Ekselsa

(13)

BAB 2

TEH CASCARA

Cascara yang dalam Bahasa Spanyol berarti “kulit” adalah teh yang dibuat dari ceri buah kopi yang dikeringkan di bawah sinar matahari.

Berbeda dengan teh yang bentuknya panjang dan bergelombang, cascara berbentuk kurang lebih seperti buah ceri kering yang sedikit besar. Maklum, jika teh adalah daun, maka cascara adalah kulit buah.

Meskipun terbuat dari sekam kopi, banyak yang mengatakan bahwa minuman ini tidak terasa seperti kopi. Cita rasa yang ada pada cascara cenderung lebih asam dan segar, beberapa di antaranya menggambarkan rasa cascara seperti mangga, apel, buah persik, kayu manis, hingga kulit jeruk.

Kehadiran cascara sendiri sebenarnya bukanlah baru di dunia kopi.

Hanya saja dengan merebaknya industri kopi, nama cascara kembali naik dan dikatakan sebagai solusi cerdas dari kulit ceri kopi yang biasanya hanya dibuang sebagai limbah atau dijadikan kompos kini mampu diolah menjadi minuman yang tak kalah nikmat. Proses pembuatan cascara dilakukan setelah biji kopi dipisahkan dari cerinya.

Ceri yang biasanya dibuang lalu diambil dan dikeringkan untuk dijadikan teh. Berbeda tanaman kopinya, berbeda pula cita rasa cascara.

09 @giat9_desatleter

A. Apa Itu Teh Cascara?

(14)

Cascara mungkin adalah minuman baru untuk Indonesia, tapi sesungguhnya minuman ini telah lama ada di wilayah lain di dunia.

Para petani asal Yaman dan Ethiopia sebenarnya telah mengeringkan ceri kopi dan mengolahnya menjadi bir selama berabad-abad dan mungkin itu terjadi jauh sebelum minuman kopi itu sendiri ditemukan dan dikonsumsi sebagai minuman seperti sekarang. Para petani itu juga mencampurkan rempah-rempah seperti jahe, pala, dan kayu manis lalu dicampurkan ke teh ini dan dikenal dengan nama “hashara”.

Tak hanya telah ada berabad-abad di Yaman dan Ethiopia, di Amerika Selatan (terutama di El Savador dan Bolivia) ternyata telah mengekspor cascara sejak lama. Mereka menjual kulit kering dari ceri kopi ke berbagai wilayah di dunia. Jadi jelas cascara sebenarnya bukanlah minuman yang baru ditemukan. Hanya saja gaungnya baru terdengar dan menyebar baru-baru ini saja.

10 @giat9_desatleter

(15)

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.

Mission

11 @giat9_desatleter

Tak hanya kaya akan antioksidan polifenol, teh cascara juga banyak mengandung cholorogenic acid. Beberapa riset menunjukkan bahwa zat tersebut diketahui baik untuk

mengurangi peradangan, menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah.

Efek ini membuat cascara baik dikonsumsi untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, misalnya penyakit jantung.

Menjaga kesehatan jantung

Konsumsi kopi dan teh, termasuk teh cascara, diketahui dapat menurunkan dan mengontrol kadar gula darah. Beberapa riset juga menyebutkan bahwa konsumsi teh

dan kopi dapat mengurangi risiko terjadinya resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

Namun, agar lebih sehat, usahakan untuk tidak menambah gula atau pemanis tambahan pada teh cascara.

B. Manfaat & Kandungan Teh Cascara

Cascara diketahui baik untuk melancarkan pencernaan. Manfaat cascara ini dapat digunakan untuk mencegah dan mengatasi sembelit atau konstipasi. Selain itu, cascara

juga kaya akan antioksidan yang dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik atau probiotik pada usus. Beberapa riset juga menyebutkan bahwa konsumsi teh yang mengandung antioksidan tinggi, seperti teh hijau dan cascara, dapat meringankan

gejala penyakit tukak lambung dan radang usus.

Menjaga kesehatan saluran pencernaan

Cascara kaya akan antioksidan, khususnya polifenol, yang baik untuk mencegah kerusakan sel dan jaringan tubuh akibat paparan radikal bebas. Antioksidan merupakan

salah satu jenis zat yang dapat mencegah pertumbuhan sel kanker.

Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa makanan atau minuman yang tinggi antioksidan, termasuk teh cascara, dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit kanker.

Menghambat pertumbuhan sel kanker

Menurunkan kadar gula darah

(16)

12 @giat9_desatleter

Selain untuk kesehatan tubuh, cascara juga memiliki manfaat untuk kesehatan kulit. Hal ini karena cascara diperkaya oleh vitamin C dan E yang dikenal dalam menyehatkan kulit.

Selain itu, manfaat antioksidan pada cascara selain dapat menjaga daya tahan tubuh, juga dapat mengurangi tanda-tanda penuaan dini, meminimalisir keriput dan garis halus,

dan melindungi kulit dari pengaruh buruk sinar ultraviolet.

Teh cascara juga diketahui baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan dan fungsi otak.

Ini berkat kandungan antioksidan dan kafein pada cascara. Kafein merupakan zat stimulan yang dapat meningkatkan konsentrasi dan daya ingat serta melawan rasa kantuk. Tak hanya itu, beberapa riset juga menunjukkan bahwa konsumsi kopi dan teh,

termasuk teh cascara, dapat menurunkan risiko terjadinya penurunan fungsi otak yang menjadi penyebab demensia atau pikun.

Memelihara fungsi dan kesehatan otak

Bagi yang tertarik memiliki perut langsing, meminum Cascara dapat dijadikan sebagai salah satu solusi. Hal tersebut dikarenakan minuman ini memiliki kandungan asam

khususnya asam Klorogenat. Berdasarkan hasil penelitian dikatakan bahwa

mengonsumsi kopi yang mengandung asam dapat mengurangi lemak di tubuh secara signifikan. Hal tersebut dikarenakan asam memiliki sifat pemecah lemak. Namun perlu dipastikan jika tidak memiliki masalah dengan minuman yang memiliki kandungan asam

tinggi ataupun minuman berkafein.

Menurunkan berat badan

Menurunkan kadar gula darah

(17)

Proses Pembuatan

Proses pembuatan teh tradisional melibatkan beberapa tahapan penting, termasuk pemetikan daun teh, pengeringan, pelayuan, penggulungan, fermentasi (untuk teh hitam dan oolong), serta pengeringan akhir. Proses ini

dirancang untuk mengeluarkan rasa dan aroma khas dari daun teh. Sementara itu, proses pembuatan Teh Cascara lebih sederhana. Kulit buah kopi dikeringkan setelah biji kopi dikeluarkan, lalu diseduh seperti teh biasa. Proses ini

memungkinkan kandungan alami dalam kulit kopi tetap terjaga dan menghasilkan rasa unik.

C. Perbedaan Teh Cascara &

Teh Tradisional

Asal-Usul Bahan

Teh tradisional, seperti teh hijau, teh hitam, dan teh oolong, berasal dari daun tanaman teh (Camellia sinensis).

Proses pembuatan teh tradisional melibatkan pemetikan daun teh, pengeringan, dan fermentasi (untuk jenis teh tertentu). Di sisi lain, Teh Cascara dibuat dari kulit buah

kopi yang biasanya merupakan limbah dari proses pengolahan biji kopi. Cascara sendiri berarti "kulit" dalam

bahasa Spanyol, merujuk pada kulit buah kopi yang seringkali diabaikan dalam industri kopi.

13 @giat9_desatleter

(18)

14 @giat9_desatleter

Rasa & Aroma

Perbedaan rasa antara Teh Cascara dan teh tradisional sangat mencolok. Teh tradisional memiliki rasa yang bervariasi, mulai dari ringan dan segar pada teh hijau, hingga kuat dan kompleks pada teh hitam. Aroma teh tradisional juga beragam, tergantung pada jenis dan metode pengolahannya. Teh Cascara, di sisi lain, memiliki

rasa yang cenderung manis dengan sedikit sentuhan buah. Aroma Teh Cascara sering kali mirip dengan buah

kering atau beri, memberikan pengalaman rasa yang berbeda dari teh tradisional.

Kandungan & Manfaat

Kandungan nutrisi dan manfaat kesehatan dari kedua jenis teh ini juga berbeda. Teh tradisional terkenal dengan kandungan antioksidan, terutama katekin dalam

teh hijau dan theaflavin dalam teh hitam, yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan meningkatkan

metabolisme. Teh Cascara, meskipun juga mengandung antioksidan, memiliki profil nutrisi yang berbeda. Cascara

kaya akan polifenol dan asam klorogenik, yang dikenal memiliki efek antiinflamasi dan dapat membantu mengontrol gula darah. Kandungan kafein dalam Teh

Cascara juga lebih rendah dibandingkan teh hitam, menjadikannya pilihan yang baik untuk mereka yang ingin

mengurangi asupan kafein.

(19)

Di masa depan, teh cascara memiliki peluang besar untuk berkembang dan menjadi tren baru di dunia kuliner. Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan dan keberlanjutan, teh cascara hadir sebagai solusi inovatif yang menggabungkan manfaat kesehatan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan.

Salah satu peluang utama teh cascara adalah potensinya sebagai minuman kesehatan. Dengan kandungan antioksidan yang tinggi, teh cascara dapat membantu melawan radikal bebas dan mendukung kesehatan jantung serta sistem imun. Selain itu, kandungan kafein alami dalam cascara dapat memberikan dorongan energi tanpa efek samping yang sering kali dikaitkan dengan minuman berkafein tinggi lainnya.

Dari segi keberlanjutan, teh cascara memberikan kontribusi positif dengan memanfaatkan kulit kopi yang sebelumnya dianggap sebagai limbah. Dalam era di mana konsep zero waste semakin populer, teh cascara menjadi contoh nyata bagaimana limbah dapat diubah menjadi produk bernilai tinggi. Ini tidak hanya mendukung lingkungan, tetapi juga memberikan tambahan pendapatan bagi petani kopi, sehingga meningkatkan kesejahteraan mereka.

Potensi pasar internasional juga tidak bisa diabaikan. Dengan meningkatnya minat terhadap produk-produk eksotis dan berkelanjutan, teh cascara memiliki peluang untuk menjadi komoditas ekspor yang menjanjikan. Negara-negara dengan budaya minum teh yang kuat, seperti Jepang dan Inggris, bisa menjadi pasar potensial untuk memperkenalkan teh cascara.

Selain itu, kemajuan teknologi dan inovasi dalam proses produksi dapat meningkatkan kualitas dan konsistensi teh cascara. Penelitian dan pengembangan lebih lanjut tentang manfaat kesehatan dan cara penyajian teh cascara dapat membuka peluang baru dalam pemasaran dan penjualan produk ini.

Secara keseluruhan, masa depan teh cascara terlihat cerah dengan berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan. Kombinasi manfaat kesehatan, inovasi kuliner, prinsip keberlanjutan, dan potensi pasar internasional menjadikan teh cascara sebagai salah satu produk yang patut diperhatikan dalam industri makanan dan minuman global.

15 @giat9_desatleter

D. Peluang Teh Cascara di

Masa Depan

(20)

A. Bahan & Alat yang Diperlukan

16 @giat9_desatleter

BAB 3

PEMBUATAN TEH CASCARA

Bahan :

Cherry Kopi Air Gula

(21)

17 @giat9_desatleter

Panci Cangkir Saringan teh

Sendok ukur Stoples

Alat :

Alat pengupas

biji kopi Ayakan Terpal

(22)

Langkah 1 : Pengumpulan dan Pemisahan Kulit Kopi

Pilih buah kopi segar yang telah matang sempurna (berwarna merah cerah). Pisahkan kulit buah dari bijinya. Proses ini bisa dilakukan dengan tangan atau menggunakan alat pengupas biji kopi.

Pastikan kulit yang diambil bersih dari daging buah yang menempel.

18 @giat9_desatleter

Langkah 2 : Pencucian Kulit Kopi

Cuci kulit kopi yang telah dipisahkan menggunakan air bersih. Ini untuk memastikan tidak ada kotoran atau sisa daging buah yang tertinggal.

Tiriskan kulit kopi dengan menggunakan saringan atau ayakan.

B. Proses

Pembuatan Teh

Cascara

(23)

Langkah 3: Penjemuran Kulit Kopi

Sebarkan kulit kopi di atas terpal atau rak pengeringan. Pastikan kulit kopi tersebar merata dan tidak bertumpuk.

Jemur kulit kopi di bawah sinar matahari langsung selama 2-3 minggu, atau hingga kulit kopi benar-benar kering dan renyah. Waktu pengeringan tergantung pada kondisi cuaca dan ketebalan kulit kopi.

Aduk sesekali untuk memastikan pengeringan yang merata.

Pastikan kulit kopi terlindung dari hujan atau embun yang bisa mengurangi kualitasnya.

19 @giat9_desatleter

Langkah 4: Penyimpanan Kulit Kopi Kering (Cascara)

Setelah kulit kopi kering, simpan Cascara dalam wadah kedap udara untuk menjaga kelembapan dan kualitasnya.

Wadah kaca atau kantong kedap udara yang disimpan di tempat sejuk dan gelap adalah pilihan terbaik.

Cascara yang disimpan dengan benar bisa bertahan

hingga satu tahun tanpa kehilangan banyak rasa.

(24)

C. Penyeduhan Teh Cascara

Bahan : Ambil sekitar 10-15 gram Cascara kering untuk setiap cangkir teh yang ingin dibuat.

Memanaskan Air : Panaskan air dalam panci atau ketel hingga mencapai suhu sekitar 90-95°C (tidak perlu mendidih penuh).

Menyeduh Cascara :

Tempatkan Cascara kering dalam cangkir atau teko teh.

Tuang air panas di atas Cascara.

Biarkan meresap selama 5-7 menit untuk mendapatkan rasa yang optimal. Jika ingin rasa yang lebih kuat, seduh lebih lama (hingga 10 menit).

Penyaringan :

Setelah proses penyeduhan selesai, saring teh menggunakan saringan teh atau saringan biasa.

Penyajian :

Teh Cascara siap disajikan. Anda bisa menambahkan madu, gula, kayu manis, atau rempah-rempah lain untuk variasi rasa.

Cascara juga dapat disajikan dingin sebagai teh es. Cukup dinginkan setelah diseduh dan tambahkan es sebelum disajikan.

20 @giat9_desatleter

(25)

21 @giat9_desatleter

DOKUMENTASI

(26)

DAFTAR REFERENSI

Adrian, K. (2021). Cascara, Kulit Buah Kopi yang Kaya Manfaat untuk Kesehatan. Diakses pada 30 Juli 2024 dari, https://www.alodokter.com/cascara-kulit-buah- kopi-yang-kaya-manfaat-untuk-kesehatan.

Clifford, M. N., & Willson, K. C. (Eds.). (1985). Coffee:

Botany, biochemistry and production of beans and beverage. Croom Helm.

Illy, E., & Viani, R. (2005). Espresso coffee: The science of quality (2nd ed.). Elsevier Academic Press.

Maharani, A. (2019). Kopi Cascara, Kopi Rendah Kafein dengan Cita Rasa Unik. Diakses pada 30 Juli 2024 dari, https://www.klikdokter.com/gaya-hidup/diet-

nutrisi/kopi-cascara-kopi-rendah-kafein-dengan-cita- rasa-unik.

Ochi, E. (2018). Mengenal Cascara, Teh dari Coffee Cherry yang Rendah Kafein. Diakses pada 30 Juli 2024 dari, https://www.beautyjournal.id/article/ mengenal- cascara.

Wintgens, J. N. (2009). Coffee: Growing, processing, sustainable production (2nd ed.). Wiley-VCH.

Yuliandri, M.T. (2016). Cascara; Teh dari Ceri Kopi.

Diakses pada 30 Juli 2024 dari,

https://ottencoffee.co.id/majalah/cascara-teh-dari-ceri- kopi.

22 @giat9_desatleter

(27)

MODUL UNNES GIAT 9 DESA TLETER

INOVASI TEH DARI KULIT KOPI

TEH CASCARA:

@giat9_desatleter [email protected]

Referensi

Dokumen terkait