Riswandi, M.Si. Pd., sebagai Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kerjasama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Bapak Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd., selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Pascasarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Bapak Dedy Miswar, S.si., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Bapak Suparman Arif, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung sekaligus Dosen Diskusi. Terima kasih bapak atas segala nasehat, bimbingan dan perhatiannya selama penulis menjadi mahasiswa Pendidikan Sejarah di Universitas Lampung. Maskun., M.H., selaku Pembimbing I disertasi penulis, terima kasih atas segala nasehat, bimbingan dan perhatiannya selama penulis menjadi mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Lampung. Pd., selaku pembimbing II disertasi penulis dan juga sebagai pembimbing akademik yang terhormat, terima kasih atas segala nasehat, bimbingan dan perhatiannya selama penulis menjadi mahasiswa program pendidikan sejarah di Universitas Lampung.
Ridho Anhuma Turaya dan teman-teman saya yang lain mengucapkan terima kasih atas segala bantuan, nasihat dan semangat yang telah diberikan kepada penulis selama ini.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Kerangka Pikir
- Paradigma Penelitian
Pentingnya pengintegrasian teknologi ke dalam pembelajaran oleh guru agar pembelajaran dapat terus berkembang seiring berjalannya waktu. Pembahasan tentang TPACK sering dikaitkan dengan kemampuan atau metode mengajar guru dalam pembelajaran di kelas. TPACK bertujuan untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan guru dalam menggunakan teknologi dalam pembelajaran serta meningkatkan pengalaman belajar siswa (Nurjanah, 2017).
Oleh karena itu, guru perlu menguasai TPACK agar dapat mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran dengan baik. Pernyataan tersebut sejalan dengan apa yang dikatakan Nevrita et al (2020) bahwa implementasi TPACK dalam pembelajaran sangat sejalan dengan pembelajaran abad 21 yang menggunakan teknologi. Berdasarkan pernyataan tersebut, pemahaman seorang guru tentang TPACK dan implementasinya dalam pembelajaran dapat lebih efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Pada penelitian sebelumnya yang menjadi fokus penelitian adalah pengecekan kemampuan atau kompetensi penyusunan perangkat pembelajaran atau kurikulum berbasis technology pedagogical content knowledge (TPACK), sedangkan pada penelitian ini peneliti tidak hanya melakukan pengecekan terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran saja. berdasarkan TPACK. Namun, peneliti juga menguji kemampuan guru dalam menggunakan TPACK dalam pembelajaran sejarah di SMAN 1 Tulang Bawang Tengah. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti mencoba melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang penerapan TPACK dalam pembelajaran sejarah di sekolah untuk mengetahui sejauh mana pemahaman guru tentang penerapan TPACK dalam proses pembelajaran khususnya pembelajaran sejarah, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Technological Pedagogical And Content Knowledge (TPACK)) dan Pembelajaran Sejarah di SMAN 1 Tulang Bawang pada pertengahan tahun pelajaran 2022/2023”. Apa kendala yang dihadapi guru sejarah di SMAN 1 Tulang Bawang Tengah dalam menerapkan TPACK dalam pembelajaran sejarah.
Untuk mengetahui kendala yang dialami guru sejarah di SMAN 1 Tulang Bawang Tengah dalam penerapan TPACK dalam pembelajaran sejarah. Pesatnya perkembangan teknologi bukan berarti berbanding terbalik dengan minimnya pemanfaatan teknologi informasi komunikasi (TIK) oleh guru dalam pembelajaran. TPACK saat ini sangat penting untuk diterapkan dalam proses pembelajaran khususnya dalam pembelajaran sejarah mengingat pembelajaran sejarah merupakan pembelajaran yang bersifat konseptual, sehingga diharapkan dengan penerapan TPACK dalam pembelajaran sejarah oleh guru dapat menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien, sehingga agar tujuan pembelajaran sejarah dapat tercapai.
TINJAUAN PUSTAKA
Kajian Teori
- Konsep Implementasi
- Konsep Belajar .1 Definisi Belajar .1 Definisi Belajar
- Ciri-Ciri Belajar
- Teori Belajar
- Konsep Pembelajaran .1 Definisi Pembelajaran .1 Definisi Pembelajaran
- Ciri-Ciri Pembelajaran
- Konsep Pembelajaran Sejarah .1 Pengertian Pembelajaran Sejarah .1 Pengertian Pembelajaran Sejarah
- Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Sejarah
- Karateristik Pembelajaran Sejarah
- Konsep TPACK .1 Definisi TPACK .1 Definisi TPACK
- Komponen TPACK
- Indikator TPACK
- Pengukuran TPACK
- Kelebihan dan Kekurangan TPACK
Pembelajaran sejarah merupakan salah satu bidang ilmu yang bertujuan untuk menyadarkan setiap siswa akan pentingnya waktu dan tempat, yang merupakan sebuah proses. Menurut Amelia (2014), terdapat beberapa ciri yang berkaitan dengan pembelajaran sejarah, yaitu: (1) pembelajaran sejarah memiliki tujuan, isi dan norma dalam aspek normatif; (2) nilai dan makna cerita lebih diarahkan untuk kepentingan pendidikan daripada tujuan akademis atau ilmiah semata; (3) Pelaksanaan pembelajaran sejarah bersifat pragmatis, sehingga dimensi dan isinya dipilih dan disesuaikan dengan tujuan pendidikan, makna dan nilai yang ingin dicapai yaitu sesuai dengan tujuan pendidikan; (4) standar pembelajaran sejarah harus sesuai dengan rumusan tujuan pendidikan nasional; (5) pelajaran sejarah harus memuat unsur-unsur terpenting: pembinaan, pengembangan intelektual dan tanggung jawab terhadap masa depan negara; (6) Pembelajaran sejarah tidak hanya mencakup pengetahuan faktual dari pengalaman kolektif masa lalu, tetapi juga harus mencakup latihan berpikir kritis untuk memperoleh makna dan nilai dari peristiwa sejarah yang diajarkannya. Pembelajaran sejarah memiliki beberapa manfaat diantaranya pembelajaran sejarah dapat bersifat edukatif, inspiratif, interaktif dan rekreatif.
Hasil pembelajaran sejarah meliputi (1) kesadaran sejarah, kebangkitan kesadaran sejarah secara sosial budaya, dalam rangka membentuk kesadaran berbangsa, siap berkorban, (2) kesukuan yang demokratis, yaitu rasa kebangsaan dan kebangsaan, keteladanan, kepeloporan dan cinta tanah air, ( 3) memiliki kemampuan akademik, memberi nasihat dan memiliki pengetahuan yang mendalam (Aman, 2011). Berdasarkan beberapa pemikiran di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sejarah bukan sekedar pemaparan fakta sejarah secara teoretis yang terkesan kering, tetapi disini pembelajaran sejarah harus menanamkan makna yang bertujuan untuk membentuk atau mengembangkan kepribadian siswa dengan cara mentransmisikan nilai sejarah. yang dapat dikaitkan dengan kehidupan kontemporer. . Oleh karena itu, proses pembelajaran sejarah harus dilakukan dengan benar, karena pembelajaran sejarah yang baik akan membentuk pemahaman sejarah yang baik pula.
Dengan membangun pembelajaran sejarah yang menghubungkan nilai-nilai dengan peristiwa sejarah dan isu-isu kontemporer serta menyesuaikan dengan kondisi lingkungan siswa, pembelajaran sejarah dapat menjadi sangat menarik karena melibatkan proses berpikir kritis bahkan setiap siswa memiliki peran dalam mengungkapkan dirinya dan gagasannya, sehingga itu lebih informatif (Mujiyati dan Sumiyatun, 2016). Mempelajari sejarah juga sangat bermanfaat bagi manusia untuk memecahkan berbagai jenis masalah dan mempersiapkan masa depan yang cerah dengan melihat peristiwa masa lalu. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar sejarah adalah suatu kegiatan belajar mengajar dimana mempelajari tentang peristiwa masa lalu yang dipertahankan sampai sekarang sehingga dapat disebarkan ke masa depan.
Pembelajaran sejarah memiliki fungsi dan ciri khas tersendiri yang tentunya tidak dimiliki oleh pembelajaran lain dan inilah yang membedakan pembelajaran sejarah dengan pembelajaran lainnya. Kemampuan guru dalam mengajarkan berbagai materi dengan menggunakan strategi yang dapat memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran. Memfasilitasi siswa menggunakan teknologi untuk membangun representasi pengetahuannya. mempelajari materi pembelajaran dengan menggunakan strategi yang dapat membantu siswa memahami materi pembelajaran.
Recognition Pada level ini, guru menggunakan teknologi dalam pembelajaran hanya untuk motivasi, bukan untuk pengembangan materi pembelajaran. Acceptance Pada level ini, guru menggunakan teknologi untuk mengembangkan materi pembelajaran sebagai bagian dari instruksi langsung.
Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Suyamto dkk (2020)
Penelitian dilakukan oleh Fiki Hakim Amrullah (2021)
Penelitian dilakukan oleh Wardani, dkk., (2022)
METODOLOGI PENELITIAN
- Ruang Lingkup Penelitian
- Metode Penelitian
- Populasi dan Sampel .1 Populasi .1 Populasi
- Sampel
- Observasi
- Wawancara
- Dokumentasi
- Instrumen Penelitian
- Kondensasi Data
- Penyajian Data
- Verifikasi/ Penarikan Kesimpulan
Untuk mempermudah proses penelitian yang dilakukan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Menurut Kasmidi, Nia (2014) menyatakan bahwa populasi adalah semua data yang menarik minat peneliti dalam ruang lingkup dan waktu tertentu. Dalam penelitian ilmiah, kita harus mengetahui bagaimana mengumpulkan data dalam penelitian, sehingga data yang diperoleh dapat mendukung realitas suatu konsep tertentu.
Observasi adalah kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan atau diagnosis. Sedangkan menurut Hardani et al (2020), observasi adalah suatu teknik atau cara untuk mengumpulkan data secara sistematis tentang objek kajian, baik secara langsung maupun tidak langsung. Data yang diperoleh melalui teknik wawancara berkaitan dengan implementasi TPACK dalam pembelajaran sejarah dan kendala yang dialami guru dalam melakukan implementasi TPACK di SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah.
Sedangkan menurut Hardan (2020), metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan mencatat data yang ada. Analisis data menurut Sugiyono (2015) adalah proses meneliti dan menyusun data secara sistematis yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori-kategori, mendeskripsikannya ke dalam unit-unit, mensintesis, menyusun ke dalam model, memilih mana yang penting. dan apa yang akan dipelajari serta menarik kesimpulan agar mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. Dalam penelitian ini peneliti harus menyeleksi data terkait penerapan TPACK dalam pembelajaran sejarah di SMAN 1 Tulang Bawang Tengah.
Peneliti hanya membatasi data berdasarkan rumusan masalah yaitu bagaimana penerapannya dan kendala yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan TPACK dalam pembelajaran sejarah di SMAN 1 Tulang Bawang Tengah. Pada fase ini, data yang terkumpul dievaluasi terutama berkaitan dengan kualitas dan kelayakan data. Representasi data adalah kumpulan informasi yang telah diatur untuk memungkinkan penarikan kesimpulan dan tindakan yang akan diambil.
SIMPULAN DAN SARAN
- Simpulan
- Saran
- Buku
- Jurnal
- Wawancara
- Prosiding Seminar/ Pertemuan Ilmiah
Kendala penerapan TPACK dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah adalah kuota internet siswa yang terbatas, jaringan internet yang kurang memadai, fasilitas pendukung yang terbatas dan kurangnya kesadaran siswa, serta kemampuan guru dalam menguasai TIK. Perlu adanya penelitian lebih lanjut di SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah dan SMA Negeri lainnya di Kabupaten Tulang Bawang Barat tentang Implementasi Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) dalam proses pembelajaran di Kabupaten Tulang Bawang Barat, karena masih terdapat banyak yang belum diteliti lebih lanjut untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang Penerapan Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah dan SMA lainnya di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Diharapkan pembaca memahami Penerapan Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah.
Kegunaan dari hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan pembelajaran sejarah berbasis TPACK di SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah untuk menambah wawasan pendidikan di Provinsi Lampung. Diharapkan Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang Barat dapat melakukan sosialisasi dan pelatihan penerapan TPACK dalam proses pembelajaran sehingga guru yang mengajar di Kabupaten Tulang Bawang Barat dapat melakukan TPACK dengan baik dan benar. Diharapkan hasil penelitian di SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah tentang penerapan TPACK dalam pembelajaran sejarah dapat memberikan gambaran kepada sekolah tentang keadaan pembelajaran sejarah di kelas.
Using a technological, pedagogical and content knowledge framework to design online learning environments and professional development. Analisis Buku Ajar Termodinamika dengan Konsep Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) untuk Penguatan Kompetensi Belajar Mahasiswa. Technological Pedagogic Content Knowledge (TPACK) Development and validation of an assessment instrument for pre-service teachers.
Pengembangan dan validasi Instrumen Technological Pedagogical Content Knowledge ( TPACK ) untuk guru matematika di sekolah dasar. Analisis Kapasitas TPACK (Technological Pedagogical and Content Knowledge) Guru Biologi SMA Dalam Pengembangan Materi Pembelajaran Materi Sistem Peredaran Darah. Kompetensi Guru Dalam Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SD Negeri 16 Banda Aceh.” Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Unsyiah.