KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Telepon (021) 5737102, 5733129, Faksimile (021) 5721245, 5721244, Laman https://bskap.kemdikbud.go.id
Nomor : 1372/H1/HK.08/2023 5 April 2023
Lampiran : Satu berkas
Hal : Salinan Peraturan Kepala BSKAP Nomor 015/H/KP/2023
Yth.
1. Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek 2. Inspektur Jenderal Kemendikbudristek
3. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kemendikbudristek 4. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek
5. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbudristek 6. Sekretaris Jenderal Kementerian Agama
7. Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama 8. Direktur Pendidikan Kristen, Ditjen Bimas Kristen 9. Direktur Pendidikan Katolik, Ditjen Binmas Kristen 10. Direktur Pendidikan Hindu, Ditjen Binmas Hindu 11. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Se-Indonesia
12. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Se-Indonesia
Dengan hormat, berkenaan telah ditetapkannya Peraturan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Nomor 015/H/KP/2023 tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Asesmen Nasional Tahun 2023, bersama ini kami sampaikan Salinan Peraturan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan tersebut untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami sampaikan terima kasih.
Sekretaris,
Suhadi
Tembusan: NIP 196912061992031001
1. Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
2. Kepala Subbagian Tata Usaha Sekretariat Badan Standar, Kuirkulum, dan Asesmen Pendidikan
PERATURAN
KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
NOMOR
OlslHlKPl2023
TENTANG
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN ASESMEN NASIONAL
TAHUN 2023
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Menimbang bahwa
untuk
melaksanakan ketentuan Pasal 12 Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 17 Tahun 2O2l tenlangAsesmen Nasional, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Standar,Kurikulum,
dan AsesmenPendidikan tentang Prosedur Operasional
Standar Penyelenggaraan Asesmen Nasional Tahun 2023;1.
Undang-Undang Nomor 2OTahun 2003 tentang
SistemPendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik IndonesiaTahun 2003
Nomor78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4
tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimanatelah
beberapakali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2O15 tentang Perubahan Kedua
atas
Undang-UndangNomor 23 Tahun 2014
tentangMengingat SALINAN
Pemerintahan Daerah (lrmbaran Negara
Republik IndonesiaTahun 2014
Nomor58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);3. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2O2l tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O2l Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6676) sebagaimana
diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2O2L tentang
StandarNasional Pendidikan (Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6762);4. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 tentang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
danTeknologi (Lembaran Negara
Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 156);5.
Keputusan Presiden Nomor 52|TPA Tahun 2021 tentangPengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya
di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;6.
PeraturanMenteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, danTeknologi Nomor 17 Tahun 2O2l tentang
Asesmen Nasional (Berita Negara Republik IndonesiaTahun
2O2I
Nomor 832);
7.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2020 tentang Organisasi danTata Kelola Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 682);
8.
PeraturanMenteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 28 Tahun2O2l
tentang Organisasi danTata
Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 963).3
9.
PeraturanMenteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 11 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar PenjaminanMutu
Pendidikan danBalai Penjaminan Mutu Pendidikan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 321; dan10.
Peraturan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 9Tahun
2022 tentang Evaluasi Sistem Pendidikan.Menetapkan
Pasal 1
Dalam Peraturan Kepala Badan
ini
yang dimaksud dengan:i.
Prosedur Operasional Standar Asesmen Nasional yang selanjutnya disebut POSAN adalah ketentuan yang mengatur penyelenggaraan
dan teknis
pelaksanaan Asesmen Nasional.2.
Asesmen Nasionalyang selanjutnya disingkat AN adalah salah satu
bentuk evaluasi sistem pendidikan oleh Kementerian pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah.3. Asesmen Kompetensi Minimum yang selanjutnya disingkat AKM
adalah pengukuran kompetensi literasi membaca dan numerasi yang harusdimiliki
oleh peserta didik.4. Literasi Membaca adalah kemampuan untuk memahami,
menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagaijenis
teksuntuk
menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi secaraproduktif
di masyarakat'5.
Numerasiadalah
kemampuanberpikir
menggunakan konsep, prosedur, fakta,dan alat
matematikauntuk
menyelesaikan masalahsehari-hari
pada berbagaijenis
konteks yang relevanuntuk individu
sebagai warga negara Indonesia dan dunia.MEMUTUSI(AN:
PERATURAN KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN
ASESMEN PENDIDIKAN TENTANG
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN ASESMEN NASIONAL TAHUN 2023.6. Survei Karakter adalah pengukuran karakter yang mencerminkan nilai-nilai
Pancasila.
7. Survei Lingkungan Belajar yang selanjutnya disingkat Sulingjar
adalah pengukuran aspek-aspeklingkungan
Satuan Pendidikan yang berdampak pada proses dan hasil belajar peserta didik.8.
Asesmen Nasional Berbasis Komputer yang selanjutnya disingkat ANBK adalah asesmenyang
menggunakankomputer
secaradaring dan
semidaring sebagai mediauntuk
menampilkan dan menjawab soal.9. Pelaksana Asesmen Nasional adalah
lembaga/pihak yang bertugas
dan bertanggungjawab melaksanakan kebijakan teknis
AsesmenNasional
padatingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, Satuan Pendidikan, dan
sekolahIndonesia
di luar
negeri.10.
Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakanpendidikan pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
pendidikanmenengah, dan pendidikan kesetaraan.
11. Satuan Pendidikan Peserta AN adalah Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Dasar
Luar
Biasa (SDLB), Sekolah Dasar TeologiKristen
(SDTK), Program Paket A/Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS) Ula, Adi Widya Pasraman (AWP), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Program Paket B/PKPPS Wustha, Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen (SMPTK), Madyama Widya Pasraman (MWP), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Program Paket C/PKPPS Ulya, Sekolah MenengahAgama Katolik
(SMAK),Sekolah
Menengah TeologiKristen
(SMTK), Sekolah Menengah AgamaKristen (SMAK), Utama Widya
Pasraman (UWP), Sekolah MenengahAtas Luar Biasa
(SMALB),Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK),Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK), Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) dan PKBM di
luar
negeri.12.
Satuan
Pendidikan Kerjasamayang selanjutnya disebut
SPK,adalah
Satuanpendidikan yang
diselenggarakanatau dikelola atas
dasarkerja
sama antara Lembaga Pendidikan Asing (LPA) yangterakreditasi/diakui di
negaranya dengan Lembaga Pendidikan Indonesia (LPI) padajalur
formal dan non formal yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.5
13. Sekolah Indonesia
Luar
Negeri yang selanjutnyadisingkat
SILN adalah Satuan Pendidikan padajalur formal
yang diselenggarakandi luar
negeri, yang dapat diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat Indonesia.14.
Jenjang
Pendidikanadalah tahapan pendidikan yang ditetapkan
berdasarkan tingkat perkembangan pesertadidik, tujuan
yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.15.
Tim Teknis adalah petugas di provinsi dan kabupaten/kota yang
diberikewenangan sebagai petugas teknis dalam melakukan verifikasi
danpendampingan Satuan Pendidikan sebagai pelaksana Asesmen Nasional.
16. Proktor adalah petugas yang
diberi
kewenanganuntuk
menangani aspek teknis aplikasi pelaksanaan Asesmen Nasional di ruang asesmen.17.
Teknisi adalah petugas
pengelolasarana komputer dan jaringan di Satuan
Pendidikan.
18. Pengawas adalah pendidik/tenaga kependidikan yang
diberi
kewenanganuntuk
mengawasidan
menjamin kelancaran pelaksanaan Asesmen Nasionaldi
ruang asesmen di Satuan Pendidikan.19.
Bahan Asesmen Nasional adalah instrumen Asesmen Nasional
berupa seperangkatbutir
soaldalam bentuk digital
yangharus
dijaga keamanannya, kerahasiaannya, dan digunakan pada waktu yang ditetapkan.20. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia
yang dibantu
olehWakil
Presidendan menteri
sebagaimanadimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun
1945'21.
Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaanurusan
pemerintahan yang menj adi kewenangan daerah otonom.22. Konsulat Jenderal adalah Perwakilan Republik Indonesia
di Luar
Negeri, yang selanjutnyadisebut
Perwakilanadalah
PerwakilanDiplomatik dan
Perwakilan Konsuler Republik Indonesia yang secara resmi mewakilidan
memperjuangkankepentingan Bangsa, Negara, dan Pemerintah Republik Indonesia
secara keseluruhan di Negara penerimadan/atau
organisasi Internasional'23. Peserta Sulingjar adalah kepala satuan dan pendidik pada PAUD, Jenjang Dikdas dan Dikmen yang terdaftar di Dapodik atau EMIS;
24. Data Pokok Pendidikan yang selanjutnya disebut Dapodik adalah pangkalan data pendidikan yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
25. Education Management Infonnation Sgstem yang selanjutnya disebut EMIS adalah pangkalan
data
kementerianyang
menyelenggarakanurusan
pemerintahan di bidang pendidikan yang dikelola oleh Kementerian Agama.26. Daftar Nominasi Sementara yang selanjutnya disingkat DNS adalah daftar peserta
didik yang telah didaftarkan dan disampling untuk diverifikasi oleh
Satuan Pendidikan.27 . Daltar Nominasi Tetap yang selanjutnya disingkat DNT adalah daftar peserta
didik
yang telah diverifikasi oleh Satuan Pendidikan dan diberi nomor peserta AN.28. Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan
urusan
pemerintahan di bidang pendidikan, kebudayaan,ilmu
pengetahuan, dan teknologi.29. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan
urusan
pemerintahandi
bidang pendidikan, kebudayaan,ilmu
pengetahuan, dan teknologi.Pasal 2
POS
AN ini disusun
sebagaiacuan bagi
Kementerian, Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, Pemerintah Daerah,dan
Satuan Pendidikan dalam melaksanakan AN.Pasal 3
Ruang lingkup POS AN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi:
a.
kepesertaan AN;b.
pelaksana AN;c.
penyiapan instrumen AN;d.
penyiapan teknis pelaksanaan AN;e.
pelaksanaan survei lingkungan belajaruntuk
kepala Satuan Pendidikan dan pendidik;f.
pengolahan dan pelaporan hasil AN;g.
pemantauan dan evaluasi;h.
biaya pelaksanaan AN;i.
bentuk pelanggaran dan tindaklanjut
penanganannya;j.
sanksi; dank.
kendala dalam pelaksanaan AN.q-
?"
7-
Pasal 4
POS AN sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 dan pasal 3 dituangkan dalam Lampiran yang merupakan bagian
tidak
terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan tnlPasal 5
Peraturan Kepala Badan
ini
mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 15 Maret 2023
KEPALA BADAN,
TTD.
Salinan sesuai dengan aslinya,
ANINDITO ADITOMO
ss203 I oo I
v
ASES[!EN
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN
KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
NOMOR
OtslHlKPl2023
TENTANG
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
PEI{YELENGGARAAN ASESMEN NASIONAL TAHUN 2023
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
PENTELEITCTGARAAI{ ASESMEIT NASIONAL TAIIUIT
2023
BAB
I
KEPESERTAAN ASESMEN NASIONAL
Kepesertaan Asesmen Nasional meliputi:
I
.
Asesmen Nasional (AN)diikuti oleh Satuan
Pendidikanyang terdaftar
dalam Dapodikatau
EMISdan memiliki
Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) yang valid.2.
Satuan Pendidikan sebagaimanadimaksud
padaangka
1 yang melaksanakan Asesmen Nasional padatahun
2023 pada periodewaktu
pelaksanaan AN sesuai dengan jadwal dalam BABXII
angka 2.A.
PesertaDidik
yangmergiktrti
Asesmen NasionalPeserta Asesmen Nasional dari setiap Satuan Pendidikan padajenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah
terdiri
atas:1
.
pesertadidik yang terdaftar dalam
pangkalan Dapodikatau EMIS yang
memiliki Nomor
Induk
Siswa Nasional (NISN) valid;2.
perwakilan pesertadidik
kelas 5 (lima), kelas 8 (delapan), kelas 11 (sebelas);3.
pesertadidik dari
SekolahLuar
Biasa (SLB)diikuti
oleh perwakilan pesertadidik disabilitas sensorik rungu (tunarungu) dan/atau disabilitas fisik
-9-
(tunadaksa) yang
tidak memiliki
ketunaan tambahan, hambatan intelektual, bahasa/membaca, dan dapat mengerjakan AN secara mandiri;4. peserta didik pada jenjang SD/MI/SDLB/Paket A/PKPPS Ula, memiliki laporan penilaian hasil belajar mulai semester ganjil kelas 1 sampai dengan semester genap kelas 4;
5. peserta didik pada jenjang SMP/MTs/SMPLB/Paket B/PKPPS Wustha, memiliki laporan penilaian hasil belajar semester ganjil dan genap kelas 7;
6. peserta didik pada jenjang SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/PKPPS Ulya, memiliki laporan penilaian hasil belajar semester ganjil dan genap kelas
10;
B.
Peserta Asesmenllasional
Kepala SatuanPendidikan
danPendidtk
Kepala Satuan Pendidikan
dan
Pendidikmengikuti
Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar). Unsur peserta AN (Sulingiar) tersebutterdiri
dari:1.
seluruh kepala Satuan Pendidikan yang terdaftar dalam Dapodik atau EMIS;2.
seluruh pendidik yang terdaftar dalam Dapodik atau EMIS; dan3. seluruh kepala Satuan Pendidikan dan pendidik yang terdaftar secara valid dan mutakhir dengan status aktif menjabat bagi kepala sekolah dan aktif mengajar bagi pendidik pada Satuan Pendidikan.
C. Pemilihan
PesertaDidik
l.
Peserta didik yang mengikuti AN adalah peserta didik yangterpilih
secara acak (randomldi
setiap Satuan Pendidikan dengan metodeyang
ditetapkan oleh Kementerian.2. Jumlah
pesertadidik
yangdipilih untuk mengikuti
AN pada setiap Satuan Pendidikan ditentukan sebagai berikut:a.
JenjangSD/MI
dan yang sederajat maksimal30
orang dan cadangan 5 orang.b.
Jenjang SMP/MTs dan yang sederajat maksimal 45 orang dan cadangan 5 orang.c.
Jenjang SMA/MA/SMK/MAK dan yang sederajat maksimal 45 orang dan cadangan 5 orang.d.
Jenjang SDLB maksimal 30 orang dan cadangan 5 orang.e.
Jenjang SMPLB maksimal 45 orang dan cadangan 5 orang.f.
Jenjang SMALB maksimal 45 orang dan cadangan 5 orang.g.
Jenjang Paket A/PKPPS Ula maksimal 30 orang dan cadangan 5 orang;h. Jenjang
Paket B/PKPPSWustha maksimal 45 orang dan
cadangan 5 orang; dani.
Jenjang Paket C/PKPPS Ulya maksimal 45 orang dan cadangan 5 orang.3. Tidak
ada penggantian pesertadidik
yangdipilih untuk
mengikuti AN pada setiap Satuan Pendidikan setelah Daftar Nominasi Tetap (DNT) diterbitkan.D.
Pendaltaran Peserta Asesmea Naaional1
.
Pengelola datadi
setiap Satuan Pendidikan mendata pesertadidik,
pendidik, dan kepala Satuan Pendidikan yang adadi
Satuan Pendidikannya masing- masing.2. Peserta didik, pendidik, dan kepala Satuan Pendidikan yang
berkewarganegaraan Indonesia (WNI) di Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN),
-11-
Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK), dan Program Pendidikan Kesetaraan di
luar
negeri didaftarkan sebagai calon peserta Asesmen Nasional.3.
Satuan Pendidikan dalam binaan Kementerian mendata peserta AN (pesertadidik,
pendidik, dan kepala Satuan Pendidikan) ke pangkalan data Dapodik.4. Satuan Pendidikan dalam binaan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama mendata peserta (peserta didik, pendidik, dan kepala Satuan Pendidikan) ke pangkalan data EMIS.
5.
Satuan Pendidikan dalam binaan Direktorat Jenderal Bimbingan MasyarakatKristen, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik,
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama mendata pesertadidik,
pendidik, dan kepala Satuan Pendidikan ke pangkalan data Dapodik.6.
Pengelola datadi
setiap Satuan Pendidikan melakukan proses verifikasi danvalidasi peserta didik berdasarkan NISN pada sistem verval PD
yang disediakanpusat
yang membidangifungsi
pengelolaandata dan
teknologi informasi Kementerian.7.
Pengelola datadi
setiap Satuan Pendidikan mendaftarkan peserta didik yang memiliki NISN valid.8. Pendaftaran peserta didik melalui mekanisme tarik data dari laman
pd.data. kemdikbud. go.id ke laman pendataan AN.
9.
Prosessampling
pesertautama dan
cadangandilakukan
secara otomatis dengan metodeyang ditetapkan oleh
Kementerianpada laman
pendataanasesmen oleh pengelola data kabupaten/kota atau provinsi
sesuai kewenangannya.10.
DNS dicetak oleh
pengeloladata provinsi atau kabupaten/kota
sesuai kewenangannya dan diberikan ke Satuan Pendidikanuntuk
diverihkasi.11.DNT
dicetak oleh
pengeloladata provinsi untuk diberikan
kepada Satuan Pendidikan.1 2. Proses
sampling,
prosescetak DNS dan DNT untuk SILN dan
ProgramPendidikan Kesetaraan di
luar
negeridilakukan
oleh pusat yang membidangi fungsi asesmen pendidikan Kementerian.13. Pengelola data Satuan Pendidikan melakukan
tarik
data peserta yang telahditetapkan dari laman pendataan AN ke laman
manajemenAN untuk
dilakukan penempatan sesi, lokasi tes, cetakkartu
login peserta, dan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan tes.BAB
II
PELAKSANA ASESMEN NASIONAL
Pelaksanaan AN merupakan tanggung jawab bersama antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan perwakilan Republik Indonesia (RI) diluar
negeri.2.
Pelaksana Asesmen NasionalTingkat
Pusatmemiliki tugas dan
tanggungj awab sebagai berikut.
a. Badal Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;
1)
meny.usun dan menetapkan kerangka kerja AN;A.
Pel.aksanaTingkat
Pusat1
Asesmen Nasional Tingkat Pusatterdiri
atasunsur-unsur:
a. Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;
b.
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak UsiaDini,
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;c. Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;
d. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;
e.
Sekretariat Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;f.
Inspektorat Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;g.
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama;h.
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Kementerian Agama;i.
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, Kementerian Agama;j.
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, Kementerian Agama;k. Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri; dan
l.
Atase Pendidikan dan Kebudayaanatau
Konsulat Jenderal Kementerian Luar Negeri.- 13-
2)
merencanakan, mengoordinasikan persiapan, dan pelaksanaan AN di tingkat pusat dan daerah;3)
menyiapkan sistem pendataan dan sampling peserta AN;4)
menyiapkan sistem aplikasi AN;5)
menyusun dan menetapkan POS AN;6)
menyusunpetunjuk
teknis pelaksanaan AN;7)
menetapkan jadwal pelaksanaan AN;8)
menyiapkan dan menetapkan bahan AN;9)
memantau kesiapan pelaksanaan AN di daerah;10) menyusun
materi
sosialisasi bagi pemangku kepentingandi
tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan Satuan Pendidikan;I 1) melakukan sosialisasi pelaksanaan AN;
l2) melakukan pelatihan
tim
teknis ANBK tingkat provinsi;13) melakukan koordinasi dengan
instansi atau
penyedia layananlistrik
dan internet
untuk
menunjang pelaksanaan AN;14) menyelesaikan permasalahan teknis yang diteruskan oleh
tim
teknis provinsi melalui sistem aplikasi AN;15) memantau dan mengevaluasi pelaksanaan AN;
16) memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;
l7) melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam pengolahan hasil AN:
l8) melakukan pengolahan hasil AN;
19) merekomendasikan
tindak lanjut peningkatan mutu
pendidikanberdasarkan hasil AN;
20) melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah
untuk
melakukantindak lanjut
hasil pelaporan; dan21) melaporkan penyelenggaraan
dan
menyampaikanusulan
perbaikan pelaksanaan AN kepada Menteri.b. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen Pauddasmen), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;
1)
menyusunmateri
sosialisasi bagi pemangku kepentingandi
tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan Satuan Pendidikan;2)
mensosialisasikanAN
kepada UPTDitjen
Pauddasmenyaitu
Balai Besar PenjaminanMutu
Pendidikan (BBPMP)dan Balai
PenjaminanC
Mutu Pendidikan (BPMP), dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan
kabupaten/kota, dan Atase Pendidikan,
Kebudayaan,Riset,
dan Teknologi atau Konsulat Jenderal Kementerian Luar Negeri;3)
melakukan pelatihantim
teknis ANBK tingkat kabupaten/kota;4) melakukan koordinasi
persiapandan
pelaksanaanAN
dengan UPT Ditjen Pauddasmen, dinas pendidikan provinsi, dan dinas pendidikan kabupaten/ kota;5)
melakukan verifikasi dan validasi sarana TIK Satuan Pendidikan dan pemetaan sekolah menumpangjenjang pendidikan SD,
SMP, SMA,SMK, SLB, dan pendidikan kesetaraan berdasarkan data
isian Dapodik;6) melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap persiapan dan pelaksanaan AN jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, SLB, dan pendidikan kesetaraan;
7)
memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;8)
melakukan diseminasihasil
AN sebagai bagiandari
evaluasi sistem pendidikan;9)
menyrrsun program tindaklanjut
berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan; dan10)
melakukan
pendampingantindak lanjut hasil AN terhadap
dinas pendidikan provinsi dan dinas pendidikan kabupaten/kota.Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;1)
mensosialisasikanAN ke UPT Ditjen Vokasi yaitu Balai
Besar PengembanganPenjaminan Mutu Pendidikan Vokasi
(BBPPMPV),Balai Pengembangan Penjaminan
Mutu
Pendidikan Vokasi (BPPMPV) dan dinas pendidikan provinsi;2)
melakukan koordinasi persiapandan
pelaksanaan AN dengan dinas pendidikan provinsi;3)
melakukan verifikasi dan validasi sarana TIK Satuan Pendidikan dan pemetaan sekolah menumpang jenjang pendidikan SMK berdasarkan data isian Dapodik;4) melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap persiapan dan
pelaksanaan AN jenjang pendidikan SMK;
5)
memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;- 15-
6)
melakukan diseminasihasil
AN sebagai bagiandari
evaluasi sistem pendidikan;7)
menyrrsun program tindaklanjut
berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan; dan8) melakukan
pendampingantindak lanjut hasil AN terhadap
dinas pendidikan provinsi.d. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;
l) melakukan koordinasi, sosialisasi, dan pembinaan pendidik dalam penyiapan, pelaksanaan, serta tindak lanjut AN;
2)
melakukan koordinasi persiapandan
pelaksanaan AN dengan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP)/Balai Guru Penggerak (BGP);3)
melaksanakan pembinaanpendidik dalam
penyiapan, pelaksanaan sertatindak lanjut
AN pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah; dan4)
menyusun program tindaklanjut
berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan.e.
SekretariatJenderal,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;1)
memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;2) menyiapkan infrastruktur berupa perangkat keras dan
perangkat lunakdi
Kementerian;3)
menyiapkan dan mengelola data awal peserta AN pada Kementerian;4)
menyiapkan sumber daya manusia pendukunguntuk
pendampingan persiapan dan pelaksanaan AN;5) melakukan pengumpulan dan
pengolahandata, serta
menyajikan hasil evaluasi sistem pendidikan.f.
Inspektorat Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;1)
melakukan pemantauan dalam penyiapan dan pelaksanaan AN;2)
memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;3)
melakukan evaluasi pelaksanaan AN;4)
melakukantindak lanjut
berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan AN.g. Unit Pelaksana Teknis (UPf) terkait di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;
1)
melakukan sosialisasi kebijakan pelaksanaan AN di wilayahnya bersama dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangan;
2) melakukan koordinasi persiapan pelaksanaan Asesmen
Nasional denganDinas
Pendidikan Provinsi,Kantor
Wilayah Kementerian nnAgama, Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota di wilayahnya sesuai dengan kewenangan;3) melakukan koordinasi dengan dinas pendidikan terkait
verifikasikesiapan
infrastruktur
pelaksanaan ANdi
wilayahnya sesuai dengan kewenangan;4)
melakukan pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN di wilayahnya sesuai dengan kewenangan;5)
memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;6)
membuat laporan hasil pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN;7) melaporkan hasil pelaksanaan AN untuk disampaikan
kepada Direktorat Jenderal terkait;8) melakukan pendampingan penyusunan program tindak lanjut
berdasarkan hasil AN sebagai bagian
dari
evaluasi sistem pendidikan sesuai dengan kewenangan.h.
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama;1)
mengoordinasikan persiapandan
pelaksanaan Asesmen Nasional di tingkat pusat dan daerah sesuai kewenangannya;2)
melakukan sosialisasi pelaksanaan AN;3)
melakukan koordinasi denganinstansi atau
penyedia layananlistrik
dan internet
untuk
menunjang pelaksanaan AN;4)
melakukan pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN;5)
memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;6)
melakukan evaluasi pelaksanaan AN;7)
menyusun program tindaklanjut
berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan;8) melakukan
pendampingantindak lanjut hasil AN terhadap
Kantor Wilayah Kementerian Agama dan Kantor Kementerian Agama.i.
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Kementerian Agama;-t7 -
1)
mengoordinasikan persiapandan
pelaksanaan Asesmen Nasional di tingkat pusat dan daerah sesuai kewenangannya;2)
melakukan sosialisasi pelaksanaan AN;3)
melakukan koordinasi denganinstansi atau
penyedia layananlistrik
dan internet
untuk
menunjang pelaksanaan AN;4)
melakukan pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN;5)
memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;6)
melakukan evaluasi pelaksanaan AN;7)
menyusun program tindaklanjut
berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan;8) melakukan
pendampingantindak lanjut hasil AN terhadap
Kantor Wilayah Kementerian Agama dan Kantor Kementerial Agama.j.
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, Kementerian Agama;1)
mengoordinasikan persiapandan
pelaksanaan Asesmen Nasional di tingkat pusat dan daerah sesuai kewenangannya;2)
melakukan sosialisasi pelaksanaan AN;3)
melakukan koordinasi denganinstansi atau
penyedia layananlistrik
dan internet
untuk
menunjang pelaksanaan AN;4)
melakukan pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN;5)
memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;6)
melakukan evaluasi pelaksanaan AN;7)
menyusun program tindaklanjut
berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan;8) melakukan
pendampingantindak lanjut hasil AN terhadap
Kantor Wilayah Kementerian Agama dan Kantor Kementerian Agama.k.
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, Kementerian Agama;1)
mengoordinasikan persiapandan
pelaksanaan Asesmen Nasional di tingkat pusat dan daerah sesuai kewenangannya;2)
melakukan sosialisasi pelaksanaan AN;3)
melakukan koordinasi denganinstansi atau
penyedia layananlistrik
dan internet
untuk
menunjang pelaksanaan AN;4)
melakukan pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN;5)
memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;6)
melakukan evaluasi pelaksanaan AN;7)
menyusun program tindaklanjut
berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan;8) melakukan
pendampingantindak lanjut hasil AN terhadap
Kantor Wilayah Kementerian Agama dan Kantor Kementerian Agama.Direktorat Jenderal Pembinaan
PembangunanDaerah,
Kementerian Dalam NegeriMelakukan koordinasi kebijakan dengan pemerintah daerah terkait
persiapan dan pelaksanaan AN.m.
Atase Pendidikandan
Kebudayaanatau
Konsulat Jenderal Kementerian Luar Negeri;l)
mensosialisasikan AN ke SILN dan PKBM di wilayahnya;2)
mengoordinasikan pendataan AN di wilayahnya;3)
mendata dan memverifikasi SILN dan PKBM pelaksana (mandiri atau menumpang) berdasarkaninfrastruktur
yangdimiliki
setiap Satuan Pendidikan;4)
melakukan pendampingan dalam persiapan dan pelaksanaan AN;5)
melakukan pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN;6)
memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;7)
membuat laporan hasil pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN;8)
menyampaikan laporan hasil pemantauan kepada kementerian.B.
PelaksanaTingkat Provinsi
l.
Pelaksana AN Tingkat Provinsiterdiri
dari unsur:a.
Dinas Pendidikan Provinsidan/atau
Cabang Dinas Pendidikan Provinsi;b. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi (bidang yang menangani pendidikan madrasah, pendidikan keagamaan, dan pendidikan diniyah pada pondok pesantren).
2.
Pelaksana Asesmen Nasional Tingkat Provinsimemiliki
tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:a.
Dinas Pendidikan Provinsidan/atau
cabang Dinas Pendidikan ProvinsiI
) melakukan sosialisasi kebijakan dan teknis pelaksanaan AN ke
Cabang Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, dan kepada Satuan Pendidikar sesuai kewenangan;
- l9-
2l
melakukan koordinasi pendataan, persiapan, pelaksanaan, dantindak lanjut
AN di wilayahnya bersama dengan UPT, Cabang Dinas, KantorWilayah Kementerian Agama provinsi, dinas pendidikan
kabupaten/kota, kantor
Kementerian Agamakabupaten/kota,
dan Satuan Pendidikan;3) memastikan ketersediaan sarana prasarana dan sumber daya manusia di wilayahnya;
4l mendata dan memverifikasi Satuan Pendidikan pelaksana (mandiri/menumpang dan
daring/semidaring)
berdasarkaninfrastruktur
dan sumber daya yangdimiliki
setiap Satuan Pendidikan sesuai kewenangannya;5)
menetapkanSatuan
Pendidikan pelaksana ANmandiri dan
SatuanPendidikan yang menumpang yang dituangkan dalam
"suratkeputusan", dan disampaikan kepada Satuan Pendidikan
yang bersangkutan;6)
menetapkan moda pelaksanaan AN (daring/semi daring)untuk
SatuanPendidikan yang dituangkan dalam "surat keputusan',
dandisampaikan kepada Satuan Pendidikan yang bersangkutan;
7l
melakukan koordinasi dengan penyedia layananlistrik dan
internet pada saat persiapan dan pelaksanaan AN;8)
melakukan pelatihantim
teknis cabang dinas,kabupaten/kota,
danproktor/teknisi
Satuan Pendidikan di wilayahnya;9) melakukan pendampingan kepada Satuan Pendidikan dalam persiapan dan/atau pelaksanaan AN sesuai kewenangannya;
10)
menetapkan
pengawas pelaksanaanAN yang berasal dari unsur
pendidik dan/atau
tenaga kependidikan secara silangantar
Satuan Pendidikan, kecuali bagi Satuan Pendidikan yang letak geografis antar sekolah berjauhan;11) menyelesaikan permasalahan
teknis dari
Satuan Pendidikan sesuai dengan kewenangannya, melalui sistem aplikasi ANBK;12) menyelesaikan permasalahan teknis yang diteruskan oleh
tim
teknis kabupaten/kota melalui sistem aplikasi ANBK;13) meneruskan permasalahan
teknis yang tidak bisa
diselesaikan ditingkat provinsi,
kepadatim teknis pusat melalui sistem
aplikasi ANBK;14) mengelola anggaran persiapan dan pelaksanaan AN yang bersumber dari APBN
dan/atau
APBD;15) mengeluarkan ketentuan
untuk
memastikan kewaj aran biaya dalam penerapanprinsip
berbagisumber
dayaantara
Satuan Pendidikanyang
menumpangdan Satuan
Pendidikanyang ditumpangi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;16) melakukan pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN;
17) memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;
18)
memastikan
pelaksanaanAN di Satuan Pendidikan dengan
tetap memperhatikan protokol kesehatan;19) membuat laporan hasil pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN;
20) menyampaikan laporan hasil pemantauan AN kepada kementerian;
21)menyampaikan laporan kegiatan dan pertanggungjawaban penggunaan anggaran pelaksanaan AN tingkat provinsi yang berasal
dari dana Pusat Asesmen Pendidikan kepada Pusat
AsesmenPendidikan;
22)
menyampaikan laporan pelaksanaan AN dengan kriteria
yangditentukan oleh Pusat Asesmen Pendidikan melalui laman ANBK;
23) menyusun program tindak
lanjut
berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan di wilayahnya; dan24)
melakukan
pendampingantindak lanjut hasil AN kepada
SatuanPendidikan sesuai dengan
kewenangannya,sebagai bagian
dari peningkatanmutu
pendidikan di wilayahnya.b.
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi1) melakukan koordinasi persiapan pelaksanaan Asesmen
Nasionaldengan UPT dan dinas pendidikan provinsi;
2)
melakukan sosialisasi kebijakandan teknis
pelaksanaan AN kepada Satuan Pendidikan sesuai kewenangannya;3)
melakukan koordinasi pendataan, persiapan, pelaksanaan, dantindak lanjut AN di wilayahnya
bersamadengan
UPT,dinas
pendidikanprovinsi, dinas pendidikan
kabupa tenlkota, kantor
Kementerian Agama kabupaten/kota, dan Satuan Pendidikan;4) memastikan ketersediaan sarana prasarana dan sumber
dayamanusia di wilaYahnYa;
5) mendata dan memverifikasi Satuan Pendidikan
pelaksana(mandiri/menumpang dan daring/semi daring)
berdasarkaninfrastruktur yang dimiliki setiap Satuan Pendidikan
sesuai kewenangannya;6)
menetapkan Satuan Pendidikan pelaksana ANmandiri dan
SatuanPendidikan yang menumpang yang dituangkan dalam
"suratkeputusan", dan disampaikan kepada Satuan Pendidikan
yang bersangkutan;7)
menetapkan moda pelaksanaan AN (daring/ semi daring)untuk
SatuanPendidikan yang dituangkan dalam usurat keputusan",
dan disampaikan kepada Satuan Pendidikan yang bersangkutan;8)
melakukan koordinasi dengan penyedia layananlistrik dan
internet pada saat persiapan dan pelaksanaan AN;9)
melakukan pelatihan tim teknis provinsi, kabupaten,/ kota, dan Sa-tuan Pendidikan di wilayahnya;10)
melakukan pendampingan kepada Satuan Pendidikan
dalampersiapan dan pelaksanaan AN sesuai kewenangannya;
ll)menetapkan
pengawas pelaksanaanAN yang berasal dari unsur pendidik dan/atau
tenaga kependidikan secara silangantar
Satuan Pendidikan, kecuali bagi Satuan Pendidikan yang letak geografis antar sekolah berjauhan;12) menyelesaikan permasalahan
teknis dari
Satuan Pendidikan sesuai dengan kewenangannya, melalui sistem aplikasi ANBK;13) menyelesaikan permasalahan teknis yang diteruskan oleh
tim
teknis kabupaten/kota melalui sistem aplikasi ANBK;14)
meneruskan
permasalahanteknis yang tidak bisa
diselesaikan ditingkat provinsi,
kepadatim teknis pusat melalui sistem
aplikasi ANBK;15) mengelola anggaran persiapan
dan
pelaksanaan AN yang bersumber dari APBNdan/atau
APBD;16) mengeluarkan ketentuan
untuk
memastikan kewajaran biaya dalam penerapanprinsip
berbagisumber
dayaantara Satuan
Pendidikanyang
menumpangdan
Satuan Pendidikan yangditumpangi,
sesuaidengan ketentuan Yang berlaku;
17) melakukan pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN;
-22-
18) memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;
19)
memastikan
pelaksanaanAN di Satuan Pendidikan dengan
tetap memperhatikan protokol kesehatan;20) membuat laporan hasil pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN;
21)menyampaikan laporan hasil pemantauan AN kepada Kemenag;
22)
menyampaikan laporan pelaksanaan AN dengan kriteria
yang ditentukan oleh Pusat Asesmen Pendidikan melalui laman ANBK;23) menyusun program tindak
lanjut
berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan di wilayahnya;24)
melakukan
pendampingantindak lanjut hasil AN kepada
SatuanPendidikan sesuai dengan
kewenangannya,sebagai bagian
dari peningkatanmutu
pendidikan di wilayahnya.C.
Pel.aksanaTingkat
Kabupaten/Kota
l.
Pelaksana AN Tingkat Kabupaten/Kotaterdiri
dari unsur:a.
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; danb.
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota.2.
Pelaksana AN Tingkat Kabupaten/Kotamemiliki
tugasdan
tanggung jawab sebagai berikut:a.
Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota1)
melakukan koordinasi persiapan pelaksanaan AN dengan UPT, dinas pendidikan provinsi, dan Kantor Kementerian Agama provinsi;2)
melakukan sosialisasi kebijakandan teknis
pelaksanaan AN kepada Satuan Pendidikan sesuai kewenangannya;3)
melakukan koordinasi pendataan, persiapan, pelaksanaan, dantindak lanjut AN di wilayahnya
bersamadengan
UPT,dinas
pendidikanprovinsi, Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi,
Kantor Kementerian Agama kabupaten/ kota, dan Satuan Pendidikan;4) memastikan ketersediaan sarana prasarana dan sumber daya
manusia di wilaYahnYa;
5) mendata dan memverifikasi Satuan Pendidikan
pelaksana(mandiri/menumpang dan daring/ semi daring)
berdasarkaninfrastruktur yang dimiliki setiap satuan Pendidikan
sesuaikewenangannYa;
6)
menetapkan Satuan Pendidikan pelaksana ANmandiri dan
SatuanPendidikan yang menumpang yang dituangkan dalam
"suratkeputusan", dan disampaikan kepada Satuan Pendidikan
yang bersangkutan;7)
menetapkan moda pelaksanaan AN (daring/semi daring)untuk
SatuanPendidikan yang dituangkan dalam 'surat keputusan",
dandisampaikan kepada Satuan Pendidikan yang bersangkutan;
8) melakukan
koordinasi dengan penyedia layananlistrik dan intemet
pada saat persiapan dan pelaksanaan AN;
9)
melakukan pelatihan proktoruntuk
Satuan Pendidikan di wilayahnya;1O)
melakukan pendampingan kepada Satuan Pendidikan
dalam persiapan dan pelaksanaan AN sesuai kewenangannya;11)
menetapkan
pengawas pelaksanaanAN yang berasal dari unsur pendidik dan/atau
tenaga kependidikan secara silangantar
Satuan Pendidikan, kecuali bagi Satuan Pendidikan yang letak geogralis antar sekolah berjauhan;12) menyelesaikan permasalahan
teknis dari
Satuan Pendidikan sesuai dengan kewenangannya, melalui sistem aplikasi ANBK;13) meneruskan permasalahan
teknis yang tidak bisa
diselesaikan ditingkat
kabupaten/kota,
kepadatim teknis provinsi melalui
sistem aplikasi ANBK;l4) mengelola anggaran persiapan
dan
pelaksanaan AN yang bersumber dari APBNdan/atau
APBD;15) mengeluarkan ketentuan
untuk
memastikan kewajaran biaya dalam penerapanprinsip
berbagi sumber dayaantara Satuan
Pendidikanyang
menumpangdan
Satuan Pendidikan yangditumpangi,
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;16) melakukan pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN;
17) memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;
18)
memastikan
pelaksanaanAN di Satuan Pendidikan dengan
tetap memperhatikan protokol kesehatan;19) membuat laporan hasil pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN;
20)
menyampaikan laporan hasil pemantauan AN kepada
dinas pendidikan provinsi;21)
menyampaikan laporan pelaksanaan AN dengan kriteria
yangditentukan oleh Pusat Asesmen Pendidikan melalui laman ANBK;
22) menyusun program tindak
lanjut
berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan di wilayahnya;23)
melakukan
pendampingantindak lanjut hasil AN kepada
SatuanPendidikan sesuai dengan
kewenangannya,sebagai bagian
dari peningkatanmutu
pendidikan di wilayahnya.b.
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota1)
melakukan koordinasi persiapan pelaksanaan AN dengan UPT, KantorWilayah Kernenterian Agama provinsi, dinas pendidikan
kabupaten/kota;
2)
melakukan sosialisasi kebijakandan teklis
pelaksanaan AN kepada Satuan Pendidikan sesuai kewenangannya;3)
melakukan koordinasi pendataan, persiapan, pelaksanaan, dantindak
lanjut AN di wilayahnya bersama dengan UPT, Kantor
Wilayah Kementerian Agama provinsi, dinas pendidikankabupaten/kota,
dan Satuan Pendidikan;4) mernastikan ketersediaan sarana prasarana dan sumber
daya manusia di wilayahnya;5) mendata dan memverifikasi Satuan Pendidikan
pelaksana(mandiri/menumpang dan daring/semi daring)
berdasarkaninfrastruktur yang dimiliki setiap Satuan Pendidikan
sesuai kewenangannya;6)
menetapkanSatuan
Pendidikan pelaksanaAN mandiri dan
Satuan PenCiCikanyang menumpang
yilng :tcii'iuangkan dalam
"suratkeput-.isan", dan disampaikan kepada Satuan Pendidikan
yang bersangkutan;7)
menetapkan moda pelaksanaan AN (daring/semi daring)untuk
SatuanPendidikan yang dituangkan dalam "surat keputusan",
dandisampaikan kepada Satuan Pendidikan yang bersangkutan;
8)
melakukan koordinasi dengan penyedia layananlistrik dan
internet pada saat persiapan dan pelaksanaan AN;9)
melakukan pelatihan proktoruntuk
Satuan Pendidikan di wilayahnya;10)
melakukan pendampingan kepada Satuan Pendidikan
dalam persiapan dan pelaksanaan AN sesuai kewenangannya;-23-
D.
PelaksanaTingkat
SatuanPendldikan
1.
Bagi Satuan Pendidikan yang melaksanakan Asesmen Nasional dengan status pelaksanaanmandiri,
PelaksanaTingkat
Satuan Pendidikandibentuk
olehkepala sekolah minimal terdiri dari Ketua
Pelaksana, Pengawas Ruang, Proktor, dan Teknisi.ll)menetapkan
pengawas pelaksanaanAN yang berasal dari unsur pendidik dan/atau
tenaga kependidikan secara silangantar
Satuan Pendidikan, kecuali bagi Satuan Pendidikan yang letak geografis antar sekolah berjauhan;12) menyelesaikan permasalahan
teknis dari
Satuan Pendidikan sesuai dengan kewenangannya, melalui sistem aplikasi ANBK;13) meneruskan permasalahan
teknis yang tidak bisa
diselesaikan ditingkat
kabupaten/kota,
kepadatim teknis provinsi melalui
sistem aplikasi ANBK;14) mengelola anggaran persiapan
dan
pelaksanaan AN yang bersumber dari APBNdan/atau
APBD;15) mengeluarkan ketentuan
untuk
memastikan kewajaran biaya dalam penerapanprinsip
berbagisumber
dayaantara Satuan
Pendidikanyang
menumpangdan Satuan
Pendidikanyang ditumpangi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;16) melakukan pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN;
17) memastikan pelaksanaan AN sesuai dengan POS AN;
18)
memastikan pelaksanaan AN di Satuan Pendidikan
dengan memperhatikan protokol kesehatan;19) membuat laporan hasil pemantauan persiapan dan pelaksanaan AN;
20) menyampaikan laporan hasil pemantauan AN kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi;
21)menyampaikan laporan pelaksanaan AN dengan kriteria
yangditentukan oleh Pusat Asesmen Pendidikan melalui laman ANBK;
22) menyusun program tindak
lanjut
berdasarkan hasil AN sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan di wilayahnya;23)
melakukan
pendampingantindak lanjut hasil AN kepada
SatuanPendidikan sesuai dengan
kewenangannya,sebagai bagian
dari peningkatanmutu
pendidikan di wilayahnya.2.
Bagi Satuan Pendidikan yang melaksanakan Asesmen Nasional dengan status pelaksanaan menumpang, PelaksanaTingkat
Satuan Pendidikan dibentukoleh kepala
sekolahminimal terdiri dari Ketua
Pelaksanadan
Pengawas Ruang.3.
Pelaksana Asesmen Nasional Tingkat Satuan Pendidikan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut.a.
melakukan sosialisasi kepada pendidik dan tenaga kependidikan, pesertadidik,
serta orangtua
atauwali
pesertadidik
tentang kebijakan AN dan teknis pelaksanaan AN;b. melakukan koordinasi persiapan pelaksanaan AN dengan Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kantor Wilayah Kementerian Agama, Kantor Kementerian Agama sesuai dengan
kewenangan;
c. mendorong partisipasi peserta didik, pendidik dan kepala sekolah mengikuti Asesmen Nasional;
d.
merencanakan pelaksanaan AN di Satuan Pendidikan masing-masing;e.
melakukan verifikasi dan validasi data calon peserta AN dan melaporkanke pelaksana tingkat kabupaten/kota atau provinsi sesuai
dengan kewenangannya;f.
mengusulkanjumlah
sesi perhari,
gelombang, pemilihanmoda
kepadaDinas
Pendidikan Provinsi,Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota,
Kantor Wilayah Kementerian Agama, Kantor Kementerian Agama sesuai dengan kewenangan;g.
mengikutisimulasi/uji
coba pelaksanaan AN sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh pelaksana tingkat pusat;h. menetapkan tempat dan/atau ruang asesmen di lokasi Satuan Pendidikan pelaksana atau tempat lain yang memenuhi persyaratan sarana dan prasarana serta persyaratan lain untuk pelaksanaan AN;
i.
menyampaikaninformasi
kepada orangtua/wali
pesertadidik
tentang keikutsertaan pesertadidik
masing-masing dalam pelaksanaan AN;j.
mengikuti gladi bersih pelaksanaan AN dengan mengikutsertakan pesertadidik
yangterpilih
sebagai sampelutama
dan cadangan, sesuai dengan jadwal yang telah ditetaPkan;k. mengikuti ketentuan penetapan "Satuan Pendidikan pelaksana AN
mandiri dan Satuan
Pendidikan menumpang"yang dituangkan
dalam-27 -
"surat keputusan" kepala dinas pendidikan provinsi, kantor
wilayah Kementerian Agamaprovinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota,
atau kantor Kementerian Agama kabupaten/ kota, sesuai kewenangannya;l. memfasilitasi mobilisasi peserta AN yang menumpang ke
Satuan Pendidikan lain;m.
memastikan pesertadidik
yang mengikuti AN merupakan pesertadidik
yang telah ditetapkan oleh Kementerian, sesuai dengan DNT;n.
memastikan pesertadidik
yang mengikuti ANhadir
tepatwaktu
sesuai dengan jadwal dan sesi pelaksanaan yang telah ditentukan;o.
memastikan pelaksanaan AN di masing-masing Satuan Pendidikan sesuai dengan protokol kesehatan;p.
mengatur proses kegiatan belajar mengajar pada saat pelaksanaan ANuntuk
peserta didik yangtidak
menjadi sampel AN;q. melakukan penggantian peserta utama dengan peserta cadangan jika
peserta utama berhalangan mengikuti asesmen;
r.
penggantian pesertautama
dengan peserta cadangandapat
dilakukan selambat-lambatnya 15 menit sebelum pelaksanaan AN pada sesi 1 (satu) di hari pertama;s. jumlah maksimal peserta AN utama yang dapat digantikan oleh peserta AN cadangan adalah sejumlah peserta AN cadangan (5 orang),
t.
melaksanakan AN sesuai dengan ketentuan pada POS AN;u.
melaksanakan pengawasan pelaksanaanAN yang
berasaldari unsur pendidik dan/atau tenaga kependidikan secara silang antar
SatuanPendidikan;
v.
melaporkan permasalahan teknis yang tidak dapat diselesaikan ditingkat Satuan
Pendidikan kepadadinas pendidikan kabupaten/kota,
kantor Kementerian Agamakabupaten/kota, atau dinas pendidikan
provinsi,kantor wilayah Kementerian Agama provinsi, sesuai dengan
kewenangannya, melalui sistem aplikasi ANBK;
w.
membuat berita acara pelaksanaan AN di Satuan Pendidikan;x.
menjamin keamanandan ketertiban
pelaksanaan AN sesuaitata
tertib pelaksanaan AN;y. memastikan keikutsertaan peserta dan memastikan seluruh peserta
mengisi seluruh
butir
pada instrumen AN;z.
membiayai persiapandan
pelaksanaan ANdi
Satuan Pendidikan yang bersumber dari dana APBN, APBD,dan/atau
sumber lainnya yang tidak mengikat;aa.
melakukan evaluasi tingkat partisipasi
pesertadidik yang
mengikuti ANBK, serta pendidik, dan kepala Satuan Pendidikan yang berpartisipasi mengisi Survei Lingkungan Belajar;bb. menyusun laporan pelaksanaan AN di Satuan Pendidikan masing-masing;
cc. menyampaikan laporan pelaksanaan AN kepada
Pelaksana Tingkat Kabupaten/ Kota atau Provinsi sesuai dengan kewenangannya;dd. khusus
untuk
sekolah Indonesiadi luar
negeri, menyampaikan laporan pelaksanaan AN kepada Perwakilan RI setempat; danee. menyusun program tindak
lanjut
hasil AN berdasarkan rapor pendidikan.E.
PelaLsanadi
Luar NegeriAsesmen Nasional di luar negeri dilaksanakan oleh Atase
Pendidikan, Kebudayaan, Riset,dan
Teknologiatau Konsulat Jenderal
Kementerian Luar Negeri.-29-
BAB
III
PENYIAPAN INSTRUMEN ASESMEN NASIONAL
A. Instrumen
Asesmetr Nagional1. Instrumen AN disiapkan oleh Badan Standar, Kurikulum, dan
AsesmenPendidikan.
2.
Instrumen AN disiapkan dalambentuk
soal digital dan merupakan dokumen negara yang bersifat rahasia.3.
Instrumen Asesmen Nasionalterdiri
atas:a.
AKM mengukur hasil belajar kognitif pesertadidik
dalam Literasi Membaca dan Numerasi;b.
Survei Karakter mengukur perkembangan karakter pesertadidik
sebagai salah satu capaian pembelajaran yang mengacu pada Profil PelajarPancasila; dan
c. Survei Lingkungan Belajar mengukur kualitas lingkungan belajar
pada Satuan Pendidikan.B. Bentuk
Soal dan Komponen Asesmea Nasional1. Bentuk soal Asesmen Nasional
terdiri
dari:a. Bentuk soal objektif (Pilihan Ganda, Pilihan Ganda
Kompleks,Menjodohkan, dan Isian Singkat).
b.
Bentuk soal non objektif (Uraian).2. Komponen AKM
terdiri
atas konten, level kognitif, dan konteks dengan rincian sebagai berikut:Aspek Literasi Membaca Numerasi
Konten
Teks Sastra/Fiksi dan Teks
Informasi
Bilangan, Aljabar, Geometri dan Pengukuran, Data dan Ketidakpastian
Level Kognitif 1. Menemukan informasr
2.
Menafsirkan dan mengintegrasikan3.
Mengevaluasi dan merefleksi1. Pemahaman
2.
Aplikasi3.
PenalaranKonteks Personal, Saintifik
Personal, Sosial
Budaya,Saintifik
Sosial
Budaya,A
3.
Hasil
belajarnon kognitif
pesertadidik
yangdiukur dalam
Survei Karakter adalahsikap,
kebiasaan,nilai-nilai
(ualuesl pada enam aspekProhl
Pelajar Pancasila,yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berakhlakmulia;
bernalarkritis;
kemandirian; kreativitas; bergotong royong;dan berkebinekaan global.
4. Survei Lingkungan Belajar mengukur
iklim
keamanan;iklim
inklusivitas;iklim
kebinekaan;iklim
kesetaraan gender;kualitas
pembelajaranpada
Satuan Pendidikan; refleksidan
perbaikan pembelajaranoleh guru;
kepemimpinaninstruksional;
serta dukungan orang tua danmurid
terhadap program Satuan Pendidikan.BAB
IV
PEITYIAPAN TEKI{IS PELAIGANAAN .ASESMEI| NASIONAL
Moda Pelaksanaan Asesmen Nasional
Pelaksanaan AN menggunakan sistem ANBK secara daring atau semi daring
Penerapan Berbagi
Suaber
Daya (ResourceSharlng)
1. Dinas pendidikan dan Kementerian Agama sesuai
kewenangannya menerapkan prinsip berbagi sumber daya dengan ketentuan sebagai berikut:a. memetakan Satuan Pendidikan yang dapat
melaksanakan Asesmen Nasional dengan menerapkan prinsip berbagi sumber daya;b.
mempertimbangkan sumber daya yang tersedia,jumlah
peserta asesmen, dan lokasi ataujarak
Satuan Pendidikan yang akan melaksanakan;c.
dapat dilakukan lintas Satuan Pendidikan dan lintas Jenjang Pendidikan,antar sekolah dan madrasah, antar Satuan Pendidikan
yangdiselenggarakan oleh pemerintah daerah dan masyarakat,
antar
Satuan Pendidikan formal dan non-formal;d. dapat
menggunakansumber daya miiik perguruan tinggi dan/atau
instansi/lembaga pemerintah/ swasta atau lainnya; dane.
kebutuhan pendanaan resourcesshaing
merujuk pada lampiran tentangpetunjuk teknis pengelolaan dana bantuan operasional
Satuan Pendidikan atau ketentuan yangdiatur
oleh Kementerian Agama.2.
Penerapan berbagi sumber daya mengacu padaprinsip
gotong royong dan kewajaran dalam pembiayaan bersama'B
-3 1-
c
Penetapan daa TugasTia Tekais
ANBK1
.
Pelaksana Tingkat Pusat membentuk Tim Teknis Pusat,terdiri dari unsur
Kementerian dan Kementerian Agama.2.
PelaksanaTingkat
Provinsidan
Kabupaten/Kota membentukTim
Teknisdan
menyampaikanhasil
penetapanke
pelaksanaTingkat
Pusat melalui laman ANBK.3.
Kementerian Agama membentukTim
Teknis Kantor Wilayah KementerianAgama Provinsi, dan Tim Teknis Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/Kota serta menyampaikan hasil penetapan ke Pelaksana Tingkat Pusat melalui laman ANBK.4.
Tugas Tim Teknis ANBK adalah:a. Memberikan
penjelasanterhadap pertanyaan atau
pengaduan yangditerima dari
Pengawas,Proktor, Teknisi, atau Pelaksana
Satuan Pendidikan;b. Menerima, merekap, dan memberikan solusi terhadap
pertanyaan, permasalahandan/atau
pengaduanyang terkait
dengan pelaksanaan AN; danc. Berkoordinasi dengan tim teknis secara berjenjang sesuai
dengan kewenangan.D.
PenetapanProlrtor, Teknisi,
dan Pengawas1. Proktor merupakan Pendidik atau Tenaga Kependidikan pada
Satuan Pendidikan dengan ketentuan:a. memiliki
kompetensidi
bidang TeknologiInformasi dan
Komunikasi(TrK);
b.
pernah mengikuti pelatihan atau bertindak sebagai Proktor;c.
bersedia ditugaskan sebagai Proktordi
Satuan Pendidikan pelaksana AN;d. Proktor dapat berasal dari Satuan Pendidikan lain bila
SatuanPendidikan belum memiliki sumber daya proktor; dan
e.
bersedia mengisi dan menandatangani pakta integritas; danf.
Proktor dalam kondisi sehat.2. Teknisi merupakan pendidik atau tenaga kependidikan pada
Satuan Pendidikan dengan ketentuan:a.
memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam mengelola LAN pada laboratorium di Satuan Pendidikan;b.
pernah mengikuti pembekalan atau bertindak sebagai Teknisi;c.
bersedia ditugaskan sebagai Teknisidi
Satuan Pendidikan pelaksana AN;d. teknisi dapat berasal dari Satuan Pendidikan lain bila
SatuanPendidikan belum memiliki sumber daya teknisi;
e.
bersedia mengisi dan menandatangani pakta integritas; danf.
teknisi dalam kondisi sehat.3.
Pengawasadalah pendidik atau tenaga kependidikan pada
Satuan Pendidikan dengan ketentuan:a. memiliki
sikap dan perilaku disiplin,jujur,
bertanggung jawab,teliti,
dan memegang teguh kerahasiaan;b.
dalam keadaan sehat dan sanggup mengawasi dengan baik; danc.
bersedia mengisi dan menandatangani pakta integritas;d.
pengawas AN berasal dari Satuan Pendidikan lain; dane.
Pengawas dalam kondisi sehat.4.
Penetapan Proktor dan Teknisia. Satuan
Pendidikandapat
menetapkanProktor dan Teknisi yang
akan ditugaskandi
Satuan Pendidikan masing-masing.b. Satuan Pendidikan melaporkan proktor/teknisi yang telah ditunjuk
kepada Dinas Pendidikan Provinsiatau Kabupaten/kota
sesuai dengan kewenangannya.c.
PelaksanaTingkat Provinsi
menyampaikan penetapan Proktor/Teknisi kepada Pelaksana Tingkat Pusat.5.
Penetapan Pengawasa. Satuan Pendidikan mengusulkan
Pengawasyang akan ditugaskan
di Satuan Pendidikan lainnya.b. Dinas Pendidikan Provinsi, Kantor Wilayah Provinsi
Kemenag, DinasPendidikan Kabupaten/kota, atau Kantor
Kemenag Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya menetapkan Pengawas pada setiap Satuan Pendidikan.-33-
E.
Prosedur Pelaksanaan ANuntuk
PesertaDidik
1.
Persiapan pelaksanaan ANPelaksana Tingkat Satuan Pendidikan melakukan persiapan sebagai berikut:
a. membuat peta lokasi asesmen yang berisi ruang asesmen, ruang tunggu, alur masuk dan keluar;
b. membuat peta tempat duduk peserta di ruang asesmen dengan mempertimbangkan jarak antar peserta minimum 1,5 (satu koma lima) meter dan tidak saling berhadapan atau menggunakan penyekat antar peserta;
c.
memastikanrllang
asesmen aman dan layakuntuk
pelaksanaan AN;d.
memastikan setiap ruang asesmen memiliki pencahayaan dan ventilasi yang cukup;e.
menyiapkan komputer,jaringan
internet,jaringan iistrik,
dan instalasi aplikasi paling lambat H-14 dari jadwal simulasi;f.
menetapkan pembagian gelombangdan sesi setiap
peserta beserta komputer yang akan digunakan selama AN;g.
mencetakkartu login
pesertadan daftar hadir
palinglambat
1 (satu)hari
sebelum pelaksanaan; danh. memasang pengumuman yang
bertuliskan:"ASESMEN NASIONAL (AN) SEDANG BERLANGSUNG"
"DILARANG MEMBAWA PERANGKAT KOMUNIKASI ELEKTRONIK, KAMERA, DAN SEJENISNYA KE DALAM RUANG ASESMEN"
"KAWASAN WAJIB MEMAKAI MASKER DAN
MENERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN"-SELAIN PESERTA, PENGAWAS, PROKTOR, DAN TEKNISI ASESMEN NASIONAL DILARANG MASUK RUANG ASESMEN"
2.
Pelaksanaan ANPelaksana Tingkat Satuan Pendidikan melakukan pelaksanaan AN sebagai berikut:
a.
menerapkanprotokol
kesehatan dengantetap
menggunakan masker yang menutupi hidung danmulut
sampai dagu;b.
memastikan pesertadidik
dalam kondisi sehat;c.
menugaskan proktor, pengawas, dan teknisi dengan ketentuan :1) I
(satu) orang Proktor menangani maksimal 30 komputer;2)
1 (satu) pengawas bertugas mengawasi maksimal 15 peserta; dan3)
setiap Satuan Pendidikan pelaksana ANditangani minimal
1 (satu) orang Teknisi.d. rincian tugas proktor, teknisi, pengawas pada saat pelaksanaan asesmen.
1) Tugas Pengawas
a) menandatangani pakta integritas;
b) memastikan penerapan
protokol
kesehatan selama pelaksanaan AN;c) memastikan peserta
AN merupakan
pesertayang terdaftar
dan disetujui oleh Proktor;d) memastikan peserta AN menempati tempat yang ditentukan;
e) membacakan tata tertib pelaksanaan AN;
f) membacakan daftar istilah (glosarium) dan buku petunjuk
pelaksanaan
AN untuk jenjang SD/MI/Paket
A/PKPPSUla
dan yang sederajat;g)
membacakan buku petunjuk pelaksanaan AN untuk
jenjangSMP/MTs/Paket B/PKPPS Wustha dan yang sederajat,
dan SMA/ MA/ SMK/ MAK/ Paket C / PKPPS Ulya sederajat;h) mengawasi pelaksanaan AN di dalam ruang AN;
i)
memastikan pesertaAN melakukan latihan
menjawab soal pada aplikasi ANBK;j)
menja