Menurut pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri, TKI adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi persyaratan untuk bekerja dalam hubungan kerja di luar negeri untuk jangka waktu tertentu dan menerima upah. Dalam Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan disebutkan bahwa hal-hal yang berkaitan dengan kerja sebelum, selama, dan setelah masa kerja. 1 Menurut Imam Sopomo, kerja atau kerja adalah suatu kumpulan, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang berhubungan dengan pekerjaan. hentikan kejadian ketika seseorang bekerja pada orang lain dan menerima upah. Oleh karena itu, pengertian hukum ketenagakerjaan lebih luas dibandingkan dengan hukum ketenagakerjaan yang kita kenal selama ini, yang ruang lingkupnya hanya berkaitan dengan hubungan hukum antara pekerja dan pengusaha dalam hubungan kerja.Pekerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) atau 15-64 tahun, atau penduduk berpotensi mampu bekerja.
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menyatakan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja, guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Yang dimaksud dengan tenaga kerja menurut ketentuan Pasal 1 undang-undang ini meliputi pekerja yang bekerja di dalam atau di luar hubungan kerja dengan alat-alat produksi; yang terpenting dalam proses produksi adalah energi sendiri, baik energi fisik maupun mental.28. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan di atas sejalan dengan pengertian ketenagakerjaan berdasarkan konsep ketenagakerjaan secara umum seperti yang ditulis oleh Payaman J.
Simanjuntak bahwa pengertian angkatan kerja atau manpower meliputi penduduk yang sudah atau sedang bekerja, sedang mencari pekerjaan, dan melakukan pekerjaan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga29. 14 Tahun 1969 menegaskan: Bahwa buruh merupakan modal utama dan pelaksanaan pembangunan masyarakat Pancasila. Bahwa tujuan penting pembangunan sosial adalah kesejahteraan penduduk, termasuk angkatan kerja. Bahwa pekerja sebagai wirausaha pembangunan harus terjamin haknya, diatur kewajibannya, dan dikembangkan kegunaannya.
Undang-undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Yang Berhubungan Dengan Pekerjaan (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2912). 3 Tahun 2003, pembangunan ketenagakerjaan bertujuan untuk: Memperkuat dan mendayagunakan angkatan kerja secara optimal dan manusiawi. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah. Memberikan perlindungan terhadap angkatan kerja dalam mewujudkan kesejahteraan. Hal ini untuk menghasilkan tenaga kerja terdidik yang mampu bersaing untuk memenuhi standar dan tujuan suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya.
Norma kesehatan kerja dan higienitas kesehatan perusahaan, yang meliputi pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan pekerja, dilaksanakan dengan mengatur pemberian obat-obatan dan perawatan pekerja yang sakit. Pekerja yang mengalami kecelakaan dan tertular penyakit bakterial yang berhubungan dengan pekerjaan berhak mendapatkan santunan pengobatan dan rehabilitasi akibat kecelakaan dan/atau penyakit akibat kerja, dan ahli warisnya juga berhak mendapat santunan. Pekerja yang tidak meninggal karena kecelakaan kerja akan mengakibatkan berkurangnya pendapatan dan akan berdampak besar terhadap kehidupan sosial ekonomi keluarga yang tetap tinggal.
Jaminan hari tua memberikan jaminan penerimaan yang dibayarkan segera dan/atau berkala pada saat pekerja mencapai umur 55 (lima puluh lima) tahun atau memenuhi persyaratan tersebut. Pemeliharaan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja agar dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan merupakan upaya kesehatan dalam bidang penyembuhan (kuratif). Program jaminan sosial bagi pekerja yang bekerja di luar pekerjaan juga dapat dilihat pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
Pekerjaan Bagi pekerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja, disebutkan bahwa pekerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja adalah pekerja yang melakukan kegiatan ekonomi tanpa bantuan orang lain (melakukan kegiatannya sendiri tanpa pekerja/pekerja).
Hak Asasi Manusia
Kesadaran manusia akan hak asasi manusia bersumber dari harga diri dan nilai harkat dan martabat manusia, dengan kata lain hak asasi manusia itu sendiri telah ada sejak manusia dinaturalisasi, sehingga hak asasi manusia bukanlah sesuatu yang baru, munculnya kesadaran manusia akan hak-haknya merupakan salah satu hal yang baru. faktor penting dalam lahirnya mereka. ide-ide yang dikenal dengan hak asasi manusia.46. Perjuangan kebangkitan hak asasi manusia di dunia dimulai dari Inggris, diawali dengan pengakuan Raja John Lockland terhadap hak-hak rakyat dengan Magna Carta pada tahun 1215. Namun dalam perjalanannya, sejarah perlindungan hak asasi manusia terhambat. karena piagam Magna sering dilanggar, maka pada tahun 1679 dikeluarkan surat perintah habeas. Corpus Act (aturan yang berkaitan dengan hak-hak yang diperiksa di hadapan hakim). dan kebebasan serta subjek dan penetapan suksesi mahkota, yang merupakan hasil perjuangan parlemen melawan pemerintah, raja-raja Stuart yang lalim pada abad ke-17.
Itu diadopsi setelah Raja James II dipaksa turun tahta dan William II naik takhta pada tahun 1688.48 dan Mary II naik takhta. 46 Ramdlon Naning, Impian dan Citra Hak Asasi Manusia di Indonesia, Lembaga Kriminologi Program Dukungan Bantuan Hukum, Universitas Indonesia, Jakarta, 1988, hal. Perlindungan terhadap hak asasi manusia kembali ditegaskan dengan lahirnya Deklarasi Kemerdekaan (menandai kemerdekaan Amerika), dimana dokumen tersebut mengakui kesetaraan manusia, hak asasi manusia yang tidak dapat dicabut, serta hak untuk hidup bebas dan mengejar kebahagiaan.
Seiring berkembangnya hak asasi manusia khususnya di Indonesia, hal ini terlihat dari perlindungan hak asasi manusia yang diimplementasikan dalam Pancasila sebagai falsafah negara yang juga menjadi landasan dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini terlihat dari butir kedua Pancasila yang menyatakan kemanusiaan yang adil dan beradab yang merupakan bukti nyata pengakuan hak asasi manusia bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Hak Asasi Manusia merupakan hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Esa Pencipta sebagai sesuatu yang bersifat kodrati sehingga karena sifatnya tersebut tidak ada satupun kuasa di dunia ini yang dapat mencabut hak asasi setiap manusia. yang sejak lahir merupakan bawaan sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa dan bukan anugerah dari orang atau lembaga kekuasaan.
