• Tidak ada hasil yang ditemukan

tinjauan fiqih muamalah terhadap praktek jual

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "tinjauan fiqih muamalah terhadap praktek jual"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

Skripsi oleh: Wiwin Anggriani, NIM berjudul “Kajian Fiqh Muamalah Tentang Praktek Jual Beli Sayur Antara Pemasok dan Pedagang Sayur Pasar Pagesangan Kec. Skripsi oleh: Wiwin Anggriani, NIM berjudul “Fiqh Muamalah Tinjauan Praktek Jual Beli Sayur Antara Pedagang Sayur dan Pedagang Sayur di Pasar Pagesangan, Kec. Skripsi ini berjudul: Tinjauan Fiqh Muamalah Tentang Praktek Jual Beli Sayur Antara Pemasok dan Pedagang Sayur (Studi Kasus di Pasar Pagesangan Kecamatan Mataram Kota Mataram).

Berdasarkan uraian di atas, ada beberapa hal yang patut menjadi pertimbangan terkait jual beli yang dilakukan oleh pemasok atau pemasok sayuran di Pasar Yardangan Kecamatan Mataram Kota Mataram. Pemikiran baru yang disebut dengan ijtihad (pendapat ahli fiqh) diperlukan untuk memahami syarat jual beli (muamalah) yang baru tercipta sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Rumus Masalah

Dalam konteks ini, Islam mengatur bahwa barang dalam jual beli harus murni, langsung atau tidak langsung.Benda yang merugikan penjual atau pembeli tidak dibenarkan secara kasat mata. Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji dan meneliti pelaksanaan praktik jual beli sayur yang dilakukan oleh pemasok dengan pedagang sayur di Pasar Pagesangan Kecamatan Mataram Kota Mataram, sehingga persiapannya tertarik untuk membahas lebih jauh. dalam penelitian yang berjudul: “TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP PRAKTIK PENJUALAN SAYUR ANTARA PEMASOK DAN PEDAGANG SAYURAN (Studi Kasus di Pasar Pagesangan Kecamatan Mataram Kota Mataram)”.

Tujuan dan Manfaat

Dalam pelaksanaannya, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan referensi dan sebagai sumber pemikiran dan pengetahuan tentang pandangan hukum Islam dari sistem jual beli sayuran yang dilakukan oleh pemasok kepada penjual di pasar.

Ruang Lingkup dan setting penelitian

Dengan topik penelitian yaitu bagaimana praktik jual beli sayuran dari pedagang ke pedagang di pasar Studi kasus pasar Pagesangan Kecamatan Mataram Kota Mataram. Adapun yang melatar belakangi penelitian mengambil lokasi ini yaitu: lokasi yang dekat dan terjangkau di Pasar Mataram Mataram.

Telaah Pustaka

Tesis ini membahas bagaimana praktik jual beli grosir buah di Pasar Giwangan Yogyakarta. Persamaan antara tesis ini dengan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji unsur-unsur (ketidakjelasan yang dapat menimbulkan kecurangan) dalam suatu kontrak jual beli. 10Suparwadi, “Kajian Fiqih Muamalah Jual Beli Bensin Eceran, (Studi Kasus di Desa Mongas, Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok Tengah)”, (Disertasi, Fakultas Syariah UIN Mataram, Mataram, 2014).

Kerangka Teori

Jual Beli Dalam Perpektif Fiqih

Keberadaan Supplier dan Penjual Dalam Jual Beli

Pedagang adalah orang yang menjual atau memperdagangkan barang yang tidak diproduksi sendiri dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Pedagang besar atau pemasok adalah pedagang yang membeli barang dalam jumlah banyak langsung dari produsen untuk dijual kepada penjual atau pengecer. Pemasok juga disebut sebagai pemasok ke penjual atau pengecer. Penjual juga harus berhati-hati dalam memberikan barang dari pemasok atau pemasok, sehingga barang yang dibeli dapat dipastikan akan dijual kembali dalam keadaan baik.

Bentuk jual beli menurut pendapat ulama Hanafi membahagikan jual beli dari segi hukum atau haram masing-masing kepada tiga bentuk. 32. Jualan dibuat sebagai jualan yang sah apabila jualan disyaratkan untuk memenuhi prinsip dan. Jual beli itu dikatakan batal apabila salah satu atau semua peraturannya tidak dipenuhi, atau jual beli adalah berdasarkan dan sifatnya tidak bersyarat, seperti jual beli yang dilakukan oleh kanak-kanak, orang gila atau barang yang dijual. adalah barang yang diharamkan oleh Syam, seperti mayat, darah, babi dan khameri.

Menurut Ulama' Syafi'i, alasan larangan jual beli barak, bangkai, babi dan anjing adalah najis (beras, menjijikkan). Jual beli fasid adalah akad yang hanya sesuai dengan syariat pada asalnya, tetapi tidak sesuai dengan sifatnya. Jadi jika dua pihak melakukan akad jual beli tetap, keduanya bersalah melanggar syariah, tetapi hukum jual beli tetap berlaku, konsekuensinya adalah penjual.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ingkar janji adalah jual beli yang merugikan pihak lain karena ingkar janji dan tidak sesuai dengan akad yang semula serta merugikan salah satu pihak karena barang yang diperjualbelikan tidak dapat diperjualbelikan. ditentukan, atau jumlah dan jumlah tidak dapat ditentukan, ukurannya, atau karena tidak sesuai dengan apa yang dikatakan dalam kontrak awal.

Metode Penelitian

Penelitian hukum empiris ini disebut juga penelitian masalah sosial, karena data penelitian lebih nyaman untuk interpretasi dari data yang ditemukan di lapangan. Dalam penelitian hukum empiris, teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi, wawancara, dan angket, yang dilakukan secara bersama-sama, artinya sambil dilakukan observasi atau pengamatan. Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari orang atau lembaga yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk mengumpulkan atau menyimpan dokumen atau sumber data primer yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dari objek penelitian.

Mengenai sumber data atau informasi dalam penelitian ini yang berkaitan dengan jual beli sayuran, data tersebut diperoleh dari informan. Dengan melakukan observasi partisipatif, peneliti akan dapat memperoleh data yang lebih lengkap dan mendalam. Teknik wawancara adalah suatu bentuk percakapan yang bertujuan untuk memperoleh suatu bentuk percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang data yang valid.

Metode ini merupakan metode pengumpulan data yang membuat catatan-catatan penting yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sahih, dan tidak evaluatif. Dalam penelitian sosial, fungsi data yang diperoleh dari dokumentasi lebih banyak digunakan sebagai data pendukung dan pelengkap bagi data primer yang diperoleh melalui observasi mendalam dan wawancara. Validitas adalah tingkat ketepatan antara data yang muncul pada subjek penelitian dan kekuatan yang dapat dilaporkan oleh peneliti.

Data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti sesuai dengan apa yang diberikan tentang kenyataan dan sesuai dengan apa yang terjadi.

Sistematika Pembahasan

Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  • Sejarah Berdirinya Pasar PagesanganKec. Mataram Kota
  • Letak Geografis
  • Keadaan Penduduk Kelurahan Pagesangan
  • Keadaan Sosial Ekonomi Kelurahan Pagesangan

Praktek jual beli sayur mayur di kalangan pemasok dan pedagang sayur di Pasar Pagesangan Kecamatan Mataram Kota Mataram. Praktek jual beli sayuran dari pemasok ke penjual di Pasar Pagesangan Kecamatan Mataram Kota Mataram merupakan tempat dimana penjual dan pembeli melakukan transaksi dan bisnis niaga. Tata cara jual beli sayuran di Pasar Pagesangan Kecamatan Mataram Kota Mataram adalah sebagai berikut:54.

Pada bagian ini pembahasan difokuskan pada analisis praktik jual beli sayuran yang terjadi di pasar Mataram Pagesangan. Penulis menganalisis praktik jual beli sayuran yang dilakukan pemasok kepada penjual yang telah melengkapi pilar-pilar tersebut. Dengan demikian, praktik jual beli sayuran dari pemasok ke pedagang di pasar Pagesangan Kecamatan Mataram Kota Mataram adalah ilegal dan melanggar hukum.

Gambaran fiqhmu'amalah tentang praktik jual beli sayur mayur antara pedagang asongan dan pedagang sayur di Pasar Pagesangan Kecamatan Mataram Kota Mataram. Salah satu bentuk muamalah yang sering dilakukan di Pasar Pagesangan Kecamatan Mataram Kota Mataram adalah jual beli. Praktek jual beli sayuran oleh pedagang ke pedagang di Pasar Pagesangan Kecamatan Mataram Kota Mataram merupakan tempat dimana penjual dan pembeli bertransaksi dalam usaha dagang.

Praktik jual beli sayuran secara order dan grosir di Pasar Pagesangan Kecamatan Mataram Kota Mataram dalam melaksanakan ijab qabul yang diajukan.

Praktik jual beli sayuran yang dilakukan antara supplier

PEMBAHASAN

Analisis terhadap praktik jual beli sayuran antara supplier

Penulis membenarkan perkataan Imam Nawawi tentang jual beli gharar yaitu. dengan jual beli sayuran yang dilakukan oleh pedagang ke pedagang di pasar Pagesangan, kabupaten Mataram. Jual beli menggunakan sistem grosir, jual beli menggunakan sistem pengelompokan berdasarkan jenis sayuran yang dikemas dalam karung atau plastik. Jual beli sayuran dengan praktek order, kiloan dan grosir di Pasar Pagesangan Kecamatan Mataram Kota Mataram terdapat tiga pihak yaitu supplier atau pemasok sayuran ke pasar, penjual di pasar dan masyarakat sebagai pembeli dari penjual di pasar.

Pihak-pihak yang terlibat dalam akad jual beli sayuran dengan praktek order, kiloan dan borongan di Pasar Pagesangan Kecamatan Mataram Kota Mataram adalah orang-orang yang sudah dewasa atau berakal sehat. Praktek jual beli sayur mayur di Pasar Pagesangan Kecamatan Mataram Kota Mataram oleh pemasok ke penjual, jelas bahwa barang yang dijadikan barang adalah barang milik pemasok, barang atau barang yang diperjualbelikan, tidak najis atau suci. Pada prakteknya, jual beli sayuran dari supplier ke penjual di Pasar Pagesangan Kecamatan Mataram Kota Mataram pada awal transaksi pembelian sayuran dari supplier sama sekali tidak bermasalah bahkan berjalan dengan baik dan tidak ada tanda-tanda dari, bahwa pemasok memanipulasi barang, tetapi setelah dealer.

Dalam praktik jual beli sayuran dari pemasok ke penjual di pasar Pagesangan, terdapat unsur penyembunyian kerusakan barang dan ingkar janji setelah berakhirnya akad. Dari analisis tersebut dapat ditelaah hukum terhadap praktek jual beli sayuran yang dilakukan pemasok kepada penjual di Pasar Pagesangan Kecamatan Mataram Kota Mataram karena menutupi kerusakan barang dan ingkar janji. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil kesimpulan berdasarkan rumusan masalah, dimana praktik jual beli yang dilakukan supplier kepada penjual sayur di pasar Pagesangan Mataram yaitu dengan menggunakan tas, borongan atau kilogram dan sistem pemesanan. .

Diharapkan masyarakat dapat dihubungi terkait praktek jual beli sayur mayur dari pedagang ke pedagang di Pasar Pagesangan Kecamatan Mataram Kota Mataram selama ini terkait muamalat dalam Islam sehingga tidak ditemukan aplikasi jual beli yang melanggar syariat Islam.

Tinjauan fiqih Mu’amalah terhadap praktik jual beli sayuran

PENUTUP

Kesimpulan

Di sinilah praktik jual beli di pasar dengan berbagai cara membantu untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan dengan mengorbankan pelanggan lain dan para pedagang mengeluh kepada pemasok tetapi mereka tidak menanggapi dengan baik dan hanya mengubahnya sesuka hati dan para pedagang menjualnya. sayuran dengan caranya sendiri agar tidak kehilangan terlalu banyak. Terdapat unsur penipuan dan ingkar janji dalam praktik pemasok yang menjual sayuran kepada pedagang di pasar yardangan Kecamatan Mataram Kota Mataram dan tidak sesuai dengan akad awal dimana sebagian sayuran yang dijual pemasok merupakan hak milik. Dan cara pemasok ini bertindak tidak sesuai dengan yang disepakati dan mereka melakukannya secara sadar dan untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak itulah sebabnya mereka melakukan cara yang dilarang.

Alangkah baiknya pemasok mengatakan yang sebenarnya, semua karakteristik barang dagangan atau sayuran yang dijual kepada penjual di pasar adalah buruk atau cacat bahkan dalam keadaan apa pun. Diharapkan penjual lebih berhati-hati dalam pemilihan supplier barang dagangan atau sayur mayur, agar tidak tertipu saat barang pesanan tiba dan sebaiknya saat akad jual beli mensyaratkan kesepakatan suplai barang dagangan atau sayur mayur .ganti jika ada yang rusak atau tidak sesuai pesanan.

Saran

Referensi

Dokumen terkait

Are there sources that I have not mentioned (or thought of)? Do you recognize the roots as I imagine them? Or would you do them differently? What do you make of your tree of