• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas 1 Manajemen Biaya Konstruksi

N/A
N/A
FITRI NUR HIDAYAH

Academic year: 2023

Membagikan "Tugas 1 Manajemen Biaya Konstruksi"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas 1

Manajemen Biaya Konstruksi Nama : Fitri Nur Hidayah

NPM : 8102301012

Artikel 1 : Davis, J.J. (1996). "Parametric Estimates Made Easy." AACE Transactions, ETS. 01

Dalam upaya menghasilkan estimasi anggaran yang cukup akurat dalam waktu yang singkat serta data yang terbatas untuk pembangunan gedung perkantoran federal yang baru di pusat kota Washington, DC diperlukan sebuah alat yaitu dengan menggunakan metode estimasi parametrik sederhana untuk membantu GSA dalam proses perencanaan dan pengelolaan proyek secara efisien.

Penelitian ini mencoba meminimalisir waktu dan tenaga dalam mengestimasi biaya dengan mengembangkan sebuah program komputer yang ditulis dalam format spreadsheet Microsoft Excel 7.0 menggunakan data biaya satuan untuk setiap divisi pekerjaan, serta menggunakan manual estimasi parametrik sebagai panduan untuk menguraikan parameter dasar program, metodologi untuk menjalankan program serta untuk memahami asumsi-asumsi yang diambil dalam pengembangan program estimasi parametrik sederhana. Asumsi-asumsi ini menjadi dasar bagi estimator dalam merancang dan mengembangkan estimasi biaya. Beberapa asumsi yang diperhitungkan dalam artikel ini berdasarkan data-data historis yaitu meliputi efisiensi ruang, konfigurasi bangunan, konversi ruang, sistem bangunan, struktur bangunan, masalah keamanan.

Setelah asumsi-asumsi telah ditentukan, selanjutnya melakukan perhitungan rinci untuk berbagai elemen, seperti luas bangunan luas bangunan, struktur bangunan, kebutuhan personil, jumlah unit perlengkapan plambing, volume ruang untuk HVAC, jumlah dan kapasitas lift yang diperlukan, perhitungan untuk fondasi, substruktur bangunan, superstruktur bangunan, penutup eksterior, atap, sistem mekanik terutama sistem HVAC dan juga listrik. Dari hasil perhitungan tersebut dan juga data historis yang dimiliki, peneliti dapat menetapkan biaya satuan untuk setiap komponen bangunan. Sehingga didapat biaya akhir pembangunan gedung kantor federal sebesar $166.752.441 yang terdiri dari biaya subtotal bangunan $122.134.105 ditambah dengan biaya keamanan

$14/sf dan menambahkan faktor eskalasi selama lima tahun yaitu 2,9% per tahun.

Sehingga, penggunaan metode estimasi parametrik sederhana ini dapat menghasilkan estimasi biaya dengan mudah dan akurat terhadap pembangunan gedung lantor federal.

Walaupun begitu, metode ini perlu disesuaikan dan diperbaharui secara teratur untuk mempertimbangkan perubahan dalam proyek, harga bahan, dan kondisi pasar. Namun, estimator harus memiliki keyakinan bahwa dengan melakukan penyesuaian dan perbandingan terhadap catatan historis biaya, metode ini tetap menjadi alat yang berguna dan bermanfaat.

(2)

Tugas 1

Manajemen Biaya Konstruksi Nama : Fitri Nur Hidayah

NPM : 8102301012

Artikel 2 : Larson, P.D. (2002). "Conceptual estimating." AACE Transactions, EST. 07.

Metode "Square Foot" adalah salah satu pendekatan paling sederhana dalam menghasilkan estimasi biaya proyek dengan cepat. Pendekatan ini berfokus pada pengukuran luas bangunan dalam satuan "kaki persegi" atau "meter persegi" untuk menghitung perkiraan biaya secara kasar. Metode ini memiliki tingkat akurasi yang terbatas, sekitar +/- 20 persen, menurut R.S. Means Estimating Handbook. Ini adalah metode yang cepat dan berguna untuk estimasi awal. Metode yang lebih akurat adalah dengan tingkat akurasi sekitar +/- 10 persen, adalah menggunakan estimasi sistem.

Kekurangan estimasi sistem memerlukan waktu lebih lama dibandingkan metode "

Square Foot " karena melibatkan analisis lebih mendalam. Namun, dengan bantuan perangkat lunak komputer dan rakitan konseptual, estimasi sistem dapat memperoleh tingkat akurasi yang tinggi dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan estimasi manual yang detail. Perangkat lunak dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam mendukung proses estimasi, tetapi pengetahuan dan pengalaman estimator tetap sangat berharga. Estimator yang berpengalaman memiliki pemahaman mendalam tentang estimasi konseptual versus estimasi berbasis detail dan dapat menggunakan alat modern ini atau perangkat lunak dengan lebih efisien.

Terdapat beberapa variabel/faktor yang perlu dipertimbangkan dalam proses estimasi biaya konstruksi yaitu meliputi; identifikasi area dan panjang perimeter tapak, jumlah lantai, luas lantai atas, luas bangunan, faktor efisiensi, ketinggian lantai ke lantai, dan faktor-faktor tambahan seperti dinding pembatas, faktor pitch atap, jumlah kaca eksterior, kepadatan partisi, kepadatan pintu, identifikasi penyelesaian lantai utama, dan identifikasi penyelesaian langit-langit primer.

Pemilihan metode estimasi yang sesuai harus mempertimbangkan kompleksitas proyek, waktu yang tersedia, dan tingkat akurasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan estimasi biaya yang memadai. Metode " Square Foot " cocok untuk estimasi kasar yang cepat, sementara estimasi sistem lebih cocok untuk proyek-proyek yang memerlukan tingkat akurasi yang lebih tinggi dan lebih detail.

(3)

Tugas 1

Manajemen Biaya Konstruksi Nama : Fitri Nur Hidayah

NPM : 8102301012

Artikel 3 : Popham, K. (1996). "Cost estimating using historical cost." AACE Transactions, EST. 14.1.

Pada penelitian ini akan dibahas mengenai metodologi biaya parametrik untuk memperkirakan biaya restorasi lingkungan menggunakan data biaya historis serta mengidentifikasi keuntungan dan kerugian dari penggunaaan metodologi ini.

Penggunaan data historis memungkinkan penghitungan yang lebih akurat dengan memperhitungkan kurva pembelajaran, pelajaran yang didapat, dan perubahan dalam proses kerja.

Terdapat tiga jenis estimasi biaya yang diakui oleh AACE International yaitu:

1. Perkiraan Urutan Besaran, Metodenya dapat meliputi penggunaan metode unit produk akhir, skala operasi, rasio atau faktor, dimensi fisik, atau estimasi parametrik. Estimasi ini sering digunakan untuk menentukan kelayakan awal proyek atau untuk menyaring beberapa desain alternatif. Kisaran akurasi perkiraan biasanya berkisar dari +50% hingga -30%.

2. Perkiraan Anggaran, Estimasi ini juga dikenal sebagai estimasi desain- pengembangan, semi-rinci, peruntukan, atau kontrol. Estimasi ini digunakan untuk menentukan kelayakan proyek dan menetapkan anggaran definitif untuk pemilik proyek, bukan untuk pelaksanaan proyek. Kisaran akurasi yang diharapkan berkisar dari +30% hingga -15%.

3. Estimasi Definitif, Dikenal juga sebagai estimasi cek, lump-sum, penawaran, atau perubahan pasca-kontrak. Estimasi ini mencakup estimasi mulai dari urutan besaran hingga estimasi yang sangat mendetail. Estimasi ini memiliki tingkat akurasi yang tinggi, dengan kisaran biasanya berkisar dari +15% hingga -5%.

Tiap jenis estimasi biaya yang digunakan dalam suatu proyek akan tergantung pada tingkat detail dan data yang tersedia pada tahap tertentu dalam siklus proyek.

Dalam situasi di mana estimasi biaya yang terperinci tidak dapat disusun karena keterbatasan data atau rekayasa yang tersedia, metode estimasi parametrik dapat menjadi pendekatan yang berguna. Dalam metode ini, estimator mengandalkan parameter-parameter tertentu yang telah diuji coba sebelumnya atau data historis untuk menghasilkan perkiraan biaya yang cukup akurat.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam estimasi parametrik biaya restorasi lingkungan meliputi;

1. Pengumpulan Informasi,

• Informasi biaya historis didapat dari sistem data keuangan di seluruh site, terdiri dari biaya kontraktor seperti M&O, konstruksi, laboratorium, dan subkontraktor, serta biaya material, biaya pengadaan material, biaya dukungan umum, dan biaya umum dan administrasi (G&A).

• Informasi historis juga mencakup tingkat beban, G&A, tingkat pengadaan material (MPR), dan common support pool (CSP) dari tahun fiskal 1191, 1992, dan 1993.

• Biaya tidak langsung seperti pajak, kondisi umum, laba, kontingensi, dan uang overhead juga dipertimbangkan dan dimasukkan ke dalam berbagai beban kecuali biaya kontingensi.

• Informasi dari estimasi biaya sebelumnya, seperti tarif tenaga kerja bulanan dan jam kerja subkontrak.

2. Penilaian kegiatan,

• Penilaian kegiatan melibatkan faktor-faktor seperti berapa lama setiap aktivitas akan terjadi, durasi aktivitas, apakah aktivitas tersebut dianggap tipikal, dan apakah biayanya wajar.

• Para insinyur dan manajer yang berpengalaman dapat melakukan penyesuaian jika suatu aktivitas memerlukan penyesuaian berdasarkan karakteristiknya.

(4)

3. Penyesuaian biaya dan aktivasi,

• Biaya dan aktivitas memerlukan penyesuaian untuk memperhitungkan perubahan ruang lingkup, kurva pembelajaran, penghematan, atau biaya yang diproyeksikan.

• Penyesuaian dapat mencakup pemotongan atau penambahan biaya atau tugas berdasarkan karakteristik aktivitas yang sebenarnya.

4. Penentuan biaya

• Aktivitas Stabil

- Identifikasi biaya dan beban komponen

- Pengurangan biaya komponen terhadap total biaya aktivitas OU untuk mendapatkan biaya kontraktor M&O yang terbebani.

- Pembagian biaya ke tarif tenaga kerja bulanan, biaya material yang tidak dibebankan tidak dihitung.

- Perhitungan durasi tidak terbebani

- Rata-ratakan waktu kontraktor jika lebih dari satu ou

- Perhitungan biaya aktivitas baru dengan cara waktu setiap kontraktor (atau waktu rata-rata) dikalikan dengan tarif tenaga kerja bulanan yang dibebankan saat ini. Biaya material dibebankan dengan tarif MPR dan G&A saat ini. Biaya-biaya ini dijumlahkan dan digunakan sebagai biaya aktivitas yang baru.

• Aktivitas Variabel

- Identifikasi biaya aktivitas dan faktor variabel

- Pengurangan biaya komponen total biaya komponen dikurangkan dari total biaya aktivitas OU untuk mendapatkan biaya kontraktor M&O yang terbebani.

- Biaya yang dibebankan kepada masing-masing kontraktor dibagi dengan tarif tenaga kerja bulanan terbebani untuk tahun di mana aktivitas tersebut terjadi.

- Durasi tidak terbebani dinyatakan dalam bulan kerja untuk setiap kontraktor dalam aktivitas tersebut.

- Durasi kontraktor dan biaya material yang tidak terbebani dibagi dengan faktor variabel (seperti mm/kaki atau mm/sampel) untuk mendapatkan durasi per faktor.

- Jika lebih dari satu OU digunakan sebagai dasar dalam kegiatan, waktu kontraktor dan biaya material dirata-ratakan.

- Perhitungan biaya aktivitas baru dengan mengalikan waktu rata-rata setiap kontraktor dengan tarif tenaga kerja bulanan yang dibebankan saat ini.

Biaya material rata-rata dibebankan dengan tarif MPR dan G&A saat ini.

Biaya-biaya ini dijumlahkan dan digunakan sebagai biaya rata-rata tertimbang aktivitas baru per faktor.

Metodologi estimasi biaya ini memiliki sejumlah keuntungan, termasuk menghasilkan estimasi yang dapat diandalkan karena detail dan pengalaman yang cukup, terutama dalam kegiatan yang mengikuti pola serupa di antara Organizational Unit (OUS). Namun, beberapa kekurangan, seperti kebutuhan akan pengetahuan mendalam tentang jenis kegiatan dan lokasi, dapat diatasi melalui pendidikan dan akses ke informasi yang relevan. Dalam situasi di mana terdapat keterbatasan waktu dan ketersediaan tenaga kerja, penggunaan estimasi parametrik biaya historis dapat menjadi pilihan yang praktis.

Meskipun estimasi biaya bottoms-up yang terperinci akan memberikan hasil yang lebih baik, estimasi parametrik biaya historis cocok untuk situasi di mana proses serupa berulang di banyak lokasi selama beberapa tahun dan pengalaman serta detail program tersedia untuk mendukungnya.

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (PKB) DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR (BBNKB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PROVINSI JAWA TENGAH

Hal tersebut dikarenakan dengan menggunakan curah hujan satu tahun, nilai rata-rata curah hujan dalam selang waktu yang sama dengan selang waktu pengamatan lebih kecil dari nilai