• Tidak ada hasil yang ditemukan

tinjauan fiqih siyasah atas implementasi fungsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "tinjauan fiqih siyasah atas implementasi fungsi"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

Abah Samsul Arifin dan Ny. Rahimah yang telah membesarkan saya, mendoakan dan mendukung saya, mengantarkan saya menuju pendidikan terbaik di Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember. Selaku Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan dukungan kepada seluruh mahasiswa selama menempuh studi; Segenap Pegawai Fakultas Syariah yang telah memberikan jasa-jasanya yang bermanfaat dalam menyelesaikan studinya di Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember;

PENDAHULUAN

  • Konteks Penelitian
  • Fokus penelitian
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Definisi Istilah
  • Sistematika Pembahasan

Bagaimana pelaksanaan fungsi pengawasan Badan Permusyawaratan Desa terhadap kinerja Kepala Desa Maskuning Wetan Kecamatan Pujer Kabupaten Bondowoso menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014. Untuk mengetahui bagaimana siyasah fiqh menjalankan fungsi pengawasan. Badan Permusyawaratan Desa penampilan Kepala Desa Maskuning Wetan. “Tinjauan Fiqh Siyasah Terhadap Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Badan Pertimbangan Desa Terhadap Kinerja Kepala Desa Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Studi Kasus di Desa Maskuning Wetan Kecamatan Pujer Kabupaten Bondowoso)”.

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Penelitian yang penulis kaji menitik beratkan pada fungsi pengawasan badan permusyawaratan desa dalam hal memantau kinerja kepala desa. 16 Suyatmi, “Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam Penyusunan Peraturan Desa (Studi Kasus di Desa Pablengan Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar)”, (Disertasi di Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012). Penerapan fungsi pengawasan Badan Pertimbangan Desa (BPD) dalam pengelolaan dana desa menurut perspektif Fiqh Siyasah (Studi di Desa Sinar Harapan Kecamatan Talang Padang Tanggamus).

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Kajian Teori

  • Tinjauan Fiqih Siyasah
  • Teori Undang-undang No. 6 Tahun 2014

Siyasah Fiqh adalah berbagai peraturan dan undang-undang yang diperlukan untuk mengatur negara, sesuai dengan ajaran pokok agama guna. Dalam pemerintahan Islam, lembaga legislatif merupakan lembaga yang paling penting karena undang-undang yang dibuat oleh lembaga legislatif akan dilaksanakan secara efektif oleh lembaga eksekutif dan ditegakkan oleh lembaga yudikatif atau yudikatif.26 3) Umamah. Disahkannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa memunculkan harapan akan desa yang sejahtera dan sejahtera.

Selain itu, UU No. 6 Tahun 2014, dibandingkan dengan UU Desa sebelumnya, mengandung nilai-nilai reformasi yang memungkinkan kemandirian sistem desa dan perangkatnya lebih besar. Jika kita melihat pada masa Orde Baru, UU No. 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa memutuskan bahwa struktur dan nama desa harus disatukan di seluruh Indonesia, yang berarti desa tidak lagi memiliki kemandiriannya sendiri. Selain membandingkannya dengan UU Desa sebelumnya, kami juga membandingkannya dengan UU No. 32 Tahun 2004.

Perbandingan kedua undang-undang tersebut menunjukkan bahwa Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 lebih mengutamakan peran atau kekuasaan kota otonom dengan hak asasinya, sedangkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 lebih mengutamakan unsur pemerintah daerah dan pusat. Berdasarkan beberapa aspek, undang-undang ini tidak sepenuhnya menjamin kota akan berkembang dan mandiri. Di Universitas Islam Negeri, desa sebagai daerah otonom menjadi tujuan utama Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

39 Vito Vivaldi Mahardika, “Analisis Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa”, Jurnal Demokrasi dan Ketahanan Nasional, Volume 1, No. https://journal.uns.ac.id/Souvereignty/article/view/213. Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, Badan Permusyawaratan Desa ditunjuk sebagai lembaga perwakilan masyarakat desa sebagai bagian dari penyelenggara pemerintahan desa. Ketika undang-undang desa ini diterapkan secara konsisten, unit pemerintahan desa akan diberi wewenang untuk memulai pembangunan.

METODE PENELITIAN

  • Pendekatan Penelitian
  • Jenis Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Subjek Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Analisis Data
  • Keabsahan Data
  • Tahap Penelitian

Sumber data primer merupakan salah satu sumber data yang sangat penting karena sumber datanya diperoleh langsung dari :. Cara pengumpulan data melalui observasi adalah dengan cara terjun langsung ke lokasi penelitian dan melakukan observasi, mencatat dan menafsirkan makna atau kesimpulan dari observasi yang diperoleh. 50 Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui seperti apa kondisi sebenarnya yang ada di Maskuning Wetan. Desa tentang Fungsi Badan Pengawas Desa Terhadap Kinerja Kepala Desa. Metode dokumentasi penting dalam pengumpulan data karena dokumentasi memuat fakta-fakta yang terjadi di tempat tersebut.

Dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi, yang mana untuk menghindari kekeliruan dan kekeliruan dalam pengumpulan data, maka perlu diketahui kembali keabsahan data tersebut. Dalam penelitian kualitatif, data yang dinyatakan akurat dan valid adalah data yang kita laporkan dan yang terjadi di lapangan tidak ada bedanya.53. Triangulasi metode untuk menilai keterandalan data dilakukan dengan cara meneliti data dari sumber yang sama dengan menggunakan metode yang berbeda, seperti data yang diperoleh dari observasi kemudian diperiksa dengan menggunakan wawancara.

Data yang diperoleh melalui wawancara pada pagi hari saat sumbernya masih segar biasanya lebih bernilai. Setelah menyelesaikan langkah-langkah di atas dan menerima data yang diperlukan, kita akan melanjutkan ke tahap berikutnya. Fase ini mencakup kegiatan penyusunan hasil penelitian dari seluruh rangkaian kegiatan pengumpulan data hingga pemaknaan data.

Setelah memperoleh seluruh data yang diinginkan, pada tahap ini dilakukan penyusunan hasil penelitian di lapangan. Setelah selesai melakukan penyusunan penelitian, berkonsultasi dan membimbing dengan dosen pembimbing untuk menyempurnakan hasil penelitian sehingga dapat menjadi hasil penelitian yang lebih baik dan bermanfaat.

PENELITIAN DAN ANALISIS

Implementasi Fungsi Badan Permusyawaratan Desa Terhadap Kinerja Kepala Desa Maskuning Wetan Kecamatan Pujer Kabupaten

Hal ini dilakukan untuk memudahkan pembaca memahami fungsi BPD terhadap kinerja kepala desa menurut undang-undang no. 6 Tahun 2014 untuk desa. Ada tiga fungsi BPD untuk membantu kepala desa menurut undang-undang no. 6 Tahun 2014 tentang Desa, Khususnya : Mengenai fungsi pertama BPD, yaitu pembahasan dan persetujuan rancangan peraturan desa dengan walikota desa, yang diatur dan ditindaklanjuti dalam Pasal 44 Peraturan Menteri Desa. Urusan Dalam Negeri No.

Dalam hal ini BPD ikut serta dalam pembuatan dan revisi peraturan desa yang dibuat oleh kepala desa sehingga menjadi peraturan desa yang dapat dibuat. Di desa ini peraturan desa sudah dibuat oleh Kepala Desa dan yang menyetujui peraturan desa tersebut adalah Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Fungsi BPD adalah melakukan pengawasan terhadap kinerja kepala desa sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pemerintahan Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 110 Tahun 2016 tentang Badan Permusyawaratan Desa yang kinerjanya berupa pemantauan dan evaluasi.

Dari hasil wawancara terungkap bahwa yang dilakukan BPD dalam pengawasan kepala desa adalah dengan melakukan evaluasi terhadap kinerja kepala desa setiap tahunnya. Bapak Purwadi selaku kepala desa menyampaikan : Fungsi BPD adalah melakukan pengawasan terhadap bantuan keuangan pembangunan desa guna memperoleh kepercayaan masyarakat desa, BPD melakukan pengawasan agar BPD menyelesaikannya. Dari pernyataan kepala desa tersebut, BPD telah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat terkait dalam hal pengawasan yang dilakukan BPD dan peningkatan tata kelola desa.

BPD sangat membantu kepala desa dalam pekerjaannya sehingga kepala desa dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

Tinjauan Fiqih Siyasah atas Fungsi Pengawasan Badan Permusyawaratan Desa Terhadap Kinerja Kepala Desa Maskuning

Wetan tidak menerapkan asas keadilan, dimana pembangunan penerangan jalan di desa Maskuning Wetan tidak merata, karena apa yang peneliti dengar dari salah satu warga mengatakan bahwa di tempat ini akan ada penerangan jalan, namun listriknya diambil dari masing-masing warga. rumah . Itu sebabnya tidak ada penerangan di beberapa tempat. Seperti yang disampaikan oleh Pak Sofi: “Dalam pengesahan peraturan desa, BPD mengundang perwakilan masyarakat, mulai dari perangkat desa hingga tokoh masyarakat, untuk menyepakati pembuatan atau pengesahan peraturan desa tersebut dan selanjutnya memberitahukan kepada seluruh masyarakat melalui MUSDES atau sosialisasi.” Jadi, BPD dan pemerintah desa Maskuning Wetan menerapkan prinsip musyawarah dan mufakat.

Pembahasan Temuan

Peran dan fungsi Badan Pertimbangan Badan Desa (BPD) dalam pembangunan adalah menyampaikan dan menyalurkan aspirasi masyarakat setempat kepada pemimpin desa berkembang, sehingga rencana pembangunan yang dibuat sesuai dengan harapan masyarakat. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan lembaga yang memantau kinerja kepala desa dan memberdayakan pemerintahan desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Badan Permusyawaratan Desa mempunyai tanggung jawab penuh untuk melayani masyarakat atas kinerjanya sebagai anggota BPD dalam menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada Kepala Desa sebagaimana diatur dalam Pasal 34 Undang-Undang Peraturan Dalam Negeri Republik Indonesia No.

68 Resmayanti, Jamaludin, Syahrani, “Fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Mengawasi Kinerja Kepala Desa di Desa Sungai Buluh Kecamatan Kelua Kabupaten Tabalog”, JAPB, Vol 3, no https://doi.org /520/532. Oleh karena itu, apakah kepala desa di Maskuning Wetan sudah menjalankan tugasnya dengan baik dan apakah sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku. 70 Annora Putri, “Peran Badan Pertimbangan Desa Dalam Menjalankan Fungsi Pengawasan Kinerja Kepala Desa di Desa Telago Pulau Tengah Kecamatan Keliling Danau Kabupaten.

Pelaksanaan pengawasan kinerja kepala desa oleh BPD di Desa Maskuning Wetan telah dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan, yaitu melalui pemantauan dan evaluasi kinerja kepala desa. Fiqh Siyasah Tinjauan Fungsi Pengawasan Badan Permusyawaratan Desa Mengenai Kinerja Kepala Desa Maskuning Konsultasi Desa Terhadap Kinerja Kepala Desa Maskuning Wetan Kecamatan Pujer Kabupaten Bondowoso. 71 Ahmad Farid Anshary, “Tinjauan Yudisial Terhadap Implementasi Kewenangan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Pengawasan Kinerja Kepala Desa di Desa Kareunng Kabupaten Enrekang”, (Skripsi, Universitas Hasanudin Makassar.

Tinjauan fiqh siyasah terhadap pelaksanaan fungsi pengawasan Badan Permusyawaratan Kampung terhadap prestasi Ketua Kampung adalah berterusan dengan skop fiqh siyasah dusturiyah.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

DAFTAR PUSTAKA

“Pengaruh Pengendalian Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Terhadap Kinerja Kepala Desa Dalam Pembangunan Desa Ramah Utama Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu.” Implementasi Fungsi Badan Permusyawaratan Desa dalam Perumusan Peraturan Desa di Desa Tanjung Sari Kecamatan Gunung Tanjung Kabupaten Tasikmalaya." Fungsi Badan Permusyawaratan Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi di Desa Krandong Kabupaten Kota Kabupaten Kudus) ".

Syahrani: “Fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Memantau Kinerja Kepala Desa di Desa Sungai Buluh Kecamatan Kelua Kabupaten Tabalog.” Fungsi badan permusyawaratan desa dalam memantau kinerja kepala desa di Desa Sungai Besar Kecamatan Bunut Hulu Kabupaten Kapuas Hulu. Tinjauan hukum pelaksanaan kewenangan Badan Permusyawaratan Desa dalam memantau kinerja kepala desa di Desa Karueng Kabupaten Enrekang.

Fungsi Badan Permusyawaratan Desa dalam Memantau Kinerja Kepala Desa di Desa Limbung Kecamatan Lingga Kabupaten Lingga (Studi Pemantauan Pembangunan Desa). Peran dan Fungsi Badan Permusyawaratan Desa dalam Perumusan Peraturan Desa (Studi Kasus di Desa Puseurjaya Kecamatan Teluk Jambe Timur Kabupaten Karawang). Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam Penyusunan Peraturan Desa ( studi kasus di desa Pablengan kecamatan Matesih kabupaten Karanganyar)”.

“Hubungan Kepala Desa dengan Badan Permusyawaratan Desa (Bpd) dalam Pembentukan Peraturan Desa di Desa Petapahan Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar.”

DOKUMENTASI

BIODATA PENULIS

Biodata Diri

Referensi

Dokumen terkait