• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEORI PERMINTAAN KONVENSIONAL DAN TEORI PERMINTAAN ISLAMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "TEORI PERMINTAAN KONVENSIONAL DAN TEORI PERMINTAAN ISLAMI"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

Hukum permintaan pada dasarnya merupakan hipotesis yang menyatakan bahwa: “Hubungan antara permintaan suatu barang dengan harga barang tersebut berbanding terbalik, yaitu bila harga naik atau naik maka jumlah barang yang diminta akan berkurang dan sebaliknya, jika harga suatu barang turun maka jumlah barang yang diminta meningkat.” Permintaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain harga barang tersebut, harga barang substitusi atau komplementer, selera, jumlah penduduk, dan harga barang substitusi atau komplementer. tingkat pendapatan 21. Jika keduanya digunakan secara bersamaan, harga salah satu barang pada umumnya akan meningkat.

Fungsi permintaan dapat diturunkan dengan dua cara, yang pertama adalah memaksimalkan kepuasan dengan batasan jumlah anggaran dan harga barang. Kurva permintaan adalah kurva yang menghubungkan harga suatu barang (cateris paribus) dengan jumlah barang yang diminta. 24 Kurva permintaan menggambarkan tingkat pembelian maksimum pada harga tertentu, cateris paribus (kondisi lain tetap sama). Kenaikan harga suatu produk (ceteris paribus) akan menyebabkan penurunan jumlah barang yang diminta, artinya terjadi pergerakan sepanjang kurva.

Perubahan variabel non harga akan menyebabkan pergeseran kurva permintaan atau menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta pada tingkat harga tertentu. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan permintaan antara lain perubahan pendapatan, selera, harga barang lain, dan jumlah penduduk. Permintaan terhadap suatu barang dagangan adalah keinginan terhadap sesuatu yang digambarkan dengan istilah raghbah fil al-syai yang diartikan juga dengan banyaknya barang yang diinginkan.

Aturan Islam melarang seorang muslim memakan barang yang haram, kecuali dalam keadaan darurat yang akan terjadi jika barang tersebut tidak dimakan.

Gambar 2.1: Gambar Kurva Permintaan
Gambar 2.1: Gambar Kurva Permintaan

Permintaan Barang Halal

Permintaan Barang Halal dalam Pilihan Halal-Haram

Jika dihadapkan pada pilihan antara barang halal dan haram maka solusi pilihannya adalah solusi sudut yaitu keadaan dimana kepuasan maksimum terjadi pada kurva indiferen dengan konsumsi barang haram pada titik 0. Jika Ya adalah barang haram, dan Xa adalah barang halal, maka solusi optimalnya adalah pada titik dimana konsumsi barang haram tersebut berada pada titik 0. Dalam hal pilihannya antara barang halal dan barang haram, maka penyelesaiannya adalah solusi sudut.

Titik A, A', A" menunjukkan bahwa konsumsi dialokasikan pada barang Dengan asumsi terjadi perubahan harga barang X, kita sekarang mempunyai tiga jenis garis anggaran yang berbeda. Pada harga X sama dengan Rp 100.000, maka garis anggaran tersebut ada di BL1, sedangkan harganya aktif

Pada Gambar 2.4 dapat disimpulkan bahwa solusi optimal untuk barang halal haram adalah pada titik dimana barang haram yang dikonsumsi berada pada level 0 (nol). Hal ini sesuai dengan perintah Islam tentang larangan mencampurkan barang haram dan halal.

Tabel 2.5 Tabel Corner Solution Permintaan Barang Halal Pilihan Halal-Haram
Tabel 2.5 Tabel Corner Solution Permintaan Barang Halal Pilihan Halal-Haram

Keadaan Darurat Tidak Optimal

Oleh karena itu, solusi optimal dalam pemilihan produk halal-haram selalu pada solusi sudut, yakni mengonsumsi seluruh produk halal. Jadi keadaan darurat apapun, yaitu keadaan terpaksa mengkonsumsi barang haram, sudah pasti bukanlah solusi yang pojok dan oleh karena itu jelas bukan solusi yang optimal, keadaan darurat seperti ini bukanlah situasi yang optimal. Kurang optimalnya situasi darurat terlihat jelas jika kita membandingkan titik DP dengan titik Qx(U2).

Permintaan Barang Haram dalam Keadaan Darurat

Di titik DP, jumlah permintaan barang ilegal Y adalah Qy* Dengan menggunakan garis 45o sebagai cermin, kita dapat mengurangi permintaan barang ilegal Y pada titik koordinat (Qy*, Py*). Sementara itu, permintaan barang ilegal Y dalam keadaan darurat bersifat unik pada setiap keadaan darurat yang muncul.

Perbedaan Teori Permintaan Konvensional dengan Teori Permintaan Islami

Perbedaan utama antara kedua teori tersebut jelas terletak pada sumber hukum dan adanya pembatasan syariah dalam teori permintaan Islam. Permintaan Islam didasarkan pada entitas utama, yaitu Islam sebagai pedoman hidup yang dipandu langsung oleh Allah SWT. Pertanyaan keislaman dengan jelas mengakui bahwa sumber ilmu pengetahuan tidak hanya berasal dari pengalaman berupa data yang kemudian dikristalisasi menjadi teori, namun juga berasal dari firman Tuhan (wahyu), yang menggambarkan bahwa perekonomian Islam didominasi oleh variabel keyakinan agama. dalam mekanisme sistemnya.

Variabel lain seperti nilai moral, kesederhanaan, keadilan, dan sikap mendahulukan orang lain tidak dimasukkan. 30 Fahrus Setyawan, dkk, Islamic Demand Theory, Islamic Microeconomics Paper, Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri Kudus, Kudus, 2013. Konsep permintaan dalam Islam memandang bahwa tidak semua barang dapat dikonsumsi atau digunakan, membedakan antara halal dan haram.

Janganlah kamu haramkan kebaikan yang telah dihalalkan Allah bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Makanlah dari apa yang telah dikurniakan Allah kepadamu sebagai makanan yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” Oleh itu, teori tuntutan Islam membincangkan tentang permintaan terhadap barang yang halal, barang yang halal dan hubungan antara keduanya.

Motif permintaan Islam menekankan pada tingkat kebutuhan konsumen terhadap barang, sedangkan motif permintaan konvensional didominasi oleh nilai kepuasan. Permintaan Islam ditujukan untuk mencapai kesejahteraan atau kemenangan di akhirat (falah) sebagai turunan dari keyakinan adanya kehidupan yang kekal setelah kematian yaitu akhirat, sehingga anggaran yang ada harus disisihkan sebagai bekal akhirat.

Pengertian Gadai

Dasar Hukum Gadai

Sesungguhnya Nabi s.a.w. membeli makanan daripada seorang Yahudi dalam keadaan berhutang dan dia menggadaikan baju besinya.” (HR Bukhari no. 2513 dan Muslim no. 1603).

Pengertian Emas

Pengertian Gadai Emas Syariah

Mudah artinya nasabah dapat memperoleh kembali kepemilikan atas emas yang digadaikan dengan mengembalikan sejumlah uang yang dipinjam ke bank. Bank juga dapat dengan mudah menjual emas gadai dengan harga kompetitif jika debitur gagal bayar karena harga emas cenderung stabil atau bahkan naik. Prinsip yang digunakan dalam gadai emas syariah di perbankan syariah tidak berbeda dengan prinsip gadai emas pada umumnya, mulai dari persyaratan, biaya administrasi, biaya pemeliharaan dan penyimpanan hingga mekanisme penjualan barang gadai ketika debitur tidak mampu membayar utangnya.

Biaya-Biaya Gadai Emas Syariah

Pengertian Biaya Administrasi

Para ulama sepakat bahwa segala biaya yang timbul atas barang gadai menjadi tanggungan nasabah pegadaian. Karena biaya administrasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank, maka bank lebih mengetahui rincian biaya administrasinya.

Pengertian Biaya Pemeliharaan atau Penyimpanan

Biaya pemeliharaan atau penyimpanan dapat berupa biaya sewa Safe Deposit Box (SDB), biaya pemeliharaan, biaya keamanan, biaya asuransi dan biaya-biaya lain yang diperlukan untuk memelihara atau menyimpan barang jaminan yang dijaminkan. Dengan melaksanakan akad ijarah (sewa) dalam pemeliharaan atau penyimpanan barang gadai, bank syariah dapat memperoleh pendapatan yang halal dan halal.

Qardh Beragun Emas .1 Pengertian Qardh

Pengertian Qardh Beragun Emas

Qardh Beragun Emas merupakan salah satu produk yang menggunakan akad qardh yang dilaksanakan bersamaan dengan transaksi lain yang menggunakannya. Agunan yang digunakan adalah emas yang diikatkan pada akadrahn (gadai), dimana emas yang diagunkan disimpan dan dipelihara dalam jangka waktu tertentu oleh bank syariah atau badan usaha syariah dengan membayar biaya penyimpanan dan pemeliharaan emas yang dijadikan obyek gadai. jaminan terikat. untuk akad ijarah.39. Akad qardh yang berdiri sendiri dimaksudkan semata-mata untuk kepentingan sosial sebagaimana dimaksud dalam fatwa DSN-MUI/IV/2001, tentang al-qardh, dan bukan sebagai sarana atau kelengkapan transaksi lainnya, dalam produk yang bertujuan untuk mencari keuntungan.

Akad qardh dilaksanakan sebagai sarana atau pelengkap transaksi lain yang menggunakan akad mu'awadhah (pertukaran dan komersial) dalam produk yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan.

Studi Empiris Sebelumnya

Berdasarkan hasil uji pengetahuan produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat pembelian produk, karena efisiensi biaya administrasi termasuk jumlah pembiayaan yang diberikan lebih besar, dan dari segi keutuhan barang gadai. 40. Kondisi ini disebabkan karena pandangan nasabah dalam menggunakan produk Gadai Emas Syariah Bank BPD DIY Syariah benar-benar sesuai dengan syariat Islam, yaitu tidak mengenal unsur riba, maysir, dangharar.41. Faktor ujrah yaitu biaya jasa titipan yang diberikan nasabah kepada pegadaian syariah atas titipan barang gadai nasabah.

Sebab, biaya ujrah yang murah dihitung per sepuluh hari yang dinilai sangat ringan dan memudahkan pelanggan dalam menggunakan layanan. 40 Irfan Hidayat, “Analisis Minat Pembelian Produk Gadai Emas Syariah pada Bank Syariah BPD DIY Ditinjau dari Product Knowledge dan Prinsip Operasional Gadai Emas Syariah”, Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2012, hal 86.

Gambar

Gambar 2.1: Gambar Kurva Permintaan
Gambar 2.2: Gambar Pergeseran Kurva Permintaan
Tabel 2.1 Tabel Budget Line Permintaan Barang Halal
Tabel 2.2 Tabel Penurunan Harga Budget Line Permintaan Barang Halal
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Sehingga apabila menyangkut dengan pengambilan keputusan terhadap penolakan bantuan dari negara- negara anggota G7 pada kasus kebakaran hutan amazon yang terjadi pada tahun 2019