• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Pemantauan Obat Terapeutik

N/A
N/A
Habib Alfansuri

Academic year: 2023

Membagikan " Tinjauan Pemantauan Obat Terapeutik"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA : RISKA MUSLIADI

NIM : B1D121156

KELAS : 2021D

Review

Judul Tinjauan Pemantauan Obat Terapeutik Jurnal Penyakit Dalam Korea

Penulis Ju-Seop Kang dan Min-Ho Lee Vol dan tahun Vol. 24, No.1, Maret 2009

Pendahuluan Pemantauan Obat Terapeutik (TDM) adalah metode di laboratorium klinis untuk mengukur parameter kimia dalam tubuh pasien yang terkait dengan efek terapeutik obat. Hasil pengukuran ini digunakan untuk mempengaruhi proses peresepan obat atau menjaga konsentrasi obat dalam rentang terapeutik yang diinginkan. TDM melibatkan pengetahuan dalam farmasi, farmakokinetik, dan dinamika farmakologi untuk mengevaluasi kemanjuran dan keamanan obat.

Tujuan utama TDM adalah untuk menyesuaikan dosis obat agar memberikan manfaat optimal bagi pasien. TDM berkembang sejak tahun 1960-an dengan adanya studi farmakokinetik dan telah mengalami kemajuan signifikan berkat perkembangan teknologi analitis dan penelitian dalam farmakogenetik dan genom farmakologi.

Tujuan Terapeutik Pemantauan Obat

(2)

Proses untuk mencapai keputusan dosis dengan pemantauan obat terapeutik.

Pemantauan Obat Terapeutik (TDM) melibatkan pengukuran konsentrasi obat dalam plasma untuk memantau efek terapeutik, kepatuhan pasien, interaksi obat, menghindari toksisitas, dan pemantauan penghentian terapi. Tim TDM yang terdiri dari ilmuwan, dokter, perawat, dan apoteker bekerja secara kolaboratif. Pengukuran konsentrasi plasma obat membantu mengidentifikasi masalah kepatuhan pasien, menyesuaikan dosis awal, mengubah dosis saat kondisi pasien berubah, dan mendeteksi toksisitas obat. TDM penting dalam memastikan keamanan, kemanjuran, dan kepatuhan pengobatan pasien. Pengukuran konsentrasi obat membantu membedakan antara toksisitas obat dan kondisi klinis, mengidentifikasi potensi interaksi

(3)

obat, dan memonitor tingkat obat dalam darah untuk menghindari toksisitas.

Mengukur Obat Plasma

Konsentrasi Terapeutik Pemantauan Obat

Pemantauan obat terapeutik (TDM) melibatkan pengukuran konsentrasi obat dalam plasma atau darah untuk mengatur dosis obat yang tepat dan memastikan manfaat klinis optimal. TDM memperhitungkan variabilitas farmakokinetik dan farmakodinamik antar individu. Pengukuran konsentrasi obat dalam plasma membantu dalam memahami respons terapeutik dan menghindari toksisitas obat.

Selain itu, TDM juga memonitor respons fisiologis langsung dan dapat membantu dalam pengelolaan rejimen pengobatan pasien. Tujuan utama TDM adalah untuk mendukung dokter dalam pengaturan dosis obat dan memastikan penggunaan sumber daya perawatan kesehatan yang efisien.

Masalah Analitis Dalam

Terapeutik Pemantauan Obat

Praktik pemantauan obat terapeutik membutuhkan koordinasi antara berbagai disiplin ilmu dan analisis laboratorium. Penting untuk menetapkan tujuan analitik yang jelas, memilih metode yang tepat, dan mengembangkan skema analitik yang valid. Waktu pengambilan sampel darah setelah pemberian dosis obat sangat penting, dan kesalahan dalam waktu pengambilan sampel dapat menyebabkan kesalahan interpretasi. Metode pengujian yang digunakan harus dapat diandalkan, spesifik, dan harus ada kontrol kualitas yang sesuai.

Validasi metode juga penting untuk memastikan keakuratan dan spesifisitas pengukuran konsentrasi obat. Dalam praktik klinis,

(4)

berbagai metode analitik digunakan, seperti fluorescence polarization immunoassay (FPIA), enzyme immunoassay (EMIT), dan enzyme- linked immunosorbent assay (ELISA). Meskipun tes ini umumnya spesifik, terkadang dapat terjadi gangguan pengujian. Secara keseluruhan, pemantauan obat terapeutik memerlukan pemilihan metode analitik yang tepat, validasi yang baik, dan kontrol kualitas yang sesuai untuk memastikan keakuratan pengukuran konsentrasi obat dalam plasma.

Masalah Praktis Dalam

Terapeutik Pemantauan Obat

Dalam praktik pemantauan obat terapeutik, ada beberapa masalah praktis yang perlu diperhatikan. Laboratorium analitik harus memastikan ketersediaan prosedur yang diperlukan, seperti rejimen dosis dan waktu pengambilan sampel darah, serta memastikan akurasi dan spesifisitas setiap uji. Hasil pengujian harus tersedia secara cepat, biasanya dalam waktu 24 jam, untuk mendukung keputusan klinis yang cepat. Faktor-faktor lain, seperti karakteristik pasien, harus dipertimbangkan dalam interpretasi hasil konsentrasi obat dalam plasma. Sampel darah harus dikumpulkan pada waktu yang tepat, dan interpretasi hasil harus mempertimbangkan faktor-faktor farmakokinetik dan farmakodinamik obat. Interaksi obat, keseimbangan elektrolit, keseimbangan asam-basa, dan faktor lainnya juga perlu dipertimbangkan. Secara keseluruhan, pengukuran konsentrasi obat dalam plasma penting dalam pemantauan obat terapeutik untuk mencapai efek terapeutik maksimum dengan risiko toksisitas minimal.

Dampak

Farmakoekonomi Dari Monitoring Obat Terapi

Farmakoekonomi dalam pemantauan obat terapeutik (TDM) telah terbukti memiliki dampak positif. TDM dapat meningkatkan kontrol kejang pada pasien epilepsi, mengurangi efek samping, meningkatkan pendapatan, mengurangi biaya perawatan, dan meningkatkan kemungkinan remisi. Studi juga menunjukkan manfaat TDM pada pengguna teofilin dan digoksin. Pelayanan farmakokinetik klinis yang disediakan oleh apoteker klinis dapat mempengaruhi tingkat konsentrasi obat yang diinginkan dan mengurangi kesalahan

(5)

pengambilan sampel. TDM aminoglikosida juga penting dalam mengurangi toksisitas dan meningkatkan efektivitas biaya.

Penggunaan TDM dalam terapi obat antiepilepsi, digoksin, psikiatri, dan imunosupresan dianggap sebagai standar perawatan.

Kesimpulan Penggunaan TDM memerlukan pendekatan gabungan yang mencakup teknik dan analisis farmakokinetik, dan farmakodinamik. Penggunaan TDM yang tepat memerlukan lebih dari sekadar pengukuran konsentrasi obat dalam darah pasien dan perbandingan dengan kisaran target. Sebaliknya, TDM memainkan peran penting dalam pengembangan pengobatan terapeutik yang aman dan efektif serta individualisasi pengobatan ini. Selain itu, TDM dapat membantu mengidentifikasi masalah kepatuhan pengobatan di antara kasus pasien yang tidak patuh. Ketika menginterpretasikan pengukuran konsentrasi obat, faktor-faktor yang perlu diperhatikan antara lain waktu pengambilan sampel dalam hubungannya dengan dosis, riwayat dosis, respon pasien, dan target klinis yang diinginkan. Informasi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi rejimen dosis yang paling tepat untuk mencapai respon optimal dengan toksisitas minimal.

Referensi

Dokumen terkait

Themeani ngofpr ef i xmor o-al mostt hesame,whi chi s‘ t ohave’ .The di f fer encel i esi ni t si nt ensi t y.Themor opr ef i xi mpl i est ohavemuchasi n mor ower a' wounds'and' spot