Hasil penelitian menunjukkan perkembangan wisata masyarakat di pantai Ide Sorowako Pertama, manajemen eksternal PT. Kedua, pengelolaan objek wisata Pantai Ide memberikan manfaat langsung dan tidak langsung kepada masyarakat.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Soetomo (2011), menyatakan bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan suatu pendekatan yang memberikan kesempatan dan kewenangan yang lebih besar kepada masyarakat, khususnya masyarakat lokal, untuk mengelola proses pembangunan. Tantangan dalam mewujudkan pariwisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan adalah diperlukan pemberdayaan masyarakat yang benar-benar dilakukan oleh, oleh dan untuk masyarakat secara partisipatif, muncul sebagai alternatif dari pendekatan pembangunan yang sepenuhnya terpusat dan bersifat top-down.- down .
Konsep Pengelolaan Pariwisata
Perencanaan dalam arti luas menurut Adisasmita (2011) adalah suatu proses penyusunan kegiatan secara sistematis yang dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Sebagai produk yang kompleks, merupakan produk pariwisata yang berbeda dengan jenis produk dan jasa yang dapat dihasilkan oleh industri lain.
Pengembangan Priwisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism)
Pentingnya memahami makna partisipasi karena pariwisata berbasis komunitas sangat memerlukan keterlibatan masyarakat (khususnya masyarakat sekitar). Tanpa keterlibatan masyarakat, pariwisata berbasis masyarakat tidak akan mampu mencapai tujuan atau sasarannya. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan ini lebih dikenal dengan istilah pengelolaan berbasis masyarakat (PBM) atau community based management (CBM).
Pengertian PBM berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Berbasis Masyarakat (COREMAP-LIPI, 1997) adalah suatu sistem pengelolaan sumber daya (terumbu karang) secara terpadu yang perumusan dan perencanaannya dilakukan dengan pendekatan bottom-up berdasarkan aspirasi masyarakat dan dilaksanakan untuk tujuan jangka panjang. manfaat komunitas. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengelolaan berbasis masyarakat (PBM/CBM) adalah suatu sistem pengelolaan sumber daya alam di suatu tempat dimana masyarakat lokal tempat tersebut terlibat secara aktif dalam proses pengelolaan sumber daya tersebut.
Konsep Pedagang Kaki Lima
Dengan demikian, PKL dapat diartikan sebagai pedagang yang tidak mempunyai tempat usaha tetap atau tetap. Oleh karena itu, Pedagang Kaki Lima adalah sekelompok orang yang menawarkan barang dan jasa untuk dijual di pinggir jalan, tepi jalan atau pinggir jalan, dekat pusat perbelanjaan, pertokoan, pasar, pusat rekreasi atau hiburan, pusat pendidikan, baik yang bersifat tetap, setengah menetap. atau dalam perjalanan, migrasi, status resmi atau tidak resmi. Pengertian PKL dapat dijelaskan melalui ciri-ciri umum yang dikemukakan oleh Kartono dkk.
Negosiasi antara penjual dan pembeli merupakan ciri khas PKL. Dalam pelaksanaan pekerjaannya ada yang melakukannya secara purna waktu, ada pula yang melakukannya sepulang kerja atau pada waktu senggang, dan ada juga yang melakukannya secara musiman.
Kerangka Pikir
Fokus Penelitian
Deskripsi Fokus Penelitian
Faktor penghambat adalah kegiatan yang menghambat proses pengembangan pariwisata berbasis masyarakat sehingga tidak berjalan dengan baik. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama dua (2) bulan dan lokasi penelitian berada di Kec. Luwu Timur tentang Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat di Pantai Ide Sorowako Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur.
Alasan dipilihnya lokasi penelitian sebagai lokasi pemberdayaan masyarakat di bidang pariwisata.
Jenis dan Tipe Penelitian
Menurut Suharsimi (2002), penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menciptakan gambaran yang akurat tentang suatu fenomena sosial dan menggambarkan mekanisme suatu proses atau hubungan serta menyajikan informasi dasar yang berkaitan dengan topik penelitian. berupa deskripsi verbal dan numerik. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, yaitu penyelidikan yang intensif, terperinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau suatu fenomena tertentu. Jika kita menganggap penelitian kasus pada suatu bidang, maka penelitian ini hanya mencakup bidang atau subjek yang sangat sempit.
Jenis penelitian ini menurut Kuswarn (2009) fenomenologi, fenomenologi adalah ilmu yang mempelajari fenomena seperti penampakan, segala sesuatu yang tampak dalam pengalaman kita, cara kita mengalami sesuatu dan makna yang kita berikan pada pengalaman kita.
Sumber Data
Sumber data primer merupakan sumber data utama yang digunakan untuk mengumpulkan berbagai data dan informasi yang berkaitan dengan fokus yang diteliti. Sumber data sekunder mendukung sumber data yang diperlukan untuk melengkapi data primer yang dikumpulkan.
Teknik Penentuan Informan Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
Reduksi data merupakan komponen pertama analisis data yang menekankan, memotong, meremehkan, dan mengorganisasikan berbagai hal agar kesimpulan peneliti data terwujud. Penyajian data merupakan suatu jenis informasi yang memungkinkan kesimpulan singkat yang bermakna suatu cerita yang sistematis dan logis, makna peristiwa dapat dipahami. Pada awal pengumpulan data, peneliti perlu memahami apa makna dan hal-hal yang ditemukannya dengan mencatat kaidah sebab akibat dan berbagai hubungan sehingga dapat diambil kesimpulan.
Keabsahan Data
Sejarah Singkat Lokasi Penelitian
Pada awalnya Desa Sorowako dihuni oleh Suku Tomoni yang merupakan masyarakat adat Desa Sorowako yang tinggal di pinggir Danau Matano, namun terjadilah perebutan tanah untuk hidup akibat bencana alam tsunami. Mereka kemudian berpindah ke Sukoya, didaerah ini terjadi perang suku antara suku asli Tomoni dengan suku Tomobahono. Yang mengajarkan agama Islam kepada suku Tomoni/penduduk asli dan mengajarkan cara bercocok tanam di sawah, berkebun dan beternak.
Desa Nikkel diidentifikasi sebagai pemukiman masyarakat adat Sorowako, Sorowako Baru, Sumasang 1, Sumasang 2, Magani sebagai pemukiman campuran pendatang berbeda etnis, keduanya karyawan PT. Yang mengidentifikasi dan menjaga penduduk asli Sorowako agar tetap terakreditasi, diakui keberadaannya dan memperoleh hak sebagai tuan rumah.
Kondisi Geografis dan Luas Wilayah
Ketiga danau tersebut dihubungkan oleh Sungai Larona dan bermuara di Malili, ibu kota Kabupaten Luwu Timur. Desa-desa sekitar Sorowako yang termasuk dalam Kecamatan Nuha adalah: Desa Nuha, Desa Matano, Desa Magani dan desa-desa sekitarnya antara lain: Pontada, Salonsa, Kamp Lama, Lawewu, Tapulemo, Sorowako, Tambeha, Otuno, Helai, Lamoare, Sumasang, Tapuondau . Kondisi iklim di Sorowako sama dengan wilayah lainnya yaitu musim hujan dan musim kemarau, namun karena Sorowako merupakan wilayah pertambangan yang membutuhkan sumber energi listrik yang besar.
Oleh karena itu, musim kemarau akan berdampak besar terhadap operasional pertambangan, sehingga perusahaan sering kali menciptakan hujan atau hujan buatan setiap musim kemarau panjang.
Profil Pantai Ide
Wisata Pantai Ide di Luwu Timur Sulawesi Selatan mempunyai keindahan menawan yang sangat menarik untuk dikunjungi. Wisata Pantai Ide di Luwu Timur Sulawesi Selatan menjadi tempat wisata yang wajib dikunjungi karena keindahannya yang tiada duanya. Kabupaten Luwu Timur juga terkenal dengan keindahan tempat wisatanya, salah satu contohnya adalah objek wisata Pantai Ide di Luwu Timur Sulawesi Selatan.
Wisata Pantai Ide di Luwu Timur Sulawesi Selatan bisa dikatakan merupakan wisata air yang memiliki beberapa fasilitas dan layanan antara lain sebagai berikut. Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism) di Pantai Ide Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu) di Pantai Ide Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur.
Mengikutsertakan anggota masyarakat dalam pengambilan keputusan
Proses pengembangan wisata pantai Ide Sorowako sangat memerlukan keterlibatan masyarakat, baik berupa saran maupun keterlibatan langsung di lapangan. Proses pengembangan objek wisata Pantai Ide selalu melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan karena pengembangan pariwisata bertujuan untuk kesejahteraan. Banyak persoalan terkait keputusan pengembangan wisata pantai di Ide yang diambil bersama masyarakat.
Ketertarikan pengunjung mengunjungi objek wisata pantai Ide Sorowako tidak hanya terletak pada keindahan sumber daya alamnya saja, namun juga keindahan sumber daya alamnya. Dari hasil wawancara dengan NL terlihat bahwa pengelola wisata pantai Ide dan juga pemerintah sering melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan di objek wisata pantai Ide.
Adanya Kepastian Masyarakat Lokal Menerima Manfaat dari Kegiatan Keprawisataan
Pengelola objek wisata pantai Ide akan terus memastikan kegiatan wisata pantai Ide selalu memberikan manfaat bagi masyarakat. Dari hasil wawancara dengan SF dapat disimpulkan bahwa kegiatan wisata pantai Ide Sorowako membuat banyak orang mengunjungi Sorowako. Jika saya berbicara tentang manfaat kegiatan wisata pantai Ide Sorowako, saya melihat sendiri peningkatan perekonomian masyarakat.
“Semoga keberadaan wisata di Pantai Ide Sorowako terus memberikan manfaat bagi masyarakat setempat dan menjadi tujuan wisata bagi pengunjung.” (Wawancara dengan MS pada 9 April 2019). Hasil wawancara dengan NL menunjukkan bahwa kehadiran wisata di Pantai Ide Sorowako memberikan peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan perekonomiannya.
Menjamin Sustainabilitas Lingkungan
Dari hasil wawancara dengan SF terlihat bahwa dalam menjaga kelestarian lingkungan di kawasan pesisir, ide pengelolaannya adalah. Objek wisata pantai Ide Sorowako merupakan objek wisata berbasis alam sehingga kelestarian lingkungan menjadi perhatian besar baik bagi pemerintah maupun pengelola. Untuk menjaga keberlangsungan wisata pantai Ide maka diperlukan perencanaan yang baik dan tidak merusak lingkungan.
Dari hasil wawancara dengan CA dapat disimpulkan bahwa kehadiran wisata pantai Ide yang merupakan wisata berbasis alam seharusnya dapat menjamin pemerintah dan pengelola menjamin kelestarian lingkungan. Hal ini terlihat dari upaya nyata pihak pengelola objek wisata pantai Ide dalam menjaga kebersihan di lokasi wisata.
Memelihara Karakter dan Budaya Lokal yang Unik
Karakter asli masyarakat Sorowako harus selalu dilestarikan, sehingga pengelola wisata pantai Ide yang juga merupakan pengelola eksternal Vale berupaya dalam perjalanannya, termasuk melalui pendidikan karakter. Hasil wawancara dengan SF terlihat melalui pendidikan karakter dan dukungan terhadap segala macam kegiatan kelompok dalam melestarikan karakter budaya lokal masyarakat Sorowako, yang merupakan bentuk upaya yang dilakukan untuk melestarikan karakter asli masyarakat Sorowako. Pemeliharaan yang kami lakukan selalu memberikan ruang bagi masyarakat Sorowako khususnya yang berada di kawasan pantai Ide untuk selalu berkreasi dan mengembangkan potensi yang dimiliki selama ini.
Sikap ramah warga Sorowak terhadap pengunjung Pantai Ide menjadi salah satu alasan pengunjung merasa nyaman dalam perjalanannya. Masyarakat sendiri yang bermukim di sekitar pantai wisata Ida Sorowako meyakini bahwa pelestarian karakter dan budaya adalah hal yang wajib dilakukan sebagai ciri khas masyarakat Sorowako itu sendiri.
Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism) Pantai Ide
Faktor Pendukung
Panorama alam yang masih sangat alami menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata pantai Ide. Kondisi wisata pantai Ide yang sangat sejuk membuat pikiran wisatawan yang berkunjung ke objek wisata ini menjadi tenang. Keberadaan objek wisata Pantai Ide ini merupakan area publik sehingga pengunjung tidak memungut biaya apapun dalam penggunaannya.
Salah satu hal yang membuat wisatawan memilih objek wisata Idea Beach untuk melakukan aktivitas wisata adalah karena lokasi objek wisata tersebut gratis. Panorama alam yang indah di kawasan objek wisata Pantai Ide menjadikannya pilihan tepat bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas wisata berbasis alam.
Faktor Penghambat
Kawasan objek wisata Pantai Ide dilengkapi dengan tempat sampah dan baliho agar wisatawan tidak membuang sampah sembarangan. Kurangnya kesadaran masyarakat akan membuang sampah sembarangan menjadi permasalahan utama yang dihadapi pengelola objek wisata pantai Ide. Kesadaran para pengunjung menjadi landasan utama agar objek wisata Pantai Idea tetap bersih.
Dalam meninjau lokasi tempat wisata Ide Sorowako yang secara administratif masih merupakan bagian dari wilayah struktural Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, keterlibatan pemerintah daerah tentunya dinilai sangat diperlukan. Dinas Pariwisata harus terlibat dalam kegiatan pengelolaan apalagi lokasi wisata Pantai Ide masih menjadi bagian dari Pemerintah Kabupaten Luwu Timur.
Saran
Faktor penghambat berkembangnya Wisata Pantai Ide Sorowako adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan belum jelasnya peraturan mengenai pengelolaan wisata. Kebersihan tempat wisata menjadi prioritas utama agar aktivitas pariwisata dapat bertahan, sehingga wisatawan dan seluruh pelaku yang terlibat dalam kegiatan pariwisata harus bahu-membahu menjaga kelestarian lingkungan objek wisata Pantai Ide. Vale tengah membangun hubungan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dalam rangka pengelolaan objek wisata Pantai Ide.
Kami mohon kepada wisatawan untuk meningkatkan kesadaran untuk menjaga objek wisata Pantai Idea selalu bersih agar generasi mendatang juga dapat menikmati keberadaan lokasi wisata ini. Implementasi Kebijakan Pemerintah Kota Medan dalam Pengelolaan PKL (Studi Kasus PKL RS Santa Elisabeth Medan) (Tesis).