• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRI HITA KARANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "TRI HITA KARANA"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

Suatu kehormatan bagi saya untuk mengisi lembaran-lembaran kapur sirih dalam buku berjudul "TRI HITA KARANA" karya Kadek Suhardita, I Putu Karpika, Made Wery Dartiningsih dan Riana Mawar Mentari B. Buku ini mencerminkan inspirasi dan motivasi para guru. dalam merancang dan menyajikan implementasi bimbingan klasikal berbasis tri hita karana. Pembentukan karakter juga dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal, sehingga hal ini untuk membentuk karakter yang stabil, karena konsep tri hita dapat menjadi acuan dan pedoman untuk mencapai karakter dengan simbol tri hita karana.

Konsep three hit karana juga dikenal masyarakat umum bahkan disebut sebagai konsep universal di seluruh dunia.

PENDAHULUAN

BIMBINGAN KLASIKAL BERBASIS TRI HITA KARANA DALAM

Latar Belakang Masalah dan Tujuan Kajian

Sekolah merupakan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar dan tempat membentuk karakter serta membantu siswa berkembang. Namun tanpa kita sadari, perkembangan dunia pendidikan menuntut kita khususnya peserta didik untuk mampu bersaing dan bersaing. Upaya peningkatan untuk menjaga karakter (karakter berbasis tri hita karana) yang tetap berpegang pada prinsip-prinsip kehidupan, banyak siswa yang karakternya labil, untuk itu perlu adanya pengobatan yaitu perubahan melalui program bimbingan dan konseling di sekolah khususnya bimbingan klasikal yang bermain. peran penting dalam 4 aspek sosial, pribadi, pembelajaran dan karir.

Keunggulan bimbingan klasikal atau kelas besar adalah mengajar dan membimbing seluruh peserta didik di kelas tanpa terkecuali.Tri hita karana merupakan unsur kebahagiaan hidup terutama dalam membentuk karakter peserta didik yang mengalami krisis karakter.

Tinjauan Pustaka

Penelitian yang dilakukan oleh : Dewi Nur Fatimah, 2017 dengan judul “Layanan Bimbingan Klasik Dalam Meningkatkan Pengendalian Diri Siswa”. Penelitian yang dilakukan oleh: Yosephin Aningtyas, 2016 dengan judul “Efektivitas Penyelenggaraan Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Penyuluhan Klasik dengan Pendekatan Experiential Learning untuk Meningkatkan Karakter Proaktif”. Yusuf dan Nurihsan menjelaskan bahwa bimbingan klasikal bertujuan agar individu: (a) dapat merencanakan kegiatan penyelesaian studi, pengembangan karir dan kehidupannya di masa depan, (b) mengembangkan seluruh potensi dan kelebihan yang dimilikinya seoptimal mungkin, (c) dan beradaptasi dengan lingkungan. pendidikan lingkungan hidup dan lingkungan masyarakat.

Bimbingan belajar klasik adalah bimbingan belajar yang ditujukan untuk sekelompok siswa yang cukup besar, antara 30-40 siswa (dalam satu kelas).

Kerangka Teori

  • Prinsip-Prinsip Bimbingan Klasikal
  • Tujuan Bimbingan Klasikal
  • Langkah – Langkah Bimbingan Klasikal Langkah-langkah bimbingan klasikal Menurut
  • Fungsi Bimbingan Klasikal
  • Metode Bimbingan Klasikal
  • Pengertian Karakter
  • Elemen-Elemen Karakter
  • Nilai-Nilai Karakter
  • Pembentukan Karakter
  • Pengertian Tri Hita Karana
  • Aspek-Aspek Tri Hita Karana
  • Tahapan Tri Hita Karana

8. siswa dan dalam layanan orientasi klasik ini tidak hanya sekedar mengajar dengan menonton saja, ice breaker digunakan untuk mencairkan suasana di kelas dan digunakan untuk refleksi siswa setelah mengikuti pembelajaran utama di kelasnya. 9. koordinasi program bimbingan klasikal dengan pihak lain di sekolah seperti kepala sekolah, guru pembelajaran, guru kelas dan tenaga administrasi, dimulai dari tahap perencanaan meliputi persiapan program, pelaksanaan hingga tahap evaluasi. Jadi, program orientasi klasikal di sekolah adalah untuk mencapai tujuan yang direncanakan di sekolah.

Tujuan bimbingan klasikal, khususnya: membantu peserta didik mencapai tugas-tugas perkembangannya, yang meliputi aspek personal-sosial, pembelajaran (akademik), dan karir 1) Tujuan aspek bimbingan dan konseling. Selain itu dijelaskan bahwa metode ini lebih bersifat prosedural yaitu tingkat pembelajarannya, tergantung dari metode yang digunakan, ada beberapa metode bimbingan klasikal (Uno dan Mohamad: 2013) yang dapat digunakan. Upaya meningkatkan karakter kelas

Hal ini dikarenakan metode tersebut sangat berpengaruh dalam memberikan layanan bimbingan klasikal berdasarkan tiga hits karana. Jika dihubungkan dengan keempat bagian tersebut, maka nilai-nilai karakter yang terkandung dalam Pancasila akan sama persis dengan karakter Tri Hita, karena bagian-bagian tersebut dapat diungkapkan sebagai berikut. Konsep Tri Hita Karana pada dasarnya merupakan landasan yang bersumber dari ajaran agama Hindu, sebenarnya konsep Tri Hita Karana bersifat universal dan ada pada semua ajaran agama di dunia. Koentjaratninggrat.

Filosofi Tri Hita Karana menurut Dewa Putu E.B.P (2012:12 dalam Wisesa Subagia) mempunyai konsep yang dapat melestarikan keanekaragaman budaya dan ekologi di tengah hantaman globalisasi dan homogenisasi. Mengacu pada pendapat di atas, maka dalam penerapan konsep Tri Hita Karana prinsip pelaksanaannya hendaknya seimbang dan terpadu. Bila keseimbangan sudah harmonis, maka masyarakat akan hidup tertib dan damai. Aspek Tri Hita Karana ada pada tingkat pribadi, keluarga, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, negara bagian bahkan pada tingkat yang lebih luas.

Tri Hita Karana Falsafah hidup berdasarkan Tri Hita Karana terdapat dalam Bhagawad Gita (III.10).

Lokasi Penelitian

Subjek dan Informan Penelitian

Kepala sekolah, pembimbing belajar, guru kelas dan siswa dilibatkan dalam penelitian ini. Diharapkan kepada seluruh informan dan siswa dapat memberikan data dan informasi yang cukup, meskipun keadaan tertentu memerlukan kegigihan dan ketelitian peneliti untuk memahami secara obyektif keaslian identitas siswa. sehingga untuk menghindari subjektivitas, etika ilmiah dan perasaan sebagian partisipan penelitian hanya akan menuliskan inisial saja, namun hal ini tidak mengurangi keakuratan penelitian ini.

Pendekatan Kajian

Penelitian ini tidak dimaksudkan untuk mencoba menguji hipotesis yang berkaitan dengan suatu teori, tetapi digunakan sebagai acuan untuk memberikan arahan bagi penelitian yang dilakukan iv.

Teknik Analisis Data

Pemilihan objek penelitian yang menitik beratkan pada upaya menggambarkan dan menjelaskan pengertian tentang ciri-ciri, makna dan pemikiran berbagai produk program dan proses yang sulit diukur dengan menggunakan angka-angka, oleh karena itu pendekatan penelitian kualitatif dinilai tepat dan efektif untuk tujuan penelitian ii. Teknik analisis data yang digunakan adalah penelitian tindakan bimbingan dan konseling, analisis kualitatif, yaitu jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (achieved) dengan menguraikan prosedur statistik atau metode (pengukuran) kuantitatif lainnya. Penelitian kualitatif pada umumnya dapat digunakan bagi peneliti tentang masyarakat, sejarah, perilaku, fungsi organisasi, kegiatan sosial dan lain sebagainya.

Penelitian kualitatif bertujuan untuk memperoleh pemahaman umum tentang realitas sosial dari sudut pandang partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan sebelumnya, tetapi diperoleh setelah dilakukan analisis terhadap realitas sosial yang menjadi fokus penelitian. Melalui layanan bimbingan klasikal berbasis tri hita karana sebagai upaya peningkatan karakter siswa dilakukan bantuan tindakan dengan rumus sebagai berikut.

Kondisi Sosial Ekonomi siswa

Prestasi Akademik Siswa

Prestasi non akademik siswa

  • Hasil Siklus I dan Analisinya
  • Merencanakan Tindakan
  • Pelaksanaan Tindakan
  • Observarsi /Evaluasi
  • Hasil Siklus II dan Analisisnya

Keterangan : LSI = 5 x 30 = 150 Jika dilihat dari hasil pelaksanaan layanan bimbingan klasikal berbasis tri hita karana pada siklus I terdapat peningkatan karakter pribadi seperti pada tabel di bawah ini. Dari hasil tindakan tahap pertama yang tersaji pada tabel di atas terlihat adanya peningkatan karakter pribadi siswa yang bervariasi antara 16,6% hingga 37,9% dan rata-rata peningkatannya sebesar 28,71%. Hasil siklus I ditemukan kelemahan seperti sulitnya mendapatkan jadwal dan waktu, serta melakukan layanan orientasi berdasarkan tiga hita karana lagi untuk siklus kedua.

Dengan perbaikan dan penyempurnaan pada II. siklusnya terlihat adanya peningkatan karakter siswa yang mengalami sedikit penurunan karakter, pada peningkatan II. bahwa mereka akan lebih menerima penggunaannya dalam kehidupan mereka dan kehidupan orang-orang di sekitar mereka. Berdasarkan hasil tindakan siklus II terlihat pada tabel diatas terlihat terjadi peningkatan karakter pribadi siswa yang berkisar antara 71,4% sampai dengan 46,6% dengan rata-rata peningkatan sebesar 50,16%. %. Setelah menganalisis hasil penelitian maka diperoleh persentase peningkatan karakter pada siswa, dimana dengan penerapan layanan bimbingan klasikal berbasis Tri Hita Karana dengan metode dan pelatihan untuk meningkatkan karakter pada siswa, walaupun penelitian ini masih memiliki kekurangan dan belum tercapai. Hasil 100%, Karena survei ini dirancang hanya untuk 2 siklus pertemuan dalam layanan konseling klasik Tri Hita Karan maka survei ini sudah cukup.

Skor tingkat karakter awal yang diperoleh adalah 55. Setelah melaksanakan layanan bimbingan klasikal berbasis tiga hita karana dengan materi dan metode serta pemahaman pelatihan, skor yang diperoleh dari siklus I dan II berkisar antara 70-120, dengan persentase 46 % - 80%. Berdasarkan hasil observasi dan skor awal tingkat karakter yang diperoleh adalah 55. Setelah pelaksanaan layanan bimbingan klasikal berbasis Tri Hita Karana dengan materi dan metode serta pelatihan pemahaman, skor diperoleh dari siklus I dan siklus I. II berkisar antara 75 -115. , dengan persentase 50%-76%. Berdasarkan hasil observasi dan skor awal tingkat karakter yang diperoleh adalah 58. Setelah pelaksanaan layanan bimbingan klasikal berbasis Tri Hita Karana dengan materi dan metode serta pelatihan memahami poin-poin yang diperoleh dari siklus I.

Berdasarkan hasil observasi dan skor awal tingkat karakter yang diperoleh adalah 60. Setelah pelaksanaan layanan bimbingan klasikal berbasis tiga hita karana dengan materi dan metode serta pelatihan pemahaman poin-poin yang diperoleh dari siklus I dan II berkisar antara 75 -110. dengan persentase 50%-73%. Berdasarkan hasil observasi dan diperoleh skor awal tingkat karakter sebesar 58. Setelah pelaksanaan layanan bimbingan klasikal berbasis Tri Hita Karana dengan materi dan metode serta pelatihan pemahaman, skor diperoleh dari siklus I dan siklus I. II berkisar antara 75 -115. , dengan persentase 50%-76%.

Gambar 1 Daftar Ektra Sekolah
Gambar 1 Daftar Ektra Sekolah

Simpulan

Saran –Saran

PROFIL PENULIS

Pendidikan pertama penulis dimulai di SD Negeri Sidembunut, SMP Negeri Bangli, SMEA Negeri Bangli, Pendidikan S1 Bimbingan dan Konseling Universitas Udayana. Penulis adalah dosen Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Bali dari tahun 1990 – sekarang. Pengalaman penulis sebagai Kepala Biro Penguji, sebagai Kepala Pusat Penelitian, sebagai Wakil Rektor I Tahun Ini dan sebagai anggota ABKIN Bali.

Bimbingan dan Konseling Undiksha Singaraja Tahun berikutnya, mulai tahun ajaran, penulis melanjutkan studi S2 di IKIP Negeri Singaraja mengambil Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, pada tahun 2012-2013 mengambil Pendidikan Profesi Konselor Universitas Negeri Semarang. Pada tahun 2002-2011 menjabat sebagai Pembantu Dekan Program Studi Konseling Manajemen, pada tahun 2019 Sekretaris Program Studi Bimbingan Konseling BPM. Pada Ikatan Konseling Indonesia (ABKIN) Cabang Provinsi Bali sebagai Ketua Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia sejak tahun 2017 sampai sekarang.

Pendidikan pertama penulis di SD Negeri 2 Jimbaran Sekolah Menengah Nasional Tahun Denpasar Sekolah Menengah Atas (SLUA) ​​Saraswati 1 Denpasar Tahun Pendidikan S1 Bimbingan dan Konseling FIP IKIP PGRI Bali Pengalaman penulis lainnya adalah sebagai Top 10 Putra dan Putri Sekolah Ajeg Bali 2013, Lomba Pasangan Pangeran dan Putri Terbaik 2014, Juara 1 Putri Kampus IKIP.

Referensi

Dokumen terkait