Disusun Oleh:
Nama : Christopher Daniel Simbolon NIM : 117230045
Kelompok : 6
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
2024/2025
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Peta kontur merupakan salah satu representasi visual yang penting dalam bidang pemetaan dan rekayasa sipil. Peta ini menyajikan informasi mengenai ketinggian atau elevasi suatu daerah dalam bentuk garis-garis kontur yang terhubung. Garis kontur memberikan gambaran tentang bentuk permukaan bumi, termasuk kemiringan, lembah, dan punggung bukit. Dalam berbagai aplikasi seperti perencanaan tata ruang, rekayasa infrastruktur, dan analisis lingkungan, peta kontur memainkan peranan krusial untuk memastikan hasil yang akurat dan efisien.
Penggunaan teknologi berbasis komputer dalam pembuatan peta kontur telah menjadi standar di era modern. Salah satu perangkat lunak yang sering digunakan adalah AutoCAD Civil 3D. Aplikasi ini menawarkan berbagai fitur canggih untuk membantu pengolahan data topografi hingga menghasilkan peta kontur yang presisi. Dengan kemampuannya mengintegrasikan data survei lapangan dan mengolah informasi dalam format digital, AutoCAD Civil 3D telah menjadi pilihan utama bagi para profesional di bidang teknik sipil dan geospasial.
Laporan ini bertujuan untuk mendokumentasikan proses pembuatan peta kontur digital menggunakan AutoCAD Civil 3D. Pembahasan mencakup langkah-langkah mulai dari pengolahan data topografi hingga hasil akhir berupa peta kontur yang siap digunakan. Selain itu, laporan ini juga akan menyoroti keunggulan dan tantangan yang dihadapi selama proses pembuatan peta kontur digital. Dengan demikian, laporan ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang bermanfaat bagi pengembangan kemampuan dalam menggunakan teknologi pemetaan modern.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pembuatan peta kontur digital menggunakan AutoCAD Civil 3D dari data topografi yang diperoleh?
2. Apa saj langkah-langkah teknis yang perlu dilakukan untuk mengolah data dan menghasilkan peta kontur yang akurat?
3. Apa keunggulan dan tantangan yang dihadapi dalam pembuatan peta kontur digital menggunakan AutoCAD Civil 3D?
1.3.Tujuan
Adapun tujuan pelaksanaan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Mendokumentasikan dan memahami proses pembuatan peta kontur digital menggunakan AutoCAD Civil 3D.
2. Menjelaskan langkah-langkah teknis dalam mengolah data topografi hingga menghasilkan peta kontur yang dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut.
3. Mengidentifikasi keunggulan dan tantangan dalam penggunaan AutoCAD Civil 3D untuk pembuatan peta kontur digital sebagai bahan evaluasi dan peningkatan metode kerja.
BAB II DASAR TEORI
2.1.Kerangk Kontrol Horizontal dan Krerngka Kontrol Vertikal
Kerangka kontrol horizontal dan vertikal adalah komponen utama dalam survei pemetaan yang digunakan sebagai referensi untuk menentukan posisi dan elevasi titik-titik di permukaan bumi. Kerangka kontrol horizontal bertujuan untuk menentukan koordinat geografis atau kartesian suatu titik (x, y) pada bidang horizontal, menggunakan sistem referensi seperti WGS84, UTM, atau lainnya.
Pemasangan kerangka kontrol horizontal biasanya dilakukan melalui metode survei seperti triangulasi, trilaterasi, atau penggunaan alat modern seperti GNSS (Global Navigation Satellite System).
Kerangka kontrol vertikal digunakan untuk menentukan ketinggian atau elevasi suatu titik di permukaan bumi, yang diukur dari referensi standar seperti permukaan laut rata-rata (Mean Sea Level). Sistem ini penting agar pengukuran ketinggian dapat dilakukan secara konsisten dan akurat di seluruh area survei.
Teknik yang umum digunakan untuk memasang kerangka kontrol vertikal adalah nivelasi, yaitu mengukur perbedaan ketinggian antar titik dengan alat ukur khusus. Kerangka kontrol vertikal ini menjadi dasar dalam pembuatan peta kontur, di mana data elevasi digunakan untuk menggambarkan bentuk permukaan tanah secara akurat.
2.2. Kontur
Kontur adalah garis imajiner pada permukaan bumi yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian atau elevasi yang sama, digunakan untuk merepresentasikan bentuk dan relief permukaan tanah. Garis kontur memiliki
karakteristik unik, seperti jarak kontur (contour interval), yaitu jarak vertikal tetap antara dua garis yang berdekatan, yang mencerminkan perbedaan ketinggian.
Garis kontur yang rapat menunjukkan daerah dengan kemiringan curam, sedangkan garis yang berjauhan menunjukkan kemiringan landai. Selain itu, garis kontur selalu membentuk lingkaran tertutup meskipun terkadang tidak terlihat langsung pada peta. Prinsip kontur membantu dalam visualisasi bentuk permukaan bumi secara dua dimensi tanpa memerlukan model tiga dimensi.
2.3. Detail Situasi
Detail situasi adalah penggambaran kondisi fisik suatu wilayah yang meliputi elemen-elemen alam dan buatan, seperti bangunan, jalan, saluran air, dan vegetasi. Pemetaan detail situasi bertujuan untuk menghasilkan peta yang mencakup semua elemen penting yang ada di lapangan. Pengukuran detail situasi biasanya dilakukan dengan menggunakan alat ukur seperti total station, GPS, atau metode penginderaan jauh. Data yang dikumpulkan kemudian diproses untuk
membuat peta yang digunakan dalam perencanaan, pembangunan, atau analisis lebih lanjut terkait dengan wilayah tersebut (Kurniawan, 2019).
2.4. AutoCAD Civil 3D
AutoCAD Civil 3D adalah perangkat lunak berbasis komputer yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan dalam bidang rekayasa sipil, terutama untuk pemodelan permukaan, pembuatan peta kontur, dan analisis topografi.
Perangkat lunak ini memungkinkan pengguna untuk membuat model permukaan digital (Digital Terrain Model/DTM) dari data survei, menghasilkan garis kontur secara otomatis, serta menganalisis elevasi, kemiringan, dan volume tanah dengan akurasi tinggi. Civil 3D juga mendukung integrasi berbagai format data seperti .dwg, .shp, atau .txt, sehingga mempermudah pengolahan data lintas platform.
Dengan fitur yang fleksibel dan kemampuan untuk menyesuaikan desain sesuai kebutuhan proyek, AutoCAD Civil 3D menjadi alat yang esensial dalam pengolahan peta kontur secara digital.
BAB III METODOLOGI
3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan praktikum ini dilaksanakan pada:
Tanggal : 9 – 22 November 2024
Tempat : Gedung AL.C, Kampus I UPN “Veteran” Yogyakarta Kegiatan penggambaran peta dilaksanakan pada:
Tanggal : 4-7 Desember 2024
3.2. Alat dan Bahan
Pada kegiatan praktikum “Pengukuran dan Pemetaan Detil Situasi”, terdapat alat dan bahan yang dibutuhkan sebagai berikut:
Alat dan bahan:
• Waterpass
• Theodolite Digital
• Total Station
• Statif
• Prisma
• Polo Prisma
• Payung
• Rambu Ukur
• Pita Ukur
• Paku
• ATK
• Form Pengukuran
3.3. Diagram Alir
3.4. Langkah Kerja
Pengukuran Kerangka Kontrol Horizontal (KKH)
a. Melakukan survei pada lokasi pengukuran serta menentukan titik yang akan dibidik, setelah itu dilanjut dengan melakukan penggambaran sketsa pengukuran .
b. Menyiapkan peralatan untuk pengukuran.
c. Melakukan pengecekan alat, apakah dalam keadaan baik dan sudah terkalibrasi.
d. Melakukan centering dan memeriksa alat.
e. Melakukan pembacaan indeks kolimasi.
f. Pada BM 2, arahkan teropong ke BM A. selanjutnya ialah baca dan catat hasil bacaan sudut horizontalnya.
g. Selanjutnya adalah membidik backsight dengan memutar teropong ke titik P3 kemudian baca dan catat hasil bacaan sudutnya.
h. Lakukan bacaan luar biasa dengan memutar teropong 180˚ arah vertikal, bidik titik P3 kemudian baca dan catat hasil bacaan sudutnya.
i. Arahkan kembali teropong ke BM A untuk mendapat bacaan luar biasa, baca dan catat hasil bacaan sudutnya.
j. Ulangi Langkah f, g, h, dan I untuk pengukuran pada titik-titik selanjutnya dengan memindahkan alat hingga berada di titik terakhir (P3).
k. Setelah pengukuran selesai dan semua titik telah didapatkan bacaan sudutnya, kembalikan alat dalam keadaan bersih dan rapi.
Pengukuran Kerangka Kontrol Vetrikal (KKV)
a. Melakukan survei lokasi pengukuran untuk menentukan titik berdiri alat dan dilanjut dengan penggambaran sketsa kasar.
b. Menyiapkan perlatan yang akan digunakan dalam pengukuran.
c. Mendirikan alat di antara BM 2 dan BM A, kemudian lakukan centering alat.
Setelah alat centering, lakukan pengecekan indeks kolimasi pada alat.
d. Mendirikan rambu ukur di BM 2 kemudian arahkan teropong ke BM 2 sebagai belakang (backsight). Setelah itu, baca dan catat bacaan benang atas (BA), benang bawah (BB), dan benang tengah (BT).
e. Lakukan koreksi bacaan BT menggunakan rumus 𝐵𝑇 = dengan toleransi kesalahan maksimal 0,5 mm. Jika hasil bacaan BT
i. masuk dalam toleransi, maka dapat dilanjut ke pengukuran foresight.
f. Mendirikan rambu ukur di BM A kemudian arahkan teropong ke BM A sebagai muka (foresight). Setelah itu, baca dan catat bacaan benang atas (BA), benang
bawah (BB), dan benang tengah (BT).
g. Lakukan koreksi bacaan BT menggunakan rumus BT = dengan toleransi kesalahan maksimal 0,5 mm. Setelah itu, lakukan juga perhitungan jarak optis dengan toleransi maksimum sebesar 2%. Jika hasil bacaan BT dan jarak optis masuk ke dalam toleransi, maka dapat dilanjut ke pengukuran titik selanjut.
h. Ulangi Langkah c, d, e, f, dan g untuk pengukuran pada titik selanjutnya.
i. Lakukan pengukuran tersebut hingga kembali ke titik awal secara pergi dan pulang.
j. Setelah pengukuran selesai, kembalikan alat dalam keadaan bersih dan rapi.
Pengukuran Detil
a. Mendirikan dan melakukan centering total station di salah satu titik kkh yang sudah dibuat.
b. Membuat job pada TS agar hasil pengukuran tersimpan c. Mendirikan prisma pada titik backsight
d. Masukan koordinat titik berdiri alat
e. Menembak dan memasukan koordinat titik backsight sebagai pengikat.
f. Mendirikan pole dengan prisma pada titik detil yang akan di tembak dan mengarahkan TS ke prisma.
g. Memberi kode yang sesuai pada titik yang telah ditembak.
h. Menyimpan hasil data detil pada TS.
i. Melakukan hal yang sama pada titik objek yang akan ditembak.
Penggambaran Kontur Digital
1. Membuka software AutoCAD Civil 3D dean klik new project
> ketik editdrawingsetting > enter.
2. Mengatur datum sesuai dengan lokasi pengukuran yaitu UTM WGS 1984 zone 49S dan klik OK.
3. Memasukkan data penggambaran profil memanjang melintang, dengan cara klik “Points” lalu klik kanan dan klik “Create”.
4. Setelah itu muncul create points bar dan menambahkan data koordinat titik- titik detil dengan cara klik Add File, masukkan file data nya dan klik OK, Pilih specify point file yang PENZD dan tekan OK.
5. Ketik ‘ZE’ untuk memunculkan titik-titik points
6. Memunculkan keterangan dari titk-titik tersebut lalu mengatur symbology dengan cara klik salah satu titik kemudian klik kanan pilih point group properties setelah muncul bar points group properties pilih point style dan ganti size menjadi 0,5 mm klik apply lalu kemudian atur ukuran teks menjadi 0,5 mm.
Setelah itu akan muncul keterangan pada setiap titiknya.
7. Memasukkan data ortofoto dengan cara klik view > palettes > map task pan >
on > data > connect to layer > add raster image or surface connection (memasukkan data ortofoto) > memberi nama layer > mengatur sistem koordinat > add to map
8. Mengatur urutan layer dengan cara klik kanan pada pojok ortofoto >
display order > send to back
9. Membuat layer untuk digitasi dengan klik pada toolbar home > layer properties
> new layer > memberi nama layer (misal : jalan) > warna merah > klik 2 kali untuk mengaktifkan layer
10. Memulai digitasi klik kiri kemudian ketik polyline dan klik pada titik yang akan didigitasi sesuai dengan nama layerdan mengakhiri digitasi dengan cara klik esc.
11. Membuat kontur dengan cara klik surface pada toolspace > create surface >
style > contour > mengatur interval
12. Mengganti warna dengan klik tool space surface2, edit surface style, display, lalu memilih warna untuk layer tersebut.
13. Mengatur kontur dengan swap edge.
14. Lakukan Layouting yang telah ditentukan
BAB IV
PENYAJIAN DATA
4. 1. Data Pengukuran KKH
4. 2. Data Pengukuran KKV
KEDUDUKAN
° ´ ´´ # ° ´ ´´ # ° ´ ´´ # ° ´ ´´ #
BM1 434890,651 9141838,266
10 ° 5 ' 17,2 '' 10,09 63,145 11,0606 62,1687 -0,011 0,013 11,0720 62,1558 11,1660 62,7610
BM2 89 43 37 89,7268 0,0 0,0 0,5 -0,0001 89,0 43,0 36,0 89,727 434901,817 9141901,027
100,0 21,0 41,2 100,361 63,766 62,726 -11,469 -0,012 0,013 62,738 -11,482
T1 154 36 6 154,6017 0,0 0,0 0,5 -0,0001 154,0 36,0 5,5 154,602 434964,555 9141889,545
125,0 45,0 35,6 125,760 35,870 29,108 -20,962 -0,006 0,007 29,114 -20,969
T2 58 52 15 58,8708 0,0 0,0 0,5 -0,0001 58,0 52,0 14,3 58,871 434993,669 9141868,576
246,0 53,0 21,3 246,889 34,347 -31,591 -13,482 -0,006 0,007 -31,584 -13,489
T3 145 33 43 145,5619 0,0 0,0 0,5 -0,0001 145,0 33,0 42,3 145,562 434962,084 9141855,087
281,0 19,0 39,0 281,328 50,873 -49,882 9,992 -0,009 0,010 -49,873 9,982
T4 241 58 52 241,9810 0,0 0,0 0,5 -0,0001 241,0 58,0 51,3 241,981 434912,211 9141865,069
219,0 20,0 47,7 219,347 33,868 -21,473 -26,191 -0,006 0,007 -21,467 -26,198
BM1 29 15 31 29,2586 0,0 0,0 0,5 -0,0001 29,0 15,0 30,5 29,258 434890,651 9141838,266
10,0 5,0 17,2 10,088 434890,745 9141838,871
Y delta y (d sin y)k.delta x k. delta y delta x
terkoreksdelta y terkoreksi X delta x (d
sin x)
SUDUT UKURAN KOREKSI SUDUT SUDUT TERKOREKSI AZIMUTH
JARAK
ELEVASI
BA BA
Bb BB
1444 1478
1123 1159
1454 1492
1142 1158
760 1520
445 1212
1530 757
1220 442
1290 1445
1114 1270
1401 1338
1225 1162
1321 1316
1127 1122
1333 1302
1140 1108
1409 704
1179 471
692 1421
459 1189
1319 1094
1159 982
1125 1288
966 1127
BM1
I6 1239
-0,1930 1038
0,1690
160 158
31,90 -0,01 T4
576 1305
233 232
1046 I5
1294
0,7170 230 T3
1237 1205 193 194
148,580 233
46,40 0,00 0,00
148,579 0,00
0,00 -0,01 -0,7180
588
1207 159 161
194 194
38,75 0,00 0,00 0,00
1313 1250
176 176 0,00
148,581
I4
1224
0,0130
1219
-0,0140
148,579
I3
1202
0,1110
1358
-0,1080
177 175
35,20 0,00
0,00 0,00
T1 1375 599 310 314
0,00 I2
603
0,7720
1366
-0,7670 315
149,070
BM2 1298 1325 312 318
148,577 308
62,35 0,00
321 319
63,50 0,01 0,00 0,01 I1
148,567 TERKO
REKSI
BENANG BENANG
BLK MUKA BT
TEMPA T ALAT
TARGE T
I (BLK)
∆ H1
II(MUKA
∆ H2 BT
BM1 1284
0,0140
1319
0,0060
JARAK (m)
JARAK ANTAR PATOK
∆ H RATA-
RATA
KOREK SI
T2
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Perhitungan KKH dan KKV
TITIK KOORDINAT
X Y Z
BM 1 434890,651 9141838,266 149.070
BM 2 434901,817 9141901,027 148.577
T1 434964,555 9141889,545 148.579
T2 434993,669 9141868,576 148.581
T3 434962,084 9141855,087 148.580
T4 434912,211 9141865,069 148.579
5.2. Perhitungan Detil
TITIK KODE KOORDINAT
X Y Z
1 KD 434981,883 9141874,521 148,495
2 BGN 434981,884 9141874,523 148,493
3 BGN 434977,594 9141861,186 148,454
4 KD 434990,1 9141883,096 148,983
5 KD 434992,414 9141882,374 148,99
6 KD 434986,382 9141871,476 148,627
7 KD 434988,691 9141870,674 148,625
8 KD 434980,826 9141854,219 148,607
9 KD 434983,165 9141853,473 148,609
10 PH 434982,525 9141865,82 148,741
11 PH 434984,593 9141873,116 148,749
12 PH 434982,925 9141879,547 148,613
13 SLK 434993,152 9141881,237 148,434
14 SLK 434993,342 9141881,205 148,901
15 SLK 434989,041 9141882,491 148,855
16 SLK 434988,853 9141882,516 148,382
17 SLK 434988,702 9141882,608 148,862
18 SLK 434989,879 9141871,488 148,589
19 SLK 434990,06 9141871,383 148,402
20 SLK 434990,255 9141871,385 148,63
21 SLK 434985,849 9141872,65 148,548
22 SLK 434985,624 9141872,713 148,379
23 SLK 434985,496 9141872,775 148,539
24 SLK 434985,614 9141856,875 148,505
25 SLK 434985,446 9141856,951 148,33
26 SLK 434985,259 9141857,017 148,504
27 SLK 434982,903 9141863,509 148,504
28 SLK 434982,816 9141863,343 148,265
29 SLK 434982,794 9141863,181 148,511
30 SH 434979,101 9141880,696 148,489
31 SH 434978,367 9141878,255 148,526
32 SH 434981,259 9141884,302 148,687
33 SH 434972,774 9141879,538 148,525
34 SH 434975,01 9141886,589 148,746
35 SH 434968,53 9141884,871 148,626
36 SH 434967,53 9141881,966 148,583
37 BGN 434974,481 9141861,204 148,446
38 BGN 434975,668 9141864,983 148,441
39 BGN 434965,02 9141864,179 148,455
40 BGN 434965,707 9141867,198 148,425
41 BGN 434947,518 9141874,015 148,431
42 BGN 434945,98 9141869,768 148,456
43 BGN 434950,18 9141862,672 148,476
44 BGN 434951,475 9141866,594 148,351
45 BGN 434936,271 9141867,014 148,402
46 BGN 434950,444 9141857,967 148,476
47 BGN 434954,858 9141859,632 148,545
48 BGN 434966,065 9141853,675 148,52
49 BGN 434969,473 9141857,33 148,479
50 BGN 434967,136 9141848,145 148,461
51 BGN 434975,58 9141852,846 148,374
52 BGN 434975,595 9141846,297 148,401
53 BGN 434979,146 9141843,892 148,414
54 TM 434974,827 9141854,526 148,4
55 TM 434982,577 9141852,259 148,315
56 TM 434976,972 9141862,135 148,377
57 TM 434984,891 9141859,488 148,438
58 BGN 434924,998 9141867,171 147,928
59 BGN 434924,882 9141867,223 147,93
60 BGN 434919,399 9141869,003 147,899
61 BGN 434920,678 9141872,963 147,907
62 BGN 434926,388 9141870,952 147,911
63 BGN 434928,593 9141875,002 147,716
64 TJ 434916,767 9141866,363 148,532
65 TJ 434916,007 9141863,757 148,482
66 TJ 434921,539 9141862,124 147,707
67 TJ 434922,161 9141864,262 147,67
68 TJ 434914,883 9141860,088 148,551
69 JL 434900,157 9141840,15 148,576
70 JL 434894,228 9141841,159 148,578
71 JL 434895,136 9141841,874 148,59
72 JL 434896,176 9141843,092 148,617
73 JL 434897,076 9141844,644 148,604
74 BGN 434929,957 9141879,092 147,718
75 BGN 434922,392 9141878,855 147,526
76 BGN 434926,508 9141891,923 148,381
77 JL 434911,009 9141890,544 148,439
78 JL 434911,196 9141893,281 148,407
79 JL 434909,133 9141898,032 148,4
80 JL 434906,614 9141899,816 148,406
81 JL 434915,177 9141890,099 148,41
82 JL 434915,265 9141895,083 148,398
83 JL 434913,152 9141899,79 148,406
84 JL 434908,364 9141903,714 148,409
85 JL 434898,26 9141906,948 148,375
86 JL 434896,726 9141902,935 148,421
87 TJ 434927,292 9141901,875 148,345
88 SH 434926,976 9141899,463 147,899
89 SH 434931,295 9141900,524 148,107
90 KD 434929,888 9141905,506 148,611
91 KD 434943,268 9141898,247 148,606
92 KD 434944,306 9141900,775 148,616
93 KD 434949,559 9141899,23 148,075
94 KD 434948,656 9141896,631 148,061
95 SH 434937,669 9141893,768 147,629
96 SH 434955,688 9141884,349 147,539
97 SH 434954,69 9141888,645 147,717
98 SH 434952,982 9141893,34 147,757
99 SH 434950,858 9141886,347 147,596
100 SH 434941,743 9141896,256 147,729
101 SH 434941,868 9141896,118 147,77
102 SH 434941,508 9141892,625 147,785
103 SH 434939,713 9141890,819 147,522
104 KD 434981,883 9141874,521 148,495
105 BGN 434981,884 9141874,523 148,493
106 BGN 434977,594 9141861,186 148,454
107 KD 434990,1 9141883,096 148,983
108 KD 434992,414 9141882,374 148,99
109 KD 434986,382 9141871,476 148,627
110 KD 434988,691 9141870,674 148,625
5.3. Peta Kontur
5.4.Pembahasan
Pada praktikum “Pengukuran Detil Situasi”, plug 6 melakukan pengukuran KKH, KKV, dan Detil Situasi di Gedung Pertambangan AL-C Kampus I UPN “Veteran” Yogyakarta. Hasil pengukuran detil diolah menggunakan Autodesk Civil 3D dan menghasilkan peta kontur digital yang menggambarkan keadaan detil situasi pada area Gedung Pertamabangan atau AL- C. Jumlah titik detil yang diambil sebanyak 110 titik yang meliputi bangunan Gedung Pertambangan AL-C, jalan, koridor, spotheight, selokan, pohon, selasar.
AutoCAD Civil 3D adalah perangkat lunak yang berguna untuk membuat peta kontur digital dengan akurat. Proses dimulai dengan mengimpor data topografi atau data permukaan tanah, yang bisa diperoleh dari survei lapangan atau data satelit, dalam format seperti .csv, .dwg, atau .shp. Setelah data dimasukkan, pengguna membuat surface yang menggambarkan bentuk permukaan tanah, menggunakan berbagai jenis data seperti titik survei atau model digital permukaan tanah (DTM). Surface ini menjadi dasar untuk menggambar garis kontur, yang dapat disesuaikan jaraknya, skala, dan warna sesuai kebutuhan.
Setelah surface dibuat, AutoCAD Civil 3D dapat menghasilkan garis kontur secara otomatis dan memungkinkan analisis kemiringan atau slope analysis untuk melihat seberapa curam suatu area. Keunggulan utama dari perangkat lunak ini adalah kemampuannya untuk mengintegrasikan data topografi dan menampilkan perubahan permukaan dalam bentuk tiga dimensi, yang membantu analisis lebih detail. Selain itu, gambar kontur yang dihasilkan bisa dengan mudah dimodifikasi atau diperbarui sesuai dengan perubahan data atau kebutuhan proyek.
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengukuran dan pemetaan detail situasi yang telah dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
i. Efektivitas Penggunaan AutoCAD Civil 3D: AutoCAD Civil 3D terbukti efektif dalam pembuatan peta kontur digital, memberikan hasil yang akurat dan efisien.
ii. Proses Pembuatan Peta Kontur: Pembuatan peta kontur dimulai dengan pengimporan data topografi atau permukaan tanah, yang dapat diperoleh melalui survei lapangan atau data satelit. Data ini kemudian diproses untuk membuat model permukaan tanah (surface).
iii. Pengaturan dan Pengolahan Data: Pengguna dapat mengonfigurasi garis kontur sesuai dengan interval dan skala yang diinginkan, serta menyesuaikan warna untuk visualisasi yang lebih jelas.
iv. Kemampuan Analisis: AutoCAD Civil 3D memungkinkan analisis kemiringan (slope analysis) untuk menentukan area dengan kemiringan curam, yang berguna untuk perencanaan pembangunan dan analisis aliran air.
v. Kemudahan Pembaruan dan Modifikasi: Peta kontur yang dihasilkan dapat dengan mudah dimodifikasi atau diperbarui sesuai dengan perubahan data atau kebutuhan proyek.
6.2. Kendala
i. Cuaca hujan menghambat pengukuran.
ii. Banyaknya nyamuk di area pengukuran.
6.3. Solusi
i. Mengukur di lain hari saat cuaca cerah.
ii. Menggunakan autan agar tidak digigit nyamuk.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, K., & others. (2007). Teknik Pembuatan Produk Seni Berupa Model Gunung Dengan Metode Layer Deposition Manufacturing.
Basuki, S. (2006). Ilmu Ukur Tanah. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Basuki, S. (2011). Ilmu Ukur Tanah (Edisi Revisi). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Pramudya, S. (2017). Penggunaan Koefisien Koreksi Horizontal (KKH) dan Vertikal (KKV) dalam Pemetaan Topografi. Surabaya: Mandiri Press.
Sutrisno, A. (2018). Geodesi dan Sistem Koordinat untuk Pemetaan. Jakarta:
Mega Pustaka.
Widodo, H., & Rahayu, T. (2016). Dasar-Dasar Pemetaan dengan Total Station dan GPS. Malang: Pustaka Abadi.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Sketsa KKH dan KKV
Lampiran 2. Sketsa Detil
Lampiran 2. Peta Kontur