Tes menurut CRONBACH: “Tes adalah prosedur sistematis untuk membandingkan perilaku dua orang atau lebih. Sedangkan tes menurut SUNDBERG: “Tes adalah suatu metode pencatatan data berupa perilaku individu yang berlangsung dalam situasi standar.
SEJARAH DAN HAKEKAT TES PSIKOLOGI
Tes yang akhirnya dikembangkan oleh psikolog Angkatan Darat dikenal sebagai Army Alpha dan Army Beta. Salah satu masalah awal yang mendorong berkembangnya tes psikologi adalah identifikasi orang-orang yang mengalami keterbelakangan mental.
MACAM TES PSIKOLOGI
Tes kecerdasan anak (Tes Binet, WISC, WPPSI, CPM, CFIT skala 1 & 2 dan TIKI dasar). Hasil tes kecerdasan pada umumnya berupa IQ (Intelligence Quotient), namun ada juga tes kecerdasan yang tidak menghasilkan IQ yaitu berupa tingkatan/kelas (Raven).
PRINSIP-PRINSIP DALAM TES PSIKOLOGI
Validitas konkuren lebih mementingkan hubungan antara skor tes yang diperoleh dengan situasi saat ini, atau jika skor tes dan skor kriteria dapat diperoleh secara bersamaan, maka korelasi antara kedua skor yang dimaksud adalah koefisien validitas konkuren. . Hasil pengukuran hanya dapat diandalkan apabila pengukuran dilakukan beberapa kali terhadap kelompok subjek yang sama dan diperoleh hasil yang relatif sebanding, selama aspek yang diukur pada subjek tidak mengalami perubahan (Azwar, 2000).
TES INTELIGENSI
Instrumen tes yang dikembangkan menurut teori faktor ini adalah WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale) untuk orang dewasa dan WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children) untuk anak-anak. Pada tahun 1949, Wechsler juga menerbitkan skala kecerdasan untuk digunakan pada anak-anak, yang dikembangkan berdasarkan isi skala W-B.
TES BAKAT
Tujuan mengetahui bakat yang kedua adalah prediksi, yaitu memprediksi kemungkinan sukses atau gagalnya seseorang dalam bidang tertentu di masa yang akan datang. Dapat digunakan di sektor industri untuk penempatan karyawan dan promosi selanjutnya (pengembangan pelatihan personel pabrik). Dirancang untuk mengukur kemampuan memahami hubungan numerik dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan konsep numerik.
Tes ini sangat penting untuk prediksi dalam bidang matematika, fisika, kimia, teknik dan bidang lainnya yang memerlukan kemampuan berpikir kuantitatif. AR digunakan untuk prediksi di bidang pendidikan dan profesional yang membutuhkan pemahaman hubungan antar objek atau objek. Tes ini dirancang untuk mengukur kecepatan dan ketepatan respons dalam tugas yang memerlukan persepsi sederhana.
Hasil dari tes ini adalah untuk memprediksi kemampuan dalam melakukan tugas-tugas administratif rutin yang penting seperti pengorganisasian arsip. Tes ini dirancang untuk mengukur kemampuan membedakan tata bahasa yang baik dan buruk, memahami tanda baca yang tepat, dan menggunakan kata-kata yang benar dalam bahasa Inggris. Hasil tes ini digunakan untuk memprediksi kemampuan dalam melakukan hal-hal rutin yang penting dalam administrasi, seperti pengorganisasian kearsipan.
PROSEDUR PENYAJIAN TES BAKAT
Tes Penalaran (Abstract Reasoning)
Tes ini mengukur kemampuan penalaran “nonverbal” individu, yang mencakup kemampuan individu untuk memahami hubungan logis dari gambaran abstrak atau prinsip “desain nonverbal”. Menurut manual aslinya, waktu yang ditentukan untuk melakukan tes ini adalah 25 menit, sedangkan waktu instruksi sekitar 5-10 menit. Tes ini penting untuk pelajaran atau pekerjaan/profesi yang memerlukan persepsi hubungan antar objek.
Tes Berhitung (Numerical Ability)
Tes Cepat Teliti (Clerical Speed and Accuracy)
Misalnya untuk salesman nilai tesnya paling rendah, sedangkan untuk administrasi bisnis nilai tesnya harus tinggi.
Tes Pengertian Mekanik (Mechanical Reasoning)
Berdasarkan manual DAT, validasi tes ini dilakukan dengan menggunakan kriteria prestasi belajar matematika, bahasa Inggris, IPA, IPS, dan sejarah, serta bahasa selain bahasa Inggris.
Tes Pola
Tes ini merupakan rangkaian tes untuk mengungkapkan kecerdasan beserta dua subtes lainnya yaitu tes kosakata dan tes aritmatika. Bersamaan dengan subtes lainnya, tes ini berguna untuk mempelajari profil bakat seseorang dan mengenali pola bakat kejujuran. Kegunaan tes ini adalah sebagai; (a) alat untuk memprediksi keberhasilan kerja dan merencanakan program pelatihan sehubungan dengan konseling kerja dan (b) alat untuk seleksi dan penempatan karyawan.
Total waktu penyajian tes ini adalah 40 menit, pemberian instruksi 5 menit dan waktu pengerjaan soal 35 menit. Tes ini terdiri dari enam subtes yang semuanya mengukur dimensi operasional berpikir divergen, dengan dimensi isi verbal, namun masing-masing berbeda pada dimensi produk. Pada subtes ini subjek harus memikirkan sebanyak mungkin kata yang diawali dengan susunan huruf tertentu sebagai rangsangan.
Pada subtes ini subjek harus membentuk kata sebanyak-banyaknya dengan menggunakan huruf dari satu kata yang diberikan sebagai stimulus. Dalam subtes ini, subjek harus memikirkan sebanyak mungkin kegunaan benda sehari-hari yang tidak biasa. Dalam subtes ini, subjek harus memikirkan segala sesuatu yang mungkin terjadi dari suatu peristiwa hipotetis yang ditetapkan sebagai stimulus.
Bab VIII
SKORING TES BAKAT
Cara penilaian tes penalaran adalah jika jawaban sesuai dengan kunci jawaban diberi skor 1 (satu), jika kurang sesuai diberi skor 0 (nol), maka skor tertinggi = 50 Nilai akhir adalah jumlah jawaban benar dikurangi jumlah jawaban salah (rumus = R – W), nilai maksimal adalah 100. Dan norma tes pemahaman mekanik yang biasa digunakan oleh mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto untuk tes bakat praktik adalah norma huruf berdasarkan mean dan standar deviasi (SD) yaitu.
Cara penilaian tes cepat dan menyeluruh adalah Bagian II hanya diberi skor saja, Bagian I tidak diberi skor (dianggap latihan). Standar pengujian cepat dan menyeluruh dapat menggunakan standar kelompok mata pelajaran yang dapat Anda buat sendiri. Standar ujian ruang lapangan dapat menggunakan standar kelompok mata pelajaran yang dapat Anda buat sendiri.
Cara penilaian tes pemahaman adalah skor mata pelajaran yang dihitung adalah banyaknya jawaban benar sesuai kunci jawaban. Cara penilaian dalam tes mengutip adalah diberikan satu poin dari dua poin untuk setiap kutipan suatu pola yang dilakukan dengan benar. Cara penilaian tes komponen adalah banyaknya jawaban yang dijawab benar dengan menggunakan kunci.
Raw Score
Raw Score
Setiap kata mendapat skor satu jika memenuhi syarat, yaitu kata diawali dengan format huruf yang ditentukan. Kata tersebut harus dieja dengan benar dari segi susunan huruf yang diberikan, tetapi tidak harus sempurna jika tidak ada susunan huruf yang menjadi syarat. Semua kata yang dibentuk harus dieja dengan benar karena kata tersebut harus dibentuk dari huruf-huruf dari kata tertentu.
Termasuk bahan-bahan yang sudah matang, sudah matang, atau belum dimasak, seperti nasi dan tepung. Panjang yang dimaksudkan adalah diartikan secara proporsional yaitu memanjang, bukan lebar seperti jarum, yang merupakan jawaban yang benar antara lain. Jika sensasi terbakar suatu benda disebabkan oleh fungsinya, bukan karena kegunaannya, maka jawaban seperti itu tidak diberi skor.
Tes ini menghasilkan skor yang merupakan gabungan antara kelancaran menyampaikan gagasan dan elaborasi. Selain itu, setiap penjabaran atau detail yang ditambahkan dan memperkaya jawaban atau merupakan konsekuensi tambahan, mendapat satu poin. Periksa semua hasil penjumlahan yang dilakukan peserta tes, cara menghitung jumlah pasti dari penjumlahan setiap dua angka berurutan pada setiap kolom, tuliskan totalnya pada akhir setiap kolom.
Bab IX
LAPORAN TES BAKAT
Halaman persetujuan, ditandatangani oleh dosen penanggung jawab mata kuliah tes bakat dan Wakil Dekan I Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Nama mahasiswa yang praktikum beserta NIM dan tugas pada kelompok latihan tes bakat. Nama siswa yang diujikan pada tes bakat beserta skor yang diperoleh dari setiap subtes bakat.
Kesimpulan hasil tes bakat dari kelima tes bakat yang memuat nomor dan nama siswa/tes tersebut dilanjutkan dengan hasil skor kasar dari masing-masing tes bakat, kemudian diterjemahkan/ditafsirkan sesuai dengan norma yang diciptakan oleh masing-masing kelompok praktisi. Ilustrasi di bawah ini dibuat agar pembaca dapat menerapkan cara membuat laporan hasil tes bakat. Tuliskan daftar nama siswa yang mengikuti tes bakat dan hasilnya dengan angka kasar.
Pada contoh, nama siswa diberi inisial, namun pada laporan latihan uji profisiensi yang sebenarnya, nama siswa harus ditulis dengan lengkap dan jelas. Membuat norma kelompok untuk setiap tes keterampilan (tes pemahaman, tes penalaran, tes berhitung, tes ketelitian cepat, dan tes rentang). Buatlah daftar nomor siswa, nilai tes bakat, dan kesimpulannya, yang dapat dituangkan dalam bentuk tabel agar mudah dipahami oleh pembaca.
APLIKASI TESTING PSIKOLOGI
Melebihi jumlah semua jenis tes standar, tes prestasi dirancang untuk mengukur dampak program pendidikan atau pendidikan tertentu. Sudah menjadi kebiasaan untuk membandingkan tes prestasi dengan tes bakat, tes bakat termasuk tes kecerdasan umum, baterai multitalenta, dan tes bakat khusus. Di sisi lain, tes kinerja umumnya memberikan evaluasi terminal terhadap status seseorang di akhir pelatihan.
Dalam beberapa program pengujian, tes kecerdasan akademik digabungkan dengan tes bakat lain yang dipilih secara khusus. Salah satu alasan praktik ini adalah luasnya data normatif dan validasi yang tersedia untuk tes bakat spesifik dan banyak digunakan. Yang banyak digunakan adalah tes kecerdasan individu seperti skala Wechsler dan juga baterai multi-aplikasi seperti DAT.
Tes pendidikan diagnostik tertentu sering digunakan dalam kasus ketidakmampuan belajar dan masalah terkait sekolah lainnya. Tes seperti Skala Wechsler dan Stanford Binet pada dasarnya adalah instrumen klinis dan individual. Tes prestasi komprehensif yang diselenggarakan secara individual sangat berguna untuk menilai ketidakmampuan belajar.
Tes-tes ini dapat dilaksanakan oleh guru, meskipun observasi kualitatif dan interpretasi skor dapat diserahkan kepada guru. Mengenai tes, persyaratan bahwa tes tersebut hanya digunakan oleh penguji yang berkualifikasi merupakan langkah untuk melindungi peserta tes dari penggunaan tes yang tidak tepat.