• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRANSPARANSI PENDATAAN DAN PENYALURAN BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT YANG TERDAMPAK EKONOMI AKIBAT PANDEMI CORONA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "TRANSPARANSI PENDATAAN DAN PENYALURAN BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT YANG TERDAMPAK EKONOMI AKIBAT PANDEMI CORONA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

TRANSPARANSI PENDATAAN DAN PENYALURAN BANTUAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT YANG TERDAMPAK EKONOMI AKIBAT PANDEMI CORONA

VIRUS DISEASE (COVID-19) (Studi Kasus di Kelurahan Sindangrasa)

Cindy Febriany Savitri1, Adityawarman2, Neti Sunarti3 Universitas Galuh, Ciamis, Indonesia1,2,3

E-mail : cindyfebrianysavitri@gmail.com ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi dari adanya permasalahan dalam transparansi pendataan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) di Kelurahan Sindangrasa yang diduga kurang optimal. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menganalisis mengenai transparansi pendataan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) di Kelurahan Sindangrasa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian bahwa transparansi pendataan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) di Kelurahan Sindangrasa secara keseluruhan belum optimal karena belum memenuhi dimensi prinsip transparansi sebagai berikut : (1) Penyediaan informasi yang jelas tentang prosedur-prosedur, biaya-biaya dan tanggung jawab,(2) Kemudahan akses informasi, (3) Menyusun suatu mekanisme pengaduan jika ada peraturan yang dilanggar atau permintaan untuk membayar uang suap, dan (4) Meningkatkan arus informasi melalui kerjasama dengan media massa dan lembaga non pemerintahan.

Kata Kunci : Transparansi, Bantuan Sosial, Pandemi COVID-19, Kelurahan

PENDAHULUAN

Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis menetapkan jaring pengaman sosial untuk meringankan beban masyarakat atas dampak Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) yang diatur dalam Peraturan Bupati Ciamis Nomor 39 Tahun 2020 tentang

Bantuan Sosial Bagi Masyarakat Yang Terdampak Ekonomi Akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) di Kabupaten Ciamis.

Pemberian bantuan sosial ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang ekonominya terdampak Pandemi Corona Virus

(2)

Disease (COVID-19) dalam pemenuhan kebutuhan dasar pokok serta meminimalisir risiko kerentanan sosial dan ekonomi agar kelangsungan hidup masyarakat terpenuhi.

Berdasarkan Peraturan Bupati Ciamis Nomor 39 Tahun 2020 Tentang Bantuan Sosial Bagi Masyarakat Yang Terdampak Ekonomi Akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) di Kabupaten Ciamis, pemerintah Kelurahan/Desa memiliki peran dalam pendataan penerima bantuan sosial dan penyaluran bantuan sosial.

Kelurahan Sindangrasa merupakan salah satu Kelurahan di Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis yang telah berperan aktif dalam pendataan dan penyaluran Bantuan Sosial Bagi Masyarakat Yang Terdampak Ekonomi Akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19).

Agar penyaluran bantuan sosial tersebut tepat sasaran, Kelurahan Sindangrasa harus menjamin keterbukaan akses data tentang penerima bantuan, realisasi bantuan dan anggaran yang tersedia kepada masyarakat sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas. Dengan mewujudkan transparansi maka pemerintah setidak- tidaknya telah mempermudah warga untuk mengetahui tindakannya, rasionalitas dari tindakan itu, serta membandingkannya dengan sistem nilai yang ada. Maka dari itu, transparansi berperan penting dalam pengembangan akuntabilitas publik (Maani, 2009).

Seperti yang tercantum dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, bahwa:

“Badan Publik wajib menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan Informasi Publik yang berada di bawah kewenangannya kepada Pemohon Informasi Publik, selain informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan”.

Namun berdasarkan observasi di lapangan, Kelurahan Sindangrasa dalam menjalankan peran nya dalam pendataan dan penyaluran Bantuan Sosial Bagi Masyarakat Yang Terdampak Ekonomi Akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) ini belum menerapkan prinsip transparansi secara optimal.

Hal ini tampak dengan adanya beberapa indikasi sebagai berikut:

1. Kurangnya pemahaman masyarakat Kelurahan Sindangrasa terkait prosedur dan ketentuan dalam pendataan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19).

2. Website Kelurahan Sindangrasa baru aktif pada bulan Februari 2021 dan kurangnya kerjasama dengan media massa sehingga kemudahan masyarakat dalam mengakses informasi terkait pendataan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) terhambat.

(3)

3. Beberapa Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) kurang aktif dalam menjalankan peran nya sebagai komunitas terdepan dan terdekat dengan masyarakat dalam menyampaikan informasi terkait bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19).

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti permasalahan ini dengan judul “Transparansi Pendataan dan Penyaluran Bantuan Sosial Bagi Masyarakat Yang Terdampak Ekonomi Akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) (Studi Kasus di Kelurahan Sindangrasa)”.

KAJIAN PUSTAKA Transparansi

Menurut Krina (2003:14), pengertian transparansi yaitu sebagai berikut : “Transparansi adalah prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaanya, serta hasil-hasil yang dicapai”.

Selanjutnya menurut Tanjung dalam Andrianto (2007:35) pengertian transparansi adalah sebagai berikut:

“Transparansi adalah keterbukaan dan kejujuran kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggung jawaban pemerintahan dalam sumber daya yang dipercayakan

kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-undangan”.

Dalam menerapkan prinsip transparansi, pemerintah harus terbuka dalam memberikan akses informasi terhadap masyarakat dan stakeholders.

Terbuka merupakan salah satu karakteristik dari prinsip transparansi.

Lebih lanjut karakteristik transparansi dikemukakan oleh Mardiasmo (2009:19) sebagai berikut:

1. Informativeness (informatif)

Arus pemberian informasi, berita, prosedur, data, fakta, maupun penjelasan mekanisme kepada stakeholders yang membutuhkan informasi harus jelas dan akurat.

2. Openess (Keterbukaan)

Keterbukaan informasi merupakan hak yang harus diperoleh oleh stakeholder. Sehingga setiap stakeholder dapat mengakses segala informasi dan data yang telah diungkapkan.

3. Disclosure (Pengungkapan)

Pengungkapan yang dimaksud adalah pengungkapan atas aktivitas maupun kinerja secara finansial kepada stakeholder.

Transparansi merupakan hal penting dalam menjalankan pemerintahan karena pemerintah akan mendapatkan beberapa manfaat apabila menerapkan prinsip transparansi dalam menjalankan pemerintahannya.

Menurut Andrianto (2007:21), berikut ini beberapa manfaat penting dengan adanya transparansi:

1. Mencegah korupsi.

2. Lebih mudah mengindentifikasi kelemahan dan kekuatan kebijakan.

(4)

3. Meningkatkan akuntabilitas pemerintah sehingga masyarakat akan lebih mampu mengukur kinerja pemerintah.

4. Meningkatkan kepercayaan terhadap komitmen pemerintah untuk memutuskan kebijakan tertentu.

5. Menguatkan kohesi social, karena kepercayaan public terhadap pemerintah akan terbentuk.

Dalam mengukur apakah prinsip transparansi dilaksanakan dengan baik maka harus memperhatikan bagian- bagian atau hal-hal yang terikat dari variabel transparansi.

Maka dari itu, peneliti menggunakan teori menurut Krina (2003:15) yang menyebutkan bahwa prinsip transparansi dapat diukur melalui:

1. Penyediaan informasi yang jelas tentang prosedur-prosedur, biaya- biaya dan tanggung jawab.

2. Kemudahan akses informasi.

3. Menyusun suatu mekanisme pengaduan jika ada peraturan yang dilanggar atau permintaan untuk membayar uang suap.

4. Meningkatkan arus informasi melalui kerjasama dengan media massa dan lembaga non pemerintahan

Bantuan Sosial bagi Masyarakat Yang Terdampak Ekonomi Akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19)

Bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) dilaksanakan berdasarkan Peraturan Bupati Ciamis Nomor 39 Tahun 2020 Tentang Bantuan Sosial

Bagi Masyarakat Yang Terdampak Ekonomi Akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) di Kabupaten Ciamis.

Berdasarkan Pasal 1 ayat (11) Peraturan Bupati Ciamis Nomor 39 Tahun 2020 tentang Bantuan Sosial Bagi Masyarakat Yang Terdampak Ekonomi Akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) di Kabupaten Ciamis, bahwa definisi Bantuan Sosial adalah sebagai berikut:

Bantuan Sosial adalah pemberian bantuan berupa uang/barang kepada individu, keluarga, kelompok dan atau/masyarakat yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif, yang bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya risiko sosial.

Selanjutnya berdasarkan Pasal 3 Peraturan Bupati Ciamis Nomor 39 Tahun 2020 Tentang Bantuan Sosial Bagi Masyarakat Yang Terdampak Ekonomi Akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) di Kabupaten Ciamis, pemberian bantuan sosial ini bertujuan untuk :

a. Meminimalisir risiko kerentanan sosial dan ekonomi agar kelangsungan hidupnya terpenuhi.

b. Meringankan beban pemenuhan kebutuhan dasar pokok (pangan).

Bantuan sosial ini diberikan kepada masyarakat Non Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kabupaten Ciamis yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19). Berdasarkan Pasal 1 ayat (17) Peraturan Bupati Ciamis Nomor 39 Tahun 2020 tentang

(5)

Bantuan Sosial Bagi Masyarakat Yang Terdampak Ekonomi Akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) di Kabupaten Ciamis, masyarakat yang terdampak Corona Virus Disease (COVID-19) adalah sebagai berikut:

Masyarakat yang Terdampak adalah masyarakat miskin dan rentan miskin yang berpendapatan harian dan terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) termasuk didalamnya penduduk yang anggota keluarganya terindikasi Orang Dalam Pemantauan, Pasien Dalam Pemantauan, dan terinfeksi Corona Virus Disease (COVID-19), serta masyarakat lainnya yang terdampak ekonomi akibat Corona Virus Disease (COVID-19).

Pandemi COVID-19

Berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang diperoleh dari situs www.kemkes.go.id, didapatkan informasi sebagai berikut:

Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Lebih lanjut berdasarkan Pasal 1 ayat (22) Peraturan Bupati Ciamis Nomor 39 Tahun 2020 Tentang Bantuan Sosial Bagi Masyarakat yang Terdampak Ekonomi Akibat Pandemi

Corona Virus Disease (COVID-19) di Kabupaten Ciamis, “Pandemi adalah epidemi atau penyebaran penyakit tertentu yang terjadi secara global di banyak negara di dunia.”

Berdasarkan uraian di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) merupakan epidemi virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang menyebar di beberapa negara serta memengaruhi sejumlah besar orang.

METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Moleong (2017:6) adalah sebagai berikut:

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Menurut tingkat eksplanasi nya penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini bersifat menggambarkan dan mendeskripsikan apa yang terjadi pada objek yang diteliti yaitu transparansi.

Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan dari mulai bulan Februari sampai dengan bulan Juli dengan lokasi dilakukan nya penelitian yaitu di Kelurahan Sindangrasa.

(6)

Jumlah informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 15 orang yang terdiri dari Lurah Sindangrasa, Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Sindangrasa, dan 13 orang penerima bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) di Kelurahan Sindangrasa.

(yang terdiri dari 1 orang perwakilan penerima bantuan sosial dari setiap RW di Kelurahan Sindangrasa).

Menurut Sugiyono (2019:194),

“Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder.”

Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari hasil wawancara informan dan hasil observasi atau pengamatan langsung mengenai objek penelitian di Kelurahan Sindangrasa.

Sementara itu, data sekunder diperoleh dari dokumen penunjang penelitian dan berbagai sumber lain yang dapat menunjang data, seperti buku, jurnal online, artikel, dan lain sebagainya.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan.

Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstrukutur (structured interview).

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data menurut Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2019:321), yaitu:

1. Data Collection (Pengumpulan data) 2. Data Reduction (Reduksi data) 3. Data Display (Penyajian data)

4. Conclusion drawing/ verification (Penarikan Kesimpulan)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan teori yang telah dipaparkan sebelumnya pada bagian kajian pustaka, maka dengan ini ditarik indikator-indikator untuk mengukur tingkat transparansi pendataan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) di Kelurahan Sindangrasa, yaitu :

1. Penyediaan informasi yang jelas tentang prosedur-prosedur, biaya- biaya dan tanggung jawab, dengan indikator :

a. Pemerintah Kelurahan Sindangrasa telah menyediakan informasi yang jelas tentang prosedur pendataan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID- 19).

b. Pemerintah Kelurahan Sindangrasa telah menyediakan informasi yang jelas tentang besaran dana bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19).

c. Pemerintah Kelurahan

Sindangrasa telah

melaksanakan pelaporan dan menyediakan informasi publik mengenai pelaksanaan

(7)

penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID- 19) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Kemudahan akses informasi, dengan indikator :

a. Masyarakat dapat mengakses informasi mengenai bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) melalui website Kelurahan.

b. Masyarakat dapat mengakses informasi mengenai bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) melalui media massa.

c. Masyarakat mendapatkan informasi mengenai bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) melalui Ketua Rukun Tetangga (RT), Ketua Rukun Warga (RW), dan Kader Kelurahan.

3. Menyusun suatu mekanisme pengaduan jika ada peraturan yang dilanggar atau permintaan untuk membayar uang suap, dengan indikator :

a. Kelurahan Sindangrasa memfasilitasi pengaduan pelanggaran dalam pendataan dan penyaluran bantuan sosial

bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) melalui website kelurahan.

b. Kelurahan Sindangrasa memfasilitasi pengaduan pelanggaran dalam pendataan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) melalui kotak kritik dan saran.

c. Kelurahan Sindangrasa menindaklanjuti pengaduan- pengaduan pelanggaran dalam pendataan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19).

4. Meningkatkan arus informasi melalui kerjasama dengan media massa dan lembaga non pemerintahan, dengan indikator : a. Kelurahan Sindangrasa

bekerjasama dengan media massa dalam meningkatkan arus informasi mengenai pendataan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19).

b. Kelurahan Sindangrasa bekerjasama dengan Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Ketua Rukun Warga (RW) dalam meningkatkan arus informasi mengenai pendataan dan penyaluran bantuan sosial

(8)

bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19).

c. Kelurahan Sindangrasa bekerjasama dengan Kader Kelurahan yang tersebar di setiap Rukun Warga (RW) dalam meningkatkan arus informasi mengenai pendataan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19).

Transparansi Pendataan dan Penyaluran Bantuan Sosial bagi Masyarakat Yang Terdampak Ekonomi Akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) di Kelurahan Sindangrasa

Dalam proses pengumpulan data penelitian, penulis membatasinya berdasarkan fokus kajian tentang dimensi prinsip transparansi menurut Krina (2003:15) yang terdiri dari : a. Penyediaan informasi yang jelas

tentang prosedur-prosedur, biaya- biaya dan tanggung jawab.

b. Kemudahan akses informasi.

c. Menyusun suatu mekanisme pengaduan jika ada peraturan yang dilanggar atau permintaan untuk membayar uang suap.

d. Meningkatkan arus informasi melalui kerjasama dengan media massa dan lembaga non pemerintahan

Maka berikut ini hasil penelitian dan pembahasan mengenai transparansi

pendataan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) di Kelurahan Sindangrasa Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis diukur dengan menggunakan 4 (empat) sub variabel/dimensi, yaitu sebagai berikut:

1. Penyediaan Informasi Yang Jelas tentang Prosedur- Prosedur, Biaya-Biaya dan Tanggung Jawab

Berdasarkan hasil penelitian penulis bahwa indikator Pemerintah Kelurahan Sindangrasa telah menyediakan informasi yang jelas tentang prosedur pendataan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19), dapat dikatakan belum optimal, hal ini dibuktikan dengan kurangnya pemahaman masyarakat mengenai prosedur pendataan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19). Selanjutnya indikator Pemerintah Kelurahan Sindangrasa telah menyediakan informasi yang jelas besaran dana bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19), dapat dikatakan sudah optimal, hal ini dibuktikan dengan masyarakat penerima bantuan sosial mengetahui secara jelas mengenai berapa besaran dana yang disalurkan ke setiap penerima. Untuk indikator Pemerintah Kelurahan Sindangrasa

(9)

telah melaksanakan pelaporan dan menyediakan informasi publik mengenai pelaksanaan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dapat dikatakan belum optimal, hal ini dibuktikan dengan masyarakat tidak menerima informasi publik lebih lanjut lagi mengenai penyaluran bantuan sosial sebagai bentuk pertanggung jawaban Kelurahan Sindangrasa setelah bantuan sosial disalurkan.

2. Kemudahan Akses Informasi Berdasarkan hasil penelitian penulis bahwa indikator masyarakat dapat mengakses informasi mengenai bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) melalui website Kelurahan, dapat dikatakan belum optimal karena Kelurahan Sindangrasa tidak menggunakan website kelurahan untuk menyebarluaskan informasi mengenai bantuan sosial tersebut melainkan hanya melalui Ketua RT, Ketua RW, dan Kader Kelurahan saja. Selanjutnya indikator masyarakat dapat mengakses informasi mengenai bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) melalui media massa, dapat dikatakan belum optimal, hal ini dibuktikan dengan masyarakat tidak dapat mengakses informasi mengenai bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi

Corona Virus Disease (COVID-19) melalui media massa. Untuk indikator masyarakat dapat mengakses informasi mengenai bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) melalui Ketua RT, Ketua RW, dan Kader Kelurahan dapat dikatakan sudah optimal dibuktikan dengan masyarakat menerima informasi mengenai bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) melalui Ketua RT, Ketua RW, dan/atau Kader Kelurahan.

3. Menyusun suatu mekanisme pengaduan jika ada peraturan yang dilanggar atau permintaan untuk membayar uang suap

Berdasarkan hasil penelitian penulis bahwa indikator Kelurahan Sindangrasa memfasilitasi pengaduan pelanggaran dalam pendataan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) melalui website kelurahan, dapat dikatakan belum optimal, hal ini dibuktikan pada bagian menu di website Kelurahan Sindangrasa tidak ditemukan kolom pengaduan. Selanjutnya indikator Kelurahan Sindangrasa memfasilitasi pengaduan pelanggaran dalam pendataan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) melalui kotak kritik dan saran dapat dikatakan belum optimal karena Kelurahan Sindangrasa

(10)

belum memfasilitasi kotak kritik dan saran di kantor kelurahan. Untuk indikator Kelurahan Sindangrasa menindaklanjuti pengaduan-pengaduan pelanggaran dalam pendataan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19), dapat dikatakan sudah optimal, hal ini dibuktikan dengan

Kelurahan Sindangrasa

menindaklanjuti pengaduan dengan melakukan musyawarah bersama RT dan RW, tokoh masyarakat, dan LPM, serta berkoordinasi dengan Dinas Sosial.

4. Meningkatkan arus informasi melalui kerjasama dengan media massa dan lembaga non pemerintahan

Berdasarkan hasil penelitian penulis bahwa indikator Kelurahan Sindangrasa bekerjasama dengan media massa dalam meningkatkan arus informasi mengenai pendataan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19), dapat dikatakan belum optimal karena Kelurahan Sindangrasa tidak bekerjasama dengan media massa dalam meningkatkan arus informasi mengenai pendataan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) melainkan update informasi dilakukan oleh Kelurahan Sindangrasa sendiri melalui media sosial. Selanjutnya indikator Kelurahan Sindangrasa

bekerjasama dengan Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Ketua Rukun Warga (RW) dalam meningkatkan arus informasi mengenai pendataan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19), dapat dikatakan sudah optimal, hal ini dibuktikan dengan respon masyarakat yang sebagian besar

menyatakan bahwa mereka

mendapatkan informasi mengenai pendataan dan penyaluran bantuan sosial melalui Ketua RT dan Ketua RW. Untuk indikator Kelurahan Sindangrasa bekerjasama dengan Kader Kelurahan yang tersebar di setiap Rukun Warga (RW) dalam meningkatkan arus informasi mengenai pendataan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19), dapat dikatakan sudah optimal karena kerja sama antara Kelurahan Sindangrasa dengan Kader Kelurahan yang tersebar di setiap Rukun Warga (RW) terjalin dengan baik sehingga tercapainya semua program-program yang disampaikan kepada Kader Kelurahan termasuk dengan tersampaikannya informasi mengenai bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) kepada masyarakat penerima bantuan sosial.

Pembahasan Tentang Hambatan- Hambatan Yang Dihadapi Dalam Transparansi Pendataan dan Penyaluran Bantuan Sosial bagi

(11)

Masyarakat Yang Terdampak Ekonomi Akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) di Kelurahan Sindangrasa

Untuk mengetahui hambatan- hambatan yang dihadapi dalam transparansi pendataan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) di Kelurahan Sindangrasa, diantaranya sebagai berikut :

a. Beberapa Ketua RT, Ketua RW, dan Kader Kelurahan kurang aktif dalam menyampaikan informasi mengenai prosedur bantuan sosial dengan jelas.

b. Kelurahan Sindangrasa tidak menyediakan informasi publik mengenai pelaksanaan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) di website dan media massa manapun.

c. Tidak tersedianya kolom pengaduan di menu website serta belum tersedianya kotak kritik dan saran di kantor kelurahan.

d. Kelurahan Sindangrasa belum menjalin kerja sama dengan media massa untuk meningkatkan arus informasi.

Pembahasan Tentang Upaya-Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Hambatan-Hambatan Dalam Pembahasan Tentang Hambatan- Hambatan Mengenai Transparansi Pendataan dan Penyaluran Bantuan Sosial bagi Masyarakat Yang

Terdampak Ekonomi Akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) di Kelurahan Sindangrasa

Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi dalam transparansi pendataan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) di Kelurahan Sindangrasa, diantaranya sebagai berikut :

a. Pemerintah Kelurahan Sindangrasa memerintahkan Ketua RT, Ketua RW, dan Kader Kelurahan untuk bekerja saling bahu membahu dalam menginformasikan prosedur pendataan dan penyaluran bantuan sosial ke masyarakat penerima bantuan sosial sehingga apabila salah satu nya tidak aktif dalam melaksanakan tugasnya, informasi mengenai bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) tetap dapat tersampaikan.

b. Kelurahan Sindangrasa akan

berupaya meningkatkan

penyediaan informasi publik mengenai kegiatan penyaluran bantuan sosial.

c. Karena tidak tersedianya kotak kritik dan saran serta kolom pengaduan di website kelurahan

maka pengaduan dapat

disampaikan melalui grup di aplikasi Whatsapp RT, RW, dan masyarakat kelurahan atau

(12)

masyarakat dapat menyampaikan pengaduan secara langsung ke kantor kelurahan.

d. Karena Kelurahan Sindangrasa tidak bekerja sama dengan media massa untuk meningkatkan arus informasi maka update informasi dilakukan sendiri oleh Kelurahan Sindangrasa melalui media sosial.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai transparansi pendataan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) (Studi Kasus di Kelurahan Sindangrasa), maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Transparansi pendataan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) di Kelurahan Sindangrasa secara keseluruhan belum optimal. Hal ini dibutikan dari hasil wawancara dan observasi yang menyatakan bahwa penerapan prinsip transparansi dalam pendataan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) oleh Kelurahan Sindangrasa belum dilaksanakan dengan optimal, sebagaimana sub variabel/dimensi prinsip transparansi menurut Krina (2003:15) yaitu, Penyediaan informasi yang jelas tentang prosedur-prosedur, biaya-biaya dan

tanggung jawab, Kemudahan akses informasi, Menyusun suatu mekanisme pengaduan jika ada peraturan yang dilanggar atau permintaan untuk membayar uang suap, dan Meningkatkan arus informasi melalui kerjasama dengan media massa dan lembaga non pemerintahan.

2. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam transparansi pendataan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) di Kelurahan Sindangrasa berdasarkan hasil penelitian yaitu beberapa Ketua RT, Ketua RW, dan Kader Kelurahan kurang aktif dalam menyampaikan informasi mengenai prosedur bantuan sosial dengan jelas, Kelurahan Sindangrasa tidak menyediakan informasi publik mengenai pelaksanaan penyaluran bantuan sosial tersebut di website dan media massa manapun, tidak tersedianya kolom pengaduan di menu website serta belum tersedianya kotak kritik dan saran di kantor kelurahan, dan Kelurahan Sindangrasa belum menjalin kerja sama dengan media massa untuk meningkatkan arus informasi.

3. Upaya-upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi mengenai transparansi pendataan dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) di

(13)

Kelurahan Sindangrasa berdasarkan hasil penelitian yaitu Pemerintah

Kelurahan Sindangrasa

memerintahkan Ketua RT, Ketua RW, dan Kader Kelurahan untuk bekerja saling bahu membahu dalam menginformasikan mengenai prosedur pendataan dan penyaluran bantuan sosial ke masyarakat penerima bantuan sosial. Selain itu, Kelurahan Sindangrasa akan berupaya meningkatkan penyediaan informasi publik mengenai kegiatan penyaluran bantuan sosial. Lalu, memfasilitasi pengaduan melalui grup di aplikasi Whatsapp RT, RW, dan masyarakat kelurahan atau masyarakat dapat menyampaikan pengaduan secara langsung ke kantor kelurahan. Kemudian untuk meningkatkan arus informasi maka update informasi dilakukan sendiri oleh Kelurahan Sindangrasa melalui media sosial.

DAFTAR PUSTAKA

Andrianto, Nico. (2007). Transparansi dan Akuntabilitas Publik melalui E-Government. Malang:

Bayumedia Publising.

Krina L.P.L. (2003). Indikator dan Alat Ukur Prinsip Akuntabilitas, Transparansi dan Partisipasi.

Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Mardiasmo. (2004). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Moleong, Lexy J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: PT Alfabeta.

Maani, Karjuni Dt. (2009).

Transparansi dan Akuntabilas dalam Pelayanan Publik.

Demokrasi, 8 (1), 47-48.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Peraturan Bupati Ciamis Nomor 39 Tahun 2020 tentang Bantuan Sosial Bagi Masyarakat Yang Terdampak Ekonomi Akibat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) di Kabupaten Ciamis.

Kemkes.go.id. (2020). Pertanyaan dan Jawaban Terkait COVID-19.

Diakses 25 Desember 2020.

Diakses dari

https://www.kemkes.go.id/article /view/20031600011/pertanyaan- dan-jawaban-terkait-COVID- 19.html

Referensi

Dokumen terkait

Adapun kegiatan ini bertujuan: (1) Menyadarkan masyarakat pesisir tentang bahaya munculnya Covid-19, sembari membangun kesadaran kritis untuk melindungi wilayah

Hambatan yang dihadapi oleh Tim Koordinasi Raskin dalam melaksanakan pengawasan dalam Pengawasan penyaluran bantuan beras untuk rakyat miskin (Raskin) di

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pemberian Bantuan Sosial Bagi Masyarakat Yang Terdampak

Pada hal ini maka proses dari penyaluran bansos di ukur menggunakan 4 indikator menurut Budiani yaitu ketepatan sasaran, sosialisasi, tujuan dan pemantauan program,Amelia, 2015

ANALISIS BANTUAN SOSIAL UMKM SEBAGAI SOLUSI PEMULIHAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT PASCA PANDEMI COVID-19 Tiara Rochmawati1, Febryan Hidayat2, Eka Suci Lestari3 1,2,3Program Studi