TUGAS FILSAFAT ILMU
KELOMPOK II
Muhammad Imtiaz Humed (240504220001) Fahmi Rahmatulloh Adzani (240504220006)
NO Judul Rumusan masalah Hasil atau Temuan Metodologi Populasi Subjek Variable Indikator Rekomendasi
1. Beyond Behaviorism, Positivism, and Neo- Institutionalis m in
Economics Penulis:
Deirdre Nansen McCloskey &
Paolo Silvestri Tahun: 2021 Sumber:
Journal of Institutional Economics
Mengapa pendekatan behaviorisme, positivisme, dan neo-
institusionalisme dianggap gagal dalam menjelaskan realitas ekonomi yang etis dan ilmiah untuk manusia dewasa yang bebas.
a. Pendekatan neo- institusionalisme terlalu
menyederhanakan perilaku manusia sebagai "Max U"
(utilitarian murni) dan gagal
mengakomodasi dimensi budaya seperti etika, identitas, retorika, ideologi dan ide- ide.
b. McCloskey menawarkan
“Humanomics”
sebagai alternatif yang lebih manusiawi dan ilmiah.
Kualitatif (wawancara mendalam dan kritik reflektif), berbasis pemikiran historis dan filosofis
Tidak ada populasi statistik spesifik (sifat studi reflektif- filosofis)
Para ekonom kontemporer, khususnya pendukung neo-
institusionalis me (North, Acemoglu, Robinson)
Pendekatan ekonomi:
Neo-
institusionalis me vs
Humanomics
- Etika - Retorika - Identitas - Ideologi - Ide-ide - Prinsip liberalisme
Ekonom perlu beralih dari model reduktif seperti Max U menuju pendekatan
Humanomics yang menekankan pada nilai, budaya, dan kebebasan individu;
pentingnya ide sebagai penyebab utama (bukan hanya institusi sebagai penyebab antara).
2. The Political Bagaimana data Algoritma dan AI Studi filsafat Tidak Praktik perusahaan, - Prosedur Filsuf politik harus
Philosophy of Data and AI Penulis:
Annette Zimmermann, Kate
Vredenburgh, Seth Lazar Tahun: 2022 Sumber:
Canadian Journal of Philosophy
besar dan AI menimbulkan persoalan baru serta menghidupkan kembali perdebatan klasik dalam filsafat politik mengenai keadilan, legitimasi, dan kekuasaan dalam struktur sosial modern.
bukan hanya alat teknis tetapi juga instrumen kekuasaan sosial dan politik yang membentuk keputusan, kebebasan individu, dan
keadilan prosedural.
AI menciptakan ketimpangan informasi, memicu manipulasi
algoritmik, serta melemahkan proses demokrasi.
politik kritis dengan pendekatan multidisipline r dan tinjauan literatur interdisipliner
disebutkan secara statistik – analisis normatif- konseptual
penggunaan AI oleh negara, perusahaan, dan platform digital
dan platform digital - Kekuasaan politik - Legitimasi demokratis - Prosedural vs Substantif Keadilan - Otonomi individu
pengambilan keputusan adil - Transparansi algoritmik - Pengaruh struktural AI - Hak atas individualisasi - Kesetaraan politik
terlibat dalam dialog teknologi untuk menciptakan intervensi normatif yang dapat
memandu desain AI yang adil dan demokratis.
Pendekatan harus mencakup
pemahaman teknologi, struktur sosial, dan teori moral-politik yang adaptif.
3. The Moral Landscape of Monetary Design Penulis:
Andrew M.
Bailey, Bradley Rettler, Craig Warmke Tahun: 2021 Sumber:
Philosophy Compass
Apa implikasi moral dari desain sistem mata uang kripto seperti Bitcoin dalam hal privasi, sensor, dan konsensus?
Tiga dimensi utama desain kripto (privasi, ketahanan terhadap sensor, dan prosedur konsensus) memiliki implikasi moral besar terkait keadilan ekonomi, kebebasan individu, dan inklusi finansial. Kripto menawarkan alternatif terhadap sistem moneter konvensional yang eksklusif dan rentan penyalahgunaan.
Analisis normatif- filosofis interdisipliner berbasis literatur dan argumentasi moral
Tidak ada populasi statistik – pendekatan filosofis- konseptual
Sistem moneter digital seperti Bitcoin dan sejenisnya
- Privasi keuangan - Resistensi sensor - Konsensus jaringan
- CoinJoin, Monero, Zcash (privasi)
- Kasus penyensoran finansial (sensor) - Proof-of-Work vs Proof-of-Stake (konsensus)
Kripto perlu dilihat sebagai alternatif etis untuk inklusi keuangan, resistensi terhadap represi ekonomi, dan reformasi sistem pembayaran. Perlu penelitian lebih lanjut yang mengintegrasikan ekonomi, filsafat, dan ilmu komputer.
4. Costs and
Benefits of Apa saja keuntungan
dan kerugian dari Pluralitas (keragaman
teori, model, metode) Kajian
konseptual Tidak
bersifat Disiplin ilmu
ekonomi dan Manfaat
Pluralitas: - Banyaknya
pendekatan berbeda - Perlunya evaluasi sistemik terhadap
Diverse Plurality in Economics Penulis:
Teemu Lari &
Uskali Mäki Tahun: 2024 Sumber:
Philosophy of the Social Sciences
keberagaman pluralitas
pendekatan dalam ilmu ekonomi, serta bagaimana faktor- faktor institusional dalam disiplin ekonomi memengaruhi dinamika ini?
dapat memberikan manfaat epistemik seperti cakupan pengetahuan lebih luas
(comprehensiveness), perlindungan dari kegagalan teori (insurance), stimulasi intelektual
(stimulation), dan peningkatan reliabilitas
(reliability). Namun, pluralitas juga membawa biaya:
biaya produksi, evaluasi, interaksi, otoritas, dan peluang yang hilang.
dan normatif (filsafat ilmu dan ekonomi kelembagaan)
statistik (fokus reflektif- konseptual)
komunitas ilmuwan ekonomi
-
Comprehensiv eness
- Insurance - Stimulation - Reliability Biaya Pluralitas:
- Biaya Produksi - Evaluasi - Interaksi - Otoritas - Biaya Peluang
(plurality)
- Tingkat perbedaan antar pendekatan (diversity)
- Tingkat interaksi antar pendekatan - Hubungan antara pendekatan: saling melengkapi vs bersaing
bentuk pluralitas yang produktif dan yang mahal
biayanya - Pengambil kebijakan dan ilmuwan harus sadar bahwa pluralisme bukan hanya
"bermanfaat", tapi juga memiliki biaya tersembunyi yang kompleks - Reformasi kurikulum dan struktur akademik diperlukan untuk menurunkan “biaya interaksi” dan membuka ruang pluralisme 5. The Varieties
of Idealization and the
Politics of Economic Growth
Penulis: David Plunkett Tahun: 2021 Sumber:
Inquiry: An
Apakah keadilan sosial-politik mewajibkan masyarakat untuk terus-menerus mengejar pertumbuhan ekonomi?
Bagaimana jenis idealisasi dan kemungkinan
Penulis menanggapi argumen Julie Rose yang menilai bahwa keadilan tidak selalu mengharuskan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Namun, Plunkett menunjukkan bahwa efektivitas argumen
Filsafat normatif dengan pendekatan studi kasus reflektif terhadap argumen Julie Rose
Tidak berbasis populasi statistik
Teori keadilan liberal
(Rawlsian) dalam konteks pertumbuhan ekonomi
- Keadilan sosial - Nilai instrumental pertumbuhan ekonomi - Jenis idealisasi (konseptual, metafisik, nomologis)
- Pertumbuhan ekonomi vs kesejahteraan terdistribusi
- Alternatif inovasi selain pertumbuhan - Stabilitas
demokrasi tanpa ekspansi ekonomi - Nilai-nilai multidimensi
Kajian normatif perlu menghindari idealisasi ekstrem yang menjauh dari konteks sosial riil.
Perlu pendekatan yang
mempertimbangkan kemungkinan dunia nyata (real-world feasibility) agar
Interdisciplina ry Journal of Philosophy
(modality) memengaruhi evaluasi normatif terhadap kebijakan pertumbuhan ekonomi?
tersebut sangat bergantung pada jenis idealisasi dan jenis kemungkinan dunia yang dianggap relevan. Jika asumsi terlalu jauh dari dunia nyata, maka argumen kehilangan relevansi praktis.
-
Kemungkinan modalitas
keadilan kebijakan ekonomi adil dan aplikatif.
Filosofi ekonomi harus berdialog erat dengan ilmu sosial empiris dan data aktual.
6. The
Sufficiency Economy Philosophy as an Approach to Social Innovation:
Case Studies of Local Governments in Thailand Penulis:
Wanna Prayukvong, Apichai Puntasen, M.
John Foster, Kittikhun Moopauak Tahun: 2023 Sumber:
Innovation:
The European
Bagaimana Sufficiency Economy
Philosophy (SEP) dapat digunakan sebagai pendekatan inovasi sosial oleh pemerintah lokal untuk pembangunan berkelanjutan dan pelayanan publik yang lebih baik di Thailand?
digunakan sebagai pendekatan inovasi sosial oleh
pemerintah lokal untuk pembangunan berkelanjutan dan pelayanan publik yang lebih baik di Thailand? SEP terbukti dapat
menjadi filosofi kerja dan hidup yang efektif untuk pemerintah lokal.
Melalui 3 studi kasus, ditemukan bahwa inovasi sosial
berbasis SEP berhasil dalam pengelolaan energi, dana kesejahteraan masyarakat, dan pengelolaan limbah.
Studi kualitatif dengan pendekatan studi kasus eksploratif (3 LAO di Thailand) Pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, FGD, dan partisipatif
302 organisasi pemerintah an lokal Fokus pada 3 LAO terpilih yang mencapai level
“Inspiratio n”
Pemerintah lokal (LAO), masyarakat lokal, pemimpin daerah
- Tingkat penerapan SEP - Inovasi sosial -
Interdependen happiness -
Kepemimpina n
kewirausahaa n
- Penerapan prinsip SEP (moderasi, imun diri, kebijaksanaan) - Pendekatan co- creation
- Partisipasi masyarakat
- Keberlanjutan dan dampak sosial
Pemerintah lokal perlu menjadikan SEP sebagai way of life, bukan hanya strategi program.
Inovasi sosial harus dikembangkan dari bawah (bottom-up) melalui kolaborasi warga, dengan kepemimpinan transformatif dan pendidikan kewirausahaan berbasis nilai.
Model ini juga bisa diadaptasi oleh negara lain, termasuk dalam konteks ekonomi Islam.
Journal of Social Science Research (Preprint)
Kunci
keberhasilannya adalah kepemimpinan etis, partisipatif, dan semangat
kewirausahaan lokal.