• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN KESELAMATAN PEMUATAN KENDARAAN DAN PENUMPANG PADA KAPAL PENYEBERANGAN

N/A
N/A
Eka Putra

Academic year: 2023

Membagikan "TINJAUAN KESELAMATAN PEMUATAN KENDARAAN DAN PENUMPANG PADA KAPAL PENYEBERANGAN"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN KESELAMATAN PEMUATAN KENDARAAN DAN PENUMPANG PADA KAPAL PENYEBERANGAN

Berbagai jenis kecelakaan kapal yang berdampak pada buruknya kinerja keselamatan transportasi laut tidak terlepas dari kegagalan yang muncul baik pada tahap pembangunan maupun selama proses pengoperasiannya. Oleh karena itu dalam beberapa teori dijelaskan bahwa situasi berbahaya yang mengarah pada kecelakaan merupakan hasil dari kombinasi kegagalan teknis, manusia dan organisasi (Van der Schaff, 1992 dalam Studi Grand Skenario Penanggulangan Kecelakaan Transportasi di Indonesia, 2011). Dengan menciptakan sistem prosedur dan standar keselamatan otomatis akan dapat mencegah situasi yang mengarah pada munculnya insiden dan membuat sistem kembali pada keadaan normal.

Karya tulis ini mengambil contoh insiden terbakarnya kapal KM.Dharma Kencana II dilaporkan terbakar pada minggu (29/10/2017), yang terjadi akibat muatan di car deck yang terbakar kemudian menjalar ke seluruh bagian kapal berdasarkan realisasi penumpang dan kendaraan kapal dharma kencana II setidaknya mengangkut 199 penumpang yang terdiri dari 144 dewasa, tiga anak,dan dua bayi serta 46 unit kendaraan di kapal tersebut . seluruh penumpang di kabarkan selamat dan berhasil di evakuasi di antaranya ke kapal express bahari dan km.kelimutu yang berada di tidak jauh dari kapal dharma kencana (Bay M Hasani 2017) Berdasarkan wacana di atas dapat di simpulkan bahwa suatu tindakan penanggulangan muatan lebih itu timbul dari beberapa faktor,untuk itu menarik dilakukan suatu Karya Tulis dengan judul “ TINJAUAN KESELAMATAN PEMUATAN KENDARAAN DAN PENUMPANG PADA KAPAL PENYEBERANGAN “

ASPEK NON TEKNIS PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN

Setelah di telusuri bahwa terjadinya kecelakaan kapal tersebut di karenakan adanya aspek non teknis atau kesalahan manusia (Human Error) yang telah di sederhakan oleh penulis, berikut adalah beberapa hal yang menjadi penyebab kecelakaan kapal tersebut diantaranya

1. Operasional kapal

2. Kompetensi awak kapal / ABK

Kapal sekalipun sudah dalam kondisi prima, akan tetapi baru dapat beroperasi dan dimanfaatkan bila telah diawaki oleh personil dengan kecapakan sesuai perundang- undangan, memiliki pengetahuan yang memadai tentang peraturan, koda, dan petunjuk yang terkait dengan pelayaran Para awak kapal, harus memiliki kemampuan untuk menyiapkan kapalnya dan juga harus mampu melayarkan kapal dengan muatan barang atau penumpang secara aman sampai tempat tujuannya. Nakhoda dan awak kapal lainnya harus memenuhi kriteria tertentu terkait dengan tugas dan fungsinya di atas kapal Karenanya, mereka perlu mengikuti pendidikan formal lebih dahulu sebelum 11 diberi ijazah kepelautan yang memungkinkan mereka bertugas di kapal.

Bagi operator kapal pelayaran rakyat, pemerintah telah memfasilitasi pemberian pendidikan yang layak bagi mereka dengan harapan mampu mengoperaskan kapal sesuai dengan norma-norma yang berlaku pada kapal.

(2)

MENEJEMEN KESELAMATAN PELAYARAN DAN STRATEGI ZERO ACCIDENT PT. Dharma Lautan Utama Cabang Semarang telah melakukan berbagai upaya serta prosedur-prosedur dimana semua tenaga kerja atau karyawannya dapat memahami serta dapat menerapkan enam belas elemen dari ISM Code dengan beberapa aturan diantaranya DPA (Designated Person Ashore) petugas yang di tunjuk perusahaan untuk berwewenang dan bertanggung jawab memonitor semua aspek- aspek keselamatan di kapal,verifikasi pemeriksaan dan penilaian kembali oleh perusahaan . Strategi zero accident yang sedang di kembangkan dan terus di upayakan oleh PT.DLU ini diantaranya; Pemeriksaan muatan sebelum memasuki kapal , pemeriksaan penumpang, pemeriksaan barang berbahaya melibatkan port security, TNI, Polisi, KSOP serta untuk unggas di periksa oleh badan karantina semarang . dari kesiapan stabilitas kapal , sebelum mulai pelayaran kapal sudah di lakukan pengecekan bahan bakar, air ballast , serta keadaan cuaca pada pelayaran yang akan di lalui oleh kapal.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pandemi flu spanyol di Banjarmasin dan sekitarnya diduga berasal dari para penumpang kapal laut yang berlayar dan pulang dari Singapura ke

[r]