PT Mitra Tata Kerja merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa ketenagakerjaan dan juga merupakan perusahaan rekanan yang menyediakan tenaga kerja alih daya/outsourcing. IAIN Ponorogo mempekerjakan pegawai yang dialihdayakan oleh PT Mitra yaitu petugas kebersihan. Pertama, tesis Annisa Amala mahasiswa UIN Raden Intan Lampung (2018) “PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA OUTSOURCING (Studi Banding antara Hukum Islam dan UU No. 13.
10 Anisa Amala, “Perlindungan Hukum Bagi Pekerja Outsourcing (Studi Banding antara Hukum Islam dan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan)”, (Disertasi, UIN Raden Intan Lampung (2018), 67. 11 Endri Hastuti, “perlindungan hukum terhadap outsourcing pekerja (studi kasus PT Lor Internasional Solo", (Disertasi Universitas Surakarta, 2017), 70.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Kajian Pustaka
- Metode Penelitian
- Sistematika Pembahasan
Bab ini merupakan data deskriptif, berupa gambaran umum mengenai sistem penggajian dan kesejahteraan pada praktik outsourcing PT. Mitra Manajemen Tenaga Kerja Ponorogo, mengenai pengupahan dan kesejahteraan antar pemilik dan karyawan di PT.
IJARAH DAN SISTEM PENGUPAHAN SERTA KESEJAHTERAAN DALAM
Ijarah
- Pengertian Ijarah
- Dasar Hukum Ijarah
- Syarat dan Rukun Ijarah
Padahal, itu adalah suatu transaksi yang mencakup jual beli tanah.3 Dari pengertian di atas jelaslah bahwa menyewa yang dimaksud adalah dengan memanfaatkan suatu benda, sehingga benda dalam hal ini tidak kekurangan segala-galanya. Dengan kata lain, pada saat terjadinya peristiwa sewa-menyewa, yang berpindah hanya manfaat dari barang yang disewakan saja, dalam hal ini manfaat yang diperoleh bisa berupa barang seperti kendaraan, rumah dan manfaat tenaga kerja seperti musisi bahkan bisa juga tenaga kerja pribadi seperti buruh. . 4. Jika objek transaksinya adalah manfaat atau jasa dari objek tersebut, maka disebut ijarat al-'ain (menyewa); seperti menyewa rumah untuk ditinggali.
Menurut Abdul Rahman Ghazaly, Ghufron Ihsan dan Sapiudin Shidiq menjelaskan bahwa Al-Ijarah dalam bentuk sewa atau dalam bentuk gaji merupakan muamalah yang telah disyariatkan dalam Islam. Dalam istilah hukum Islam, yang menyewakan disebut muajjir, yang menyewakan disebut musta'jir, suatu benda disebut ma'jur, dan sewa atau imbalan atas kegunaan benda itu disebut ajran atau ujrah. Sejalan dengan pengertian di atas, Rahmat Syafe’i secara etimologis mengartikan Ijarah sebagai menjual manfaat, sedangkan mayoritas ulama fiqh berpendapat bahwa Ijarah adalah menjual manfaat dan yang dapat disewakan adalah manfaatnya, bukan objeknya.
Selain itu, ada juga yang menerjemahkan Ijarah dengan jual beli jasa (upah-upah) yaitu meraup keuntungan dari kerja manusia, dan ada juga yang menerjemahkan sewa yaitu meraup keuntungan dari barang. Pekerjaan yang menjadi sebab hak mu’jir untuk menerima ujrah yaitu manfaat barang atau jasa dan tenaga. Berdasarkan definisi tersebut, para ulama secara umum menjelaskan bahwa Ijarah membeli dan menjual manfaat suatu barang karena pengertian jual beli adalah pertukaran antara harta dan harta.
Al-Ijarah dalam bentuk pajakan atau dalam bentuk penyewaan merupakan muamelah yang disyariatkan dalam Islam.
SISTEM PENGUPAHAN DALAM UNDANG-UNDANG NO 11 TAHUN 2020
- Pengertian
- Sistem Undang-Undang No 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
- Pengaturan Pemenuhan kesejahteraan Dalam Undang-Undang Cipta
Asas Ketenagakerjaan.16 Pengertian angkatan kerja menurut undang-undang nomor 11 tahun 2020 tentang penciptaan lapangan kerja juga sejalan dengan pengertian angkatan kerja menurut konsep ketenagakerjaan secara umum, yaitu angkatan kerja atau angkatan kerja. termasuk penduduk yang telah atau sedang bekerja. , yang sedang mencari pekerjaan dan yang melakukan pekerjaan lain serta mengurus rumah. Dengan kata lain pekerja atau pekerja adalah pekerja yang berada dalam suatu hubungan kerja. Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh, yang ditentukan dan dibayarkan menurut perjanjian kerja, perjanjian atau peraturan perundang-undangan, antara lain.
11 Tahun 2020 tentang Penciptaan Lapangan Kerja, dimana ayat tersebut menjelaskan bahwa: “Setiap pekerja/buruh berhak atas penghasilan yang layak yang menjamin penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.” 19. Dalam menetapkan kebijakan pengupahan harus dilakukan upaya sistematis baik makro maupun mikro, sejalan dengan upaya pengembangan lapangan kerja, terutama perluasan kesempatan kerja, peningkatan produksi, dan peningkatan taraf hidup pekerja/buruh sesuai dengan upah minimum. . kebutuhan hidup. Dalam hal ini pengusaha dilarang memberikan upah kepada pekerja/buruh yang lebih rendah dari upah minimum yang ditetapkan masing-masing provinsi dan/atau kabupaten/kota.
Untuk mewujudkan pendapatan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemerintah menetapkan kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja/buruh. Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mencapai produktivitas kerja yang optimal, dilakukan upaya keselamatan dan kesehatan kerja. Oleh karena itu kesimpulannya adalah konsep kesejahteraan dalam UU No. 11 Tahun 2020 tentang Penciptaan Lapangan Kerja Demi Mewujudkan Toleransi, Keberagaman dan Pancasila adalah untuk melindungi segenap bangsa dan kesejahteraan masyarakat.
Jadi semua kajian konstitusi disepakati sebagai landasan pembuatan undang-undang, segala jenis peraturan yang dibuat dan disepakati untuk dilaksanakan tidak boleh bertentangan dengan konstitusi, namun masih banyak perusahaan yang belum melaksanakan undang-undang yang berlaku.
PRATIK PENGUPAHAN DAN KESEJAHTERAAN DI OUTSOURCING DI PT
Profil dan Sejarah Berdirinya PT. Mitra Tata Kerja
- Sejarah
- Visi-Misi
- Struktur Lembaga PT. Mitra Tata Kerja
- Managemen Operasionalisasi PT Mitra Tata Kerja
Tata cara kerja kemitraan Berbagai bentuk kerjasama tenaga kerja ditawarkan dan berbagai produk usaha. Kerjasama kontrak yang dimaksud disini adalah pemberi kerja menyerahkan seluruh pelaksanaannya kepada PT. Mitra sistem kerja, dalam perjanjian ini jumlah pekerja dan cara kerjanya di luar tanggung jawab pemberi kerja.
Mitra pengelolaan kerja, hasil hubungan kerja, segala tuntutan hak akan dipenuhi oleh PT, dengan kesepakatan. Sedikit perbedaan dari kedua poin di atas adalah bahwa dalam kesepakatan bersama ini upah dan keperluan lain seperti lembur, seragam dan sejenisnya ditanggung oleh perusahaan pemberi kerja. Tenaga keamanan PT Mitra Tata Kerja telah dibekali dengan pelatihan dan pengetahuan relevan yang berguna dalam menghadapi berbagai situasi dan kondisi serta permasalahan kompleks yang dihadapi pengguna jasa.
Sesuai dengan prinsip dan filosofi Mitra Sistem Kerja yaitu komitmen untuk meningkatkan nilai tambah positif dalam setiap proses pelayanan yang diberikan. Dengan menaruh kepercayaan pada mitra aman sebagai penyedia layanan keamanan, Anda akan lebih fokus pada area bisnis inti Anda. Kurangi beban kerja perusahaan Anda di bidang keamanan, karena segala hal mulai dari rekrutmen, pelatihan, penempatan, hingga penggantian dan pemberhentian anggota keamanan, sudah menjadi tanggung jawab partner keamanan.
Mitra Tata Kerja memberikan solusi bagi dunia usaha yang membutuhkan jasa keamanan dengan mengutamakan kebutuhan pengguna jasa sehingga pelayanan akan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna jasa.4.
Sistem pengupahan dan sistem Kesejahteraan Pekerja Di PT. Mitra Tata Kerja
- Sistem pengupahan pekerja PT. Mitra Tata Kerja Ponorogo
- Sistem Kesejahteraan melalui pemenuhan hak-hak pekerja di PT. Mitra
ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NO. 11 TAHUN 2020
Analisis Sistem Upah Dalam Tinjauan Hukum Islam dan UU No. 11 Tahun
- Rukun Ijarah
Mitra Sistem Kerja Ponorogo dalam pengupahan tidak memenuhi Upah Minimum Kabupaten Ponorogo seperti di IAIN Ponorogo yaitu Rp 1.600.000. Tata cara kerja rekanan mencantumkan upah dalam kontrak kerja yang disepakati kedua belah pihak dan harus diketahui, disepakati kedua belah pihak, dimana isi kontrak disebut juga dengan besaran nominal upah, tidak hanya upah, isi kontrak juga mencakup hal-hal lain. hak-hak pekerja. Mitra pengelola tenaga kerja dalam hal ini perusahaan penyedia tenaga kerja belum duduk bersama dalam perjanjian kontrak karena para pekerja tidak pernah melakukan perundingan atau menandatangani apa yang dimaksud dengan bentuk perjanjian hitam di atas.
Mitra pengelola kerja dan karyawan melaksanakan kontrak kerja yang harus diketahui dan disepakati kedua belah pihak, namun bersifat mendalam. Manajemen Kerja bekerja sama dengan petugas kebersihan dan keamanan melalui perjanjian kontrak yang disebut PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu) yang seharusnya ditandatangani oleh kedua belah pihak namun tidak dipenuhi, tanpa adanya keterlibatan karyawan, padahal kontrak tersebut ada. Pada prinsipnya tata kerja mitra tidak sesuai dengan Pasal 88 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Praktek ketenagakerjaan Ponorogo, upah tidak sesuai dengan upah minimum Kabupaten Ponorogo yang seharusnya dibayar berdasarkan ketentuan yang ada. Mitra Pengelola Ketenagakerjaan Ponorogo Mengirim tenaga kerja ke perusahaan penyedia tenaga kerja seperti Kampus IAIN Ponorogo, Darmayu dan instansi lainnya yang tidak menggunakan upah diatas upah minimum atau minimal. Tata cara kerja kemitraan terhadap pegawai hanya didasarkan pada kebijakan sepihak yaitu keputusan pimpinan, sedangkan pegawai hanya menerima saja.
Proses kerja Para mitra belum sepenuhnya memperhatikan rukun Ijarah dalam butir akad sigada yang dimaksud dengan kesepakatan antara kedua belah pihak yang harus saling bertemu dan berunding dalam akad kontrak kerja, yang mana mengatur mengenai upah yang akan diterima pekerja berkulit putih secara ilegal.
Analisis Kesejahteraan Dalam Tinjauan Hukum Islam Dan UU No. 11 Tahun
PENUTUP
Kesimpulan
Mitra Pengelola Kerja Ponorogo Mengenai hak-hak atau kebutuhan para pekerja walaupun sebagian telah terpenuhi, seperti upah walaupun di bawah minimum, fasilitas dan beberapa jaminan sosial, upah termasuk salah satu bentuk kesejahteraan dan hak-hak yang tertulis dalam suatu kontrak kerja tertentu harus dipenuhi. disepakati oleh kedua belah pihak. Mitra Pengelolaan Kerja belum sepenuhnya memenuhi rukun Ijarah pada poin Sigad Akad yang artinya kesepakatan kedua belah pihak untuk saling bertemu dan berunding dalam akad kerja yang mengatur tentang gaji yang akan diperoleh. karyawan secara hitam dan putih. Hal serupa juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang diatur dalam Pasal 88 ayat 3 huruf a yang mengatur tentang perusahaan yang membayar upah sesuai upah minimum.
Dalam hal ini, meski belum seluruhnya terpenuhi, namun sebagian pekerja mendapat jaminan sosial berupa BPJS Kesehatan.
Saran
Faiz, Mohamad, Outsourcing and Enterprise Workforce Management, (www.panmohamadfaiz.com, 2007), diakses 5 Januari 2020 pukul 15:00 WIB. Amala, Anisa, “Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Outsourcing (Studi Banding antara Hukum Islam dan UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003)”, (Skripsi, UIN Raden Intan Lampung (2018). Hastuti, Endri, “Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Outsourcing ( studi kasus PT Lor Internasional Solo” (tesis master, Universitas Surakarta, 2017).
Almizan, Distribusi Pendapatan: Kesejahteraan Menurut Konsep Ekonomi Islam, Jurnal Kajian Ekonomi Islam, Vol.1, No.1, Januari-Juni 2016. Almizan, Distribusi Pendapatan: Kesejahteraan Menurut Konsep Ekonomi Islam, Jurnal Kajian Ekonomi Islam, Jilid 1, Tidak. 1 Januari-Juni 2016. Mitra Pengelola Tenaga Kerja yang ditempatkan di IAIN Ponorogo, gaji yang diterima selama ini sekitar Rp 1.500.000 yang merupakan gaji pokok.
Mitra Manajemen Tenaga Kerja yang ditempatkan di IAIN Ponorogo, gaji yang diterima sejauh ini sekitar Rp 1.600.000 yang merupakan gaji pokok. Peneliti Kesejahteraan atau jaminan sosial apa yang didapat oleh pekerja CS seperti Anda dari IAIN Ponorogo. Informan Saat pertama kali bergabung pada tahun 2017, saya belum pernah mendapatkan jaminan sosial seperti BPJS Kesehatan atau BPJS Kesejahteraan.
Sedangkan untuk upah, perusahaan kami juga menyediakan yang diberikan oleh pemberi kerja atau pemberi kerja.