Sebagai suami istri yang hidup terpisah, permasalahan muncul ketika suami masih bergantung pada orang tuanya untuk menafkahi istrinya, dan adanya keterbatasan dalam memenuhi kewajiban istri terhadap hak-hak suami, begitu pula sebaliknya. Penelitian ini berupaya untuk melihat hubungan suami-istri santri di Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta dan bagaimana problematika hukum Islam di dalamnya dapat dinilai dengan pendekatan sosiologis dan hukum Islam. Walaupun dalam masyarakat hal ini biasa dilakukan oleh perempuan, namun akan lebih baik jika pekerjaan tersebut dilakukan berdasarkan kesepakatan antara laki-laki dan perempuan.
Konsonan Tunggal
Konsonan Rangkap karena Syaddah Ditulis Rangkap
Vokal Pendek
Vokal Panjang
Vokal Rangkap
Vokal Pendek yang Berurutan dal am Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrof
Kata Sandang Alif + Lam a. Bila diikuti huruf Qomariyah
Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat
Latar Belakang
Sebagai Pondok Pesantren ternama di bidang Tahfiz Al-Qur'an}, Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta menganut praktik menghafal dan menjaga kemurnian bacaan Al-Qur'an yang sudah dilakukan secara turun temurun. . dan telah menjadi nilai yang terinternalisasi dalam kehidupan warganya. Para santri Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta dituntut untuk menjaga amalan tersebut melalui proses panjang menghafal Al-Quran dari awal hingga akhir oleh seorang guru dengan sanad yang berlanjut hingga ke Nabi untuk kemudian memperoleh syahadat. atau ijazah. 9. Keputusan menikah saat proses hafalan sedang berlangsung menyebabkan sebagian santri yang ingin melanjutkan proses hafalan Alquran bersama kiainya, kemudian memutuskan untuk tinggal di pesantren setelah resmi menjadi suami istri.
Namun pada kenyataannya santri yang memilih tinggal di asrama Islam setelah menikah dengan sendirinya tidak dapat secara maksimal menjalankan hak dan kewajibannya sebagai suami atau istri, karena masing-masing mempunyai peran ganda dalam menjalankan tanggung jawab sebagai santri dan sebagai laki-laki/ wanita yang tidak tinggal di tempat yang sama.dak. Sebagai santri, hendaknya ia diharapkan menaati berbagai peraturan dan kegiatan yang ada di pesantren. Misalnya, seorang perempuan tidak dapat menjalankan tugasnya dalam mengurus rumah tangga, karena dia sendiri sangat sibuk dengan kegiatan di pesantren.
Keputusan tinggal di pesantren setelah menikah agar bisa hafal Al-Qur’an di satu sisi mempunyai nilai positif yaitu bisa tetap fokus menghafal karena lingkungan yang mendukung dan tidak terbebani dengan kewajiban lain dalam hidup. masyarakat ketika mereka kembali ke daerahnya masing-masing. . Selain itu, keputusan untuk tinggal di pesantren setelah menikah masih dipandang sebagai sesuatu yang aneh oleh masyarakat di luar pesantren itu sendiri. Pertanyaan kemudian muncul, apa alasan pasangan tersebut memilih kembali ke pesantren setelah menikah.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlu dilakukan penelitian mengenai bagaimana hubungan suami-istri di kalangan santri Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta dan apa sebenarnya alasan mereka memutuskan untuk tetap tinggal di Pondok Pesantren setelah mendapat pendidikan. telah menikah.
Rumusan Masalah
Memberikan sumbangan intelektual terhadap pengakuan hukum keluarga Islam khususnya yang berkaitan dengan hubungan suami istri dalam tata cara pemenuhan hak dan kewajiban suami/istri dalam hubungan perkawinan. Memperluas cakrawala pengetahuan bagi pengembangan wacana hukum mengenai persoalan pemenuhan hak dan kewajiban suami istri pada umumnya, dan khususnya mengenai pemenuhan hak dan kewajiban suami/istri di kalangan santri di Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak. , Yogyakarta.
Telaah Pustaka
Perbedaannya adalah: Pertama, dalam penelitian ini penulis akan mendalami lebih dalam bagaimana hak dan kewajiban suami/istri dapat dipenuhi, yang tidak dibahas dalam disertasi Hamidah. Dalam penelitiannya, Muammar menggunakan pendekatan sosiologi hukum Islam untuk menganalisis bagaimana terpenuhinya hak dan kewajiban laki-laki dan perempuan dalam keluarga jamaah tabligh di Yogyakarta. Hasil yang diperoleh Muammar setelah melakukan penelitian adalah secara umum hak dan kewajiban suami istri dalam keluarga jamaah tabligh telah terpenuhi.
16 Muammar Khadapi, “Pemenuhan hak dan kewajiban suami istri dalam keluarga Jama’ah Tabligh perspektif sosiologi hukum Islam (kajian pada anggota Jama’ah Tabligh Daerah Istimewa Yogyakarta),” Tesis Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (2017). 17 Hafidz Ridho, “Hubungan Laki-Laki dan Perempuan dalam Keluarga (Studi Pada Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Yogyakarta),” Skripsi pada Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Yogyakarta (2018). 19 Muammar Khadapi, “Pemenuhan Hak dan Kewajiban Suami Istri dalam Keluarga Jama'ah Tabligh Perspektif Sosiologi Hukum Islam...pp.105-129.
Pendekatan yang dilakukan Muammar dalam penelitian ilmiahnya serupa dengan penelitian ini, yaitu penggunaan pendekatan sosiologis.20 Yang membedakan adalah teori yang digunakan dalam analisis masalah pemenuhan hak dan kewajiban laki-laki/perempuan. 21 Hafidz Ridho, “Hubungan Suami Istri dalam Keluarga (Studi Pada Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Yogyakarta), Disertasi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Yogyakarta, 2018. Kedua tesis di atas pada hakikatnya sejalan dengan penelitian ini yaitu tentang hubungan dan pemenuhan hak dan kewajiban suami istri yang tidak tinggal serumah.
Yang lainnya adalah perubahan lokasi, hal ini penting karena akan membedakan faktor-faktor yang melatarbelakangi cara dan bentuk pemenuhan hak dan kewajiban suami/istri.
Kerangka Teoretik
Ada banyak jenis modal, seperti modal intelektual (pendidikan), modal ekonomi (uang), dan modal budaya (latar belakang dan jaringan). Lingkungan di satu sisi mengkondisikan habitus, di sisi lain habitus menstrukturkan lingkungan sebagai sesuatu yang bermakna atau bermakna.33 Hal ini juga berlaku dalam hubungan antara arena pendidikan yaitu pesantren dengan habitus yang dimiliki seseorang sebagai murid. . Pondok pesantren menyediakan lingkungan yang mendukung untuk melatih santri menjadi penghafal Al-Quran dengan habitus yang benar.
Dalam penelitian ini konsep habitus, capital dan arena, agency digunakan sebagai kerangka deskriptif dan analitis terhadap tindakan sosial warga, salah satunya adalah keputusan santri untuk tinggal di pesantren setelah menikah. Asumsi dasarnya, aktivitas belajar Al-Qur’an di Pondok Pesantren Al-Munawwir sudah menjadi “kebiasaan”. 33 Vedi Santoso, “Modal dan Strategi Garin Nugroho dalam Proses Produksi Film”, Jurnal Seni Masyarakat Perkotaan, Vol.
Dalam penelitian ini keputusan-keputusan tersebut difokuskan pada hal-hal yang berkaitan dengan hubungan pasangan suami istri yang tinggal di hunian Islami. Pemenuhan hak dan kewajiban suami istri dalam keluarga merupakan konsekuensi logis dari perkawinan dan menjadi bagian dari hubungan suami istri. Pemenuhan hak suami istri sebanding dengan beban kewajiban suami juga harus diperhatikan. dan istri. Syarat lain yang menjadi landasan membangun keluarga sakinah adalah harmonisasi atau keseimbangan antara suami dan istri.
Hubungan antara laki-laki dan perempuan dibangun atas dasar hubungan saling membutuhkan, hal ini dibuktikan dalam firman Allah:
34 نهل سابل متنا و مكل سابل نه
Pemenuhan hak dan kewajiban tersebut merupakan salah satu syarat terbentuknya keluarga yang sakinah mawaddah dan rahmah.
36 فورعملاب نهيلع ىذلا لثم نهلو
Sistematika Pembahasan
Bab I, merupakan pendahuluan yang terlebih dahulu membahas tentang latar belakang masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini. Kedua, memuat rumusan masalah yang akan menjadi fokus masalah yang akan dicoba dijawab dalam penelitian ini. Kelima, pemaparan kerangka teori yang akan digunakan sebagai alat analisis dalam pengolahan data yang diperoleh dalam penelitian ini.
Pada subbab ini akan dijelaskan metode-metode yang akan menjadi pedoman penulis dalam melakukan penelitian. Pada subbab selanjutnya, berdasarkan hasil observasi dan wawancara mendalam terhadap santri yang bersangkutan, akan dijelaskan praktik hubungan suami istri santri Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta. Bagian ini mengacu pada analisis data hubungan suami-istri di Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta dan analisis faktor-faktor yang terlibat.
Praktik pemenuhan hak dan kewajiban santri dan santri di Pondok Pesantren Al Munawwir secara umum terpenuhi. Kewajiban laki-laki terhadap istrinya adalah pertama-tama memberi nafkah, selain bekerja, ada juga laki-laki yang masih mengandalkan kelahiran dari orang tuanya. Dalam kaitannya dengan kewajiban seorang wanita terhadap suaminya yaitu mengurus kebutuhan rumah dan berbakti kepada suaminya, sebagai seorang istri yang masih tinggal di asrama Islam, memenuhi kewajiban tersebut menjadi sedikit sulit.
Dalam hal pemberian nafkah kepada istri yang masih bergantung pada nafkah orang tuanya, maka kewajiban orang tua dalam Islam adalah menafkahi anaknya hanya sampai anak tersebut mencapai kedewasaan.
Saran
Oleh karena itu, mengerjakan pekerjaan rumah tangga tidak hanya diserahkan kepada istri saja, namun bisa juga dilakukan bersama-sama. Quṭb, Sayyid, Tafsir Fī Ẓilāl al-Qur'ān (Di Bawah Naungan Al-Qur'an), terjemahan : M.
Hadis/Syarah Hadis/Ulumul Hadis
Fikih/Ushul Fikih/Hukum
Arifi, Ahmad, Jati Diri Isteri Solehah Dalam Marhumah, Alfatih Suryadilaga, (ur.), Membina Keluarga Mawaddah Wa Rahmah, Yogyakarta: Pusat Pengajian Wanita IAIAN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2003. As-Sirjani, Raghib, Prispevek Islamska civilizacija svetu, Sonif terdahulu, Džakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2009. Az-Zuhaili, Wahbah, Fiqh Islam wa Adillatuhu, sebelumnya: Abdul Hayyie Al-Kattani, et al., 10 zvezkov, Džakarta: Gema Insani, 2011.
Ibnu Juzai Al-Kalbi, al-Qawa>ni>n al-Fiqhiyyah, 4 bagian, Lebanon: Da>r Ibn Hazm, t.t. Kementerian Wakaf dan Agama Kuwait, Al-Mausu'ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah, 34 jilid, Kuwait: Kementerian Wakaf dan Agama Kuwait, 1983. Muhammad, Syihabudi>n Ahmad bin, al-Fata>wa al - Kubro al-Fiqhiyyah, Lebanon: Da>r al-Kutu>b al-'Ilmiyyah, t.t.
Shodiqin, Ali, Living in Hadith in Marhumah, Alfatih Suryadilaga, (red.), Building a Mawaddah Wa Rahmah Family, Yogyakarta: IAIAN Sunana Kalijaga Women's Study Center Yogyakarta, 2003.
Peraturan Perundang-Undangan Kompilasi Hukum Islam (KHI)
Jurnal
Lain-Lain
Ritzer, George and Goodman, Douglas J, Teori Sosiologi: Dari Teori Sosiologi Klasik hingga Perkembangan Terkini Teori Sosial Postmodern, trans., Nurhadi, (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2010. Shaleh, Syaikh Fuad, Bagi Anda yang Akan Menikah dan Sudah Menikah, Bahasa Terjemahan: Ahmad Fadhil, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2014. Sofyan, Muhammad, Perkembangan Gerakan Tahfidz Qur'an di Era Reformasi Indonesia, Jurnal Pusaka Nusantara, Vol.
Bahtsul Masail Qur'aniyyah PP Al Munawwir Drafting Team, "On memorizing the Al-Qur'an", Paper gepresenteerd op Bahtsul Masail Al-Qur'aniyah, georganiseerd door de Al Munawwir Islamic Boarding School, Yogyakarta, 15 februari 2019.
Skripsi/Tesis/Disertasi
Internet
1 25 2 Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dan dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepada-Nya dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. 3 29 18 Ingatlah bahawa kamu mempunyai hak ke atas isteri kamu dan mereka mempunyai hak ke atas kamu. 5 32 27 Dan untuk kewajipan bapa memberi makan dan memberi pakaian kepada ibu dengan baik.
8 35 39 Dan berkumpul (suami istri) dengan cara yang baik 9 35 42 Orang beriman yang paling sempurna imannya adalah orang yang. 11 37 48 Kebutuhan pangannya Anda penuhi jika Anda makan, kebutuhan sandangnya Anda penuhi jika Anda berpakaian, atau jika Anda mendapatkan sesuatu.
TIDAK ADA TIDAK ADA
Riwayat Pendidikan Formal
