Tim Dosen Biologi Seluler dan Molekuler
FFS-UHAMKA
KOMUNIKASI SEL
TM - 4
1
ORGANISME
UNISELULER DAN MULTISELULER
2
Pendahuluan
3
Sel berkomunikasi untuk menyampaikan informasi
Bentuk komunikasi :
sel – sel pada orgm unisel
sel – sel pada orgm multiseluler
Pd organisme unisel semua kegiatan yg menunjang kehidupan sel dilakukan sendiri oleh sel yang bersangkutan
berbeda
4
Pd organisme multisel semua kegiatan tidak dilakukan sendiri
ada kerjasama diantara sel2 tsb
Komunikasi sel menjadi hal yang sangat penting bagi organisme multisel
Organisme multisel
berkomunikasi dan bekerjasama untuk menjaga homeostasis
Komunikasi sel dilakukan dengan signaling.
Why do multi cellular organism need cell-cell communication?
Organisme membutuhkan signal terhadap perubahan2 yang terjadi di sekitarnya (internal environment), seperti temperatur, pH, tissue fluid, level of toxins, dll yang mana perubahan2 tsb dapat mempenga-ruhi efisiensi sel need cell-cell communication
Signal tsb akan diteruskan dari satu sel ke sel yang lainnya maintain
homeostasis.
KOMUNIKASI ANTAR SEL
Komunikasi sel akan melibatkan 2 pihak yaitu pihak yg memberikan pesan dan pihak yg menerima pesan
utk dpt menerima
pesan maka sel sasaran hrs memiliki reseptor yg akan meneruskan utk melakukan respon
Komunikasi Sel
Diperlukan utk
a)Kelangsungan hidup sel/organisme
b)Homeostasis
c)Perkembangan dan pembelahan sel
d)Perbaikan jaringan
e)Sistem imunitas
Metode Sel Berkomunikasi (Signaling)
7
Sel signaling menggunakan messenger kimiawi (protein atau steroid)
Komunikasi sel jarak dekat (local signaling)
Komunikasi sel jarak jauh (long distance signaling)
Cara Sel Melakukan Komunikasi
1.
Dengan membentuk gab junction sehingga terjadi hubungan antara sitoplasma dari ke 2 sel
2.
Dengan mengadakan kontak langsung melalui molekul khusus pd membran yg akan memberikan sinyal pd reseptor sel target
3.
Dengan pelepasan messenger (bahan kimia
mediator) yg bertindak sebagai sinyal untuk dikirim ke sel sasaran yg jauh letaknya
8
Sel hewan dan sel tumbuhan dapat
berkomunikasi dengan kontak langsung memiliki cell junctions yang secara langsung menghubungkan sitoplasma dengan sel
sebelahnya Plasma membranes
Plasmodesmata between plant cells Gap junctions
between animal cells
Cell junctions. Both animals and plants have cell junctions that allow molecules to pass readily between adjacent cells without crossing plasma membranes.
Cara Sel Melakukan Komunikasi
9
Pada signaling lokal : dapat berkomunikasi melalui interaksi antara molekul-molekul yang menonjol dari permukaan sel
Cell-cell recognition. Two cells in an animal may communicate by interaction between molecules protruding from their surfaces.
Cara Sel Hewan Melakukan Komunikasi
10
11
factor
Receptor
Exchange of mating factors.
Each cell type secretes a mating factor that binds to receptors on the other cell type.
1
Mating. Binding of the factors to receptors
induces changes in the cells that lead to their fusion.
New a/ cell.
The nucleus of the fused cell includes all the genes from the a and a cells.
2
3
factor
Yeast cell, mating type a
Yeast cell, mating type
a/ a
Pa d a Y e a st
aCara Komunikasi Sel Multisel
12
Sel berkomunikasi dg cara melepas mesenger (pembawa pesan)
Hello!
signaling cell target cell
Komunikasi antar sel melalui molekul signaling
Sel yang menghasilkan molekul signaling disebut Signaling cells
Sel yang menerima molekul signaling disebut Target cells
13
Molekul signaling dapat berupa
protein, peptide pendek, asam
amino, nukleotida, steroid, retinoid, turunan asam lemak, nitric oxide, carbon monoxide
Molekul signaling dapat berupa
molekul yang disekresikan sel signaling atau berupa molekul yang menempel di permukaan sel
14
Apapun bentuk signal, sel target akan merespon dengan suatu reseptor spesifik terhadap molekul signal tersebut dan menginisiasi serangkaian respon Signal ekstraseluler berikatan dengan reseptor spesifik
15
Empat bentuk signaling komunikasi antar sel
16
Signaling jarak dekat
17
1. Parakrin
Molekul signal (senyawa kimia) dikeluarkan oleh sebuah sel dan bekerja pada sel target di dekatnya.
Molekul pengatur lokal dilepas ke
cairan ekstraseluler (contoh: nitric oxide, histamine,
prostaglandin)
Local regulator diffuses through extracellular fluid
Target cell
Secretory vesicle
Mediator Parakrin
Sifatnya :
tdk stabil, cepat rusak
mudah diterima oleh sel sasaran
Contoh mediator : sitokin
Jika mediator
diterima oleh sel penghasil mediator maka disebut
autokrin
18
Signaling jarak dekat
19
2. Sinaptik
Sel saraf
melepaskan molekul kimia
neurotransmiter ke dalam sinapsis.
Neurotransmitter berdiffusi di daerah sinaps, hingga sel target terstimulasi
Electrical signal along nerve cell triggers release of neurotransmitter
Neurotransmitter diffuses across
synapse
Target cell is stimulated
Neurotransmitter dan Sinaps
Sinaps adalah celah pada neuron dg neuron atau dg sel lain
Neurotransmitter (NT) : senyawa kimia pembawa pesan pada celah sinaps
Mediator ini akan dikeluarkan oleh akson
terdifusi dalam matrik di celah sinaps
akan ditangkap oleh reseptor pd membran sel target
Respon : akan mengubah membran sel target pd kegiatan potensial/merubah voltase membran (sinyal kimia sinyal listrik)
20
Signaling jarak jauh
21
1. Endokrin
Hormonal Sel endokrin
mensekresi
hormon ke cairan tubuh seringkali ke dalam darah
Hal tersebut
memung-kinkan hormon menca-
pai seluruh bagian sel tubuh.
Hormone travels in bloodstream to target cells
Blood vessel
Target cell Endocrine cell
Mediator Melalui Peredaran Darah
Mediator nya dikenal sbg hormon
Macam hormon : golongan protein atau steroid
Hormon Steroid : mudah dalam
menyampaikan pesan karena mudah melalui lapisan lipid dari membran bilayer shg TIDAK PERLU RESEPTOR khusus di permukaan sel.
Tetapi mediator steroid mengalami kesulitan dalam pengangkutannya melalui darah
Hormon protein : mudah diangkut dalam darah, NAMUN perlu reseptor di permukaan sel target utk mengenalinya.
Sbg first messenger
22
Hormon Protein
Reseptor utk hormon protein pd membran sel target bertindak sbg transducer dg cara
mengatur enzim atau pembukaan gerbang ion
Reseptor hormon protein berada di permukaan sel target
Sebagai first messenger setelah ada ikatan antara Hormon dg Receptor maka pesan akan diteruskan oleh second messenger
Second messenger bekerja dalam sel yang akan mengubah perilaku sel sebagai bentuk dari
respon
Ada 3 jenis reseptor pd sel target yang dapat membangkitkan sinyal intraseluler (=second messenger)
23
Macam Reseptor
Terdapat 3 tipe
resep-tor membran yg mem-bantu
proses komunikasi sel
1. Reseptor yang berkaitan dengan Protein G
2. Reseptor yang berkaitan dengan Tyrosine kinases
3. Reseptor yang berkaitan dengan Ion channel
24
Nama lain : G-protein linked receptor (GPLR)
G-protein pd reseptor sebagai molekul intermediat
Ketika ligan berikatan dg reseptor akan membentuk reseptor kompleks
G - protein kemudian diaktifkan dan selanjutnya berikatan dengan efektor (enzim) yg ada dalam sel
Reseptor yg berkaitan dengan Protein G
25
26
Reseptor tirosine kinase merupakan reseptor untuk faktor pertumbuhan
Reseptor kinase juga merupakan
reseptor membran yang melekatkan fosfat ke tirosin protein
2. Reseptor Tirosin Kinase
27
Signal molecule
Signal-binding sit
CYTOPLASM Tyrosines
Signal molecule
Helix in the Membrane
Tyr Tyr Tyr
Tyr Tyr
Tyr Tyr
Tyr Tyr
Tyr Tyr Tyr
Tyr Tyr Tyr
Tyr Tyr
Tyr Tyr
Tyr Tyr
Tyr Tyr Tyr
Tyr Tyr Tyr
Tyr Tyr Tyr
Dimer Receptor tyrosine
kinase proteins (inactive monomers)
P P P
P P
P Tyr
Tyr Tyr
Tyr Tyr P Tyr P P
P P
P Cellular
response 1
Inactive relay proteins
Activated relay proteins
Cellular response 2 Activated tyrosine-
kinase regions (unphosphorylated dimer)
Fully activated receptor tyrosine-kinase
(phosphorylated dimer)
6 ATP 6 ADP
Tirosin Kinase
28
Reseptor permukaan yg akan
membuka/ menutup pintu gerbang ion dalam membran sel yang akan membangkitkan sinyal intraseluler
Membuka atau menutup secara singkat sebagai respon atas
pengikatan suatu neurotransmitter
3. Reseptor yang berkaitan dengan Ion channel
29
Cellular response Gate open
Gate close Ligand-gated
ion channel receptor Plasma Membrane Signal
molecule (ligand)
Gate closed Ions
Ion Channel
30
Hormon Steroid
Bersifat hidrofobik, memiliki BM yang sangat rendah
Setelah masuk sel setiap hormon steroid akan terikat erat ( tetapi reversible) dg
protein reseptor-nya
akan menyebabkan perubahan alosterik dlm konformasi reseptor
meningkatkan kemampuannya dalam mengikat DNA
Ikatan antara Receptor – Hormon
akan mengatur transkripsi DNA pd gena tertentu yg akan memulai perubahan perilaku sel sesuai dg pesanan
31
Hormon Steroid
dpt masuk sel dg cara difusi sederhana.
Terikat pada reseptor
intraseluler (berada dlm sitoplasma)
Hormone
(testosterone) EXTRACELLULAR FLUID
Receptor protein
DNA mRNA
NUCLEUS
CYTOPLASM
Plasma membrane
Hormone- receptor complex
New protein
The steroid1
hormone testosterone passes through the plasma membrane.
The bound protein stimulates the transcription of the gene into mRNA.
4
The mRNA is translated into a specific protein.
5
Testosterone binds to a receptor protein in the cytoplasm, activating it.
2
The hormone- receptor complex enters the nucleus and binds to specific genes.
3
32
Proses Komunikasi Seluler
Terdiri dari 3 tahap 1. Penerimaan
2. Transduksi 3. Respon
33
Tahapan Komunikasi Seluler (1)
1. Penerimaan yaitu pendeteksian sinyal yang datang dari luar sel oleh sel target
2. Transduksi
Pengikatan molekul sinyal akan mengubah protein reseptor mengawali proses transduksi
Reseptor bersifat sangat spesifik
Intracellular receptors sitoplasma atau protein nukleus
Molekul sinyal yg menggunakan reseptor ini adalah yg kecil atau hidrofobik & dapat
langsung melewati plasma membran
Reseptor pada membran plasma
3. Respon = Sinyal yg ditransduksi memicu respon selular spesifik
34
Tahapan Komunikasi Sel Jalur Transduksi Signal
35
EXTRACELLULAR FLUID
Receptor
Signal molecule
Relay molecules in a signal transduction pathway Plasma membrane
CYTOPLASM
Activation of cellular response Reception
1 2 Transduction 3 Response
Primary Messenger
Secondary Messengers
Target Enzymes
Cascade Effect
Lintasan Transduksi Sinyal
Kemampuan suatu sel
Sinyal kimia akan dikonversi dari satu tipe sinyal menjadi sinyal lain untuk menghasilkan respon
molekular
Perubahan sinyal membutuhkan langkah enzimatik
A B C dst
All organisms require signaling pathways to live
36
1.
Sinyal (ligan) = molekul kimia (organik/anorganik) yang ada di lingkungan sel
2. Reseptor = bagian sel yang berfungsi untuk mengenal sinyal & menerima sinyal
3. Isyarat molekul internal = mengubah (transduk-si) isyarat asli ke dalam
perilaku seluler
4. Target protein : nukleus dan sitoplasma 5. Respon : dapat berupa gerakan, sintesa
protein dan pembelahan
Komponen Komunikasi Sel
37
Second
Messenger
Ligan yg terikat pd reseptor (R) first messenger
(berada di luar sel)
Akibat aktivasi dari Reseptor akan
dihasilkan molekul sinyal lain yg dpt terdifusi di dalam sel yg akan memicu aktivitas dalam sel
second messenger
38
Penyampaian Sinyal oleh Second Messenger
Komunikasi yg menggunakan sinyal mediator yg bersifat hidrofilik hanya dapat mencapai
reseptor permukaan sel & tidak dapat mencapai langsung subtansi genetik shg belum dapat
mengubah perilaku sel target sehingga diperlukan second messenger
Perilaku sel target : metabolisme / pembelahan sel / lainnya
Untuk melanjutkan sinyal first messenger dapat berlang-sung serangkaian proses yg akan
sampai pd second masseger
Rangkaian proses tsb adalah aktivasi enzim adenilil siklase
Second messenger : 1) Protein G dan 2) Ion Ca+
+
39
40
41
Protein G
42
ikatan Receptor (R) – Hormon (H) tdk langsung mengaktivasi adenilil siklase tetapi memerlukan protein G (GTP binding protein)
Pd kondisi istirahat : Protein G mengikat GDP
Protein G memiliki 3 sub unit , , dan
Pd saat H berikatan dg R protein G bergeser mendekati R dan terjadi ikatan dg bagian R protein G melepaskan GDP dan diganti dg molekul GTP
Ikatan GTP ini mengaktivasi sub unit dr pro- tein G sub unit yg telah aktif melepaskan diri dan berpindah utk berikatan dg efektor
(adenilil siklase) yg berada dalam membran sel
43
Selanjutnya sub unit α akan menghidrolisis GTP mjd GDP dg katalisator GTP-ase
sub unit α yg terikat oleh GDP menjadi inaktif &
akan melepaskan diri dr efektor utk bergabung dg sub unit lain
Adenilil siklase yg telah diaktifkan akan
mengubah ATP dalam sitoplasma mjd cAMP yg akan bertindak sbg second messenger
cAMP akan mengatur reaksi2 dalam sel prokariota dan eukariota tetapi cAMP tdk diperlukan dalam proses pembelahan sel.
Mediator tsb berefek pd sel hewan melalui
aktivasi enzim kinase (cAMP dependent protein kinase)
44
enzim kinase menjadi katalisator dalam
pemindahan gugus fosfat dr ATP ke protein lain
protein penerima gugus fosfat akan mjd aktif
Contoh perubahan perilaku sel :
otot rangka setelah mendapat rangsangan dr hormon epinefrin akan menyebabkan
serangkaian reaksi yg berakhir dg pemecahan glikogen yg diikuti oleh glikolisis
Otot jantung setelah dapat rangsangan dr
sinyal norepinefrin akan membuat otot jantung berkontraksi
Otot jantung setelah dapat rangsangan dr
sinyal asetilkolin akan menghambat kontraksi otot jantung
45
First messenger terikat pd G protein linked receptor α akan mengaktifkan G-proteins α
mengaktif-kan adenilil siklase α memicu
pembentukan cAMP, yang
kemudian berlaku sebagai second messenger dalam lintasan seluler
ATP GTP
cAMP
Protein kinase A Cellular responses G-protein-linked
receptor
Adenylyl cyclase G protein
First messenger (signal molecule such as epinephrine)
Molekul kecil dan Ion sebagai Second Messenger
46
Second messengers : mediator intraseluler yg berukuran kecil, non-protein, molekul larut dalam air atau berupa ion, dapat berdifusi kedalam sitosol
Mediator intraseluler yg berukuran besar disebut protein intraseluler signaling meneruskan signal dg
mengaktifkan protein target atau menghasilkan mediator lain dalam sel Cyclic AMP (cAMP) terbuat dari ATP
O
–O O
O
N
O O
O O
P P P
P P P
O O
O O
O
OH CH2
NH2 NH2 NH2
N N N
N N
N N
N N N O N
O O
ATP
Ch2 CH2
O
OH OH P
O O
H2O
Adenylyl cyclase PhoshodiesteraseHO Pyrophosphate
Cyclic AMP AMP
OHOH O
i
Ion Ca ++ sebagai second messenger
47
Ion Ca
2+dpt menjadi second messenger utk molekul sinyal tertentu
Peran ion Ca
2+:
Kontraksi otot
Sekresi hormon
Sekresi enzim pencernaan
Pelepasan Neurotransmitter
Pengangkutan garam dan air melintasi epitel usus
Pengaturan metabolisme glikogen dalam
hati
48
Sel akan memiliki seperangkat mekanisme utk mengatur kadar ion Ca
++dlm sel yaitu mengatur gerakan ion Ca
++melewati 3
membran yi membran sel, inner membran pd mitokondria dan membran yg
membatasi ruangan utk persediaan ion Ca
++
Perputaran ion Ca
++melintasi membran
plasma diperlukan utk membangkitkan
respon yg terpeli-hara oleh sel terhadap
rangsangan (co : sekresi insulin, kontraksi
otot polos pd dinding pembuluh darah)
49
Kadar ion Ca
++dlm sel sgt kecil
sel akan sgt peka thd perubahan kadar ion Ca
++yg sgt kecil
utk mempertahankan perbedaan kadar antara dalam dan luar sel maka
membran sel akan mengandalkan
permeabilitas yg rendah thd ion Ca
++dan
“pompa” yg mendorong ion Ca
++keluar sel, co :
Pd pelepasan neurotransmiter
kadar ion dalam sitosol yg tinggi menyebabkan
terjadi ikatan ion dg protein reseptor dlm sitosol (mengawali proses)
protein
reseptor akan berinteraksi dg protein lain utk melakukan reaksi berikutnya
Bila kadar ion Ca
++turun
maka ion Ca
++akan lepas dr protein reseptor
mengakhiri proses
Sinyal dan Tanggapan Sel Target
50
Setiap sel diprogram utk menanggapi sinyal yg berikatan dg resptor
Sel yg mendapat sinyal akan menanggapi secara selektif
Sel yg berbeda jenisnya dapat memberikan tanggapan yg berbeda thd sinyal kimia yg sama, co :
asetilkolin pd otot rangka kontraksi
asetilkolin pd otot jantung mengurangi kekuatan kontraksi
Asetilkolin pd kelenjar merangsang sekresi
Signal Transduksi
51
52
Signal transduction (ST) adalah proses suatu sel untuk mengubah satu jenis signal atau stimulus (rangsang) menjadi signal yg lain
ST seringkali melibatkan sekuens yg berurutan dari suatu reaksi biokimia di dalam sel yg
dilakukan oleh enzim, diaktivasi oleh mesenger kedua sehingga menghasilkan suatu pathway yang dikenal sebagai "signal trandusction
pathway".
Proses ST terjadi secara cepat, bahkan dalam tingkat seperseribu detik (milliseconds) misalnya pada ion flux; atau dalam hitungan menit
misalnya pada aktivasi enzim kinase yang
dimediasi protein dan lemak ; atau dalam waktu jam dan hari misalnya pada ekspresi gen.
53
Pada proses ST jumlah protein dan molekul lain yang terlibat akan meningkat sejalan dengan meningkatnya stimulus, sehingga menimbulkan suatu "signal cascade“.
Seringkali kejadian itu disebabkan oleh suatu stimulus yang kecil namun menghasilkan
respon yang besar. Ini yang disebut sebagai Amplifikasi signal.
Pada bakteri dan organisme satu sel lainnya, terjadinya ST dapat bermacam-macam
tergantung pada stimulus yang diterima dari
lingkungannya.
54
Pada organisme multiseluler, multitude dari ST yg berbeda diperlukan untuk mengkoordinasikan behavior dari sel untuk mendukung fungsinya pd
organisme tsb
Semakin kompleks organisme, semakin kompleks pula sistem ST yang harus dimilikinya
Penyakit yang timbul akibat ST yang
rusak (gagal) adalah diabetes, penyakit
jantung, autoimmunity and kanker.
Video animasi (Youtube)
55
Insulin Signaling (Signal Pathway) = NDSU Virtual Cell Animations Project animation 'Insulin Signaling'. For more information please see
http://vcell.ndsu.edu/animations.
G Protein Signaling
Calsium as a second messenger
Receptors and Second Messenger system; G-protein, Enzyme linked and Ligand gated ion channels
56