Kritik sosial terhadap program pemerintah juga kerap terjadi pada tayangan kedua stasiun televisi tersebut. Masyarakat dapat mengetahui program unggulan calon presiden mana pun yang dipilihnya melalui program televisi seperti program “Berita Pagi”. 19 siaran informasi kriminal bertajuk Sergap disiarkan oleh RCTI, Derap Hukum disiarkan oleh SCTV, Patroli dan Jejak Kasus disiarkan oleh stasiun Indosiar.
Sebagai contoh, masyarakat dapat mengetahui kesehatan suatu makanan, baik menggunakan bahan pengawet dan pewarna maupun tidak, melalui program Jendela Iman yang disiarkan oleh Televisi Republik Indonesia (TVRI). Masyarakat juga dapat menyerap nilai-nilai yang terkandung dalam seluruh acara televisi, tidak terbatas pada program siaran yang dikemas khusus dalam bentuk program edukasi, seperti Mutiara Friday yang ditayangkan oleh stasiun televisi setiap hari Jumat sore. Fenomena seperti ini dapat diamati pada berbagai acara hiburan yang ditayangkan oleh beberapa stasiun televisi.
Undang-undang ini memberikan kekuatan hukum terhadap berbagai siaran informasi yang ditayangkan oleh stasiun televisi. Dulu, ketika stasiun televisi satu-satunya adalah TVRI, pemirsa memilih keluar dari televisi karena acara yang ditayangkan masih World in News. Kini, setelah era reformasi dan didukung banyaknya stasiun televisi, masyarakat merasakan kebutuhan akan informasi yang disiarkan melalui televisi.
Beragamnya informasi yang disiarkan stasiun televisi dan diserap masyarakat menjadikan masyarakat terbuka dan dewasa. Semakin banyak sponsor yang mendukung berarti serial tersebut memiliki rating yang tinggi bukan? Di sisi lain, serial-serial yang ditayangkannya selalu mengambil latar belakang kisah kehidupan masyarakat kelas menengah ke atas.
Perilaku nekat dan kasar ini hampir selalu menghiasi sinetron-sinetron yang ditayangkan stasiun televisi. Ambil contoh konflik ibu mertua dan menantu yang tergambar dalam sinetron Ramadhan berjudul Titipan Ilahi, sinetron yang ditayangkan Indosiar di bulan Ramadhan tahun ini.41. Jarang sekali sinetron yang ditayangkan stasiun televisi mengambil cerita dari masyarakat kecil yang tingkat ekonominya rendah hingga menengah.
Film TV yang ditayangkan stasiun SCTV cenderung menekankan pada penyelesaian masalah dan membawa pesan moral. Hanya sedikit stasiun televisi yang menayangkan program informasi kesehatan, antara lain ANTV, JTV, dan TVRI. 42 Contoh telenovela yang menurut peneliti cukup bagus adalah sinetron Mos kini gjeje yang disiarkan stasiun SCTV pada pagi hari.
Namun bukan berarti acara anak-anak yang ditayangkan stasiun televisi bersifat mendidik; ada beberapa yang mempunyai karakter bisnis yang kuat, seperti AFI junior.
Siaran Televisi Dalam Sudut Pandang Teori Pendidikan
Melalui program ini, pemirsa dapat berdialog dengan para dokter yang ditayangkan di televisi tentang berbagai penyakit yang dideritanya, informasi obat, dan tips hidup sehat. Kembali ke pokok permasalahan, program-program informatif yang ditayangkan oleh stasiun televisi merupakan sesuatu yang menarik dari sudut pandang pendidikan. Seringkali terdengar dari masyarakat awam ketika mengomentari berbagai berita yang ditayangkan oleh stasiun televisi, mereka menganggapnya justru membingungkan, apalagi banyak informasi yang tidak hanya berbeda tetapi juga kontradiktif.
Penampil kemudian akan mencoba menghubungkan satu informasi dengan informasi lainnya sesuai dengan struktur pengetahuan yang dimilikinya dan menguji validitas informasi yang diterimanya. Dengan langkah ini pemirsa tidak akan begitu saja menerima dan mempercayai informasi yang diterimanya sebelum mengujinya. Hal ini sejalan dengan teori pembelajaran yang dikemukakan oleh Jerome Bruner, seorang psikolog perkembangan dan pakar pembelajaran kognitif.49 Dengan demikian, siaran berita dapat mendorong pemirsa untuk bersikap kritis terhadap informasi yang diterimanya.
Selain itu, siaran berita juga melatih pemirsanya untuk berpikir kreatif sehingga dapat berkembang ke arah yang lebih baik. Sebaliknya pemirsa televisi dapat menyikapi informasi yang diperolehnya dengan menggunakan pola modeling, yakni meniru perilaku dan pengalaman orang lain. Berdasarkan teori ini, pemirsa akan meniru apa yang dilihatnya di televisi, ketika suatu adegan televisi menarik perhatiannya, kemudian diberikan penekanan pada kejadian tersebut agar pemirsa selalu mengingatnya, kemudian pemirsa berusaha meniru sebagiannya dan akhirnya meniru seluruhnya. adegan yang mereka terima.50 Misalnya, penonton akan tertarik pada artis wanita yang dilihatnya sedang merokok ketika kamera sedang memandangnya.
Selain itu, penonton akan terdorong untuk meniru (merokok) jika artis yang dilihatnya merokok menyatakan bahwa merokok memiliki kesenangan tersendiri dan dapat mendorong kreativitas. Pernyataan artis wanita perokok tersebut semakin memperkuat keinginan penonton untuk mencoba merokok, lalu merokok seperti artis yang dilihatnya. Oleh karena itu, tayangan infotainment yang sering menampilkan artis perempuan sedang merokok, atau dalam kasus lain artis yang tidak terlalu memperhatikan etika pergaulan, akan mendorong pemirsanya untuk belajar melanggar etika.
Akibatnya, materi pendidikan menjadi 'menara gading' yang melayang di angkasa atau dikenal dengan mimpi.53 Terkait hal tersebut, Masduki menyatakan bahwa televisi telah menjadi wadah penjualan mimpi atau fiksi, karena banyak mimpi yang dijual melalui televisi. Salah satu program yang jelas menyasar masyarakat kelas bawah, khususnya masyarakat kumuh adalah Money Surprise yang disiarkan oleh stasiun RCTI. Tayangan-tayangan ini mengajak pemirsa untuk membayangkan kemudahan hidup dan ketakutan menghadapi atau menghadapi kesulitan.
Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat artikel yang mencoba menjawab bahwa banyak tindakan kekerasan yang harus diatasi dengan pendidikan cinta kasih. Pendidikan cinta kasih merupakan penciptaan keteladanan oleh guru, bahwa guru menjadi teladan bagi siswa, memperlakukan siswa sebagai subjek (bukan sebagai objek) dan menerapkan hukuman terhadap pelanggaran siswa dengan hukuman yang tidak mengandung unsur kekerasan. 55.
Siaran Televisi dan Values Building Dalam Masyarakat
Untuk mengurangi hal tersebut, cara yang paling efektif tentu saja dengan mengurangi atau menghilangkan sama sekali tayangan televisi tentang kekerasan. Akibat pengaruh tersebut, program televisi dapat membangun nilai-nilai tertentu di masyarakat. Berdasarkan jenis siaran televisinya, dapat diprediksi bahwa nilai-nilai yang berkembang di masyarakat terutama adalah nilai rasionalitas.
Pemirsa akan mencerna informasi yang masuk ke dalam ingatannya dan mempertimbangkan unsur rasionalitas informasi tersebut. Itulah sebabnya masyarakat semakin hari semakin rasional dan menerima informasi yang masuk akal. Pertunjukan yang selalu berlatar belakang cerita tentang orang-orang kaya ini membangun imajinasi pemirsa tentang kemudahan hidup mereka yang memiliki kekayaan berlimpah.
Acara televisi mempunyai berbagai manfaat, bahkan siswa SMA dan SMA yang ditayangkan di televisi selalu mendapat uang jajan yang cukup, mereka berangkat ke sekolah dengan mobil atau setidaknya dengan sepeda motor, tersedia telepon genggam, di rumah ada kepala pelayan yang selalu mengurus berbagai hal. kebutuhan sehari-hari, menciptakan pemirsa remaja. Tayangan televisi yang menekankan adegan kekerasan, terutama tayangan untuk anak-anak dan remaja, mendorong anak-anak dan remaja untuk belajar menjadi individu yang kejam dan egois. Selain itu, banyak tayangan yang menekankan bagaimana melakukan tindak kekerasan dengan aman, pelakunya tidak bisa dilacak, sehingga bisa lolos dari hukuman.59.
57 Banyak serial yang berlatar belakang kisah keluarga mewah, seperti 'Dara Manisku' di RCTI, 'Cinta SMU' di Indosiar, dan 'Cinta Terbagi Lima' di SCTV. Singkatnya, seluruh bagian yang mampu menyampaikan sahwat digunakan untuk menarik penonton agar mengikuti pertunjukan yang ditampilkan. Hal ini terlihat dalam telenovela Malam Pertama (MP), Bidadari, Di Sini Ada Setan, Jelangkung, Misteri Nini Pelet, Dendam Nyi Pelet, Susuk Nyi Roro Kidul, Rahasia Pesugihan, Babi Ngepet dan tayangan misteri lainnya seperti Uka-Uka (Uji Kebenaran dan Uji Keberanian) yang ditayangkan oleh TPI, serta acara serupa yang ditayangkan oleh stasiun lain.
Terhadap nilai-nilai yang banyak disebarkan melalui televisi, masyarakat harus mampu menyikapinya dengan bijak. Diperlukan kearifan masyarakat untuk dapat menyaring kualitas acara televisi, karena tidak semua acara televisi baik dan tidak semuanya buruk. Masyarakat harus selektif dalam menayangkan siaran televisi agar bisa memilih program mana yang bagus dan mana yang tidak.