• Tidak ada hasil yang ditemukan

( TUDI KASUS PT. KERF:TA API I DONE , , D ERAll OPERAS! TAN.JU 'G DALAi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "( TUDI KASUS PT. KERF:TA API I DONE , , D ERAll OPERAS! TAN.JU 'G DALAi) "

Copied!
114
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

La tar Belakang

Artinya angkutan kereta api mempunyai kedudukan penting dan strategis dalam memperlancar roda perekonomian daerah. Kereta Api Indonesia, cacat yang melekat pada barang itu sendiri atau yang berlaku.

Rumusan Masalah

Pengangkut adalah orang yang melakukan pengangkutan barang dan/atau orang dari suatu tempat ke tempat lain. Menurut UUPK, pengguna jasa atau konsumen adalah setiap orang yang menggunakan barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat. Konsumen adalah setiap orang yang menggunakan barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, atau makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

Badan usaha dilarang menggunakan paksaan atau cara lain yang dimungkinkan dalam menawarkan barang dan/atau jasa. menimbulkan gangguan fisik dan psikis pada konsumen. Badan usaha yang memperdagangkan jasa wajib memenuhi jaminan dan/atau penjaminan yang disepakati dan/atau dijanjikan. Barang dan/atau jasa tertentu dimaksudkan sebagai barang yang dapat dicoba atau diuji tanpa menimbulkan kerusakan atau kerugian.

Pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat dan lembaga perlindungan konsumen non pemerintah terhadap barang dan/atau jasa yang beredar di pasar melalui penelitian, pengujian, dan/atau survei.

Tabel kegiatan skripsi.
Tabel kegiatan skripsi.

Tujuan Penelitan

Manfaat Penelitian

Sebagai pedoman dan masukan kepada semua pihak mengenai tanggung jawab perusahaan atas kehilangan barang yang dikirim dalam perjalanan ke PT. Sebagai bahan informasi bagi seluruh pihak terkait dan kalangan akademisi untuk menambah wawasan dalam bidang hukum perdata, dalam hal ini terkait tanggung jawab perusahaan atas kehilangan barang kiriman dalam perjalanan ke PT.

Angkutan adalah perpindahan orang dan/atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan jalan raya. Menurut UU Perkeretaapian, angkutan kereta api adalah kegiatan memindahkan orang dan/atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kereta api.29 Sedangkan pengertian kereta api. Badan usaha dilarang menawarkan, mempromosikan atau mengiklankan barang dan/atau jasa dengan harga atau tarif khusus dalam waktu dan jumlah tertentu, apabila badan ekonomi tersebut tidak bermaksud untuk melaksanakannya sesuai waktu dan jumlah yang ditawarkan, dipromosikan atau diiklankan.

1) Pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan atau mengiklankan barang dan/atau jasa melalui. menjanjikan untuk memberikan hadiah berupa barang dan/atau jasa lainnya secara cuma-cuma, namun tidak terlaksana atau diserahkan sebagaimana yang dijanjikan. Pelaku usaha dalam penyediaan barang dan/atau jasa melalui pesanan dilarang: tidak terpenuhinya pesanan dan/atau waktu penyelesaian yang disepakati sesuai yang dijanjikan;. tidak menepati janji mengenai jasa dan/atau prestasi. Pelaku usaha yang menolak dan/atau tidak menanggapi dan/atau tidak memenuhi ganti rugi atas permintaan konsumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4), dapat digugat melalui keagenan. menyelesaikan perselisihan konsumen atau menyerahkannya kepada badan peradilan di tempat tinggal konsumen.

Instrumen hukum yang melindungi konsumen tidak dimaksudkan untuk mematikan pelaku usaha, namun sebaliknya perlindungan konsumen dapat menumbuhkan iklim usaha yang sehat yang mendorong lahirnya pelaku usaha yang tangguh dalam menghadapi persaingan dengan menyediakan barang dan/atau jasa yang berkualitas.

Tinjauan Umum Tentang Prasarana Tramsportasi

  • Sejarah Kereta Api Indonesia (Persero) Drive 1 Sumatera Utara
  • Pengertian Prasarana Transportasi
  • Jenis-Jenis Prasarana Transportasi

Tinjauan U mum Tentang Pengangkutan Barang

  • Pengertian Pengangkutan Barang
  • Jenis-Jenis Pengangkutan Barang
  • Pihak-Pihak Dalam Pengangkutan

Undang-undang lalu lintas yang berdasarkan KUH Perdata dan KUHPerdagangan ditafsirkan sebagai peraturan hukum yang mengatur hubungan hukum yang timbul dari keperluan untuk memindahkan barang dan/atau orang dari satu tempat ke tempat lain. Pengangkutan air ialah aktiviti mengangkut atau memindahkan penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lain menggunakan perkapalan. Pelaku perniagaan dilarang menawarkan barangan dan/atau perkhidmatan yang dimaksudkan untuk perdagangan dengan pemberian hadiah melalui undian: jangan batalkan hadiah selepas tempoh yang dijanjikan;. pengumuman keputusan tidak berlaku pada masa media;. memberi hadiah yang tidak sepadan dengan apa yang dijanjikan;. pertukaran hadiah yang tidak sama nilainya dengan hadiah yang dijanjikan.

1) Pelaku usaha yang menjual barang dan/atau jasa kepada. Pelaku usaha lain bertanggung jawab atas tuntutan ganti rugi dan/atau tuntutan konsumen apabila:. pelaku usaha lain menjual kepada konsumen tanpa melakukan perubahan terhadap barang dan/atau jasa; pelaku usaha lain dalam transaksi jual beli tidak mengetahui adanya perubahan pada barang dan/atau jasa yang dilakukan pelaku usaha, atau tidak sesuai dengan contoh, mutu, dan komposisi. Segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang dimaksudkan untuk melindungi konsumen yang ada pada saat diundangkannya Undang-undang ini dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak diatur secara khusus dan/atau tidak bertentangan dengan ketentuan Undang-undang ini. Di satu sisi kondisi tersebut memberikan keuntungan bagi konsumen, karena kebutuhan konsumen akan barang dan/atau jasa yang diinginkan dapat terpenuhi, serta terdapat kebebasan yang lebih besar untuk memilih berbagai jenis dan kualitas barang dan/atau jasa sesuai dengan keinginan konsumen dan kemampuan.

Kriteria kerugian materil yang besar dan/atau korban jiwa yang banyak adalah dampak yang besar terhadap konsumen.

Tinjauan Umum Terhadap Perjanjian

  • DefiniPerjanjian
  • Syarat sahnya Perjanjian

Waktu dan Tempat Penelitian

  • Waktu Penelitian
  • Tempat Penelitian

Indonesische spoorwegen (Persero) Tanjung Balai Operationeel gebied Jalan Letjend Suprapto, Tanjung Balai Kota IV, TanjungBalai Utara, Tanjung Balai City, Noord-Sumatra 21332.

Metodologi Penelitian

  • Jenis Penelitian
  • Sifat Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Analisis Data

Data sekunder yaitu bahan pustaka berupa buku teks yang membahas satu dan/atau beberapa permasalahan hukum, antara lain. Promosi adalah suatu kegiatan presentasi atau promosi. penyebaran informasi mengenai barang dan/atau jasa untuk menarik minat beli konsumen terhadap barang dan/atau jasa yang akan dipasarkan dan dipasarkan. Impor barang adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam. Impor Jasa adalah kegiatan penyediaan jasa luar negeri untuk digunakan di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Klausul baku adalah setiap peraturan atau syarat dan ketentuan yang disusun dan ditetapkan terlebih dahulu secara sepihak oleh pelaku usaha, yang dituangkan dalam suatu dokumen dan/atau perjanjian yang bersifat mengikat dan wajib dipenuhi oleh konsumen.

Pasal 33 Badan Perlindungan Konsumen Nasional mempunyai tugas: memberikan usulan dan rekomendasi kepada pemerintah dalam rangka perumusan kebijakan di bidang perlindungan konsumen; melakukan penelitian dan kajian mengenai. peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang perlindungan konsumen; melakukan penelitian terhadap barang dan/atau jasa yang memperhatikan keselamatan konsumen; mendorong pengembangan lembaga-lembaga non-pemerintah untuk perlindungan konsumen; menyebarkan informasi mengenai perlindungan konsumen dan mempromosikan sikap konsumen melalui media; menerima pengaduan perlindungan konsumen dari masyarakat, lembaga perlindungan konsumen non-pemerintah, atau badan usaha; melakukan penelitian tentang kebutuhan konsumen. Selain itu, globalisasi dan perdagangan bebas yang didukung oleh kemajuan teknologi telekomunikasi dan informasi telah memperluas cakupan arus barang dan/atau jasa melintasi batas negara, sehingga barang dan/atau jasa yang ditawarkan dapat dibedakan dengan produksi luar negeri. dan produksi dalam negeri.

Hasil Penelitian

  • Akibat Hukum Terhadap Perusahaan Yang Mengalami Kerugian Aki bat Hilangnya
  • Faktor-faktor yang menyebabkan hilangnya b arang kiriman di PT. Kereta Api
  • Proses Pengiriman Barang Kiriman PT.Kereta Api Indonesia D aerah Operasi

Pemba hasan ..... ...................................... _

  • Perlindungan Konsumen yang Mengalami Kerugian Akibat Hilangnya B arang di
  • Tanggung Jawab Perusahaan Terhadap Kehilangan B arang Kiriman di PT.Kereta
  • Upaya Penyelesaian Terhadap Hilangnya Barang Kiriman di PT. Kereta Api

SIMPULAN DAN SARAN

Saran

Jumal

Peraturan Perundang-undang

Website

-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur, berkeadilan materil dan rohani dalam era demokrasi ekonomi berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; bahwa perkembangan perekonomian nasional di era globalisasi harus mampu mendukung tumbuhnya dunia usaha sehingga mampu menghasilkan berbagai barang dan/atau jasa dengan kandungan teknologi yang dapat meningkatkan kesejahteraan orang banyak dan sekaligus memperoleh kepastian terhadap barang dan/atau jasa yang diperoleh dari perdagangan, tanpa menimbulkan kerugian konsumen. bahwa peningkatan keterbukaan pasar nasional akibat proses globalisasi perekonomian harus terus menjamin kesejahteraan dan keamanan masyarakat yang lebih besar dengan memperhatikan kualitas, kuantitas dan keamanan barang dan/atau jasa yang diperoleh di pasar; bahwa untuk meningkatkan martabat dan nilai konsumen, kesadaran harus ditingkatkan. pengetahuan, kepedulian, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk juga melindungi dirinya sendiri. meningkatkan sikap pelaku usaha yang bertanggung jawab; bahwa ketentuan hukum untuk melindungi kepentingan konsumen di Indonesia tidak memadai; bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, diperlukan seperangkat peraturan perundang-undangan untuk menciptakan keseimbangan antara perlindungan kepentingan konsumen dan pelaku usaha, guna mewujudkan perekonomian yang sehat; bahwa oleh karena itu perlu adanya undang-undang perlindungan konsumen; Perlindungan konsumen didasarkan pada manfaat, keadilan, keseimbangan, keselamatan konsumen, dan kepastian hukum. meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen dalam melindungi diri; meningkatkan harkat dan martabat konsumen dengan melindungi konsumen dari tindakan-tindakan negatif dalam menggunakan barang dan/atau jasa; meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan dan menuntut haknya. menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mencakup unsur kepastian hukum, transparansi informasi, dan akses informasi; meningkatkan kesadaran pelaku usaha akan pentingnya perlindungan konsumen, sehingga tumbuh sikap adil dan bertanggung jawab dalam berusaha; meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin kelangsungan perusahaan produksi barang. dan/atau pelayanan, kesehatan, kenyamanan, keselamatan, dan keselamatan konsumen. Dilarang bagi pelaku usaha yang menawarkan barang dan/atau jasa yang dimaksudkan untuk diperdagangkan. mempromosikan, mengiklankan atau membuat pernyataan palsu atau menyesatkan mengenai:. harga atau tarif suatu barang dan/atau jasa; penggunaan barang dan/atau jasa; syarat-syarat, garansi, garansi, hak atau imbalan atas barang dan/atau jasa; penawaran diskon atau harga menarik;. bahaya penggunaan barang dan/atau jasa.

Pelaku usaha, dalam hal penjualan dilakukan melalui penjualan atau lelang, dilarang menyesatkan/menipu konsumen dengan cara:. menyatakan barang dan/atau jasa telah memenuhi standar mutu tertentu; menyatakan barang dan/atau jasa seolah-olah tidak mengandung cacat tersembunyi; tidak bermaksud menjual barang yang ditawarkan, melainkan bermaksud menjual barang lain; tidak menyediakan barang dalam jumlah tertentu dan/atau jumlah yang cukup dengan maksud untuk menjual barang lain;. tidak memberikan jasa dalam kapasitas tertentu atau dalam jumlah yang cukup dengan maksud untuk menjual jasa lainnya; menaikkan harga atau tarif barang dan/atau jasa sebelum diadakan penjualan. Penyelesaian sengketa konsumen di luar pengadilan dilakukan untuk mencapai kesepakatan mengenai bentuk dan besarnya ganti rugi dan/atau tindakan tertentu untuk menjamin kerugian yang diderita konsumen tidak terulang atau tidak terulang kembali.

Gambar

Tabel kegiatan skripsi.

Referensi

Dokumen terkait