• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tip€ Sedimen di Dasar perairan Arafura (Suprapto)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Tip€ Sedimen di Dasar perairan Arafura (Suprapto)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Informasi tentang tipe sedimen di dasar perairan laut merupakan salah satu data dasar dari asoek

fisik perairan yang sangat penting

dalam mendukung kegiatan pengkajian sumber daya ikan, hal tersebut karena seringkali mempunyai kaitan erat dengan keberadaan populasi ikan demersal terutama berperan menentukan

pola

distribusi.

dominasi jenis maupun besar biomassa ikan-ikan yang hidup di sekitar dasar perairan.

Hubungan keterkaitan

antara tipe

sedimen

dengan keberadaan populasi ikan

menurut Nybaken (1988) lebih didasari oleh naluri adaptasi

ikan terhadap

ketersediaan makanan maupun lerhadap kondisi lingkungan perairan yang sesuai untuk hidup. Kelompok

jenis

ikan yang hidup di

dekal dasar perairan (demersal)

cenderung

menyukai I'ngkungan substrat dasar

yang

mempunyai

tipe

sedimen terlentu,

hal

tersebut

selain kualitas perairan mendukung

bagi

kelangsungan hidup, iuga terkait

dengan

ketersedlaan pakan alami kesukaan yaitu berupa berbagai organisme

dasar (benlos).

Distribusi

populasi bentos di dasar perairan

tersebut ditentukan oleh tipe sedimen, oleh karena itu tipe sedimen

dasar

oerairan tersebut secara tidak langsung akan mempengaruhi dinamika populasi ikan demersal.

Beberapa

hasil

penelitian yang secara jelas memberikan pelunjuk keterkailan antara sedimen

dan

keberadaan populasi ikan demersal adalah kegiatan penangkapan

ikan

menggunakan alat tangkap jaring pukat dasar (bottom trawl). Widodo

(1979) dan

Martosubroto

& Badrudin

(1984)

Tip€ Sedimen di Dasar perairan Arafura (Suprapto)

TIPE SEDIMEN DI DASAR PERAIRAN ARAFURA

')

peneriti pada Barai

R,""",:tlllj3'l"",

Muara saru-Jakarta

ABSTRAK

setiap wilayah perairan mempunyai tipe sedimen berbeda-beda sesuai dengan retak geografis dan topografi. Informasi tipe sedimen tersebut, sangat penting untuk diketahui kirena asiet<-ini oapai digunakan sebagai data dukung bagi pengkajian sumbei daya ikan demersar oi sJatu periirln.

Berkaitan dengan hal tersebut maka makalah ini akan mengi;fofmasikan tipe seoimen oi 'peiaiian

ry1luri.v"ls

diperoleh dari salah satu kegiatan nset oseanogiafi yang dilakuian paoa uutan ottouei 2003 Hasir .pengamatan memperrihatkan bahwa sedimen yang'menyusun dasar perairan Arafura didominasi oleh tipe berliat (48%) yang menyebar pada sebagjian-besar perairan dekat pantai terutama sekitar muara sungai Digur, sedangkan pada perairan menjauhi pantai, pada umumnva beruDa camp-uran liat berpasir yang mendominasi sekitar 29,6%; lempung berpasrr t 1o/o, oan yang u6.tip" pa!,r relatifjarang.

KATA

KUNCI:

sedimen, perairan Arafura

mengatakan bahwa komposisi

jenis ikan

yang

tertangkap dan laju tangkap selalu memperlihjtkan hasil yang berbeda-beda untuk setiap kedalaman yang berbeda. Indikasi tersebul diprediksi selain dipengaruhi

oleh faklor

tekanan,

juga

karena

lingkungan substrat dasar yang

cenderung

!emp!ly9i tipe

sedimen

yang

berbeda pula.

Rosyid (1995) dalam ka.Jian serupa lerhadap atat

langkap mini trawl yang

banyak dioperasikan

nelayan di perairan

Rembang-Kendal (Jawa Tengah) juga menunjukkan indikasi demikian. vakni

hasil

langkapan

ikan yang paling tinggi

pada umumnya berada

pada

kedalaman

20

samoai dengan 40 m di mana lipe sedimen didominasi oieh tekstur pasir berlumpur dan komposisi ienis ikan

yang tertangkap bervariasi, sebaliknya

hastl langkapan terendah apabila substrat dasar tersebul P"fj_pg.tyrnp.u.

jenis ikan yang

dominan pada habitat

ini

adalah kelompok suku Scian,dae iikan tiga waja). Demikian pula, hasit kajian Soedharma (1972) pada pengamalan terhadap komposisi jenis

hasil

tangkapan udang

di

perairan Kalimantan Selatan. Jenis udang windu (penaeus monodon\

dan udang bago (penaeus semicu/catus) banvak tert€ngkap pada perairan yang mempunyai iipe sedimen terdiri atas lempung liat bercampur pasir, sedangkan udang .lerbung (penaeus merguensis)

dan udang api-epi

(Metapeneus monoceros\

tertangkap pada hampir semua bentuk tioe substrat dasar. Gambar 1 menunjukkan beberapa jenis ikan sesuai dengan jenis alau tipe sedimen.

Tipe

sedimen

pada

setiap wilayah perairan berbeda-beda

tergantung topografi dan

letak

georafis. Menurut Widodo (1979)

di

perairan Laut Jawa sebagian besar (58%) tipe dasar lerdiri atas lumpur, sedangkan

sisa

42%

terdiri

atas pasir, campuran pasir lumpur, dan batu kerikil (grayel). Di

(2)

BAWAL: Vol.1 No.3-Desember 2006. 113-119

lkan gulamah atau tiga waja (Scianidae) habitat pada substrat Iumpur

Udang jerbung (Penaeus merguiensis)

menyukai

tipe sedimen liat

bercampur pasir, lumpur

Udang windu (Penaeus monodon),

menyukai tipe sedimen lempung liat berpasir

dasar

perairan

Teluk Jakarla,

sebagian besar didominasi

oleh

lumpur (62%), pasir 35%, dan kerikil 3% (Ongkosongo

et al.,

1979). Di perairan Sorong menurut Hermanto

ei a/.

(1987), tipe

sedimen didomrnasi pasir. terutama

pasir

berukuran halus.

Mengingat pentingnya informasi

sedimen dalam mendukung pengkajian stok sumber daya ikan

di

suatu perairan, maka dalam makalah ini

akan

diinformasikan

hasil kajian di

perairan

Arafura yang menunjukkan daerah penangkapan udang dan berbagai .jenis ikan demersal. Perairan Arafura merupakan bagian wilayah perpanjangan

sahul

shelf yang mempunyai kedalaman relatif dangkal (rata-rata <50 m), kondisi perairan dikenal dengan tingkat kesuburan tinggi serta menopang kekayaan sumber daya udang dan ikan demersal cukup berlimpah. Oleh karena itu,

di

perairan ini

menjadi daerah penangkapan ikan

cukup

potensial yang padat oleh berbagai alat tangkap terutama sejak dioperasikan

jaring

pukat dasar (bottom

traw\ sejak tahun 1969

(Naamin &

Sudrajad, 1975). Informasi tentang indikasi ada kelebihan

tangkap (over flslng) akibat

padat jumlah

alat

tangkap pukat dasar sudah sering diinformasikan, namun yang mengaitkan dengan kondisi kerusakan substrat pada dasarnya belum

banyak yang mengungkapkan.

Kerusakan

Kerapu sunu (Plectropomus sp.)

menyukai tipe sedimen pasir campur karang

substrat dasar menurut Fresi

ef al

('1983) akan

berpengaruh langsung terhadap

siruktur

komunitas organisme bentos baik

secara struktural (menyangkut komposisi dan diversitas) maupun

terhadap

parameter fungsional yang menyangkut tentang produktivitas, sehinga secara tidak langsung akan berpengaruh pula terhadap

stok sumber daya ikan demersal.

Untuk mendukung riset sumber daya ikan demersal di perairan Arafura, maka dalam makalah

ini

akan diinformasikan

tipe sedimen yang

menyusun dasar perairan.

Tekstur Dasar

Berdasarkan pada analisis terhadap 31 contoh

sedimen yang diambil dari 3'1 lokasi

stasaun

pengamatan, diperoleh 7 macam komponen tekstur sesuai besar ukuran partikel (Tabel 1). Ke{ujuh tekstur tersebut

terdiri

atas

pasir

kasar (course sands). pasir sedang (medium sands), pasir halus (fine sands), pasir halus sekali (ve|y llne sands), debu atau lumpur atau lanau (s,/0, dan liat (c/ays).

Dari

7

tekstur tersebut apabila dikelompokkan berdasarkan

pada jenis, maka diperoleh

3 kelompok tekstur yang menggambarkan struktur sedimen

di

perairan

Arafura. Macam

struktur sedimen tersebut terdiri atas pasir (ukuran 0,075 Gambar

1.

Beberapajenis ikan dan udang, hidup pada berbagai jenis tipe sedimen,

(3)

Tabel 1 .

Tipe Sedimen di Dasar Perairan Arafura (Suprapto)

Hasil analisis tekstur substrat (%) pada stasiun pengamatan di dasar perairan Arafura bulan Oktober 2003

1

2 3

5 6 7 8

I

'10

11 12 14 15 to 17 18 19 20 21 23 24

27

0,01 2,37 3,84

0,76 0 01

a40 '\ 72, a,za

1 ,01 0,05 2,29 0,22 o,32

o07

0,39 0,18 0,09 0,52

4 70

487 6,38

)7)

0,25

11 ,67 1 10 2,78 0,24 12,87

4n?

0,48 0,34

,1 RR

0,61 0,84 172 4,51

16 46 34,63

7r oo 31 ,71 o,32 0 31

n'lo 10la

4,25

noa 1qR 0,10 4,79

1 ,42

000

0,4'1 0,16

1 ,01 5,01 8,46

noa

14,15 12,26 4,91 9,38

8,'t3 14,03 1,15 2,'t6 44,53 28,23 21,98 5,77 23,04 0,54 30,48

0,32 1,79 4,33 0,'1s

19,22

1 1,46 29 07 47,70 20 46 4,28

ae

14,83 26,54 22,49 42,91 13,61

17 ,49 15,79 34,81 29,66

4,06

1 6,93

a)a

4,05

003

11 ,97 14,O0 17,15

11,14 1,79 3,19 2,91 ') ra 2.38 104 6.27 3,64 4,57 1,37 2,70 9,48 4,10

7 ,31 16R

1 ,15 2,31 1,48 2,20 1,77 1,08

64,93 51,49 43,8 9 18,7 4 10,26 46,25 69,49 49,96 49,66 16 34 34 47 37 ,44 87 ,71

cz,tz

90,94 96,03 82,99 94,05 76,79 50,05

212

39.34 3.33 21 .20 25.56 7 .60 0.85

sampai dengan 0,8 mm), debu alau lumpur (ukuran 0,053 mm), dan liat (ukuran <0,053 mm) di mana

masing-masing lokasi stasiun

menunjukkan komposisi yang bervariasi Cfabel 2).

Tipe Sedimen

Pada

umumnya

struktur subslrat dasar

di seluruh stasiun pengamatan memiliki 3 komponen utama yaitu pasir, lumpur,

dan liat.

Komponen-

komponen tersebut apabila

diklasifikasikan berdasarkan pada skala segitiga Shepard menurut Shepard (1954), maka dihasilkan

tipe

sedimen seperti tampak pada Tabel 3.

Tampak bahwa sebagian besar

stasiun

didominasi oleh tipe sedimen berliat, liat berpasir, dan sebagian kecil pasir dan lempung. Sedimen berliat ditemukan 13 stasiun dari total 27 stasiun pengamatan atau mendominasi 48%, sedangkan

liat

berpasir mendominasi 29,60lo,

dan

lempung trerpasir 117o. Tipe pasir dUumpai sangat jarang.

Pada umumnya sedimen

berliat

ditefiukan pada stasiun-stasiun

mulai nomor ke-21

kemudian berturut-lurut sampai dengan stesiun 29,

di

mana posisi berada dekat dengan Muara Digul.

Distribusi Tekstur

Pola sebaran tekstur sedimen di dasar perairan Arafura tampak pada Gambar 2, 3, dan 4. Sedimen

liat

sebagian besar tampak menempati daerah dekat pantai

dan

cenderung dominan

di

sekitar Muara Digul, sebaliknya sedimen pasir menempati daerah tengah menjauhi pantai.

Dilihat dari dominasi sedimen dan

pola

distribusi,

tampak bahwa tipe sedimen

yang

membentuk perairan ini diduga

banyak dipengaruhi oleh aliran Sungai. Dugaan tersebut didasarkan

pada

beberapa

argumen

menurut Odum (1971); Davies ('1980); Krumbein

&

Sloss ('1963), bahwa sungalsungai membawa partikel-

partikel lumpur mengalir menuju muara

dan

akhirnya mengendap di dasar laut membentuk tipe sedimen tertentu.

Jenis tipe

sedimen tersebut berkaitan erat dengan faktor kuai arus dan ombak

di

laut, apabila kondisi arus sangat kuat maka partikel-partikel yang mengendap akan didominasi oleh partikel yang ukurannya relatif lebah besar.

sebaliknya

bila

kekuatan

arus

tersebut lemah maka partikel yang berukuran relatif halus akan mendominasi di dasar perairan.

Berdesarkan

pada

pengamatan kondisi

arus

di

(4)

BAWAL: Vol.l No.3-Desember 2006: 113-119

Tabel 2. Kondisi substrat dasar di perairan Arafura, bulan Oklober 2003

41,4 43,2 48,8 40,0 30,0 23,0 z,c,v 24,0 30,0 25,0 24,0 25,3 31,6 30,02a n

31 ,0 37,0 34,0 25,0 26,0 29,0 2'l ,0 20,0

1 6,0 23,0 27 ,5

31 39,0 97,03 0,85

2,12

Keterangan/R€ma'ks: 'tidak ada data (ro dala)

1

J

zJ,vo 46,73 52,91 76,56 70 nq 87 ,37 51,80 24,24 46,41 24,62 45,78 82,29 60,37 62,55 42,97 58,46 4,99 62,15 45,11

6,32 2,82 14,70

4,47 18,23 21 ,44 48,87

11 ,14 1,79 2

to

2,91 2,38 10q 6,27 3,64 13,03 4,57

1 ,37 2,70 2,99 9,48 4,10

7 ,31

tAt

2,57

z,tJ

1,|E 2,5 | 1 ,48 1,77 1,08

6'1,93 51 ,49 43,89 20,53 18,74 10,26 46,25 69,49 49,96 oz,.t3 49,66 16,34 aa oa

st,lt

47 ,55 37 ,44 87 ,71 36,17 52,32

90,94 96,03 82,99 94,05 76,79 50,05 5

7 8 10 11 12 13 14 15 '16

1E 19 20 21

z5 24

lc

zo 27 28 30

perairan Arafura saat dilakukan

pengambilan contoh sedimen, menunjukkan bahwa kecepatan arus rata-rata relatif lemah (0,41 m

dt

) dan kondisi

tersebut diduga kuat mendukung

proses

pengendapan partikel halus yaitu tekstur liat yang

tampak

mendominasi

di sekitar muara

sungai Digul. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa di perairan

ini

telah terjadi pengendapan

liat

yang

diduga berasal dari sungaFsungai yang bermuara di sekitar perairan Arafura, terutama Sungai Digul.

Tabel 3 Tipe sedimen pada stasiun pengamatan di perairan Arafura, bulan Oktober 2003

1

3

7 8

I

10

23,93 46,73 52,91

/o,co 79,05 87 ,37 51 ,80 24,24 46,41

11 ,14 170 210

2,38 I OC

6,27 3,64

64,93 51,49 43,89 20,53 18,74 10,26 46,25 69,49 49,96

Berliat/C/ays BerliaVC/ays

Liat berpasir/C/ay sands Lempung berpasir/c/ay sands Lempung berpasir/C/ay sands Pasir berfempung lSancl clays Liat berpasir/C/ay sands BerliaVC/ays

Liat berpasir/C/ay sands

(5)

Tipa Sadimen di Dasar Perairan Arafura (SuPrapto)

Tabel 3. Lanjutan

11 12

ta

14 15 16 17 18 19

22 23 24 ZJ zo 27 28 29 30 31

24,62 45,78 82,29 60,37 62,55 42,97 58,46 4,99 62,15 45,11

6,32 2,82 14,70

4,47 '18,23 21 ,44 48,87

'13,03 4,57 1,37 2,70 2,99 9,48 4,10 7,31 1,68 2,57

2,7 s 1,15 2,31

1 ,48 2,20 1,77

1 ,08

62,35 49,66 16,34 36,93 34,47 47,55 37,44 87,71 36,17 52,32

90,94 96,03

BerliaUCays

Liat berpasir/Cray sands Pasir berfempung lsancl clays Liat berpasir/cray sands Lempung berpasir/Cray sands BerliaUCrays

Liat be rpasir/c/ay sands BerliaUC/ays

Liat berpasir/C/ay sands BerliaUCrays

Berliat/C/ays Berliat/C/ays

82,99

Berliaucrays

94,05

Betliavolays

79,57

BerliaU0/ays

76,79

Berliauolays

50,05

Liat berpasir/Cray sands

97.03 0,85 2,12

Berpasir/Sands

Gambar

2.

Pola sebaran tekstur liat (0/o) di perairan Arafura, bulan OKober 2003.

(6)

'--.i. , ,r' BAWAL: Vol.1 No.&Desember 2006: 1 13-1 19

Gambar

3.

Pola sebaran tekstur debu atau lumpur (%)di perairan Arafura, bulan oktober 2003.

7LS

I I I

\l t

t t

i

"."-

t ir

-l

Gambar 4.

KESIMPULAN

Sedimen yang menyusun dasar

perairan

Arafura didominasi oleh

tipe

berliat (480lo) yang menyebar

pada

sebagian besar perairan dekat

pantai terutama sekilar muara Sungai

Digul, sedangkan pada perairan menjauhi pantai, pada umumnya berupa campuran

liat

berpasir yang mendominasi

sekitar 29,6%,

lempung berpasir 11o/o, dan yang bertipe pasir relatifjarang.

DAFTAR PUSTAKA

Davies, J. L. 1980. geographical variation in coastal development.

Lowe & Brydone

printers

Limited. The Ford. Nort Folk: 212 pp.

Pola sebaran tekstur pasir (o/o) di perairan Arafura, bulan Oktober 2003.

Fresi, E., M. C., cambi, S. Focardi, R. Barbgagli, F.

Baldi,

& L.

Falcial. 1983. Benthic communitv and sediment types: A structural analysis. Mai.

Ecol. 4 (2\: 101-121 .

Hermanto,

8., A.

Suwartana,

&

Suhartati. 1997.

Komposisi sedimen perairan Sorong, Selat

Sele, lrian Jaya,

oseanologi

di

Indonesia.

Pusat Penelitian dan

pengembangan Oseanologi.

Lembaga llmu

pengetahuan Indonesia. Jakarta. No.22: 45-59.

Krumbein, W. C. & L. L. Sloss. 1963. Stratigraphy

and sedimentation M. H. Freemen

and Company. San Fransisco: 460 pp.

Martosubroto, P.

& M.

Badrudin. 1984. Notes of

(7)

the stratus

of the

demersal resouirce

of

the north coast of Java. 1PFC. Bangkok (3): 1-2.

Naamin, N. & A. Sudradjad. 1975 Progress report

of the Arafura shrimp flshery.

Laporan

Penelitian Perikanan Laut. Jakarta. Lembaga Penelitian Perikanan Laut. No.2. Hal: 45.

Nybaken,

J. W. 1988. Biologi laut:

Suatu pendekatan ekologis.

Alih Bahasa H.

M.

Eidman

el

aL Cetakan 1. Gramedia. Jakarta.

480 hal.

Onokosonoo.

'A.

O. S. R., Subardi, Sumiati, L. Effendi, Su-nardi,

& P.

Hamidjojo 1979. Sedimen

dasar Teluk Jakarta, Teluk Jakarta, pengkajian fisika, kimia biologi, dan geologi.

A.

Nontji &

Djamali (ed). LON. Lembaga

llmu

Pengetahuan Indonesia Jakarta. Hal: 375'407.

Odum. E.

P.

1971. Fundamentat

of

ecology' 3n edition.

W.

B.sounders

Comp.

Phildelphia' 574 hal.

Tipe Sedinen di Dasar Perairan Arafura (Suptapto)

Rosyid, A. 1995. Penelitian tentang kedalaman dan lekstur

dasar

perairan terhadap penyebaran ikan demersal

di

pantai utara Jawa Tengah

(Rembang dan Kendal). Laporan

Hasil Penelitian.

Program Studi llmu

Kelautan'

Universitas Diponegoro. Semarang 23 h Soedharma,

O.

1572. Hubungan antara tekstur

dasar

oerairan (substrat)

dengan

distribusi udang famili Peneidae

di

perairan Kalimantan

Selatan dan Timur. Laporan

Penelitian

Perikanan Laut. No.1: 80-90 h

Sheoard, F. P. 1954. Nomenclature based on sand silt cfay ratio. Journal Sed.Petrology. (24').151' 158.

Widodo, J. 1979. A check list of lisheries collected

by Mutiara lV.

Contribution

of

Demersal

Fisheries Project. Lembaga

Penelilian

Perikanan Laut. Jakarta. (l) :51'77 .

(8)

Referensi

Dokumen terkait

PPPGL (2012) juga menemukan fraksi sedimen pada dasar perairan Selat Karimata (lepas pantai) tepatnya di bagian Barat Laut dari daerah kajian (St B3) lebih didominasi oleh pasir

Berdasarkan rata-rata distribusi fraksi sedimen dasar di muara Sungai Upang (Gambar 4), fraksi sedimen dalam bentuk pasir sangat halus dominan padas tasiun yang

TINGKAT AKTIVITAS CESIUM 137 ( 137 Cs) PADA SEDIMEN DASAR DI PERAIRAN SEMARANG.. Oleh: AMBARWATI

Dari hasil interpretasi rekaman seismik dasar laut diketahui terdapat lapisan dasar laut berupa parallel yang mencirikan lapisan batuan sedimen permukaan yang

Material sedimen penyusun dasar laut daerah penelitian terdiri dari material lanau dengan penyebaran yang sangat luas, berbatu dengan penyebaran pada daerah

Dalam penelitian ini dilakukan beberapa pengukuran lapangan yaitu pengambilan sampel sedimen dasar laut untuk mengetahui jenis sedimen dasar dan pola sebaran, dan

Dari hasil interpretasi rekaman seismik dasar laut diketahui terdapat lapisan dasar laut berupa parallel yang mencirikan lapisan batuan sedimen permukaan yang

Sebaran sedimen permukaan dasar laut di daerah penelitian memiliki tiga satuan sedimen yaitu, satuan pasir mempunyai perluasan penyebaran seluas 28,125 % yang