The Dualities of Shame (1)
The Institute for Spiritual Research, Inc, dba Veritas Publishing
Attraction Aversion
Self-punive
(Menghukum diri sendiri) Self-forgiveness
(Memaafkan diri sendiri) Depression
(Depresi) Choose Life
(Memilih Kehidupan) Judgmental
(Menghakimi) Surrender to God’s Mercy
(Parah kepada Belas Kasihan Tuhan) Negativity
(Negatifitas) Let go of position
(Melepaskan Posisi) Shrink, hide
(Mengerut, Bersembunyi) Be visible (Terlihat) Self as worthless
(Menganggap diri tidak berdaya) Affirm gift of like
(Mengafirmasi berkah kehidupan) Rigid self view
(Memandang diri dengan kaku) Correctable, flexible (Dapat dikoreksi, fleksibel) Condemn
(Mengutuk) Forgive
(Memaafkan) Mortification
(Menghina) Choose self-worth
(Memilih Menghargai Diri) Denigrate
(Merendahkan) Honor self
(Menghormati Diri) Self-hatred
(Membenci Diri Sendiri) Self-forgiveness
(Memaafkan Diri Sendiri) Severe
(Kasar) Benign
(Lembut) Imbalanced
(Berat Sebelah) See both sides
(Menyalahkan ketidaktahuan ego)
The Dualities of Shame (2)
The Institute for Spiritual Research, Inc, dba Veritas Publishing
Attraction Aversion
Blame self
(Menyalahkan diri sendiri) Blame ego’s ignorance (Salahkan kebodohan ego) Exaggerate faults
(Membesar besarkan kesalahan) Transcend limitations (Melampaui keterbatasan) Partial selective view
(Pandangan selektif parsial) Overall view-balanced
(Pandangan keseluruhan seimbang) Self as loser
(Diri sebagai pecundang) Self as corrected
(Diri sebagai terkoreksi) End of the road
(Di ujung jalan) Beginning of the new
(Di awal jalan baru) Unlovable
(Tidak dapat dicintai) Worth as child of God
(Pantas menjadi anak Tuhan) Error unforgivable
(Kesalahan itu tidak dapat dimaafkan) Error as lesson
(Kesalahan itu pelajaran) Narcissistic orientation
(Orientasi Narsistik) Concern for others
(Peduli terhadap orang lain) Serve self
(Melayani diri sendiri) Serve life
(Melayani kehidupan) Indulgent self-evaluation
(Evaluasi diri yang memanjakan) Let go of egoistic position (Melepaskan posisi egoistis) Self as center of life
(Evaluasi diri yang memanjakan) Self as participant in life (Melepaskan posisi egoistis) Focus on self
(Fokus kepada diri) Focus on others
(Focus kepada orang lain)
“Should have”
(“Seharusnya) Was not able then
(“Saat ini belum bisa”)
The Dualities of Guilt and Hate (1)
The Institute for Spiritual Research, Inc, dba Veritas Publishing
Attraction Aversion
Make judgment (Membuat penilaian)
Surrender judgment to God
(Menyerahkan penilaian kepada Tuhan Punish self or other
(Menghukum diri sendiri atau orang lain) Forgive self or others
(Memaafkan diri sendiri atau orang lain) Refuse mercy
(Menolak pengampunan) Accept mercy and compassion (Menerima pengampunan dan belas kasihan)
Justify negativity
(Membenarkan kenegatifan) Surrender secret pleasure
(Menyerahkan kenikmatan rahasia) Project feelings
(Memproeksikan perasaan) Take responsibility (Bertanggungjawab) Choose perception
(Memilih persepsi) Choose essence
(Memilih esensi) Rigid, narrow view
(Pandangan kaku, picik) Flexible, see both sides
(Fleksibel, menerima kedua sisi) Penance, self-indulgence
(Penebusan, memanjakan diri) Service to other (Melayani orang lain) Cling to position
(Mempertahankan posisi) Ask God for miracles
(Meminta mukjizat kepada Tuhan) Reinforce
(Memperkuat) Relent, choose options
(Melembut pada pilihan) Act out
(Bertindak) Transcend
(Melampaui) Enjoy meanness
(Menikmati kekejian) Enjoy being gracious to self/other
(Menikmati bersikap murah hati pada diri sendiri atau orang lain)
The Dualities of Guilt and Hate (2)
The Institute for Spiritual Research, Inc, dba Veritas Publishing
Attraction Aversion
Act against self and other
(Bertindak melawan diri sendiri dan orang lain)
Act to help self and others
(Memaafkan diri sendiri dan orang lain) Choose the negative
(Memilih yang negative) Choose the positive (Memilih yang positif) Be “right”
(Menjadi “benar”) Be wrong
(Menjadi “salah) Helpless, struck
(Tak berdaya, terperangkap) Flexible, grow (Fleksibel, tumbuh) Reinforce
(Memperkuat) Transcend
(Mentransendensi) Struck in past
(Terjebak dimasa lalu) Live in the now
(Hidup pada masa kini) Malignant, cruel
(Jahat, Kejam) Benign, merciful
(Lembut, pengasih) Stingy
(Kikir) Benevolent
(Murah hati) Project responsibility
(Memproyeksikan tanggung jawab) Choose to be author (Memilih menjadi penulis) Vengeful
(Pendendam) Merciful
(Pengasih) Be small
(Picik) Choose “bigger than that”
(Memilih ‘menjadi lebih besar daripada itu’)
Grasping
(Tamak) Benevolent
(Pemurah)
The Dualities of Apathy (1)
The Institute for Spiritual Research, Inc, dba Veritas Publishing
Attraction Aversion
Blame, project “cause”
(Menimpakan kesalahan, memproyeksikan ‘gerakan’
Responsibility, own
(Tanggung jawab, mengakui)
“I can’t”
(Aku tidak bisa) “I won’t”
(Aku tidak mau) See self as victim
(Menganggap diri sebagai korban) See self as co-player
(Menganggap diri sebagai pemain) Indifference
(Tidak peduli) Caring
(Peduli) Defeatist
(Kalah) Optimist
(Optimis) Justify, rationalize, excuse
(Pembenaran, rasionalisasi, alasan) Take action
(Mengambil tindakan) See self as helpless
(Memandang diri sebagai tak berdaya) See self as able
(Memandang diri sebagai berdaya) Hopeless
(Tak punya harapan) Hope
(Punya harapan) Negate self-worth
(Menyangkal harga diri) Choose self-worth as gift from God (Memilih harga diri sebagai anugrah Tuhan)
See self as weak
(Memandang diri sebagai lemah) See self as potentially strong
(Memandang diri sebagai berpotensi kuat)
Effuse solutions
(Menolak solusi) Willing, accept
(Bersedia, menerima) Self-sabotage
(Menyabotase diri) Self-endorsement
(Mendukung diri) Indolence, sloth
(Malas, lamban) Energy of action
(Energi tindakan)
The Dualities of Apathy (2)
The Institute for Spiritual Research, Inc, dba Veritas Publishing
Attraction Aversion
Pessimism, cynical (Pesimis, sinis)
Trust, faith, hope
(Percaya, yakin, harapan) See self as unworthy
(Memandang diri sebagai tidak pantas) Accept value of life
(Menerima nilai kehidupan) Future looks bleak
(Masa depan tampak suram) Future holds opportunity
(Masa depan mengandung peluang) See self as incapable
(Menganggap diri tidak cakap) See self as willing to learn
(Menganggap diri sebagai bersedia belajar) Rigid, inflexible
(Kaku, tidak fleksibel) Malleable, capable of growth (Luwes, mampu tumbuh) Passive
(Pasif) Active
(Aktif) Reject help
(Menolak bantuan) Accept help
(Menerima bantuan) Self-pity
(Mengasihani diri sendiri) Compassion, then move on
(Belas kasihan, lantas melanjutkan hidup) Cling to position
(Berpegang ke posisi) Surrender positionality (Menyerahkan pemosisian) Self-indulgence
(Memanjakan diri sendiri) Move on
(Melanjutkan hidup, melupakan) Excuse
(Alasan) Self-honesty
(Jujur pada diri sendiri) Sink lower
(Tenggelam lebih dalam) Evolve, move up (Berevolusi naik) Succumb
(Menyerah) Resist
(Menentang, menolak, manmpik)
The Dualities of Grief (1)
The Institute for Spiritual Research, Inc, dba Veritas Publishing
Attraction Aversion
Cling to (Berpegang)
Let go of (Melepaskan) Live in past
(Hidup pada masa lalu) Live in the now (Hidup pada saat ini) Hope to undo
(Membatalkan) Accept
(Menerima) Bargain with God
(Tawar menawar pada Tuhan) Accept limitation-karma
(Menerima Keterbatasan-Karma) Hope to change, entreaty
(Berharap untuk berubah, memohon) Surrender (Pasrah) See as loss
(Menganggap sebagai kerugian) See as opportunity to move on (Menganggap sebagai peluang untuk melanjutkan hidup)
Refuse, deny
(Menolak, menyangkal) Work through (Menjalaninya) Anger, resentment
(Marah, dendam) Acceptance
(Menerima) Self-blame
(Menyalahkan diri sendiri) Accept limitation
(Menerima keterbatasan) Feel empty
(Merasa hampa) Replace with new values
(Menggant idengan nilai-nilai baru) Love
(Cinta) Compensate
(Mengimbangi) Equate other with source of happiness
(Menyamakan yang ‘lain’ atau ‘itu’
dengan sumber kebahagiaan)
See happiness as internal
(Melihat kebahagiaan sebagai factor internal)
The Dualities of Grief (2)
The Institute for Spiritual Research, Inc, dba Veritas Publishing
Attraction Aversion
Dependent on externals
(Bergantung pada eksternal) Depend on self
(Bergantung pada diri sendiri) Resist
(Melawan) Transcend
(Melampaui) Despondency
(Kesedihan) Hope
(Harapan) Go back in time
(Kembali ke masalalu)
Move forward to options
(Melangkah maju keberbagai pilihan) Emotionalize
(Mengemosionalkan) Minimize
(Meminimalkan) Seek sympathy
(Mencari simpati) Sufficiency of self (Cukup dengan mandiri) Avoid, control
(Menghindar, Mengendalikan) Accept, work through (Menerima, Menjalani) See loss as permanent
(Melihat kehilangan sebagai permanen) See loss as temporary
(Melihat kehilangan sebagai sementara) See source of happiness as
(Menganggap sumber kebahagiaan ada
‘di luar sana’)
See source of happiness
(Menganggap sumber kebahagiaan ada
‘di dalam sini’) As “out there”
(Diluar diri) As “in here”
(Didalam diri) Irreplaceable
(Tak tergantikan) Future has promise
(Masa depan menjanjikan) Life full of problems
(Kehidupan penuh masalah) Life full of solutions (Kehidupan penuh solusi) Bitter
(Pahit) Faith and hope
(Yakin dan berharap)
The Dualities of Fear (1)
The Institute for Spiritual Research, Inc, dba Veritas Publishing
Attraction Aversion
Excitement of danger
(Bersemangat terhadap bahaya) Stay “cool”
(Tetap tenang) Panic, overreact
(Panik, Beraksi berlebihan) Miss opportunity (Terkendali) Dramatize
(Dramatiz) Handle calmly
(Bertindak dengan tenang) Emphasize
(Menekankan)
Deflate
(Menurunkan) Gain attention, help
(Mencari perhatian, Bantuan) Self-sufficient (Mencukupi diri) Survive
(Bertahan) Trust God
(Percaya pada tuhan) Protect
(Melindungi) Lose, loss
(Kalah, Rugi) Control
(Kontrol) Surrender
(Pasrah) Emotionalism
(Emosional) Think clearly
(Berpikir jernih) Exaggerate
(Melebih-lebihkan) Minimize
(Meminimalkan) Imagine
(Membayangkan) Stay logical
(Tetap logis) Project to the future
(Memproyeksikan kemasa depan) Live in the now
(Hidup pada masa kini)
The Dualities of Fear (2)
The Institute for Spiritual Research, Inc, dba Veritas Publishing
Attraction Aversion
Proliferate (Menyebar)
Suppress imagination (Menekan imajinasi) See enemies
(Melihat musuh) See safety
(Melihat keselamatan) Resist, defend, avoid
(Menolak, Membela, Menghindar) Accept (Menerima) Elaborate, escalate
(Memerinci, Meningkatkan) Reduce perceptions (Mengurangi persepsi) Harbor
(Memendam) Shame, work through
(Malu, menjalaninya) Justify
(Membenarkan) View realistically
(Memandang secara realitas) Project cause
(Memproyeksikan penyebab) Own responsibly (Bertanggung jawab) Death
(Kematian) See life as eternal
(Memandang kehidupan sebagai abadi) Focus on body
(Fokus pada tubuh) Focus on spirit
(Fokus pada spiritual) See life as physical
(Melihat kehidupan sebagi fisik) See spiritual as reality
(Memandang spiritual sebagai realitas) Loss: youth, money, possessions
(Kehilangan masa muda, Uang, Harta benda)
See source of happiness as intrinsic (Melihat sumber kehidupan sebagai intrinsic)
Loss of love of other
(Kehilangan cinta orang lain) See Self as Source
(Memandang diri sebagai sumber)
The Dualities of Desire
The Institute for Spiritual Research, Inc, dba Veritas Publishing
Attraction Aversion
Win, gain
(Menang, Mendapatkan)
Lose (kalah) Money
(Kaya) Poverty
(Miskin) Control
(Kontrol) Passive
(Pasif) Get
(Raih) Lose
(Lepas) Crave
(Menginginkan) Frustrated
(Frustasi) Force
(Paksaan) Weakness
(Kelemahan) Approval
(Persetujuan) Criticism
(Kritik) Success
(Sukses) Failure
(Gagal) Fame
(Ketenaran) Anonymity
(Anonimitas) Stubborn
(Keras kepala) Give in
(Takluk) Aggression
(Menyerang) Submission
(Patuh) Resist
(Menolak) Change
(Berubah) Defend
(Membela) Give in
(Pasrah) Acquisition
(Akuisisi) Poverty
(Kemiskinan) Conquest
(Penakluk) Lose
(Kekalahan) Popularity
(Popularitas) Unnoticed
(Tidak disadari)
The Dualities of Anger
The Institute for Spiritual Research, Inc, dba Veritas Publishing
Attraction Aversion
Act out feeling
(Menindak lanjuti perasaan)
Self-control
(Mengendalikan diri) Intimidate
(Mengintimidasi) Forgive
(Memaafkan) Hold on
(Menggenggam) Let go
(Melepaskan) Punish, get even
(Menghukum, Membalas dendam) “Go Scot free”
(Tidak mEnghukum walaupun sudah pada tempatnya)
Self-vindication
(Membersikan nama sendiri) Exoneration
(Bebas dari tuduhan)
Dump on others Restraint
Excitement, “stirred up”
(Penuh semangat, “Mengusik”) Stay “cool”
(Tetap tenang) Emotionalize
(Mengemosionalkan) Think
(Berpikir) Dramatize
(Mendramatiskan) Ignore
(Mengabaikan) Express
(Mengekspresikan) Stifle
(Bungkam) Prove self
(Membuktikan diri sendiri) Dismiss (Menepis) Be right
(Menjadi benar) Thought to be wrong
(Menjadi Salah) Enlist support
(Mencari dukungan) Keep to oneself
(Menyimpannya sendiri) Puff up
(Membusungkan dada) Appear weak
(Tampak lemah)
“Macho”
(Macho) “Wimp”
(Merintih) Growl, show teeth
(Menggeram, Menyengih) Be calm (Kalem) Excitement
(Kehebohan) Peace
(Kedamaian)
The Dualities of Pride
The Institute for Spiritual Research, Inc, dba Veritas Publishing
Attraction Aversion
Vain, proud
(Keangguhan, Kesombongan)
Humility, humble
(Kerendahan hati, Bersahaja) Be more
(Menjadi lebih) Be less
(Menjadi kurang) Important
(Penting) Nobody
(Bukan siapa-siapa) Admired
(Dikagumi) Looked down on
(Dianggap remeh) Status
(Status) Common, ordinary
(Umum, Biasa) Noticed
(Terlihat) Ignored
(Diabaikan) Special
(Spesial) Ordinary
(Biaasa) Better than
(Lebihbaik dari) The same
(Sama) Superior
(Superior) Inferior
(Inferior) Attractive, fashionable
(Menarik, Modis) Dull
(Membosankan) Be right
(Benar) Wrong
(Salah) Opinionated
(Penuh opini) Silent
(Pendiam) Thrill
(Bergairah) Dull, pedestrian
(Tenang, Biasa aja)
“Insider”
(Orang dalam) Excluded
(Terkucil) Exclusive
(Eksklusif) Common
(Umum) Succeed
(Sukses) Fail
(Gagal)